Jurnal HPT Volume 4 Nomor 1 Januari 2016 ISSN : 2338-4336 IDENTIFIKASI SERANGGA YANG BERASOSIASI DENGAN BERAS DALAM SIMPANAN Happy Setyaningrum, Toto Himawan, Ludji Pantja Astuti Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jln. Veteran, Malang 65145, Indonesia ABSTRACT Rice stored in the warehouse can be affected by several insect pests. Attacks by several insect pests often cause food stuff damage. Thus, a study concerning to the kinds of insects associated with the rice in the storage should be done. This study conducted rice sampling and insects capturing using traps in the storage. Traps used in the research were Ultraviolet Light Trap, Yellow Sticky Trap, Pitfall Trap, Line Grain Trap and Bait Trap. The result showed that the species of Cryptolestes ferrugineus, Tribolium castaneum, Tribolium confusum, Rhyzopertha dominica, Oryzaephilus surinamensis, Sitophilus oryzae, Sitotroga cerealella, Liposcelis sp. and the insects of Braconidae s family were found in the storage. The Ultraviolet Light Trap showed to catch higher number as well as more diverse kind of insects compared with those of other kind of insect traps. Keywords : identification, insects, rice. ABSTRAK Beras yang disimpan dalam gudang dapat terserang oleh beberapa serangga hama. Serangan oleh beberapa serangga hama tersebut seringkali menyebabkan kerusakan bahan simpan tersebut. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui serangga yang berasosiasi pada beras dalam gudang penyimpanan. Pelaksanaan penelitian meliputi pengambilan sampel beras dan penangkapan serangga menggunakan perangkap di dalam Gudang Beras. Perangkap yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perangkap Cahaya Ultra Violet, Perangkap Lekat Warna Kuning, Perangkap Jatuhan, Perangkap Corong Bersusun dan Perangkap Umpan. Hasil penelitian menunjukkan telah ditemukan spesies serangga, Cryptolestes ferrugineus, Tribolium castaneum, Tribolium confusum, Rhyzopertha dominica, Oryzaephilus surinamensis, Sitophilus oryzae, Sitotroga cerealella, Liposcelis sp. dan serangga dari famili Braconidae pada Gudang Beras. Perangkap Cahaya Ultra Violet mampu menangkap serangga dalam jumlah tinggi dan lebih beragam dari jenis perangkap yang lain. Kata kunci : beras, identifikasi, serangga. PENDAHULUAN Beras sebagai bahan pangan diperlukan setiap hari sebagai kebutuhan pokok manusia selain sandang dan papan. Berbagai tindakan dilakukan manusia mulai dari pengolahan hasil panen hingga penyimpanan produk pasca panen. Penurunan kualitas dan kuantitas pada produk pasca panen salah satunya disebabkan oleh serangga hama. Serangga di penyimpanan berpotensi merugikan karena merusak secara langsung maupun tidak langsung terhadap bahan simpan (Elzinga, 1978). Kerusakan langsung terjadi karena serangga makan bahan simpan, menyebabkan kontaminasi fisik maupun kimiawi, serta kerusakan pada kemasan, peralatan dan struktur penyimpanan. Kerusakan bisa semakin besar karena menyebabkan kerusakan tidak langsung seperti tumbuhnya 39
Setyaningrum et al., Identifikasi Serangga Yang Berasosiasi Dengan Beras cendawan dan kerusakan lainnya. Kharim (2011) menjelaskan bahwa serangga hama merupakan penyebab kerusakan terbesar pada produk pasca panen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui serangga yang berasosiasi pada beras dalam gudang penyimpanan dan mengetahui perbedaan hasil tangkapan dari metode perangkap yang di uji. METODE PENELITIAN Koleksi serangga yang berasosiasi dengan beras dalam simpanan menggunakan sampel beras dan penggunaan perangkap. Identifikasi dilakukan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, dimulai pada bulan Juli hingga Oktober 2012. Pengambilan Sampel Beras Sampel beras diambil pada setiap stapel yang ditempati perangkap dan pada saat pengadaan. Pengambilan sampel beras pada stapel berasal dari 4 sisi stapel yang pada setiap sisinya diambil 5 titik pengambilan sampel secara diagonal. Pengambilan sampel pada setiap titik tersebut menggunakan alat krop yang ditusukkan pada karung. sampel beras tersebut dihomogenkan dengan cara dicampur dan diratakan. Selanjutnya diambil 100 g sebagai sampel beras dan diinkubasi di laboratorium. Pengambilan sampel pada saat beras masuk dilakukan setiap ada kegiatan proses pengadaan di Gudang Bulog. Perangkap Cahaya Ultra Violet Pada Gudang Beras diletakkan 2 buah Perangkap Cahaya Ultra Violet. Perangkap Cahaya Ultra Violet ditempatkan di dua sudut Gudang Beras secara diagonal. Keterangan: adalah Perangkap Cahaya Ultra Violet Gambar 2. Peletakan Perangkap Cahaya Ultra Violet pada Gudang Beras Perangkap Lekat Warna Kuning Perangkap Lekat Warna Kuning hanya ditempatkan pada satu sisi stapel sejumlah 2 buah secara diagonal. Perangkap ini disematkan di celah-celah karung dengan menggunakan kayu. Jarak antara Perangkap Lekat Warna Kuning dengan stapel 10 cm. Gambar 1. Titik Pengambilan Sampel Beras pada Stapel Pengambilan sampel berikutnya berasal dari pengadaan. Sebelum beras masuk ke dalam gudang terlebih dahulu di ambil sampel beras dari masing-masing karung yang ada di dalam truk dengan menggunakan alat krop. Kemudian Keterangan: adalah Perangkap Likat Warna Kuning Gambar 3. Peletakan Perangkap Likat Warna Kuning pada Stapel 40
Jurnal HPT Volume 4 Nomor 1 Januari 2016 Perangkap Jatuhan Perangkap Jatuhan digunakan untuk menangkap serangga yang merayap di permukaan karung. Peletakan perangkap ini pada satu sisi di setiap stapel dan diletakkan satu buah Perangkap Jatuhan. plastik (tinggi 6 cm, lebar 8 cm) dan jaring kawat. Bagian bawah gelas plastik (tinggi 6 cm, lebar 8 cm) dilubangi kemudian ditempelkan jaring kawat dengan cara dijahit di bagian tepi. Peletakan perangkap umpan dengan cara dibalik, yaitu bagian bawah berada di atas. Keterangan: adalah Perangkap Jatuhan Gambar 4. Peletakan Perangkap Jatuhan Pada Tumpukan Beras Perangkap Corong Bersusun Perangkap ini diletakkan di tengahtengah Gudang Beras. Hanya satu buah Perangkap Corong Bersusun yang digunakan pada penelitian ini. Keterangan: adalah Perangkap Corong Bersusun Gambar 5. Peletakan Perangkap Corong Bersusun Pada Gudang Beras Perangkap Umpan Perangkap Umpan diletakkan di lantai, tepat di bawah tumpukan beras. Tujuannya yaitu untuk menangkap serangga yang tertarik pada umpan. Umpan yang digunakan yaitu beras merah, beras putih giling, beras pecah kulit dan kismis (Rees, 2004). Pembuatan perangkap umpan menggunakan gelas Keterangan: adalah Perangkap Umpan Gambar 6. Peletakan Perangkap Umpan Pada Stapel HASIL DAN PEMBAHASAN Pada gudang penyimpanan beras ditemukan beberapa spesies serangga dari hasil pemerangkapan dan pengambilan beras sampel yaitu Cryptolestes ferrugineus, Tribolium castaneum, Tribolium confusum, Rhyzopertha dominica, Oryzaephilus surinamensis, Sitophilus oryzae, Sitotroga cerealella, Liposcelis spp dan serangga dari famili Braconidae. Hasil identifikasi serangga tersebut sebagai berikut: Cryptolestes ferrugineus Stephens (Coleoptera: Cucujidae) Memiliki antenna yang panjangnya hampir sama dengan panjang tubuhnya dan bertipe filiform. Menurut Rees (2004) imago C. ferrugineus berwarna coklat kemerahan, berukuran 1,5-2 mm, tubuh pipih dengan sisi yang sejajar dan antenna panjang, caput dan prothorax bergabung dengan panjang separuh dari panjang tubuh. Pada thoraks terdapat garis khusus 41
Setyaningrum et al., Identifikasi Serangga Yang Berasosiasi Dengan Beras Tabel 1. Hasil Tangkapan Serangga Selama 11 Minggu Per Unit Perangkap Pada Perangkap NO Serangga yang Ditemukan Cahaya Corong Likat Jumlah Jatuhan Umpan UV Bersusun Kuning 1 Cryptolestes ferrugineus 786 179 92 3142 72 4271 2 Tribolium castaneum 62 19 3 459 14 557 3 Tribolium confusum 22 7 1 82 1 113 4 Rhyzopertha dominica 6 10 1 115 5 137 5 Oryzaephilus surinamensis 30 9 3 48 3 93 6 Sitophilus oryzae 2 1 3-6 12 7 Sitotroga cerealella 24 1-48 - 73 8 Liposcelis spp 354 56 7599 9027 34 17070 9 Famili Braconidae 2 - - 34-36 tepat dibelakang kedua mata dan menyambung hingga panjang thoraks (Szito, 2010). Tribolium castaneum Herbst (Coleoptera: Tenebrionidae) Imago T. castaneum memiliki antenna bertipe capitate dengan 3 segmen terakhir membesar. T. castaneum memiliki antenna dengan 3 ruas paling ujung saja yang membesar dan memiliki jarak antar mata yang lebih kecil dari T. confusum (Rees, 2004). Tribolium confusum Jacquelin du Val (Coleoptera: Tenebrionidae) Imago T. confusum hampir mirip dengan imago dari T. castaneum, yang membedakan adalah jarak antara kedua mata relatif lebih lebar dan segmen dari antena secara bertahap semakin meluas ke arah ujung. Rhyzopertha dominica Fabricius (Coleoptera: Bostrichidae) Menurut Hill (2002) ukuran tubuh R. dominica berbentuk silinder. Kepala berada dibawah pronotum yang tidak terlihat dari arah dorsal. Menurut Rees (2004) R. dominica memiliki ujung elytra meruncing dan apabila dilihat dari arah lateral membelok secara bertahap. Oryzaephilus surinamensis Linneaus (Coleoptera: Silvanidae) Imago O. surinamensis memiliki bentuk tubuh ramping dengan panjang 2 mm 3 mm. Apabila dilihat dari arah dorsal antara torax dan abdomen seperti terpisah. Terdapat 6 tonjolan seperti gerigi di setiap sisi thoraks. Thoraks O. surinamensis sedikit lebih lebar sehingga tiga tonjolan pada dorsal toraks terlihat melengkung dan ukuran pelipis O. surinamensis lebih lebar (Rees, 2004). Sitophilus oryzae Linneaus (Coleoptera: Curculionidae) Menurut Rees (2004) pada bagian elytra terdapat bintik atau spot berwarna lebih terang sehingga terlihat seperti sebuah pola. Aedagus S.oryzae berbentuk silinder tanpa garis. Sitotroga cerealella Olivier (Lepidoptera: Gelechiidae) Sayap belakang S.cerealella berumbai. Imago S.cerealella memiliki labial palpi panjang dan mengarah ke atas tepi sayap yang kasar dan sayap depan meruncing (Rees, 2004). Liposcelis spp (Psocoptera: Liposcelididae) Hasil pengamatan yang dilakukan, serangga Liposcelis spp memiliki ciri-ciri 42
Jurnal HPT Volume 4 Nomor 1 Januari 2016 tubuh transparan dan tidak mempunyai sayap. Serangga dari Famili Braconidae Venasi sayap serangga famili Braconidae, yaitu venasi RS+M ada tetapi venasi 2m-cu tidak ada (Wharton, 2014). Serangga Hasil Pemerangkapan Di Gudang Beras Berdasarkan identifikasi serangga hasil pemerangkapan diperoleh 8 famili serangga yaitu Cucujidae, Tenebrionidae, Bostrichidae, Curculionidae, Silvanidae, Gelechiidae, Lipocelididae dan Braconidae. Dalam famili tersebut ditemukan 8 spesies serangga, yaitu C. ferrugineus, T. castaneum, T. confusum, R. dominica, O. surinamensis, S. oryzae, S.cerealella, dan Liposcelis spp. Dari kelima perangkap yang ditempatkan di Gudang Beras, diperoleh keragaman serangga yang berbeda dari masing-masing perangkap. Keragaman tertinggi diperoleh dari hasil pemerangkapan Perangkap Cahaya Ultra Violet dan keragaman terendah yaitu hasil pemerangkapan Perangkap Jatuhan dan Perangkap Umpan. Serangga yang tertangkap oleh Perangkap Cahaya Ultra Violet sejumlah 9 famili serangga. Perangkap Likat Warna Kuning dan Perangkap Corong Panel diperoleh 8 famili serangga. Kemudian Perangkap Jatuhan dan Perangkap Umpan diperoleh 6 famili serangga. Serangga Hasil Pengambilan Beras Sampel Identifikasi serangga pada beras sampel hanya diperoleh empat spesies yaitu C. ferrugineus, T. castaneum, R. dominica, dan S. oryzae. Keragaman spesies serangga yang ditemukan antara beras sampel yang berasal dari pengadaan dan stapel tidak memiliki perbedaan yang cukup jauh. Beras sampel yang berasal dari proses pengadaan memiliki keragaman lebih rendah yaitu hanya ditemukan 3 spesies serangga, sedangkan beras sampel yang berasal dari stapel lebih tinggi keragamannya yaitu ditemukan 4 spesies serangga. Perangkap Cahaya Ultra Violet mampu menangkap serangga dalam jumlah tinggi dan lebih beragam dari pada Perangkap Likat Warna Kuning, Perangkap Corong Bersusun, Perangkap Jatuhan dan Perangkap Umpan. Cahaya memiliki daya tarik dan mampu mempengaruhi perilaku serangga (Alim dan Ramza, 2009; Simatupang, 2012 dan Schauff, 1986). Berdasarkan semua hasil pemerangkapan di dalam Gudang Beras spesies serangga dengan jumlah tertinggi yaitu Liposcelis spp sebanyak 17070 ekor. Hal ini dapat dipengaruhi oleh suhu dan kebersihan di dalam Gudang Beras. Tabel 2. Rerata Populasi Serangga pada Beras Sampel Serangga yang Ditemukan Pengadaan Stapel Cryptolestes ferrugineus 18 82 Tribolium castaneum - 7 Tribolium confusum - - Rhyzopertha dominica 3 11 Oryzaephilus surinamensis - - Sitophilus oryzae 25625 539 Sitotroga cerealella - - Liposcelis spp - - Braconidae - - 43
Setyaningrum et al., Identifikasi Serangga Yang Berasosiasi Dengan Beras Menurut Rees (2004) Liposcelis spp merupakan serangga pemakan segalanya dan populasinya akan sangat tinggi pada daerah tropis. Sedangkan spesies serangga dengan jumlah terendah yaitu S. oryzae hanya 12 ekor. S. oryzae merupakan hama utama yang menyerang biji-bijian utuh, sehingga lebih sering berada di tempattempat dengan pakan melimpah seperti di dalam karung biji-bijian. Menurut Rees (2004) S. oryzae susah ditemukan karena S. oryzae berkumpul di tempat tertentu seperti di dalam biji-bijian. Populasi S. oryzae sangat tinggi pada beras sampel, hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor suhu dan pakan. Menurut Hill (2002) Setiap imago betina S. oryzae mampu bertelur hingga 150-300 butir telur pada suhu -. Pakan dengan kandungan gizi yang baik dan jumlah yang cukup akan menunjang perkembangan populasi serangga (Saenong, 2011; Hill, 2002; dan Munro, 1966). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu ditemukan 8 spesies serangga, yaitu Cryptolestes ferrugineus, Tribolium castaneum, Tribolium confusum, Rhyzopertha dominica, Oryzaephilus surinamensis, Sitophilus oryzae, Sitotroga cerealella, Liposcelis spp dan serangga dari famili Braconidae. Perangkap Cahaya Ultra Violet mampu menangkap serangga dalam jumlah tinggi dan lebih beragam dari Perangkap Likat Warna Kuning, Perangkap Corong Panel, Perangkap Jatuhan dan Perangkap Umpan. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis tujukan pada staf dan karyawan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang telah memberikan fasilitas terkait penelitian dan Perum BULOG Sub Divisi Regional Malang yang telah memberikan ijin sebagai tempat penelitian. DAFTAR PUSTAKA Alim, E. S. dan H. Ramza. 2009. Piranti Perangkap Serangga (hama) Dengan Intensitas Cahaya. Hasil Penelitian Hibah Bersaing. DP2M DIKTI. p: 9 Elzinga, R. J. 1975. Fundamental of Entomology. Prentice-Hall Inc. Englewood Cliffs, H. J., USA. p: 325 Hill, D. S. 2002. Pests of Stored Foodstuffs and Their Control. Kluwer Academic Publishers. London. p: 453 Kharim, A. 2011. Hama Gudang. http://institutyogyakarta.multiply.co m/ journal/ item/ 38/ Pengendalian- Hama-Pasca-Panen-Hama-Gudang- Kacang-Hijau. Diunduh tanggal 14 Juni 2012. Munro, J. W. 1966. Pests of Stored Products. Hutchinson & CO. (Publishers) LTD. London. p: 231 Rees, D. 2004. Insect of Stored Products. CSIRO Publishing. Australia. p: 181 Saenong, M. S. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Infetasi Hama Gudang. Jurnal Perlindungan Tanaman Vo.1 No.4 2011. Schauff, M. E. 1986. Collecting and Preserving Insects and Mites: Techniques and Tools. USDA Misc. Publication. Washington. p: 68 Simatupang, P. 2012. Perangkap Kuning. http://bahankuliahagroekoteknologi. blogspot.com/perangkap/kuning.ht ml. Diunduh tanggal 12 Juni 2013. Wharton, R. 2012. Braconidae. http:// parof fit.org/public/figure/show_zoom/12 67. Diunduh tanggal 29 April 2014. Szito, A. 2010. Cyptoleste pusillus. http://www.padil.gov.au/ pests-anddiseases/ pest/ main/ 141402. Diunduh tanggal 29 April 2014. 44