BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian"

Transkripsi

1 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Pemantauan dilaksanakan dari bulan Agustus sampai Desember 2008 di gudang penyimpanan beras dan pakan ternak yaitu : gudang beras Bulog, gudang swasta, gudang perorangan pasar induk Cipinang, dan gudang penampungan pakan ternak Cilegon. Wilayah pemantauan keberadaan kumbang khapra adalah wilayah DKI Jakarta, Bekasi, Serang, dan Cilegon untuk mendapatkan data primer, sedangkan data sekunder diperoleh dari Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok. Metode Penelitian Pengambilan Contoh Pemantauan menggunakan dua cara yaitu : pengambilan contoh langsung dengan menggunakan spear sampler atau probe (colokan) dan perangkap dengan menggunakan yellow trap, cartoon trap, bait trap. Pengambilan Contoh Langsung Spear sampler atau probe (colokan). Spear sampler digunakan untuk pengambilan contoh secara langsung pada penyimpanan yang menggunakan karung. Penggunaan dengan alat ini merupakan cara praktis untuk memantau populasi serangga hama, selain itu sekaligus dapat digunakan untuk memantau kualitas komoditas yang disimpan. Setiap staple (tumpukan karung) yang ditetapkan menjadi contoh, dilakukan tiga kali pengambilan contoh dengan colokan yaitu : bagian dasar, bagian tengah, bagian atas, setiap contoh komoditas diambil sebanyak 500 gram (Gambar 4).

2 Gambar 4 Contoh beras yang diambil dengan menggunakan colokan Jumlah pengambilan contoh disesuaikan dengan jumlah dan bentuk karung dalam gudang penyimpanan (Sidik 1991) Jumlah karung contoh per tumpukan Jumlah karung Jumlah contoh Pengambilan Contoh Dengan Perangkap Yellow trap. Yellow trap adalah perangkap yang terbuat dari kertas atau plastik kuning dengan ukuran 8cmx15cm, permukaannya dilapisi Vaseline. Perangkap digantungkan di gudang penyimpanan setinggi 2m (Gambar 5). Yellow trap digantungkan pada lorong tumpukan karung, setiap lorong dibuat tiga perangkap. Jumlah perangkap disetiap gudang tidak sama, karena setiap gudang memiliki jumlah lorong yang berbeda. Yellow trap dipasang setiap tiga hari, pada hari yang ketiga perangkap lama diganti dengan perangkap yang baru, karena vaseline sudah tidak merekat lagi pada hari yang ketiga. Tujuan dari perangkap

3 ini agar hama gudang yang terbang menabrak yellow trap dan melekat, tujuannya untuk memerangkap serangga hama yang bisa terbang. Gambar 5 Yellow trap yang digunakan di gudang penyimpanan Cartoon trap. Cartoon trap adalah perangkap yang terbuat dari karton bergelombang dengan ukuran 5cm x 15cm. Karton diletakkan diantara dua karung. Tujuan dari penggunaan perangkap ini untuk menampung ngengat hingga berpupa pada celah-celah karton (Gambar 6). Jumlah cartoon trap yang digunakan tergantung jumlah karung di setiap gudang. Setiap baris vertial karung pada tumpukan stapel diletakan tiga cartoon trap, sedangkan baris horizontal lima cartoon trap. Perangkap lama diganti pada hari yang ketiga dengan perangkap yang baru. Gambar 6 Cartoon trap yang digunakan di gudang penyimpanan

4 Bait trap. Bait trap adalah perangkap umpan terbuat dari kantung nilon berlubang-lubang yang diisi dengan beras pecah kulit sehingga akan menarik kedatangan serangga hama pada kantung-kantung yang diletakkan pada celah-celah di antara karung dalam suatu tumpukan. Keuntungan perangkap ini dapat diletakkan pada beberapa tempat selama 3 hari, mudah dalam pengambilan serangga yang terperangkap (Gambar 7). Jumlah bait trap yang digunakan tergantung jumlah karung di setiap gudang. Setiap baris vertial karung pada tumpukan stapel diletakan tiga bait trap, sedangkan baris horizontal lima bait trap. Perangkap lama diganti pada hari yang ketiga dengan perangkap yang baru. Gambar 7 Bait trap yang digunakan di gudang penyimpanan Pembagian Jenis Komoditas Komoditas yang diamati adalah komoditas yang umumnya diserang oleh T. granarium, yaitu: beras dan pakan ternak. Kedua komoditas ini merupakan makanan yang sangat disenangi oleh T. granarium. Pada gudang penyimpanan, sering di temukan T. granarium pada bungkil kacang (Kalshoven 1981). Dano (1977) menyatakan kerusakan besar yang diakibatkan hama gudang ini di Indonesia adalah pada komoditas beras dan pakan ternak. Pakan ternak yang diamati berupa bahan dasar pakan ternak seperti bungkil kacang kedelei, bungkil jagung, biasanya masih dalam bentuk curah, dan pakan ternak yang sudah berupa konsentrat.

5 Lokasi Pemantauan Pemantauan dilaksanakan pada gudang pemerintah, swasta, perorangan dan gudang penampungan di wilayah DKI Jakarta, Bekasi, Serang, dan Cilegon. a. Gudang pemerintah (DKI Jakarta), yaitu : GBB II : Gudang Beras Bulog II GBB III : Gudang Beras Bulog III GBB IV : Gudang Beras Bulog IV GBB V : Gudang Beras Bulog V GBB VI : Gudang Beras Bulog VI GBB VII : Gudang Beras Bulog VII GBB XII : Gudang Beras Bulog XII GBB XIII : Gudang Beras Bulog XIII GBB XIV : Gudang Beras Bulog XIV GBB XV : Gudang Beras Bulog XV b. Gudang swasta (Bekasi dan Serang, ), yaitu : GS I : Gudang Swasta I GS II : Gudang Swasta II GS III : Gudang Swasta III GS IV : Gudang Swasta IV GS V : Gudang Swasta V c. Gudang perorangan (DKI Jakarta), yaitu : GPC I : Gudang Perorangan Cipinang I GPC II : Gudang Perorangan Cipinang II GPC III : Gudang Perorangan Cipinang III GPC IV : Gudang Perorangan Cipinang IV GPC V : Gudang Perorangan Cipinang V Data sekunder diperoleh dari data intersepsi laporan tahunan 2006 dan 2007 dari Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok, data sekunder di luar DKI Jakarta yang mendukung dapat dilihat pada Lampiran 3,4,5, dan 6.

6 Thank you for evaluating AnyBizSoft PDF Password Remover. With the trial version, only the first 5 pages of each file can be exported. To get all the pages exported, you need to purchase the software from

PEMANTAUAN DAN KAJIAN KEBERADAAN KUMBANG KHAPRA,

PEMANTAUAN DAN KAJIAN KEBERADAAN KUMBANG KHAPRA, PEMANTAUAN DAN KAJIAN KEBERADAAN KUMBANG KHAPRA, Trogoderma granarium Everts., (COLEOPTERA: DERMESTIDAE) DAN HAMA GUDANG LAINNYA DI WILAYAH DKI JAKARTA, BEKASI, SERANG, DAN CILEGON MORISA PURBA SEKOLAH

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Kebijakan penyimpanan suatu komoditas tertentu di gudang mempunyai beberapa tujuan diantaranya untuk cadangan/stok nasional jika terjadi musibah/bencana seperti gempa bumi dan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN KAJIAN KEBERADAAN KUMBANG KHAPRA,

PEMANTAUAN DAN KAJIAN KEBERADAAN KUMBANG KHAPRA, PEMANTAUAN DAN KAJIAN KEBERADAAN KUMBANG KHAPRA, Trogoderma granarium Everts., (COLEOPTERA: DERMESTIDAE) DAN HAMA GUDANG LAINNYA DI WILAYAH DKI JAKARTA, BEKASI, SERANG, DAN CILEGON MORISA PURBA SEKOLAH

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN KAJIAN KEBERADAAN KUMBANG KHAPRA,

PEMANTAUAN DAN KAJIAN KEBERADAAN KUMBANG KHAPRA, PEMANTAUAN DAN KAJIAN KEBERADAAN KUMBANG KHAPRA, Trogoderma granarium Everts., (COLEOPTERA: DERMESTIDAE) DAN HAMA GUDANG LAINNYA DI WILAYAH DKI JAKARTA, BEKASI, SERANG, DAN CILEGON MORISA PURBA SEKOLAH

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Fermentasi Alkohol Fermentasi merupakan kegiatan mikroba pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki. Mikroba yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Laporan Akhir PKMP. Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dari Penurunan Kualitas Pemukiman Akibat Banjir Tahunan di Kelurahan Kampung Melayu Jakarta Timur

Laporan Akhir PKMP. Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dari Penurunan Kualitas Pemukiman Akibat Banjir Tahunan di Kelurahan Kampung Melayu Jakarta Timur Laporan Akhir PKMP Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dari Penurunan Kualitas Pemukiman Akibat Banjir Tahunan di Kelurahan Kampung Melayu Jakarta Timur Oleh : Ketua : Rifqa H44060228/2006 Anggota : Ektawati

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1976 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1976 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1976 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa ketentuan-ketentuan mengenai cuti Pegawai Negeri Sipil yang

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKMP. PEMANFAATAN EKSTRAK LIMBAH BUNGKIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SEBAGAI BIO-ANTI RAYAP

LAPORAN AKHIR PKMP. PEMANFAATAN EKSTRAK LIMBAH BUNGKIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SEBAGAI BIO-ANTI RAYAP LAPORAN AKHIR PKMP PEMANFAATAN EKSTRAK LIMBAH BUNGKIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SEBAGAI BIO-ANTI RAYAP Oleh : Reza Ramadhan Anita Dewanti Nia Widyastuti Singgih Mukti Wibowo Yennova Sari E24070084

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. manusia. Di negara-negara Asia yang penduduknya padat, khususnya Bangladesh,

PENDAHULUAN. manusia. Di negara-negara Asia yang penduduknya padat, khususnya Bangladesh, xi PENDAHULUAN Latar Belakang Beras merupakan salah satu padian paling penting di dunia untuk dikonsumsi manusia. Di negara-negara Asia yang penduduknya padat, khususnya Bangladesh, Myanmar, Kamboja, Cina,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKMP. PEMANFAATAN DAUN TANAMAN KACANG BABI (Vicia faba L.) SEBAGAI BIOPESTISIDA

LAPORAN AKHIR PKMP. PEMANFAATAN DAUN TANAMAN KACANG BABI (Vicia faba L.) SEBAGAI BIOPESTISIDA LAPORAN AKHIR PKMP PEMANFAATAN DAUN TANAMAN KACANG BABI (Vicia faba L.) SEBAGAI BIOPESTISIDA Oleh : Renato Julius Johansen Sitanggang Rudi Irawan Windu Iriayanto Awan Subangkit E24070078 E24070072 E24070082

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA DI GUDANG BERAS

KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA DI GUDANG BERAS Jurnal HPT Volume 3 Nomor 2 April 2015 ISSN: 2338-4336 KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA DI GUDANG BERAS Awitya Anggara Prabawadi, Ludji Pantja Astuti, Rina Rachmawati Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tabel 2 Ketinggian tempat dan ordinat lokasi pengambilan sampel. Psr. Induk Kramat Jati

BAHAN DAN METODE. Tabel 2 Ketinggian tempat dan ordinat lokasi pengambilan sampel. Psr. Induk Kramat Jati BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai Nopember 2008. Pengambilan sampel dilakukan di lima lokasi yang berbeda yaitu di Pasar Induk Kramat Jati, Kelurahan

Lebih terperinci

MANAJEMEN HAMA GUDANG

MANAJEMEN HAMA GUDANG MANAJEMEN HAMA GUDANG HAMA GUDANG???? Hama gudang adalah hama yang merusak material yang disimpan dalam gudang. Yang termasuk dalam hama gudang adalah serangga hama gudang yang mempunyai spesifikasi sbb;

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : 1. 2.

Lebih terperinci

LAPORAN PKMM PENGOLAHAN LIMBAH PADI TERPADU DI DESA CIKARAWANG, DRAMAGA - BOGOR

LAPORAN PKMM PENGOLAHAN LIMBAH PADI TERPADU DI DESA CIKARAWANG, DRAMAGA - BOGOR LAPORAN PKMM PENGOLAHAN LIMBAH PADI TERPADU DI DESA CIKARAWANG, DRAMAGA - BOGOR Ketua pelaksana Anggota Disusun oleh Bayu Hidayat Anggara Hidayat Sabila Putri Dian Solihin Titis A.P Apdini H34061241/2006

Lebih terperinci

Penyimpanan merupakan salah satu tahap penting karena pada periode tersebut bahan (padi) mengalami proses penurunan kualitas dan kuantitas.

Penyimpanan merupakan salah satu tahap penting karena pada periode tersebut bahan (padi) mengalami proses penurunan kualitas dan kuantitas. Penyimpanan merupakan salah satu tahap penting karena pada periode tersebut bahan (padi) mengalami proses penurunan kualitas dan kuantitas. Dipengaruhi oleh kualitas awal, rentang waktu simpan, teknik

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 RANCANGAN DAN REALISASI BIAYA. Pemasukan Dana DIKTI Rp Total Rp Pengeluaran

LAMPIRAN 1 RANCANGAN DAN REALISASI BIAYA. Pemasukan Dana DIKTI Rp Total Rp Pengeluaran RANCANGAN BIAYA LAMPIRAN 1 RANCANGAN DAN REALISASI BIAYA Pemasukan Dana DIKTI 10.000.000 Total 10.000.000 Pengeluaran Bahan Habis Pakai () Tinta hitam printer 3 x 50.000/botol 150.000 Tinta warna 4 x 150.000/botol

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LEMBAR PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LEMBAR PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Judul Kegiatan : ANALISIS FAMILY RESILIENCE PADA KELUARGA DENGAN PENYAKIT KRONIS (STUDI KASUS DI DESA CIOMAS, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR) Bidang Kegiatan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945; PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1990 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAHAN NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN PEMANFAATAN BAKTERI KITINOLITIK DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum gloeosporioides) SEBAGAI PENYAKIT PENTING PASCAPANEN PADA BUAH

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI ARTHROPODA HAMA DAN MUSUH ALAMI PADA GUDANG BERAS PERUM BULOG DAN GUDANG GABAH MITRA KERJA DI KABUPATEN JEMBER

IDENTIFIKASI ARTHROPODA HAMA DAN MUSUH ALAMI PADA GUDANG BERAS PERUM BULOG DAN GUDANG GABAH MITRA KERJA DI KABUPATEN JEMBER 1 IDENTIFIKASI ARTHROPODA HAMA DAN MUSUH ALAMI PADA GUDANG BERAS PERUM BULOG DAN GUDANG GABAH MITRA KERJA DI KABUPATEN JEMBER Roza Anugraha Wiranata 1), Toto Himawan 2), Ludji Pantja Astuti 2) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SERANGGA YANG BERASOSIASI DENGAN BERAS DALAM SIMPANAN

IDENTIFIKASI SERANGGA YANG BERASOSIASI DENGAN BERAS DALAM SIMPANAN Jurnal HPT Volume 4 Nomor 1 Januari 2016 ISSN : 2338-4336 IDENTIFIKASI SERANGGA YANG BERASOSIASI DENGAN BERAS DALAM SIMPANAN Happy Setyaningrum, Toto Himawan, Ludji Pantja Astuti Jurusan Hama dan Penyakit

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN PEMANFAATAN AGENS HAYATI AKTINOMISET UNTUK MENGENDALIKAN ULAT KUBIS (Crocidolomia pavonana) DAN PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum capsici) PADA

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN WARUNG BERSIH / CLEAN MARKET DAN PELATIHAN KERAJINAN TAS DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK RUMAHTANGGA DALAM UPAYA PERCEPATAN PENCAPAIAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG LARANGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG LARANGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIK PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG LARANGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIK PRESIDEN REI:JUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Lepidoptera : Noctuidae :

Lebih terperinci

Kata Kunci: Karst, Cost of Illness, Kerugian Ekonomi

Kata Kunci: Karst, Cost of Illness, Kerugian Ekonomi ABSTRAK Indonesia merupakan Negara dengan kekayaan sumberdaya alam yang melimpah termasuk karst berada di Jawa Barat yaitu kasrt Desa Citatah. Pada tahun 998 sekitar.8.8 ton. Hal ini menunjukan bahwa penambangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and Development, PT Gunung Madu Plantations (PT GMP), Kabupaten Lampung Tengah.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dengan ukuran 0,7 mm x 0,3 mm (Pracaya, 1991). Telur diletakkan di dalam butiran dengan

TINJAUAN PUSTAKA. dengan ukuran 0,7 mm x 0,3 mm (Pracaya, 1991). Telur diletakkan di dalam butiran dengan TINJAUAN PUSTAKA Biologi dan Ekologi Hama S.oryzae Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Kingdom Phylum Class Ordo Family Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Coleoptera : Curculionidae

Lebih terperinci

FORMULASI Bacillus subtilis PADA AIR LIMBAH OLAHAN TEBU (Saccharum officinarum L.) SEBAGAI PROBIOTIK TANAMAN POTENSIAL

FORMULASI Bacillus subtilis PADA AIR LIMBAH OLAHAN TEBU (Saccharum officinarum L.) SEBAGAI PROBIOTIK TANAMAN POTENSIAL LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BIDANG PENELITIAN FORMULASI Bacillus subtilis PADA AIR LIMBAH OLAHAN TEBU (Saccharum officinarum L.) SEBAGAI PROBIOTIK TANAMAN POTENSIAL Oleh : Agus Setiawan

Lebih terperinci

A. B. C. LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

A. B. C. LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1 A. B. C. LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ECO-INNOVATION PROJECT : SOSIALISASI DAN AKTUALISASI INOVASI BERBASIS LINGKUNGAN MELALUI FILM DOKUMENTER TENTANG PRODUKSI ECO-ENZYME OLEH PEDAGANG

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Family Genus

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Walang Sangit (Leptocorisa acuta T.) berikut : Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai Kelas Ordo Famili Genus Species : Insekta : Hemiptera

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei sampai September 2013 di Desa

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei sampai September 2013 di Desa III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei sampai September 2013 di Desa Sidomukti Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan. B. Alat

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKM-P. Diusulkan oleh : Mochamad Suwarno Rifka Ernawan Ikhtiyanto Abrar Abdul Jabbar Yanti Jayanti Afdholiatus Syafaah

LAPORAN AKHIR PKM-P. Diusulkan oleh : Mochamad Suwarno Rifka Ernawan Ikhtiyanto Abrar Abdul Jabbar Yanti Jayanti Afdholiatus Syafaah LAPORAN AKHIR PKM-P PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PERAKITAN TEKNIK BUDIDAYA BINAHONG Anredera cordifolia (Ten.) Steenis BERBASIS DOSIS PUPUK ORGANIK DAN TARAF NAUNGAN UNTUK MENGETAHUI KANDUNGAN BIOAKTIF

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Potong Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha penggemukan. Penggemukan sapi potong umumnya banyak terdapat di daerah dataran tinggi dengan persediaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT PELATIHAN PEMBUATAN KERUPUK IKAN DARI LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA (KEPALA IKAN) UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH MASYARAKAT DESA

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tribolium castaneum Herbst.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tribolium castaneum Herbst. digilib.uns.ac.id 4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tribolium castaneum Herbst. Klasifikasi dari kumbang tepung (T. castaneum) sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Coleoptera

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKMM. Program Bangkit Wirausahawan Muda. di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelita 1 Ciampea Bogor. Disusun oleh:

LAPORAN AKHIR PKMM. Program Bangkit Wirausahawan Muda. di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelita 1 Ciampea Bogor. Disusun oleh: LAPORAN AKHIR PKMM Program Bangkit Wirausahawan Muda di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelita 1 Ciampea Bogor Disusun oleh: Ketua Anggota : Suharman : Muhammad Rafki R. Tantia Safitri Erna Piantari Wahyudi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae)

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae) TINJAUAN PUSTAKA 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae) Gambar 1: Telur, larva, pupa dan imago S. oryzae S. oryzae ditemukan diberbagai negara di seluruh dunia terutama beriklim panas.

Lebih terperinci

409&Itemid=

409&Itemid= 1 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya alam yang melimpah termasuk karst. Diperkirakan Indonesia memiliki kawasan karst seluas + 15,4 juta

Lebih terperinci

untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang

untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Brontispa sp di laboratorium. Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang membutuhkan. Tujuan Penelitian Untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan 14 METODE PENELITIAN Penelitian ini dibagi menjadi dua percobaan yaitu 1) Percobaan mengenai evaluasi kualitas nutrisi ransum komplit yang mengandung limbah taoge kacang hijau pada ternak domba dan 2)

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lapang dan di Laboratorium Bioekologi Parasitoid dan Predator Departemen Proteksi Tanaman Institut Pertanian Bogor, pada bulan Mei

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penyimpanan Pellet Suhu dan kelembaban ruang penyimpanan sangat berpengaruh terhadap sifat fisik dan pertumbuhan serangga pada pellet yang disimpan. Ruang penyimpanan

Lebih terperinci

LUARAN YANG DIHARAPKAN

LUARAN YANG DIHARAPKAN PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Keluarga dengan penyakit kronis, memiliki hambatan yang berbeda yang tidak dialami oleh keluarga normal lainnya, bahkan berbeda dengan yang dialami keluarga lain dengan hambatan

Lebih terperinci

Gambar 1 Diagram alir kegiatan penelitian.

Gambar 1 Diagram alir kegiatan penelitian. BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi penelitian berada pada ketinggian 343 meter

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR. : Rp ,00 : Tidak ada : 3 Bulan

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR. : Rp ,00 : Tidak ada : 3 Bulan HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR 1. Judul Kegiatan. Bidang Kegiatan 3. Bidang Ilmu. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Departemen d. Universitas e. Alamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Entomologi BALITKABI-Malang pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Entomologi BALITKABI-Malang pada bulan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Entomologi BALITKABI-Malang pada bulan April-Agustus 2010. Kegiatan penelitian terdiri dari penyiapan alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi, yaitu 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi, yaitu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan komoditas strategis yang secara. kehidupan sebagian besar penduduk Indonesia, karena itu program peningkatan

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan komoditas strategis yang secara. kehidupan sebagian besar penduduk Indonesia, karena itu program peningkatan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Padi merupakan komoditas strategis yang secara langsung mempengaruhi kehidupan sebagian besar penduduk Indonesia, karena itu program peningkatan produksi

Lebih terperinci

AGROTEKNOLOGI TANAMAN LEGUM (AGR62) TEKNOLOGI PENGELOLAAN JASAD PENGGANGGU DALAM BUDIDAYA KEDELAI (LANJUTAN)

AGROTEKNOLOGI TANAMAN LEGUM (AGR62) TEKNOLOGI PENGELOLAAN JASAD PENGGANGGU DALAM BUDIDAYA KEDELAI (LANJUTAN) AGROTEKNOLOGI TANAMAN LEGUM (AGR62) TEKNOLOGI PENGELOLAAN JASAD PENGGANGGU DALAM BUDIDAYA KEDELAI (LANJUTAN) HAMA Hama utama tanaman kedelai adalah: 1. Perusak bibit 2. Perusak daun 3. Perusak polong 4.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 241/Kpts/OT.210/4/2003 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN MUTU PAKAN MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 241/Kpts/OT.210/4/2003 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN MUTU PAKAN MENTERI PERTANIAN, 297 KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 241/Kpts/OT.210/4/2003 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN MUTU PAKAN MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa Pakan merupakan faktor penting dan strategis dalam peningkatan

Lebih terperinci

PENGARUH PERANGKAP WARNA BERPEREKAT DAN AROMA REMPAH UNTUK MENGENDALIKAN HAMA GUDANG

PENGARUH PERANGKAP WARNA BERPEREKAT DAN AROMA REMPAH UNTUK MENGENDALIKAN HAMA GUDANG PENGARUH PERANGKAP WARNA BERPEREKAT DAN AROMA REMPAH UNTUK MENGENDALIKAN HAMA GUDANG Lasioderma serricorne F. (Coleoptera: Anobiidae) DI GUDANG TEMBAKAU SKRIPSI OLEH: SITI RAHAYU 080302032 Hama dan Penyakit

Lebih terperinci

Pengendalian Hama Tikus Terpadu Tikus memiliki karakter biologi

Pengendalian Hama Tikus Terpadu Tikus memiliki karakter biologi Pengendalian Hama Tikus Terpadu Tikus memiliki karakter biologi yang berbeda dibanding hama padi yang lain seperti serangga dan moluska (bangsa siput). Oleh karena itu, penanganan hama tikus di lapangan

Lebih terperinci

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep) HAMA PENGGEREK BATANG PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA Status Penggerek batang padi merupakan salah satu hama utama pada pertanaman padi di Indonesia. Berdasarkan luas serangan pada tahun 2006, hama penggerek

Lebih terperinci

COST AND BENEFIT OF PEST MANAGEMENT IN THE STORAGE (A study of The Storage Perum Bulog DKI Jakarta Jaya Sunter)

COST AND BENEFIT OF PEST MANAGEMENT IN THE STORAGE (A study of The Storage Perum Bulog DKI Jakarta Jaya Sunter) UNIVERSITAS INDONESIA BIAYA DAN MANFAAT PENGELOLAAN HAMA DI GUDANG BERAS (Kajian Pengelolaan Hama di Gudang Perum Bulog Divre DKI Jakarta Sunter) With a Summary in English COST AND BENEFIT OF PEST MANAGEMENT

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Pengaruh Konsentrasi Paclobutrazol dalam Induksi Pembungaan (Flowering) Mawar Mini Hibrida Varietas Rosmarun dan Yulikara secara In Vitro PROGRAM KEGIATAN PKM Penelitian Ketua

Lebih terperinci

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao PENDAHULUAN Pengolahan hasil kakao rakyat, sebagai salah satu sub-sistem agribisnis, perlu diarahkan secara kolektif. Keuntungan penerapan pengolahan secara kolektif adalah kuantum biji kakao mutu tinggi

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN 8 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi 1.1.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alkohol 70%, akuades, dan larutan gliserin. 1.1.2. Alat

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Gambar 2 Mikroskop video Nikon SMZ-10A (a), dan Alat perekam Sony BLV ED100 VHS (b)

BAHAN DAN METODE. Gambar 2 Mikroskop video Nikon SMZ-10A (a), dan Alat perekam Sony BLV ED100 VHS (b) BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium Biosistematika Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dimulai dari bulan

Lebih terperinci

Gambar 1. Tiga wilayah Area-Wide Management di Kabupaten Indramayu. Wilayah yang diarsir hijau merupakan kawasan sentra mangga.

Gambar 1. Tiga wilayah Area-Wide Management di Kabupaten Indramayu. Wilayah yang diarsir hijau merupakan kawasan sentra mangga. AREA-WIDE MANAGEMENT (AWM) TERHADAP LALAT BUAH PADA TANAMAN MANGGA DI INDRAMAYU *ditulis dan diolah dari berbagai sumber oleh: Andi Abdurahim, S.Si. Fungsional POPT Ahli Pertama Direktorat Perlindungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau yang memiliki nama ilmiah Arachis hypogeae adalah salah satu tanaman

BAB I PENDAHULUAN. atau yang memiliki nama ilmiah Arachis hypogeae adalah salah satu tanaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang tanah merupakan tanaman palawija sebagai tanaman produksi. Di Indonesia kacang tanah merupakan tanaman yang memiliki sumber protein nabati yang cukup penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, BULOG tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar. Tugas pokok BULOG sesuai Keputusan Presiden (Keppres) No 50 tahun

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, BULOG tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar. Tugas pokok BULOG sesuai Keputusan Presiden (Keppres) No 50 tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BULOG adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan milik BUMN ini meliputi usaha logistik/pergudangan,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : bulat dengan ukuran 0,7 mm x 0,3 mm (Pracaya, 1991). Seperti yang terlihat pada

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : bulat dengan ukuran 0,7 mm x 0,3 mm (Pracaya, 1991). Seperti yang terlihat pada xvi TINJAUAN PUSTAKA Biologi dan Ekologi Hama S.oryzae Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Kingdom Phylum Class Ordo Family Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Coleoptera : Curculionidae

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabas Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di pengolahan pakan ternak unggas dan perikanan. Perusahaan ini didirikan pada bulan April

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai Agustus 2014 di. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Bahan-bahan yang

MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai Agustus 2014 di. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Bahan-bahan yang III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai Agustus 2014 di Perkebunan kelapa sawit Yayasan Darul Jamil, Desa pantai Raja Kec. Perhentian Raja, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TURUNNYA KUALITAS BERAS DI PT B CAUSE OF RICE DECREASE QUALITY ANALYSIS IN PT B

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TURUNNYA KUALITAS BERAS DI PT B CAUSE OF RICE DECREASE QUALITY ANALYSIS IN PT B ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TURUNNYA KUALITAS BERAS DI PT B CAUSE OF RICE DECREASE QUALITY ANALYSIS IN PT B Nuke Gustiyana Putri¹, Bina Unteawati², Fitriani³ ¹Mahasiswa, ²pembimbing 1, ³pembimbing 2 Mahasiswa

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN UNTUK MENINGKATKAN MUTU JAGUNG DITINGKAT PETANI. Oleh: Ir. Nur Asni, MS

TEKNOLOGI PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN UNTUK MENINGKATKAN MUTU JAGUNG DITINGKAT PETANI. Oleh: Ir. Nur Asni, MS TEKNOLOGI PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN UNTUK MENINGKATKAN MUTU JAGUNG DITINGKAT PETANI Oleh: Ir. Nur Asni, MS Jagung adalah komoditi penting bagi perekonomian masyarakat Indonesia, termasuk Provinsi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) diterangkan bahwa klasifikasi hama Oryctes

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) diterangkan bahwa klasifikasi hama Oryctes TINJAUAN PUSTAKA Biologi Oryctes rhinoceros Menurut Kalshoven (1981) diterangkan bahwa klasifikasi hama Oryctes rhinoceros adalah sebagai berikut : Phylum Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Arthropoda :

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Individu betina dan jantan P. marginatus mengalami tahapan perkembangan hidup yang berbeda (Gambar 9). Individu betina mengalami metamorfosis paurometabola (metamorfosis

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013 Dari bermacam-macam limbah pertanian yang mempunyai

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. KEADAAN UMUM GUDANG Gudang Bulog Dramaga merupakan satu-satunya gudang penyimpanan logistik Bulog yang ada di Kota Bogor. Gudang ini didirikan sejak tahun 1982 dan telah mengalami

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. imago memproduksi telur selama ± 3-5 bulan dengan jumlah telur butir.

TINJAUAN PUSTAKA. imago memproduksi telur selama ± 3-5 bulan dengan jumlah telur butir. TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Subramanyam dan Hagstrum (1996), Hama kumbang bubuk dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Phylum Class Ordo Famili Genus : Animalia : Arthropoda : Insekta

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Fisik Pelet Daun Indigofera sp. Pelet daun Indigofera sp. yang dihasilkan pada penelitian tahap pertama memiliki ukuran pelet 3, 5 dan 8 mm. Berdasarkan hasil pengamatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Setelah telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan suatu zat

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Setelah telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan suatu zat 16 TINJAUAN PUSTAKA Biologi dan Ekologi Hama Sitophylus oryzae Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Kingdom Phylum Class Ordo Family Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Coleoptera :

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA Lalat penggorok daun, Liriomyza sp, termasuk serangga polifag yang dikenal sebagai hama utama pada tanaman sayuran dan hias di berbagai negara. Serangga tersebut menjadi hama baru

Lebih terperinci

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid RUANG LINGKUP BUDIDAYA PEMELIHARAAN JANGKRIK KALUNG KUNING A. UDJIANTO Balai Penelitian Ternak, Po Box 221, Ciawi Bogor RINGKASAN Komoditas jangkrik ini dapat memberikan tambahan penghasilan disamping

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA i LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UJI EFEKTIVITAS KATEKIN DARI DAUN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PENGAWET TAHU DI KABUPATEN BOGOR BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Jenis jenis Hama Pada Caisim Hasil pengamatan jenis hama pada semua perlakuan yang diamati diperoleh jenis - jenis hama yang sebagai berikut : 1. Belalang hijau Phylum :

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. (Ostrinia furnacalis) diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. (Ostrinia furnacalis) diklasifikasikan sebagai berikut: TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981) larva penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis) diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Animalia : Arthropoda

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012 26 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012 yang bertempat di Desa Campang, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Gudang Lasioderma serricorne (Coleoptera: Anobiidae)

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Gudang Lasioderma serricorne (Coleoptera: Anobiidae) TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Gudang Lasioderma serricorne (Coleoptera: Anobiidae) Kumbang L. serricorne meletakkan telurnya secara tertutup pada bahan (tembakau) simpan. Telur diletakkan satu persatu

Lebih terperinci

PENGARUH BENTUK DAN KETINGGIAN PERANGKAP STICKY TRAP KUNING TERHADAP LALAT BUAH

PENGARUH BENTUK DAN KETINGGIAN PERANGKAP STICKY TRAP KUNING TERHADAP LALAT BUAH PENGARUH BENTUK DAN KETINGGIAN PERANGKAP STICKY TRAP KUNING TERHADAP LALAT BUAH (Bactrocera spp.) (Diptera:Tephritidae) PADA TANAMAN TOMAT ( Solanum lycopersicum Mill.) DI DATARAN RENDAH SKRIPSI OLEH :

Lebih terperinci

1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. peroleh dari lahan pertanian organik dan lahan pertanian intensif di Desa

1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. peroleh dari lahan pertanian organik dan lahan pertanian intensif di Desa 16 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian A. Materi a. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah yang di peroleh dari lahan pertanian organik dan lahan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan 3 TINJAUAN PUSTAKA Lalat Buah (Bactrocera spp.) Biologi Menurut Departemen Pertanian (2012), lalat buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Phylum Klass Ordo Sub-ordo Family Genus Spesies : Arthropoda

Lebih terperinci

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI & PENANGGULANGAN HAMA KUMBANG TANDUK (Oryctes rhinoceros) NO. ISK/AGR-KBN/29 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 25 Februari 2015 Dimpos Giarto V. Tampubolon

Lebih terperinci

HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA

HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA Jambu mete merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Brasil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut portugal ke India

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental quasi dengan rancangan penelitian Postes dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau pengambilan sampel

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN

IV. PENDEKATAN DESAIN IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan

Lebih terperinci

Hama Kedelai dan Kacang Hijau

Hama Kedelai dan Kacang Hijau Hama Kedelai dan Kacang Hijau Dr. Akhmad Rizali Hama Penting Kedelai dan Kacang Hijau Lalat bibit atau lalat kacang (Ophiomyia phaseoli) Ulat grayak (Spodoptera litura) Ulat penggulung daun (Lamprosema

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Luaran Kegunaan

PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Luaran Kegunaan 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Ruang Terbuka Hijau (RTH) memiliki fungsi ekologis dan sosial. Salah satu RTH yang dimiliki oleh Kota Bogor yaitu Kebun Raya Bogor (KRB). Selain sebagai RTH, KRB juga memiliki

Lebih terperinci

Jenis jenis otot. Cara kerja otot polos

Jenis jenis otot. Cara kerja otot polos SISTEM OTOT Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ satu dengan organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang yang berfungsi untuk bergerak aktif. Selain

Lebih terperinci

ANCAMAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (PBK) DI WILAYAH JAWA TIMUR PADA BULAN AGUSTUS Oleh; Effendi WIbowo, SP dan Fitri Yuniarti, SP

ANCAMAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (PBK) DI WILAYAH JAWA TIMUR PADA BULAN AGUSTUS Oleh; Effendi WIbowo, SP dan Fitri Yuniarti, SP ANCAMAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (PBK) DI WILAYAH JAWA TIMUR PADA BULAN AGUSTUS 2013 Oleh; Effendi WIbowo, SP dan Fitri Yuniarti, SP kakao masih merupakan salah satu komoditas pertanian andalan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan perekonomian di Indonesia. Perum BULOG Divisi Regional Sumbar adalah salah satu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan perekonomian di Indonesia. Perum BULOG Divisi Regional Sumbar adalah salah satu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan merupakan lembaga yang begitu penting bagi kehidupan karena dapat membuka lapangan kerja, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian

Lebih terperinci

j ajo66.wordpress.com 1

j ajo66.wordpress.com 1 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 241/Kpts/OT.210/4/2003 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN MUTU PAKAN MENTERI PERTANIAN Menimbang : a. bahwa Pakan merupakan faktor penting

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. beberapa hari berubah menjadi coklat muda. Satu atau dua hari menjelang

TINJAUAN PUSTAKA. beberapa hari berubah menjadi coklat muda. Satu atau dua hari menjelang TINJAUAN PUSTAKA P. castaneae Hubner (Lepidoptera: Cossidae) Biologi Telur - telur yang masih baru berwarna putih kotor. Warna tersebut selang beberapa hari berubah menjadi coklat muda. Satu atau dua hari

Lebih terperinci