BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

dokumen-dokumen yang mirip
BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Banten

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB 2 : PERKEMBANGAN INFLASI

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

BAB 2 : PERKEMBANGAN INFLASI

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

6.1. Kinerja Sistem Pembayaran Transaksi Keuangan Secara Tunai Transaksi Keuangan Secara Non Tunai... 74

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

Agustus KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi...ii Daftar Tabel...iv Daftar Grafik... v Daftar Lampiran... vii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-2008 i

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015

Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental Fundamental/Inti...

3.1. Inflasi Umum Provinsi Lampung Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL. Provinsi Nusa Tenggara Timur

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

BAB 2 : PERKEMBANGAN INFLASI

BAB 2 : PERKEMBANGAN INFLASI

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN IV-2013

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada:

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

KAJIAN EKONOMI & KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan IV 2015

BAB 2 : PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI LAMPUNG. Kajian Triwulanan Misi Bank Indonesia. Visi, Misi dan Nilai Strategis Bank Indonesia

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL. Provinsi Nusa Tenggara Timur

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004

KATA PENGANTAR. baik pada triwulan dimaksud maupun prospek ke depan. Analisa pada kajian. ini menggambarkan perkembangan perekonomian daerah

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

BAB 1. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2016

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008

KAJIAN EKONOMI REGIO ONAL JAWA TIMUR TRIWULAN II KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IV

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional Triwulan III 2014

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN II 2014

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

Transkripsi:

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2013

Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi Bank Indonesia : Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang Negara Indonesia yang berkesinambungan Tugas Bank Indonesia : 1. Menentapkan dan melaksanakan kebijakan moneter 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran 3. Mengatur dan mengawasi bank. Kritik, saran dan komentar dapat disampaikan kepada Redaksi : Unit Kajian dan Survey Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Jl. Hi. Nani Wartabone No 35 Gorontalo 96115 Telp : +62 435 824444 Fax : +62 435 827993 Web : www.bi.go.id

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-nya sehingga penyusunan Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Gorontalo dapat diselesaikan dengan baik. Kajian periode triwulan I-2013 ini merupakan pengejawantahan dari peranan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Gorontalo sebagai economic intelligent and research unit yang diharapkan mampu memberikan informasi ekonomi dan keuangan daerah yang akurat, menyeluruh, dan terkini sebagai bahan masukan pemangku kepentingan di daerah dan di pusat. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan informasi yang amat bermanfaat bagi penyusunan kajian ini. Di sisi lain, kami juga menyadari bahwa di usia yang masih muda ini, KPwBI Prov. Gorontalo dari sisi produk dan peran masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran, masukan dan kerjasama dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas produk dan peranan kami di masa yang akan datang. Akhir kata, kiranya kajian ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan perekonomian Provinsi Gorontalo. Gorontalo, 7 Mei 2013 KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI GORONTALO Wahyu Purnama A. Deputi Direktur

Halaman ini sengaja dikosongkan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB 1 PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL 1.1 Sisi Permintaan 2 1.1.1 Konsumsi 2 1.1.2 Investasi 4 1.1.3 Ekspor Impor 4 1.2 Sisi Penawaran 6 1.2.1 Sektor Pertanian 6 1.2.2 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 7 1.2.3 Sektor Perdagangan Hotel Restoran 8 1.2.4 Sektor Bangunan 9 1.2.5 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 10 1.2.6 Sektor Industri Pengolahan 10 1.3 Boks KER I 11 BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI 2.1 Inflasi Gorontalo 15 2.1.1 Faktor Fundamental 16 2.1.2 Faktor Non Fundamental 17 2.2 Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang dan Jasa 18 2.2.1 Inflasi Tahunan 18 2.3 Boks KER II 20 BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH 3.1 Fungsi Intermediasi 23 3.1.1 Perkembangan Kantor Bank 23 3.1.2 Penyerapan Dana Masyarakat 24 3.1.3 Penyaluran Kredit 25 3.2 Stabilitas Sistem Perbankan 29 3.2.1 Resiko Kredit 29 3.2.2 Resiko Likuiditas 30 3.2.3 Resiko Pasar 32 3.3 Boks KER III 33 BAB 4 KEUANGAN DAERAH 4.1 Pendapatan Daerah 35 4.2 Belanja Daerah 36 4.3 Kontribusi Realisasi APBD Terhadap Sektor Riil dan Uang Beredar 37

BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 5.1 Perkembangan Transaksi Pembayaran Tunai 39 5.1.1 Aliran Uang Kartal (Inflow/Outflow) 39 5.1.2 Penyediaan Uang Kartal Layak Edar 40 5.1.3 Uang Palsu 41 5.2 Perkembangan Transaksi Pembayaran Non Tunai 41 5.2.1 Kliring Non BI di Gorontalo 41 5.2.2 Real Time Gross Settlement (RTGS) 42 5.3 Boks KER IV 44 BAB 6 KESEJAHTERAAN 6.1 Pengangguran 47 6.2 Kemiskinan 48 6.3 Rasio Gini 48 6.4 Indeks Pembangunan Manusia 49 BAB 7 OUTLOOK EKONOMI 7.1 Outlook Makroekonomi Regional 51 7.2 Outlook Inflasi 52 7.3 Prospek Perbankan 53 LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

DAFTAR GRAFIK Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo 1 Grafik 1.2 Survei Konsumen Bank Indonesia 3 Grafik 1.3 Indeks Tendensi Konsumen BPS Prov. Gorontalo 3 Grafik 1.4 Perkembangan NTP 3 Grafik 1.5 Perkembangan UMP 3 Grafik 1.6 Kredit Konsumi 3 Grafik 1.7 Realisasi Belanja Pegawai 3 Grafik 1.8 Realisasi APBD Belanja Konsumsi 3 Grafik 1.9 Realisasi APBD Belanja Barang 3 Grafik 1.10 Perkembangan Kredit Investasi 4 Grafik 1.11 Realisasi Belanja Modal APBD 4 Grafik 1.12 Perkembangan Penjualan Semen 4 Grafik 1.13 Kredit Konstruksi 4 Grafik 1.14 Perkembangan Ekspor Luar Negeri 4 Grafik 1.15 Perkembangan Muat Barang 4 Grafik 1.16 Harga jagung Internasional 5 Grafik 1.17 Harga Jagung Lokal 5 Grafik 1.18 Harga Kopra 5 Grafik 1.19 Harga Minyak Kelapa 5 Grafik 1.20 Impor Luar Negeri 5 Grafik 1.21 Volume Bongkat barang 5 Grafik 1.22 SKDU Pertanian 6 Grafik 1.23 Luas Lahan Panen Tanaman Pangan 6 Grafik 1.24 Perkembangan NTP 6 Grafik 1.25 Harga Jual Kopra 6 Grafik 1.26 Perkembangan Pajak Kendaraan 6 Grafik 1.27 Perkembangan Penumpang Pesawat 6 Grafik 1.28 Perkembangan Penumpang Ferry dan Kapal Laut 8 Grafik 1.29 Perkembangan Kargo Laut 8 Grafik 1.30 Kredit Perdagangan 8 Grafik 1.31 Volume Muat Pelabuhan 8 Grafik 1.32 Tingkat Penghunian Hotel 9 Grafik 1.33 Penjualan Semen 9 Grafik 1.34 Penjualan Semen 9 Grafik 1.35 Kredit Konstruksi 9 Grafik 1.36 NIM Perbankan 10 Grafik 1.37 Perkembangan Pendapatan/Beban 10 Grafik 1.38 Konsumsi BBM Industri 10 Grafik 1.39 SKDU Industri Pengolahan 10 Grafik 1.40 Kredit Industri Pengolahan 10 Grafik 2.1 Disagregasi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo 16 Grafik 2.2 Perkembangan Indikator Survei Konsumen 17 Grafik 2.3 Perbandingan Indeks Rata-rata Tertimbang Inflasi SKDU & Aktual 17 Grafik 3.1 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 24

Grafik 3.2 Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) 24 Grafik 3.3 Pertumbuhan Kredit Penggunaan 25 Grafik 3.4 Komposisi Kredit Penggunaan 25 Grafik 3.5 Pertumbuhan Kredit Sektoral 27 Grafik 3.6 Komposisi Kredit Sektoral 27 Grafik 3.7 Pertumbuhan Kredit UMKM 28 Grafik 3.8 Pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 28 Grafik 3.9 Perkembangan NPL Bank Umum 29 Grafik 3.10 NPL bank umum per Sektor 29 Grafik 3.11 Konsentrasi Kredit 30 Grafik 3.12 Perkembangan Portofolio DPK 31 Grafik 3.13 Perkembangan LDR Perbankan Gorontalo (dalam %) 31 Grafik 3.14 Perkembangan Kurs Rupiah terhadap USD dan BI-Rate 32 Grafik 5.1 Netflow Kas Titipan Gorontalo 39 Grafik 5.2 Perkembangan Netflow Bulanan 39 Grafik 5.3 Perputaran Kliring di Gorontalo 41 Grafik 5.4 Rata-Rata Perputaran Kliring Per Hari 41 Grafik 5.5 Rasio Warkat dan Nominal Cek/BG Kosong Kliring Non BI di Gorontalo 42 Grafik 7.1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2012 51 Grafik 7.2 Survei SKDU BI 51 Grafik 7.3 Survei Konsumen BI 51 Grafik 7.4 Proyeksi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo 52 Grafik 7.5 Realisasi Dan Ekspektasi Usaha Sektor Keuangan 53

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan 2 Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran 6 Tabel 2.1 Disagregasi Inflasi Provinsi Gorontalo 15 Tabel 2.2 Inflasi Tahunan Kelompok Barang dan Jasa (y.o.y) 18 Tabel 3.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum 24 Tabel 3.2 Perkembangan Kredit Bank Umum 26 Tabel 4.1 Anggaran Induk dan Realisasi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo 35 Tabel 4.2 Komposisi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo (dalam %) 35 Tabel 4.3 Anggaran Induk dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 36 Tabel 4.4 Komposisi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 36 Tabel 4.5 Stimulus Fiskal APBD terhadap Sektor Riil 37 Tabel 4.6 Dampak APBD terhadap Uang Beredar 37 Tabel 5.1 Rincian Pecahan Uang di Kas Titipan Gorontalo (Dalam Rp.ribu) 40 Tabel 5.2 Perkembangan Uang Palsu di Gorontalo 40 Tabel 5.3 Perkembangan Transaksi RTGS di Gorontalo 43 Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan 47 Tabel 6.2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan 48 Pekerjaan Utama Tabel 6.3 Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%) 48 Tabel 6.4 Rasio Gini 49 Tabel 6.5 Indeks Pembangunan Manusia 49 Tabel 6.6 Indeks Pembangunan Manusia Per Kab/Kota 49

Halaman ini sengaja dikosongkan

RINGKASAN EKSEKUTIF PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Perekonomian Gorontalo tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya Pada triwulan I-2013, perekonomian Gorontalo tumbuh 7,63% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 7,57% (y.o.y). Angka pertumbuhan dimaksud masih sesuai angka proyeksi Bank Indonesia Gorontalo sebelumnya yang berada pada kisaran 7,5-8,0% (y.o.y). Di sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh ekspor Di sisi penawaran, membaiknya pertumbuhan didorong sektor pertanian, industri pengolahan dan PHR. Di sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong masih tingginya permintaan konsumsi rumah tangga terkait dengan kenaikan pendapatan masyarakat. Kenaikan pendapatan ini didorong oleh musim panen di Gorontalo serta kenaikan UMP yang diterima oleh masyarakat. Di sisi penawaran, membaiknya perekonomian Gorontalo pada triwulan laporan didorong oleh peningkatan kinerja sektor pertanian, sektor industri pengolahan dan sektor PHR. Musim panen dan dukungan cuaca mendorong produksi tanaman pangan dan jumlah tangkapan ikan meningkat. PERKEMBANGAN INFLASI Pada triwulan I-2013 inflasi Gorontalo tercatat keseluruhan lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Penurunan didorong oleh inflasi kelompok core, sementara inflasi volatile food mengalami kenaikan Pada triwulan I-2013 Gorontalo tercatat mengalami inflasi sebesar 5,18% (y.o.y) atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 5,31% (y.o.y). Penurunan angka inflasi pada periode laporan terutama disebabkan oleh komoditas yang tergolong dalam core inflation seperti emas perhiasan yang pada triwulan I-2013 tercatat mengalami penurunan harga. Kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 9,70% (y.o.y) relatif lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 6,61% (y.o.y). Peningkatan inflasi volatile food pada triwulan laporan terutama dipicu oleh kenaikan harga pada kelompok bahan makanan. Pemberlakukan kebijakan pembatasan impor hortikultura di tingkat nasional berpengaruh pada berkurangnya pasokan. Sementara itu, core inflation atau inflasi inti pada triwulan I-2013 secara tercatat sebesar 3,18% lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2013 i

. sebesar 5,47% (y.o.y). Penurunan ini terutama dipicu oleh menurunnya inflasi pada kelompok yang tergolong core inflation seperti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yang mengalami deflasi sebesar 0,14% (y.o.y) pada triwulan laporan, dibandingkan dengan triwulan IV-2012 yang tercatat inflasi sebesar 0,61% (y.o.y). Adapun komoditas yang mengalami penurunan pada triwulan laporan adalah emas perhiasan yang pada triwulan laporan sempat terkoreksi tajam menjadi Rp.465.000,00. Penurunan ini disinyalir karena pengaruh harga emas internasional yang pada saat itu mengalami sempat terkontraksi. PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH Perkembangan perbankan pada triwulan I-2013 menunjukkan performa yang cukup baik dilihat dari Dana Pihak Ketiga maupun kredit yang berhasil disalurkannya. Pada triwulan I-2013, performa perbankan Gorontalo menunjukkan perkembangan yang baik. Dilihat dari indikator Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum tercatat sebesar Rp.3,21 triliun atau tumbuh tahunan sebesar 11,65%. Sementara itu DPK yang berhasil dihimpun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah sebesar Rp.18,19 milliar atau tumbuh secara tahunan sebesar 10,47%. Penyaluran kredit yang dilakukan oleh bank umum pada periode laporan tercatat sebesar Rp.5,79 trilliun atau tumbuh tahunan sebesar 22,20%, sementara kredit pada BPR tercatat Rp.26,95 milliar atau tumbuh 25,56% (y.o.y). Di sisi lain, rasio penyaluran kredit terhadap penghimpunan DPK (LDR) perbankan di Gorontalo masih relatif tinggi, tercatat pada bank umum LDR Bulan Maret 2013 sebesar 179,91% sedangkan pada BPR tercatat sebesar 148,09%. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans/NPLs) pada BPR perlu mendapatkan perhatian, dimana pada periode laporan tercatat sebesar 11,93%, sementara pada bank umum relatif terjaga pada level wajar yaitu sebesar 3,17%. Stabilitas sistem perbankan ditunjukkan oleh indikator risiko kredit yang dicerminkan oleh rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loans (NPLs) pada bank umum dan risiko kredit yang dicerminkan oleh jangka waktu Dana Pihak Ketiga ii KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2013 BANK INDONESIA

LDR perbankan menunjukkan memitigasi risiko yang mungkin timbul perbankan dan angka rasio kredit/pembiayaan terhadap dana pihak ketiganya (LDR). Rasio NPL bank umum pada triwulan I- 2013 tercatat sebesar 3,17% sementara LDR tercatat sebesar 179,91%. PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH Penyerapan belanja APBD pada triwulan I- 2013 lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi penyerapan belanja APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo triwulan I-2013 lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meningkatnya persentase realisasi dimaksud didorong Belanja Tidak Langsung terutama Belanja Hibah. Sementara untuk realisasi penerimaan APBD sama dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada triwulan I- 2013, kenaikan penerimaan kurang diimbangi penyerapan belanja sehingga mendorong terjadinya kontraksi fiskal terhadap jumlah uang beredar di masyarakat. PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN Perkembangan sistem pembayaran pada triwulan I-2013 mengalami perkembangan yang dinamis Sistem Pembayaran di Gorontalo pada triwulan I-2013 menunjukkan gambaran yang cukup baik. Pada triwulan laporan, perkembangan transaksi pembayaran tunai mengalami net inflow sebesar Rp.231,34 miliar sementara penyediaan uang kartal layak edar sebesar Rp.84,68 miliar. Di sisi lain, pada triwulan I- 2013 ditemukan adanya laporan temuan uang palsu dari masyarakat Gorontalo sebanyak 142 lembar. Temuan ini merupakan yang terbesar dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Adanya tindak kejahatan ini perlu mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai pihak karena dapat merugikan masyarakatditemukannya uang palsu pada periode mendatang terlebih menjelang datangnya pemilihan kepala daerah. Transaksi non tunai, seperti kliring dan RTGS pada triwulan laporan mengalami kontraksi masing-masing sebesar 3,20% (q.t.q) dan 21,62% (q.t.q). BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2013 iii

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Jumlah pengangguran di Gorontalo menurun. Jumlah pengangguran di Gorontalo per-februari 2013 mengalami penurunan dibandingkan 2012. Sementara angka kemiskinan menurut data 2012 masih berkisar 17,33%. Indeks Pembangunan Manusia Gorontalo sendiri relatif masih rendah dibandingkan Provinsi lainnya di Sulawesi. PROSPEK PEREKONOMIAN Perekonomian Gorontalo TW II-2013 diperkirakan tumbuh 7,7 8,2% (y.o.y) Pada triwulan-ii 2013, inflasi Gorontalo diproyeksikan berada pada kisaran 4,92% ± 1% lebh rendah di dibandingkan proyeksi pada triwulan sebelumnya. Pada triwulan II-2013 indikator kinerja perbankan diperkirakan akan terus membaik seiring peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga dan penyaluran kreditnya Perekonomian Gorontalo pada triwulan II-2013 diperkirakan tumbuh 7,7 8,2 % y.o.y) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-2013 (7,63% y.o.y). Kenaikan tersebut didorong oleh beberapa faktor (i) kenaikan pendapatan gaji PNS, (ii) masih tingginya ekspektasi dunia usaha pada triwulan II-2013, (iii) optimisme ekspektasi konsumsi masyarakat menjelang puasa/lebaran. Proyeksi inflasi Gorontalo pada triwulan II-2013 berada pada kisaran 4,92% ± 1% (y,o,y) lebih rendah dibandingkan proyeksi pada triwulan sebelumnya sebesar 5,46% ± 1% (y.o.y). Tendensi inflasi pada rentang tersebut, diperkirakan karena ekspektasi masyarakat terhadap rencana kenaikan harga BBM bersubsidi akan segera diimplementasikan oleh pemerintah akan berdampak pada kenaikan harga secara umum. Selanjutnya pada akhir triwulan II-2013, masyarakat mulai mempersiapkan diri dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1435 H. Kecenderungan kenaikan harga secara umum khususnya pada kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau akan terjadi pada periode tersebut sebagai respon seasonal effect. Pada triwulan II-2013, prospek perbankan diperkirakan akan semakin membaik. Hal ini terlihat dari growth DPK dan kredit industri perbankan yang tumbuh positif pada triwulan sebelumnya. Pada tahun 2013 perbankan diperkirakan akan semakin ekspansif dalam menyalurkan kreditnya, namun demikian hendaknya perlu dipikirkan juga strategi penghimpunan dana yang lebih masif untuk mengimbangi rasio LDR yang tinggi. iv KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2013 BANK INDONESIA