IMPLEMENTASI DIRECT TORQUE CONTROL DALAM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) F-202

Analisis Pengaruh Penempatan Dan Perubahan Kapasitor Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3-Fasa Bercatu 1-Fasa

PERANCANGAN ESTIMATOR TAHANAN ROTOR MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA PENGENDALIAN TANPA SENSOR KECEPATAN

PENGEMBANGAN INVERTER FUZZY LOGIC CONTROL UNTUK PENGENDALIAN MOTOR INDUKSI SEBAGAI PENGGERAK MOBIL LISTRIK DENGAN METODA VECTOR KONTROL

Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Phasa Tanpa Sensor Kecepatan Melalui Vektor Kontrol Dengan Teknik Artificial Intelegent

VDC Variabel. P in I = 12 R AC

BAB 3 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK ARUS SISI AC

Torsi Rotor Motor Induksi 3. Perbaikan Faktor Daya

BAB 2 DASAR TEORI. on maka S 1. akan off. Hal yang sama terjadi pada S 2. dan S 2. Gambar 2.1 Topologi inverter full-bridge

Stabilisasi Pada Sistem Pendulum-Kereta dengan Menggunakan Metode Fuzzy-Sliding Mode Control

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Simulasi Karakteristik Transien Motor Induksi Tiga Fase Menggunakan Aplikasi MOTORSIM Dan Simulink

PERANCANGAN METODE KONTROL LINEAR QUADRATIC INTEGRAL TRACKING (LQIT) UNTUK PENGENDALIAN POSISI SISTEM SUSPENSI SEDERHANA (MASS-SPRING-DAMPER)

ANALISIS PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA 20 HP DENGAN PERBANDINGAN KONTROL PI DAN PID

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Materi Presentasi: Pendahuluan Tinjauan Pustaka Perancangan Hasil Simulasi Kesimpulan

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C

Keyword : permanent magnet, inductance, cos φ.

Analisis Unjuk Kerja Motor Induksi Dengan Pengendali Thyristor Anti-Paralel

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

PERCOBAAN 14 RANGKAIAN BAND-PASS FILTER AKTIF

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

DIRECT TORQUE CONTROL BERBASIS ADAPTIVE FUZZY LOGIC CONTROLLER SEBAGAI PENGENDALI KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Analisis Numerik Ragam pada Pelat Utuh dan Retak: Studi Interaksi Dinamis Struktur dengan Udara ABSTRAK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tanpa Sensor Kecepatan dengan Metoda Direct Torque Control Menggunakan Observer Recurrent Neural Network

BAB II Tinjauan Teoritis

ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP. Sri Subanti Jurusan Matematika F.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Konstruksi Fungsi Lyapunov untuk Menentukan Kestabilan

III. METODE PENELITIAN

Implementasi Metode Kontrol ν,ω Berbasis Proporsional Integral Untuk Kontrol Gerak Mobile Robot Berpenggerak Differensial : Studi Simulasi

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM PEMBANGKIT TURBIN GAS PLTGU TANJUNG PRIOK

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

Hamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa,

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

SIMULASI PENGENDALIAN PENCAMPURAN TANGKI MENGUNAKAN METODE ROUTH-HURWITZ DENGAN MATLAB. Oleh : Dody Wahjudi. Abstract

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA

Pengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan

DESAIN DAN SIMULASI ANTENA MICROSTRIP SEMICIRCULAR HALF U-SLOT UNTUK APLIKASI MODEM GSM 1800 MHZ

Progam matlab untuk pengontrolan mesin DC

BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN PPPPTK/VEDC MALANG

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI WAHANA GERAK MANDIRI YANG ADAPTIF MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN HIERARCHICAL EXTENDED KOHONEN MAP (HEKM)

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

1 Sistem Koordinat Polar

PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM PENGONTROLAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI TIPE DOUBLY FED APLIKASI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

Rancang Bangun Antena Mikrostrip 900 MHz

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

TUGAS AKHIR SIMULASI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA PHASA DENGAN DIRECT TORQUE CONTROL DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB 7.0.1

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN

KARAKTERISTIK DELTA PULSE WIDTH MODULATED UNTUK APLIKASI UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

MAKALAH SABUK ELEMEN MESIN

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

IMPLEMENTASI KONTROLER NEURAL FUZZY PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

II. KINEMATIKA PARTIKEL

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama

PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) Latice Square Design

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

ANALISIS DAN SIMULASI PENGATURAN TEGANGAN GENERATOR INDUKSI BERPENGUAT SENDIRI DENGAN MENGGUNAKAN KONVERTER AC-DC-AC PADA SIFAT BEBAN YANG BERBEDA

DESAIN KONTROL PID DENGAN METODA TUNING DIRECT SYNTHESIS UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU

PENGARUH HEAT RECOVERY PADA SISTEM REFRIGERASI PENGKONDISIAN UDARA TERHADAP PERFORMANSI SISTEM

Fisika Dasar I (FI-321)

ANALISA KINERJA MIMO CDMA DENGAN SPREADING CODE YANG BERBEDA PADA KANAL FADING RAYLEIGH

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

STUDI PEMANFAATAN GAYA PEMBALIK PEGAS SEBAGAI ALAT UKUR PERCEPATAN SENTRIFUGAL

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

BAB 4 SIMULASI DAN ANALISA

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM

Analisis Performansi Sistem Pendingin Ruangan Dikombinasikan dengan Water Heater

Fiskal vs Moneter Kebijakan Mana Yang Lebih Effektif?

MODEL PENGENDALIAN KATODIK DALAM ELEKTRODE DISK PEMUTAR SISTEM KOROSI

BAB 2 SALURAN TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK

Transkripsi:

Junal ELTEK, Vol 12 No 01, Apil 2014 ISSN 1693-4024 IMPLEMENTASI DIRECT TORQUE CONTROL DALAM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI Haij Mukti K 1 Penelitian ini membahas mengenai implementasi Diect Toque Contol (DTC) yang diteapkan dalam pengatuan kecepatan moto induksi yang ditinjau tehadap pengauh peubahan paamete tahanan stato dan pembebanan pada moto. Skema Model Refeence Adaptive System (MRAS) dengan pendekatan back-emf ditambahkan untuk mengestimasi kecepatan moto. Hasil simulasi menunjukkan bahwa skema DTC ini tidak sensitif tehadap peubahan paamete moto. Peubahan paamete tahanan stato ini elatif tidak bepengauh tehadap kecepatan moto induksi, sedangkan peubahan beban akan mempengauhi kecepatan moto. Dengan adanya penambahan beban, maka penuunan kecepatan dapat mencapai 7,5%. Pada keadaan tanpa beban dipeoleh settling time = 0,03 detik dan eo = 0,2%. Dengan betambahnya beban menyebabkan betambahnya ipple dan eo yang tejadi dapat mencapai 3%. Kata-kata Kunci: moto induksi, pengatuan kecepatan, Diect Toque Contol, Model Refeence Adaptive System Abstact This eseach discusses the implementation of Diect Toque Contol (DTC) based on Back-EMF Model Refeence Adaptive System (MRAS) to contol induction moto speed. Speed estimation was evaluated fom the effect of changing paamete of stato esistance and load toque of moto induction. The simulation esults show that DTC is insensitive to moto paametes. Changes in stato esistance has no significant effect on the value of oto speed estimation of induction motos wheeas changing in loads will have an effect on the value of oto speed estimation of induction moto. Inceasing loads will decease speed estimation by 1 Haij Mukti K. Dosen Pogam Studi Teknik Listik, Juusan Teknik Elekto Politeknik Negei Malang 64

Haij Mukti K, Implementasi Diec Toque Contol, Hal 64-73 7,5%. At no load condition, settling time is 0.03 seconds and eo of 0.2%. At load condition, the ipple is highe than at no load, and the eo eaches 3 %. Keywods: induction moto, speed dive, diect toque contol, model efeence adaptive system 1. PENDAHULUAN Selama dekade teakhi ini, telah banyak dilakukan penelitian mengenai sistem pengatuan kecepatan pada moto aus bolakbalik (moto AC) tanpa menggunakan senso. Moto induksi, khususnya tipe oto sangka meupakan moto AC yang banyak digunakan pada industi. Diect Toque Contol (DTC) meupakan salah satu skema kontol bedasakan pengontolan fluks stato dan tosi yang membeikan espon cepat dan obust yang diimplementasikan pada moto AC. DTC ini mempunyai kelebihan antaa lain lebih sedehana, mempunyai pefoma dinamik yang baik, seta tidak sensitif tehadap peubahan paamete, khususnya tahanan stato. Sedangkan kelemahan dai DTC ini adalah mempunyai ipple tosi dan espon tansien yang lambat selama stat-up dan kaena pembebanan. Dalam banyak skema pengatuan kecepatan moto, skema close-loop contol membutuhkan pengukuan kecepatan atau posisi dai moto. Padahal dalam bebeapa kasus, penggunaan senso penguku kecepatan ini elatif sulit untuk diteapkan, antaa lain kaena membutuhkan sistem penyambungan yang kompleks antaa moto dan dive, biaya yang lebih mahal seta mudah tepengauh oleh noise dan getaan. Dalam skema speed sensoless, kecepatan moto ini akan diestimasi dan digunakan sebagai umpan balik dalam close-loop speed contol. Model Refeence Adaptive System (MRAS) meupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mengestimasi kecepatan moto. Dalam mengestimasi kecepatan moto, penggunaan MRAS dapat dilakukan dengan bebeapa pendekatan, antaa lain dengan pendekatan fluks oto, daya dan back-emf. Bedasa uaian tesebut maka penelitian ini akan membahas mengenai implementasi DTC yang diteapkan dalam pengatuan kecepatan moto induksi. Sedangkan skema MRAS dengan 65

Junal ELTEK, Vol 12 No 01, Apil 2014 ISSN 1693-4024 pendekatan back-emf ditambahkan untuk mengestimasi kecepatan moto kaena pengauh peubahan tahanan stato dan beban moto; dan Simulasi dengan Pogam Simulink Matlab digunakan untuk mengetahui unjuk keja DTC dalam pengatuan kecepatan moto induksi. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pemodelan Dinamik Moto Induksi Pemodelan dinamik pada moto induksi tiga fasa dilakukan dengan menggunakan tansfomasi model tiga fasa (a-b-c) ke model dua fasa (d-q). Pesamaan moto induksi yang dinyatakan dalam stationay efeence fame dalam satuan pe unit, dinyatakan dalam pesamaan : p vqs Rsiqs qs b p vds Rsids ds b p v0s Rsi0s 0s b (1) R s,, qs ds 0s iqs, ids, i0s = tahanan stato = fluks stato dalam d-q = aus stato dalam d-q = Kecepatan sudut medan stato = Kecepatan sudut putaan oto Tosi inetia bila dinyatakan dalam nilai pe unit adalah : d( / b ) 2H Tem TL Tdamp dt (2) Dengan T T L adalah tosi beban dan damp adalah tosi edaman. 66

Haij Mukti K, Implementasi Diec Toque Contol, Hal 64-73 2.2 Metode Diect Toque Contol (DTC) Metode DTC adalah suatu metode yang digunakan dalam vaiable fequency dive untuk mengontol tosi dan kecepatan pada moto induksi tiga fasa. Metode ini meliputi pehitungan estimasi fluks dan tosi moto bedasakan tegangan dan aus pada moto. Fluks stato diestimasi bedasakan tegangan stato. Tosi diestimasi dai estimato vekto fluks stato dan aus moto. Magnitude fluks dan tosi yang diestimasi kemudian dibandingkan dengan nilai efeensinya. Gamba 1. Diect Toque Contol (DTC) pada Moto Induksi DTC ini tedii dai empat bagian utama, yaitu Voltage Souce Invete (VSI), fluks stato dan tosi estimato, tabel switching seta hysteisis fluks dan toque estimato. Hysteisis band contolle akan menentukan switching vecto yang ditunjukkan dalam Tabel 1 untuk menguangi eo fluk stato dan tosi menuju nol. Tabel 1. Tabel Switching (Ozkop dan Okumus, 2006) Fl To Se Se Se Se Se ux eo positi on que eo positi on cto I cto II cto III cto IV cto V 1 V2 V3 V4 V5 V6 1 (110) (010) (011) (001) (101) 0 V7 V0 V7 V0 V7-1 V6 (101) V1 (100) V2 (110) V3 (010) V4 (011) Se cto VI V1 (100) V0 V5 (001) 67

Junal ELTEK, Vol 12 No 01, Apil 2014 ISSN 1693-4024 0 1 V3 (010) 0 V0-1 V5 (001) V4 (011) V7 V6 (101) V5 (001) V0 V1 (100) V6 (101) V7 V2 (110) V1 (100) V0 V3 (010) V2 (110) V7 V4 (011) Dalam DTC pemilihan switching vecto yang optimal ini sangat penting. Data dalam Tabel 1 menunjukkan bebagai kombinasi tosi dan fluks stato yang dibutuhkan dalam bebeapa sekto dengan memilih salah satu dai 8 vekto tegangan yang ditunjukkan dalam Gamba 2. Gamba 2. Vekto Tegangan 2.3 Model Refeence Adaptive System (MRAS) Model Refeence Adaptive System (MRAS) tedii atas dua model, yaitu model efeensi (efeence model) dan model adaptif (adjustable model). Model efeensi adalah model yang tidak dipengauhi oleh kuantitas nilai yang diestimasi (misal: kecepatan oto). Model adaptif adalah model yang dipengauhi oleh nilai yang diestimasi. Keluaan dai model adaptif dibandingkan dengan model efeensi, dan pebedaan itu digunakan untuk mengatu mekanisme adaptasi (adaptative mechanishm) yang keluaannya adalah nilai yang diestimasi (kecepatan oto). 68 Gamba 3. Diagam Blok MRAS

Haij Mukti K, Implementasi Diec Toque Contol, Hal 64-73 2.3.1 MRAS dengan Pendekatan Back-EMF Model efeensi yang digunakan adalah (Meziane, Toufouti dan Benalla, 2007) : e v R i L ' i e d q v sd sq s sd R i s sq s s L ' i Model adaptif yang digunakan adalah : e d sd sq L Lmisd m d T q ( ) L T L L m misq eq ( L e d, eq e d, eq T q T d ) (3) (4) : GGL lawan dai model efeensi : GGL lawan dai model adaptif Kecepatan oto dipeoleh dai mekanisme adaptasi beikut : K i e ( K p )( eq ed ed eq) p (5) 3. RANCANGAN SIMULASI DAN ANALISIS 3.1 Peancangan Simulasi Rancangan sistem yang digunakan dalam penelitian implementasi DTC dalam pengatuan kecepatan moto induksi ditunjukkan pada Gamba 4. Fluks ef ω ef T ef DTC Vs ωk= 0 Moto Induksi Te Sistem Mekanik ω est Te ω est MRAS Vs is Gamba 4. Diagam Blok Sistem 69

Junal ELTEK, Vol 12 No 01, Apil 2014 ISSN 1693-4024 Diagam implementasi DTC pada moto induksi dengan dilengkapi estimato MRAS ini disimulasikan dalam pogam Simulink Matlab yang ditunjukkan dalam Gamba 5. Gamba 5. Implementasi DTC pada Moto Induksi dalam Simulink. 3.2 Spesifikasi Moto Induksi Spesifikasi moto induksi yang digunakan adalah moto induksi 3 fasa 1,5 kw, 220V/380V, 50 Hz, 1415 pm, cos φ=0,79, J=0,031 kg.m 2. : 3.3 Pemodelan Diect Toque Contol (DTC) DTC membutuhkan masukan fluks efeensi yang dibandingkan dengan fluks stato yang dipeoleh dai model moto induksi seta tosi eo. DTC ini akan menentukan vekto tegangan yang dipeoleh bedasakan eo yang tejadi pada besaan tosi dan fluks stato. DTC akan menghasilkan tegangan stato (V s ) dalam bentuk tiga fasa, yang kemudian ditansfomasikan menjadi bentuk dua fasa (V ds dan V qs ) untuk menjadi masukan moto induksi. Gamba 6. Diect Toque Contol (DTC) dalam Simulink Matlab (Riaz, 2008 ) 70

Haij Mukti K, Implementasi Diec Toque Contol, Hal 64-73 3.4 Simulasi dan Analisis 3.4.1 Pengauh Peubahan Tahanan Stato (R s ) (a) R s = 100% (b) R s = 125% (c) R s = 150% (d) R s = 175% Gamba 7. Pengauh Peubahan R s tehadap Kecepatan Roto Estimasi Gamba 7 mulai keadaan R s =100%-175%menunjukkan kuva kecepatan oto elatif sama. Pada kuva dipeoleh settling time = 0,03 detik. Pada kuva tejadi ipple dan eo yang dihasilkan = 0,2 %. Peubahan R s tidak telihat pengauhnya tehadap kecepatan oto yang dihasilkannya. 3.4.2 Pengauh Peubahan Beban Moto Induksi (a) Tanpa Beban (b) Beban = 25 % (c) Beban = 50% 71

Junal ELTEK, Vol 12 No 01, Apil 2014 ISSN 1693-4024 (d) Beban = 75% (e) Beban = 100% Gamba 8. Pengauh Peubahan Beban tehadap Kecepatan Moto Gamba 8 menunjukkan pada keadaan tanpa beban, ω estimasi elatif tetap, tejadi ipple. Dai kuva ini dipeoleh bahwa peubahan beban moto mempengauhi ω estimasi. Dengan masuknya beban eo yang tejadi dapat mencapai 3%. Pada betambahnya beban moto, penuunan ω estimasi dapat mencapai 7,5%. 3.4.3 Pengauh Peubahan Tahanan Stato dan Beban Moto Pada moto induksi 3 fasa yang digunakan, pada keadaan beban penuh tempeatu pada belitan stato mencapai 75ºC, sehingga dipeoleh (Teco, 1979) : 310 R bp * R awal 235 t ; t = suhu uang (25ºC) Gamba 9. Kuva ω tehadap Waktu Gamba 9 menunjukkan dengan peneapan R s = 0,132 pu dan T L = 100%, saat beban masuk tejadi penuunan kecepatan pada moto. 72

Haij Mukti K, Implementasi Diec Toque Contol, Hal 64-73 4. PENUTUP Dai hasil simulasi dan analisis yang dilakukan maka dapat diambil bebeapa kesimpulan sebagai beikut : 1) Peubahan paamete tahanan stato (R s = 100%- 175%) tidak bepengauh tehadap kecepatan moto ( ω ). Skema DTC ini tidak sensitif tehadap peubahan paamete moto. 2) Peubahan beban moto mempengauhi kecepatan oto moto induksi. Makin besa beban yang ditambahkan maka penuunan ω estimasi juga makin besa. 3) Dengan penambahan beban, penuunan ω dapat mencapai 7,5%. 4) Pada keadaan tanpa beban dipeoleh ω elatif tetap dengan tejadi sedikit ipple, settling time = 0,03 detik dan eo = 0,2%. Pada saat dilakukan penambahan beban maka ipple yang tejadi makin besa dan eo yang tejadi dapat mencapai 3%. 5. DAFTAR PUSTAKA Meziane, S, Toufouti, R dan Benalla, H. 2007. MRAS based Speed Contol of Sensoless Induction Moto Dives. ICGST-ACSE Jounal Vol 7. Nabti, K, Abed, K dan Benalla, H. 2008. Sensoless Diect Toque Contol of Rushless AC Machine using Luenbege Obseve. Jounal of Theoetical and Applied Infomation Technology. Ong, Chee-Mun. 1998. Dynamic Simulation of Electic Machiney Using Matlab/ Simulink. Pentice Hall,Inc. New Jesey. USA. Ozkop, E dan Okumus, HI. 2005. Diect Toque Contolled Induction Machine With MRAS Based Stato Resistance Estimation. Kaadenitz Technical Univesity. Tukey Riaz, M. 2008. Simulation of Electic Machine and Dive System. Univesity of Minnesota. USA. Vas, Pete. 1998. Sensoless Vecto and Diect Toque Contol. Wahab, A dan Sanusi, H. 2008. Simulink Model of Diect Contol of Induction Machine. Ameican Jounal of Applied Sciences 5 (8) hal 1083-1090. 73