B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
B A B P E N D A H U L U A N

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

RENSTRA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN

2.1 Rencana Strategis

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 KATA PENGANTAR

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

Dinas Kesehatan Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

Dinas Kesehatan Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PROGRAM KEGIATAN DINAS KESEHATAN KELUARGA SEHAT DAN LORONG SEHAT TAHUN dr. Hj. A. Naisyah Azikin, M.Kes KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2016

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEBO

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Tabel Target dan Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Tahun No Indikator Target 2015

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VISI DAN MISI BUPATI MENUJU KAB BLITAR LEBIH SEJAHTERA, MAJU DAN BERDAYA SAING

KATA PENGANTAR. Rahmat dan Petunjuknya. Kami diberi kekuatan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KATA PENGANTAR. Kupang, 26 Januari 2015 Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang. dr. I Wayan Ari Wijana S. Putra,M.Si NIP

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PEMERTNTAH KOTA PRABUMULIH. I}INAS KE,SEHATAN Kantor Pemerintah Kota Prabumulih Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman Km. 12 Pangkul Pratrumulih TENTANG

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

RINGKASAN EKSEKUTIF. LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

WALIKOTA TASIKMALAYA,

B. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

Daftar Isi. Bab 1 : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Camat Tualang Kabupaten Siak Tahun 2016

Transkripsi:

1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam mencapai tujuan dan cita-cita, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar di wajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Dimana Laporan ini adalah merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Kepala Dinas Kesehatan selama Tahun 2015 kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Adapun secara teknis penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu Atas Laporan Kinerja. B. Maksud Dan Tujuan Penyusunan LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar ini dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan. Adapun tujuannya adalah: a. Memberikan informasi mengenai kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar selama tahun anggaran 2015

2 b. Sebagai bahan evaluasi kinerja serta masukan dalam perencanaan program di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar yang lebih baik di masa mendatang c. Menjadikan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar yang akuntabel sehingga dapat bekerja secara efisien, efektif dan representative, serta dapat mengakomodir aspirasi masyarakat dan lingkungan. C. Gambaran Umum Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar dalam Peraturan Daerah No. 19 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas - Dinas Daerah Kabupaten Blitar, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Blitar No. 51 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan kabupaten Blitar dipimpin oleh Kepala Dinas yang di bantu oleh Sekretaris dan 4 (empat) Kepala Bidang yaitu: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari: Seksi Kesehatan Dasar dan Penunjang Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga 2. Bidang Pengendalian penyakit dan Masalah Kesehatan, terdiri dari: Seksi Pencegahan, Pengamatan Penyakit, Penanggulangan Masalah Kesehatan Seksi Pemberantasan Penyakit Seksi Penyehatan Lingkungan 3. Bidang Pengembangan Sumberdaya Kesehatan, terdiri dari: Seksi Perencanaan, Pendayagunaan dan Pengembangan SDM Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan Seksi Pembiayaan Kesehatan 4. Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, terdiri dari: Seksi Promosi Kesehatan Seksi Gizi Seksi Infolitbangkes

3 Setiap Kepala Bidang membawahi 3 (tiga) Kepala Seksi sesuai bidangnya, sedangkan Sekretaris dibantu 3 (tiga) Kepala Sub Bagian yaitu Sub Bagian Penyusunan, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Tata Usaha. Berdasarkan Perda tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati melaksanakan sebagian urusan pemerintahan dibidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan pembantuan. Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan; b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang kesehatan; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan; d. Pembinaan Unit Pelayanan Teknis Dinas; e. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya; Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari: Kepala Dinas Sekretaris Bidang Pelayanan Kesehatan Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Kelompok Jabatan Fungsional Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

4 D. Rencana Strategis Tahun 2011 2015 Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan program Kepala Daerah. Rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari Tahun 2011 2015. Unsur unsur dalam Renstra yang diuraikan dalam LAKIP Dinas Kesehatan Tahun 2014 adalah meliputi: 1. V i s i Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Terwujudnya masyarakat sehat mandiri dan berkeadilan menuju Kabupaten Blitar yang sejahtera 2. M i s i Sedangkan untuk mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar tersebut diatas dilaksanakan misi sebagai berikut: a. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat b. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau c. Mewujudkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan d. Mendayagunakan Sumber Daya Kesehatan e. Menciptakan tata kelola upaya kesehatan yang baik dan bersih 3. Tujuan Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu analisis strategis. a. Untuk mewujudkan misi Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, maka ditetapkan tujuan : Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

5 b. Untuk mewujudkan misi "Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, maka ditetapkan tujuan : Mengoptimalkan upaya kesehatan secara bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat. c. Untuk mewujudkan misi Mewujudkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan, maka ditetapkan tujuan : Mengoptimalkan upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana, meningkatkan akses terhadap lingkungan sehat dan Mengoptimalkan penanggulangan masalah gizi d. Untuk mewujudkan misi Mendayagunakan Sumber Daya Kesehatan, maka ditetapkan tujuan Mengoptimalkan ketersediaan mutu, manfaat dan keamanan sediaan farmasi, perbekalan kesehatan, dan alkes, mengoptimalkan pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan mengoptimalkan pembiayaan kesehatan e. Untuk mewujudkan misi Menciptakan tata kelola upaya kesehatan yang baik dan bersih, maka ditetapkan tujuan: Mewujudkan tertib administrasi dan manajemen keuangan, aset, perencanaan dan evaluasi. 4. Sasaran Untuk mewujudkan tujuan organisasi, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar menetapkan sasaran sebagai berikut: a. Meningkatnya Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat b. Meningkatnya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat secara optimal c. Meningkatnya upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana secara optimal d. Meningkatnya akses terhadap lingkungan sehat e. Meningkatnya penanggulangan masalah gizi yang optimal

6 f. Meningkatnya persediaan farmasi, perbekalan kesehatan, dan alkes yang bermutu, bermanfaat dan aman secara optimal g. Meningkatnya pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan secara optimal h. Meningkatnya Pembiayaan Kesehatan secara optimal i. Terwujudnya tertib administrasi dan manajemen keuangan, aset, perencanaan dan evaluasi E. Strategi dan Arah Kebijakan Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi dan kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran dengan arahan strategi organisasi, adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kemampuan dan kapasitas kader kesehatan 2. Meningkatkan intensitas pembinaan posyandu dengan melibatkan ormas, LSM dan lintas sektor 3. Meningkatkan kemitraan dan kerjasama dengan organisasi profesi serta pemberdayaan masyarakat dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)/Angka Kematian Bayi (AKB) dan penanganan kesehatan remaja dan lansia 4. Mengembangkan dan memeperkuat fasilitas kesehatan dasar 5. Membuat inovasi dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, penyakit tidak menular dan masalah kesehatan akibat bencana dengan melibatkan masyarakat. 6. Menggalakkan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan stakeholder serta memanfaatkan event Kabupaten Sehat dalam rangka memperbaiki kondisi sanitasi dan perilaku masyarakat. 7. Meningkatkan cakupan pemulihan gizi buruk melalui pemberian makanan dan minuman cair.

7 8. Mengadakan PMT Ibu Hamil KEK 9. Pemberian MP ASI 6-11 bulan dan 12-24 bulan bagi GAKIN selama 90 hari makan 10. Meningkatkan kualitas sarana kefarmasian, alkes dan sediaan obat yang aman, terjangkau dan bermutu 11. Penguatan sistem informasi perencanaan, pengembangan dan pendayagunaan nakes 12. Meningkatkan Pembiayaan kesehatan melalui kerjasama yang baik antara fasilitas pelayanan kesehatan dan Sektor terkait sesuai peraturan yang berlaku 13. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai peraturan dalam rangka Good and Clean Government 14. Menguatkan sistem informasi terintegrasi dan fasilitasi ke Puskesmas dalam manajemen data, perencanaan dan evaluasi F. Isu Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Berdasarkan perkembangan situasi kesehatan tahun 2015 di Kabupaten Blitar, Dinas Kesehatan menetapkan isu strategis pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) 2. Belum optimalnya penanganan masalah gizi 3. Belum optimalnya pengendalian penyakit menular, tidak menular dan penyakit akibat bencana 4. Belum optimalnya pelaksanaan jaminan kesehatan 5. Belum optimalnya pengawasan obat dan makanan dalam rangka peningkatan keamanan, mutu, dan manfaat/khasiat obat dan makanan. G. Dasar Hukum Sebagai Dasar Hukum penyusunan LAKIP adalah: a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ; b. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur ; c. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas korupsi, kolusi dan Nepotisme

8 d. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah e. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1999 Tentang Lembaga Administrasi Negara f. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara g. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah h. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah i. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 H. Sistematika Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah didasarkan atas ketentuan yang termuat dalam Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Juncto Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, adapun pelaksanaan lebih lanjut didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dengan susunan sebagai berikut : BAB. I PENDAHULUAN Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi.

9 BAB. II PERENCANAAN KINERJA Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan. BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut : 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini ; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir ; 3. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan ; B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan Dokumen Perjanjian Kinerja BAB. IV PENUTUP Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. LAMPIRAN LAMPIRAN

10 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan indikator-indikator. Indikator ini yang akan menjadi tolok ukur keberhasilan karena didalamnya tercantum target-target yang harus dicapai. Utama Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mengacu pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2011-2015. Indikator indikator ini tertuang dalam Perjanjian Kinerja yang disusun pada awal tahun kegiatan dengan target yang sudah ditetapkan setiap tahunnya dan menjadi tanggung jawab Kepala Dinas Kesehatan. Untuk mencapai indikator kinerja yang sudah ditetapkan maka disusunlah /Kegiatan yang akan menjadi tanggungjawab masing-masing Bidang dalam Dinas Kesehatan. Berikut adalah indikator kinerja berdasarkan Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Tahun 2015 yang telah disusun : Sasaran Strategis 1 Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat 1. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 2. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 1. Persentase Desa Siaga 80 % Sasaran Strategis 2 Meningkatnya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau bagi masyarakat secara optimal. 1. Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan 2. Pengadaan, peningkatan 1. Angka Kematian Ibu (AKI) 2. Angka Kematian Bayi (AKB) 118/100.000 KH 13,4/1000 KH

11 dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya. 3. Cakupan Persalinan oleh Nakes 4. Persentase Faskes sesuai standar 60 % Sasaran Strategis 3 Meningkatnya upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana secara optimal. 1. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 5. Cakupan desa UCI 6. Persentase Penderita DBD yang ditangani 7. Persentase Penderita BTA positive baru ditangani 8. Persentase Penderita pneumonia yang ditangani 9. Persentase Penderita Kusta yang ditangani 10. Persentase Penderita HIV yang ditangani 11. Cakupan KLB Desa/Kelurahan yang ditangani < 24 jam 90 % Sasaran Strategis 4 Meningkatnya akses terhadap lingkungan sehat 1. Upaya Kesehatan Masyarakat 12. Persentase Rumah Tangga akses sanitasi dasar 75 %

12 2. Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan 3. Pengembangan Lingkungan Sehat 13. Persentase pengawasan pengelolaan makanan 80 % Sasaran Strategis 5 Meningkatnya penanggulangan masalah gizi yang optimal 1 Perbaikan Gizi Masyarakat 14. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan Sasaran Strategis 6 Meningkatnya persediaan farmasi, perbekalan kesehatan dan alkes yang bermutu, bermanfaat dan aman secara optimal. 1. Obat dan Perbekalan Kesehatan 2. Pengawasan Obat dan Makanan 15. Persentase sedian farmasi, perbekalan kesehatan dan alkes yang memenuhi syarat. Sasaran Strategis 7 Meningkatnya pengembangan sumber daya manuasi kesehatan secara optimal 1. Upaya Kesehatan Masyarakat 2. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 16. Rasio Dokter terhadap jumlah penduduk 17. Rasio Perawat terhadap jumlah penduduk 18. Rasio Bidan terhadap jumlah penduduk 19. Persentase nakes yang mendapatkan pelatihan 1 : 2.500 1 : 855 1 : 850 40 %

13 Sasaran Strategis 8 Meningkatnya pembiayaan kesehatan secara optimal. 1. Upaya Kesehatan Masyarakat 20. Persentase masyarakat miskin yang terlayani (tercover) Jaminan Pelayanan Kesehatan 21. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan pasien masyarakat miskin 15 % Sasaran Strategis 9 Terwujudnya tertib administrasi dan manajemen keuangan, aset, perencanaan dan evaluasi 1. Standarisasi Pelayanan Kesehatan 2. Pelayanan Administrasi Perkantoran 3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 4. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 22. Persentase temuan LHP atas penggunaan anggaran keuangan dan aset yang ditindaklanjuti.