PERHITUNGAN, PENYETORAN, PELAPORAN DAN PENCATATAN PPH PASAL 21 DAN PPN

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN SPT MASA PPH PASAL 21

ANALISIS PERHITUNGAN PENYETORAN PELAPORAN DAN PENCATATAN PPH PASAL 21 DAN PPN PT X

PROSEDUR PERHITUNGAN, PENYETORAN, PELAPORAN DAN PENCATATAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

Analisis Penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

PENGARUH PENERAPAN PP 46/2013 TERHADAP PERHITUNGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPH PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA IKLAN GUNA MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG (Studi Kasus Pada PT. Kediri Intermedia Pers)

ANALISIS PERHITUNGAN, PENYETORAN, PELAPORAN, DAN PENCATATAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS PEGAWAI TETAP PADA PT X

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO)

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Penerapan e-spt Pajak Pertambahan Nilai dalam Penyampaian Pelaporan Masa Pada PT. Dwi Urip

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT REK DI TAHUN PAJAK 2011

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PENETAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 SERTA PELAPORANNYA PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MANADO

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PENGAJUAN KEBERATAN DAN BANDING YANG DILAKUKAN OLEH PT. Z

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. BUMI SRIWIJAYA ABADI

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA PT. SINAR BHODI CIPTA TANJUNGPINANG

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR

Andreuw Kristian Pantow, Analisis Perhitungan. ANALISIS PENGHITUNGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI TETAP DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2014

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) (STUDI ATAS PENCATATAN DAN PERHITUNGAN PPN PADA PT SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk)

ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171

Bab 4 PEMBAHASAN. PT. XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur

EVALUASI MEKANISME PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 PADA PT.HUTAMA KARYA (Persero)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN

BAB I PENDAHULUAN. yang diperjualbelikan, telah dikenai biaya pajak selain dari pada harga pokoknya

ANALISIS KEPATUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK DALAM MELAKSANAKAN KEWAJIBAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA PT. TROCON INDAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. tentang pajak yang dikemukakan oleh para ahli di bidang perpajakan menurut Prof. Dr.

BAB I PENDAHULUAN. (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

KEUANGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Evaluasi Penerapan Pajak Pertambahan Nilai di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS Untuk Tahun 2009, 2010, dan 2011

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI PT. DDT

KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 ATAS GAJI PEGAWAI PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK DI SURABAYA

Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Neraca Pada CV. Kamdatu Palembang

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.FAMILY

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PEMBAHASAN. atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pengalaman praktis di lapangan yang secara langsung. berhubungan dengan teori teori keahlian yang diterima di bangku

BAB II LANDASAN TEORI. pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut:

ANALISIS AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. KARYA NATAL

BADAN KANTOR PELAYANAN PAJAK ORANG PRIBADI. Syarat Objektif Syarat Subjektif. Wilayah tempat kedudukan. Wilayah tempat tinggal

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pajak Pertambahan Nilai-nya sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan

BAB IV ANALISIS. Daftar Pajak Penghasilan Pasal 23 yang Dipotong PT.PLN (Persero) Area Garut Periode Tahun 2010

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ( PPN ) PADA CV. DWI SEJATI MANADO. Oleh : Aan Aris Sugiyanto

TINJAUAN PEMUNGUTAN, PERHITUNGAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS GAJI PEGAWAI TETAP PADA DINAS PENDAPATAN PEMERINTAH KOTA CIMAHI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merata baik dalam bidang ekonomi, kemakmuran, dan kesejahteraan rakyat.

ANALISIS PERHITUNGAN, PEMOTONGAN, PENCATATAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA CV. MULTI KARYA UTAMA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penghitungan Pajak Penghasilan ( PPh ) pasal 21 PT. Lucky Indah

PEMERIKSAAN PAJAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2009 ATAS PPH PASAL 21 CV FAZAR UTAMA DI SAMARINDA

Prosedur Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) 23 Atas Sewa dan Jasa Pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Tanjung Priok

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/

PERHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 ATAS PEGAWAI TETAP PADA PT. PLN (PERSERO) CABANG MEDAN. Mangasi Sinurat, SE, M.

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT.KALTIMEX LESTARI MAKMUR

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan tol.

ANALISIS PELAKSANAAN PEMOTONGAN, PENYETORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS PEGAWAI TETAP PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

Tax Review atas Penjualan Tanah dan Bangunan pada Sebuah Perusahaan Properti

ISSN Rudy. STIE Gentiaras Bandar Lampung

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

M. TAHIR MATTATA STIE-YPUP

Faktur pajak (tax invoice) merupakan sarana administrasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

EVALUASI MEKANISME PPh PASAL 21 PADA PT AIN TAHUN PAJAK Iramaulina Damanik Rachmat Kurniawan Fharel Hutajulu

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 ATAS GAJI PEGAWAI TETAP PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BARAT

EVALUASI PENETAPAN PAJAK PENGHASILAN KARYAWAN PT. BHARINTO EKATAMA DI KABUPATEN KUTAI BARAT Deni Chandra

a. Rp ,00 d. Rp ,00 b. Rp ,00 e. Rp ,00.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum kita mengetahui pengertian with holding system kita harus

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 PADA KARYAWAN PT. BPR PRIMAESA SEJAHTERA MANADO

iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang undang yang dapat dipaksakan

Oleh: Silvia Iroth 1 Ventje Ilat 2 Heince Wokas 3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstrak. Kata Kunci: Eksposur Pajak; Pajak Ditanggung Perusahaan; PPh pasal 21; PPh Pasal 23. Abstract

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 17 1a, Issue 9 PERHITUNGAN, PENYETORAN, PELAPORAN DAN PENCATATAN PPH PASAL 21 DAN PPN WILLIEM CHAHYA WIJAYA STIE TRISAKTI williem@stietrisakti.ac.id Abstract : This research was conducted with four basic purpose. The first purpose of this research is to find out the procedure of calculation, depositing, reporting and recording income tax article 21 and value added tax at PT. Duta Melindo Inti Pratama. The second purpose is to compare the suitability of income tax article 21 calculation, depositing and reporting process from PT. Duta Melindo Inti Pratama to general tax rules. The third purpose is to compare the suitability of Value Added Tax calculation, depositing and reporting process from PT. Duta Melindo Inti Pratama to taxation law number 42 year 2009. The last purpose is to compare recording system income tax article 21 and value added tax at PT. Duta Melindo Inti Pratama according to generally accepted accounting principle of taxation. The analytical procedure used is descriptive analytical method. The data acquired are input output tax invoice, tax payment slip, tax reporting and reporting slips. The research technique applied are documentation and observation. The result of this research can be summarized as follows: first result show that PT. Duta Melindo Inti Pratama has conducted the procedure of calculation, depositing, reporting and recording of income tax article 21 and value added tax correctly and right. Second result show that calculation, depositing and reporting process of income tax article 21 at PT. Duta Melindo Inti Pratama is correct and comply with general tax rules. Third result show that calculation, depositing and reporting process of value added tax at PT. Duta Melindo Inti Pratama is correct and comply with taxation law number 42 year 2009. The last result of this research show that PT. Duta Melindo Inti Pratama don t keep record. Keywords: PT. Duta Melindo Inti Pratama, Income Tax Article 21, Value Added Tax, Accounting Taxation and Tax Regulation. Abstrak: Penelitian ini dilakukan dengan empat tujuan dasar. Tujuan pertama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur perhitungan, penyetoran, pelaporan dan pencatatan PPh pasal 21 dan pajak pertambahan nilai di PT. Duta Melindo Inti Pratama. Tujuan kedua adalah untuk membandingkan kesesuaian perhitungan, penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 21 yang dilakukan PT. Duta Melindo Inti pratama dengan peraturan dirjen pajak. Tujuan ketiga adalah untuk membandingkan kesesuaian perhitungan, penyetoran dan pelaporan PPN yang dilakukan PT. Duta Melindo Inti Pratama dengan UU No. 42 tahun 2009.Dan tujuan terakhir adalah untuk membandingkan kesesuaian pencatatan PPh pasal 21 dan PPN di PT. Duta Melindo Inti Pratama dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Prosedur analisis yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Data yang diperoleh adalah faktur pajak masukan 1

dan keluaran, bukti pembayaran pajak, pelaporan pajak dan slip pelaporan. Teknik penelitian yang digunakan adalah dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: hasil pertama menunjukkan bahwa PT. Duta Melindo Inti Pratama telah melakukan prosedur perhitungan, penyetoran, pelaporan dan pencatatan PPh pasal 21 dan PPN benar dan tepat. Hasil kedua menunjukkan bahwa perhitungan, penyetoran dan pelaporan PPh pasal 21 di PT. Duta Melindo Inti Pratama adalah benar dan sesuai dengan peraturan dirjen pajak. Hasil ketiga menunjukkan bahwa perhitungan, penyetoran dan pelaporan PPN pada PT. Duta Melindo Inti Pratama adalah benar dan sesuai dengan undangundang nomor 42 tahun 2009. Hasil terakhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Duta Melindo Inti Pratama tidak melakukan pencatatan. Kata kunci: PT. Duta Melindo Inti Pratama, PPh Pasal 21, Pajak Pertambahan Nilai, Akuntansi Perpajakan dan Peraturan Pajak. PENDAHULUAN Membayar pajak merupakan salah satu bentuk kewajiban yang harus dilaksanakan oleh wajib pajak baik orang pribadi maupun badan usaha. Peran pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia cukup besar dari tahun ke tahun bahkan mencapai lebih dari setengah penerimaan secara keseluruhan. Karenanya peran serta masyarakat sebagai wajib pajak tidak hanya dalam hal memenuhi kewajiban pembayaran pajak berdasarkan ketentuan perpajakan tetapi juga diperlukan kemampuan untuk menghitung pajaknya sendiri dengan benar sangatlah diharapkan. Dalam perkembangannya, pajak terbagi menjadi dua yaitu pajak langsung dan pajak tidak langsung. Pajak langsung contohnya adalah Pajak Penghasilan (PPh), sedangkan pajak tidak langsung contohnya adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Pajak Penghasilan (PPh) merupakan harapan pemerintah untuk setiap tahunnya dapat bertambah besar, baik dipandang dari jumlah penerimaan maupun dari jumlah wajib pajak yang membayarnya. Kemudian jika dilihat dari fleksibilitas kecendrungan peningkatan penerimaan pajak, PPN juga merupakan yang paling menonjol dalam meningkatkan penerimaan negara selain PPh. Hal tersebut dikarenakan PPN dapat dilimpahkan kepada orang lain, sehingga memungkinkan semua orang dapat dikenakan PPN. KERANGKA TEORITIS Pengertian Pajak Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbale balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Pajak menurut (Mardiasmo 2011,5) golongannya dibagi menjadi dua yaitu: Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Penghasilan. 2

Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dpaat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai. Pengertian PPh Pasal 21 PPh pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi. Subjek pajak dalam negeri, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 Undang-Undang Pajak Penghasilan. (Mardiasmo, 2011). Pengertian PPN Berdasarkan UU Nomor 42 Tahun 2009, Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak atas konsumsi barang dan jasa di Daerah Pabean yang dikenakan secara bertingkat di setiap jalur produksi dan distribusi. Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sangat dipengaruhi oleh perkembangan transaksi bisnis serta pola konsumsi masyarakat yang merupakan objek dari Pajak Pertambahan Nilai. Perkembangan ekonomi yang sangat dinamis baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional terus menciptakan jenis serta pola transaksi bisnis yang baru. Sebagai contoh, di bidang jasa, banyak timbul transaksi jasa baru atau modifikasi dari transaksi sebelumnya yang pengenaan Pajak Pertambahan Nilainya belum diatur dalam Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai. Undang-Undang yang mengatur pengenaan PPN dan PPnBM adalah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009. Undang-Undang ini disebut Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984. (Mardiasmo, 2011). METODA PENELITIAN Bentuk penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis, yang dilakukan dengan cara membandingkan data dan informasi yang diperoleh dari suatu objek penelitian dengan pengetahuan teoritis yang erat hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Dengan penelitian yang sudah ditentukan, maka akan diteliti mengetahui gambaran umum tentang objek penelitian dan analisa mengenai analisis PPh pasal 21 dan PPN pada PT. Duta Melindo Inti Pratama Tujuan penelitian deskripsi ini adalah untuk menguji atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status objek yang diteliti (Indriantoro, Supomo, 1999). Objek penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah PT. Duta Melindo Inti Pratama yang beralamat di Pasar Baru, Jakarta. Perusahaan tersebut berbentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT). PT tersebut berdiri tahun 2002. Dari objek penelitian tersebut peneliti dapat mengetahui data-data karyawan dan jumlah pemungutan PPN. Teknik pengumpulan data Data yang digunakan oleh peneliti adalah data sekunder. Data sekunder 3

merupakan merupakan data eksternal dalam berbagai bentuk yang digunakan oleh suatu organisasi, lembaga, atau perusahaan dimana data eksternal itu berasal dari atau diterbitkan oleh kalangan lain. (Santosa, Hamdani, 2007). Data-data tersebut diperoleh dari penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca, memahami buku-buku, dokumen, artikel, undang-undang, peraturan pemerintah, literatur yang dapat dijadikan pedoman untuk membuat kerangka teori dan topic yang akan dibahas. 2. Penelitian Lapangan Penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan secara langsung ke objek yang bersangkutan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan yaitu dengan meminta data-data yang diperlukan yang diperoleh dari objek penelitian yang telah ditentukan yaitu PT. Duta Melindo Inti Pratama. Metode analisis data Langkah-langkah yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian adalah: 1. Menganalisis perhitungan, penyetoran, pelaporan dan pencatatan PPh pasal 21 dan PPN yang dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama dengan melihat SPT Masa PPh Pasal 21, SSP PPh Pasal 21, Bukti Lapor PPh Pasal 21, SPT Masa PPN, SSP PPN dan Bukti Lapor PPN. 2. Menganalisis kesesuaian pelaksanaan pemotongan atas PPh pasal 21 yang dilakukan PT. Duta Melindo Inti Pratama dengan Per 31/PJ/2012 dengan memperhatikan pengisian SPT Masa PPh Pasal 21, SSP PPh Pasal 21 dan Daftar Gaji 3. Menganalisis kesesuaian pelaksanaan pemungutan atas PPN yang dilakukan PT. Duta Melindo Inti Pratama dengan UU Nomor 42 Tahun 2009 dengan memperhatikan pengisian SPT Masa PPN, SSP PPN dan Faktur Pajak 4. Menganalisis perhitungan, penyetoran dan pelaporan PPh pasal 21 dan PPN dengan Per 31/PJ/2012 dan UU Nomor 42 Tahun 2009 dengan membandingkan SSP PPh Pasal 21 dengan Bukti Lapor dari KPP dan SSP PPN dengan Faktur Pajak dan Bukti Lapornya. ANALISA DAN PEMBAHASAN Tata cara perhitungan PPh Pasal 21 pada PT. Duta Melindo Inti Pratama 1. Perhitungan PPh Pasal 21 pada karyawan Haryono Supardin (Direktur) Bulan Maret Tahun 2014 : 1) Gaji Pokok Sebulan Rp 8.000.000 2) Penghasilan Bruto Setahun Rp 96.000.000 3) Pengurang : Biaya Jabatan (5%x96.000.000) Rp 4.800.000 4) Penghasilan Neto Setahun Rp 91.200.000 5) PTKP : 4

WP Sendiri Rp 24.300.000 Tambahan Menikah Rp 2.025.000 Tanggungan 3 anak Rp 6.075.000 Rp 32.400.000 6) PKP Rp 58.800.000 7) PPh Pasal 21 Terutang Sebulan : Rp 58.800.000 x 5% = Rp 2.940.000 : 12 = Rp 245.000 Tata cara perhitungan PPN pada PT. Duta Melindo Inti Pratama Berikut ini adalah contoh perhitungan PPN yang dilakukan PT. Duta Melindo Inti Pratama bulan Mei 2014 : Pada Tanggal 20 Mei 2014, PT. Duta Melindo Inti Pratama melakukan penjualan BKP kepada PT. NX Indonesia dengan nomor seri Faktur Pajak 010.001-14.00000247. Berikut perhitungan mengenai transaksi tersebut : DPP Rp 104.200.000 PPN Keluaran (10%) Rp 10.420.000 Berikut ini adalah rekapitulasi perhitungan PPN Kurang/lebih yang dilakukan PT. Duta Melindo Inti Pratama ditahun 2014 : Tabel 4.13 Perhitungan PPN Kurang (Lebih) Bayar PT.Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 Kompensasi No PPN Kelebihan PPN Kurang Masa PPN Masukan PPN Masa Keluaran (Lebih) Bayar Pajak (Rp) Pajak (Rp) Sebelumnya (Rp) (Rp) 1 Januari 33.470.017 76.498.950-43.028.933 2 Februari 51.053.638 54.095.390-3.041.752 3 Maret 30.559.578 58.549.450-27.989.872 4 April 23.947.123 53.881.420-29.934.297 5 Mei 38.139.749 84.905.720-46.765.971 6 Juni 43.805.981 53.867.050-10.061.069 7 Juli 24.601.103 65.372.790-40.771.687 8 Agustus 65.388.851 67.620.290-2.231.439 9 September 42.802.786 87.825.870-45.023.084 10 Oktober 68.210.063 89.657.860-21.447.797 11 November 86.588.026 114.952.770-28.364.744 12 Desember 41.091.388 74.849.200-33.757.812 13 Total 549.658.303 882.176.760-332.518.457 5

Berdasarkan data-data transaksi di atas, PT. Duta Melindo Inti Pratama seluruhnya Kurang Bayar yang mengharuskan untuk menyetorkan kurang bayarnya tersebut ke Kas Negara. Tata cara penyetoran PPh Pasal 21 pada PT. Duta Melindo Inti Pratama Setelah melakukan perhitungan Pajak Terutang kepada karyawan, PT. Duta Melindo Inti Pratama menyetorkan pajaknya ke kas Negara melalui Kantor Pos atau Bank yang telah ditunjuk oleh Keuangan Negara. Penyetoran PPh Pasal 21 paling lambat tanggal 10 pada bulan berikutnya, apabila telat dari tanggal yang ditentukan maka akan dikenakan denda 2% dari jumlah pajak yang akan disetor. Berikut ini adalah rekapitulasi penyetoran PPh Pasal 21 yang dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama tahun 2014 : Tabel 4.16 Rekapitulasi Penyetoran PPh Pasal 21 Tahun 2014 No Masa Pajak Jumlah Yang Disetor (Rp) Tanggal Penyetoran 1 Januari 295.462-2 Februari 295.462 19 Maret 2014 3 Maret 295.462 17 April 2014 4 April 295.462 20 Mei 2014 5 Mei 295.462-6 Juni 295.462 16 Juli 2014 7 Juli 295.462 20 Agustus 2014 8 Agustus 1.327.674 17 September 2014 9 September 295.462 15 Oktober 2014 10 Oktober 295.462 20 November 2014 11 November 295.462 17 Desember 2014 12 Desember 295.462 20 Januari 2015 13 Total 4.626.756 Sumber : Surat Setoran Pajak PT.Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 Berdasarkan data diatas, Jumlah yang disetorkan untuk hutang pajak pada tahun 2014 setiap bulannya sama dengan hasil perhitungan yang dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama. Dan PT. Duta Melindo Inti Pratama melakukan penyetoran menggunakan Bank DKI Cabang Batu Tulis pada bulan Januari April dan Bank BNI Cabang Pecenongan pada bulan Juli - Desember. Dibulan Januari dan Mei tidak terdapat tanggal penyetoran dikarenakan data tidak penulis dapatkan. Tata Cara Penyetoran PPN Pada PT. Duta Melindo Inti Pratama Menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 Pasal 15A menyatakan bahwa pelaporan PPN paling lambat akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir 6

dan Sebelum Surat Pemberitahuan Masa Berikut ini adalah rekapitulasi penyetoran Pajak Pertambahan Nilai disampaikan. PPN yang dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama tahun 2014 : Tabel 4.19 Rekapitulasi Penyetoran PPN yang Terutang PT.Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 No Masa Pajak PPN Kurang (Lebih) Bayar (Rp) Tempat Penyetoran Tanggal Penyetoran 1 Januari 43.028.933 Bank DKI 13 Februari 2014 2 Februari 3.041.752 Bank DKI 19 Maret 2014 3 Maret 27.989.872 Bank DKI 17 April 14 4 April 29.934.297 Bank DKI 20 Mei 2014 5 Mei 46.765.971 BNI 20 Juni 2014 6 Juni 10.061.069 BNI 17 Juli 2014 7 Juli 40.771.687 BNI 20 Agustus 2014 8 Agustus 2.231.439 BNI 17 September 14 9 September 45.023.084 BNI 15 Oktober 2014 10 Oktober 21.447.793 BNI 20 November 14 11 Oktober 4 BNI 21 November 14 12 November 28.364.744 BNI 17 Desember 2014 13 Desember 33.757.812 BNI 20 Januari 2015 14 Total 332.518.457 Sumber : Surat Setoran Pajak PT. Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 Berdasarkan data-data diatas, jumlah PPN kurang bayar yang disetor tahun 2014 sesuai dengan hasil perhitungan yang dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama dan PT. Duta Melindo Inti Pratama melakukan penyetoran pada bulan Januari April melalui Bank DKI Cabang Batu Tulis Jakarta Pusat dan pada bulan Mei Desember melalui BNI Cabang Pecenongan. Tata Cara Pelaporan PPh Pasal 21 pada PT. Duta Melindo Inti Pratama PPh Pasal 21 yang sudah dipotong dan disetorkan ke kas Negara setiap bulan, harus dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Pelaporan PPh Pasal 21 paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya. Berikut ini adalah pelaporan PPh Pasal 21 PT. Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 : 7

Tabel 4.22 Pelaporan PPh Pasal 21 PT.Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 No Masa Pajak Tempat Pelaporan Tanggal Pelaporan 1 Januari - - 2 Februari 14 Maret 2014 3 Maret - - 4 April 20 Mei 2014 5 Mei 20 Juni 2014 6 Juni 16 Juli 2014 7 Juli 20 Agustus 2014 8 Agustus 17 September 2014 9 September 17 Oktober 2014 10 Oktober 25 November 2014 11 November 18 Desember 2014 12 Desember 20 Januari 2015 Sumber : Bukti Penerimaan Surat PT. Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 Berdasarkan table di atas, PT. Duta Melindo Inti Pratama melakukan pelaporan PPh Pasal 21 setiap bulannya di KPP Pratama Jakarta untuk masa Januari sampai dengan Desember Tahun 2014. Dibulan Januari dan Maret kosong dikarenakan data tidak penulis dapatkan. Tata Cara Pelaporan PPN pada PT. Duta Melindo Inti Pratama Menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 Pasal 15A pelaporan PPN paling lambat akhir bulan berikutnya sejak terutangnya PPN dan tanggal pelaporan dapat dilihat dari bukti lapor berupa Bukti Penerimaan Surat dari KPP setempat. Berikut adalah rekapitulasi pelaporan PPN yang dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama tahun 2014 : 8

No Tabel 4.25 Rekapitulasi Pelaporan PPN PT. Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 PPN Kurang Tanggal Masa Pajak (Lebih) Bayar Tempat Pelaporan Pelaporan (Rp) 1 Januari 2 Februari 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni 7 Juli 8 Agustus 9 September 10 Oktober 11 November 12 Desember 13 Total 43.028.933 KPP Pratama Jakarta 3.041.752 KPP Pratama Jakarta 27.989.872 KPP Pratama Jakarta 29.934.297 KPP Pratama Jakarta 46.765.971 KPP Pratama Jakarta 10.061.069 KPP Pratama Jakarta 40.771.687 KPP Pratama Jakarta 2.231.439 KPP Pratama Jakarta 45.023.084 KPP Pratama Jakarta 21.447.797 KPP Pratama Jakarta 28.364.744 KPP Pratama Jakarta 33.757.812 KPP Pratama Jakarta 332.518.457 Sumber : Bukti Penerimaan Surat PT. Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 25 Februari 2014 21 Maret 2014 28 April 2014 21 Mei 2014 24 Juni 2014 17 Juli 2014 28 Agustus 2014 26 September 2014 16 Oktober 2014 25 November 2014 18 Desember 2014 26 Januari 2015 Berdasarkan data-data diatas, PT. Duta Melindo Inti Pratama melakukan pelaporan di KPP Pratama selama tahun 2014 dan Pelaporan PPN tidak melewati batas waktu yang telah ditetapkan yaitu akhir bulan berikutnya. Kesesuaian Perhitungan PPh Pasal 21 pada PT. Duta Melindo Inti Pratama Berikut adalah perhitungan PPh Pasal 21 berdasarkan PER-31/PJ/2012 pada PT.Duta Melindo Inti Pratama : 9

Sampel Perhitungan PPh Pasal 21 berdasarkan ketentuan pajak untuk Haryono Supardin (Direktur) Bulan Desember 2013 Perhitungan PPh Pasal 21 pada karyawan Haryono Supardin (Direktur) Bulan Maret Tahun 2014 : 1) Gaji Pokok Sebulan Rp 8.000.000 2) Penghasilan Bruto Setahun Rp 96.000.000 3) Pengurang : Biaya Jabatan (5%x96.000.000) Rp 4.800.000 4) Penghasilan Neto Setahun Rp 91.200.000 5) PTKP : WP Sendiri Rp 24.300.000 Tambahan Menikah Rp 2.025.000 Tanggungan 3 anak Rp 6.075.000 Rp 32.400.000 6) PKP Rp 58.800.000 7) PPh Pasal 21 Terutang Sebulan : Rp 58.800.000 x 5% = Rp 2.940.000 : 12 = Rp 245.000 Setelah dihitung kembali pada Haryono Supardin berdasarkan ketentuan pajak, jumlah PPh Pasal 21 yang harus dibayar pada bulan Maret 2014 sebesar Rp 245.000 sama dengan jumlah perhitungan yang telah dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama. Kesesuaian Penyetoran PPh Pasal 21 pada PT. Duta Melindo Inti Pratama PT. Duta Melindo Inti Pratama sebagai pemotong pajak yang taat pada peraturan pemerintah, telah melakukan perannya untuk melakukan penyetoran atas pajak terutangnya kepada Negara. Berikut adalah tabel kesesuaian penyetoran atas PPh Pasal 21 yang dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014: Tabel 4.42 Kesesuaian Penyetoran PPh Pasal 21 PT. Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 Batas Waktu Kesesuaian Penyetoran Menurut No Masa Pajak Tanggal Penyetoran Batas Waktu UU PPh No.36 Tahun Penyetoran 2008 1 Januari - 10 Februari 2014-2 Februari 19 Maret 2014 10 Maret 2014 Tidak Sesuai 3 Maret 17 April 2014 10 April 2014 Tidak Sesuai 4 April 20 Mei 2014 10 Mei 2014 Tidak Sesuai 5 Mei - 10 Juni 2014-6 Juni 16 Juli 2014 10 Juli 2014 Tidak Sesuai 7 Juli 20 Agustus 2014 10 Agustus 2014 Tidak Sesuai 8 Agustus 17 September 2014 10 September 2014 Tidak Sesuai 9 September 15 Oktober 2014 10 Oktober 2014 Tidak Sesuai 10

10 Oktober 20 November 2014 10 November 2014 Tidak Sesuai 11 November 17 Desember 2014 10 Desember 2014 Tidak Sesuai 12 Desember 20 Januari 2015 10 Januari 2015 Tidak Sesuai Sumber : Diolah Sendiri 5.910 (1 bulan x 2% x 295.462) yang akan dibayar pada bulan Oktober. Bulan Oktober sebesar sebesar Rp 5.910 (1 bulan x 2% x 295.462) yang akan dibayar pada bulan November. Bulan November sebesar Rp 5.910 (1 bulan x 2% x 295.462) yang akan dibayar pada bulan Desember., dan Desember sebesar Rp 5.910 (1 bulan x 2% x 295.462). Tidak terdapat tanggal penyetoran dibulan Januari dan Mei dikarenakan data tidak penulis dapatkan. Berdasarkan tabel diatas, penyetoran PPh Pasal 21 yang dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama mengalami keterlambatan penyetoran seluruhnya selama tahun 2014. Sehingga PT. Duta Melindo Inti Pratama membayar denda sebesar 2% dari pajak terutang masa yang mengalami keterlambatan penyetoran. Sehingga denda pada Bulan Februari sebesar Rp 5.910 (1 bulan x 2% x 295.462) yang akan dibayar pada bulan Maret. Pada bulan Maret sebesar Rp 5.910 (1 bulan x 2% x 295.462) yang akan dibayar pada bulan April. Pada bulan April sebesar Rp 5.910 (1 bulan x 2% x 295.462) yang akan dibayar pada bulan Mei. Bulan Juni sebesar Rp 5.910 (1 bulan x 2% x 295.462) yang akan dibayar pada bulan Juli. Bulan Juli sebesar Rp 5.910 (1 bulan x 2% x 295.462) yang akan dibayar pada bulan Agustus. Bulan Agustus sebesar Rp 26.553 ( 1 bulan x 2% x 1.327.674) yang akan dibayar pada bulan September. Bulan September sebesar Rp Kesesuaian Pelaporan PPh Pasal 21 pada PT. Duta Melindo Inti Pratama Berdasarkan ketentuan Pasal 7 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK 03/2010, batas waktu penyampaian SPT adalah paling lama 20 hari setelah akhir masa pajak. Berikut adalah tabel kesesuaian pelaporan atas PPh Pasal 21 pada PT. Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 : Tabel 4.45 Kesesuaian Pelaporan PPh Pasal 21 PT. Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 Kesesuaian Batas Waktu No Masa Pajak Tanggal Pelaporan Batas Waktu Pelaporan Pelaporan 1 Januari Data Hilang 20 Februari 2014 Sesuai 2 Februari 14 Maret 2014 20 Maret 2014 Sesuai 3 Maret Data Hilang 20 April 2014 Sesuai 4 April 20 Mei 2014 20 Mei 2014 Sesuai 5 Mei 20 Juni 2014 20 Juni 2014 Sesuai 6 Juni 16 Juli 2014 20 Juli 2014 Sesuai 11

7 Juli 20 Agustus 2014 20 Agustus 2014 Sesuai 8 Agustus 17 September 2014 20 September 2014 Sesuai 9 September 17 Oktober 2014 20 Oktober 2014 Sesuai 10 Oktober 25 November 2014 20 November 2014 Tidak Sesuai 11 November 18 Desember 2014 20 Desember 2014 Sesuai 12 Desember 20 Januari 2015 20 Januari 2015 Sesuai Sumber : Diolah Sendiri Berdasarkan tabel diatas, pelaporan PPh Pasal 21 yang dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama mengalami keterlambatan pelaporan pada bulan April dan Juli. Sehingga PT. Duta Melindo Inti Pratama membayar denda administrasi sebesar Rp 100.000 dari pajak terutang masa yang mengalami keterlambatan pelaporan. Sehingga denda pada bulan Oktober sebesar Rp 100.000. Kesesuaian Perhitungan PPN pada PT. Duta Melindo Inti Pratama Menurut Undang Undang PPN No. 42 Tahun 2009 tentang prosedur perhitungan PPN, memperoleh pajak masukan dan pajak keluaran dengan mengalikan DPP dengan tarif 10% (sepuluh persen) dan melakukan pengurangan pajak masukan dan pajak keluaran untuk mengetahui Kurang (Lebih) Bayar. Berikut adalah tabel kesesuaian perhitungan PPN Masukan pada PT. Duta Melindo Inti Pratama selama tahun 2014 : Tabel 4.52 Kesesuaian Perhitungan PPN Masukan PT.Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 PPN Masukan PPN Menurut PT. Masukan No Masa Pajak DPP (Rp) Duta Melindo Keterangan Menurut UU Inti Pratama No.42 / 2009 (Rp) 1 Januari 334.700.216 33.470.017 33.470.021 Sesuai 2 Februari 510.536.423 51.053.638 51.053.642 Sesuai 3 Maret 305.595.816 30.559.578 30.559.581 Sesuai 4 April 239.471.284 23.947.123 23.947.128 Sesuai 5 Mei 381.397.509 38.139.749 38.139.750 Sesuai 6 Juni 438.059.887 43.805.981 43.805.988 Sesuai 7 Juli 246.011.053 24.601.103 24.601.105 Sesuai 8 Agustus 653.888.560 65.388.851 65.388.856 Sesuai 9 September 428.027.890 42.802.786 42.802.789 Sesuai 10 Oktober 682.100.683 68.210.063 68.210.068 Sesuai 11 November 865.880.302 86.588.026 86.588.030 Sesuai 12

12 Desember 410.913.941 41.091.388 41.091.394 Sesuai 13 Total 5.496.583.564 549.658.303 549.658.303 Sesuai Sumber : Diolah Sendiri Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pembulatan angka dan perbedaan tersebut perhitungan pajak masukan yang tidak terlalu signifikan. dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama sudah sesuai dengan pasal 7 (1) Undang Undang No. 42 Tahun 2009 jika Berikut adalah tabel kesesuaian perhitungan PPN Keluaran pada PT. Duta terdapat perbedaan dikarenakan Melindo Inti Pratama selama tahun 2014 : Tabel 4.53 Kesesuaian Perhitungan PPN Keluaran PT.Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 No Masa Pajak DPP (Rp) PPN Masukan Menurut PT. Duta Melindo Inti Pratama PPN Masukan Menurut UU No.42 / 2009 Keterangan 1 Januari 764.989.500 76.498.950 76.498.950 Sesuai 2 Februari 540.953.900 54.095.390 54.095.390 Sesuai 3 Maret 585.494.500 58.549.450 58.549.450 Sesuai 4 April 538.814.200 53.881.420 53.881.420 Sesuai 5 Mei 849.057.200 84.905.720 84.905.720 Sesuai 6 Juni 538.670.500 53.867.050 53.867.050 Sesuai 7 Juli 653.727.900 65.372.790 65.372.790 Sesuai 8 Agustus 676.202.900 67.620.290 67.620.290 Sesuai 9 September 878.258.700 87.825.870 87.825.870 Sesuai 10 Oktober 896.578.600 89.657.860 89.657.860 Sesuai 11 November 1.149.527.700 114.952.770 114.952.770 Sesuai 12 Desember 748.492.000 74.849.200 74.849.200 Sesuai 13 Total 8.820.767.600 882.176.760 882.176.760 Sesuai Sumber : Diolah Sendiri Berdasarkan tabel diatas, perhitungan pajak keluaran yang dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama sudah sesuai dengan Undang Undang No. 42 Tahun 2009. Berikut ini adalah tabel kesesuaian perhitungan PPN Kurang (Lebih) Bayar pada PT. Duta Melindo Inti Pratama selama tahun 2014 : 13

Tabel 4.54 Perhitungan PPN Kurang (Lebih) Bayar PT.Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 No Masa Pajak PPN Kurang (Lebih) Bayar Menurut PT. Duta Melindo Inti Pratama (Rp) PPN Kurang (Lebih) Bayar Menurut UU No.42 / 2009 Keterangan 1 Januari 43.028.933 43.028.933 Sesuai 2 Februari 3.041.752 3.041.752 Sesuai 3 Maret 27.989.872 27.989.872 Sesuai 4 April 29.934.297 29.934.297 Sesuai 5 Mei 46.765.971 46.765.971 Sesuai 6 Juni 10.061.069 10.061.069 Sesuai 7 Juli 40.771.687 40.771.687 Sesuai 8 Agustus 2.231.439 2.231.439 Sesuai 9 September 45.023.084 45.023.084 Sesuai 10 Oktober 21.447.797 21.447.797 Sesuai 11 November 28.364.744 28.364.744 Sesuai 12 Desember 33.757.812 33.757.812 Sesuai 13 Total 272.518.457 272.518.457 Sesuai Sumber: Diolah Sendiri Mengacu pada tabel diatas, PT. Duta Melindo Inti Pratama,dalam menghitung Kurang (Lebih) Bayar melakukan pengkreditan PPN Masukan terhadap PPN Keluaran. Dan selama tahun 2014 perusahaan dalam kondisi Kurang Bayar. Hal ini terjadi karena PPN Masukan yang dibayarkan perusahaan lebih kecil daripada PPN Keluaran yang dipungut. Oleh karena itu penerapan system perhitungan PPN Kurang (Lebih) Bayar di PT. Duta Melindo Inti Pratama telah sesuai dengan Pasal 7 ayat 1 Undang Undang PPN No.42 Tahun 2009. Kesesuaian Penyetoran PPN pada PT. Duta Melindo Inti Pratama Penyetoran atau pembayaran PPN yang dihitung sendiri dilakukan apabila PPN dalam kondisi kurang bayar. Apabila PPN dalam kondisi Lebih Bayar, maka menurut pasal 9 ayat (4) Undang Undang No. 42 tahun 2011 atas lebih bayar PPN dilakukan kompensasi ke masa pajak berikutnya. Berikut adalah tabel kesesuaian penyetoran yang dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama selama tahun 2014: 14

Tabel 4.57 Kesesuaian Penyetoran PPN PT. Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 Batas Waktu Kesesuaian Masa No Tanggal Penyetoran Penyetoran Menurut Batas Waktu Pajak UU No. 42 / 2009 Pelaporan 1 Januari 13 Februari 2014 28 Februari 2014 Sesuai 2 Februari 19 Maret 2014 31 Maret 2014 Sesuai 3 Maret 17 April 14 30 April 2014 Sesuai 4 April 20 Mei 2014 31 April 2014 Sesuai 5 Mei 20 Juni 2014 30 Juni 2014 Sesuai 6 Juni 17 Juli 2014 31 Juli 2014 Sesuai 7 Juli 20 Agustus 2014 31 Agustus 2014 Sesuai 8 Agustus 17 September 14 30 September 2014 Sesuai 9 September 15 Oktober 2014 31 Oktober 2014 Sesuai 10 Oktober 20 November 14 30 November 2014 Sesuai 11 November 21 November 14 31 Desember 2014 Sesuai 12 Desember 17 Desember 2014 31 Januari 2015 Sesuai Sumber : Diolah Sendiri Berdasarkan tabel diatas, Penyetoran PPN Kurang Bayar pada PT. Duta Melindo Inti Pratama telah sesuai dengan pasal 15 ayat (1) Undang Undang PPN No. 42 Tahun 2009 yaitu batas waktu penyetoran PPN Kurang Bayar adalah paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya masa pajak dan sebelum SPT Masa PPN disampaikan Kesesuaian Pelaporan PPN pada PT. Duta Melindo Inti Pratama Berikut adalah tabel kesesuaian pelaporan yang dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama selama tahun 2014 : Tabel 4.60 Kesesuaian Pelaporan PPN PT. Duta Melindo Inti Pratama Tahun 2014 No Masa Pajak Tanggal Pelaporan Batas Waktu Pelaporan Menurut UU No.42 / 2009 Kesesuaian Batas Waktu Pelaporan 1 Januari 25 Februari 2014 28 Februari 2014 Sesuai 2 Februari 21 Maret 2014 31 Maret 2014 Sesuai 3 Maret 28 April 2014 30 April 2014 Sesuai 4 April 21 Mei 2014 31 April 2014 Sesuai 5 Mei 24 Juni 2014 30 Juni 2014 Sesuai 15

6 Juni 17 Juli 2014 31 Juli 2014 Sesuai 7 Juli 28 Agustus 2014 31 Agustus 2014 Sesuai 8 Agustus 26 September 2014 30 September 2014 Sesuai 9 September 16 Oktober 2014 31 Oktober 2014 Sesuai 10 Oktober 25 November 2014 30 November 2014 Sesuai 11 November 18 Desember 2014 31 Desember 2014 Sesuai 12 Desember 26 Januari 2015 31 Januari 2015 Sesuai Sumber : Diolah Sendiri Berdasarkan tabel diatas, pelaporan PPN yang dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama tidak melewati batas waktu yang ditentukan.dan telah sesuai dengan pasal 15A ayat (2) Undang Undang PPN No. 42 tahun 2009 yaitu pelaporan paling lambat akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya masa pajak selama tahun 2014. Kesesuaian Pencatatan PPh Pasal 21 dan PPN pada PT. Duta Melindo Inti Pratama Dikarenakan PT. Duta Melindo Inti Pratama tidak melakukan pencatatan terhadap pemotongan PPh Pasal 21 nya melainkan hanya melakukan rekapan maka pencatatannya tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Tabel 4.61 Jurnal Pencatatan PPh Pasal 21 pada PT. Duta Melindo Inti Pratama Tanggal Transaksi Debit (Rp) Kredit (Rp) Jurnal Mencatat Beban Pajak Beban Gaji 20.500.000 Januari 2014 Bank/Kas Utang PPh Pasal 21 20.204.538 295.462 Jurnal Saat Pembayaran PPh Pasal 21 Utang PPh Pasal 21 295.462 Bank/Kas 295.462 16

Tabel 4.62 Jurnal Pencatatan PPN pada PT. Duta Melindo Inti Pratama Tanggal Transaksi Debit (Rp) Kredit (Rp) Jurnal Transaksi Penjualan Desember 2014 Piutang Dagang PPN Keluaran Penjualan 748.492.000 74.849.200 673.642.800 Jurnal Transaksi Pembelian Desember 2014 Pembelian PPN Masukan Kas/Bank 410.913.941 41.091.388 452.005.329 Jurnal Kurang (Lebih) Bayar Desember 2014 PPN Keluaran PPN Masukan Kas/Bank 74.849.200 41.091.388 33.757.812 PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisi perolehan data dan pembahasan yang telah penulis lakukan terhadap perhitungan, penyetoran, pelaporan dan pencatatan PPh Pasal 21 dan PPN pada PT. Duta Melindo Inti Pratama, maka peniliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perhitungan, penyetoran, pelaporan PPh Pasal 21 dan PPN yang dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama telah dilakukan dengan baik dan benar. Yaitu mengikuti PER-31/PJ/2009 untuk tahun 2012 dan PER-31/PJ/2012 untuk tahun 2013 dan 2014. Dan PPN dengan UU No. 42 Tahun 2009. 2. Pelaksanaan perhitungan PPh Pasal 21 yang dilakukan PT. Duta Melindo 17

Inti Pratama telah sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku kecuali untuk beberapa pegawai ditahun 2012 dan 2013 terdapat ketidak sesuaian dikarenakan kesalahan penggunaan tarif kepada pegawai yang tidak mempunya NPWP. Pelaksanaan penyetoran PPh Pasal 21 yang dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama dilakukan menggunakan Bank DKI Cabang Batu Tulis, Jakarta Pusat dan BNI Cabang Pecenongan Dan PT. Duta Melindo Inti Pratama selalu mengalami keterlambatan didalam penyetorannya selama tahun 2012 2014 sehingga penyetoran yang dilakukan PT. Duta Melindo Inti Pratama tidak sesuai dengan UU PPh No.36 Tahun 2008 yang menyatakan bahwa penyetoran PPh Pasal 21 paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Pelaksanaan pelaporan PPh Pasal 21 yang dilakukan oleh PT. Duta Melindoi Inti Pratama telah sesuai dengan PER-31/PJ/2012. Pelaporan PPh Pasal 21 dilakukan di KPP Pratama dan PT. Duta Melindo Inti Pratama tidak mengalami keterlambatan dalam pelaporan PPh Pasal 21nya selama tahun 2012 2014. 3. PT. Duta Melindo Inti Pratama dalam melakukan penerapan perhitungan telah sesuai dengan pasal 7 ayat (1) UU No. 42 Tahun 2009, yaitu dengan mengalikan DPP dengan tarif 10%. Penyetoran PPN Kurang Bayar PT. Duta Melindo Inti Pratama selama tahun 2012 2014 telah sesuai dengan pasal 15A ayat (1) UU No. 42 Tahun 2009, yaitu penyetoran dilakukan paling lama akhir bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir dan sebelum Surat Pemberitahuan Masa PPN disampaikan. Pelaporan Surat Pemberitahuan Masa PPN di PT. Duta Melindo Inti Pratama selama tahun 2012 2014 telah sesuai dengan pasal 15A ayat (1) UU No. 42 Tahun 2009, yaitu pelaporan SPT Masa PPN disampaikan paling lambat akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya masa pajak. 4. Pencatatan yang dilakukan oleh PT. Duta Melindo Inti Pratama tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dikarenakan PT. Duta Melindo Inti Pratama tidak melakukan pencatatan dan hanya melakukan rekapan terhadap transaksi PPh Pasal 21 dan PPNnya. REFERENSI Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE. Ilyas, Wirawan dan Suhartono, Rudy. 2007. Pajak Penghasilan, Jakarta: Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia. Mardiasmo. 2011. Perpajakan, Edisi Revisi, Yogyakarta: Penerbit Andi. 18

Muljono, Djoko. 2009. Pengantar PPh dan PPh 21, Yogyakarta: Penerbit Andi. Santosa, Purbayu Budi dan Hamdani Muliawan, 2007. Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga, Jakarta: Penerbit Erlangga. Sukardji, Untung. 2014. Pajak Pertambahan Nilai,Edisi Revisi 2014, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada. Undang-Undang Perpajakan, 2014. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. Waluyo dan Ilyas, Wirawan. 2006. Perpajakan Indonesia Buku1, Jakarta: Salemba. 19