BAB I PENDAHULUAN. (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dalam suatu negara merupakan rangkaian kegiatan yang berkesinambungan dengan tujuan utama adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam negara tersebut. Begitu pula dengan Negara Indonesia, upaya pembangunan terus dilakukan agar dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut melalui pembangunan yang perlu diperhatikan adalah biaya yang dibutuhkan untuk mendanai setiap kegiatan pembangunan tersebut karena pembangunan hanya dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik apabila ada sumber dana yang mendukung. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Realisasi pendapatan negara tahun anggaran 2015 tercatat mencapai Rp1.491,5 triliun, atau mencapai 84,7 persen dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 yang sebesar Rp1.761,6 triliun. Dari total realisasi pendapatan negara tersebut, realisasi penerimaan perpajakan mencapai Rp1.235,8 triliun, atau 83 persen dari target APBN-P 2015 yang sebesar Rp1.489,3 triliun. Oleh karena itu, sebagai sumber penerimaan

2 2 negara terbanyak pajak harus terus ditingkatkan keberadannya berdasarkan asas keadilan dan pemerataan sehingga pembangunan nasional dapat dilaksanakan dengan kemampuan sendiri berdasarkan prinsip kemandirian. Jenis kegiatan usaha yang dilakukan oleh rakyat selaku warga negara dalam menggerakan roda perekonomian sekaligus sebagai objek pajak merupakan salah satu faktor yang menentukan jenis pajak serta berapa besarnya pajak yang dikenakan. Salah satu jenis pajak yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap penerimaan pajak adalah pajak penghasilan (PPh) yang diperoleh dari penghasilan perseorangan ataupun entitas. Penghasilan ini merupakan tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar negeri, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun. Pajak penghasilan akan selalu dikenakan terhadap orang atau badan usaha yang memperoleh penghasilan di Indonesia. Pajak yang berlaku bagi pegawai atau karyawan adalah pajak penghasilan pasal 21. Dasar hukum pengenaan Pajak Penghasilan pada mulanya adalah UU No. 7 Tahun 1983, namun demikian undang-undang ini terus mengalami revisi. Revisi terakhir yang berlaku saat ini adalah UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan sebagai pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat. Dalam undang-undang tersebut diatur mengenai seluruh Pajak Penghasilan dimana didalamnya termasuk Pajak Penghasilan Pasal 21.

3 3 Sebagai salah satu dasar perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21, Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) tahun 2016 diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak. Perusahaan yang dimiliki baik oleh swasta, pemerintah maupun entitas lainnya yang telah terdaftar pada kantor pajak diwajibkan untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya sebagai wajib pajak badan atas penghasilan kegiatan usahanya. Selain kewajiban atas kegiatan usahanya, entitas diwajibkan untuk memungut dan memotong pajak penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawainya. Salah satu entitas yang pegawainya juga menjadi objek Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 adalah Yayasan. Yayasan merupakan salah satu organisasi nirlaba yang memberikan jasa atau layanan dalam bidang sosial salah satunya adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memiliki pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber daya di bidang keuangan yang meliputi transaksitransaksi keuangan, pendapatan, dan beban maka perlu dibuat sebuah laporan keuangan dan laporan SPT Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang seharusnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku beserta perubahan peraturan perundang-undangan atas PPh Pasal 21 yang ada dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk membuat Laporan Tugas Akhir dengan mengambil judul Tinjauan Atas Perhitungan, Pembayaran, Dan Pelaporan Pajak Penghasilan

4 4 Pasal 21 Berdasarkan Regulasi Perpajakan Di Indonesia Pada Yayasan Epistema. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka permasalahan yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan perhitungan, pembayaran, dan pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang dilakukan oleh Yayasan Epistema? 2. Kendala apa saja yang timbul dalam perhitungan, pembayaran, dan pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Yayasan Epistema? 3. Bagaimana kesesuaian penerapan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang dilakukan Yayasan Epistema terhadap regulasi perpajakan di Indonesia? 4. Bagaimana kesesuaian pencatatan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 karyawan pada Yayasan Epistema berdasarkan teori Akuntansi Keuangan? C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi pembahasan dengan hanya melakukan tinjauan pelaksanaan perpajakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21. Penulis melakukan peninjauan pada perhitungan, pembayaran, dan pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Yayasan Epistema

5 5 berdasarkan regulasi perpajakan PPh Pasal 21 yang berlaku di Indonesia pada tahun yang bersangkutan. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yaitu : 1. Sebagai salah satu syarat akademik kelulusan guna mencapai gelar Ahli Madya Akuntansi. 2. Untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana perhitungan, pembayaran, dan pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 di Yayasan Epistema. 3. Untuk mengetahui kendala yang terjadi dalam pelaksanaan perhitungan, pembayaran, dan pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 di Yayasan Epistema. 4. Untuk mengetahui bagaimana kesesuaian pelaksanaan perpajakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang dilakukan oleh Yayasan Epistema terhadap regulasi perpajakan di Indonesia. 5. Untuk mengetahui kesesuaian pencatatan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Yayasan Epistema berdasarkan teori akuntansi. E. Manfaat Penelitian Dari data dan informasi yang diperoleh, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan berguna baik secara teoritis maupun praktis untuk: 1. Bagi Penulis:

6 6 Dapat menambah dan memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai perpajakan khususnya mengenai Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang dilaksanakan dalam sebuah entitas yang terdapat dalam sebuah Yayasan khususnya Lembaga Swadaya Masyarakat. 2. Bagi Lembaga: Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam melaksanakan kewajiaban perpajakan para pegawai atau karyawan dalam sebuah lembaga guna menjadi lembaga yang melaksanakan perpajakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 3. Bagi Pihak Lain: Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai perpajakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dan pelaksanaannya dalam organisasi nirlaba serta kendala yang mungkin terjadi. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi bahan informasi dan referensi untuk penelitian selanjutnya. F. Metodelogi Penelitian Metode penelitian yang dilakukan penulis untuk melakukan pengumpulan data yaitu melalui: 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini yaitu berpedoman pada UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-16/PJ/2016 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan

7 7 Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi, serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak sebagai salah satu dasar perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dimana peraturanperaturan tersebut digunakan sebagai dasar peninjauan pada Yayasan Epistema dalam melaksanakan perhitungan, pembayaran, dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas karyawannya. 2. Teknik Pengumpulan Data Agar data yang diperlukan dapat diperoleh data yang sesuai dengan baik, maka penulis mengumpulkan data dengan 3 cara, yaitu: a. Studi Kepustakaan Merupakan tahap awal pelaksanaan peninjauan untuk mencari dan mengumpulkan data referensi melalui buku-buku, jurnal, dan internet yang mempunyai keterkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penulisan Tugas Akhir yaitu pelaksanaan perpajakan PPh Pasal 21 pada Yayasan. b. Studi Lapangan Studi lapangan yang dilakukan adalah mengadakan penelitian langsung ke perusahaan yang menjadi objek peninjauan guna memperoleh data yang dibutuhkan penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir dengan cara observasi langsung. c. Wawancara

8 8 Yaitu teknik pengumpulan data primer dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak yang terkait di Yayasan Epistema mengenai permasalahan yang berkaitan dengan pembahasan. Penulis melakukan wawancara dengan bagian keuangan terkait dengan pelaksanaan perpajakan pada Yayasan terkait. 3. Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah : a. Data Primer Disebut juga dengan teknik komunikasi langsung atau secara tatap muka dengan sumber data. Dalam hal ini dilakukan dengan cara studi lapangan dan wawancara. Penulis melakukan komunikasi langsung dengan pihak perusahaan untuk mencari data yang dibutuhkan. b. Data Sekunder Dalam penelitian ini data didapat dengan membaca dan mempelajari buku-buku ataupun tulisan ilmiah yang berkaitan dengan masalah pokok dalam penulisan serta dokumentasi pelaksanaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang dibuat oleh Yayasan Epistema. G. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam rangka pengumpulan data dan informasi sebagai bahan kajian penyusunan tugas akhir, penulis memilih objek penelitian di Yayasan

9 9 Epistema yang beralamat di Jalan Jati Padang Raya No. 25 Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dengan kata lain, penulis melaksanakan magang di tempat tersebut selama 2 bulan, terhitung tanggal 5 September s.d 3 November H. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dan memberikan gambaran tentang penulisan Laporan Tugas Akhir ini penulis membagi isi Laporan Tugas Akhir ini ke dalam 4 bab yang terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini dijelaskan dan diuraikan berbagai teori, keterangan dan asumsi yang digunakan sebagai dasar dan pedoman dalam menganalisis permasalahan. Bab ini diantaranya berisikan tentang pengertian pajak dan Pajak Penghasilan Pasal 21, organisasi nirlaba, regulasi perpajakan tahun yang bersangkutan dengan pembahasan. BAB III PEMBAHASAN

10 10 Dalam bab ini menguraikan dan menjelaskan mengenai gambaran umum Yayasan Epistema, struktur organisasi beserta deskripsi tugas. Dan juga pembahasan mengenai pajak meliputi Pajak Penghasilan Pasal 21 meliputi perhitungan, pembayaran, dan pelaporan berdasarkan dengan regulasi perpajakan. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat tentang pokok permasalahan yang telah dibahas di Bab III secara singkat dan jelas. Bab ini juga memuat saran yang dapat menjadi masukan lembaga dan pembaca.