BAB 4 EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN PT HARI PURNAMA PERKASA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN : STUDI KASUS PT HARI PURNAMA PERKASA

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 2 LANDASAN TEORI

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Rencana Penerimaan Piutang Dagang Mingguan. Daftar Piutang yang dihapuskan dan Internal Office Memo

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

Flowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

PENGENDALIAN INTERN 1

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi

IV.1.1 Evaluasi Lingkungan Pengendalian ( Control Environment)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB IV PEMBAHASAN. Untuk mewujudkan suatu evaluasi yang baik maka perlu dilakukan

BAB 4 PEMBAHASAN. Perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai dalam

PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB IV PEMBAHASAN. Untuk mewujudkan suatu evaluasi yang baik maka perlu dilakukan perencanaan terlebih

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK VARIABEL INDEPENDEN ( Sistem Pengendalian Intern )

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat.

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx

BAB IV PEMBAHASAN. fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan audit kecurangan, dilakukan

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

Contoh Purchase Order PT.PPN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Evaluasi Pengendalian Internal atas Pembiayaan Musyarakah Pada PT

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN SIKLUS PENDAPATAN JASA PADA PERUSAHAAN UMUM DAMRI

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Perencanaan Kegiatan Audit Operasional. pemeriksaan lebih sistematis dan terarah. Oleh karena itu, sesuai dengan ruang

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka penelitian skripsi yang berjudul Pengaruh Kualitas Sistem Informasi

4.1 Evaluasi Aktivitas Pengendalian Internal Atas Pendapatan Pada PT. Karga Walon Berdasarkan Komponen Pengendalian COSO

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal. Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT BEDIRI MOBILINDO

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum

BAB IV PEMBAHASAN. a) Mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal atas siklus pendapatan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT X,

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN. PT. My Rasch Indonesia. Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

Transkripsi:

BAB 4 EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN PT HARI PURNAMA PERKASA 4.1 Perencanaan dan tujuan evaluasi pengendalian internal atas prosedur piutang usaha dan penerimaan kas Pada bab ini akan membahas mengenai evaluasi atas sistem pengendalian internal atas siklus pendapatan PT Hari Purnama Perkasa, spesifikasi terkait pada piutang usaha dan penerimaan kas. PT Hari Purnama Perkasa sebagian besar pendapatan jasanya diterima secara bertahap, oleh karena itu harus diawasi secara hatihati yakni dengan menciptakan sistem pengendalian internal yang memadai. Perencanaan evaluasi perlu terlebih dahulu dirancang untuk dapat digunakan sebagai panduan dalam melakukan proses audit agar sesuai dengan tujuan audit yang ingin dicapai. Perencanaan evaluasi atas piutang usaha dan penerimaan kas pada PT Hari Purnama Perkasa adalah sebagai berikut : 1. Membuat perjanjian kepada pihak terkait mengenai waktu pelaksanaan audit : a. Pada pertemuan pertama penulis mewawancarai direktur dari perusahaan untuk mendapatkan bimbingan dari pihakpihak yang telah ditunjuk untuk membantu dalam penulisan. b. Pada pertemuan kedua, penulis melakukan wawancara kepada manajer konstruksi untuk memperoleh informasi mengenai prosedur pengerjaan serta uraian tugas secara garis besar. c. Pada pertemuan ketiga, penulis melakukan wawancara dengan bagian finance and accounting serta meminta untuk mengisi kuisioner yang berkaitan dengan dengan bagian masingmasing. d. Pada pertemuan keempat, penulis meminta copy buktibukti dari setiap form yang berkaitan dengan pemberian piutang dan penerimaan kas kepada bagian terkait. e. Pada pertemuan keenam, penulis membahas hasil temuan yang diperoleh dengan manajemen.

2. Membuat program evaluasi Program kerja evaluasi meliputi : a. Melakukan perencanaan yang baik untuk mendapatkan atau mengumpukan informasi umum mengenai latar belakang perusahaan yang akan dipertimbangkan untuk diperiksa, sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai perusahaan yang diaudit. b. Pengujian sistem pengendalian internal (SPI), yaitu melakukan uji atas SPI apakah SPI yang ada selama ini telah berjalan dengan baik dan dapat digunakan untuk menditeksi kelemahan didalam internal dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi dampak dari kelemahan tersebut. Tujuan evaluasi pengendalian internal atas piutang usaha dan penerimaan kas adalah sebagai berikut : a. Menilai apakah prosedur pengerjaan, pemberian piutang, penagihan, hingga penerimaan kas telah berjalan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan. b. Menganalisa kelemahankelemahan pengendalian dalam aktivitas didalam perusahaan, pemberian piutang dan penerimaan kas untuk dicari upaya pemecahan atau penanggulangannya agar tidak terjadi kesalahan yang serupa dikemudian hari. c. Memberikan saransaran perbaikan bagi perusahaan yang berguna untuk mengatasi kelemahankelemahan yang ditemukan dalam kegiatan pengerjaan proyek, piutang dan penerimaan kas. 4.1.1 Ruang lingkup evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Hari Purnama Perkasa. 2. Mengevaluasi 5 komponen pengendalian internal yang terdapat didalam perusahaan dengan berdasarkan COSO (Committee of sponsoring organizations of the treadway commission), yaitu lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan.

3. Membuat saransaran perbaikan atas kelemahankelemahan yang ditemukan dalam siklus pendapatan. 4.2 Tujuan evaluasi Terdapat (lima) komponen COSO yang saling terkait untuk dapat memperoleh pengendalian internal yang baik dan dapat berjalan efektif. Oleh karena itu tujuan penulis melaksanakan evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan lima komponen COSO dipakai dalam menilai proses dan prosedur pengendalian internal. Komponenkomponen tersebut antara lain : 4.2.1 Lingkungan pengendalian (control environment) Berikut ini merupakan penjelasan lingkungan pengendalian internal yang terdapat pada PT Hari Purnama Perkasa : 1. Integritas dan nilainilai etik Temuan pemeriksaan : Pada PT Hari Purnama Perkasa, direktur menjunjung tinggi sikap jujur dan disiplin kerja dan berharap pada setiap karyawan untuk melakukan hal yang sama. Direktur bersikap tegas untuk memberikan punishment terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan buruh dan karyawannya. Misalnya pelanggaran dalam hal pencurian barangbaranag proyek, penggelapan uang perusahaan atau pembuatan bon palsu. Namun Direktur menyampaikan peraturan mengenai kode etik secara verbal dan tidak terdapat dalam pernyataan tertulis, karena menganggap karyawan telah cukup jelas dengan peraturan tersirat tersebut dan benarbenar mengerti hal yang dilarang dan harus dilakukan. Kriteria COSO : Atasan menciptakan suasana dalam lingkungan kerja yang efektif dan efisien dengan memberikan contoh, mendemonstrasikan integritas, mempraktikan standar tinggi dari perilaku etis dan mengkomunikasikan kepada semua buruh dan karyawan untuk mengurangi resiko individu melakukan tindakan tidak jujur dan tidak etis. Sebab : Kesadaran dan pemahaman karyawan mengenai tanggung jawab kerja yang kurang merupakan penyebab dari pelanggaran kode etik yang biasa

dilakukan didalam perusahaan, terlebih lagi mengenai aturan dan pengawasan yang tidak dilakukan secara konsisten oleh kepala bagian membuat individu tidak cukup takut dengan sanksi atas pelanggaran. Akibat : Banyak individu yang sering melakukan tindak pelanggaran dan tidak disiplin terhadap jam masuk, jam istirahat dan jam pulang kantor, dengan sering datang lebih dari waktu yang ditentukan untuk memulai pekerjaan (08.30 WIB), penggunaan waktu istirahat yang lebih banyak dari yang telah ditetapkan (1 jam), dan pulang lebih cepat dari seharusnya (17.00 WIB). Rekomendasi : Sebaiknya perusahaan membuat aturan dan sanksi yang jelas mengenai kode etik integritas karyawan dan menjalankannya dengan konsisten, agar individu memiliki kesadaran terhadap kedisiplinan dan nilainilai etika kerja yang benar, disiplin dan mengurangi resiko melakukan tindakan tidak jujur. Untuk menghemat biaya dan waktu istirahat agar efektif dan efisien sebaiknya perusahaan menggantikan uang makan dengan makan harian bersama didalam perusahaan untuk karyawan. 2. Komitmen pada kompetensi : PT Hari Purnama Perkasa merupakan perusahaan yang merekrut individu yang berkompetensi sesuai dengan pekerjaan yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan keahlian, pendidikan, keterampilan serta pengalaman yang dimiliki oleh calon pekerja. Misalnya: untuk menempatkan karyawan pada bagian finance and accounting, perusahaan memilih calon karyawan yang memiliki latar belakang sarjana ekonomi dan memiliki pengalaman minimal kerja dan untuk buruh perusahaan menginginkan individu yang terampil dan giat dalam melakukan pekerjaan. Dengan menerapkan sistem ini perusahaan memiliki tujuan agar individu mengerti benar mengenai tugastugas yang akan dikerjakan, perusahaan dapat meminimalkan biaya pelatihan, meningkatkan keefektifan kerja dengan tujuan meningkatkan income perusahaan. Fasilitas yang telah disediakan perusahaan untuk

menunjang kinerja individu sudah memadai dan dirasa cukup untuk memaksimalkan aktivitas kerja. Untuk mencapai tujuan entitas, individu (buruh dan karyawan) harus memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan agar efektif. Komitmen kompetensi ini mencakup pertimbangan mengenai pengetahuan dan keahlian yang diperlukan, serta pelatihan dan pengalaman yang dimiliki. Dengan demikian setiap individu mengerti benar mengenai tugas yang harus dilaksanakan, menghemat waktu dan biaya perusahaan dalam pelatihan individu dan pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. 3. Dewan direksi dan komite audit Temuan pemeriksaan : PT Hari Purnama Perkasa tidak membentuk dewan direksi dan komite audit. Direktur pada PT Hari Purnama Perkasa merupakan pemilik dan pemberi otoritas langsung atas piutang kepada pelanggan, serta memeriksa laporan keuangan bulanan yang dibuat oleh bagian keuangan. Pengawasan terhadap aktivitas kerja rutin dilakukan langsung oleh direktur dan dilakukan dengan cukup ketat, terjadinya kecurangan yang dilakukan karyawan sangat kecil, karena pengontrolan laporan keuangan dilakukan oleh direktur secara rutin sebagai pemilik perusahaan pribadi. Direktur terlibat langsung dalam aktivitas di perusahaan dan komite audit yang berkontribusi secara signifikan dengan melaksanakan pemeriksaan terhadap pelaporan keuangan. Dengan aktivitas pemantauan laporan keuangan secara konsisten oleh direktur, kecurangan yang dilakukan karyawan dapat diminimalkan dan bila ditemukan tindak kecurangan sebagai direksi mudah untuk menditeksi kecurangan tersebut. 4. Falsafah dan gaya operasi manajemen Temuan pemeriksaan : PT Hari Purnama Perkasa memiliki prosedur dalam memberikan piutang, namun tidak memiliki syarat tertentu kepada pelanggan baru. Pelanggan baru boleh melakukan pembayaran bertahap setelah pemberi kerja

memberikan proyek sebanyak 4 atau 5 kali dengan pengerjaan dibayar tunai 100% setelah pengerjaan selesai. Perusahaan belum memiliki ketentuan yang jelas mengenai piutang tidak tertagih. Kriteria COSO Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan harus melakukan pemilihan dalam melakukan suatu tindakan untuk berlaku agresif, baik dalam mengambil resiko bisnis, sikap dan tindakan dalam mengambil keputusan. Sebab : Perusahaan tidak memberikan syarat tertentu yang memberatkan kepada klien baru dalam melakukan pembayaran bertahap, karena perusahaan tidak ingin kehilangan klien tersebut, dengan adanya syarat tertentu pelanggan akan dapat merasa dipersulit oleh perusahaan. Perusahaan tidak memiliki ketentuan untuk piutang tak tertagih karena selama ini belum terdapat piutang yang tidak dapat ditagih. Piutang selalu dilunasi, hanya saja sering terjadi pelunasan lewat dari jatuh tempo pembayaran yang ditentukan. Akibat : Dengan tidak adanya syarat khusus untuk klien baru, mengakibatkan banyak klien yang telat membayar dan proses penagihan cukup sulit. Pembayaran yang macet ini mempengaruhi perputaran keuangan perusahaan, sulit untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan setelahnya. Hal ini dikarenakan perusahaan belum mengetahui spesifikasi klien baru dengan jelas dalam hal tanggung jawab pembayaran. Rekomendasi : Memberikan kebijakan yang lebih spesifik kepada pelanggan baru dengan terlebih dahulu melakukan analisis 5C. Otorisasi ini dapat dilakukan bila analisis 5C dimiliki oleh klien baru, terdiri dari : a. Character : merupakan data tentang kepribadian dari calon klien, sepeti track record pembayaran, keadaan dan latar belakang perusahaan. Kegunaan dari penilaian ini untuk mengetahui sejauh mana kemauan calon klien untuk memenuhi kewajibannya (willingness to pay).

b. Capacity : merupakan suatu penilaian kepada calon klien mengenai kemampuannya dalam melunasi kewajibankewajibannya, jelas maksud penilaian ini untuk menilai sejauh mana hasil usaha klien akan melunasi kewajiban tepat pada waktunya. c. Capital : penilaian terhadap kondisi kekayaan yang dimiliki calon klien, penilaian ini dilakukan apakah calon klien layak diberikan pembayaran bertahap dan batas limit. d. Condition : perusahaan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yang berpengaruh kepada calon klien tersebut. Condition of economy erat kaitannya dengan factor politik, peraturan perundangundangan negara dan perbankan pada saat itu, serta keadaan lain yang mempengaruhi pemasaran seperti bencana alam. e. Collateral : adalah jaminan yang bisa disita apabila calon klien benarbenar tidak bisa memenuhi kewajibannya. Collateral diperhitungkan paling akhir, bilamana masih ada pertimbanganpertimbangan yang lain, maka bisa menilai harta yang mungkin menjadi jaminan. 5. Struktur organisasi Temuan pemeriksaan : Struktur pembagian tugas yang rinci dan tertulis dianggap tidak terlalu penting pada perusahaan, karena direktur menganggap karyawan sudah dapat melihat dan mengerti dengan tugas dan wewenang masingmasing. Direktur langsung yang membagi tugas dan selalu mengawasi aktivitas kerja yang ada didalam perusahaan. Bagian pengelola pendapatan termasuk prosedur penagihan penerimaan perusahaan belum menjalankan kinerjanya dengan efektif. Kriteria COSO : Struktur organisasi berkontribusi terhadap kemampuan suatu entitas untuk memenuhi tujuan dengan menyediakan kerangka kerja menyeluruh atas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pemantauan terhadap

aktivitas perusahaan. Pada struktur organisasi ini akan memperlihatkan wewenang dan tanggung jawab yang tepat. Sebab: Direktur tidak meningkatkan keefektifan bagian pengelolaan pendapatan dalam melakukan kinerjanya. Akibat : Pemisahan tugas menjadi kurang jelas, tanggung jawab pekerjaan, kewajiban dan pelaporan atas tugas individu tidak jelas. Terganggunya aktivitas pekerjaan karena satu pekerjaan sering dilakukan oleh dua individu. Rekomendasi : Sebaiknya perusahaan memberikan struktur pembagian tugas secara rinci dan tertulis dengan tujuan untuk mengatur dan memberikan gambaran dengan jelas atas tugastugas individu dan wewenang serta tanggung jawab, sehingga aktivitas perusahaan tidak terganggu. 6. Penetapan wewenang dan tanggung jawab Temuan pemeriksaan : PT Hari Purnama Perkasa belum memiliki kebijakan tertulis mengenai wewenang dan tanggung jawab, direktur memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada individu yang disampaikan langsung secara lisan, karena direktur merasa individu sudah cukup mengerti mengenai tanggung jawab yang diberikan. Kriteria COSO : Wewenang dan tanggung jawab mencakup mengenai bagaimana dan kepada siapa aktivitas dibebankan. Dan harus diketahui oleh setiap individu bahwa setiap tindakan saling berhubungan untuk mencapai tujuan. Sebab : Direktur merasa pembagian tugas dan wewenang yang disampaikan langsung secara lisan sudah cukup dapat dimengerti oleh individu. Akibat :

Pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab sering dirasa kurang jelas, akibatnya ada bagian yang melakukan tugas berganda. Sehingga sulit dalam meminta tanggung jawab apabila terdapat kesalahan. Rekomendasi : Sebaiknya kebijakan mengenai wewenang dan tanggung jawab dibuat jelas kepada masingmasing individu. Perusahaan membuat time table agar pekerjaan karyawan dapat dilakukan tepat waktu, karyawan mengerti dan memahami pengaruh atas tindakannya terhadap aktivitas di perusahaan. 7. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia Temuan pemeriksaan : Temuan positif : Perekrutan buruh dan karyawan pada PT Hari Purnama Pekasa dilakukan oleh direktur perusahaan sendiri. Dalam melakukan perekrutan direktur selalu mengutamakan kompetensi dalam bidang yang dibutuhkan. Dalam perekrutan karyawan direktur melakukan wawancara, melihat latar belakang pendidikan, keterampilan serta pengalaman kerja. Tidak ada ujian yang dilakukan secara tertulis.dalam hal penggajian perusahaan menggolongkan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki individu. Selain gaji bulanan perusahaan juga memberikan bonus dan THR setiap tahunnya. Dengan adanya kompensasi yang cukup sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, perputaran karyawan pada PT Hari Purnama Perkasa cukup rendah dan kinerja tiap individu lebih optimal. Namun, masi terdapat kelemahan dari kompetensi ini yaitu perusahaan tidak memiliki promosi karyawan sepeti kenaikan pangkat dan rotasi untuk jenjang karir pekerjaan. Kriteria COSO : Penerapan kebijakan dan prosedur sumber daya manusia penting dilakukan, kebijakan dan prosedur sumberdaya yang diterapkan akan menjamin bahwa individu akan memiliki integritas, nilai etika, dan kompetensi kerja yang diharapkan. Kebijakan ini meliputi kebijakan mengenai perekrutan dan proses penerimaan yang dikembangkan perusahaan dengan baik. Hal ini diharapkan dapat mengkomunikasikan

peran dan tanggungjawab karyawan, tindakan pendisiplinan untuk pelanggaran perilaku, program kompensasi yang memotivasi, pemberian penghargaan serta punishment apabila melakukan pelanggaran. Akibat : Dengan tidak adanya promosi karyawan seperti peningkatan jenjang karir dan jaminan yang cukup, sering terjadi keluarmasuknya karyawan yang hanya memiliki tujuan untuk memperoleh pengalaman kerja, karyawan tidak termotivasi untuk memberikan kinerja yang terbaik dan berdampak pada timbulnya kerugian bagi perusahaan baik dalam segi financial maupun segi operasi. Rekomendasi : Mempromosikan dan memberikan peningkatan karir bagi karyawan, memberikan insentif, reward serta jaminan kerja dengan tujuan untuk memaksimalkan hasil dari aktivitas kerja karyawan sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih baik. Dibawah ini tabel penjelasan mengenai hasil evaluasi komponen lingkungan pengendalian. Didalam tabel ini dijelaskan mengenai komponen dari lingkungan pengendalian yang telah dievaluasi oleh penulis : \ Tabel 3 Hasil Evaluasi Komponen Lingkungan Pengendalian (control environment) No Keterangan Pengendalian Efektif ( ) /Tidak efektif (x) 1. Integritas dan nilainilai etik kerja x 2. Komitmen pada kompetensi 3. Dewan direksi dan komite audit 4. Falsafah dan gaya operasi manajemen x 5. Struktur organisasi x 6. Penetapan wewenang dan tanggung jawab x 7. Kebijakan dan praktik SDM x

Berdasarkan tabel evaluasi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa lingkungan pengendalian (control environment) yang ada didalam perusahaan belum efektif dan perlu diperbaiki. Perusahaan perlu melakukan pengawasan, audit secara berkala, pemberian jaminan untuk karyawan, wewenang dan tanggung jawab spesifik serta menyusun struktur organisasi yang jelas dengan tujuan meminimalkan resiko kecurangan yang dapat dilakukan oleh karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan income perusahaan. 4.2.2 Penilaian Resiko (risk Assessment) Temuan pemeriksaan : PT Hari Purnama Perkasa dalam menjalankan usahanya dibidang konstruksi memerlukan perangkat untuk mendukung jalannya kinerja usaha tersebut, diantaranya perusahaan melakukan analisis resiko dengan memperhatikan dari segi internal dan eksternal usaha. Resiko yang sering timbul dari segi internal didalam perusahaan diantaranya kehilangan sumberdaya modal, kehilangan karyawan/personil yang handal, kehilangan kepercayaan konsumen, resiko penghentian usaha, resiko perubahan perekonomian serta kebijakan pemerintah. Kriteria COSO : Penilaian resiko harus berhubungan dengan resiko yang terdapat dalam pelaporan keuangan dan pertimbangan mengenai resiko yang berhubungan dengan teknologi informasi. Resiko yang mungkin timbul ini harus diidentifikasi, dianalisis dan dikelola dengan baik oleh perusahaan. Perusahaan juga harus mempertimbangkan atas resiko yang dapat muncul bila terjadinya perubahan dimasa yang akan datang seperti : Teknologi dan sistem informasi yang terus berkembang, aktivitas dan personel baru, serta pertumbuhan maupun restrukturisasi perusahaan. Sebab : Penyebab dapat timbulnya resiko : 1. Dokumendokumen yang berkaitan dengan penagihan terselip. 2. Reward and punishment tidak dilakukan secara konsisten. 3. Kesalahan dari pemilihan sparepart dan pekerjaan yang tidak diawasi dengan baik.

4. Melakukan proses tender tidak sesuai dengan peraturan dan ketentuan. 5. Otoritas, prosedur penagiahan serta pemantauan prosedur piutang hanya dipegang oleh satu orang yaitu dipegang langsung oleh direktur. Akibat : Akibat yang sering timbul dari segi internal perusahaan diantaranya : 1. Kehilangan sumber daya modal apabila piutang tidak dapat ditagih. 2. Kehilangan karyawan/personil yang handal, resiko ini terjadi karena motivasi karyawan yang kurang akibat tidak didukungnya jaminan kerja yang memadai, rotasi dan kenaikan jenjang karir. Memicu tindak pelanggaran dan kecurangan. 3. Kehilangan kepercayaan konsumen apabila perusahaan tidak mampu memberikan kualitas pengerjaan sesuai dengan kebutuhan klien. 4. Resiko penghentian ijin usaha, resiko ini dapat timbul bila pemerintah mencabut ijin usaha dikarenakan perusahaan melanggar ketentuan ijin bisnis. 5. Resiko aktivitas penagihan terhenti bila direktur sedang tidak berada ditempat, karena prosedur penagihan hanya dipegang oleh satu orang membuat pengendalian menjadi sulit. Akibat yang sering timbul dari segi eksternal perusahaan adalah : 1. Resiko perekonomian masyarakat dan negara. Resiko ini timbul dari buruknya kondisi perekonomian yang menyebabkan daya beli klien menurun. 2. Resiko perubahan peraturan dan kebijakan pemerintah. Resiko ini dapat timbul karena kesalahan perusahaan dalam melakukan operasinya yang berakibat pada sebuah bencana bagi masyarakat dan menuntut lahirnya sebuah peraturan dan kebijakan pemerintah yang baru. Rekomendasi : Setelah penulis menganalisa masalah yang timbul dari segi penilaian resiko, penulis menyarankan agar perusahaan : 1. Peletakan dokumen tidak sembarangan, penyimpanan dokumen rapih dan membackup dokumendokumen tersebut.

2. Memberikan reward dan punishment secara konsisten kepada karyawan. Reward seperti penambahan bonus dan insentif, punishment seperti pemotongan gaji pada karyawan yang tidak masuk. 3. Selalu mengutamakan kualitas sparepart dan mengawasi proses pengerjaan dengan tujuan memberikan pelayanan terbaik untuk karyawan. 4. Selalu menjalankan bisnis sesuai koridor hukum yang berlaku, melaksanakan tender sesuai ketentuan. 5. Memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada orang kepercayaan untuk melakukan pengawasan dan otorisasi penagihan. 6. Memberikan harga yang wajar kepada klien. 7. Manajemen resiko yang harus selalu dikembangkan untuk meminimalkan resiko yang mungkin berdampak kepada lingkungan sekitar. Tabel 4 Hasil Evaluasi Komponen Pengendalian Resiko (risk assessment) No Pengendalian Resiko Berpengaruh () / Tidak berpengaruh (x) 1. Resiko internal : a. Penyimpanan dokumen x b. Pengendalian SDM (control resources) c. Kontrol Kualitas (quality control) d. Peraturan dan ketaatan hukum 2. Resiko eksternal a. Resiko perekonomian x b. Perubahan kebijakan pemerintah x Berdasarkan tabel evaluasi diatas penulis menyimpulkan bahwa pengendalian resiko (risk assessment) dari segi internal perusahaan sangat mempengaruhi kinerja

perusahaan. Perusahaan perlu memperbaiki sistem pengendalian dan antisipasi resiko yang dapat merugikan perusahaan. 4.2.3 Aktivitas pengendalian (control activities) Aktivitas pengendalian atas pendapatan pada PT Hari Purnama Perkasa sebagai berikut : 1. Pemisahan tugas dan tanggung jawab Temuan pemeriksaan : Direktur telah mengatur pemisahan tanggung jawab operasional dari otoritas penagihan, pencatatan dokumen dan pemegang aset perusahaan. 1. Otorisasi pemberian piutang dan prosedur penagihan menjadi kebijakan direktur sendiri dengan tujuan agar direktur dapat langsung memantau segala aktivitas transaksi. 2. Aset perusahaan juga dipegang oleh direktur, karena direktur sebagai pemilik perusahaan. 3. Pencatatan dan penerimaan uang dipegang oleh bagian finance and accounting. Kriteria COSO : Pemisahan tugas memastikan agar individu tidak melaksanakan tugas yang tidak seimbang, serta tanggung jawab yang sesuai dengan kompetensi masingmasing individu. Akibat : Bagian keuangan memiliki peluang untuk melakukan lapping dengan cara menunda pencatatan penerimaan kas dari klien. Bagian keuangan juga memiliki peluang besar untuk mengubah pencatatan, pengeluaran dan penerimaan kas, dan menggunakan uang yang diterima untuk keperluan pribadi dan menutupi kecurangannya dengan cara mencatat ke dalam kartu piutang pelanggan tersebut dari penerimaan kas pelanggan lain. Rekomendasi : Sebaiknya dilakukan pemisahan tugas dan pemberian tanggung jawab yang jelas antara fungsi penerimaan dan pengeluaran kas dengan fungsi pencatatan, dengan tujuan meminimalisir kecurangan.

2. Otoritas yang sesuai dari transaksi dan aktivitas : Temuan pemeriksaan : Direktur dan bagian keuangan membubuhkan cap dan tanda tangan pada berita acara dan faktur sebagai bukti tagihan pembayaran kepada klien. Direktur mengotorisasi setiap transaksi secara teliti dan rinci, pemberian kode pada dokumen transaksi dapat meminimalkan kesalahan dalam penagihan. Akibat : Otorisasi pada berita acara dan faktur meminimalisasi kecurangan yang dilakukan oleh karyawan seperti penundaan pencatatan. Apabila terjadi kecurangan dan penyelewengan maka mudah untuk diidentifikasi. Rekomendasi : Penulis merekomendasikan agar kegiatan otorisasi didalam perusahaan terus ditingkatkan, selain penggunaan cap dan code dokumen diharapkan perusahaan untuk membuat salinan dari dokumen tersebut. Dan untuk perbaikan proses pendapatan dapat dilihat pada lampiran 3 dan 4. 3. Dokumen dan catatan yang memadai : Temuan pemeriksaan : PT Hari Purnama Perkasa memiliki dokumendokumen pendukung yang sudah cukup memadai seperti : berita acara dan faktur. Terdapatnya kode transaksi pada faktur sangat diperhatikan oleh perusahaan untuk mempermudah saat identifikasi bila ditemukan kesalahan. Namun perusahaan belum memiliki dokumen catatan umur piutang (aging schedule), catatan umur piutang ini digunakan untuk mengetahui piutang mana yang harus diutamakan untuk ditagih sesuai dengan tanggal pembayaran yang ditentukan. Kriteria COSO : Tersedianya dokumendokumen yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehingga dapat ditelusuri jejaknya. Penggunaan formulir bernomor urut cetak. Akibat : 1. Akibat tidak dibuatnya aging schedule bagian keuangan sulit untuk menyiapkan dokumen penagihan, membedakan penagihan yang lebih dulu harus diutamakan.

2. Piutang yang telah jatuh tempo tidak mudah untuk dideteksi sehingga proses penagihan tidak maksimal dan piutang yang sudah jatuh tempo bisa saja sama sekali tidak terditeksi bila dokumen pokok seperti salinan surat perintah kerja dan berita acara hilang. Rekomendasi : Penulis menyarankan sebaiknya perusahaan membuat aging schedule untuk mempermudah bagian terkait untuk membuat dokumen penagihan, mengetahui umur piutang, dan menditeksi limit piutang yang boleh digunakan klien, hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan penerimaan pendapatan perusahaan. Tabel 5 Tabel Hasil Evaluasi Aktivitas Pengendalian (control activities) No Aktivitas Pengendalian Efektif ( ) / Tidak efektif (x) 1. Pemisahan tugas dan tanggung jawab x 2. Otoritas dari transaksi dan aktivitas 3. Dokumen dan pencatatan x Menurut evaluasi yang dilakukan penulis terhadap aktivitas pengendalian (control activities), ditemukan kelemahan yang perlu diperbaiki. Perbaikan ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja perusahaan. 4.2.4 Informasi dan komunikasi (information and communication) Temuan pemeriksaan : Pencatatan transaksi yang valid pada PT. Hari Purnama Perkasa berdasarkan dokumendokumen pendukung menggunakan teknologi informasi berbasis komputer untuk mencatat, memproses data dan melaporkan hasil pemrosesan dengan tujuan untuk meminimalkan resiko kesalahan, mengidentifikasi kesalahan yang ada. Kriteria COSO :

Sistem informasi perusahaan merupakan kumpulan prosedur (otomatis dan manual) dan record yang dibuat untuk memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan kejadian pada proses entitas. Komunikasi meliputi penyediaan pemahaman mengenai peran dan tanggung jawab individu. Akibat : Pencatatan dan pemrosesan data menjadi lebih mudah, proses identifikasi masalah lebih cepat. Dengan menggunakan sistem informasi, komunikasi tiap bagian menjadi efisien dan tidak terbatas waktu dan tempat. Tabel 6 Tabel Hasil Evaluasi Informasi dan Komunikasi (information and communication) No Keterangan Efektif ( ) / Tidak efektif (x) 1. Pencatatan menggunakan komputer 2. Proses pengolahan database 3. Komunikasi tiap bagian sistem informasi menggunakan 4.2.5 Pemantauan (monitoring) Temuan Pemeriksaan : Direktur perusahaan melakukan pemantauan langsung kepada tiap bagian. Karyawan harus bertindak mewakili kepentingan serta tujuan perusahaan dan bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan. Penggunaan teknologi komputer untuk mempermudah pemantauan, seperti data absen dan penerimaan kas. Selain melakukan pemantauan kepada karyawan, direksi melakukan pemantauan sistem pendanaan yang merupakan modal pribadi, dengan memantau pengeluaran secara ketat dari segi operasi dan pembiayaan. Perusahaan juga selalu melakukan pemantauan kepada bagian akuntansi dalam hal pelaporan keuangan dan pajak, untuk menghindari resiko yang dapat merugikan perusahaan dikemudian hari.

Tabel 7 Tabel Hasil Evaluasi Pemantauan (monitoring) No Keterangan Efektif ( ) / Tidak efektif (x) 1. Pelaporan keuangan perusahaan 2. Pelaporan pajak 3. Penaatan hukum 4.3 Rekomendasi prosedur piutang, penagihan dan penerimaan kas pada PT Hari Purnama Perkasa Berdasarkan evaluasi yang dilakukan penulis terhadap prosedur yang sedang berjalan pada perusahaan menggunakan COSO, dapat dilihat bahwa prosedur pendapatan pada PT Hari Purnama Perkasa memiliki beberapa kelemahan, untuk memperbaiki kelemahan tersebut penulis memberikan saran dan rekomendasi perbaikan pada prosedur pendapatan yang dapat dijabarkan sebagai berikut : Tabel 8 Hasil Evaluasi dan Rekomendasi No. Kondisi berjalan Rekomendasi Manfaat 1. Lingkungan pengendalian: a. Integritas dan nilainilai etik Perusahaan Pemisahaan tugas Peraturan tidak dibuat membuat aturan menjadi jelas, secara tertulis. yang jelas dan meminimalkan Pengawasan tidak sanksi tegas. kesalahan dan dilakukan secara Melakukan kecurangan. Apabila konsisten. pengawasan didapati kesalahan secara mudah untuk konsisten. diidentifikasi.

Tabel 8 Hasil Evaluasi dan Rekomendasi No. Kondisi berjalan Rekomendasi Manfaat b. Komitmen dan kompetensi Setiap individu mengerti benar mengenai tugas yang harus dilakukan c. Dewan direksi dan komite audit : Pemantauan laporan keuangan konsisten, kecurangan dapat diminimalkan d. Falsafah dan gaya operasi Membuat analisis Tujuan manajemen : klien dengan 5C. rekomendasi ini Pemberian piutang tidak Mencadangkan dana untuk mengklasifikasikan klien untuk piutang tak meminimalkan Tidak ada ketentuan tertagih. resiko mengenai piutang tidak keterlambatan tertagih pembayaran piutang. e. Struktur organisasi : Struktur Tujuannya adalah Pemisahan tugas dan pembagian tugas agar pemberian tanggung jawab karyawan dibuat rinci tugas lebih mudah, tidak jelas. Penerapan karyawan lebih Pekerjaan dilakukan tidak perbaikan jelas. Dan efektif pengelolaan prosedur pendapatan seperti pendapatan pada lampiran 3 dilakukan secara dan 4. efektif dan efisien.

Tabel 8 Hasil Evaluasi dan Rekomendasi f. Penetapan wewenang dan tanggung jawab : Adanya karyawan yang melakukan tugas ganda. Pemberian tugas jelas untuk tiap karyawan. Sulit menemukan penanggung Membuat jawab atas pekerjaan. time table. Tujuannya agar pekerjaan karyawan dapat dilakukan tepat waktu dan memahami pengaruh atas tindakan terhadap aktivitas di perusahaan. g. Kebijakan dan praktik Sumber Daya manusia : Perusahaan tidak memiliki promosi karyawan, kenaikan pangkat dan rotasi untuk jenjang karir karyawan. Meningkatka n jenjang karir karyawan, memberikan insentif, reward serta jaminan kerja bagi karyawan. Meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan dalam bekerja, sehingga tujuan perusahaan tercapai. 2. Penilaian Resiko : Resiko kehilangan sumber Peletakan Tujuannya adalah daya modal. dokumen rapih agar resiko dari segi Resiko kehilangan personel dan selalu internal perusahaan handal. membackup. dapat dihindari, Resiko kehilangan Memberikan sehingga tujuan kepercayaan konsumen. reward and perusahaan dapat Resiko penghentian ijin punishment tercapai. usaha. dengan tegas. Mengutamakan selalu kualitas.

Tabel 8 Hasil Evaluasi dan Rekomendasi 3. Aktivitas pengendalian: Pemisahan tugas dan tanggung a. jawab. Sebaiknya Tujuannya adalah untuk Pencatatan dan penerimaan dilakukan menghindari fraud uang dipegang oleh bagian pemisahan dalam hal penggelapan finance and accounting, dapat tugas antara uang perusahaan. menimbulkan lapping fungsi penerimaan dan pengeluaran kas b. Otorisasi yang sesuai dari transaksi dan aktivitas c Dokumendokumen dan pencatatan : Perusahaan sering menagih piutang yang telah jatuh tempo terlebih dulu, namun ditagih belakangan begitupun sebaliknya. Membuat catatan aging schedule. Tujuannya adalah untuk mempermudah bagian terkait untuk membuat dokumen penagihan yang benar. 4. Informasi dan komunikasi : Pencatatan menggunakan computer Proses pengelolaan database Komunikasi tiap bagian menggunakan Sistem Informasi.

Tabel 8 Hasil Evaluasi dan Rekomendasi 5. Pemantauan : Perlengkapan perusahaan Pelaporan pajak Pencatatan hukum