BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan klinik adalah proses pendidikan mahasiswa melakukan perawatan pasien secara langsung. Pendidikan klinik pada pelaksanaannya membutuhkan dukungan kemampuan supervisor klinik agar peserta didik mampu mengembangkan penalaran klinik dan profesionalismenya (McAllister, 1997) Pembelajaran klinik mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam berfikir dan berperilaku professional. Dalam pendidikan klinik, mahasiswa mendapatkan pengalaman berupa keterampilan klinik, empati, dan pengambilan keputusan. Untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks dalam pendidikan klinik maka diperlukan proses bimbingan yang terus menerus dan terencana (Spencer, 2003) Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik lingkungan belajar klinik yang ideal. Dari beberapa variabel lingkungan pembelajaran klinik, supervisi klinik yang berkualitas merupakan kunci utama untuk mencapai proses pembelajaran klinik yang efektif. (Dolmans et al., 2002: Dealmans et al., 2004; Wimmers, Scmidt & Splinter, 2006). Supervisi yang efektif dan berkualitas tidak hanya dapat meningkatkan pengembangan profesionalisme mahasiswa namun juga memiliki dampak yang positif terhadap pelayanan pasien karena supervisi diperlukan untuk menjamin keselamatan pasien (Kilminster et al., 2007) Fase pendidikan klinik di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar dijalani selama 4 semester. Mahasiswa menjalani rotasi klinik di 15 Bagian / Depertamen. Selama pendidikan klinik, mahasiswa dididik dan diawasi oleh dokter spesialis atau dokter yang bertugas di rumah sakit tersebut. Namun tidak semua dokter tersebut mengenal prinsip-prinsip pendidikan kedokteran dan memiliki keterampilan mengajar yang baik. Sejak mulai pertama 1
2 kali dilaksanakan sistem kepaniteraan klinik, belum pernah dilakukan evaluasi tentang pelaksanaan supervisi klinik yang diberikan oleh dosen pembimbing klinik kepada mahasiswa kepaniteraan klinik. Disamping itu, sampai sekarang belum ada model pembimbingan baku yang menjadi acuan bagi pembimbing klinik sehingga proses pembelajaran di klinik sangat tergantung kepada subjektifitas masing-masing pembimbing. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap supervisi klinik yang diberikan oleh pembimbing klinik kepada mahasiswa kepaniteraan klinik FK Unismuh. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah : bagaimana supervisi klinik yang diberikan oleh dosen pembimbing kepada mahasiswa kepaniteraan klinik FK Unismuh Makassar? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi supervisi klinik yang diberikan oleh dosen pembimbing klinik kepada mahasiswa kepaniteraan klinik FK Unismuh Makassar. D. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambahkan pengetahuan mengenai supervisi klinik yang diberikan oleh dosen pembimbing klinik kepada mahasiswa kepaniteraan klinik. 2. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi : a. Dosen pembimbing klinik, sebagai masukan untuk melakukan refleksi diri terhadap kemampuannya dalam memberikan supervisi klinik dan meningkatkan kualitas supervisinya.
3 b. Institusi : Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam membuat kebijakan terkait pembelajaran klinik. c. Peneliti : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi bagi peneliti tentang proses pembelajaran klinik bagi mahasiswa profesi pendidikan kedokteran. E. Keaslian Penelitian Kilminster et al., 2007 dalam telaah pustakanya menyebutkan bahwa penelitian mengenai supervisi klinik masih sedikit. Namun demikian ada beberapa penelitian mengenai supervisi klinik yang hampir sama dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, antara lain : 1. Dolmans et al, 2002 melakukan penelitian tentang pengaruh supervisi, variasi jumlah pasien dan jumlah mahasiswa terhadap keefektifan rotasi klinik. Penelitian ini dilakukan pada tahun 1999 di Medical School in Maastricht yang melibatkan 1208 mahasiswa koas yang menjalani rotasi klinik di beberapa bagian di RS pendidikan utama dan beberapa RS afiliasi. 2. Wimmers et al, 2006 pada tahun 1999-2000 melakukan penelitian tentang pengaruh pemaparan jumlah dan variasi kasus pasien serta kualitas supervisi terhadap kompetensi klinik. Penelitian ini melibatkan 227 mahasiswa koas bagian penyakit dalam Erasmus MC University Medical Center Rotterdam yang menjalani rotasi klinik di 12 RS yang berbeda. Untuk mengungkapkan variabel jumlah pasien dan variasi kasus digunakan analisis Log Book, variabel kualitas supervisi klinik diukur dengan menggunakan kuisoner berskala Likert, sedangkan untuk variabel kompetensi diukur dengan menggunakan kuisoner dan dokumentasi data hasil ujian lisan. 3. Grant et al., 2003 melakukan penelitian terhadap efektifitas supervisi klinik di 7 program pendidikan spesialis yang dikaitkan dengan
4 penanganan pasien. Penelitian ini melibatkan 15 educational supervisor (ES) dan 15 Specialist Resident (SpRs) dari tiap-tiap program spesialis dan 100 MDs. Pengumpulan data yang terdiri dari 20 item pertanyaan yang mencakup tentang pemahaman supervisi klinik: tujuan, kepentingan dan efektifitasnya, ketersediaan supervisi, frekuensi, style, dan struktur supervisi, etc. 4. Brujin M., Busari J.O & Wolf B.H.M., 2006 melakukan penelitian tentang kualitas supervisi klinik yang diterima oleh specialist registrar di RS pendidikan universitas dan RS daerah. Pada penelitian ini kualitas supervisi klinik yang diberikan oleh 47 attending doctors dinilai oleh specialist registrar menggunakan CCTEI kemudian dibandingkan untuk tiap item pertanyaan. 5. Dian A. R., 2012 melakukan penelitian tentang keefektifan supervisi klinik yang diterima oleh mahasiswa undergraduate di RS Pendidikan. Pada penelitian ini, peneliti membandingkan kualitas supervisi klinik antar Rumah Sakit dan mencari korelasi dengan pencapaian kompetensi klinik. Penelitian ini menggunakan CTEI kemudian dibandingkan untuk tiap item pertanyaan. Pada penelitian yang akan dilakukan, peneliti ingin memberikan gambaran kualitas supervisi klinik yang diberikan oleh dosen pembimbing klinik kepada mahasiswa kepaniteraan klinik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar. Untuk mengungkap variabel kualitas supervisi klinik pengumpulan data Clinical Teaching Effectiveness Instrument (CTEI) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia.
5 No Artikel Persamaan Perbedaan 1 Grent et al. Tujuan :Menilai kualitas Tujuan penelitian : (2003) supervisi klinik. Menilai kualitas supervisi di beberapa program spesialis dikaitkan dengan keselamatan pasien, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan tidak dikaitkan atau mencari hubungan dengan variabel lain. Sampel:pada penelitian ini sampelnya adalah Spesialis Registrar sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan adalah dokter muda (undergraduate) Pengumpulan data : Pada penelitian ini yang dikembangkan oleh Kliminster berdasarkan aktifitas supervisi sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan CTEI 2 Brujin M., Tujuan : untuk mengetahui Tujuan : Penelitian ini Busari J. O, dan persepsi terhadap kualitas bertujuan untuk B.H.M. Wolf supervisi yang diberikan membandingkan kualitas (2006) oleh Attending doctors di supevisi klinik di University dan district depertemen pediatric di teaching hospital university dan district Pengambilan data: teaching hospital Menggunakan kuesioner sedangkan pada penelitian CTEI yang akan dilakukan yaitu menggambarkan kualitas supervisi pada bagian Ilmu Penyakit Dalam, Bedah, Obgyn, Anak. Subyek Penelitian :Pada penelitian ini sampelnya adalah specialist registrar sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan sampelnya adalah dokter muda
6 3 Wimmers P.F., Schmidt H.G., Splinter T.A. (2006) 4 Dolmans H. Et al. (2002) Tujuan : Mengetahui kualitas supervisi klinik. Subyek penelitian : Mahasiswa undergraduate Tujuan: Mengetahui kualitas supervisi klinik. Tujuan : Penelitian ini bertujuan Mengetahui pengaruh pemaparan jumlah dan variasi kasus pasien serta pengaruh kualitas supervisi terhadap kompetensi klinik. Sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan tidak untuk mengatahui pengaruh dengan variabel lain. Pengumpulan data : Pada penelitian ini untuk mengungkap variabel jumlah dan variasi kasus digunakan Log Book, untuk mengungkap kualitas supervisi menggunakan kuesioner berskala likert yang dikembangkan sendiri, dan untuk mengungkap variabel kompetensi digunakan kuesioner serta dokumentasi hasi ujian lisan. Sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan hanya CTEI untuk mengetahui kualitas supevisi Klinik. Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi, jumlah dan variasi kasus pasien terhadap keefektifan Rotasi Klinik. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan hanya untuk mengetahui kualitas supervisi klinik. Pengumpulan data: Penelitian ini menggunakan kuesioner berskala likert yang dikembangkan sendiri. Sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan CTEI.
7 5 Dian A. (2012) Tujuan : Mengetahui kuaitas supervisi klinik. Sampel : Mahasiswa undergraduate (dokter muda) Pengumpulan data : Menggunakan instrument CTEI Tujuan : Penelitian ini membandingkan efektifitas supervisi klinik antar bagian/depertamen dan membandingkan kualitas supervisi antar RS pendidikan. Sedangkan penilitian yang akan dilakukan adalah untuk menggambarkan supervisi klinik pada bagian Ilmu Penyakit Dalam, Bedah, Anak, dan Obgyn.