dokumen-dokumen yang mirip
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK


BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK


Owner (Pemilik Proyek)

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Dalam organisasi proyek pembangunan Rusun Pasar Lokasi Binaan Rawa Buaya,

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan wewenang masing

BAB II: TINJAUAN UMUM INSTANSIONAL PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK. Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan,

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. mengatur pelaksanaan berbagai pekerjaan dalam rangka mencapai suatu

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. (specification) biaya dan waktu yang direncanakan. Manajemen proyek

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

BAB 3 UNSUR UNSUR PEMBANGUNAN

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK


BAB III MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM KONTRAK. merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mongkoordinasi dan

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN


BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016.

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Dalam suatu proyek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK (Unsur-unsur Pembangunan)

BAB III STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG HOTEL IBIS STYLE CANDILAND JALAN DIPONEGORO N SIRANDA SEMARANG

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

BAB II MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi, yaitu sebuah dokumen tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK. arsitektur yaitu PT. DEDATO INDONESIA dan konsultan struktur yaitu

IV. ORGANISASI PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

1. Pemilik proyek (owner) Pemilik proyek adalah pihak yang memiliki peoyek. Pada proyek pembangunan Jembatan Puri Mansion Apartmen ini pemilik proyek

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. PROJECT MANAGER (PM)

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK

dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu. Kegiatan tersebut dapat berupa membangun pabrik, membuat produk baru atau melakukan

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

Pengertian manajemen secara umum

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PT Y

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

struktur Organisasi proyek

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL. Theresita Herni Setiawan 1

Transkripsi:

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang terorganisir yang memiliki ilmu dan keahlian yang berbeda-beda untuk melaksanakan tugas pelaksanaan proyek dengan cara tertentu. Unsur-unsur pelaksanaan dalam pembangunan proyek meliputi: 1. Unsur perencanaan teknis dan keuangan, yang menjalankan fungsi spesifik. Perencanaan rekayasa teknik (engineering) seperti jadwal pelaksanaan, perencanaan bahan, alat dan sub-sub kontraktor, perencanaan metode pelaksanaan, perencanaan mutu dan perencanaan K3. Perencanaan administrasi dan keuangan, meliputi pembuatan cash flow, perencanaan penagihan, sistem akuntansi dan administrasi pengelolaan sumber daya 2. Unsur pelaksanaan atau operasional, yang meliputi kegiatan pelaksanaan konstruksi di lapangan untuk mewujudkan fisik bangunan sesuai perencanaan teknis dan keuangan. 3. Unsur pengendalian atau kontrol, yang meliputi kegiatan membandingkan realisasi pelaksanaan dengan perencanaan dan jika terdapat penyimpangan akan dilakukan analisis penyebabnya dan cara penyelesaiannya. Organisasi yang baik memerlukan hubungan komunikasi yang baik antara satu dengan yang lain. Organisasi yang baik akan mampu menghasilkan manajemen konstruksi yang baik. Sehingga nantinya organisasi yang terbentuk dapat bekerja sesuai dengan rencana awal. Pada proyek pembangunan gedung. III - 1

3.2 Pihak-pihak Yang Terkait Dengan Proyek. Midtown Point & Ibis Style Hotel ini melibatkan beberapa pihak yang terkait meliputi : Pemilik Proyek : PT. KURNADI ABADI Konsultan Perencana Arsitektur : PT. INDOMEGAH CIPTA BANGUN CITRA Struktur : PT. GISTAMA INTISEMESTA Mekanikal Elektrikal : PT. ARNAN PRATAMA CONSULTANTS Quantity Surveyor : PT. MITRA KARYA ANTARBUANA Kontraktor Pelaksana : PT. PP (PERSERO) Tbk. Genset : PT. BERKAH MANUNGGAL ENERGI STP : PT. UNITAMA MULIA EL & FF : PT. MEGAH PERSADA INDONESIA Lift : PT. MITSUBISHI JAYA ELEVATOR & ESCALATOR Façade : PT. ALLURE/ALLUMINIO Konsultan MK : PT. ARKONIN Sumber Dana : PT. KURNADI ABADI 3.2.1 Pemilik Proyek Pemilik proyek (owner) adalah seorang atau intuisi pemilik sebuah proyek dimana memberikan pekerjaan bangunan dan membayar biaya pekerjaan bangunan. Hak dan Kewajiban Pemberi Tugas (Pemilik Proyek), antara lain : a. Menunjuk penyedia jasa (Konsultan dan Kontraktor). b. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan oleh penyedia jasa (Konsultan dan Kontraktor). c. Menyediakan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa (Konsultan dan Kontraktor) untuk kelancaran pekerjaan di lapangan. III - 2

d. Menyediakan lahan untuk pelaksanaan pekerjaan. e. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa (Konsultan dan Kontraktor) sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan. f. Ikut mengawasi dalam pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan jalan menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama Pemberi Tugas (Pemilik Proyek). g. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi perubahan). h. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang dikehendaki atau direncanakan. Wewenang Pemberi Tugas (Pemilik Proyek), antara lain : a. Memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing kontraktor. b. Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara memberitahu secara tertulis kepada kontraktor jika terjadi hal-hal diluar kontrak yang ditetapkan. 3.2.2 Konsultan Perencana. Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah. Tugas konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek konstruksi adalah: 1. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik bangunan. 2. Membuat gambar kerja pelaksanaan. III - 3

3. Membuat Rencana kerja dan syarat sayarat pelaksanaan bangunan ( RKS ) sebagai pedoman pelaksanaan. 4. Membuat rencana anggaran biaya bangunan. 5. Memproyeksikan keinginan keinginan atau ide ide pemilik ke dalam desain bangunan. 6. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan desain terwujud di wujudkan. 7. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan konstruksi. Kemudian proses pelaksanaanya diserahkan kepada konsultan pengawas Wewenang konsultan perencana adalah: 1. Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak pihak pelaksana bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana. 2. Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan. Agar pelaksanaan proyek pembangunan dapat berjalan dengan baik diperlukan konsultan perencana yang bagus dalam menghasilkan setiap detail perencanaan bangunan, misalnya gambar kontrak yang jelas tanpa adanya pertentangan perbedaan antar gambar serta perbedaan gambar rencana dengan kondisi dilapangan. selain itu dalam hal spesifikasi bangunan juga dijelaskan dengan detail agar tidak terjadi hambatan dalam pemilihan material saat pekerjaan pembangunan berlangsung. III - 4

3.2.3 Pelaksana Proyek (Kontraktor) Kontraktor pelaksana adalah badan hukum atau perorangan yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya. Kontraktor bertanggung jawab langsung pada pemilik proyek (owner) dan dalam melaksanakan pekerjaannya diawasi oleh tim pengawas (MK) dari owner serta dapat berkonsultasi secara langsung dengan tim pengawas terhadap masalah yang terjadi dalam pelaksanaan. Tugas dan kewajiban kontraktor adalah sebagai berikut : 1. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang telah direncakan dan ditetapkan. 2. Menyelesaikan pekerjaan apabila pekerjaan telah selesai secara keseluruhan dan dapat diserahkan perbagian pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Memberikan laporan laporan kemajuan proyek (progress) yang meliputi laporan harian, mingguan, serta bulanan kepada pemilik proyek. Hak kontraktor adalah sebagai berikut: 1. Mendapatkan kepastian pekerjaan yaitu tidak adanya pembatalan kontrak secara sepihak. 2. Mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan jika selesai tepat waktu. 3.2.4 Manajemen Konstruksi (MK). Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen (pelaksanaan, penerapan dan pengawasan) dalam pekerjaan konstruksi dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal. Dalam proyek pembangunan gedung Midtown Point & Ibis Style Hotel III - 5

yang bertindak sebagai tim menejemen konstruksi adalah PT.ARKONIN sebagai pengawas proyek. Tugas dari konsultan manajemen konstruksi : 1. Sebagai wakil dari pemilik di lapangan. 2. Sebagai quality control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. 3. Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan. 4. Melaporkan kemajuan proyek yang telah dicapai, dengan laporan harian, mingguan, dan bulanan. 5. Mengambil keputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan. Tanggung Jawab dari konsultan manajemen konstuksi : 1. Bertanggung jawab kepada pemilik proyek. 2. Bertanggung jawab atas tercapainya pelaksanaan proyek sesuai standar kualitas yang diminta oleh pemilik. 3. Meninjau sistem struktur dan evaluasi metoda konstruksi tahap demi tahap. 4. Memeriksa dan mengawasi pelaksanaan kontrol kualitas mulai dari pengadaan material hingga aplikasinya di lapangan. Hak dari menejemen konstruksi: 1. Menerima dan menolak material atau peralatan yang didatangkan pelaksana jika tidak sesuai dengan yang direncanakan. 2. Melakukan perubahan perubahan pekerjaan dengan menerbitkan berita acara perubahan (site instruction) atas ijin owner. 3. Menerima imbalan jasa sesuai dengan yang telah ditetapkan. III - 6

Adapun tugas dari staf-staf yang berada dalam struktur organisasi manajemen konstruksi adalah sebagai berikut : 1. Owner Engineer Owner engineer adalah ahli teknik yang merupakan perwakilan langsung dari pemilik proyek yang memantau jalannya pelaksanaan proyek. 2. Manager MK Tugas dan wewenang manager MK antara lain : a. Mengkoordinir seluruh kegiatan dalam tim. b. Memimpin jalannya rapat koordinasi lapangan. c. Memantau kemajuan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana. d. Bertanggungjawab untuk mencapai pelaksanaan proyek yang sesuai standar kualitas yang diminta oleh owner. e. Memantau kemajuan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana. f. Mengarahkan seluruh anggota tim dalam menyiapkan laporan. g. Mengkaji ulang dan melakukan pengecekan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan. 3. Koordinator Teknik MEP (Mechanical, electrical, plumbing) dan Pengawasan Tugas dan wewenang koordinator teknik MEP dan pengawasan adalah : a. Mengkoordinir seluruh kegiatan dalam tim MEP. b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan MEP dan menganalisa jika terjadi masalah dalam pengerjaan MEP. III - 7

c. Melakukan koordinasi dengan site manager, kepala divisi yang lain dan tenaga pendukung yang ada. 4. Koordinator Teknik Struktur dan Bangunan Tugas dan wewenang koordinator teknik struktur dan bangunan adalah : a. Mengkoordinir seluruh kegiatan dalam tim struktur. b. Memantau pekerjaan struktur dan menganalisa apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur. c. Melakukan koordinasi dengan site manager, kadiv yang lain dan tenaga pendukung yang ada. 5. Site Manager Tugas dan wewenang site manager yaitu : a. Mempersiapkan data penyusunan untuk komponen RAB. b. Menyiapkan perhitungan pekerjaan Tambah Kurang dan Final Account. c. Memastikan tahapan pelaksanaan telah berjalan sesuai dengan prosedur. d. Mengidentifikasi hasil pekerjaan yang tidak sesuai. e. Mempersiapkan data-data penyusunan untuk komponen RAB. Bagan hubungan kerja pembangunan gedung Midtown Point & Ibis Style Hotel di Jakarta dapat digambarkan sebagai berikut OWNER MK KONSULTAN KONTRAKTOR Gambar 3.1 Hubungan Kerja Antara Owner dengan MK,Kontraktor dan Konsultan Perencana (Sumber : Data Proyek tahun 2017) III - 8

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PROYEK MIDTOWN POINT & IBIS STYLE HOTEL Gambar 3.2 Bagan Struktur Organisasi Proyek Midtown Point & Ibis Style Hotel (Sumber : Data Proyek tahun 2017) III - 9

3.3 Tata Cara Pelelangan Dan Kontrak Menurut Wulfram I.Ervianto (2005),Pelelangan dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang menyediakan barang atau jasa untuk menciptakan persaingan yang sehat serta memenuhi syarat. Pelaksanaan pelelangan dilakukan oleh pemilik proyek (owner) dengan mengundang beberapa perusahaan pelaksana (kontraktor) untuk mengajukan besarnya dana rencana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan suatu proyek. Sistem pelelangan memiliki beberapa metode, yaitu : a. Pelelangan Umum, adalah sebuah metode pemilihan untuk penyedia barang/jasa yang dilakukan secara umum atau terbuka, sehingga masyarakat umum bisa mengikutinya. b. Pelelangan Terbatas adalah sebuah metode pemilihan untuk penyedia barang/jasa dimana jumlah penyedia barang/jasa diyakini terbatas yaitu untuk pekerjaan yang kompleks. c. Pemilihan Langsung, adalah sebuah metode pemilihan untuk penyedia barang/jasa dengan melakukan perbandingan antara beberapa penyedia barang/jasa yang nantinya akan dipilih satu sebagai pemenang. d. Penunjukan Langsung, adalah sebuah metode pemilihan penyedia barang/jasa dengan melakukan penunjukkan langsung terhadap 1 (satu) penyedia barang/jasa sebagai pemenang. Setelah pelelangan dilakukan maka ada tahapan berikutnya yaitu mengenail perjanjian kontrak pembayaran. Beberapa jenis perjanjian kontrak pembayaran pada pengerjaan suatu proyek adalah sebagai berikut : III - 10

a. Fixed price adalah sebuah perjanjian kontrak kerjasama dengan harga atau biaya yang telah disepakati. b. Unit price adalah sebuah perhitungan yang dilakukan berdasarkan tiap harga satuan volume pekerjaan. c. Cost plus fee adalah sebuah perhitungan terhadap jumlah total biaya proyek yang nantinya ditambahkan dengan jasa dari pelaksana proyek yang sudah disepakati. Pada proyek pembangunan Midtown Point & Ibis Style Hotel ini menggunakan sistem pelelangan penunjukan langsung. Karena Owner telah mengetahui kinerja kontraktor (pelaksana) pada proyek sebelumnya. Dari hasil pelelangan tersebut, diputuskan kontrak penentuan harga menggunakan cara Fixed Price dimana sistem pembayaran atau biaya akan sesuai dengan kesepakatan awal. Apabila diadakan pekerjaan tambahan dan kurang maka Owner bersedia untuk membayar biaya sesuai yang telah terlaksana. III - 11