BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

(STAD) PADA SISWA KELAS V SEMESTER II SD N DLIMAS 01 KAB. BATANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.2. Variabel yang Diselidiki Variabel yang diteliti ada 2, yaitu: 1. Penerapan Teori STAD 2. Hasil belajar siswa sebagai variavel terikat

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3 BAB III METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setiting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar Pada Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengadakan penelitian tindakan kelas kepada Kepala Madrasah. Peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurang lebih 3 km. SD Negeri Jebengsari terletak diujung utara Desa Salaman. SD

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN SIKLUS SD / KELAS HARI / TANGGAL WAKTU KET

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 4.1.1. Deskripsi Sekolah 1) Kondisi Sekolah Kondisi SD Negeri Dlimas 01 Kec.Banyuputih Kab. Batang baik dan cukup bersih, serta memiliki mushola berukuran 6 x 7 m dengan kondisi cukup bersih dan baik. Namun ruang kelas masih kurang, sebab hanya ada 4 ruang kelas dengan 1 ruang kantor, sehingga sebagian kelas terpaksa diseket untuk dua kelas dan untuk ruangan lain. Sampai saat ini ada 4 kelas yang menempati ruang kelas yang sempit yaitu kelas V, IV, III, II. Dengan sempitnya ruangan yang digunakan untuk proses pembelajaran, menjadikan kurang nyaman untuk kegiatan belajar. sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. 2) Kondisi Guru dan Kondisi Siswa a. Kondisi guru SD Negeri Dlimas 01 terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 6 guru kelas, 3 guru bidang setudi, 1 orang tenaga administrasi, dan 1 orang penjaga sekolah.setatus kedinasan atau kepegawaian : 7 orang pegawai negeri dan 4 orang pegawai tidak tetap atau pengabdian.guru SD Negeri Dlimas 01 Kec. Banyuputih Kab. Batang dari 11 orang baik guru, tenaga administrasi, maupun penjaga sekolah 75% dari luar daerah atau bertempat tinggal di daerah lain. b. Kondisi Siswa Siswa SD Negeri Dlimas 01 Kec. Banyuputih Kab. Batang berjumah 109 orang siswa yang terdiri dari 7 siswi perempuan dan 5 siswa laki-laki yang semuanya bertempat tinggal dalam satu desa. Siswa SD Negeri Dlimas 01 sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu, sehingga anak kurang mendapat perhatian atau kasih sayang dari orang tua apalagi perhatian terhadap pendidikannya.hal tersebut disebabkan orang tua terlalu sibuk untuk berkerja mencari ekonomi dalam rumah tangga.disamping disibukan pekerjaan pendidikan orang tua sebagian besar hanya tamatan sekolah dasar. Dengan kondisi orang tua 22

23 tersebut di atas merupakan salah satu undur kurangnya perhatian terhadap pendidikan yang dikarenakan tidak mengetahui pentingnya pendidikan dalam kehidupan. Kondisi siswa dalam mengikuti pelajaran khususnya siswa kelas V SD Negeri Dlimas 01 kurang tertarik dengan proses pembelajaran. Hal tersebut terlihat saat guru menjelaskan materi secara klasikal siswa kelihatan kurang siap mengikuti pembelajaran dan kurang bisa konsentrasi secara maksimal.kondisi seperti tersebut di atas biasanya berlangsung pada saat pembelajaran matematika. Ketidaksiapan dan kurangnya konsentrasi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ; siswa beranggapan bahwa mata pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit, sehingga siswa selalu pasif karena takut salah dan merasa enggan mengikuti pelajaran, dalam proses pembelajaran siswa tidak dilibatkan untuk menggali informasi dan memecahkan masalah, model dan metode yang diterapkan hanya itu itu saja. 4.2. Deskripsi Tindakan 4.2.1. Kondisi Awal Temuan data hasil ulangan harian mata pelajaran matematika pada siswa kelas V SD Negeri Dlimas 01 Seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Tabel Perolehan Nilai Ulangan Harian Pra Siklus Nilai Frekuensi Prosentase 40 2 16,7% 50 - - 60 6 50% 70 4 33,3% 80 - - 90 - - 100 - - Jumlah 12 100% Jumlah Siswa 12 Nilai Rata-rata 60 Nilai Tertinggi 70 Nilai Terendah 40 Tingkat Ketuntasan 33,3% KKM 70

24 banyaknya Siswa yang Memperoleh Nilai 7 6 5 4 3 2 1 0 Diagram Perolehan Nilai 40 60 70 Nilai yang Diperoleh Siswa Gambar 4.1 Diagram Perolehan Nilai Ulangan Harian Pra Siklus 4.2.2. Deskripsi Siklus I 1) Perencanaan Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 16, 21, dan 24 Maret 2012. Pada pelaksanaannya kegiatan penelitian ini diobservasi oleh Bu Lina Satuhu Larasati, S.Pd yang merupakan guru kelas IV SD Negeri Dlimas 01. Data yang akan diobservasi meliputi; aktifitas belajar siswa, aktifitas kegiatan guru, serta hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Dlimas 01 ketika penelitian. 2) Persiapan Persiapan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain: a) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), b) Alat peraga, c) Lembar kerja kelompok, d) Lembar evaluasi siswa, e) Lembar pengamatan aktifitas siswa, f) Lembar pengamatan kegiatan guru, g) Daftar absensi siswa, h) Daftar penilaian hasil belajar.

25 3) Pelaksanaan Peneliti melaksanakan tindakan kelas ini melalui tahapan tahapan sebagai berikut; a) Mengkondisikan Kelas Kegiatan yang dilakukan oleh guru adalah : (1) Memberikan salam. (2) Mempersiapkan perangkat pembelajaran (3) Mengabsen siswa b) Kegiatan Awal (1) Melakukan apersepsi dengan menunjukan bagian yang bernilai pecahan untuk dilakukan tanya jawab. (2) Menuliskan nilai benda yang ditunjukan dengan bilangan pecahan sesuai dengan besar benda. c) Kegiatan Inti (1) Menjelaskan tujuan pembelajaran secara singkat. (2) Membentuk kelompok, lalu berdiskusi sesuai dengan kelompok masing masing. (3) Pemaparan hasil kerja kelompok. (4) Pembahasan hasil kerja kelompok dan penguatan. d) Kegiatan Akhir (1) Evaluasi : siswa mengerjakan lembar kerja secara individu. (2) Penilaian : guru mengoreksi hasil kerja siswa dan memberikan penilaian. (3) Tindak lanjut 4) Refleksi Berdasarkan pemaparan data data pengamatan observer menunjukan aktifitas belajar siswa seperti lembar yang terlampir dan hasil belajar siswa seperti pada tabel berikut. Tabel 4.2 Tabel Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus I Nilai Frekuensi Prosentase 40 50

26 60 4 33,3% 70 6 50% 80 1 8,35% 90 1 8,35% Jumlah 12 100% Jumlah Siswa 12 Nilai Rata-rata 69,2 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 60 Tingkat Ketuntasan 66,7% KKM 70 banyaknya Siswa yang Memperoleh Nilai 7 6 5 4 3 2 1 0 Diagram Perolehan Nilai 60 70 80 90 Nilai yang Diperoleh Siswa Gambar 4.2 Diagram Perolehan Nilai Pembelajaran Siklus I Dari analisis data di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan klasikal yang diperoleh adalah 66,7% sehingga belum sesuai dengan indikator yang diharapkan yaitu sebanyak 75%. Sehingga kegiatan penelitian pada siklus I ini perlu diadakan perbaikan pada siklus selanjutnya.

27 4.2.3. Deskripsi Siklus II 1) Perencanaan Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada tanggal 30 3 2012, 4, 11 4 2012, dalam pelaksanaan siklus II di observasi oleh bu Sri Basuki. Data yang diobservasi meliputi ; aktifitas belajar siswa, aktifitas kegiatan guru, serta hasil belajar siswa pada siklus 2. 2) Persiapan Persiapan perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: a) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), b) alat peraga, c) lembar kerja kelompok, d) lembar kerja individu atau alat evaluasi, e) lembar pengamat aktifitas siswa, f) lembar pengamat aktifitas guru, g) daftar hadir atau absen siswa, h) daftar penilaian hasil belajar. 3) Pelaksanaan Peneliti melaksanakan tindakan kelas ini melalui tahapan tahapan sebagai berikut; a) Mengkondisikan Kelas Kegiatan yang dilakukan oleh guru adalah : (1) Memberikan salam. (2) Mempersiapkan perangkat pembelajaran (3) Mengabsen siswa b) Kegiatan Awal (1) Melakukan apersepsi dengan menunjukan bangun yang bernilai pecahan untuk dilakukan tanya jawab. (2) Menuliskan nilai benda yang ditunjukan dengan bilangan pecahan sesuai dengan besar benda. c) Kegiatan Inti (1) Menjelaskan tujuan pembelajaran secara singkat. (2) Membentuk kelompok. (3) Kerja kelompok sesuai dengan kelompok masing masing. (4) Pemaparan hasil kerja kelompok. (5) Pembahasan hasil kerja kelompok dan penguatan.

d) Kegiatan Akhir (1) Evaluasi : siswa mengerjakan lembar kerja secara individu. (2) Penilaian : guru mengoreksi hasil kerja siswa dan memberikan penilaian. (3) Tindak lanjut 4) Refleksi ini. Dalam pelaksanaan siklus II ini didapatkan data nilai seperti pada tabel di bawah Tabel 4.3 Tabel Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus II Nilai Frekuensi Prosentase 60 2 16,7% 70 5 41,7% 80 2 16,7% 90 2 16,7% 100 1 8,3% Jumlah 12 100% Jumlah Siswa 12 Nilai Rata-rata 75,83 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 60 Tingkat Ketuntasan 83,3% KKM 70 28 banyaknya Siswa yang Memperoleh Nilai 6 5 4 3 2 1 0 Diagram Perolehan Nilai 60 70 80 90 100 Nilai yang Diperoleh Siswa Gambar 4.3 Diagram Perolehan Nilai Pembelajaran Siklus II

29 Dari analisis data di atas dapat diketahui bahwa kriteria ketuntasan belajar klasikal yang diperoleh adalah 83,3% sehingga telah memenuhi indikator yang diharapkan yaitu sebesar 75%. Jadi penelitian ini dapat dikatakan berhasil sehingga tidak perlu diadakan siklus lanjutan dan cukup diakhiri sampai siklus II ini saja. 4.3. Pembahasan Perbaikan Pembelajaran Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru peneliti membuat soal evaluasi siklus I. Soal tersebut terlebih dulu diujicobakan di SD tetangga dikarenakan SD tempat peneliti melakukan penelitian kelasnya hanya terdiri dari satu rombel. Tujuan dari uji coba soal tersebut adalah untuk menentukan validitas dan reliabelitas dari soal yang akan digunakan untuk penelitian. Untuk menentukan validitas dari tiap butir soal tersebut penulis menggunakan rumus produck moment dengan angka kasar. Dari 10 soal yang yang diujikan diketahui bahwa semua soal yang dibuat adalah valid dikarenakan rhit lebih besar dari rtab. Sehingga soal tersebut dapat digunakan untuk penelitian, sedangkan pada perhitungan reliabelitas dengan menggunakan rumus K-R 20 didapatkan nilai hitung sebesar 0,46. Karena nilainya lebih besar dari rtab = 0,396, sehingga soalnya reliable atau dapat di percaya. Untuk lebih jelasnya tentang perhitungan validitas dan reliabelitas pada soal siklus I ini dapat dilihat pada lempira halaman 79. Untuk soal evaluasi siklus II juga diujicobakan di kelas uji coba seperti pada siklus I. Cara perhitungannya juga sama seperti pada siklus sebelumnya. Dari 10 butir soal diujicobakan yang akan digunakan pada siklus II didapatkan soal semuanya valid dan reliable. Hal ini dapat dilihat pada lempiran halaman 80. Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division pada siklus I dari hasil obserevasi diperoleh skor aktivitas belajar siswa sebesar 64%. Pada pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa ini ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki antara lain: masih rendahnya kemampuan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan benar, masih rendahnya keaktifan siswa ketika diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya ketika pembelajaran, dan masih rendahnya keaktifan siswa ketika memberi kesimpulan secara individu. Dari beberapa aspek inilah yang perlu diperhatikan agar skor keaktifan siswa meningkat pada siklus selanjutnya. Untuk lebih jelasnya tentang aktivitas belajar siswa ini dapat dilihat pada lampiran halaman 52.

30 Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus II. Diperoleh data observasi aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 88,8%. Beberapa aspek yang diamati tidak ada aspek yang mendapat skor dibawah baik, kebanyakan skor mendapat skor baik dan baik sekali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran halaman 72. Skor Keaktivan 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 AKTIVITAS BELAJAR SISWA PRA SIKLUS (41%) SIKLUS I (64%) SIKLUS II (88.8%) Gambar 4.4 Diagram Aktivitas Belajar Siswa Data observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I setelah dianalisis didapatkan skor sebesar 68%. Berdasarkan data pengamatan aktivitas mengajar guru, ada beberapa aspek yang perlu diperbaikai antara lain: masih kurangnya guru dalam memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran, guru kurang memberi kebebasan kepada siswa dalam memecahkan masalah pada kelompok masing-masing, guru kurang melibatkan siswa dalam member simpulan materi yang dipelajari. sedangkan beberapa aspek yang tidak dicantumkan disini medapat skor cukup. Hal ini dapat dilih pada lampiran halaman 50. Pada pelaksanaan siklus II data aktivitas mengajar guru skornya meningkat menjadi 82%. Beberapa aspek yang dinilai dalam pengamatan aktivitas mengajar guru ini mayoritas aspek peniliannya mendapat skor baik dan beberapa aspek mendapat skor baik sekali. Untuk lebih jelasnya hal ini dapat dilihat pada lampiran halaman 70.

31 Skor Aktivitas Mengajar 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Diagram Aktivitas Mengajar Siklus I (68%) Siklus II ( 82%) Gambar 4.5 Diagram Aktivitas Mengajar Dari data awal yang diperoleh peneliti sebelum mengadakan penelitian didapat data siswa yang tuntas belajar secara klasikal adalah sebanyak 4 siswa dengan prosentase 33,3% dan rata-rata nilai kelas 60. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Division didapat data evaluasi siklus I diketahui siswa yang tuntas belajar secara klasikal adalah 8 siswa dengan prosentase 66,7% dan rata-rata nilai kelas 71,67. Berdasarkan nilai hasil tes evaluasi siklus II diketahui siswa yang tuntas belajar ada 10 siswa dari 12 siswa yang ada, sehingga prosentase ketuntasan yang didapat adalah sebesar 83,3% dengan rata-rata nilai kelas 75,83. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pendapat ini juga diperkuat oleh (Slavin,1986) dalam Ibrahim, dkk (2000 ; 16) dalam penelitiannya menunjukan bahwa kelas kooperatif menunjukan hasil belajar akademik yang signifikan lebih tinggi dibanding dengan kelompok kontrol dan tidak satupun studi menunjukan bahwa kooperatif memberikan pengaruh negatif.