LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN Tabel 7. Data Pengamtan Hidrolisis, Fermentasi Dan Destilasi. No Perlakuan Pengamatan 1 Persiapan bahan baku 2 Proses Hidrolisis Melarutkan 100 gr kulit pisang yang telah halus kemudian menambahkan air dengan perbandingan penambahan air terhadap bahan yaitu 1:2, 1:4, 1:6 dan 1:8 dan menambahkan asam hingga ph menjadi 1. Kemudian panaskan larutan dengan suhu 70 c dengan waktu hidrolisis 60 menit, 120 menit, 150 menit, dan 160 menit. 3 Proses penetralan dengan menambahkan NaOH kedalam campuran hingga ph menjadi 4,5. Bahan dihaluskan dengan menggunakan mesin penghalus sehingga didapatkan kulit pisang yang berwarna coklat. Larutan berwarna coklat. Larutan berwarna coklat dan terdapat busa. Campuran yang semula bersifat sangat asam setelah ditambah NaOH menjadi tidak terlalu asam, pengukuran ph dengan menggunakan kertas ph. Larutan berwarna coklat muda dan memiliki bau seperti bau tape dan memiliki gelembung. 4 Proses fermentasi dengan menambahkan sacharomyseace cereveseae proses fermentasi dilakukan selama 24 jam. 5 Proses destilasi Setelah di destilasi maka didapatkan etanol dengan suhu yang dijaga pada suhu 78 c dengan warna bening. 50
51 Tabel 8. Pengamatan Esterifikasi Etil Asetat. No Bahan Pembahasan 1 Asam asetat + etanol + asam Larutan berwarna bening sulfat pekat 2 Asam asetat + etanol + asam Etil asetat sulfat pekat, direfluk kemudian didestilasi 3 Etil asetat di cuci dengan Na 2 CO 3 20% Membentuk dua lapisan. Lapisan atas : etil asetat Lapisan bawah : pengotor dan Na 2 CO 3 4 Etil asetat + CaCl 2 anhidrat Larutan bening (etil asetat) dan 5 Larutan bening (etil asetat) dan Endapan putih (CaCl 2 ), disaring Endapan putih (CaCl 2 ) Etil asetat berwarna bening dan berbau balon Tabel 9. Volume Volume Na 2 O 3 0,1 N Hasil Titrasi Perbandingan jumlah air Volume Na 2 O 3 0,1 N Waktu Hidrolisis (menit) 60 90 120 150 1 : 2 1 : 4 1 : 6 1 : 8 21,8 21,7 21,5 21,3 21,2 21,4 23,5 20 20,3 19,4 20,4 19,8 19,6 19,7 19,7 Tabel 10. Jumlah Rendemen setelah hidrolisis. Perbandingan jumlah air Rendemen Waktu Hidrolisis (menit) 60 90 120 150 1 : 2 1 : 4 1 : 6 1 : 8 95 96,67 96,22 97,23 92,77 93,67 92,41 94,78 89,23 92,00 88,90 84,40 84,67 86,77 85,78 82,76
LAMPIRAN II PERHITUNGAN 2.1 Perhitungan % Rendemen Produk 2.1.1 Hidrolisis Secara NonEnzimatik Data : Temperatur Hidrolisis = 70 c Waktu Hidrolisis = 60 menit Perbandingan Air = 1: 2 Volume Bahan Awal Volume Hasil Hidrolisis Rendemen sirup gula = 95 ml 100 ml = 100 ml = 95 ml 100% = 95 % Dengan cara yang sama, hasil perhitungan rendemen produk dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 11. Hasil Analisis Variasi Penambahan Jumlah Air Dan Waktu Hidrolisis Terhadap Hasil Rendemen Perbandingan jumlah air Rendemen (%) Waktu Hidrolisis (menit) 60 90 120 150 1 : 2 1 : 4 1 : 6 1 : 8 95 96,67 96,22 97,23 92,77 93,67 92,41 94,78 89,23 92,00 88,90 84,40 84,67 86,77 85,78 82,76 52
53 2.2 perhitungan Kadar glukosa 2.1.1 Hidrolisis Secara NonEnzimatik Data : Temperatur Hidrolisis = 70 C Waktu Hidrolisis Volume Na 2 O 3 0,1 N (Blanko) Volume Na 2 O 3 0,1 N (Sampel) ml Na 2 O 3 0,1N = 60 menit = 30 ml = 21,6 ml = Volume blanko Volume titran = 30 21,2 = 8,8 Kemudian dilihat pada tabel luffschoorl, maka jumlah mg glukosa yang terkandung untuk ml Na 2 O 3 0,1 N yang digunakan mg glukosa = 20,43 Kadar glukosa = = W1.FP W 100% 23,44.( 500 ml 10 ml ) 500 mg = 20,43% 100% Dengan cara yang sama, hasil perhitungan Kadar Glukosa dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 12. Hasil Analisis Variasi Penambahan Jumlah Air Dan Waktu Hidrolisis Terhadap Kadar Glukosa Perbandingan jumlah air Kadar Glukosa (%) Waktu Hidrolisis (menit) 60 90 120 150 1 : 2 1 : 4 1 : 6 1 : 8 20,43 20,54 21,13 21,62 21,88 21,46 23,68 23,44 25,00 24,67 26,23 24,87 25,30 25,78 25,55 22,52
54 2.3 Perhitungan Konsentrasi etanol 2.3.1 Penentuan Kurva Baku a. Larutan Standar Alkohol : aquadest (ml) 0 : 100 10 : 90 20 : 80 30 : 70 40 : 60 50 :50 60 :40 70 : 30 20 : 80 10 : 90 100 : 0 Tabel 13. Indeks Bias Larutan Standar Etanol dan Air Konsentrasi etanol (%) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Indeks bias 1.333 1.342 1.346 1.350 1.352 1.353 1.354 1.356 1.358 1.358 1.361 b. Larutan Sampel Tabel 14. Indeks Bias Larutan Sampel Sampel Konsentrasi (%) Indeks Bias 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1,344 1,346 1,347 1,346 1,345 1,346 1,345 1,344 1,346 1,347 1,347 1,344 1,344 1,345 1,346 1,344
indeks bias 55 1.365 1.360 1.355 Grafik indeks bias vs Konsentrasi y = 0.0003x + 1.339 R² = 0.878 1.350 1.345 1.340 indeks bias 1.335 1.330 0 50 100 150 konsentrasi Gambar 9. Grafik Indeks Bias VS Konsentrasi 2.3.2 Perhitungan Konsentasi Etanol Sampel 1 Y = 0.0003x + 1,339 1,344 = 0,0003x + 1,339 1,344 1,339 = 0,0003x 0,005 = 0,0003x X = 0,005 0,003 tabel berikut : = 16,66 % Dengan cara yang sama, hasil perhitungan konsentrasi etanol dapat dilihat pada
56 Tabel 15. Konsentrasi Etanol Sampel Konsentrasi (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16,66 23,33 26,66 23,33 20,00 23,33 23,33 16,66 23,33 26,66 26,66 16,66 16,66 20,00 23,33 16,66 Indeks Bias 1,344 1,346 1,347 1,346 1,345 1,346 1,345 1,344 1,346 1,347 1,347 1,344 1,344 1,345 1,346 1,344 2.4 Perhitungan Konsentrasi Etil Asetat 2.4.1 Penentuan Kurva Baku a. larutan Standar Tabel 16. Indeks Bias Larutan Standar Etil Asetat dan Air Etil Asetat : Aquadest (ml) 0 : 100 10 : 90 20 : 80 30 : 70 40 : 60 50 :50 60 :40 70 : 30 20 : 80 10 : 90 100 : 0 Konsentrasi Etil Asetat (%) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Indeks bias 1,333 1,334 1,335 1,336 1,339 1,337 1,342 1,346 1,356 1,362 1,370
Indeks Bias 57 b. Larutan Sampel Tabel 17. Indeks Bias Larutan Standar Etil Asetat dan Air Sampel Konsentrasi (%) Indeks Bias 1 1.349 Grafik Indeks Bias VS konsentrasi 1.375 1.37 1.365 1.36 1.355 1.35 1.345 1.34 1.335 1.33 1.325 1.32 0 50 100 150 Konsentrasi y = 0.00035x + 1.327 R² = 0.839 Ряд1 Gambar 10. Grafik Indeks Bias VS Konsentrasi 2.4.2 perhitungan konsentrasi etil asetat a. Sampel 1 Y = 0.00035x + 1,327 1,349 = 0,00035x + 1,327 1,349 1,327 = 0,00035x 0,163 = 0,00035x X = 0,022 0,0035 = 68,85 %
LAMPIRAN IV GAMBAR GAMBAR Gambar 11. Hidrolisis Kulit Pisang Raja Gambar 12. Fermentasi 58
59 Gambar 13. Destilasi Etanol Gambar 13. Larutan Luff Schoorl
60 Gambar 14. Sampel Gambar 15. Pemanasan Sampel
61 Gambar 16. Pemberian Larutan Luff Schoorl Gambar 17. Penambahan H 2 SO 4
62 Gambar 18. Setelah Penambahan Indikator Kanji Gambar 19. Setelah Titrasi
63 Gambar 20. Etil Asetat Yang Telah di Refluks Gambar 21. Destilasi Etil Asetat
Gambar 22. Etil Asetat 64