BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang diminati oleh investor karena modal yang dibutuhkan tidak sebanyak yang berinvestasi pada saham. Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan kembali dalam portofolio efek oleh manajer investasi (Rudiyanto, 2016). Selain tidak memerlukan modal yang besar, investor yang berinvestasi pada reksa dana juga dapat mengurangi risiko dengan pembentukan portofolio. Industri reksa dana lahir pada tahun 1976 dan mulai berkembang pesat setelah krisis keuangan pada tahun 1997 dan 1998. Seiring dengan waktu reksa dana mulai diminati oleh investor, industri reksa dana sempat mengalami penurunan disebabkan harga obligasi turun, yang kemudian berdampak pada reksa dana pendapatan tetap pada tahun 2005. Setahun kemudian, industri reksa dana mulai membaik. Selain harga obligasi, industri reksa dana juga dipengaruhi oleh berbagai sentimen ekonomi, baik dalam negeri maupun luar negeri. Penurunan industri reksa dana juga terjadi pada periode Januari 2011 hingga Desember 2015. Dampak dari sentimen ekonomi dapat dilihat dari pergerakan IHSG dan return IHSG periode Januari 2011 hingga Desember 2015 sebagai benchmark seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2. 1
February - 2011 April - 2011 June - 2011 August - 2011 October - 2011 December - 2011 February - 2012 April - 2012 June - 2012 August - 2012 October - 2012 December - 2012 February - 2013 April - 2013 June - 2013 August - 2013 October - 2013 December - 2013 February - 2014 April - 2014 June - 2014 August - 2014 October - 2014 December - 2014 February - 2015 April - 2015 June - 2015 August - 2015 October - 2015 December - 2015 January - 2011 April - 2011 July - 2011 October - 2011 January - 2012 April - 2012 July - 2012 October - 2012 January - 2013 April - 2013 July - 2013 October - 2013 January - 2014 April - 2014 July - 2014 October - 2014 January - 2015 April - 2015 July - 2015 October - 2015 IHSG 6000.000 5500.000 5000.000 4500.000 4000.000 3500.000 3000.000 Gambar 1.1 Pergerakan IHSG Sumber: Yahoo Finance diolah kembali. 0.10000 0.08000 0.06000 0.04000 0.02000 0.00000-0.02000-0.04000-0.06000-0.08000-0.10000 Return IHSG Gambar 1.2 Pergerakan Return IHSG Sumber: Yahoo Finance diolah kembali. IHSG sempat mengalami penurunan pada periode tertentu walaupun grafik pergerakan IHSG cenderung meningkat. Penurunan IHSG pada sekitar kuartal ketiga 2011 dan kuartal kedua 2012 disebabkan adanya isu perbaikan perekonomian Amerika. Akan tetapi, penurunan IHSG tidak terlalu ekstrim dibandingkan dengan pertengahan tahun 2013. Hal tersebut berdampak pada 2
kinerja reksa dana yang pertumbuhannya hanya mencapai 2,6%. Penurunan reksa dana pada tahun 2013 disebabkan oleh sentimen ekonomi, seperti suku bunga naik, inflasi tinggi, dan pertumbuhan ekonomi nasional memburuk. Penurunan IHSG kembali terulang pada periode Maret hingga September 2015 akibat isu kenaikan suku bunga The FED dan perbaikan ekonomi China sehingga kinerja reksa dana mengalami penurunan yang drastis. Kinerja reksa dana saham dari awal tahun hingga September 2015 sebesar -15,6% dan reksa dana campuran mengalami kerugian hingga 7,5%. Kinerja reksa dana yang sangat bergantung pada perekonomian nasional dan perekonomian dunia menyebabkan para investor harus berhati-hati dalam berinvestasi pada reksa dana. Salah satu hal yang harus dicermati dalam berinvestasi pada reksa dana adalah pemilihan manajer investasi reksa dana yang baik karena reksa dana secara hukum merupakan kontrak investasi kolektif antara manajer investasi sebagai pengelola dan bank kustodian sebagai administrasi, penyimpanan surat berharga, dan pengawas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh investor dalam memilih manajer investasi adalah memastikan perusahaan manajer investasi tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredibilitas manajer investasi, dan kompetensi untuk mengelola reksa dana (Rudiyanto, 2015). Kompetensi yang dimaksud adalah kemampuan stock selection dan market timing. Penelitian Panjaitan (2012) menyatakan bahwa kemampuan stock selection dibutuhkan manajer investasi untuk membentuk portofolio yang menghasilkan return tinggi pada masa yang akan datang, sedangkan kemampuan market timing 3
digunakan untuk memgambil kebijakan dalam membentuk portofolio aset pada waktu yang tepat. Beberapa penelitian terkait kemampuan stock selection dan market timing telah banyak dikembangkan. Treynor dan Mazury (1966) mengembangkan sebuah model untuk menguji kemampuan market timing manajer investasi. Jensen (1968) mengembangkan Capital Asset Pricing Model (CAPM) untuk mengukur kemampuan stock selection manajer investasi. Henrikson dan Merton (1981) juga mengembangkan prosedur untuk menguji kemampuan market timing para manajer investasi. Penelitian Panjaitan (2012) bertujuan untuk menganalisis kinerja reksa dana di Indonesia dengan mengukur kemampuan stock selection dan market timing. Panda, Mahapatra, dan Moharana (2015) menguji kemampuan stock selection dan market timing pada lima besar perusahaan manajer investasi di India. Beberapa penelitian terdahulu mengindikasikan bahwa kemampuan stock selection dan market timing manajer investasi menjadi pertimbangan bagi investor dalam berinvestasi pada reksa dana saham. Beberapa investor hanya mengacu pada artikel atau penelitian kinerja reksa dana ketika mempertimbangkan reksa dana yang akan dipilih, padahal kemampuan stock selection dan market timing manajer investasi juga menentukan return yang akan investor dapatkan pada masa mendatang. Oleh sebab itu, peneliti ingin menguji kemampuan stock selection dan market timing pada beberapa manajer investasi reksa dana saham di Indonesia pada periode waktu tertentu dengan menggunakan pemodelan Henrikson Merton. 4
1.2 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dijelaskan, rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut. a. Apakah kinerja reksa dana saham lebih unggul dibandingkan dengan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)? b. Apakah manajer investasi reksa dana saham di Indonesia memiliki kemampuan stock selection? c. Apakah manajer investasi reksa dana saham di Indonesia memiliki kemampuan market timing? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a. melakukan evaluasi kinerja reksa dana saham di Indonesia; b. menguji kemampuan stock selection manajer investasi reksa dana saham di Indonesia; c. menguji kemampuan market timing manajer investasi reksa dana saham di Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi hal-hal berikut ini. 1. Akademisi Penelitian ini memperkaya hasil penelitian terdahulu mengenai kemampuan stock selection dan market timing. 5
2. Investor Penelitian ini memberikan referensi bagi para investor dalam pengambilan keputusan untuk memilih manajer investasi reksa dana saham yang mempunyai kemampuan stock selection dan market timing. 1.5 Sistematika Laporan Penelitian Penulisan penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut. BAB I: PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika laporan penelitian. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memuat teori-teori yang mendukung penelitian sebagai tinjauan pustaka dan penjelasan penelitian terdahulu mengenai evaluasi kinerja reksa dana saham serta kemampuan stock selection dan market timing untuk pengembangan hipotesis. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini memuat desain penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, dan metode analisis data yang digunakan. BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini memuat deskripsi data, pengujian hipotesis, dan pembahasan mengenai hasil evaluasi kinerja reksa dana saham di Indonesia dan hasil analisis kemampuan stock selection dan market timing manajer investasi reksa dana saham di Indonesia. 6
BAB V: SIMPULAN Bab ini memuat kesimpulan, keterbatasan, implikasi dari hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dan saran-saran perbaikan untuk pengembangan penelitian yang terkait. 7