BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. Berdasarkan data yang diperoleh dan dilakukan analisis terdapat data

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan RSAB Harapan Kita. Tabel 1.2 Jumlah Konsultasi Kebidanan Eksekutif Dan Kebidanan Umum Di RSAB Harapan Kita

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kinerja RS Graha Husada dilihat dari perspektif keuangan dengan menggunakan

ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain :

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Pembobotan AHP A. PENENTUAN BOBOT BALANCED SCORECARD

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BALANCED SCORECARD

IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA RS. IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA

BAB IV METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di RSUD Karangasem, Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

Kesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Responden pada umumnya pada kelompok umur 18 tahun, lebih dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rekam medis menurut Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008. tentang Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peran utama pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan. pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

1.1.2 Logo perusahaan Berikut ini adalah logo dari rumah sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung Beserta penjelasannya

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

Balanced Scorecard Sebagai Penilaian Kinerja Usaha Jasa Restoran. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan dan saran, sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. Eraglobalisasi merupakan suatu era baru yang akan membawa berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang Undang Nomor 24 tahun 2011 mengatakan bahwa. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang

Analisis Kinerja RSUD Rantauprapat Kab. Labuhanbatu Berdasarkan Balanced Scorecard

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Gambaran kepuasan..., Venty Rahma Ayunda, FKM UI,

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

1. Nama :... Jenis Kelamin : Pria Perempuan. 3. Pekerjaan : PNS Dosen / Guru. 4. Pendidikan Terakhir : SD SLTP. Doktor (S3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI. Rosmawati

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2004 sebagai bagian dari kewajiban pemerintah yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya yang dinilai mempunyai peranan cukup penting adalah penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Berlakunya Undang-Undang Nomor 14

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Puskesmas Seyegan, dapat disimpulkan sebagai berikut :

KUESIONER ANALISIS AUDIT KINERJA KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit berusaha untuk memenuhinya. Rumah sakit adalah bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang semakin kompetitif, suatu industri jasa khususnya di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR... xi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan. elemen utama di rumah sakit dan unit kesehatan.

pelayanan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Badung Mangusada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Tangibles dalam kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

ANALISA KUALITAS JASA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PARA KARYAWAN PENGGUNA PADA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa yang sama secara berulang dan membuat komitmen untuk. merekomendasikannya secara positif kepada orang terdekatnya.

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pelayanan puskesmas adalah untuk membangun. persahabatan yang mendorong hubungan dengan pasien sehingga puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini menjelaskan kesimpulan dari temuan penelitian yang telah dilakukan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PERAWAT PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOGIRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (2013), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

BAB 1 PENDAHULUAN. mewujudkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Struktur Organisasi RSUD Dr. Pirngadi Medan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Kinerja perspektif pelanggan Dari hasil data kuantitatif perspektif pelanggan RSUD Cibabat dinilai cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 3,90 (Skala 5). Nilai rata-rata ini diukur berdasarkan tingkat kepuasan pasien atas pelayanan yang mereka terima ke dalam 5 dimensi, yaitu wujud fisik (tangibles), keandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (emphaty). Namun demikian berdasarkan data kuanlitatif yang dilakukan triangulasi sumber yaitu wawancara kepada tiga informan, masih ada beberapa hal yang masih perlu mendapat perhatian, yaitu: a. Pada bagian pendaftaran terutama pada ruang tunggu dan loket pendaftaran peserta BPJS Kesehatan masih dirasa kurang memadai mengingat banyaknya pasein peserta BPJS setiap harinya b. Ruang rawat inap untuk peserta BPJS kesehatan terbatas, sehingga tindakan untuk pasien BPJS Kesehatan menjadi terhambat c. Kurangnya ketepatan waktu dari karyawan medis maupun non medis yang mengakibatkan pasien harus menunggu lebih lama lagi. 2. Kinerja perspektif keuangan : a. Kemampuan rumah sakit dalam memperoleh hasil usaha dari layanan yang diberikan (rentabilitas) tergolong baik, yaitu 110

111 masih termasuk dalam standar perumahsakitan. Hal ini dibuktikan dengan nilai ROA sebesar 0,03, yang berarti bahwasanya total aktiva RSUD Cibabat mampu menghasilkan surplus sebesar 3%. b. Kemampuan rumah sakit dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (likuiditas) masih tergolong aman, Hal ini ditunjukkan dengan nilai current ratio sebesar 9,07, yang bisa diartikan bahwa setiap Rp 1,- kewajiban lancar RSUD Cibabat dijamin oleh Rp. 9,07 aktiva lancar. c. Kemampuan rumah sakit dalam memenuhi seluruh kewajibannya (solvabilitas) tergolong sangat baik (oversolvable) karena berada di atas standar perumahsakitan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rasio biaya modal yang menunjukkan angka 0,97, yang berarti 97% asset RSUD Cibabat dibiayai dengan modal sendiri sehingga dengan demikian hanya 3% saja yang dibiayai dengan utang. d. Kemampuan penerimaan dari jasa layanan rumah sakit untuk membiayai pengeluaran (cost recovery rate) tergolong baik, karena masuk dalam kategori ideal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai CRR sebesar 1,03 yang dapat diartikan setiap Rp 1,- biaya operasional RSUD Cibabat mampu dibiayai oleh sebesar Rp. 1,03 pendapatan. 3. Kinerja perspektif proses internal RSUD Cibabat dinilai cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 3,42 (Skala 5). Variabel yang membentuk perspektif proses internal ini adalah sarana & prasarana dan proses. Namun demikian Namun demikian berdasarkan data kuanlitatif yang dilakukan triangulasi sumber yaitu wawancara kepada tiga informan, masih ada beberapa hal yang masih perlu mendapat perhatian, yaitu:

112 a. Kondisi sarana dan prasarana dari segi komputerisasi atau SIMRS, yang menurut pegawai masih kurang dalam mendukung kelancaran pekerjaan di rumah sakit. Hal ini ditunjukkan dengan sebesar 46% dari total pegawai yang menyatakan tidak puas dengan kondisi sarana dan prasarana rumah sakit dalam hal komputerisasi dan 8% yang menyatakan sangat tidak setuju. b. Adanya permasalahan dalam komunikasi dan koordinasi antara karyawan di sub bidang perlengkapan dengan karyawan lain yang membutuhkan peralatan atau inventaris kantor. 4. Kinerja perspektif pertumbuhan dan pembelajaran RSUD Cibabat dinilai cukup baik dengan nilai rata-rata 3,50 (Skala 5). Kinerja perspektif ini dicerminkan oleh tingkat kepuasan pegawai yang dibentuk dari 6 variabel yaitu kepuasan terhadap gaji, kepuasan terhadap promosi, kepuasan terhadap atasan, kepuasan terhadap teman sekerja dan kepuasan terhadap pekerjaan sendiri. Yang perlu mendapat perhatian besar dalam hal ini adalah masalah tambahan penghasilan yang dikaitkan dengan beban kerja pegawai rumah sakit, yang menurut para pegawai masih tidak sesuai. Hal ini ditunjukkan dengan sebesar 37% responden yang menyatakan tidak puas dengan tambahan penghasilan yang diperolehnya dan sebesar 2% menyatakan sangat tidak puas. 5.2. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut adalah beberapa saran yang dapat disampaikan oleh penulis : 1. Perspektif Pelanggan : a. Pada instalasi rawat inap, dalam rangka lebih meningkatkan pelayanan kepada pasien, sebaiknya ruangan rawat inap

113 ditambah mengingat semakin banyaknya pasien peserta BPJS Kesehatan. b. Fasilitas dan sarana prasarana rumah sakit perlu lebih ditingkatkan lagi seperti penambahan jumlah loket pendaftaran, penambahan jumlah toilet bagi pasien rawat jalan, perluasan ruang poli dan alat- alat kesehatan, serta penyempurnaan tempat penyimpanan data rekam medis pasien. c. Jumlah pasien peserta BPJS Kesehatan yang sangat banyak khususnya pada instalasi rawat jalan, yaitu dengan rata-rata sekitar 300 orang pasien per hari sebaiknya diikuti dengan penambahan tenaga kesehatan, terutama dokter spesialis. Disamping itu pihak manajemen juga harus lebih mengkontrol absensi para tenaga kesehatan ini. Dengan demikian tidak terjadi penumpukan pasien baik karena kurangnya tenaga kesehatan maupun akibat keterlambatan dokter. 2. Perspektif Keuangan : Dengan semakin meningkatnya surplus dan pendapatan, diharapkan untuk kedepannya pihak rumah sakit agar menginvestasikan kepada asset tetap untuk menunjang kegiatan pelaksanaan pelayanan pasien peserta BPJS Kesehatan 3. Perspektif Proses Internal : a. Agar segera direalisasikan sistem komputerisasi/simrs/billing System mengingat hal ini mutlak diperlukan dalam rangka mempermudah pekerjaan di tengah pelayanan rumah sakit yang semakin komplek. Apabila pegawai rumah sakit merasa dipermudah dalam melakukan pekerjaannya maka secara otomatis hal ini dapat meningkatkan produktifitas mereka dalam memberikan pelayanan.

114 b. Diperlukan adanya koordinasi yang intensif antara pihak yang menangani pengadaan dan pemeliharaan inventaris dengan pihak yang menggunakan inventaris tersebut. Bukan hanya mengenai pengecekan secara berkala dan perencanaan daftar kebutuhan di setiap ruangan saja, akan tetapi juga upaya tindak lanjut yang dapat diambil dalam rangka mengatasi permasalahan. Hal ini sangat penting dalam mendukung kelancaran pelayanan yang pada akhirnya bermuara pada kepuasan pasien. 4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran : a. Perlu adanya penataan kembali tugas pokok dan fungsi para pegawai baik PNS maupun non PNS, terutama masalah beban kerja pegawai agar terdapat korelasi yang optimal antara gaji dan tambahan penghasilan dengan beban kerja. b. Pihak rumah sakit sebaiknya menyempurnakan kembali system remunerasi atau tambahan penghasilan bagi para pegawai di rumah sakit. Tambahan penghasilan yang dikenal dengan Jasa Pelayanan ini belum diterapkan berdasarkan beban kerja sehingga menuai banyak protes dari para pegawai terutama dari tenaga perawat. Hal ini perlu segera ditindaklanjuti mengingat tambahan penghasilan ini dapat meningkatkan kepuasan pegawai rumah sakit yang pada akhirnya akan meningkatkan motivasi mereka dalam bekerja dan memberikan pelayanan yang prima.