PT KABELINDO MURNI Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

dokumen-dokumen yang mirip
Total Aset Lancar 397,250,525, ,534,329,775

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT KABELINDO MURNI Tbk. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

Catatan 31 Maret Maret 2010

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

JUMLAH AKTIVA

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

Daftar Isi. Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan...

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

JUMLAH ASET LANCAR

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2007 DAN 2006

L2

PT ALLBOND MAKMUR USAHA

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT Citatah Tbk Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

Laporan Keuangan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005 dan PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 DAN 2010

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

PT ALKINDO NARATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT ALKINDO NARATAMA TBK

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT INDONESIAN PARADISE ISLAND

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2002 DAN 2001

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PER 30 September 2007 (TIDAK DIAUDIT) dan 30 September 2006 (TIDAK DIAUDIT) Global Reports LLC

PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 dan 2010 < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

30 Juni 31 Desember


LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Transkripsi:

PT KABELINDO MURNI Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (BELUM DIPERIKSA AKUNTAN PUBLIK)

PT. KABELINDO MURNI Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi 1 Neraca 2-3 Laporan Laba Rugi 4 Laporan Peubahan Ekuitas 5 Laporan Arus Kas 6 Catatan Atas Laporan Keuangan 7-29 **************

NERACA KONSOLIDASI 30 Juni 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) AKTIVA Catatan 2010 2009 Kas dan setara kas 2c, 2k, 3 6,905,669,065 4,776,863,795 Piutang penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.839.531.630 pada tahun 2010 dan 2009 2d, 4 123,799,309,047 58,074,351,501 tahun 2004 dan 2003 Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 0 pada tahun 2004 dan Rp 562.172.790 Piutang lain-lain 1,877,702,165 689,897,815 Persediaan 2f, 5 65,805,767,369 36,815,019,224 Biaya dibayar dimuka 851,833,228 133,263,889 Jumlah Aktiva Lancar 205,365,436,687 107,935,457,008 AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva tetap, setelah dikurangi akumulasi tahun 2010 dan Rp 139.640.542.921,- pada tahun 2009 2h, 7 235,826,948,167 242,268,783,875 Beban yang ditangguhkan - hak atas tanah 1,101,738,725 1,181,448,137 Aktiva lain-lain 8 1,149,064,178 106,516,801 Jumlah Aktiva Tidak Lancar 238,077,751,070 243,556,748,813 JUMLAH AKTIVA 443,443,187,757 351,492,205,821 EKUITAS Modal saham, saham A nilai nominal Rp 963; saham B nilai nominal Rp 148 Modal dasar, saham A: 56.000.022 saham; saham B: 1.318.918.800 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh saham A: 56.000.000 saham; saham B: 1.064.000.000 saham pada tahun 2010 dan 2009 16 211,400,000,000 211,400,000,000 Agio saham 17 832,577,513 832,577,513 Saldo laba 13,077,773,121 9,649,109,488 JUMLAH EKUITAS 225,310,350,634 221,881,687,001 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 906,831,289,461 816,930,641,635 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. - 3 -

NERACA KONSOLIDASI 30 Juni 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan 2010 2009 KEWAJIBAN LANCAR Cerukan 9 39,269,587,224 24,617,482,587 Hutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e, 10 119,226,214,214 61,436,194,390 Pihak ketiga 22,495,765,479 2,149,489,096 Hutang pajak 2l, 11 954,596,545 284,082,121 Biaya yang masih harus dibayar 12 2,889,791,686 1,825,872,792 Uang muka pelanggan 13 11,277,376,887 6,303,993,825 Hutang bank jatuh tempo kurang dari 1 tahun 14 1,600,000,000 1,500,000,000 Hutang sewa guna usaha 50,673,000 177,847,000 Jumlah Kewajiban Lancar 197,764,005,035 98,294,961,811 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih 10,347,932,275 15,781,826,982 Pinjaman jangka panjang 14 7,200,000,000 10,400,000,000 Penyisihan imbalan kerja karyawan 2j, 15 2,349,798,230 1,520,766,479 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 19,897,730,505 27,702,593,461 JUMLAH KEWAJIBAN 217,661,735,540 125,997,555,272 HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 2b, 471,101,583 3,612,963,548 EKUITAS Modal saham, saham A nilai nominal Rp 963; saham B nilai nominal Rp 148 Modal dasar, saham A: 56.000.022 saham; saham B: 1.318.918.800 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh saham A: 56.000.000 saham; saham B: 1.064.000.000 saham pada tahun 2010 dan 2009 16 211,400,000,000 211,400,000,000 Agio saham 17 832,577,513 832,577,513 Saldo laba 13,077,773,121 9,649,109,488 JUMLAH EKUITAS 225,310,350,634 221,881,687,001 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 443,443,187,757 351,492,205,821 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. - 3 -

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2010 2009 PENDAPATAN USAHA Penjualan bersih 3j, 18 273,196,072,218 126,936,238,522 Beban pokok penjualan 3j, 19 259,711,960,533 113,183,946,879 LABA KOTOR 13,484,111,685 13,752,291,643 BEBAN USAHA 3j, 20 Penjualan dan pemasaran 1,636,076,137 831,736,318 Umum dan administrasi 6,551,815,956 7,411,212,590 Jumlah Beban Usaha 8,187,892,093 8,242,948,908 LABA USAHA 5,296,219,592 5,509,342,735 PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga 62,580,174 126,833,871 Laba (rugi) selisih kurs (211,899,712) 66,357,898 Amortisasi beban ditangguhkan (60,631,207) (39,854,706) Beban Bunga 21 (2,576,923,943) (4,776,354,062) Lain-lain, bersih 359,802,008 (417,864,921) Jumlah pendapatan (beban) lain-lain - bersih (2,427,072,680) (5,040,881,920) LABA SEBELUM PAJAK 2,869,146,912 468,460,815 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini (870,144,865) (156,460,829) Tangguhan 66,867,303 (18,844,664) Jumlah beban pajak penghasilan (803,277,562) (175,305,493) LABA SEBELUM HAK MINORITAS 2,065,869,350 293,155,322 Hak minoritas atas rugi anak perusahaan 14,623,510 53,804,026 LABA BERSIH 2,080,492,860 346,959,348 LABA PER SAHAM DASAR 3m, 22 Laba usaha 4.73 4.92 Laba bersih 1.86 0.31 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. - 4 -

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Modal saham ditempatkan dan Agio saham Saldo laba Jumlah ekuitas disetor penuh bersih Saldo 31 Desember 2008 211,400,000,000 832,577,513 9,302,150,140 221,534,727,651 Laba bersih selama enam bulan - - 346,959,348 346,959,348 Saldo 30 Juni 2009 211,400,000,000 832,577,513 9,649,109,488 221,881,687,001 Laba bersih selama enam bulan - - 1,348,170,773 1,348,170,773 Saldo 31 Desember 2009 211,400,000,000 832,577,513 10,997,280,261 223,229,857,774 Laba bersih selama enam bulan - - 2,080,492,860 2,080,492,860 Saldo 30 Juni 2010 211,400,000,000 832,577,513 13,077,773,121 225,310,350,634 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan - 5 -

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 2009 ARUS KAS DARI AKTIVAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 232,748,239,387 220,880,071,565 Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan pihak ketiga lainnya (239,120,511,672) (187,160,529,017) Pembayaran untuk beban pabrikasi dan usaha (12,352,451,200) (13,585,891,955) Pembayaran pajak (1,562,204,962) (3,326,043,374) Pembayaran bunga (1,884,155,703) (4,085,246,217) Kas bersih diperoleh dari / (dipergunakan untuk) aktivitas operasi (22,171,084,150) 12,722,361,002 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva 121,000,000 - Perolehan aktiva tetap (2,443,302,806) (6,403,745,485) Investasi - (250,000,000) Kas bersih diperoleh dari / (dipergunakan untuk) aktivitas investasi (2,322,302,806) (6,653,745,485) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hutang bank dan cerukan 30,000,000,000 - Pelunasan pinjaman jangka panjang (5,500,000,000) (22,600,000,000) Kas bersih diperoleh dari / (dipergunakan untuk) aktivitas pendanaan 24,500,000,000 (22,600,000,000) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 6,613,044 (16,531,384,483) KAS DAN SETARAKAS - AWAL PERIODE 6,899,056,021 21,308,248,278 KAS DAN SETARA KAS - AKHIR PERIODE 6,905,669,065 4,776,863,795 Kas dan setara kas akhir tahun terdiri dari Kas 57,367,048 107,293,508 Bank 6,848,302,017 4,669,570,287 6,905,669,065 4,776,863,795 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. - 6 -

1. UMUM a. Pendirian dan informasi umum PT Kabelindo Murni Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 71 dari Fredrik Alexander Tumbuan. SH tanggal 11 Oktober 1979. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A 5/34/7 tanggal 9 Juli 1981 serta diumumkan dalam Berita Acara Negara No. 59 tanggal 12 Januari 1982. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris No. 13 dari Leolin Jayayanti, SH tanggal 28 Desember 2007 sehubungan dengan perubahan modal dasar serta modal ditempatkan dan disetor Perusahaan serta penurunan nilai saham sehubungan dengan kuasi-reorganisasi. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang industri pembuatan kabel listrik, kabel telepon serta yang berhubungan dengan perlengkapan kabel. Perusahaan dan pabriknya berlokasi Jl. Rawagirang No. 2, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1979. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan serta Komite Audit per 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 2009 Dewan Komisaris Komisaris Utama : Elly Soepono : Elly Soepono Komisaris : Tan Robert Tanto : Surya Adiwijaya Soepono Komisaris Independen : DN Adnyana : DN Adnyana Komisaris Independen : Dikdik Sugiharto : Djiteng Marsudi Dewan Direksi Direktur Utama : Surya Adiwijaya Soepono : Tan Robert Tanto Direktur : Verdy Kohar : Verdy Kohar Direktur : Wibowo : M. Ch. Abbas Komite Audit Ketua : Dikdik Sugiharto : DN. Adnyana Anggota : Veronica Lukman : Veronica Lukman Anggota : Budi Surbakti : Budi Surbakti Perusahaan memiliki 243 orang dan 240 orang karyawan masing-masing pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009. - 7 -

b. Penawaran umum saham Perusahaan Pada tahun 1992, Perusahaan melakukan penawaran saham kepada masyarakat sebanyak 56 juta saham. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut telah dicatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 1995. Perusahaan juga melakukan penambahan jumlah saham terdaftar melalui Penawaran Umum Terbatas. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ). c. Anak Perusahaan Berdasarkan akta notaris Leolin Jayanti, SH. No. 17 tanggal 25 Januari 2006 Perusahaan mendirikan PT Hotelindo Murni, anak perusahaan yang berdomisili di Aceh. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan no. C-07812 HT.01.01.TH.2006 tanggal 17 Maret 2006. Persentase kepemilikan Perusahaan pada anak perusahaan sebesar 75% terdiri dari 7.500 lembar saham dengan total nilai nominal Rp 7.500.000.000. Anak perusahaan bergerak dibidang pariwisata yaitu bidang usaha perhotelan, restoran dan kegiatan penunjang perhotelan lainnya. 2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Laporan keuangan dan kebijakan akuntansi disusun Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur publik sebagaimana yang dirumuskan oleh BAPEPAM. Kebijakan akuntansi penting ditetapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut : a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan aktiva tertentu yang dinilai kembali. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan berdasarkan konsep akrual (accruel basis), kecuali untuk laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan adalah Rupiah. b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi antar perusahaan yang material dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil - 8 -

usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Porsi pemilikan pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan disajikan sebagai Hak Minoritas pada neraca konsidasi. Hak minoritas atas laba (rugi) bersih anak Perusahaan dalam laporan laba rugi konsolidasi disajikan sebagai (penambah) pengurangan dari laba bersih konsolidasi sebelum hak minoritas untuk mendapatkan jumlah laba (rugi) bersih Perusahaan. Kerugian Anak Perusahaan yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya atas ekuitas Anak Perusahaan tersebut. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan dapat melebihi bagiannya atas ekuitas Anak Perusahaan tersebut. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham minoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya Anak Perusahaan melaporkan laba tersebut, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada Perusahaan dapat ditutup. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank serta deposito jangka pendek yang jangka waktunya kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan. d. Piutang Usaha dan Penyisihan Piutang Ragu-ragu Piutang usaha dibukukan dalam jumlah kotor dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu, berdasarkan penelaahan terhadap kondisi akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode. e. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan persyaratan yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. f. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out method). g. Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing. - 9 -

h. Aktiva tetap Aktiva tetap kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangai akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut ; Masa manfaat Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor 20 tahun 20 tahun 8 20 tahun 5 tahun 5 tahun Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya ; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasikan. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode yang bersangkutan. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, jika ada, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah dalam neraca konsolidasi. Beban ditangguhkan tersebut diamortisasi selama periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Jumlah aktiva yang dapat dipulihkan kembali diestimasi, pada saat terdapat kejadian atas perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aktiva diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasi. Jumlah aktiva yang dapat dipulihkan kembali diukur dengan nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai. Akumulasi biaya yang dikeluarkan untuk aktiva tetap dalam pengerjaan atau pemasangan disajikan sebagai aktiva dalam penyelesaian sebagai bagian dari akun aktiva tetap. Apabila aktiva tersebut telah selesai dibagun dan siap digunakan, akumulasi biaya tersebut dipindahkan ke akun aktiva tetap bersangkutan. i. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan sesuai dengan syarat-syarat penjualan. Beban diakui dalam periode yang sama dengan pengakuan pendapatan yang terkait. Beban yang tidak memberikan manfaat di masa depan diakui pada saat timbulnya beban tersebut (accrual basis). - 10 -

j. Penyisihan Imbalan Kerja Efektif 1 Januari 2004, perusahaan menerapakan PSAK No. 24 (Revisi 2004), Imbalan Kerja. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-udangan atau peraturan industri yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode actuarial Projected Unit Kredit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10 % dari nilai kini imbalan pasti atau dari nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Pernyataan ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Juli 2004 dan diterapkan secara retrospektif. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu belum diakui. k. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 kurs tengah Bank Indonesia masing-masing adalah Rp. 9.083,- dan Rp. 9.115,- untuk US$1. l. Pajak penghasilan Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan estimasi pendapatan kena pajak tahun bersangkutan. Penghasilan atau beban pajak tangguhan dihitung sesuai dengan PSAK No. 46, Akuntansi Pajak Penghasilan. Metode pajak penghasilan tangguhan diterapkan untuk mencerminkan pengruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak serta akumulasi kompensasi rugi fiskal yang diestimasi dapat dipulihkan. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan. - 11 -

m. Informasi Segmen Perusahaan menyajikan informasi segmen untuk tujuan mengevaluasi kinerja segmen dan alokasi dari sumber daya. Informasi segmen disajikan berdasarkan produk sebagai segmen usaha dan area pemasaran sebagai segmen geografis. n. Laba/(Rugi) per saham Sesuai dengan PSAK No. 56. Laba Per Saham, rugi bersih per saham dasar dihitung dengan membagi rugi usaha dan rugi bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan. o. Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan management membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi angka yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil aktual yang disajikan dimasa yang akan datang mungkin berdasarkan jumlah yang berbeda dengan estimasi tersebut. p. Kuasi Reorganisasi Berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003), Akuntasi Kuasi-Reorganisasi kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestruturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aktiva dan kewajibannya, tanpa melalui reorganisasi secara umum, dengan nilai wajar, untuk memulai awal yang baik (fresh start), dengan neraca yang menunjukkan nilai sekarang tanpa dibebani defisit. Defisit dan selisih penilaian kembali dieliminasi ke selisih penilaian kembali aktiva tetap dan akun tambahan modal disetor. Dalam hal tambahan modal disetor tidak mencukupi untuk menghapus defisit setelah proses penilaian kembali aktiva dan kewajiban dan penilaian kembali aktiva tetap, sisa defisit akan dihapus ke modal saham. Untuk maksud ini modal saham akan direstrukturisasi lebih dulu dengan menurunkan nilai nominalnya dan menambahkan jumlah penurunan ini pada akun tambahan modal disetor. Nilai wajar aktiva dan kewajiban ditentukan sesuai dengan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangankan harga aktiva sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aktiva dan kewajiban yang bersangkutan, antara lain nilai sekarang (present value) atau arus kas didiskontokan (discounted cash flow) dengan mempertimbangkan tingkat resiko yang dihadapi. - 12 -

3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari : Suku bunga tahunan untuk rekening koran berkisar antara 2% - 4%, sedangkan untuk deposito berkisar antara 6% - 7%. - 13 -

4. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari : - 14 -

Ringkasan Piutang usaha menurut umur piutang adalah sebagai berikut: Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Citibank, NA Indonesia (lihat catatan 9). Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. 5. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari : Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 persediaan telah diasuransikan terhadap resiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp. 20.000.000.000,-. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk persediaan usang tidak diperlukan. - 15 -

6. PAJAK DIBAYAR DIMUKA Akun ini terdiri dari : 7. AKTIVA TETAP Tahun 2010-16 -

Tahun 2009 Perusahaan mengasuransikan seluruh aktiva tetapnya, kecuali untuk hak atas tanah terhadap resiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 229.753.500.000,- Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap resiko-resiko tersebut. 8. AKTIVA LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari : - 17 -

9. CERUKAN Akun ini terdiri dari : Sesuai dengan akte perjanjian kredit No. 17 oleh Notaris Rismalena Kasri, SH pada tanggal 19 Juni 2008 perusahaan memperoleh fasilitas kredit L/C, bank garansi dan fasilitas Open Account Financing (OAF) dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp. 100.000.000.000,- dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan jangka waktu 1 tahun dan dapat diperpanjang. Pinjaman ini dijamin dengan sebagian mesin perusahaan serta piutang usaha dan digunakan untuk impor atau pembelian bahan baku. Pada tahun 2010 tingkat bunga tahunan berkisar antara 11 % sampai dengan 12 %. Berdasarkan Perjanjian Perubahan dan Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. 320/PP&WK/OTF/CBF/XI/09 tanggal 3 Nopember 2009. Perusahaan dan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk telah sepakat untuk menurunkan jumlah plafon fasilitas kredit L/C, bank garansi dan fasilitas Open Account Financing (OAF) Rp. 50.000.000.000,- fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 19 Agustus 2010. Pada tanggal 21 September 2007 Perusahaan memperoleh fasillitas cerukan, LX, A/P dan A/R financing dari Citibank, NA dengan jumlah maksimum sebesar Rp. 18.800.000.000,-. Pinjaman ini digunakan untuk melunasi pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Yudha Bhakti. Tingkat bunga pinjaman atas fasilitas tersebut adalah sebesar COF ditambah 3 % per tahun dan dijamin dengan piutang usaha dan tanah. Pinjaman ini berjangka waktu satu tahun. Pada tahun 2010, tingkat bunga tahunan berkisar antara 10,50 % sampai dengan 11,00 %. Pada tanggal 13 Agustus 2008, anak perusahaan mendapatkan fasilitas cerukan dari Bank Panin, Tbk dengan nilai maksimum sebesar Rp. 3.000.000.000,- Pinjaman ini dikenakan bunga antara 11,00 % sampai 12,00 % per tahun dan dijamin dengan tanah SHGB No. 1 dan 2 serta bangunan hotel diatasnya seluas 7.027 m2 di Jl. Sukarno Hatta No. 1 Desa Daroy Kameu, Aceh Besar, NAD. - 18 -

10. HUTANG USAHA Akun ini merupakan kewajiban yang timbul terutama atas pembelian persediaan dengan perincian sebagai berikuti : Ringkasan hutang usaha menurut umur hutang adalah sebagai berikut: 11. HUTANG PAJAK a. Hutang Pajak Akun ini terdiri dari: - 19 -

b. Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum beban pajak yang disajikan dalam laporan laba (rugi) konsolidasi dengan penghasilan kena pajak perusahaan adalah sebagai berikut: - 20 -

12. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari : 13. UANG MUKA PELANGGAN Akun ini merupakan uang muka atas pembelian yang diterima oleh perusahaan dengan perincian sebagai berikut : - 21 -

14. PINJAMAN JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang terdiri dari : Pada tanggal 13 Agustus 2008, anak perusahaan mendapat fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Tbk dengan nilai nominal pinjaman sebesar Rp. 14.000.000.000,- untuk masa pembayaran sampai dengan tanggal 13 Februari 2013 dengan tingkat bunga sebesar 12.5 % per tahun. Hutang tersebut dijamin dengan tanah seluas 4.504 m2 dan bangunan hotel diatasnya seluas 7.027 m2 di Jl. Sukarno Hatta No. 1 Desa Daroy Kameu, Aceh Besar NAD, SHGB No. 1 dan 2. 15. PENYISIHAN UNTUK IMBALAN KERJA KARYAWAN Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi manfaat karyawan untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 15/2000 (Kep-150) tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di Perusahaan. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pekerja oleh PT Bumiputera Jaga Hikmah, aktuaris independen, adalah sebagai berikut : Tingkat diskon Kenaikan gaji tahunan Mortalitas Umur pensiun : : : : 10 % 9 % TMI II 55 Perubahan penyisihan untuk manfaat pensiun karyawan adalah sebagai berikut: - 22 -

16. MODAL SAHAM Perincian pemegang saham Perusahaan per 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut : Perincian pemegang saham Perusahaan per 30 Juni 2009 adalah sebagai berikut : - 23 -

*) Berdasarkan surat BPPN No. Prog-6346/AMK-PAK1/BPPN/1102 tanggal 29 Nopember 2002, diberitahukan bahwa piutang BPPN kepada Perusahaan telah dialihkan kepada konsorsium Bank Mandiri dan PT. Anugra Cipta Investa efektif tanggal 15 Nopember 2002, sehingga pemilikan saham BPPN pada Perusahaan juga beralih kepada konsorsium tersebut. Pada tanggal 31 Mei 2007, Perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi, dimana dampak dari kuasi reorganisasi ini adalah pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh dan penurunan nilai nominal saham setelah eliminasi dari selisih penilaian aktiva dan kewajiban, selisih penilaian kembali aktiva tetap dan tambahan modal disetor tidak dapat menutupi defisit yang ada (lihat catatan 2 dan 27). Berdasarkan Akta Notaris No. 13 dari Leolin Jayayanti, SH., tanggal 28 Desember 2007, para pemegang saham menyetujui kuasi-reorganisasi, dan pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor serta penurunan nilai nominal saham sehubungan dengan kuasi reorganisasi. 17. AGIO SAHAM Akun ini merupakan agio saham berasal dari penawaran perdana yang dilakukan pada tahun 1992 sebesar Rp 1.500.000.000, ditambah perbedaan harga pelaksanaan konversi hutang dengan nominal saham sebesar Rp 146.426.154.196, sebagai akibat kesepakatan restrukturisasi pada tahun 2001. Pada tanggal 31 Mei 2007, agio saham ini dieliminasi ke akun selisih penilaian aktiva dan kewajiban yang dilakukan untuk menghapus defisit pada tanggal 31 Mei 2007 dalam hubungannya dengan kuasi-reorganisasi (lihat catatan 2 dan 27). 18. PENJUALAN BERSIH Rincian pendapatan bersih perusahaan adalah sebagai berikut : Penjualan diatas 10% dari penjualan bersih adalah kepada : - 24 -

19. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut : Perusahaan melakukan pembelian diatas 10% kepada : - 25 -

20. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut : - 26 -

21. BEBAN BUNGA Rincian beban bunga adalah sebagai berikut : 22. LABA BERSIH PER SAHAM Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk para pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan. - 27 -

23. INFORMASI SEGMEN USAHA Sejak 1 Januari 2003, perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 5 (revisi 2000), Pelaporan Segmen. Standar ini memberikan pedoman yang lebih rinci untuk menetapkan segmen usaha dan segmen geografis yang harus dilaporkan. Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Sehubungan dengan ini, informasi segmen pasar pada laporan keuangan disajikan berdasarkan pengklasifikasian umum atas produk perusahaan sebagai segmen usaha utama dan daerah pemasaran sebagai segmen geografis. Manajemen menyajikan informasi segmen usaha sesuai dengan kegiatan usaha sebagai berikut : - 28 -

24. IMPLEMENTASI KUASI-REORGANISASI Untuk memulai awal yang baik dengan neraca yang dinilai dengan wajar dan tanpa dibebani defisit, Perusahaan mengimplementasikan kuasi reorganisasi pada tanggal 31 Mei 2007 (lihat catatan 2). Kuasi-reorganisasi ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Nopember 2007 dan telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 13 dari Leolin Jayayanti, SH., tanggal 28 Desember 2007. Manajemen percaya bahwa Perusahaan akan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang setelah melakukan kuasi-reorganisasi. Posisi keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Mei 2007 sebelum dan sesudah kuasi-reorganisasi dapat dilihat sebagai berikut : Kuasi-reorganisasi Sebelum Sesudah Aktiva Aktiva lancar 169,938,040,425 169,938,040,425 Aktiva tidak lancar 224,666,121,046 224,666,121,046 Jumlah Aktiva 394,604,161,471 394,604,161,471 Kewajiban dan Modal Kewajiban lancar 162,092,147,203 162,092,147,203 Kewajiban tidak lancar 17,822,224,753 17,822,224,753 Jumlah kewajiban 179,914,371,956 179,914,371,956 Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan 2,457,212,002 2,457,212,002 Ekuitas Modal saham 252,840,000,000 211,400,000,000 Agio saham 147,926,154,196 832,577,513 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 85,425,393,138 - Selisih penilaian kembali aktiva dan kewajiban 52,609,553,935 - Defisit (326,568,523,756) - Jumlah Ekuitas 212,232,577,513 212,232,577,513 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 394,604,161,471 394,604,161,471 Akiva dan kewajiban dinilai dengan wajar. Bagaimanapun, aktiva bersih yang dicatat tidak akan melebihi aktiva bersih sebelum kuasi-reorganisasi. Aktiva bersih adalah perbedaan antara jumlah aktiva dan kewajiban. -------ooo------- - 29 -