Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan Bumbu Masak Gunung Salju Di Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BUBUR AYAM CIKINI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN WARDAH COSMETIC

Yuniar Amalia S Manajemen Ekonomi 2015

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

PENGARUH KEPERCAYAAN, PELAYANAN, DAN FASILITAS BANK TERHADAP PERILAKU MENABUNG (STUDI PADA NASABAH BANK PURWOREJO)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

Tuti Damayati

BAB III METODE PENELITIAN

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

FAKTOR PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP DAGING AYAM BROILER DI KABUPATEN BIREUEN

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGARUH PROMOTION MIX TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PROPERTI PADA PERUMAHAN CITRARAYA CIKUPA-TANGERANG

BAB III. Metode Penelitian. QUEEN jln. Gajah mada, Ponorogo. populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari subyek penelitian,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KERIPIK PISANG DI KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH. Oleh : Mawardati *) ABSTRAK

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

: Putri Noviawati NPM : Pembimbing : Rofi ah,se.,mm

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPI BAR MARGONDA DEPOK

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pekanbaru. Ada lima variabel dalam penelitian ini yaitu : Variabel Dependen (Y)

Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha pada PT. Alfa Scorpii Lambaro Banda Aceh

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TAHU DI GAMPONG PANTE GAJAH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

PENGARUH STRATEGI MARKETING MIX (PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN DISTRIBUSI) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN BATIK DI SURABAYA

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. Pada gambaran subyek penelitian akan di jelaskan hal-hal yang akan menguraikan

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT MERDI MANDIRI

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 2, Edisi Juni 2014 (ISSN : )

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MIE INSTAN INDOMIE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2008). Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

Diana Nainggolan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh biaya total terhadap laba usaha pada PT.

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

Nama : Ayu Agustina NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Dr. Herry Sussanto, SE., MM.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

Nama : Marissa Marla Matulandi NPM : Kelas : 3EA01

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (bulan) bulan (jadwal penelitian terlampir).

ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL JAKARTA KECAMATAN SUKAMAJU

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilimiah serta aturan aturan yang berlaku (Natsir,

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut harus mampu

Regresi Linier Berganda

PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai dengan

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

Dwy Tsalimah M. Sari Edy Prihantoro, SS,. MMSI.

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

Contoh Kasus Regresi sederhana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian. dalam penelitian varifikatif dan deskriptif. Menurut Sugiyono (2009: 54)

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI RITA PASARAYA WONOSOBO

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN. Sumatera Utara dimana penelitian ini dilakukan pada 26 maret 15april 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS PELANGGAN KARTU PRABRAYAR SIMPATI. Amelia Anggraeni

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA STUDIO MUSIK LJ S GALAXY

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

PENGARUH BIAYA PROMOSI GUDANG GARAM. TBK JEKSON TUA

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Pengaruh Pembagian Kerja dan Wewenang Karyawan Terhadap Prestasi Kerja Pada Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam

Transkripsi:

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan Bumbu Masak Gunung Salju Di Kabupaten Pidie Mujiburrahmad Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ABSTRACT Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dan menjadi salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan, karena untuk menentukan seberapa besar keuntungan yang akan mereka peroleh maka harus dengan menentukan harga jual yang sesuai dengan produk yang mereka produksi untuk dijual. Untuk menentukan harga jual yang sesuai untuk bumbu masak di maka sebaiknya harus diketahui apa saja yang dapat mempengaruhi penjualan tersebut. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Penjualan Bumbu Masak Kabupaten Pidie. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pidie. Lokasi dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu daerah penghasil atau penjualan Bumbu Masak Kabupaten Pidie. Objek penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan Bumbu Masak Kabupaten Pidie. Metode dalam pengambilan sampelnya adalah non probability sampling yaitu setiap anggota populasinya tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah orang yang pernah menggunakan salah satu produk Bumbu Masak Kabupaten Pidie, sedangkan sampelnya akan diambil 50 orang yang diharapkan mampu mewakili keseluruhan jumlah populasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor harga, kualitas dan lokasi penjualan berpengaruh signifikasi terhadap Penjualan Bumbu Masak Kabupaten Pidie. Nilai F hitung lebih besar dari pada F tabel, maka variabel bebas (independen) secara bersama-sama berpengaruh nyata (signifikan) terhadap variabel terikat (dependen). PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha saat ini membawa para pelaku dunia usaha pada persaingan yang semakin ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat baik melalui peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas teknologi tinggi maupun dengan pengembangan sumber daya manusia. Persaingan untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen telah menempatkan konsumen sebagai pengambil keputusan. Semakin banyaknya perusahaan sejenis yang beroperasi dengan berbagai produk/jasa yang ditawarkan, membuat masyarakat dapat menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhannya. Pada zaman modern sekarang ini, kehidupan masyarakat semakin berkembang, berbagai kebutuhan terus meningkat dan semakin kompleks, begitu juga dengan kebutuhan pangan. Setiap manusia pasti membutuhkan makan untuk kelangsungan hidupnya. Namun dengan pola hidup yang modern sekarang ini permintaan terhadap makanan pun juga semakin berubah dan berkembang. Banyak permintaan akan makanan berkembang Agrisep Vol (17) No. 2, 2016 56

mulai dari bentuk beragam makanan serta rasa dari makanan tersebut, tentu saja makanan yang enak dan lezatlah yang menjadi pilihan bagi banyak orang. Berbagai macam makanan hadir dan produsen makanan berlomba untuk menyajikan makanan yang enak dan lezat untuk memenuhi kebutuhan selera para konsumennya (Daniel, 2004). Dengan adanya persaingan menciptakan makanan yang enak, maka para produsen mulai berpikir bagaimana menciptakan bumbu masak yang praktis. Kemudian terciptalah bumbu-bumbu makanan yang membuat olahan makanan menjadi lebih praktis dan mudah. Bumbubumbu masak awalnya diciptakan secara alami dari bahan ketumbar, kunyit dan cabe yang diolah kemudian dikemas dengan baik. Maka lahirlah produk bumbu masak. Di Aceh, bumbu masak telah dijual selama kurang lebih 6 tahun dan telah menjadi bumbu masak andalan di dapur Ibu-Ibu. Keberhasilan pemasaran suatu perusahaan tidak hanya dinilai dari jumlah konsumen yang berhasil diperoleh, namun juga bagaimana mempertahankan konsumen dan membuat konsumen merasa puas yang akhirnya mendorong konsumen tersebut melakukan pembelian ulang. Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan nyata yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang/jasa yang diinginkannya., penjualan bumbu masak bervariasi. Menurut Kotler (1992), harga jual di tetapkan oleh pembeli dan penjual dalam suatu proses tawar menawar, penjual akan meminta harga jual yang lebih tinggi diharapkan akan diterima, sedangkan pembeli akan menawar lebih rendah dari yang di harapkan akan dibayarnya dengan tawar menawar dan mereka akan sampai pada suatu kesepakatan tentang harga. Menetapkan harga jual terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh industri. Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dan menjadi salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan, karena untuk menentukan seberapa besar keuntungan yang akan mereka peroleh maka harus dengan menentukan harga jual yang sesuai dengan produk yang mereka produksi untuk dijual. Untuk menentukan harga jual yang sesuai untuk bumbu masak di maka sebaiknya harus diketahui apa saja yang dapat mempengaruhi penjualan tersebut. Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi Penjualan Bumbu Masak Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie?. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Penjualan Bumbu Masak Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie. Lokasi dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu daerah penghasil atau penjualan Bumbu Masak Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Mei 2015. Populasi dan Sampel Metode dalam pengambilan sampelnya adalah non probability sampling yaitu Agrisep Vol (17) No. 2, 2016 57

setiap anggota populasinya tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah orang yang pernah menggunakan salah satu produk Bumbu Masak Kabupaten Pidie, sedangkan sampelnya akan diambil 50 orang saja yang diharapkan mampu mewakili keseluruhan jumlah populasi. Dengan menggunakan Purposive Sampling yaitu metode yang sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, banyaknya sampel dan siapa saja responden ditentukan oleh peneliti. Sehingga sampel yang terpilih tersebut dapat memberikan informasi/data sesuai dengan tujuan penelitian Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linear Berganda (Sugiono,1999) sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Di mana : Y = Penjualan (Rp/bungkus) X1= Harga Jual (Rp) X 2 = Kualitas X 3 = Lokasi penjualan b 1, b 2, b 3 = koefisien regresi variable X1, X2, X3 a = kostanta e = standar error Pengujian Hipotesis secara Serempak (Uji F) Pengujian serempak ini mengunakanuji F. Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependent secara bersama-sama. Menghitung nilai F hitung sebagai berikut : F= /( ) ( )/( ) Dimana : R² = Koefisien determinasi k = Jumlah variabel independent n = Jumlah sampel Keputusan untuk menerima atau menolak H 0 didasarkan pada perbandingan Fhitung>Ftabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima Fhitung>Ftabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t) Pengujian parsial ini digunakan uji t yang merupakan uji pengaruh secara signifikan terhadap variabel independen dan variabel dependen. Dimana uji signifikasi adalah prosedur dimana hasil sampel digunkan untuk menerima atau menolak H0 berdasarkan nilai uji statistik yang diperoleh dari data. Rumus menghitung uji t sebagai berikut : t hitung= ( ) Dimana : bi = Koefisien bebas ke-i b = Nilai hipotesis nol Sb = simpangan baku (standar deviasi) dari variabel bebas ke-i) Keputusan untuk menerima atau menolak H0didasarkan pada perbandingan thitungdanttabel, (Nilai kritis). Jika thitung> ttabelmaka Ho ditolak dan Hi diterima Jika t hitung< t tabelmaka Ho diterima dan Hi ditolak HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Karakteristik umum Responden dalam penelitian ini dilihat dari usia konsumen, pendidikan formal terakhir atau yang sedang ditempuh konsumen, pekerjaan dan pengeluaran konsumen per bulan. Karakteristik responden berdasarkan usia konsumen dapat dilihat pada tabel 1. Agrisep Vol (17) No. 2, 2016 58

Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No Umur Jumlah Konsumen (Orang) Persentase (%) 1 21-26 tahun 4 8,0 2 27-32 tahun 17 34,0 3 33-38 tahun 16 32,0 4 39-45 tahun 13 26,0 Total 50 100,0 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat konsumen bumbu masak gunung salju Kabupaten Pidie didominasi oleh konsumen yang berusia 27-32 tahun, yaitu sebanyak 34,00 persen. Persentase terbesar kedua berada pada selang usia 33-38 tahun sebanyak 32,0 persen. Persentase terkecil berada pada selang 21-26 tahun sebanyak 8 persen. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah Konsumen (Orang) Persentase (%) 1 SMA 5 10,0 2 Sarjana 35 70,0 3 Diploma 6 12,0 4 Pasca Sarjana 4 8,0 Total 50 100,0 Tingkat pendidikan dari konsumen Bumbu Masak Gunung Salju Kabupaten Pidie didominasi oleh konsumen yang mengecap pendidikan sarjana sebanyak 70,0 persen. Berikutnya adalah. konsumen dengan tingkat pendidikan diploma sebanyak 12,0 sebanyak 10,0 persen konsumen mengeyam pendidikan SMA dan sebanyak 8,0 persen konsumen yang berpendidikan pasca sarjana Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan konsumen dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Jumlah Konsumen (Orang) Persentase (%) 1 PNS 22 44,0 2 Wiraswata 11 22,0 3 IRT 17 34,0 Total 50 100,0 Bila dilihat dari pekerjaan, konsumen lebih banyak bekerja sebagai pekerja PNS, yaitu sebanyak 44,0 persen, diikuti oleh konsumen yang bekerja sebagai wiraswata sebanyak 22,0 persen, konsumen yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 34,0 persen. Sebagian besar konsumen dalam penelitian ini bekerja sebagai PNS, hal ini dapat dimaklumi karena memang pada pekerjaan PNS rata-rata adalah konsumen yang menggunakan Bumbu Masak Gunung Salju Kabupaten Pidie. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran dapat dilihat pada Tabel 4. Agrisep Vol (17) No. 2, 2016 59

Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran No Pengeluaran Jumlah Konsumen (Orang) Persentase (%) 1 <1000.000 12,0 2 1.000.000-2.000.000 11 22,0 3 2.100.000-2.500.000 33 66,0 Total 50 100,0 Selanjutnya karakteristik konsumen berdasarkan jumlah uang yang dikeluarkan setiap bulan untuk biaya hidup sehari-hari. Persentase konsumen dengan pengeluaran per bulan lebih kecil dari Rp 1000.000 - Rp.1000.000,00 Rp2.000.000, Rp 2.100.000 Rp 2.500.000 masingmasing adalah 12,0 persen, 22,0 persen dan 66,0 persen. Keadaan ini dapat dipahami karena sebagian besar konsumen masih berstatus PNS dan pekerja dimana konsumen memiliki penghasilan sendiri sehingga biaya hidup lebih besar. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan Keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli tidak muncul begitu saja tetapi melalui suatu proses yang terdiri dari tahapan harga, kualitas dan lokasi penjualan bumbu masak. Harga Berdasarkan hasil kuisioner yang diberikan kepada responden, maka jawaban responden atas variabel harga dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Tanggapan Responden Mengenai Harga No Uraian Variabel STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) F % F % F % F % F % 1 Harga Bumbu Masak Kabupaten Pidie sesuai kualitas 2 Harga Bumbu Masak Kabupaten Pidie yang ditawarkan terjangkau 3 Harga Bumbu Masak Kabupaten Pidie mempengaruhi daya beli 4 Harga Bumbu Masak Kabupaten Pidie dapat diterima oleh semua kalangan 5 Harga Bumbu Masak Kabupaten Pidie dapat mempengaruhi cita rasa Ratarata 2 4,0 6 12,0 18 36,0 18 36,0 6 12,0 3,40 2 4,0 5 10,0 11 22,0 25 50,0 7 14,0 3,60 4 8,0 7 14,0 8 16,0 19 38,0 12 24,0 3,56 0 0 5 10,0 9 18,0 24 48,0 12 24,0 3,86 2 4,0 4 8,0 18 36,0 20 40,0 6 12,0 3,48 Rata-rata 3,58 Agrisep Vol (17) No. 2, 2016 60

Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa sebanyak 3,58 persen konsumen termotivasi mengkonsumsi Bumbu Masak Gunung Salju Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie karena harga sesuai dengan kualitas, harga yang terjangkau, harga yang mempengaruhi daya beli, harga dapat diterima oleh semua kalangan dan harga sesuai dengan cita rasa. Keadaan sebenarnya yang dihadapi konsumen biasanya memotivasi konsumen tersebut untuk mengkonsumsi suatu produk agar masalahnya dapat diatasi. Begitu pula dengan konsumen yang memiliki masalah dengan kebutuhan rumah tangga, terdorong mengambil manfaat dari Bumbu Masak Gunung Salju Kabupaten Pidie agar masalah yang sedang dihadapi dapat diatasi. Kualitas Berdasarkan hasil kuisioner yang diberikan kepada responden, maka jawaban responden atas variabel kualitas dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Tanggapan Responden Mengenai Kualitas No Uraian Variabel STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Ratarata F % F % F % F % F % 1 Desain kemasan Bumbu Masak Gunung yang baik 1 2,0 7 14,0 18 36,0 22 44,0 2 4,0 3,34 2 Kualitas Bumbu Masak Gunung Salju yang baik 1 2,0 3 6,0 16 32,0 27 54,0 3 6,0 3,56 3 Bumbu Masak Gunung Salju di Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie Memiliki citra rasa yang tinggi 1 2,0 6 12,0 15 30,0 21 42,0 7 14,0 3,55 4 Citra rasa Bumbu Masak 0 0 5 10,0 16 32,0 20 40,0 9 18,0 3,66 Kabupaten Pidie dapat diterima oleh masyarakat 5 Citra rasa Bumbu Masak Kabupaten Pidie 1 2,0 2 4,0 13 26,0 25 50,0 9 18,0 3,78 mempengaruhi minat pembeli Rata-rata 3,57 Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa sebesar 3,57 yang bermakna bahwa responden menyatakan setuju konsumen termotivasi mengkonsumsi Bumbu Masak Gunung Salju Kabupaten Pidie karena desain kemasan yang baik, kualitas bumbu yang baik, memiliki cita rasa yang tinggi, cita rasa yang dapat diterima oleh masyarakat, dan cita rasa memiliki minat pembeli. Keadaan sebenarnya yang dihadapi konsumen adalah dapat dirasakan manfaat khusus dari Bumbu Masak Gunung Salju yang tidak didapatkan dari bumbu masak biasa. Konsumen yang mengkonsumsi Bumbu Masak Gunung Salju dan memperoleh hasil yang memuaskan akan mendorong konsumen untuk melakukan hal yang sama yaitu mengkonsumsi Bumbu Masak Gunung Salju tersebut. Agrisep Vol (17) No. 2, 2016 61

Lokasi Penjualan Berdasarkan hasil kuisioner yang diberikan kepada konsumen responden, maka jawaban responden atas variabel lokasi penjualan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Tanggapan Responden Mengenai Lokasi Penjualan No Uraian Variabel STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Ratarata F % F % F % F % F % 1 Produk Bumbu Masak Beureunuen Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie tersedia di banyak tempat 1 2,0 2 4,0 19 38,0 20 40,0 8 16,0 3,64 2 Produk Bumbu Masak 0 0 3 6,0 21 42,0 23 46,0 3 6,0 3,52 Kabupaten Pidie tersedia setiap saat 3 Lokasi penjualan Bumbu Masak Kabupaten Pidie 0 0 2 4,0 20 40,0 24 48,0 4 8,0 3,60 mempengaruhi tingkat harga 4 Promosi Bumbu Masak 0 0 0 0 19 38,0 31 62,0 0 0 3,62 Kabupaten Pidie dilakukan kreatif 5 Ada diskon promosi Bumbu Masak Gunung Salju di Kecamatan 0 0 5 10,0 18 36,0 22 44,0 5 10,0 3,54 Mutiara Kabupaten Pidie Rata-rata 3,58 Berdasarkan lokasi penjualan yang dialokasikan konsumen untuk melakukan pencarian tempat pembelian Bumbu Masak Gunung Salju, sebagian besar konsumen, yaitu sebesar 3,58 yang bermakna bahwa responden menyatakan setuju melakukan pencarian lokasi pembelian secara khusus untuk memutuskan pembelian suatu Bumbu Masak Gunung Salju. Pencarian lokasi pembelian dilakukan oleh konsumen umumnya dilakukan secara tidak sengaja. Hal ini dapat dimaklumi karena Bumbu Masak Gunung Salju sudah dianggap oleh konsumen sebagai kebutuhan sehari-hari yang produknya sangat mudah dijumpai dan telah dikenal masyarakat luas. Analisis Regresi Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas, Harga jual (X 1), kualitas (X2) dan lokasi (X3) terhadap penjualan Bumbu Masak Gunung Salju (Y) di Kabupaten Pidie. Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel tersebut dilakukan dengan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan analisis regresi linear berganda, faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan Bumbu Masak lihat pada Tabel 8. Agrisep Vol (17) No. 2, 2016 62

Tabel 8. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi penjualan Bumbu Masak Gunung Salju. Variabel Bebas Konstanta Harga Jual (X1) Kualitas (X2) Lokasi (X 3) Variabel terikat Penjualan (Y) Koefisien Regresi (B) 4,115 4,146 3,032 3,042 R R 2 FHitung THitung Sig.625.454 4.150 4,668 3,688 2,274 2,151,000,008,000.,020 T tabel = 1,679 F tabel = 2,579 Sumber : Data primer yang telah diolah, (2015). Hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 8 maka dapat diketahui koefisien regresi masing-masing variable bebas (independen) dan nilai kostanta sehingga dapat dibentuk suatu persamaan sebagai berikut: Y = 4,115 + 4,146X1 + 3,032X2 + 3,042 + e Dari persamaan regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien regresi yaitu untuk variabel Harga jual (X 1), kualitas (X 2) dan lokasi (X 3) memiliki pengaruh positif terhadap penjualan. Artinya setiap kenaikan Harga jual (X 1), kualitas (X2) dan lokasi (X3) maka akan menyebabkan kenaikan penjualan Bumbu Masak Kabupaten Pidie. Adapun nilai kostanta sebesar 4,115 menunjukkan pada saat nilai variabel bebas yaitu, Harga jual (X 1), kualitas (X 2) dan lokasi (X 3) sama dengan nol, maka Penjualan Bumbu Masak Kabupaten Pidie (Y) akan bernilai 4,115. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Penjualan Bumbu Masak Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie sebagai berikut dengan melihat variabel bebas yaitu Harga jual (X 1) dengan nilai 4.146, kualitas (X 2) dengan nilai 3.032 dan lokasi penjualan (X 3) dengan nilai 3.042 adapun variabel terikat yaitu Penjualan Bumbu Masak Gunung Salju di Kabupaten Pidie (Y) dengan nilai 4,115. Uji Hipotesis Uji F Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) secara bersamasama (simultan) maka dilakukan uji F, dalam analisa ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai F hitung dengan F tabel, pada taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05. Jika nilai F hitung lebih besar dari pada F tabel, maka dengan demikian variabel bebas (independen) secara bersama-sama berpengaruh nyata (signifikan) terhadap variable terikat (dependen). Dari hasil perhitungan diperoleh F Hitung sebesar 4.150 sedangkan nilai F tabel 2,579, berarti F Hitung lebih besar dari F Tabel (4.150>2.579) hal ini menunjukkan bahwa variabel Harga jual (X 1), kualitas (X 2) dan lokasi Agrisep Vol (17) No. 2, 2016 63

penjualan (X 3) berpengaruh signifikan terhadap Penjualan Bumbu Masak Kabupaten Pidie. Nilai R menunjukkan Korelasi berganda, yaitu korelasi antara variable independen terhadap variable dependen. Niali R berkisar antara 0-1, jika mendekati 1 maka hubungan semakin erat sebaliknya jika mendekati 0, maka hubungannya semakin lemah. Angka R yang didapatkan 0.625, artinya korelasi antara variabel independen Harga jual (X1), kualitas (X2) dan lokasi penjualan (X3) terhadap Penjualan Bumbu Masak Gunung Salju di Kabupaten Pidie sebesar 0.625. hal ini berarti terjadi hubungan yang erat karena mendekati 1. Nilai R square (R 2 ) atau kuadrat R menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini diubah kebentuk persen artinya persentase sumbangan pengaruh independen (biaya produksi, konsumen/pembeli, lokasi, jumlah produksi) terhadap variable dependen (Penjualan) sebesar 55,6 sedangkan sisanya sebesar 45,4 % dipengaruhi oleh variable lain yang tidak dimasukkan dalam model ini. Uji t Setelah melakukan uji F, maka untuk mengetahui pengaruh variable bebas terhadap Variabel terikat secara sendiri-sendiri maka dilakukan uji t, pada uji t diakukan dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel pada taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05 jika t hitung lebih besar daripada t tabel, maka variable bebas secara indifidu berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Adapun hasil pengujian variable terikat secara individu adalah sebagai berikut : Pengaruh Harga Jual (X1) terhadap Penjualan Bumbu Masak Gunung Salju. Dari hasil analisa data diperoleh nilai t hitung variabel biaya (X 1) sebesar 3,688 sedangkan t tabel sebesar 1.679 ini menjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (3,688>1.679) maka berarti variable harga jual berpengaruhnyata (signifikan) terhadap Penjualan Bumbu Masak Gunung Salju di Kabupaten Pidie. Nilai koefisien regresi variabel harga jual (X1) 4.146, artinya setiap pertambahan harga jual maka akan menaikan Penjualan Bumbu Masak Kabupaten Pidie sebesar 4.146 dengan asumsi variable lain tetap. Pengaruh Kualitas (X2) terhadap Penjualan Bumbu Masak Gunung Salju. Dari hasil analisa data diperoleh nilai t hitung variabel jumlah pembeli (X2) sebesar 3.032 sedangkan t tabel sebesar 1.679 ini menjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (3.032 >1.679) maka berarti variabel kualitas berpengaruh nyata (signifikan) terhadap Bumbu Masak Gunung Salju di Kabupaten Pidie. Nilai koefisien regresi variabel kualitas (X2) 3.032 artinya setiap pertambahan kualitas maka akan menaikan Penjualan Bumbu Masak Kabupaten Pidie sebesar 3.032 dengan asumsi variabel lain tetap. Pengaruh Lokasi (X3) terhadap Penjualan Bumbu Masak Gunung Salju. Dari hasil analisa data diperoleh nilai t hitung variable lokasi penjualan (X3) sebesar 3.042 sedangkan t tabel sebesar 1.679 ini menjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (3.042 <1.679) maka berarti variabel lokasi penjualan berpengaruh Agrisep Vol (17) No. 2, 2016 64

nyata (signifikan) terhadap Penjualan Bumbu Masak Kabupaten Pidie. Nilai koefisien regresi variable lokasi penjualan (X3) 3.042, artinya setiap pertambahan jumlah pembeli maka akan menaikan Penjualan Bumbu Masak Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie sebesar 3.042 dengan asumsi variable lain tetap. KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah Faktor harga, kualitas dan lokasi penjualan berpengaruh signifikasi terhadap Penjualan Bumbu Masak Kabupaten Pidie. Nilai F hitung lebih besar dari pada F tabel, maka variabel bebas (independen) secara bersamasama berpengaruh nyata (signifikan) terhadap variabel terikat (dependen). DAFTAR PUSTAKA Adji, 2012. Faktor faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran. Erlangga. Jakarta Basuki, N. 1996. Tingkat Penawaran Ternak Kambing Rakyat Pada Tingkat Petani- Peternak di Kecamatan Bontomatene Kabupaten Wajo. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Bilas, 1984. Teori Ekonomi Mikro. Erlangga. Jakarta Daniel, 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta. Fitrianto, 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Membeli Produk Vetsin (Studi Kasus : Ajinomoto, Masako, & Royco). Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. IPB. Kotler, 1992. Manajemen Pemasaran. Cetakan Ke V. Erlangga, Jakarta. Lutfi, 2012. Hubungan Biaya Produksi dan Harga Jual. (Kasus Pada PD Balong Indah Mebel). http://uviedogawa.blogspot.c om/2012/06/vbehaviorurldefaultvmlo.html. di akses pada tanggal 20 Juni 2015. Maddy, 2010. Pengertian Pembeli. Id.shvoong. com /businessmanagement /entrepreneurship/1990161- pengertian-pembeli. Diakses pada tanggal 20 Juni 2015. Permana, 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga jual. http://repository.usu.ac.id/han dle/123456789/25495 Yulianti, 200. Analisis Faktor Kemasan Bumbu Masak Racik Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Di Bandung. Skripsi. Departemen Ilmu- Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. IPB. Sugiono, 1999.Statistik Untuk Penelitian. CV Alfabeta, Bandung. Sugiarto, dkk, 2002. Ekonomi Mikro : Sebuah Kajian Komprehensif. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sugeng, 2010. Pengaruh Dinamika Penawaran dan Permintaan Valas terhadap Nilai Tukar Rupiah dan Kinerja Perekonomian Indonesia. Erlangga. Jakarta Agrisep Vol (17) No. 2, 2016 65