LAMPIRAN 73
74 Lampiran 1 Klasifikasi status pasien pada prosedur anestesi menurut American Society of Anaesthesiologist (ASA) Katagori Kondisi Fisik Contoh kondisi klinik Hewan normal (sehat klinis) Tidak ada penyakit Klas I Resiko minimal Ovariohisterektomi, kastrasi, operasi declawing, radiografi, hipdisplasia Klas II Resiko ringan, ada penyakit ringan Klas III Resiko sedang, ada penyakit yang pasti Klas IV Resiko tinggi, sangat berbahaya karena penyakit Hewan dengan gangguan ringan, ada kemampuan kompensatorik, tidak ada gejala klinis penyakit Hewan dengan gangguan sedang, atau penyakit sistemik sedang terdapat gejala klinis ringan Hewan dengan penyakit sistemik berat tetapi dapat menjalani pengobatan atau gangguan alami yang berat Hewan neonatal atau geriatrik, obesitas, tumor kulit, hernia tanpa komplikasi, criptorchid, fraktura tanpa shock, diabetes ringan, penyakit jantung dengan kompensatorik, infeksi lokal, infestasi cacing jantung ringan. Anemia, anoreksia, dehidrasi ringan, penyakit ginjal ringan, murmur jantung ringan atau penyakit jantung ringan, demam, hipovolemia sedang. Dehidrasi berat, shock, uremia, toksemia, demam tinggi, anemia, penyakit jantung tidak terkompensasi, diabetes, gangguan ginjal dan pulmonum, kekurusan. Klas V Resiko sangat berat atau parah Pasien parah hampir mati, dengan atau tanpa operasi tidak ada harapan hidup dalam 24 jam Penyakit jantung, ginjal, hati, paru, atau endokrin lanjut, shock berat disertai dengan dehidrasi berat, luka kepala yang parah, trauma berat, emboli pulmonum, dan tumor malignan stadium akhir. (Sumber: Lumb dan Jones 1996; Muir et al. 2000; McKelvey dan Hollingshead 2003)
75 Lampiran 2 Tabel elektrokardiogram anjing sebelum teranestesi, setelah preanestesi atropin sulfat-xylazin HCl dan induksi anestesi ketamin HCl (kelompok I), propofol (kelompok II), dan kombinasi ketamin HCl-propofol (kelompok III) No. Kelompok 1. I 2. II 3. III 0 10 20 30 40 50 60 -AV-2 -AV-2 -AV-2 -bradycardia I II III Menit Ke- 70 80 90 Perpanjangan -Sinus arrhythmia
76 Lampiran 3 Tabel elektrokardiogram anjing sebelum teranestesi dan sesudah diberikan preanestesi atropin sulfat-xylazin HCl; induksi anestesi kombinasi ketamin HCl-propofol; pemeliharaan anestesi dengan tetes infus intravena secara gravimetrik dengan ketamin HCl (Kelompok I), propofol (Kelompok II), dan kombinasi ketamin HCl-propofol (Kelompok III) No. Kelompok 1. I -flat T -Sinus aritmia -low voltage 0 10 20 30 40 50 60 -Left atrial -Left Atrial -Perpanjangan -Perpanjangan -Perpanjangan overload overload 2. II -Sinus arrest 3. III -Atrial fibrillation-flutter I II III -Left atrial overload 70 80 90 100 110 120 130 140 -Left atrial -first degree AV -Perpanjangan -Perpanjangan -Perpanjangan overload Perpanjangan -First degree AV- -Negative T Perpanjangan -AV-2
77 Lampiran 4 Gambar alat elektrokardiograf model Fukuda M.E. Cardisuny D300, tipe BX Gambar posisi standar sadapan EKG pada anjing (right lateral recumbency) dan peletakan elektroda-elektroda pada sadapan ekstremitas