GAGAL GINJAL Zakiah,S.Ked. Kepaniteraan Klinik Interna Program Studi Pendidikan Dokter FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta

Transkripsi

1 GAGAL GINJAL Zakiah,S.Ked Kepaniteraan Klinik Interna Program Studi Pendidikan Dokter FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta

2 DEFINISI Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal.

3 KLASIFIKASI GAGAL GINJAL GAGAL GINJAL AKUT PRERENAL GAGAL GINJAL AKUT GAGAL GINJAL AKUT RENAL GAGAL GINJAL KRONIK GAGAL GINJAL AKUT POSTRENAL

4 GAGAL GINJAL AKUT (GGA)

5 DEFINISI Merupakan suatu sindrom klinik akibat adanya gangguan fungsi ginjal yang terjadi mendadak (jam hingga hari) yang menyebabkan retensi sisa metabolisme nitrogen (ureua-kreatinin) dan nonnitrogen, dengan atau tanpa disertai oliguri.

6 Klasifikasi GGA Menurut The Acute Dialysis Quality Initiative Group Kriteria Laju Filtrasi Glomerulus Kriteria Jumlah Urin Risk Peningkatan serum kreatinin 1.5 kali < 0.5 ml/kg/jam selama 6 jam Traum a Gagal Loss ESRD Peningkatan serum kreatinin 2 kali Peningkatan serum kreatinin 3 kali atau kreatinin 355 µmol/l Gagal ginjal akut persisten; kerusakan total fungsi ginjal selama lebih dari 4 minggu Gagal ginjal terminal lebih dari 3 bulan < 0.5 ml/kg/jam selama 12 jam < 0.5 ml/kg/jam selama 24 jam atau anuria selama 12 jam

7 Diagnosis GGA berdasarkan Pemeriksaan Laboratorium GGA ditegakkan bila terjadi peningkatan secara mendadak kreatinin serum 0,5 mg % pada pasien dengan kadar kreatinin awal < 2,5 mg% atau meningkatkan > 20% bila kreatinin awal > 2,5 mg%

8 GGA PRE-RENAL (gagal ginjal sirkulatorik) Penyebab : hipoperfusi ginjal (dapat disebabkan oleh hipovolemia) Integritas jaringan ginjal masih terpelihara Bila perbaikan hipoperfusi ginjal tidak berhasil maka akan timbul GGA renal berupa Nekrosis Tubular Akut (NTA) karena iskemia. Hipovolemia menyebabkan iskemik pada ginjal yang bisa terjadi oleh karena pasien mengalami dehidrasi atau perdarahan. Akan mengalami GGA bila tidak mendapat cairan yang cukup (pada shok berat, infeksi, sepsis)

9 GGA RENAL (Gagal ginjal intrinsik) Karena kelainan pada ginjal itu sendiri, seperti nephritis interstitial yang disebabkan oleh trauma, zat kontras radiologi. GGA POST-RENAL (Uropati obstruksi akut) Karena adanya gangguan pada bilateral ureter, gangguan bisa berupa obstruksi karena batu saluran kemih, pembesaran prostat, ureter yang putus.

10 Stadium Perjalanan Klinis GGA Stadium Oliguri Oliguria bila produksi urin ml/hari, berlangsung sejak jam pasca cedera, dan bisa berlangsung sampai 12 hari-6 minggu, dan biasanya disertai dengan azotemia Stadium Diuresis (poliuri) Produksi urin cc hingga 3-5 liter/hari. Menunjukkan sudah mulai ada perbaikan fungsi tubular ginjal. Pasien akan mengalami kekurangan natrium, kalium, dan air. Berlangsung 2-3 minggu.

11 Stadium Post Diuresis (penyembuhan) Bisa berlangsung hingga 1 tahun. Kemampuan eritropoeitin, pemekatan urin, dan produksi volume urin berangsurangsur normal kembali.

12 GEJALA KLINIS 1. Oliguria 2. Diuresis 3. Anuria 4. Edema paru 5. Asidosis metabolik, 6. Dan lain-lain tergantung dari penyebab

13 DIAGNOSIS 1. Anamnesis : riwayat penyakit, faktor pencetus, riwayat penyakit dahulu 2. Pemeriksaan fisik : pemeriksaan kardivaskuler, pelvis, rectum, pemasangan kateter untuk monitor jumlah urin yang keluar selama terapi cairan 3. Pemeriksaan laboratorium Meliputi elektrolit serum, BUN, kreatinin serum, kalsium, fosfor, dan asam urat. 4. Pemeriksaan penunjang : USG ginjal (ukuran ginjal, batu ginjal, hidronefrosis) Angiografi (bila mencurigai penyebab GGA adalah penyumbatan pembuluh darah) CT scan MRI

14 PENATALAKSANAAN Tujuan utama dari pengelolaan GGA adalah 1. Mencegah terjadinya kerusakan ginjal, 2. Mempertahankan hemostasis, 3. Melakukan resusitasi, 4. Mencegah komplikasi metabolik dan infeksi, 5. Serta mempertahankan pasien tetap hidup sampai faal ginjalnya sembuh secara spontan.

15 Penatalaksanaan gagal ginjal meliputi, Perbaikan faktor prerenal dan post renal, Evaluasi pengobatan yang telah diberikan pada pasien, Mengoptimalkan curah jantung dan aliran darah ke ginjal, Mengevaluasi jumlah urin, Mengobati komplikasi akut pada gagal ginjal, Asupan nutrisi yang kuat, Atasi infeksi, Perawatan menyeluruh yang baik, memulai terapi dialisis sebelum timbul komplikasi, dan pemberian obat sesuai dengan GFR.

16 Terapi Khusus GGA Dialisis diindikasikan pada GGA untuk mengobati gejala uremia, kelebihan volume, asidemia, hiperkalemia, perikarditis uremia, dan hipoinatremia. Indikasi dilakukannya dialisa adalah 1. Oligouria : produksi urine < 2000 ml in 12 h 2. Anuria : produksi urine < 50 ml in 12 h 3. Hiperkalemia : kadar potassium >6,5 mmol/l 4. Asidemia : ph < 7,0 5. Azotemia : kadar urea > 30 mmol/l

17 6. Ensefalopati uremikum 7. Neuropati/miopati uremikum 8. Perikarditis uremikum 9. Natrium abnormalitas plasma : Konsentrasi > 155 mmol/l atau < 120 mmol/l 10. Hipertermia 11. Keracunan obat Kebutuhan gizi pada gagal ginjal akut (18): 1. Energy kcal/kgbw/d 2. Carbohydrates 3 5 (max. 7) g/kgbw/d 3. Fat (max. 1.5) g/kgbw/d 4. Protein (essential dan non-essential amino acids)

18 Pengobatan suportif GGA

19 KOMPLIKASI 1. Jantung Edema paru, aritmia dan efusi pericardium. 2. Gangguan elektrolit Hiperkalemia, hiponatremia, dan asidosis 3. Neurologi: Iritabilitas neuromuskular, tremor, dan koma, 4. Gangguan kesadaran dan kejang. 5. Gastrointestinal: Nausea, muntah, gastritis, dan ulkus peptikum. 6. Perdarahan gastrointestinal 7. Hematologi Anemia, dan diastesis hemoragik 8. Infeksi Pneumonia, septikemia, dan infeksi nosokomial. 9. Hambatan penyembuhan luka

20 PROGNOSIS Prognosis setiap pasien berbeda, tergantung penyebabnya. Prognosa jelek, bila : 1. Multiple trauma 2. Luka bakar 3. Umur > 50 tahun 4. Infeksi 5. Prolonged oliguri 6. Peninggian blood urea yang sangat cepat 7. Jaundice 8. Terlambat penanganan

21 GAGAL GINJAL KRONIK (GGK)

22 DEFINISI Kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari 3 bulan, berdasarkan kelainan patologis atau petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria.

23 Batasan penyakit ginjal kronik : 1. Kerusakan ginjal > 3 bulan, yaitu kelainan struktur atau fungsi ginjal, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus berdasarkan: Kelainan patologik Petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria atau kelainan pada pemeriksaan pencitraan 2. Laju filtrasi glomerulus < 60 ml/menit/1,73m² selama > 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal (Sumber: Chonchol, 2005)

24 Klasifikasi Stadium GGK

25 ETIOLOGI Dari data yang sampai saat ini dapat dikumpulkan oleh Indonesian Renal Registry (IRR) pada tahun didapatkan urutan etiologi terbanyak sebagai berikut glomerulonefritis (25%), diabetes melitus (23%), hipertensi (20%) dan ginjal polikistik (10%) (Roesli, 2008)

26 FAKTOR RISIKO Faktor risiko gagal ginjal kronik, yaitu pada pasien dengan diabetes melitus atau hipertensi, obesitas atau perokok, berumur lebih dari 50 tahun, dan individu dengan riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit ginjal dalam keluarga (National Kidney Foundation, 2009).

27 GAMBARAN KLINIS 1. Kelainan Hemopoeisis Anemia normokrom normositer dan normositer, anemia yang terjadi sangat bervariasi bila ureum darah lebih dari 100 mg% atau bersihan kreatinin kurang dari 25 ml per menit. 2. Kelainan saluran cerna Mual dan muntah yang akan segera mereda atau hilang setelah pembatasan diet protein dan antibiotika

28 3. Kelainan mata Gangguan visus, kelainan saraf mata berupa nistagmus, pupil asimetris 4. Kelainan kulit Gatal