BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanan Praktek Produksi Proses Pembuatan Teh Herbal Daun Sirsak dengan Campuran Kayu Manis, Daun Stevia dan Secang dalam Kemasan Celup dilaksanakan mulai bulan Maret 2016 sampai dengan Juni 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta. B. Bahan, Alat, dan Cara Kerja 1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan teh herbal daun sirsak dengan campuran kayu manis, daun stevia dan secang dalam kemasan celup adalah sebagai berikut: a. Bahan utama dan bahan tambahan berupa daun sirsak segar yang diambil daunnya mulai tingkatan ke 4-5, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda yang didapatkan didaerah Surakarta dan sekitarnya sedangkan untuk kayu manis, daun stevia dan secang didapatkan di Pasar Gedhe Surakarta. b. Bahan pendukung berupa kertas kantong teh celup dan tali/benang didapatkan dari P-IRT Sedap Sari Klaten, kertas label dan kertas karton kemasan teh herbal celup didapatkan dari percetakan Sedangkan untuk bahan yang digunakan dalam analisis kimia teh herbal daun sirsak dengan campuran kayu manis, daun stevia dan secang dalam kemasan celup adalah DPPH 1 mm dan metanol 2. Alat Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan teh herbal celup daun sirsak dengan penambahan kayu manis adalah: mesin hand sealer, blender, parutan, timbangan analitik, sendok, nampan, baskom, tray, oven. 22
23 Sedangkan alat yang digunakan pada analisis kimia berupa timbangan analitik, gelas beaker, erlenmeyer, vortex, botol timbang, penjepit, desikator, oven, tabung reaksi, pipet volume, pro pipet, spektrofotometer UV-Vis. 3. Cara Kerja Tahapan proses pembuatan teh herbal dari campuran daun sirsak dan kayu manis dengan penambahan daun stevia dan secang sebagai berikut: Penyortiran dan pencucian: daun sirsak segar yang didapatkan di daerah Surakarta dan sekitarnya, dipetik pada pagi hari pukul 05.00 WIB. Pengambilan dengan mengambil daun ke 6 dari ujung daun sirsak, setelah itu dicuci untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada permukaan daun sirsak. Penirisan/pelayuan: pada penelitian yang telah dilakukan Adri dan Wikanastri (2013), pelayuan yang dilakukan menggunakan suhu 70 0 C selama 4 menit. Kondisi operasi pelayuan tersebut diacu pada pelayuan optimum daun sirsak. Sehingga pada proses pembuatan teh herbal daun sirsak ini daun yang telah dicuci kemudian ditiriskan lalu dihamparkan diruang yang bersirkulasi yang baik dengan suhu 30 0 C agar layu selama 1,5 jam. Menurut Towaha (2013), pelayuan berfungsi untuk menguraikan protein menjadi asam-asam amino. Asam amino tersebut berperan dalam pembentukan senyawa aromatis. Pengeluaran aroma yang terdapat pada daun sirsak akibat enzim polifenol oksidase pada saat proses oksidasi. Dalam keadaan normal enzim polifenol oksidase tersimpan dalam kloroplast. Pengeringan: pengeringan dilakukan selama 3 jam menggunakan suhu 60 0 C. Setelah didapatkan daun sirsak. Langkah selanjutnya adalah menghaluskan semua bahan yaitu daun sirsak, kayu manis, daun stevia dan secang. Kemudian pengayakan dengan menggunakan ukuran setelah itu dilakukan pencampuran sesuai dengan formulasi yang telah ditentukan. Selanjutnya proses pengisian dan penimbangan tiap kantong teh seberat 2 gram. Langkah terakhir adalah pengemasan kedalam kantong teh yang bagian sisi untuk pengisian direkatkan menggunakan hand sealer sehingga
24 didapatkan teh herbal celup. Kantong teh tersebut kemudian dimasukkan dalam kemasan sekunder yang dilakukan proses selanjutnya di uji secara sensoris dan kimia. Diagram alir tahapan proses pembuatan teh herbal dari campuran daun sirsak dan kayu manis dengan penambahan daun stevia dan secang secara kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2 Daun sirsak segar Air bersih Sortasi dan Pencucian Air kotor Penirisan/Pelayuan di suhu ruang sekitar 30 0 C selama 1,5 jam Pengeringan 60 0 C selama 3 jam Daun sirsak Kayu manis Daun stevia Secang Penghalusan Tidak lolos ayakan Lolos ayakan Pencampuran Pengisian dan penimbangan tiap kantong 2 gram Pengemasan kantong teh Teh herbal celup Gambar 3.1 Diagram Alir Kualitatif Tahapan Proses Pembuatan Teh Herbal Daun Sirsak dengan Campuran Kayu Manis, Daun Stevia dan Secang dalam Kemasan Celup
25 Air bersih 5 ltr Daun sirsak segar 10 kg Sortasi dan Pencucian Penirisan/Pelayuan di suhu ruang sekitar 30 0 C selama 1,5 jam Air kotor 5 ltr Pengeringan 60 0 C selama 3 jam Air yang menguap 60% = 6 kg Daun sirsak (50%) 4 kg Kayu manis (25%) 2 kg Daun stevia (15%) 1,2 kg Secang (10%) 0,8 kg Penghalusan Penghalusan Penghalusan Penghalusan Tidak lolos ayakan Lolos ayakan Pencampuran Pengisian dan penimbangan tiap kantong 2 gram Pengemasan kantong teh 4000 kantong teh celup Teh herbal 266 kotak Gambar 3.2 Diagram Alir Kuantitatif Tahapan Proses Pembuatan Teh Herbal Daun Sirsak dengan Campuran Kayu Manis, Daun Stevia dan Secang dalam Kemasan Celup C. Analisis Produk Dalam praktek produksi juga dilakukan analisis terhadap mutu produk akhir. Analisis yang dilakukan yaitu analisis sensori meliputi parameter warna, aroma, rasa dan overall menggunakan uji kesukaan-skoring yang bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan panelis terhadap mutu produk teh herbal daun sirsak dengan campuran kayu manis, daun stevia dan
26 secang. Pada analisis sensori ini menggunakan sampel teh herbal dengan 4 formulasi yang dapat dilihat pada Tabel 3.1. Setiap formulasi memiliki berat 2 gram yaitu dari berat campuran daun sirsak, kayu manis, daun stevia dan secang. Panelis yang digunakan dalam analisis sensori sebanyak 20 orang panelis untuk memberikan tingkat kesukaan untuk tiap parameter yang diujikan. Selain itu, pengujian juga dilakukan dengan menggunakan analisis kimia meliputi kadar air dan aktivitas antioksidan untuk mengetahui keunggulan dari produk akhir pada praktek produksi yang dilakukan. Metode analisa untuk analisis kimia produk teh herbal daun sirsak dengan campuran kayu manis, daun stevia dan secang dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.1 Formulasi Teh Herbal Daun Sirsak dengan Campuran Kayu Manis, Daun Stevia dan Secang dalam Kemasan Celup Nama Bahan Formulasi 1 (%) Formulasi 2 (%) Formulasi 3 (%) Formulasi 4 (Kontrol) Daun sirsak 40 50 60 100 Kayu manis 25 25 25 - Daun stevia 20 15 10 - Secang 15 10 5 - Sumber: Namdev and Rajinder, 2015 Tabel 3.2 Metode Analisis Kimia Teh Herbal Daun Sirsak dengan Campuran Kayu Manis, Daun Stevia dan Secang dalam Kemasan Celup No. Analisis Metode 1. Uji Sensoris Organoleptik (Skoring) 2. Uji Kadar Air Thermogravimetri (Sudarmadji dkk., 2010) 3. Uji Aktivitas Antioksidan DPPH (Subagio dan Morita, 2001) D. Analisis Ekonomi Analisa kelayakan usaha yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut: 1. Biaya tetap (FC) Biaya tetap = biaya usaha + amortisasi + biaya penyusutan alat + pajak usaha + dana sosial
27 2. Biaya Tidak Tetap (VC) Biaya tidak tetap = biaya bahan baku + bahan bakar/energi + biaya perawatan dan perbaikan 3. Biaya Operasi Biaya operasi = biaya usaha + amortisasi + penyusutan + dana social 4. Pajak usaha dan Asuransi (PUA) PUA = 5% x depresiasi 5. Kapasitas produksi Kapasitas produksi jumlah/besarnya produk yang dapat dihasilkan selama kurun waktu tertentu 6. Hasil Penjualan Hasil penjualan = harga jual x kapasitas produksi 7. Biaya Produksi Biaya produksi = biaya tetap + biaya tidak tetap 8. Hasil Pokok Penjualan (HPP) 9. Laba Kotor Laba kotor = hasil penjualan biaya produksi 10. Laba Operasi Laba Operasi = Laba kotor biaya operasi 11. Laba Bersih Laba bersih = laba operasi (5% x PUA) 12. Break Even Point (BEP) Dimana FC = Fixed cost (Rp/bln) VC = Variable cost (Rp//unit)
28 13. Return On Investment (ROI) 14. PP 15. B/C Ratio (Benefit Cost Ratio)