ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2015) Nama : Amelia Pujaastuti Npm : 10212705 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM
Latar Belakang Investasi Saham Diversifikasi Indeks LQ-45 Model Indeks Tunggal Portofolio Optimal
Rumusan Masalah Masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah 1. Bagaimana komposisi portofolio saham yang optimal menurut metode indeks tunggal? 2. Berapa besarnya proporsi dana yang harus diinvetastikan pada masing-masing saham? 3. Berapa besarnya expected return dan risiko dari portofolio saham optimal? Batasan Masalah Peneliti membatasi permasalahan pada saham yang konsisten masuk dalam perhitungan indeks LQ-45 periode Agustus 2010 sampai dengan Juli 2016. Penelitian ini juga hanya terbatas pada penentuan portofolio optimal saham-saham perusahaan indeks LQ-45, dengan menggunakan Model Indeks Tunggal Data yang digunakan adalah data historis harga saham bulanan perusahaan tahun 2011-2015.
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk : 1. Mengetahui komposisi portofolio saham yang optimal menurut metode indeks tunggal. 2. Mengetahui besarnya proporsi dana yang harus diinvetastikan pada masing-masing saham. 3. Mengetahui besarnya expected return dan risiko dari portofolio saham optimal.
Proses Analisis Data Historis Harga Saham dan Deviden Expected Return dan Risiko Saham Individual Beta, Alpha, dan Variance Error Residual Saham ERB Expected Return dan Risiko Portofolio Proporsi Dana Masing-masing Saham Penentuan Portofolio Optimal Nilai Ci dan Menentukan C*
Hasil Penelitian Perbandingan Nilai ERB dengan Cut-Off Point (C*) Masing-masing Saham No. Kode Saham ERB Perbandingan C* 1 UNVR 0,2027 > 0,0111 2 GGRM 0,0227 > 0,0111 3 BBCA 0,0167 > 0,0111 4 JSMR 0,0151 > 0,0111 5 INTP 0,0140 > 0.0111 6 LPKR 0,0129 > 0.0111 7 BBRI 0,0117 > 0,0111 8 CPIN 0,0099 < 0,0111 9 SMGR 0,0084 < 0,0111 10 BBNI 0,0079 < 0,0111 11 BMRI 0,0076 < 0,0111 12 INDF 0,0060 < 0,0111 13 KLBF 0,0051 < 0,0111 14 AALI 0,0046 < 0,0111 15 TLKM 0,0032 < 0,0111 16 UNTR 0,0029 < 0,0111 17 PGAS 0,0004 < 0,0111
Portofolio Optimal Kode Saham Nama Perusahaan 1 UNVR Unilever Indonesia Tbk. 2 GGRM Gudang Garam Tbk. 3 BBCA Bank Central Asia Tbk. 4 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. 5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 6 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 7 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. No. Expected Return dan Risiko Portofolio Expected Return Risiko Portofolio 1,73% 0,15% 11% Proporsi Dana 5% 2% 3% 42% 29% 9% UNVR GGRM BBCA JSMR INTP LPKR BBRI
Perbandingan Expected Return dan Risiko Expected Return Risiko Portofolio 1,73% 0,15% Pasar 0,59% 4,11% SBI 0,58% 0% Individual Saham No. Kode Expected Saham Return Risiko 1 AALI 0,0022 0,0965 2 BBCA 0,0175 0,0600 3 BBNI 0,0129 0,0837 4 BBRI 0,0206 0,0911 5 BMRI 0,0126 0,0787 6 CPIN 0,0189 0,1323 7 GGRM 0,0113 0,0792 8 INDF 0,0063 0,0672 9 INTP 0,0147 0,0853 10 JSMR 0,0129 0,0632 11 KLBF 0,0044 0,1250 12 LPKR 0,0173 0,1146 13 PGAS 0,0007 0,0947 14 SMGR 0,0120 0,0808 15 TLKM 0,0043 0,1230 16 UNTR 0,0027 0,0801 17 UNVR 0,0195 0,0630
Kesimpulan 1. Komposisi Saham yang Membentuk Portofolio Optimal No. Kode Saham Nama Perusahaan 1 UNVR Unilever Indonesia Tbk. 2 GGRM Gudang Garam Tbk. 3 BBCA Bank Central Asia Tbk. 4 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. 5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 6 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 7 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
2. Proporsi Dana Masing-masing Saham No. Kode Proporsi Nama Perusahaan Saham Dana 1 UNVR Unilever Indonesia Tbk. 42% 2 GGRM Gudang Garam Tbk. 9% 3 BBCA Bank Central Asia Tbk. 29% 4 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. 11% 5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 5% 6 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 2% 7 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 3% Total 100% 3. Expected Return dan Risiko Portofolio Expected Return Risiko Portofolio 1,73% 0,15%
Saran 1. Bagi Investor Investor dapat berinvestasi pada tujuh portofolio optimal saham Indeks LQ-45 tersebut pada periode mendatang karena dengan hal ini terbukti dapat mengurangi risiko. Selain itu investor juga perlu menambah analisis kinerja perusahaan agar diperoleh keputusan investasi yang lebih baik lagi. 2. Bagi Manajemen Bagi perusahaan yang sahamnya belum memenuhi syarat untuk masuk dalam portofolio optimal, diharapkan dapat melakukan evaluasi kinerja saham. Evaluasi ini bertujuan agar kinerja saham perusahaan lebih baik pada periode yang akan datang. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Dari harga saham, indeks harga saham gabungan dan suku bunga SBI yang digunakan adalah harga saham bulanan sehingga kurang mencerminkan keadaan pada harian pengamatan. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan harga saham harian sehingga kemungkinan dapat memberikan hasil yang lebih akurat. b. Periode pengamatan penelitian cukup pendek hanya lima tahun, yaitu dari tahun 2011-2015. Oleh karena itu perlu untuk memperpanjang periode pengamatan agar hasil penelitian lebih akurat.