PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

Rusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota Tebing Tinggi Surel :

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI MAFTUKHA NIM.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

Dovan Julinur Rahsyaputra Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

ARTIKEL SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Melynda Putri Ratnasari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

Dwi Wurciptaningsih. Kata Kunci : Hasil Belajar, Pedosfer, Pembelajaran Kooperatif, Investigasi Kelompok.

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Shanty Della Setiasih¹, Regina Lichteria Panjaitan², Julia³. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurahman No.

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan memegang peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran maupun dalam mengatasi kesulitan- kesulitan belajar mereka.

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Jurnal Biology Science & Education 2016 ABSTRAK

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Fatimah Abubakar*

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

Chairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta

ABSTRAK. Oleh : Nura, Aminuddin P.Putra, St. Wahidah Arsyad

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Pers, 2002, hlm Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media pembelajaran, Jakarta :

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN ORGANISASI MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / 2012 Nugroho Adi Prayitno SMP AL ISLAH SEMARANG D fish Adi R@gmail.com ABSTRAK Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan pengamatan, sebagian besar kelas VIII mendapatkan nilai IPA di bawah KKM (70). Setelah diadakan identifikasi masalah maka alternative solusi yang dianggap tepat adalah mempelajari IPA secara kelompok yang heterogen dan tidak terpaku oleh guru sebagaimana yang dilakukan dalam pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Penelitian ini mencoba memecahkan masalah tersebut melalui penelitian tindakan kelas dengan pendekatan inkuiri terbimbing untuk kelas VIII SMP Al Ishlah Semarang. Peningkatan hasil belajar siklus I dan siklus II dapat dilihat dengan meningkatnya hasil prosentase keaktifan dari 62,038 menjadi 76,25%, meningkatnya hasil prosentase kerjasama dari 52,46% menjadi 72,66%, meningkatnya nilai rata-rata dari 69,05 menjadi 76,00 meningkatnya ketuntasan klasikal dari 55% menjadi 85 %, daan juga meningkatnya hasil kinerja guru dari 70,83% menjadi 81,25%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kompetensi dasar IPA. Temuan penelitian ini dapat menjadi masukan guna meningkatkan mutu proses belajar mengajar IPA di sekolah menengah pertama. Kata kunci : inkuiri terbimbing, hasil belajar. PENDAHULUAN Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di kelas pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) AL ISHLAH Semarang diidentifikasi terdapat permasalahan yaitu. Dilihat dari kegiatan dan aktivitas setiap kali pembelajaran. Dari 20 hanya 14 yang aktif mengikuti pelajaran dan setengah diantaranya hanya tidur setiap kali pembelajaran.ada yang berpendapat bahwa setiap kali pembelajaran IPA serasa didongengi sehingga membuat mengantuk. Masih banyak yang menjadi sorotan ketika menjadi pengajar sekaligus pengamat dalam penelitian ini, diantaranya: 129

1. hasil tes formatif masih kurang memuaskan, pada ulangan akhir semester 2011/2012 didapat nilai rata-rata kelas 52 sedangkan nilai Kriteria Ketuntasan Mminimum (KKM) 70 dan ketuntasan belajar seluruh kelas 10% 2. cenderung tidak menunjukan minat yang baik terhadap pembelajaran IPA, hal ini terlihat pada saat pelajaran IPA banyak yang mengobrol sendiri dan tidak mendengarkan pada saat guru mengajar 3. guru sering menemukan kesulitan memberikan motivasi agar mampu mengemukakan pertanyaan atau pendapat. Hal ini terjadi dikarenakan cara pengajaran guru masih menggunakan metode ceramah sehingga membuat cenderung bosan dan kurang aktif saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Kemudian guru jarang sekali memberikan kesempatan kepada untuk berinteraksi dengan teman sejawat atau dengan guru dalam upaya mengembangkan pemahaman konsep, pengembangan interaksi kelompok dan kerjasama.hal ini mengakibatkan proses belajar mengajar di kelas jauh dari menyenangkan Salah satu upaya dalam meningkatkan kemampuan berpikir dalam mata pelajaran IPA fisika adalah dengan pembelajaran aktif yaitu dengan mengikut sertakan dalam proses pembelajaran serta memberikan motivasi kepada untuk belajar dan selain itu juga seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dan kemampuan menyajikan model pembelajaran yang menarik dan bervariasi. Model pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dasar dan sikap positif, sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien dalam suasana yang menyenangkan sehingga akan membangkitkan minat serta meningkatkan motivasi belajar terhadap mata pelajaran IPA fisika, juga mampu meningkatkan kemampuan berpikir sesuai dengan tujuan yang diharapkan, dan mengukur paradigma pembelajaran dari sehingga objek atau sasaran pembelajaran menjadi subjek pelaku dan tujuan pembelajaran. Maka dari itu pembelajaran IPA fisika perlu diperbaiki guna meningkatkan kemampuan dan prestasi. Usaha itu dimulai dengan pembentukan proses pembelajaran yang dilakukan guru yaitu dengan menawarkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan. Salah satu caranya yaitu pembelajaran dengan model pembelajar inkuiri. Pembelajaran inkuiri, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahamiinformasi. Strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Trianto, 2007:135). Dari permasalahan diatas, maka peneliti mencoba menggunakan pendekatan inkuiri sebagai salah satu alternatif yang di harapkan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis untuk menyelesaikan permasalahkan fisika dan melatih mencari jalan keluar dengan strategi yang dimilikinya. 130

LANDASAN TEORI 1. Pengertian belajar Menurut Biggs belajar didefinisikan dalam tiga macam rumusan, yaitu: rumusan kuantitatif, rumusan institusional dan rumusan kualitatif (Muhibbin, 2004:91). Secara kuantitatif, belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi yang dikuasi. Menurut Slameto (2010: 54-72). Faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu: a. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. b. Faktor eksternal Faktor intern adalah faktor yang berasal dari luar diri individu yang sedang belajar. 2. Hasil belajar Menurut Agus Suprijono (2011 : 5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Dengan adanya proses belajar, maka otomatis seorang individu akan mengalami perubahan tingkah laku sebagai suatu hasil dari proses belajar, dimana diharapkan perubahan perilaku tersebut menuju ke arah yang lebih baik. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan merupakan suatu study sistematis yang dilakukan guna memperbaiki praktik-praktik atau kinerja dalam melaksanakan pembelajaran dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi terhadap tindakan yang telah di lakukan. Penelitian ini akan di laksanakan di SMP AL-ISHLAH Meteseh Semarang tepatnya di kelas 8 SMP AL-ISHLAH. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus pada tanggal 7 Februari 2012 sampai tanggal 27 Maret 2012. Indikator keberhasilan penelitian meliputi: a. Aspek Kognitif : Siswa dapat dikatakan tuntas belajar apabila nilai yang didapat dari hasil tes telah memenuhi kreteria ketuntasan minimum (KKM). KKM di SMP AL - ISHLAH adalah 7,00. Dikatakan berhasil apabila 80 % nilainya di atas atau sama dengan KKM. b. Aspek afektif dan psikomotorik Pembelajaran dikatakan berhasil apabila keaktifan mencapai prosentase >75%. Kriteria penafsiran variabel penelitian ini ditentukan: Jika diperoleh prosentase < 55% = respon guru tidak baik Jika diperoleh prosentase 56% - 70% = respon guru cukup baik Jika diperoleh prosentase 71% - 85% = respon guru baik 131

Jika diperoleh prosentase >85% = respon guru sangat baik PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2012 sampai tanggal 27 Maret 2012 di kelas VIII SMP Al Ishlah Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Setelah persiapan dilakukan maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus, dan tiap siklus terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing menunjukkan peningkatan hasil belajar. Pembelajaran tersebut mampu meningkatkan hasil belajar di kelas VIII SMP Al Ishlah Semarang pada materi pokok tekanan. Hal ini dapat di lihat pada siklus I yang dari 20 terdapat 11 yang belum tuntas belajar secara individu, dapat dilihat gambar dibawah ini. 80 60 40 20 0 Keaktifan Kerja sama Rata-rata kelas Ketuntasan klasikal Kinerja guru Gambar 1. Hasil siklus 1 Sedangkan pada siklus II dari 20 hanya terdapat 3 yang belum tuntas KKM dapat dilihat dalam gambar 2 dibawah ini. 90 85 80 75 70 65 keaktifan kerjasama nilai rata-rata ketuntasan kinerja guru Gambar 2. Hasil siklus 2 132

Dibandingkan dengan siklus I yaitu sebesar 55 % (lampiran 20, hal 101). dan siklus II sebesar 85 % (lampiran 21, hal 102). Terjadi perubahan yang sangat signifikan. Ini menunjukan bahwa harus ada perubahan pada proses pembelajaran yang baru dan menarik bagi, sehingga lebih antusias mengikuti pelajaran. Jika dilihat dari perbandingan grafik antara siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut : 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 keaktifan kerjasama nilai ratarata ketuntasan klasikal kinerja guru Gambar 3. Rangkuman pelaksanaan keseluruhan pra siklus Siklus I Siklus II Meskipun dapat meningkatkan hasil belajar akan tetapi masih terdapat kelemahan dalam pembelajaran ini diantaranya adalah : 1. Bimbingan terhadap masing-masing kelompok belum merata 2. Disiplin masih kurang 3. Belum ada disiplin waktu 4. Keaktifan masih belum merata 5. Sarana belum memadai 6. Media yang digunakan sangat sederhanan Berdasarkan uraian di atas, dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dalam pokok bahasan Tekanan kelas VIII SMP Al Ishlah Semarang dapat meningkatkan hasil belajar, keaktifan, dan kerjasama dalam proes belajar mengajar sehingga pendekatan pembelajaran ini dapat diterapkan pada KBM selanjutnya untuk memotivasi dan menumbuhkan minat dalam belajar. SIMPULAN Pembelajaran IPA melalui Pendekatan Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada kelas VIII SMP Al Ishlah Semarang tahun ajaran 2011/2012., karena pembelajaran dengan menggunakan permainan monopoli dirasa lebih menarik dan menyenangkan sehingga tidak merasa bosan. Pada hasil belajar dan keaktifan melalui penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing dapat 133

meningkatkan hasil belajar IPA pada kelas VIII SMP Al Ishlah Semarang tahun ajaran 2011/2012. terdapat kesamaan dalam peningkatannya, karena peningkatan hasil belajar sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat keaktifan itu sendiri. SARAN Dari hasil penelitian dapat diajukan saran sebagai berikut : 1. Dalam proses belajar mengajar hendaknya guru menggunakan berbagai macam metode dan metode pembelajaran yang dipergunakan tepat sesuai dengan materi supaya tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran. 2. Metode pembelajaran berdasarkan masalah perlu dilakukan guru di SMP/MTs, karena dengan ini dapat meningkatkan minat, kerjasama dalam kelompok, meningkatkan interaksi dengan guru, dan keaktifan sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar. 3. Agar proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka guru dituntut lebih kreatif dan memaksimalkan kemampuannya sehingga termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA H, Hamruni. 2009. Strategi dan model-model pembelajaran aktif menyenangkan. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. Roestiyah N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sudjana, M A. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya 134