SELAMAT DATANG ANGGOTA DEWAN ENERGI NASIONAL DALAM ACARA SIDANG ANGGOTA KE - 22 4 AGUSTUS 2017 #EnergiBerkeadilan 1
SIDANG ANGGOTA KE - 22 4 AGUSTUS 2017 #EnergiBerkeadilan 2
AGENDA SIDANG ANGGOTA KE-22 DEN JAKARTA, 4 AGUSTUS 2017 NO WAKTU MATERI PELAKSANA 1. 08.30 08.40 Pembukaan Sidang Anggota DEN ke-22 Menteri ESDM selaku Ketua Harian DEN 2. 08.40 08.50 Laporan Sidang Anggota DEN ke-22 Sekretaris Jenderal DEN 3. 08.50 09.20 Sinkronisasi RUEN dalam Renstra K/L Anggota DEN Progres penyusunan RUED Provinsi Rancangan Perpres Cadangan Penyangga Energi (CPE) Progres pencapaian target bauran EBT Pengunduran Diri AUPK Teknologi, Dr. Ir. Andang Bachtiar M.Sc Koordinator Bulanan AUPK 4. 09.20 09.50 Diskusi Peserta Sidang Anggota 5. 09.50 10.00 Penutupan Menteri ESDM selaku Ketua Harian DEN 6. 10.00 10.30 Konferensi Pers Peserta Sidang Anggota 3
SINKRONISASI RUEN DENGAN RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN (STATUS JULI 2017) Bertujuan untuk mengintegrasikan rencana seluruh Kementerian yang tergabung dalam DEN dalam rangka mencapai target RUEN. NO DOKUMEN RENSTRA JUMLAH KEGIATAN PADA MATRIK RUEN JUMLAH KEGIATAN DALAM RENSTRA K/L DEN 2015 2019 YANG TERKAIT RUEN SUDAH TERAKOMODIR BELUM TERAKOMODIR 1 Kementerian ESDM 235 225 10 2 Kementerian Perindustrian 45 45 0 3 Kementerian Pertanian 4 4 0 4 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 10 10 0 5 Kementerian Perhubungan 40 14 26 6 Kementerian Keuangan 16 16 0 7 8 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi 8 8 0 33 30 3 Jumlah 391 352 39 SOLUSI 1. Kegiatan yang belum terakomodir dalam RENSTRA K/L 2015 2019 akan diusulkan semaksimal mungkin dalam RKP 2019 2. RUEN menjadi pedoman RENSTRA K/L 2020-2024 TINDAK LANJUT Mulai September-November 2017 DEN akan memfasilitasi penyiapan usulan program dan kegiatan K/L terkait RKP untuk 2019 4
PEMBINAAN PENYUSUNAN RUED PROVINSI RUED-P ditetapkan paling lambat 1 (satu) tahun setelah RUEN ditetapkan - Pasal 17 Ayat 1 Perpres 1 Tahun 2014 Timeline 2017: Diklat Pendampingan/Bimbingan Teknis Daerah Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Workshop Nasional I PROGRESS PENYUSUNAN RUED: Workshop 3 WiIayah 1. Pada tahun 2017, terdapat 7 Provinsi sudah menganggarkan kegiatan RUED (Banten, Jabar, DKI, Jateng, Bengkulu, Kalteng dan NTB). 2. Terdapat 15 provinsi yang telah melakukan kegiatan penyusunan RUED walaupun belum dianggarkan (Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi, Babel, Lampung, DIY, Bali, Sulsel, Sulbar, Kalsel, Kaltim dan Kalbar). 3. 12 Provinsi memerlukan perhatian khusus karena belum secara aktif melaksanakan penyusunan RUED (Sumsel, Jatim, Kaltara, Sulut, Sulteng, Sultra, Gorontalo, NTT, Maluku, Malut, Papua, Papua Barat). PERMASALAHAN: Kurangnya perhatian terhadap perlunya penyusunan RUED dari Pemda. SOLUSI: Dukungan Teknis Lainnya: Workshop Nasional II 1. Surat Menteri ESDM Nomor 1036/04/MEM.S/2017 kepada Gubernur perihal persiapan penyusunan RUED, 2. Permendagri Nomor 32 tahun 2017 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018 3. Surat Sekjen ESDM kepada Kapala BPS, Dirut Petamina, Dirut PLN dan Dirut PGN untuk mendukung penyusunan RUED Provinsi di daerah. Penyiapan RUED di 12 Provinsi yang memerlukan perhatian khusus melalui Rapat Anggota DEN dengan Sekda, Bappeda dan dinas terkait. 5
KRONOLOGIS PENYUSUNAN R-PERPRES CPE 1. Penyediaan CPE wajib disediakan oleh Pemerintah merupakan amanat Pasal 5 UU Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi. 2. Substansi R-Perpres CPE telah dibahas oleh Anggota DEN sejak Desember 2014 s.d. Juli 2016. 3. Sesuai arahan Presiden RI pada butir 10 hasil Sidang Paripurna ke-2 tanggal 25 Februari 2015 bahwa MESDM agar memperhatikan hal-hal penting dan strategis yang perlu diputuskan pemerintah terkait energi, sebagai contoh apabila pemerintah harus segera membuat keputusan terkait cadangan penyangga, maka segera buat keputusan tersebut. 4. Sesuai arahan Presiden RI pada butir 6 hasil Sidang Paripurna ke-3 tanggal 22 Juni 2016 bahwa Ke depan, upayakan agar pengelolaan cadangan penyangga energi tidak semuanya ditanggung oleh APBN, akan tetapi sebagian atau bahkan seluruhnya dapat diserahkan kepada investor atau investasidari pihak swasta dengan jaminan off taker dari PT. Pertamina (Persero). 5. Sidang Anggota DEN ke-18 tanggal 21 Juli 2016 telah menyepakati antara lain: Jenis sumber energi CPE meliputi minyak bumi, bensin, solar, avtur, dan LPG dengan prioritas minyak bumi untuk pengadaan CPE selama 30 hari konsumsi. R-Perpres CPE akan segera diajukan mengingat anggaran pengadaan CPE sebesar Rp800 miliar telah dialokasikan pada tahun 2016. 6. Sesuai arahan MESDM pada Rapim KESDM tanggal 21 April 2017, R-Perpres CPE ditarik kembali dari proses harmonisasi di Kemenkumham guna dicermati kembali substansi pengaturannya pada tanggal 22 Mei 2017 melalui Surat Sekjen KESDM Nomor 4121/04/SJN.H/2017. 6
Apa yang dimaksud dengan CPE? URGENSI PEMBANGUNAN CPE UU 30/2007 ttg Energi dan PP 79/2014 ttg KEN jumlah ketersediaan sumber energi dan energi yang disimpan secara nasional yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional pada kurun waktu tertentu (Pasal 1 Nomor 15 UU 30/2007). Pemerintah wajib menyediakan CPE (Pasal 5 ayat (1) UU 30/2007). merupakan cadangan di luar cadangan operasional yang disediakan badan usaha dan industri (Pasal 15 ayat (2) PP 79/2014). disediakan secara bertahap sesuai kondisi keekonomian dan kemampuan keuangan negara (Pasal 15 ayat (2) PP 79/2014). Apakah CPE diperlukan di Indonesia (saat ini, Indonesia tidak pernah mengalami kondisi krisdaren yang berkepanjangan atau perang)? Untuk mengurangi ketergantungan impor crude (sekitar 39%) dan produk (BBM 42% dan LPG 63%). Untuk meningkatkan ketahanan cadangan minyak bumi/bbm dalam negeri (hanya ada cadangan operasional BBM 21 s.d 23 hari dan LPG 17 hari milik Pertamina). Untuk mengantisipasi kerawanan jalur impor dipengaruhi faktor gepolitik negara sumber impor. Untuk menjamin ketahanan energi yang berperan sebagai the last resort dalam mengatasi kekurangan pasokan energi saat terjadi krisis energi (Pasal 15 ayat (2) PP 79/2014) Untuk mendukung peningkatan ketahanan nasional yang berperan untuk menjaga stabilitas pasokan energi Untuk memperkuat politik energi Indonesia dengan meningkatkan posisi tawar di kawasan regional dan dunia (a.l. bisnis trading oil/product dengan negara lain) Apakah pembangunan CPE dimulai setelah Cadangan Operasional disediakan oleh Badan Usaha selama 30 hari? Pertimbangan ini telah dibahas dalam Sidang Anggota DEN ke-18 tanggal 21 Juli 2016. Tindak lanjutnya, KESDM telah menyiapkan R- Permen ESDM terkait mandatori meningkatkan Cadangan Operasional menjadi 30 hari kepada Badan Usaha. Pemerintah mengatur kewajiban BU untuk membangun cadangan operasional sesuai dengan amanat Perpres 22/2017 Tahapan pembangunan CPE akan dituangkan dalam roadmap CPE yang sedang disusun oleh DEN. 7
Rapat Anggota DEN telah dilaksanakan tanggal 13 Juli 2017 sebagai tindak lanjut arahan Ketua Harian DEN pada acara Breakfast Meeting 5 Juli 2017 untuk membahas kembali R-Perpres CPE. Berdasarkan hasil Rapat Anggota DEN tersebut, merekomendasikan untuk melanjutkan penyelesaian penetapan R-Perpres CPE sesuai peraturan perundangundangan 8
% DEWAN ENERGI NASIONAL BAURAN ENERGI PRIMER TARGET RUEN 2025 Energi Baru dan Terbarukan Minyak Bumi Gas Bumi Batubara ENERGI PRIMER TARGET 1) 2016 (MTOE) KONDISI 2016 22% 30% 34,6% 400 MTOE 167,4 23% MTOE 25% 33,8% 23,9% 7,7% CAPAIAN 2) 2016 (MTOE) Minyak Bumi 76,4 34,9% 56,6 33,8% Gas Bumi 45,9 21,0% 40,1 23,9% Batubara 73,5 33,6% 57,9 34,6% EBT 22,8 10,4% 12,9 7,7% TOTAL 218,6 100% 167,4 100% 12% 10% 08% 06% 04% 02% 00% BAURAN EBT MENINGKAT RATA-RATA 0,55% PER TAHUN 3) 4.4% 4.3% 4.5% 5.3% Capaian Target RUEN 6.4% 9.8% 10.4% 6.7% 7.7% 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 TAHUN Catatan: 1) Target tahun 2016 berdasarkan RUEN; 2) Angka Sementara; 3) Dalam RUEN peningkatan EBT s.d tahun 2025 rata-rata ditargetkan 0,9% per tahun. 9
Porsi EBT dalam Bauran (%) DEWAN ENERGI NASIONAL SKENARIO Target PEMBANGUNAN EBT pada KEN EBT 100 90 80 Policy Driven Market Driven 70 60 50 Target EBT (%) 40 30 Bisa tidak mencapai target KEN Presentase Kemungkinan realisasi 20 10 Kemungkinan Trend pemanfaatan EBT 0 2016 2025 2030 2050 Prediksi Dunia: Harga ET lebih murah dari FOSIL 10
POINTERS EBT Program RUEN yg perlu (segera) dimasukan dalam RUED Bagaimana agar masuk dalam RUED dan dilaksanakan Daerah? Hambatan Program EBT yang sedang dihadapi Bagaimana mengatasinya agar tercapai target 23 persen? 11
PROGRAM RUEN DALAM RUED Bagaimana agar masuk dalam RUED dan Dilaksanakan Daerah? Mewajibkan Pemerintah daerah membangun Pembangkit Listrik Berbasis Sampah ( PLTSa) paling sedikit 10 MW per provinsi. Mewajibkan Pemerintah Daerah Kabupaten menyediakan tanah 2 Ha untuk membangun PLTS (minimum 1 MW) Mewajibkan Pabrik Kelapa Sawit membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (Cangkang, Pome, Tandan Kosong) dengan kewajiban pembelian produksi listrik oleh badan usaha penyedia tenaga listrik Membangun unit pembangkit PLTS/hybrid, PLT Bioenergi, PLTB di daerah terpencil dan pulau kecil yang tidak terjangkau distribusi PLN Membangun PLTS untuk kebutuhan listrik dari fasilitas transportasi (terminal, stasiun, pelabuhan, peralatan bongkar muat, dan lain-lain). 12
PROGRAM RUEN DALAM RUED Bagaimana agar masuk dalam RUED dan Dilaksanakan Daerah? Mewajibkan pemanfaatan sel surya minimum 30% dari luas atap untuk seluruh bangunan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Mewajibkan kepada seluruh Pemerintah Daerah menggunakan Sel Surya untuk seluruh penerangan jalan. Mewajibkan Kawasan Industri membangun Solar Cell Rooftop pada bangunan 25% dari luas atapnya. Mewajibkan pemanfaatan sel surya minimum sebesar 25% dari luas atap bangunan rumah mewah, kompleks perumahan, apartemen,melalui IMB Memfasilitas pembangunan digester biogas diwilayah Peternakan untuk kebutuhan rumah tangga Peternak. 13
BAHAN BAKAR NABATI DALAM RUEN Melaksanakan pencampuran BBN pada PLTD yang beroperasi setara 31 GW pada tahun 2025 Menerapkan kebijakan pemanfaatan BBN di sektor transportasi darat khususnya angkutan umum kota/perkotaan, transportasi laut termasuk kapal nelayan, dan transportasi udara sampai 2025 Menugaskan BUMN dan/atau BUMD untuk memproduksi dan membeli BBN BPDPKS : ada permasalahan penerapan B20 saat ini yaitu : Konsumen mengatakan penggunaan B20 menambah biaya produksinya. PT. KAI sudah menggunakan B20 sd Februari 2017, karena ada Lokomotif yang mengeluarkan asap, PT.KAI untuk sementara tidak menggunakan B20. 14
Juta Kiloliter DEWAN ENERGI NASIONAL 35 KEBUTUHAN BIODIESEL DALAM RUEN 34.00 30 Kapasitas Produksi (aktif) Biodiesel : 11,65 Juta kl 25 22.90 20 18.36 15 14.55 10 5 2.23 3.31 4.10 5.01 6.02 7.16 7.77 8.41 9.06 9.75 10.47 0 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2030 2035 2040 2050 Biodiesel 15
REKAP KONDISI PLT EBT 2011-2016 JUMLAH PEMBANGKIT YANG TELAH DIBANGUN TAHUN ANGGARAN 2011-2016 = 677 UNIT SUDAH SERAH TERIMA = 542 UNIT BELUM SERAH TERIMA = 135 UNIT KONDISI PEMBANGKIT YANG BELUM DISERAH TERIMAKAN KONDISI JUMLAH (Unit) per tanggal 31 Maret 2017 Per tanggal 05 April 2017 RUSAK 66 66 BELUM DIKETAHUI KONDISINYA 19 3 BAIK 50 66 JUMLAH 135 135 * Dari 135 unit yang belum diserah terimakan ada 23 UNIT PLT EBT masih menunggu persetujuan Presiden * Dari 66 Unit dengan Kondisi Rusak (Rusak Ringan/Rusak Berat) akan segera disurvey pada April-Mei ini agar dapat dianggarkan untuk revitalisasi pada Tahun Anggaran 2017. Sumber : EBTKE 16
@dewanenergi dewanenerginasional www.den.go.id Dewan Energi Nasional Jalan Gatot Soebroto Kav. 49 Jakarta Selatan 12950 Website: www.den.go.id Phone: (021) 52921621 Email: sekretariat@den.go.id #EnergiBerkeadilan 17