BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian, desain penelitian, faktor-faktor yang diamati, rencana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas mengenai lokasi dan tempat dilaksanakannya penelitian selanjutnya seting waktu akan membahas mengenai alokasi waktu penelitian, sedangkan pada karakteristik subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi siswa kelas 5 yang dijadikan sebagai subjek penelitian. 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01 Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. SDN Salatiga 01 terletak di tepi jalan utama yaitu di Jln. Diponegoro 13 dan masuk di wilayah Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga bersebelahan dengan Bank BCA Kota Salatiga. Sarana prasarana di sekolah sudah cukup lengkap. Prasarana fisik yang dimiliki sekolah yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru dan kepala sekolah, 1 ruang komputer, 1 ruang kesenian, 1 ruang UKS, 2 ruang agama, 1 ruang perpustakaan dengan buku penunjang pembelajaran yang cukup memadai, 1 mushola, 1 rumah dinas penjaga sekolah, kantin, koperasi, tempat parkir, pos satpam serta halaman sekolah yang cukup luas, Penelitian dilakukan di SDN Salatiga 01 karena peneliti sudah pernah praktik mengajar dan mengetahui karakteristik serta keadaan sekolah yang bisa memudahkan dalam waktu penelitian. 3.1.2 Seting Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada bulan maret 2014 Semester II tahun ajaran 2013/2014. Penentuan waktu penelitian ini disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan yaitu daur air serta mengacu pada kalender akademik sekolah. 20

21 Penelitian ini memerlukan beberapa siklus sehingga membutuhkan proses belajar yang efektif. No Pelaksanaan Penelitian 1 Proposal PTK 2 Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi Perencanaan 3 Tindakan Observasi Refleksi 4 Pelaporan Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian Januari Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Siklus I Siklus II Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2014. Pada bulan Januari peneliti menyusun proposal. Setelah itu pada bulan Januari minggu ke-4 menyusun perencanaan dan instrumen penelitian. Bulan Maret minggu ke-2 dan ke-3 digunakan untuk kegiatan UTS dan kegiatan masa jeda. Setelah itu pada minggu ke-4 peneliti mulai melaksanakan penelitian siklus I. Bulan April minggu ke-1 peneliti melanjutkan penelitian siklus II. Pada bulan April sampai bulan Mei peneliti melakukan pengolahan data hasil penelitian, membuat laporan hasil penelitian, dan konsultasi laporan serta persiapan ujian. 3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian Pada karakteristik subjek penelitian ini akan membahas mengenai subjek penelitian dan kondisi siswa di dalam kelas. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Salatiga 01 Semester II tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 49 siswa, yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 34 siswa perempuan.

22 Tingkat pemahaman dan kemampuan siswa berbeda-beda, ada yang kurang, sedang, dan di atas rata-rata. Hal ini dilihat berdasarkan hasil belajar yang diperoleh. Penelitian dilakukan di kelas 5 karena hasil belajar terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masih kurang. Hal ini terlihat dari rendahnya nilai ulangan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yaitu rata-rata nilai 68, sedangkan KKM yang ditentukan sekolah 70. Untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam tersebut peneliti menggunakan model pembelajaran imajinatif. 3.2 Jenis dan Desain Penelitian Pada Jenis penelitian dan desain penelitian akan dibahas mengenai jenis dan desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. 3.2.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain Classroom action research atau PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK adalah upaya yang ditujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan agar dapat meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas yang lebih profesional. Penelitian tindakan dipandang sebagai suatu cara untuk menandai sebuah bentuk kegiatan yang dirancang untuk memperbaiki kualitas pendidikan serta dijadikan suatu program umtuk merefleksikan diri terhadap penerapan tujuan pengembangan yang dilakukan (Mulyasa, E. 2009: 3). Menurut Arikunto (2006:58), PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Sedangkan McNiff (dalam Arikunto, 2006:102) mengemukakan PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian belajar, dan sebagainya.

23 3.2.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Desain penelitian ini terdiri dari empat komponen yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, kemudian Kemmis dan Mc Taggart mengembangkan siklus tersebut dengan menyatukan tahap tindakan dan observasi sebagai satu kesatuan. Hasil dari pengamatan ini kemudian digunakan untuk refleksi. Dari siklus atau tahapan tersebut dapat disusun menjadi rangkaian tindakan dalam penelitian. (gambar) Gambar 3.1 Tahapan Pelaksanaan PTK Desain penelitian tersebut membentuk siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral. Pada masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan (planning), tindakan dan obervasi (action & observation), dan refleksi (reflection). a) Tahap 1:Perencanaan (planning) Pada tahap ini menyusun rencana dengan kesepakatan antara guru dan peneliti. Perencanaan yang dilakukan bertujuan untuk memperbaiki dan juga meningkatkan permasalahan yang ada. b) Tahap 2 dan 3: Tindakan dan obervasi (action & observation) Pada tahap ini, perencanaan yang sudah disusun diterapkan di dalam kelas. Skenario atau rancangan tindakan yang akan dilakukan dijabarkan serinci mungkin disertai dengan penjelasan bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan. Pada waktu yang bersamaan dengan pelaksanaan tindakan,

24 pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar evaluasi. c) Tahap 4: Refleksi (reflection). Pada tahap ini, mengkaji secara menyeluruh dari tindakan yang sudah dilakukan berdasarkan hasil pengamatan pada lembar observasi, kemudian dilakukan evaluasi untuk memperbaiki dan juga menyempurnakan tindakan selanjutnya. Penelitian dengan menggunakan desain ini dilaksanakan berdasarkan rangkaian siklus di atas, begitu seterusnya. Waktu yang digunakan dalam siklus atau langkah-langkah tersebut sangat tergantung pada permasalahan yang terjadi. Apabila siklus yang dilaksanakan belum sesuai dengan indikator keberhasilan maka dapat dilanjutkan ke siklus selanjutnya dengan tahapan yang sama. 3.3 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (dalam Widoyoko, 2013:1), Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan keudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut antara lain: 1) Variabel bebas (x) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran imajinatif. Dalam model pembelajaran imajinatif, diharapkan siswa dapat mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitas sehingga mampu menciptakan gambaran-gambaran dan menghidupkan kejadian atau peristiwa, selain itu siswa dengan mudah menerima pembelajaran yang disampaikan guru dengan menggunakan cerita yang imajinatif. 2) Variabel terikat (y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat

25 adalah peningkatan hasil belajar terhadap pemahaman konsep mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hasil belajar merupakan hasil akhir yang didapatkan siswa setelah proses pembelajaran yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. 3.4 Rencana Penelitian Penelitian ini mengikuti model dari Kemmis dan Mc Taggert. Langkahlangkahnya yang pertama perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing), serta refleksi (reflecting) (Arikunto, 2010:131). Di dalam penelitian ini direncanakan dua siklus yaitu sebagai berikut: Siklus I meliputi: 1) Perencanaan Dalam tahap ini peneliti menyusun atau merancang rencana penelitian dengan menerapkan model pembelajaran imajinatif untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 SDN Salatiga 01. Rencana Perencanaan siklus I sebagai berikut: a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berdasarkan silabus. b) Membuat materi pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. c) Mempersiapkan sumber dan juga media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran. d) Menyiapkan LKS untuk siswa. e) Membuat lembar observasi. f) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa. 2) Tindakan dan Pengamatan Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat. Tindakan tersebut sebagai berikut: Siklus 1 Pertemuan ke-1 a) Dalam kegiatan awal, selalu diawali dengan apersepsi dan motivasi. b) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

26 c) Siswa diajak memasuki alam imajinasi dengan menutup mata. d) Siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan yang membangun imijinasi siswa mengenai materi yang akan disampaikan. e) Adanya kegiatan penggambaran imajinatif dengan mendengarkan cerita imajinatif dari guru. f) Siswa merasionalkan dengan menghubungkan cerita imajinatif dengan materi pembelajaran. g) Siswa memperhatikan penggambaran imajinatif tentang proses daur air melalui video pembelajaran imajinatif. h) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. i) Guru menyampaikan tugas kelompok. j) Siswa dalam kelompok melakukan kegiatan diskusi berdasarkan video pembelajaran imajinatif. k) Guru membimbing kegiatan diskusi kelompok.. l) Setiap kelompok membacakan hasil diskusi di depan kelas. m) Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai hasil diskusi kelompok yang sudah dibacakan. n) Siswa mengerjakan kuis individu untuk mengukur tingkat pemahaman terhadap materi. o) Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami. p) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pertemuan berikutnya. Siklus 1 pertemuan ke-2 a) Dalam kegiatan awal, selalu diawali dengan apersepsi dan motivasi. b) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. c) Siswa diajak memasuki alam imajinasi dengan menutup mata. d) Siswa mengingat kembali materi sebelumnya. e) Siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan yang membangun imijinasi siswa mengenai materi yang akan disampaikan.

27 f) Adanya kegiatan penggambaran imajinatif yaitu siswa melakukan petualangan imajinatif dengan bimbingan guru melalui media gambar. g) Siswa merasionalkan dengan menghubungkan petualangan imajinatif dengan materi. h) Siswa dalam kelompok memerankan drama imajinatif. i) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. j) Guru menyampaikan tugas kelompok. k) Siswa dalam kelompok melakukan kegiatan diskusi berdasarkan drama imajinatif. l) Guru membimbing kegiatan diskusi kelompok. m) Setiap kelompok membacakan hasil diskusi di depan kelas. n) Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai hasil diskusi kelompok yang sudah dibacakan. o) Siswa mengerjakan kuis individu. p) Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai materi. q) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pertemuan berikutnya. Siklus 1 pertemuan ke-3 a) Siswa mengingat kembali materi sebelumnya. b) Dalam kegiatan awal, selalu diawali dengan pertanyaan-pertanyaan yang membangun imijinasi siswa. c) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. d) Siswa mengerjakan soal evaluasi. e) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pertemuan berikutnya. Selama proses pembelajaran, guru mengamati aktivitas siswa di dalam kelas dengan mencatat pada lembar observasi. Selain itu, dalam kegiatan belajar guru mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai rencana pembelajaran yang telah direncanakan. Di dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan juga aktivitas siswa diamati oleh observer dengan mencatat hasil pengamatan menggunakan lembar observasi.

28 3) Refleksi Pada tahap ini peneliti dan juga pengamat melalukan refleksi terhadap penelitian setelah proses pembelajaran berakhir sebagai berikut: a) Menganalisis kekurangan atau kelemahan guru saat menerapkan model pembelajaran imajinatif. b) Menganalisis hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 dengan penerapan model pembelajaran imajinatif. c) Mencatat permasalahan yang dialami selama proses pembelajaran. d) Merencanakan tindak lanjut siklus II untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus I. Berdasarkan Perencanaan penelitian yang telah dibuat kemudian guru melakukan pembelajaran yang telah direncanakan. Kegiatan perencanaan pembelajaran dalam siklus I akan dilaksanakan tiga kali pertemuan. Siklus II meliputi: 1) Perencanaan Peneliti membuat perencanaan kembali seperti perencanaan pada siklus I berdasarkan hasil refleksi siklus I. Peneliti membuat perencanaan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus I. 2) Tindakan dan Pengamatan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II sesuai dengan perencanaan yang disusun yaitu: a) Melaksanakan tindakan sesuai pelaksanaan tindakan pada siklus I. b) Mengamati aktivitas siswa di kelas. Selama proses pembelajaran, guru mengamati aktivitas siswa di dalam kelas dengan mencatat pada lembar observasi. Selain itu, dalam kegiatan belajar guru mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai rencana pembelajaran yang telah direncanakan. Di dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan juga aktivitas siswa diamati oleh observer dengan mencatat hasil pengamatan menggunakan lembar observasi.

29 3) Pengamatan Dalam tahap ini dilakukan pengamatan atau observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yaitu sebagai berikut: a) Guru mengamati keaktifan siswa di dalam kelas. b) Guru mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai rencana pembelajaran yang telah direncanakan. c) Dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan juga aktivitas siswa diamati oleh observer dengan mencatat hasil pengamatan menggunakan lembar observasi. 4) Refleksi Pada tahap ini peneliti dan juga pengamat melalukan refleksi terhadap penelitian setelah proses pembelajaran berakhir sebagai berikut: a) Menganalisis kekurangan atau kelemahan guru saat menerapkan model pembelajaran imajinatif. b) Menganalisis hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 dengan penerapan model pembelajaran imajinatif. c) Mencatat permasalahan yang dialami selama proses pembelajaran. d) Mengevaluasi peningkatan proses dan hasil pembelajaran pada siklus II. 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Ada beberapa teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dengan instrumen pengumpulan data, yaitu sebagai berikut: 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini antara lain: 1) Teknik tes Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Indrakusuma

30 (dalam Arikunto, 2013:46). Di dalam penelitian ini tes dilaksanakan pada akhir pembelajaran siklus I dan siklus II. 2) Teknik non tes a) Observasi Observasi sebagai alat penilaian digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik 13dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi buatan (Sudjana, 20: 84). Di dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk mengamati keaktifan dan kegiatan siswa di dalam kelas serta keterampilan guru dalam penerapan model pembelajaran imajinatif. b) Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku surat notulen rapat, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274). Penggunaan metode dokumentasi pada penelitian ini adalah mengetahui nilai awal mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang nantinya akan digunakan sebagai perbandingan apabila penelitian sudah dilaksanakan. 3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 SDN Salatiga 01 Kota Salatiga setelah menggunakan model pembelajaran imajinatif adalah: 1) Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini dengan bentuk soal pilihan ganda. Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur segala level tujuan pembelajaran mulai dari yang sederhana sampai yang paling kompleks, kecuali tujuan berupa kemampuan mendemonstrasikan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan pada saat kegiatan akhir tiap siklus dengan cara memberikan soal evaluasi.

31 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus I SK KD Indikator Butirbutir Soal 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam 7.4 Mendeskripsi kan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruh inya 1. Mendeskripsikan proses daur air di alam 2. Menggambar secara sederhana proses daur air 3. Menyebutkan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi proses daur air 4. Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi proses daur air Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus II 1, 2, 3, 4, 5, 6 7, 8 9, 10, 11, 12, 13 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 SK KD Indikator Butirbutir Soal 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber alam daya 7.5 Mendeskripsi kan perlunya penghematan air 1. Mendeskripsikan pentingnya air bagi makhluk hidup 2. Mengidentifikasi kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air 3. Mengidentifikasi cara menghemat air 4. Menyebutkan cara melestarikan keberadaan air 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 8, 9 10, 11, 12, 13 14, 15, 16, 17,18, 19, 20 Bentuk Instru men Pilihan ganda Pilihan ganda Bentuk Instrum en Pilihan ganda Pilihan ganda

32 2) Lembar Observasi Kegiatan observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan obervasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan yang dilakukan guru pada saat mengajar dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran imajinatif. Penelitian ini menggunakan Skala Likert dengan cara memberikan tanda checklist pada kolom skor yang terdapat pada lembar evaluasi. Jawaban diberikan skor 4-1 yang ditunjukkan apabila sangat baik skor 4, baik skor 3, kurang skor 2 dan sangat kurang skor 1. Langkah Pembelajaran Pra Pembelajaran Kegiatan Awal Kegiatan Inti Tabel 3.4 Kisi-Kisi Observasi Kegiatan Mengajar Guru Langkah-langkah Pembelajaran Imajinatif Perkenalkan topik yang akan dibahas Instruksikan kepada siswa untuk menutup mata Latihan pemanasan untuk membuka pemikiran siswa Indikator No Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran 1 Memeriksa kesiapan siswa 2 Melakukan kegiatan apersepsi 3 Memberikan motivasi 4 Menyampaikan topik yang akan dibahas 5 Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai 6 dan rencana kegiatan Mengkondisikan siswa untuk siap menerima materi 7 Memberikan pertanyaanpertanyaan yang membangun 8 imajinasi mengenai materi Mengajak siswa memasuki alam imajinasi 9 Penggambaran imajinasi Memberikan cerita imajinatif 10 Mengajak berpetualang secara imajinatif dengan 11

33 Kegiatan Akhir Membuat simpulan Membentuk kelompokkelompok kecil menggunakan media Menghubungkan cerita dengan materi 12 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang 13 relevan Membagi siswa dalam kelompok 14 Guru menjelaskan aturan diskusi kelompok sebelum memulai kegiatan diskusi Guru membimbing siswa dalam kegiatan diskusi kelompok. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Guru menanyakan pendapat kelompok lain tentang hasil pekerjaan kelompok yang presentasi di depan kelas Guru memberikan kesimpulan mengenai hasil diskusi Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 15 16 17 18 19 20 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 21 Melaksanakan tindak lanjut 22

34 Langkah Pembelajaran Tabel 3.5 Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa Indikator No Pra Pembelajaran Mempersiapkan perlengkapan belajar 1 Kegiatan Awal Menjawab apersepsi dari guru 2 Memperhatikan saat guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan rencana kegiatan 3 Kegiatan Inti Memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru 4 Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru 5 Siswa dapat berimajinasi 6 Siswa dapat menghubungkan imajinasi dengan materi pembelajaran 7 Aktif bertanya selama proses pembelajaran 8 Ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran 9 Merasa senang selama proses pembelajaran 10 Mengerjakan lembar diskusi kelompok 11 Aktif dalam kegiatan diskusi 12 Adanya interaksi positif antara siswa dengan guru 13 Adanya interaksi positif antar siswa 14 Bekerja sama dalam kegiatan diskusi kelompok 15 Serius dalam kegiatan diskusi kelompok 16 Berani membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas 17 Memberikan tanggapan mengenai hasil kerja kelompok lain 18 Menggunakan bahasa yang baik dan sopan 19 Kegiatan Akhir Merefleksi pembelajaran 20 Mampu membuat kesimpulan 21 Melaksanakan tindak lanjut 22

35 3.6 Validitas dan Reliabilitas Validitas dan reliabilitas digunakan sebagai alat ukur dalam penilaian kepada siswa untuk menguji kualitas alat penilaian sebelum digunakan oleh peneliti. Alat penilaian yang digunakan akan dikatakan baik apabila alat penelitian tersebut sudah memenuhi validitas dan reliabilitas. 3.6.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuan untuk menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:211). Untuk meentukan suatu item valid atau tidak dapat menggunakan SPSS versi 16.0 for windows. Suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation = 0,339. Penetapan koefisien korelasi (r) terdapat dalam tabel nilai-nilai r product moment berdasarkan jumlah siswa. Berdasarkan tabel nilai-nilai r product moment diperoleh nilai r untuk responden (N) = 34 dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,339 (Sugiyono, 2012:372). Berikut ini no item yang dinyatakan valid dan tidak valid dari 35 item soal pilihan ganda yang diujikan pada 34 responden adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Hasil Validitas Item Siklus I No Item Valid Tidak Valid 1, 3, 4, 5, 7, 10, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 2, 6, 8, 9, 11, 12, 16, 21, 26, 28, 30, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 32, 33,34 31, 35 22 13 Tabel 3.7 Hasil Validitas Item Siklus II No Item Valid Tidak Valid 1, 3, 6, 8, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 26, 2, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 13, 15, 21, 22, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35 24, 25, 29 21 14

36 3.6.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto 2013:221). Cronbach dalam Mardapi (2007:42) menjelaskan bahwa keajegan instrumen dapat dinyatakan dengan menentukan koefisien alpha (α). Tes dapat diterima jika nilai koefisien alpha (α) > 0,7. Penggolongan nilai koefisien alpha (α) adalah sebagai berikut : α = 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α = 0,8 : dapat diterima 0,8 < α = 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan Uji reliabilitas ini dihitung dengan menggunakan SPSS 16 for Windows. Tabel 3.8 Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus I Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori Pilihan ganda 0,858 reliabilitas bagus Tabel 3.9 Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus I Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori Pilihan ganda 0,879 reliabilitas bagus Dari data hasil uji reliabilitas pada tabel 3.8 dan 3.9 dapat diketahui bahwa koefisien reliabilitas pada siklus I mencapai 0,858 dan siklus II 0,879. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan sangat reliabel karena nilai koefisien alpha lebih dari 0,8

37 3.7 Tingkat Kesukaran Untuk memperoleh kualitas instrumen yang baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan instrumen tersebut. Keseimbangan tersebut adalah adanya instrumen yang mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran adalah tingkatan yang menyatakan mudah atau seberapa sukarsebuah instrumen yang dinyatakan dengan indeks. Untuk menentukan kesukaran instrumen soal dapat menggunakan rumas sebagai berikut: I = B N Keterangan: I : indeks kesulitan untuk setiap butir soal B : banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N : banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Adapun kriteria yang digunakanyaitu apabila makin kecil indeks yang diperoleh maka makin sulit soal tersebut dan apabila makin besar indeks yang diperoleh maka makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu sebagai berikut: 0 0,30 = soal kategori sukar 0,31 0,70 = soal kategori sedang 0,71 1,00 = soal kategori mudah Berikut ini tabel hasil analisis tingkat kesukaran soal pada soal pilihan ganda yang berjumlah yang telah diujikan pada 34 responden: Tabel 3.10 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I No Indeks Interpretasi Nomor Item Jumlah 1 0 0,30 Sukar 13, 23, 24, 25, 29, 33 6 2 0,31 0,70 Sedang 5, 7, 10, 14, 15, 17, 18, 19, 10 20, 22 3 0,71 1,00 Mudah 1, 3, 4, 6, 27, 32, 34 7 Total 23

38 Dari data pada tabel 3.10 dapat disimpulkan bahwa untuk tingkat kesukaran soal pilihan ganda kategori mudah sebanyak 8 soal, sedang sebanyak 10 soal, dan sukar sebanyak 5 soal. Tabel 3.11 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus II No Indeks Interpretasi Nomor Item Jumlah 1 0 0,30 Sukar 8, 28, 30, 32, 33 5 2 0,31 0,70 Sedang 12, 16, 17, 18, 19, 23, 27, 10 31, 34, 35 3 0,71 1,00 Mudah 1, 3, 6, 14, 20, 26 6 Total 21 Dari data pada tabel 3.11 dapat disimpulkan bahwa untuk tingkat kesukaran soal pilihan ganda kategori mudah sebanyak 7 soal, sedang sebanyak 10 soal, dan sukar sebanyak 7 soal. 3.8 Analisis Data Teknik analisis data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Sedangkan nilai siswa berdasarkan tes tertulis berbentuk pilihan ganda dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Tes hasil belajar dianalisis dengan menggunakan analisis rata-rata dan juga persentase ketuntasan belajar: a) Mengukur rata-rata X = x N Keterangan: X x N : rata-rata : junlah nilai : banyaknya jumlah siswa b) Persentase ketuntasan belajar KB = NS N x 100%

39 Keterangan: KB : ketuntasan belajar NS : jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM N : banyaknya jumlah siswa Untuk lembar observasi aktivitas siswa dan juga keterampilan guru dalam mengajar dinilai berdasarkan perolehan skor pada lembar observasi yang dikategorikan menjadi empat yaitu kurang baik, cukup baik, baik, dan sangat baik. 3.9 Indikator Keberhasilan Indikator hasil dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pembelajaran tentang materi daur air pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 SDN Salatiga 01 serta ketecapaian KKM pada hasil belajar siswa. Peneliti memberi patokan 80% dari jumlah keseluruhan siswa mencapai kentuntasan belajar siswa dengan memperoleh nilai 70 sesuai dengan KKM dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan model pembelajaran imajinatif.