BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Dengan Pendekatan CTL Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Lisan dan Koneksi Matematis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. No Uraian Kegiatan Bulan

Ervina Yulias Veva Universitas Sebelas Maret Abstrak

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS. Alamat Korespondensi:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di kelas VIII-B SMP Negeri 10 Surakarta, yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoharjo, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. tentang kemampuan relating siswa, kemampuan experiencing siswa, kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

Jl. Ir. Sutami no. 36 A, Kentingan Surakarta, , 3)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tabel 3.1 Jadwal Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA),

BAB III METODE PENELITTIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016 semester genap. Alasan pemilihan tempat tersebut karena peneliti berasumsi bahwa SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo memenuhi persyaratan untuk dijadikan obyek penelitian terkait dengan permasalahan yang akan diteliti yakni rendahnya aktivitas belajar dan kemampuan koneksi matematis siswa pada mata pelajaran matematika. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: a. Tahap Persiapan Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan kegiatan permohonan pembimbing, survey, penyusunan proposal, pengajuan proposal penelitian, konsultasi dengan pembimbing dan pembuatan permohonan ijin penelitian di SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo. Tahap ini dilakukan selama bulan Desember 2015 sampai dengan Maret 2016. b. Tahap Pelaksanaan 1) Observasi awal Pada kegiatan observasi awal, peneliti melakukan observasi untuk mengetahui permasalahan yang ada di dalam kelas sebagai refleksi dalam membantu guru memperbaiki proses pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Desember 2015 sampai dengan Januari 2016. 2) Penyusunan Proposal Penyusunan proposal dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai bulan Maret 2016. 32

33 3) Observasi lanjutan Pada observasi lanjutan, peneliti mengambil data sebagai data awal yang digunakan sebagai refleksi dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan, dilaksanakan pada bulan Maret 2016. 4) Pelaksanaan tindakan Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan pengambilan data tentang proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT dan data aktivitas belajar dan kemampuan koneksi matematis siswa yang dilakukan selama bulan Maret 2016 sampai bulan April 2016. c. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Pada tahap ini penulis melakukan pengolahan data, penyusunan laporan dan konsultasi dengan pembimbing. Ini dilakukan selama bulan April 2016 sampai dengan Juli 2016. Adapun jadwal rencana pelaksanaan penelitian tersebut secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Kegiatan Penelitian Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul 1. Persiapan Penelitian a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah dan guru matematika b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan merancang tindakan c. Menyusun proposal penelitian d. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian e. Mengadakan simulasi

34 pelaksanaan tindakan 2. Pelaksanaan Tindakan a. Siklus I -perencanaan -pelaksanaan -observasi -refleksi b. Siklus II -perencanaan -pelaksanaan -observasi -refleksi 3. Analisis Data dan Pelaporan a. Analisis data (hasil tindakan 2 siklus) b. Menyusun laporan / skripsi c. Ujian dan revisi d. Penggandaan dan pengumpulan laporan B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII I SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 32 siswa. C. Data dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT adalah sebagai berikut. 1. Data aktivitas belajar siswa a. Sumber Data Sumber data dari aktivitas belajar siswa adalah hasil observasi yang dilakukan oleh enam orang observer pada aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT. Setiap siswa diamati oleh tiga observer sehingga setiap observer akan mengamati 16 siswa.

35 b. Bentuk Data Bentuk data dari dari aktivitas belajar siswa berupa skor persentase aktivitas belajar siswa untuk setiap kegiatan. 2. Data kemampuan koneksi matematis a. Sumber Data Sumber data untuk kemampuan koneksi matematis diperoleh dari hasil tes akhir siklus siswa kelas VIII I SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo. Tes akhir siklus disesuaikan dengan kompetensi dasar yang harus dicapai siswa yang disesuaikan pula dengan indikator kemampuan koneksi matematis yang ingin dicapai pada penelitian ini. b. Bentuk Data Bentuk data dari kemampuan koneksi matematis berupa skor untuk setiap indikator kemampuan koneksi matematis yang dicapai oleh siswa. 3. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT a. Sumber Data Sumber data proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT adalah hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran yang diisi oleh tiga orang observer yang melakukan pengamatan pada proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT. b. Bentuk Data Bentuk data dari proses pelaksanaan pembelajaran adalah berupa data deskriptif pelaksanaan pembelajaran dari catatan lapangan dan dokumen berupa foto dari proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT.

36 D. Teknik Pengumpulan Data Data yang relevan dengan permasalahan diperlukan untuk memecahkan masalah dalam penelitian, sedangkan untuk mendapatkan data tersebut perlu digunakan teknik pengumpulan data sehingga dapat diperoleh data yang benarbenar valid dan dapat dipercaya. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Metode Observasi Observasi adalah cara pengumpulan data dimana peneliti (orang yang ditugasi) melakukan pengamatan terhadap subjek penelitian demikian hingga si subjek tidak tahu bahwa dia sedang diamati (Budiyono, 2003:53). Dalam penelitian ini, penggunaan metode observasi dilakukan dengan cara mengamati pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang diamati meliputi kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana pembelajaran dalam RPP serta kendala yang dialami dalam pelaksanaan tindakan. Metode ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan proses pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru dan siswa. Selain itu, observasi ini digunakan dengan tujuan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT. Untuk observasi aktivitas belajar siswa, pengamatan dilakukan meliputi kegiatan siswa dalam melaksanakan indikator aktivitas belajar yang diamati selama proses pembelajaran. Instrumen bantu yang digunakan pada saat observasi adalah pedoman observasi. Pedoman observasi dibuat dengan tujuan mempermudah pengamatan pada saat observasi. Langkah-langkah menyusun pedoman observasi sebagai berikut. a. Menyusun tujuan observasi b. Menyusun butir-butir yang perlu diamati bardasar tujuan observasi c. Melakukan validasi pedoman observasi d. Melakukan revisi jika memang ada yang perlu direvisi

37 Dalam penelitian ini, dilakukan proses validasi untuk lembar observasi. Validasi dilakukan oleh dosen program studi matematika Universitas Sebelas Maret dan guru matematika SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo. Uji validitas lembar observasi dilakukan dengan cara mencocokan antara isi instrumen dengan indikator aktivitas belajar dan keterlaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. Apabila ada yang perlu direvisi, maka dilakukan perbaikan. Hal tersebut dilakukan agar lembar observasi yang digunakan dapat mengukur aktivitas belajar siswa dan keterlaksanaan pembelajaran. 2. Metode Tes Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan pertanyaan atau suruhan-suruhan kepada subjek penelitian (Budiyono, 2003:54). Dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis berbentuk uraian dengan tujuan untuk mengumpulkan data kemampuan koneksi matematis siswa. Tes uraian berupa soal-soal yang masing-masing mengandung permasalahan dan jawabannya merupakan penguraian penyelesaian permasalahan tersebut. Sebelum penelitian, dilaksanakan tes awal dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal sebelum menerapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT. Tes juga diselenggarakan setiap akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan koneksi matematis siswa setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT. Berdasarkan hasil tes awal dan tes akhir setiap siklus dapat diketahui ada atau tidaknya peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa atau tercapainya indikator keberhasilan tindakan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes uraian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat tes pada penelitian ini adalah: a) Melakukan spesifikasi materi yang pernah diajarkan b) Menyusun kisi kisi tes

38 c) Menyusun soal soal tes d) Melakukan penelaahan atau pengkajian butir butir soal e) Melakukan revisi soal soal tes jika ada yang perlu direvisi f) Melaksanakan tes Butir butir soal diuji terlebih dahulu validitasnya sebelum digunakan untuk penelitian. Menurut Nunnaly (dalam Budiyono, 2003: 55) suatu instrumen disebut valid jika mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, validitas instrumen yang digunakan adalah validitas isi. Uji validitas instrumen tes dilakukan dengan cara mencocokan antara isi instrumen dengan indikator pembelajaran dan materi pembelajaran yang digunakan. Validasi dilakukan oleh dosen program studi matematika Universitas Sebelas Maret dan guru matematika SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo. Apabila ada yang perlu direvisi, maka dilakukan perbaikan. Hal tersebut dilakukan agar tes yang digunakan dapat mengukur kemampuan siswa sesuai dengan tujuan akhir pembelajaran. Suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang-orang yang berlainan (tapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan (Budiyono, 2003: 65). Karena tes pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa sebelum dan sesudah tindakan, maka uji reliabilitas tidak dilakukan. 3. Metode Dokumen Menurut Sagala (2010:271) Dokumen digunakan untuk mendapatkan data tambahan serta informasi lainnya yang mendukung data penelitian baik dalam bentuk tulisan maupun visual. Dokumen tertulis, foto dan lainnya dapat digunakan untuk memperlihatkan suasana latar selama tindakan berlangsung di kelas. Metode dokumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengkaji berbagai arsip yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, buku ajar yang digunakan, hasil tes siswa,

39 hasil observasi selama proses pembelajaran, hasil observasi kegiatan belajar siswa, foto-foto dan video kegiatan siswa saat proses pembelajaran. E. Teknik Uji Validitas Data Validitas data dilakukan untuk menguji keabsahan data. Hal tersebut didukung oleh penjelasan yang disampaikan Suwandi (2009:60), Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Untuk menguji kebenaran data aktivitas belajar siswa dan keterlaksanaan pembelajaran yang diperoleh digunakan triangulasi penyidik, yaitu memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data (Moleong, 1999:178). Dalam penelitian ini, triangulasi penyidik dilakukan dengan membandingkan hasil observasi dari tiga orang observer yang berbeda. Data yang diperoleh dikatakan valid jika menghasilkan hasil yang sama atau minimal terdapat kesamaan hasil antara dua observer. Untuk menguji kebenaran data hasil tes kemampuan koneksi matematis siswa dilakukan dengan membandingkan hasil koreksi tes yang dilakukan oleh 2 orang korektor. Data dinyatakan valid jika kedua orang korektor menyatakan hasil yang sama. Apabila terdapat perbedaan hasil penilaian maka dilakukan pengecekan ulang terhadap dokumen tes siswa. F. Teknik Analisis Data Analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang, menggolongkan, serta menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasikan data untuk menjawab pertanyaan pokok: (1) Tema apa yang dapat ditemukan pada data; (2) Seberapa jauh data dapat mendukung tema/arah/tujuan penelitian (Suwandi, 2009:130). Sebelum penelitian dilakukan, peneliti mengadakan kegiatan prasiklus. Pada kegiatan prasiklus, peneliti melakukan observasi untuk mengetahui kondisi awal proses pembelajaran dan aktivitas belajar siswa sebelum pelaksanaan

40 tindakan. Selain observasi, juga dilakukan tes awal dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan koneksi matematis siswa menurut indikator sebelum pelaksanaan tindakan. Data yang diperoleh digunakan untuk menyusun rencana untuk tindakan selanjutnya. Setiap satu siklus tindakan berakhir, siswa diberikan tes akhir siklus yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan koneksi matematis siswa berdasarkan indikator setelah pelaksanaan tindakan. Dari analisis hasil tes akhir siklus, dapat diketahui ketercapaian indikator kinerja penelitian yang telah ditetapkan. Selain itu, analisis juga dilaksanakan pada proses pembelajaran dengan menggunakan hasil observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT. Dari analisis hasil observasi dapat diketahui tercapai tidaknya indikator keberhasilaan tindakan yang telah diterapkan. a. Analisis hasil observasi aktivitas belajar siswa Hasil pengamatan pada penelitian ini diperoleh data berupa lembar observasi yang merupakan hasil pengamatan oleh observer sebagai pengamat aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. Analisis hasil observasi aktivitas belajar siswa dengan mengitung persentase aktivitas belajar siswa adalah dengan rumus sebagai berikut: P = persentase aktivitas belajar siswa setiap indikator Selanjutnya dihitung persentase rata-rata dari indikator aktivitas belajar siswa untuk setiap kegiatan dengan rumus adalah sebagai berikut: = persentase rata-rata aktivitas belajar siswa untuk setiap kegiatan b. Analisis tes kemampuan koneksi matematis Pada penelitian ini dilaksanakan beberapa kali tes. Sebelum penelitian, dilaksanakan tes awal dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal sebelum penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT. Tes diselenggarakan setiap akhir siklus dengan

41 tujuan untuk mengetahui kemampuan koneksi matematis siswa setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT. Analisis hasil tes dimulai dengan mengoreksi pekerjaan masing-masing siswa dengan memperhatikan rubrik/pedoman penskoran kemampuan koneksi matematis seperti pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Koneksi Matematis Bentuk Kemampuan No Koneksi Matematis 1. Mengenal dan menggunakan hubungan antara ide-ide matematika. 2. Memahami keterkaitan ide-ide matematika dan membentuk ide satu dengan yang lain sehingga menghasilkan suatu keterkaitan yang menyeluruh. 3. Mengenal dan menerapkan matematika dalam kehidupan nyata. Level Skor 0 1 2 0 1 2 0 1 Indikator Siswa tidak mampu menuliskan ideide matematika yang mendasari jawaban kemudian menghubungkan dengan ide baru. Siswa mampu menuliskan ide-ide matematika yang mendasari jawaban kemudian menghubungkan dengan ide baru tetapi salah. Siswa mampu menuliskan ide-ide matematika yang mendasari jawaban kemudian menghubungkan dengan ide baru dengan benar dan tepat. Siswa tidak mampu membentuk keterkaitan ide-ide matematika sehingga menghasilkan suatu keterkaitan yang menyeluruh. Siswa mampu membentuk keterkaitan ide-ide matematika sehingga menghasilkan suatu keterkaitan yang menyeluruh tetapi salah. Siswa mampu membentuk keterkaitan ide-ide matematika sehingga menghasilkan suatu keterkaitan yang menyeluruh dengan benar dan tepat. Siswa tidak mampu mengkoneksikan antara kejadian yang ada pada kehidupan nyata ke dalam model matematika. Siswa mampu mengkoneksikan antara kejadian yang ada pada kehidupan nyata ke dalam model matematika tetapi salah. 2 Siswa mampu mengkoneksikan

42 antara kejadian yang ada pada kehidupan nyata ke dalam model matematika dengan benar dan tepat. Hasil yang diperoleh merupakan persentase level skor siswa yang telah mencapai level tertentu pada masing-masing indikator kemampuan koneksi matematis. Dari data yang diperoleh dari masing-masing indikator kemampuan koneksi matematis, kemudian dicari proporsi masing-masing level skor untuk mendapatkan persentase siswa yang telah mencapai level tertentu. Untuk menghitung persentase siswa yang telah mencapai level tertentu dengan menggunakan rumus adalah sebagai berikut: Keterangan : : Persentase siswa yang mencapai level i, dengan i = 0,1,2, dan 3 : Banyak siswa yang mencapai level i : Banyaknya siswa secara keseluruhan c. Analisis data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran Data yang digunakan adalah data keterlaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT. Data tersebut diperoleh melalui hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran yang merupakan hasil pengamatan dari tiga observer sebagai pengamat proses pembelajaran. Analisis data keterlaksanaan pembelajaran dimulai dengan menelaah kesesuaian langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan RPP yang telah disusun sesuai dengan penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT. Data yang diperoleh berupa data deskriptif pelaksanaan pembelajaran dari catatan lapangan, dan dokumen berupa foto dari proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT.

43 G. Indikator Kinerja Penelitian Indikator kinerja penelitian adalah indikator ketercapaian aktivitas belajar dan kemampuan koneksi matematis siswa dalam proses pembelajaran matematika setelah diterapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT yang dapat dinyatakan dalam bentuk persentase. Persentase indikator kinerja pada penelitian ini ditentukan berdasarkan hasil diskusi antara guru dan peneliti dengan mempertimbangkan aktivitas belajar dan kemampuan koneksi matematis awal sebelum tindakan. Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Siswa yang melakukan aktivitas belajar dalam kegiatan visual mencapai lebih dari atau sama dengan 80%, kegiatan lisan mencapai lebih dari atau sama dengan 50%, kegiatan menulis mencapai lebih dari atau sama dengan 80%, dan kegiatan emosional mencapai lebih dari atau sama dengan 50%. 2) Berdasarkan hasil tes kemampuan koneksi matematis, setidaknya 50% siswa mencapai level skor sama dengan 2 pada setiap bentuk kemampuan koneksi matematis. H. Prosedur Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian tindakan kelas. Menurut Arikunto (2011:3) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya aktivitas belajar dan kemampuan koneksi matematis siswa melalui penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT. Siklus pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan melalui empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) analisis dan refleksi.

44 a. Perencanaan (planning) Hal hal yang dilakukan pada tahap perencanaan: 1) Menyusun RPP dengan penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT. 2) Menyusun lembar observasi untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT. 3) Menyusun lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan indikator aktivitas belajar yang telah ditentukan. 4) Menyusun LKK (Lembar Kerja Kelompok) yang berisi permasalahan dan harus dicari penyelesaiannya dengan diskusi bersama kelompok. 5) Menyusun soal tes individu sebagai latihan dari materi yang telah dipelajari. 6) Menyusun soal tes akhir siklus untuk mengetahui kemampuan koneksi matematis siswa sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Semua perangkat pembelajaran dan instrumen diperlukan untuk pengumpulan data dan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran pada setiap pertemuan pada siklus. b. Pelaksanaan (acting) Pelaksanaan tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan (Kunandar, 2011: 129). Tahap pelaksanaan dilaksanakan sesuai skenario pembelajaran yang telah direncanakan dalam RPP yaitu pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT sebagai berikut: A. Kegiatan Pendahuluan 1. Guru menyiapkan kondisi kelas kemudian membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.

45 Review: 2. Guru meninjau ulang materi yang telah dimiliki siswa yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. (Relating) 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 4. Guru membangkitkan motivasi siswa dengan menyampaikan manfaat materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Relating) B. Kegiatan Inti Pengembangan: 1. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari dan melakukan tanya jawab kepada siswa. 2. Guru membimbing siswa dalam mengkaitkan materi yang dipelajari dengan pengetahuan awal yang dimiliki siswa. (Relating) Kerja Kooperatif: 3. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 siswa tiap kelompok. 4. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk Lembar Kerja Kelompok (LKK) untuk didiskusikan dengan kelompoknya. (Experiencing, Applying, Cooperating) 5. Guru mengawasi jalannya diskusi dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan. 6. Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Kerja Mandiri: 7. Guru memberikan tes individu kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. 8. Guru memberikan klarifikasi ataupun penguatan terhadap pekerjaan siswa. C. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari.

46 2. Guru meminta siswa membuat rangkuman mengenai materi yang telah dipelajari. Penugasan: 3. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari yang berhubungan dengan kehidupan nyata. (Transferring) 4. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk mempelajarinya di rumah. 5. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. c. Pengamatan (observing) Kunandar (2011: 129) mengatakan bahwa, pengamatan atau observasi adalah prosedur perekaman data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan yang dirancang. Pada tahap ini, dilaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT dan aktivitas belajar siswa. Hal yang diamati selama pelaksanaan tindakan meliputi kesesuaian pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran dengan RPP serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan strategi REACT. Pada saat mengamati pelaksanaan pembelajaran, semua observer mengamati proses pembelajaran dari awal sampai akhir dan menuliskan hasil pengamatannya pada lembar obeservasi yang telah dibuat. Hasil pengamatan dianalisis untuk melakukan refleksi. d. Refleksi (reflecting) Menurut Arikunto (2011:19), refleksi merupakan kegiatan mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Pada tahap ini, peneliti bersama-sama dengan guru mata pelajaran matematika melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung. Refleksi dilakukan setelah akhir siklus. Hal ini bertujuan untuk mengkaji dan mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan yaitu berkaitan dengan data-data yang diperoleh dan dianalisis. Jika belum mencapai indikator keberhasilan yang

47 telah ditetapkan maka perlu dilaksanakan pengulangan siklus dan peneliti kembali membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya. Perbaikan siklus selanjutnya didasarkan pada hasil analisis data lembar observasi keterlaksanaan