BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Tindakan Kelas ini telah dilaksanakan di SD Negeri 1 Kebonrejo, Desa Kebonrejo, Kecamatan. Banjarejo Kabupaten. Blora 2. Waktu Penelitian No Penelitian Tindakan Kelas ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Adapun rincian kegiatan dari awal persiapan hingga penyusunan laporan penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 1. Rincian Waktu Kegiatan dan Jenis Kegiatan Penelitian Rencana Kegiatan 1. Persiapan a. Observasi b.identifikasi masalah c. Penentuan tindakan d.pengajuan judul e. Penyusunan proposal f. Seminar proposal g.pengajuan ijin penelitian 2. Pelaksanaan a. Pengumpulan data penelitian b.analisis data 3. Penyusunan Laporan a. Penulisan laporan b.ujian Skripsi Bulan Des Jan Feb Mar Apl Mei Jun

2 36 B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Kebonrejo tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 15 peserta didik, terdiri dari 7 peserta didik putra dan 8 peserta didik putri. Dengan guru PJOK berjumlah 1 orang. C. Data dan Sumber Data Data dan sumber data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut: 1. Peserta didik, untuk mendapatkan data tentang gerak dasar lompat dengan penerapan pendekatan bermain diperoleh data tentang penilaian hasil pembelajaran (afektif, kognitif dan psikomotor) dan tes praktek lompat pada peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Kebonrejo tahun pelajaran 2015/ Guru sebagai kolaborator, untuk mengamati dan melihat tingkat keberhasilan penerapan pendekatan bermain terhadap hasil belajar gerak dasar lompat pada peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Kebonrejo tahun pelajaran 2015/ Peneliti sebagai observer, untuk mengamati dan menilai tingkat keberhasilan penerapan pendekatan bermain terhadap hasil belajar gerak dasar lompat pada peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Kebonrejo tahun pelajaran 2015/2016. D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi informasi tentang keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif, dan kuantitatif. Aspek kualitatif berupa catatan lapangan pelaksanaan selama proses pembelajaran, hasil observasi dengan berpedoman pada lembar observasi. Aspek kuantitatif yang dimaksud adalah hasil penilaian belajar dari pembelajaran gerak dasar lompat. Data penelitian dikumpulkan terdiri dari : tes (pre-test dan post-test) dan observasi. 1. Tes: dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik berdasarkan tingkat pemahaman peserta didik terhadap gerak dasar lompat serta hasil tes tulis maupun tes lisan yang diberikan oleh guru.

3 37 2. Observasi: digunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktivitas peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar melalui penerapan pendekatan bermain meliputi data dari guru yang berupa lembar observasi dan tes praktek gerak dasar lompat. Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan penelitian sebagai berikut : Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian No Sumber Data Jenis Data Teknik Pengumpulan Instrumen 1 Peserta Afektif peserta didik saat mengikuti Observasi/ Lembar Observasi. didik pembelajaran gerak dasar lompat pengamatan 2 Peserta Psikomotor peserta didik saat a. Tes a. Tes praktek gerak didik melakukan gerak dasar lompat. b. Observasi dasar lompat b. Lembar Observasi. 3 Peserta didik Kognitif/pemahaman peserta didik terhadap materi gerak dasar lompat. Tes. Tes Tulis. Tes Lisan E. Uji Validitas Data Teknik pengujian validitas data pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan trianggulasi data yang merupakan salah satu cara yang digunakan untuk peningkatan validitas data dalam penelitian. Trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Trianggulasi sumber data. Triangulasi sumber data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda sehingga data yang diperoleh benar benar objektif. Data dapat diperoleh dari peserta didik, guru kolaborator dan juga hasil pengamatan dari peneliti sebagai observer. F. Teknik Analisis Data Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik

4 38 persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran gerak dasar lompat. 1. Sikap dan keaktifan peserta didik: dengan mengamati perilaku peserta didik pada saat pembelajaran gerak dasar lompat berlangsung, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan. 2. Psikomotor peserta didik: dengan melakukan tes praktek terhadap pembelajaran gerak dasar lompat yang kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan. 3. Kognitif peserta didik: dengan jawaban peserta didik atas pertanyaan yang diberikan guru yang kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan. 4. Hasil belajar gerak dasar lompat: dengan menganalisis nilai rata-rata tes gerak dasar lompat yang kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan. G. Indikator Kinerja Penelitian Untuk menentukan ketercapaian dalam pembelajaran maka perlu dirumuskan indikator keberhasilan tindakan. Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian di sajikan pada tabel berikut: Tabel 3. Indikator Pencapaian Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Yang Diukur Prosentase Pencapaian Cara Mengukur Afektif 80% Diamati saat proses pembelajaran berlangsung Psikomotor 80% Observasi Tes praktek gerak dasar lompat. Kognitif 80% Tes Tulis/Tes Lisan Hasil Belajar 80% Diukur melalui ketuntasan belajar peserta didik pada materi gerak dasar lompat melalui hasil (aspek afektif & kognitif dan psikomotorik) Sesuai dengan KKM sekolah 75.

5 39 H. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian PTK. Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan dalam beberapa siklus. Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu metode penelitian tindakan kelas. Langkah selanjutnya menentukan banyaknya tindakan dilakukan dalam siklus. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti akan melakukan tindakan-tindakan yang dalam pelaksanaanya berlangsung secara terus menerus dan tindakantindakan akan dilaksanakan dalam siklus yang peneliti berikan pada siswa yang peneliti jadikan subjek penelitian. Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedurnya adalah dilaksanakan secara partisipatif atau kolaborasi antara (guru dengan tim lainnya) dan dilakukan secara bekerja sama, mulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan rencana tindakan dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama. Diskusi yang bersifat analitik yang kemudian dilanjutkan pada langkah reflektif-evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi, atau pembetulan, atau penyempurnaan pada siklus kedua dan seterusnya. Adapun skematik kegiatan inti penelitian ini sebagai berikut : Plan Reflection Siklus I Action/ Observation Reflection Action / Observation SiklusII Gambar. 13 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Sumber : Pedoman Penulisan Skripsi, 2012 : 35)

6 40 Secara garis besar, prosedur makro pelaksanaan PTK dalam Agus kristyanto (2010:67) ditempuh melalui langkah langkah yang meliputi : 1. Identifikasi dan analisis masalah. 2. Penetapan fokus permasalahan. 3. Perencanaan tindakan. 4. Pelaksanaan tindakan. 5. Observasi. 6. Refleksi. Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1) Identifikasi dan Analisis Masalah Penelitian Tindakan Kelas a) Identifikasi Masalah Penelitian Tindakan Kelas adalah sebuah proses untuk mempertajam masalah. b) Analisis Masalah Penelitian Tindakan Kelas adalah proses penguraian yang bersifat reflektif atas masalah yang berhasil di identifikasikan. c) Pemilihan Alternatif Tindakan (Solusi praktis) adalah merupakan alternatif tindakan yang berupa berbagai pilihan-pilihan tindakan, baik tindakan peneliti utama atau tindakan kolaborator. 2) Penetapan Fokus Permasalahan Penelitian Tindakan Kelas yaitu diperolehnya rumusan masalah yang layak untuk ditindak lanjuti dalam sebuah kegiatan Penelitian Tindakan Kelas. 3) Perencanaan Tindakan yaitu meliputi beberapa hal yang terkait dengan: pembuatan skenario pembelajaran, persiapan sarana pembelajaran, persiapan instrument penelitian untuk pembelajaran, dan simulasi pelaksanaan tindakan. 4) Pelaksanaan Tindakan adalah pelaksanaan atas apa yang sudah direncanakan. 5) Observasi adalah merupakan sebuah proses pengamatan kejadian pada saat pelaksanaan tindakan. 6) Refleksi merupakan tahap untuk menelaah dan memproses data yang didapat saat pelaksanaan observasi.

7 41 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun skenario pembelajaran yang terdiri dari : 1) Peneliti dan kolabolator menentukan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada peserta didik dengan mengacu kepada kurikulum. 2) Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam PTK, yaitu gerak dasar lompat. 3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian gerak dasar lompat. 4) Menyiapkan sarana prasarana atau media yang diperlukan untuk membantu pengajaran 5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran b. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan, tahap ini dilakukan bersama dengan tahap observasi terhadap dampak tindakan. Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah - langkah kegiatan adalah : 1) Peneliti dan guru menyiapkan peserta didik dengan berdoa dan dilanjutkan presensi. 2) Peneliti dan guru menyampaikan motivasi dan tujuan pembelajaran, serta kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai peserta didik secara singkat. 3) Memberi penjelasan pada peserta didik tentang materi yang akan diberikan, khususnya materi gerak dasar lompat dan memberikan penjelasan secara garis besar apa yang dimaksud pendekatan bermain. 4) Melakukan pemanasan dengan permainan.

8 42 5) Peneliti dan guru memperagakan gerak dasar lompat yang meliputi sikap awal, saat melompat dan sikap akhir. 6) Peneliti dan guru meminta peserta didik untuk melakukan gerakan yang telah dicontohkan sekaligus menilai gerakan tiap peserta didik sebagai skor dasar untuk penerapan pendekatan bermain. Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. 7) Melakukan refleksi dan evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik yang berguna untuk mendapatkan hasil apakah proses pembelajaran tersebut sudah berhasil atau belum. 8) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung 9) Menyampaikan tanya-jawab, pemberian tugas, berdoa, dan dibubarkan. c. Tahap Observasi Kegiatan obeservasi dilakukan bersama dengan kegiatan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan melalui penerapan pendekatan bermain terhadap gerak dasar lompat. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati dalam proses pembelajaran, meliputi aktifitas peserta didik dan guru dalam proses belajar mengajar, dan kebenaran peserta didik dalam melakukan gerak dasar lompat. Observasi ini untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam pembelajaran gerak dasar lompat selanjutnya mencatat data yang ada kemudian mentranskripsikan untuk di analisis dan di refleksikan yang berguna untuk acuan pembelajaran selanjutnya. d. Tahap Evaluasi (Refleksi) Dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan di interprestasi sehingga diperoleh kesimpulan apa saja yang perlu diperbaiki dan apa saja yang perlu dipertahankan. Peneliti melakukan analisis dengan cara mencatat kendala-kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran. Hasil yang telah diperoleh akan berupa temuan-temuan daftar permasalahan yang muncul di lapangan selama proses pembelajaran

9 dijadikan sebagai dasar untuk menyusun tindakan dalam siklus selanjutnya Siklus II Siklus II dilakukan apabila menurut hasil capaian yang diharapkan pada siklus sebelumnya belum mencapai target. Selain itu dari hasil analisis dan refleksi yang diperoleh pada siklus sebelumnya, perencanaan tindakan pada siklus II dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran gerak dasar lompat sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani yang dibuat guru. Dari itu bisa dilihat apakah mengalami peningkatan atau tidak.