BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah (Fitri, 2007).

b) Prinsip c) Teori PENGGOLONGAN ABO

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH

Shabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H

KONSEP GOLONGAN DARAH ABO DAN RHESUS. Ns. Haryati

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

TUGAS KELOMPOK TRANSFUSI DARAH GOLONGAN DARAH. Disusun Oleh : Ayu Anulus. Putu Desy Metriani. Natalia Sandra Margasira. Ni Luh Novita Pratami

Sistem penggolongan darah manusia telah cukup banyak ditemukan sampai saat ini, seperti sistem golongan darah ABO, Sistem MNSs, Faktor Rh, dan

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH A, B, AB, O & RHESUS DISUSUN OLEH : KELOMPOK V-A/ GANJIL NUR ALIMIN [ ]

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA

GOLONGAN DARAH. Sejarah

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Alel Ganda Pada Golongan Darah dan Rambut pada Jari Tangan Manusia

ALEL GANDA. Oleh ARNI AMIR

PEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA. Tujuan Pembelajaran

ALEL OLEH : GIRI WIARTO

ALEL GANDA. Luisa Diana Handoyo, M.Si.

ALEL GANDA DAN PEWARISAN GOLONGAN DARAH

I. Tujuan Praktikum II. Landasan Teori Fenotip Alel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MULTIPEL ALEL PD GOLONGAN DARAH. Prof. DR. ENDANG PURWANINGSIH, MS, PA

PENETAPAN GOLONGAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH

Alel Ganda Suhardi, S.Pt.,MP

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

Golongan darah. Kuliah SP modul HOM 2009

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENYAKIT HEMOLITIK PADA NEONATUS MADE SUANDIKA SKEP,NS,MKEP CWCCA

Pemeriksaan Golongan Darah dan Rhesus pada Anak Kelas 4,5, dan 6 Sekolah Dasar di Desa Tribuana Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar belakang. orang yang sudah meninggal, kegunaan golongan darah lebih tertuju pada

GOLONGAN DARAH. Semester I 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen, antibodi, panas, elektrolit dan vitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darah

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Agus Yohena Zondha (2010), membahas mengenai

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH DAN RHESUS PELAJAR KELAS 5 DAN 6 SEKOLAH DASAR DI DESA TARO KECATAMAN TEGALLALANG GIANYAR ABSTRAK ABSTRACT

PENERAPAN RULE BASE EXPERT SYSTEM UNTUK MENGETAHUI HASIL PERKAWINAN ANTAR GOLONGAN DARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock dan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi cukup besar dan menimbulkan resiko lebih lanjut yang dapat. darah masih saja terjadi.( Soedarmono, S.M.Yuyun, 2008 ).

Manual Prosedur dan Instruksi Kerja Praktikum Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya

Penerapan Kombinatorial dalam Hukum Pewarisan Sifat pada Manusia

autologous control yang positif mengindikasikan adanya keabnormalan pada pasien itu sendiri yang disebabkan adanya alloantibody di lapisan sel darah

Golongan Darah. darah donor + resipien. oleh karena terjadi aglutinasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya, berada dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup

Kombinatorial dan Peluang Membantu Penyelesaian Permasalahan Genetik Sederhana

KASUS INCOMPATIBLE PADA PEMERIKSAAN UJI SILANG SERASI (CROSSMATCHING) PADA LEBIH DARI SATU DONOR DENGAN METODE GELL TEST

b. Serum grouping ( Back Typing)

Ilmu Pengetahuan Alam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kegunaan Penentuan Golongan Darah A, B, AB, O

A. Judul: Alel Ganda. B. Tujuan 1. Mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda. dan menentukan genotipnya sendiri.

MODUL MATA PELAJARAN IPA

Manual Prosedur Praktikum

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1

PETUNJUK PRAKTIKUM GENETIKA DASAR. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Identifikasi dan Analisis Hasil Pemeriksaan Hematologi pada Pasangan Infertil

BAB V SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Jaringan pada sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah. Pembuluh darah ini beredar ke seluruh tubuh.

BAB III. METODE PENELITIAN

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

GOLONGAN DARAH Sejarah : Landsteiner (1900) : gol darah A, B, AB, O gol darah lain : Lewis, Duffi, rhesus, Kidd, Lutheran Yang terpenting ; ABO dan rh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem golongan darah ABO ditemukan oleh ilmuwan. Austria bernama Karl Landsteiner, menemukan tiga tipe

GENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM PEREDARAN DARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia membawa gen penyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah,

I. PENDAHULUAN II. KOMBINATORIAL

PANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. yang sering dihadapi tenaga kesehatan terjadi pada sekitar 25-50% bayi

SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO

PENERAPAN RULE BASE EXPERT SYSTEM UNTUK MENGETAHUI HASIL PERKAWINAN ANTAR GOLONGAN DARAH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA

biologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide dengan Reagen Serum Golongan Darah A, B, O

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan di Unit Transfusi Darah Cabang Palang Merah Indonesia

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

Penerapan Peluang Diskrit, Pohon, dan Graf dalam Pewarisan Sifat Ilmu Genetika

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: N

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Secara global, luka bakar adalah masalah serius. bagi kesehatan masyarakat. Diperkirakan

5 Sistem. Peredaran Darah. Bab. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O 2

PENYAKIT HEMOLITIK PADA BAYI BARU LAHIR

REAKSI ANTIGEN-ANTIBODI DAN KAITANNYA DENGAN PRINSIP DASAR IMUNISASI. Oleh : Rini Rinelly, (B8A)

Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA?

Beberapa pola: AKAN MENJELASKAN... Alel Ganda Gen letal Linkage Crossing over Determinasi Sex

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

SISTEM IMUN. Pengantar Biopsikologi KUL VII

BAB 7 KEMUNGKINAN 18 MARET 2010 BAMBANG IRAWAN

ABSTRAK PREVALENSI KADAR TITER ANTI-A YANG TINGGI PADA POPULASI GOLONGAN DARAH O DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal : 3 : 3 : 1 1 : 3 : 3 : 9 1 : 1 : 1 : 1 3 : 3 : 1 : 9

BAB I PENDAHULUAN. mengukur hemoglobin pada sejumlah volume darah. Kadar normal hemoglobin

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (kontrol)

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

POLA PEWARISAN PENYAKIT HIPERTENSI DALAM KELUARGA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GENETIKA

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

Aplikasi Kombinatorial dan Peluang Diskrit Untuk Menyelesaikan Masalah-Masalah dalam Hukum Pewarisan Mendel

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dengan kata lain, golongan darah ditentukan oleh jumlah zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah. Ada dua jenis penggolongan darah yang paling penting, yaitu penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Selain sistem ABO dan Rh, masih ada lagi macam penggolongan darah lain yang ditentukan berdasarkan antigen yang terkandung dalam sel darah merah. Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Dan pada makalah ini kami akan membahas penggolongan darah ABO, MN, dan Rh. Di Indonesia, kita masih sering mendengar/mempercayai mitos-mitos atau salah paham tentang golongan darah, seperti : a. Golongan darah anak harus sama dengan golongan darah salah satu orangtua b. Golongan darah anak perempuan ikut ayah, golongan darah anak lakilaki ikut ibu c. Golongan darah O lebih kuat daripada golongan darah lain d. Darah yang berwarna gelap berarti golongan darah O Tidak ada satupun mitos di atas yang benar. Salah satu komplikasi dari mitos ini adalah memicu pertengkaran suami isteri jika memiliki anak yang berbeda golongan darah dengan salah satu atau kedua orangtuanya ; sang suami mencurigai sang isteri, atau menuduh sang isteri telah berselingkuh. Sebenarnya pemahaman terhadap golongan darah telah mereka pelajari di bangku SMA, tapi banyak di antara mereka yang melupakannya dan akhirnya sebagian dari kita terpengaruh oleh mitos-mitos yang ada. Makalah Penggolongan Darah Page 1

Golongan darah kita ditentukan oleh perpaduan gen yang diwariskan oleh ayah dan gen yang diwariskan oleh ibu kita. Pewarisan gen yang menentukan golongan darah mengikuti hukum Mendel. Jenis gen yang diwariskan itu disebut genotip (genotype), terdiri dari genotip A, B, dan O. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan kami bahas dalam karya ilmiah ini adalah a. Kenapa darah O bisa ditranfusikan ke semua golongan darah O? b. Gangguan apa yang terjadi ketika darah manusia disuntikkan ke kelinci? c. Kenapa golongan darah dibedakan menjadi A, B, AB, O? d. Apa maksut dari I rhrh? e. Golongan darah apa yang dimiliki ibu jika anak bergolongan darah O dan Bapak bergolongan darah B? f. Kenapa golongan darah di Indonesia kebanyakan bergolongan darah O? 1.3 Tujuan Penelitian a. Penyebab darah O bisa ditranfusikan ke semua golongan darah O. b. Gangguan yang terjadi ketika darah manusia disuntikkan ke kelinci. c. Penyebab golongan darah dibedakan menjadi A, B, AB, O. d. Maksut dari I rhrh. e. Mengetahui golongan darah yang dimiliki ibu jika anak bergolongan darah O dan Bapak bergolongan darah B. f. Penyebab golongan darah di Indonesia kebanyakan bergolongan darah O. 1.4 Manfaat Penelitian a. Mengetahui tentang syarat transfusi darah dilakukan. b. Memahami bahaya yang ditimbulkan ketika terjadi kesalahan dalam proses pentranfusikan darah. c. Mengetahui alasan penggolongan darah diberi nama A, B, AB, dan O. Makalah Penggolongan Darah Page 2

d. Tahu maksut dari istilah-istilah dari macam-macam singkatan dalam masalah penggolongan darah. e. Mengetahui golongan darah yang mungkin dimiliki anak ketika telah diketahui golongan darah orang tua. f. Memahami penyebab golongan darah di Indonesia kebanyakan bergolongan darah O. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dari media cetak Dari buku Paduan Pembelajaran Biologi Untu SMA & MA kelas XII, kami memperoleh informasi bahwa Pengetahuan komposisi darah dan studi tentang sirkulasi darah, pertama ditemukan oleh Harvey (1616-1628). Landsteiner (1990) menemukan dan menklasifikasikan aglutinogen dan aglutinin pada darah dapat memecahkan masalah dalam tranfusi darah. Lanster memperhatikan bahwa sel darah merah (red blood cells=rbc) pada populasi manusia berbeda-beda, berkenaan dengan protein spesifik (antigen) yang ditemukan pada bagian permulaan sel darah merah. 2.2 Dari media online Dari situs http://id.wikipedia.org/wiki/golongan_darah kami juga memperoleh informasi bahwa Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. Makalah Penggolongan Darah Page 3

BAB III METODE PENELIAN Agar dapat diperoleh hasil karya yang memberikan hasil runtut dan sistematis, maka penulis menggunakan metode penelitian. Metode penelitian yang penulis gunakan, antara lain : 3.1 Studi Pustaka Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penyusunan karya ilmiah adalah studi pustaka. Berdasarkan permasalahan yang timbul maka penulis berusaha mencari sumber-sumber pustaka yang relevan, mempelajarinya, dan menuangkannya dalam telaah pustaka. 3.2 Analisis Data Analisis data diartikan sebagai mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dan dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif, yaitu data-data atau sumber refensi yang terkumpul dipelajari, kemudian dianalisis dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat generalisasi hasil penelitian. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Penggolongan Darah Pembagian golongan darah tidak lepas dari jasa besar seorang ilmuwan berkebangsaan Austria, bernama Karl Landsteiner. Ia lahir di Wina, Austria Makalah Penggolongan Darah Page 4

14 Juni 1868, anak seorang doktor hukum dan jurnalis terkenal yang meninggal sejak Karl berusia 6 tahun. Landsteiner menikah dengan Helen Wlasto pada 1916. Penemuannya mengenai klasifikasi golongan darah A,B dan O menghantarkannya meraih nobel dibidang kedokteran tahun 1930. Kemudian, Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli kolega Landsteiner menemukan golongan darah AB. Sejak kecil, Karl menyukai ilmu kedokteran dan biologi. Ia memilih Universitas kedokteran di Wina dan lulus tahun 1891. Kemudian, memperdalam ilmu kimia selama lima tahun di Laboratorium Hantzch di Zurich. Pada tahun, 1896, Karl kembali ke Wina dan bekerja di Rumah Sakit Gruber di Institut Higiene Wina. Karl yang keturunan Yahudi ini kemudian menekuni penyelidikan tentang kekebalan tubuh manusia dan penyakit. Sayangnya, Karl harus pindah tugas menjadi dokter pembantu di Departemen Anatomi dan Patologi di Universitas Wina. Anehnya, Karl tidak menyukai hal itu. Ia lebih menyukai bidang lama yang ia tekuni. Golongan darah adalah ciri khusus darah atas suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dengan kata lain, golongan darah ditentukan oleh jumlah zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah. Karl Landsteiner menemukan 3 dari 4 golongan darah (yang kemudian disebut sistem ABO) dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana itu dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor. Hasil percobaan itu menghasilkan dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B), dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O). Kesimpulannya, ada dua macam antigen A dan B di dalam sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O. Kemudian, Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli kolega Landsteiner menemukan golongan darah AB. Pada golongan darah AB, Makalah Penggolongan Darah Page 5

kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah, sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi. Pada 24 Juni 1943, Karl meninggal karena serangan jantung saat ia bekerja di laboratoriumnya. Perjuangannya di bidang ilmu pengetahuan tidak sia-sia, karena sampai saat ini hasil temuannya masih digunakan oleh masyarakat seluruh dunia. 4.2 Macam-macam Sistem Penggolongan Darah Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Namun kami akan memberikannya beberapa saja, diantaranya sebagai berikut. 4.3 Penggolongan Darah Berdasarkan Sistem ABO Dalam sistem A-B-O dikenal 2 macam antigen, yaitu antigen A dan antigen B. Golongan darah kita ditentukan oleh perpaduan gen yang diwariskan oleh ayah dan gen yang diwariskan oleh ibu kita. Pewarisan gen yang menentukan golongan darah mengikuti hukum Mendel. Jenis gen yang diwariskan itu disebut genotip (genotype), terdiri dari genotip A, B, dan O. Perpaduan gen O dan gen O menghasilkan golongan darah O. Perpaduan gen A dan gen O menghasilkan golongan darah A. Perpaduan gen A dan gen A menghasilkan golongan darah A. Makalah Penggolongan Darah Page 6

Perpaduan gen B dan gen O menghasilkan golongan darah B. Perpaduan gen B dan gen B menghasilkan golongan darah B. Perpaduan gen A dan gen B menghasilkan golongan darah AB. Dengan kata lain : Jika kita bergolongan darah O, kita hanya mempunyai gen O. Jika kita bergolongan darah A, kita mungkin mempunyai gen A saja, atau mempunyai gen A dan gen O. Jika kita bergolongan darah B, kita mungkin mempunyai gen B saja, atau mempunyai gen B dan gen O. Jika kita bergolongan darah AB, kita mempunyai gen A dan gen B. Orang yang bergolongan darah A, jika menerima gen A dan gen A dari kedua orangtuanya, disebut homozigot ; jika menerima gen A dan gen O dari kedua orangtuanya, disebut heterozigot. Orang yang bergolongan darah B, jika menerima gen B dan gen B dari kedua orangtuanya, disebut homozigot ; jika menerima gen B dan gen O dari kedua orangtuanya, disebut heterozigot. Orang yang bergolongan darah O hanya mewariskan gen O untuk keturunannya. Orang yang bergolongan darah A bisa mewariskan gen A atau gen O untuk keturunannya. Orang yang bergolongan darah B bisa mewariskan gen B atau gen O untuk keturunannya. Orang yang bergolongan darah AB bisa mewariskan gen A atau gen B untuk keturunannya. Oleh karena itu : Orangtua golongan O dan O, menghasilkan anak golongan O. Orangtua golongan O dan A, menghasilkan anak atau golongan A. Orangtua golongan O dan B, menghasilkan anak golongan O atau golongan B. Makalah Penggolongan Darah Page 7

Orangtua golongan O dan AB, menghasilkan anak golongan A atau golongan B. Orangtua golongan A dan A, menghasilkan anak golongan A atau golongan O. Orangtua golongan. A dan B, menghasilkan anak golongan A atau golongan B atau golongan AB atau golongan O. Orangtua golongan A dan AB, menghasilkan anak golongan A atau golongan AB atau golongan B. Orangtua golongan B dan B, menghasilkan anak golongan B atau golongan O. Orangtua golongan B dan AB, menghasilkan anak golongan A atau golongan AB atau golongan B. Orangtua golongan AB dan AB, menghasilkan anak golongan A atau golongan B atau golongan AB. Cara menentukan golongan darah dengan sistem ABO adalah sebagai berikut: a. Ujung jari dibersihkan dengan kapas yg telah dibasahi alkohol 70%, jangan diusap agar tetap steril. b. Jarum dibersihkan dengan kapas yang telah dibasahi alkohol 70%, kemudian ditusuk ke ujung jari dengan alkohol 70%, apabila darah telah di teteskan. c. Pijit ujung jari agar darah mudah keluar, kemudian teteskan pada kaca objek A dan B. d. Bersihkan kembali ujung jari dengan alkohol 70% apabila darah telah di teteskan. e. Beri setetes serum anti A pada darah di kaca A dan serum anti B pada darah di kaca B. f. Campur tetesan darah yg telah diberi serum dan amati hasilnya. Tentukan golongan darah berdasarkan keterangan berikut: Makalah Penggolongan Darah Page 8

Jika darah di A menggumpal sedangkan di B tidak maka termasuk golongan darah A. Jika darah di A tidak menggumpal sedangkan di B menggumpal maka termasuk golongan darah B. Jika darah di A dan B menggumpal maka termasuk golongan darah AB. Jika darah A dan B tidak menggumpal maka termasuk golongan darah O Tabel kecocokan RBC Golongan darah resipien Donor O O+ A A+ B B+ AB AB+ O O+ A A+ B B+ AB Makalah Penggolongan Darah Page 9

AB+ Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda. 4.4 Penggolongan Darah Berdasarkan Sistem MN Sistem penggolongan darah MN, M, dan N didasarkan pada dua molekul spesifik yang terletak pada permukaan sel darah merah. Orang-orang dengan golongan darah M mempunyai satu dari kedua tipe molekul ini dan orang dengan golongan darah N mempunyai tipe yang lainnya. Golongan MN dikarakterisasi oleh adanya kedua molekul pada sel darah merah. Sebuah lokus gen tunggal, dimana dua variasi alel bisa berada, menentukan golongan-golongan darah ini. Individu M adalah homozigot untuk satu alel; individu N adalah homozigot untuk alel yang lainnya. Kondisi heterozigot terdapat pada golongan MN. Perlu diperhatikan bahwa fenotip MN bukanlah intermediet antara fenotip M dan N, tetapi kedua fenotip tersebut secara sendiri-sendiri terekspresikan oleh adanya kedua tipe molekul ini pada sel darah merah. Golongan darah M, N, dan MN tidak menimbulkan penggumpalan pada darah manusia, karena darah manusia tidak membentuk zat anti M dan anti N. Penggumpalan akan terjadi apabila antigen tersebut (M, N, dan MN) disuntikkan ke tubuh kelinci. Menurut penelitian, keberadaan antigen itu ditentukan oleh suatu gen yang memiliki dua alel. Dengan demikian, Makalah Penggolongan Darah Page 10

golongan darah M memiliki genotip L M L M ; golongan darah N memiliki genotip L N L N ; sedangkan golongan darah MN memiliki genotip L M L N. Bagaimanakah hubungannya dengan golongan darah AB0? Ternyata, pada semua golongan darah ditemukan golongan darah golongan darah MN. Jadi, golongan darah A ada kemungkinan memiliki golongan darah M, N, atau MN. Demikian pula, golongan darah B dan 0. Misalnya, orang bergolongan darah A, M mempunyai genotip I A I A, L M L M. Golongan darah B, M memiliki genotip I B I B, L M L M. Golongan darah A, N memiliki genotip I A IA, L N L N, dan seterusnya. 4.5 Penggolongan Darah Berdasarkan Sistem Rhesus Landsteiner dan Weiner tahun 1940 menemukan antigen sistem Rhesus pada sel darah merah. Mula-mula mereka menyuntikkan sel darah monyet Rhesus pada kelinci, ternyata serum kelinci yang telah disuntik atau diimunisasi tersebut, mengandung zat anti atau antibody yang mengagglutinasikan (menggumpalkan) sel darah merah, seperti pada ±85% orang-orang Eropa, dan golongan darah mereka kemudian disebut golongan Rhesus Positif (Rh Positif). Pada ±15% sisanya, yang sel-selnya tidak diagglutinasikan (tidak digumpalkan) disebut golongan Rhesus negatif (Rh negatif). Dalam sistem Rhesus tidak ada anti RH yang timbul secara alami. Bila dalam tubuh seseorang ada zat anti, anti RH, pasti hal itu karena immunisasi. Proses immunisasi memerlukan waktu, mungkin beberapa minggu setelah penyuntikan antigen, sebelum zat antinya terbentuk dalam darah. Dalam sistem Rhesus telah ditemukan beberapa macam antigen dan antigen yang utama, yaitu antigen D. Antigen ini merupakan antigen yang kuat yang dapat menyebabkan komplikasi, berupa reaksi transfusi hemolitik, yaitu reaksi hancurnya sel-sel darah merah. Pada bayi menyebabkan penyakit Hemolytic disease of the newborn, yaitu bayi lahir kuning atau bahkan bengkak di seluruh tubuh atau mungkin lahir meninggal. Cara seseorang mendapatkan immunisasi antigen golongan darah adalah: Makalah Penggolongan Darah Page 11

1. Transfusi darah. Seseorang yang mempunyai golongan Rhesus negatif ditransfusi dengan golongan Rhesus positif, pada orang itu dapat berbentuk zat anti atau antibody, yaitu anti-d. 2. Kehamilan. Wanita yang mempunyai golongan Rhesus negatif, menikah dengan laki-laki yang mempunyai golongan Rhesus positif, kemudian hamil bayi golongan Rhesus positif, pada wanita tersebut dapat berbentuk zat anti atau antibody, yaitu anti-d. Perlu diketahui bahwa adanya zat anti atau antibody dalam serum seseorang, tidak dengan sendirinya mempengaruhi kesehatan seseorang, tetapi keadaan ini dapat menjadi buruk pada keadaan: 1. Transfusi darah. Bahaya timbulnya reaksi transfusi hemolitik. 2. Kehamilan. Bahaya timbulnya Hemolytic disease of the newborn pada bayi. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Mengetahui golongan darah untuk setiap indifidu sangatlah penting dalam pentranfusian darah. Dalam kenyataan sehari-hari, di Indonesia masih sangat banyak orang yang tidak pernah memeriksa golongan darahnya. Banyak di antara kita yang asal menebak golongan darah ketika harus mengisi data resmi seperti di KTP (Kartu Tanda Penduduk). Sesungguhnya hal ini sangat berbahaya. Jika di suatu saat kita membutuhkan darah donor, ketidakcocokan darah kita dengan darah donor bisa menimbulkan efek fatal/kematian. Saat ini hampir semua puskesmas dan bidan desa di seluruh Indonesia telah dilengkapi dengan alat dan bahan pemeriksaan golongan darah. Mengingat pentingnya kita mengetahui golongan darah kita, ada baiknya setiap orang di negeri ini mengetahui golongan darah masing-masing. Pemeriksaan golongan darah hanya butuh waktu singkat, tidak lebih dari 15 menit. Golongan darah kita Makalah Penggolongan Darah Page 12

bersifat tetap, tidak bisa berubah-ubah. Jika seseorang pernah mendapati golongan darahnya berbeda dalam dua kali pemeriksaan, berarti ada salah satu pemeriksaan yang salah. Makalah Penggolongan Darah Page 13

DAFTAR PUSTAKA Kistinnah, Indun dan Endang Sri Lestari. 2006. Biologi 3 Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Jakarta: Encarta. Subardi dkk. 2009. Biologi 3 Untuk SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Suwarno. 2009. Paduan Pembelajaran Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. www.aimustakim.wordpress.com www.kesehatan.kompasiana.com www.pmi-kaboku.comule.com www.wikipedia.org Makalah Penggolongan Darah Page 14