BAB I PENDAHULUAN. pada april 2009 menjadi Rp 1,857 triliun pada September 2009.

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan segmen pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting

BAB I PENDAHULUAN. rumah pribadi atau memiliki sebuah mobil mewah dan masih banyak tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang. Secara umum, investasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB V PENUTUP. reksa dana saham sampel periode Januari 2013 Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat semakin sadar akan kebutuhan untuk berinvestasi. Hal ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. persen ke depan, dibutuhkan investasi sekitar Rp Trilyun per tahun. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

I. PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. karena ada pepatah yang mengatakan Time is Money atau Waktu adalah Uang.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas, tapi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin

PADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN. NPM : Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

PENDAHULUAN. Berinvestasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi langsung dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Tuhan yang telah memberikan berkat, kasih dan kekuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

Gambar 1.1. Grafik IHSG periode

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya di suatu perusahaan. Perkembangan suatu pasar tentu saja

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. dengan portofolio yang dikelola oleh manajer investasi yang profesional (Debasish,

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleks sehingga memunculkan beragam alternatif dalam berinvestasi.

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi investor untuk menanamkan dananya untuk memperoleh return berupa

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

Simforianus 1 ; Yanthi Hutagaol 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe,

F A Q OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-012

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Perbandingan imbal..., Muhariandi Rachmatullah, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran investasi masyarakat Indonesia semakin meningkat dari tahun

situs Mengelola Keuangan Keluarga copyright 1

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat pula berinvestasi dalam bentuk deposito. Berbeda dengan jenis simpanan tabungan, Penarikan deposito sesuai

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. investor karena modal yang dibutuhkan tidak sebanyak yang berinvestasi pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010

I. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama

BAB I PENDAHULUAN. dan investasi adalah hal yang paling mendominasi setiap pengeluaran yang

BAB I PENDAHULUAN. 214,48%, begitu pula dengan Nilai Kapitalisasi BEI sebesar 274,16% (Kementrian Keuangan RI Bapepam-LK,2012).

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan di masa depan. Menurut Undang Undang No. 8 tentang Pasar Modal,

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut.

Bab I. Seseorang yang memiliki uang akan selalu berusaha mengoptimalkan. jumlahnya. Dengan kata lain setiap orang memerlukan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal banyak dan cepat mendapatkan keuntungan. Tandelilin (2010: 2)

Pasar modal sebagai salah satu pilar perekonomian, yang menggambarkan. suatu Negara membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2). Proses investasi terlebih dahulu harus

EVALUASI KINERJA PORTFOLIO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan kegiatan ekonomi beberapa cara yang dilakukan seperti

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi terkuat di dunia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat atau investor masih banyak yang memiliki masalah dalam memilih

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL)

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. adalah hasil (return) dan risiko (risk). Return merupakan hasil yang diperoleh dari

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Masyarakat Indonesia adalah masyarakat penabung. Hal tersebut dapat dilihat dari data jumlah dana pihak ketiga yang parkir di bank-bank sangatlah besar. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, dana pihak ketiga cenderung meningkat dari awal tahun hingga September 2009 yaitu dari Rp 1,780 triliun pada april 2009 menjadi Rp 1,857 triliun pada September 2009. Dana pihak ketiga adalah simpanan pihak ketiga bukan bank yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan berjangka. Dengan berlakunya Undang Undang No.24/2004 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan, dalam hal ini per tanggal 22 Maret 2007 nilai simpanan yang dijamin adalah 100 juta rupiah, menambah keresahan bagi deposan yang selama ini melakukan penyimpan dana di bank dan menikmati bunga yang tinggi. Dengan semakin turunnya suku bunga (awal tahun 2006 bi rate berada pada level 12,75%, dan terus menurun hingga sekarang berada di level 6,75%) membuat pengetahuan dan minat masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen lain salah satunya produk reksa dana semakin meningkat dan tersebar luas. Dengan kata lain, reksa dana memainkan peran yang semakin penting sebagai alternatif investasi atas kelebihan dana yang dimiliki oleh rumah tangga. Reksa dana sudah sangat dikenal di negara-negara maju, sedangkan di Indonesia reksa dana baru mulai dikenal sejak tahun 1995. Peminat reksa dana

2 sering disebut sebagai investor. Para investor ini menikmati berbagai kelebihan dari reksa dana. Dalam hal return yang diberikan lebih tinggi daripada deposito berjangka ataupun tabungan tahapan biasanya. Akan tetapi tidak semua investor mengenali instrumen investasi ini dengan baik. Ada berbagai jenis reksa dana, dari reksa dana pasar uang, reksa dana berpendapatan tetap, reksa dana saham hingga reksa dana campuran. Setiap instrumen tersebut memiliki karakteristik dan tingkat risiko yang berbeda. Keberadaan reksa dana juga akan mengubah pola menabung menjadi pola berinvestasi. Menabung berbeda dengan berinvestasi dalam hal perencanaan dan tersedianya alternatif pilihan instrumen investasi. Di negara maju istilah Saving Plan (perencanaan tabungan) sudah menjadi bagian dari pola berinvestasi individu. Kini dengan adanya reksa dana, masyarakat juga memiliki kesempatan untuk merencanakan tabungan / investasinya untuk kebutuhan masa depan dengan lebih baik. Selain itu reksa dana juga dapat menjadi wadah bagi masyarakat yang ingin berinvestasi pada instrumen-instrumen seperti saham, obligasi, dan juga deposito. Mengingat industri reksa dana Indonesia masih relatif baru, banyak investor domestik yang masih berada dalam tahap pengenalan produk. Seringkali terjadi kekurangpahaman, bahkan kesalahpahaman, investor mengenai produk reksa dana. Oleh karena itu, agar dapat meminimalisasi risiko dan memberikan keuntungan optimal, sangat penting bagi investor untuk terlebih dahulu memahami karakteristik dan kebutuhan investasi mereka serta tingkat risiko yang dipilih.

3 Secara singkat reksa dana memberikan banyak manfaat dan kemudahan kepada investor antara lain : (1) Akses kepada instrumen-instrumen investasi yang sulit untuk dilakukan sendiri, seperti saham, obligasi, dan instrumen lainnya; (2) Pengelolaan investasi yang professional oleh Manajer Investasi yang sudah berpengalaman serta administrasi investasi yang dilakukan oleh Bank Kustodian. Melalui reksa dana investor memberikan kepercayaan kepada Manajer Investasi dan Bank Kustodian untuk mengelola dananya, sehingga ia terbebas dari pekerjaan menganalisis, memonitor serta melakukan administrasi yang rumit; (3) Diversifikasi investasi yang sulit dilakukan sendiri karena keterbatasan dana, namun dapat dilakukan oleh reksa dana melalui dukungan dana dari sekian banyak investor yang berkumpul dalam satu wadah; (4) Hasil investasi dari reksa dana bukan merupakan objek pajak, karena kewajiban pajak sudah dipenuhi oleh reksa dana. Delain itu pendapatan instrumen investasi tertentu, saat ini kupon dari obligasi, bukan merupakan objek pajak bagi reksa dana, sehingga investor reksa dana pun dapat turut memanfaatkaannya; (5) Tingkat likuiditas yang tinggi, karena Unit Penyertaan (satuan investasi) reksa dana dapat dibeli dan dicairkan setiap hari bursa melalui Manajer Investasi; (6) Dana investasi yang dibutuhkan relatif kecil. Namun manfaat dan kemudahan di atas tidak menghapuskan risiko yang timbul dari reksa dana. Dalam hal berinvestasi, investor selain mengharapkan hasil investasi akan selalu berhadapan dengan risiko. Dan sudah menjadi hukum alam, makin tinggi harapan akan suatu hasil investasi semakin tinggi pula kemungkinan munculnya risiko (higher return, higher risk). Di Indonesia untuk

4 saat ini, reksa dana jenis saham merupakan reksa dana dengan tingkat risiko yang paling tinggi. Risiko menjadi pendamping utama dalam invetasi reksa dana (terutama reksa dana jenis saham) selain tingkat return yang ditawarkan oleh manajer investasi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan analisis mengenai kinerja reksa dana jenis saham, sehingga dapat menjadi acuan bagi masyarakat umum yang hendak berinvestasi di instrumen reksa dana saham. Adapun reksa dana saham yang dianalisis tidak semua reksa dana saham yang ada di Indonesia, melainkan hanya 5 reksa dana saham dengan manajer investasi yang berbeda. Dalam melakukan analisis, peneliti akan menggunakan beberapa metoda untuk mengukur kinerja reksa dana saham. Adapun metoda tersebut adalah Raw Return, Sharpe, Treynor, Jensen dan Sortino. Metoda raw return adalah sebuah metoda pengukuran kinerja portfolio selama periode tertentu tanpa memperhitungkan unsur risiko di dalamnya. Ada tiga metoda pengukuran kinerja reksa dana dengan memasukkan unsur risiko yang sering digunakan yakni dengan Sharpe, Treynor, dan Jensen. Adapun metoda Sortino menggunakan excess return dalam menentukan kinerja portofolio. 1.2 Rumusan Permasalahan Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1) Bagaimanakah posisi reksa dana saham di Indonesia (yang dikeluarkan oleh Bahana Securities, BNI Securities, Trimegah Securities, Danareksa

5 dan Panin Securities) pada periode tahun 2007-2010 menurut masing masing metoda Raw Return, Sharpe, Treynor, Jensen dan Sortino? 2) Apakah terdapat konsistensi kinerja dari kelima reksa dana saham tersebut menurut metoda Raw Return, Sharpe, Treynor, Jensen dan Sortino pada periode tahun 2007-20010? 3) Bagaimanakah peringkat kelima reksa dana saham tersebut menurut metoda Raw Return, Sharpe, Treynor, Jensen dan Sortino pada periode tahun 2007-2010? 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan penulisan pada penelitian ini antara lain: - Menghitung kinerja kelima reksa dana reksa dana saham yang di teliti pada periode tahun 2007-2010 dengan menggunakan metoda Raw Return, Sharpe, Treynor, Jensen dan Sortino. - Mengetahui konsistensi kinerja kelima reksa dana saham yang di teliti menurut metoda Raw Return, Sharpe, Treynor, Jensen dan Sortino pada periode tahun 2007 s/d 2010. Jika konsistensi terjadi, maka kinerja historis dapat dijadikan salah satu alternatif bagi investor untuk memilih suatu reksa dana. - Membuat peringkat untuk kelima reksa dana saham yang dianalisis menurut metoda Raw Return, Sharpe, Treynor, Jensen dan Sortino pada periode tahun 2007 s/d 2010. - Memberikan gambaran tentang kinerja reksa saham di Indonesia.

6 Manfaat penulisan pada penelitian ini antara lain: - Bagi para investor, penelitian ini dapat memperluas pengetahuan tentang reksa dana. Bagaimana mengukur kinerja reksa dana, informasi apa saja yang diperlukan untuk memilih suatu reksa dana. - Bagi masyarakat, penelitian ini sekiranya dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang reksa dana sebagai salah satu alternatif untuk berinvestasi selain tabungan dan deposito. 1.4 Ruang Lingkup Reksa dana yang menjadi objek penelitian adalah reksa dana saham yang dikeluarkan oleh 5 manajer investasi (Bahana Securities, BNI Securities, Trimegah Securities, Danareksa dan Panin Securities) terhitung 01 Januari 2007 s/d 31 Desember 2010 dan masih aktif di pasar pada saat penulisan ini dibuat. Nilai Aktiva Bersih per unit merupakan data utama yang digunakan untuk menghitung kinerja reksa dana. Kinerja reksa dana dihitung dengan menggunakan metoda Raw Return, Sharpe, Treynor, Jensen dan Sortino. Uji konsistensi reksa dana dilakukan dengan menggunakan metoda probabilita. Setelah melalui uji konsistensi, akan terlihat reksa dana mana yang dapat dikatakan sebagai reksa dana unggulan dan tentunya reksa dana terbaik.