BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari uraian bab-bab sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Program Semarak Wayang Pesona Indonesia 2017 lalu telah berjalan dengan baik sehingga menghasilkan sebuah pertunjukkan yang dapat dikatakan sukses. Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Riset yang dilakukan oleh bidang promosi Pariwisata Budaya Kementerian Pariwisata adalah dengan bertanya Bagaimana menciptakan suatu bentuk promosi pariwisata melalui seni pertunjukkan dan medianya dengan menggunakan wayang. Lalu pihak Kementerian menggunakan analisis SWOT dimana isi analisis SWOT tersebut adalah melihat kekuatan dari kesenian wayang, lalu terlihatlah kelemahan dari kesenian wayang tersebut ada pada kurangnya apresiasi. Yang akhirnya membuat kekurangan tersebut menjadi tantangan bagi Kementerian Pariwisata dan peluang untuk membentuk program yang akan mengapresiasi kesenian wayang. Lalu dengan memantau kondisi masyarakat Indonesia, terutama pemudanya yang menyukai sesuatu yang modern. Maka pihak Kementerian Pariwisata dan PT VIP Inke 98
99 Maris & Associates membuat program Semarak Wayang Pesona Indonesia dengan cara menyajikan sesuatu yang tradisional menjadi modern. 2. Design dilakukan dengan menentukan tema. Dalam menentukan tema, Kementerian Pariwisata mempertimbangkan beberapa hal. Dalam program Semarak Wayang Pesona Indonesia 2017 ini Kementerian Pariwisata tidak menjelaskan secara pasti tema yang digunakan. Tetapi mereka melihat dari konsep acara yang sudah dibuat. Yaitu kolaborasi antara wayang kulit dari Indramayu dengan wayang Golek dari Banten. Bentuk kolaborasi dipadu padankan dengan konsep-konsep modern. Yang artinya tema yang digunakan dalam Semarak Wayang Pesona Indonesia 2017 ini tidak hanya 1 tema, tetapi ada banyak tema yang digunakan, sesuai dengan konsep dan kolaborasi yang dilakukan oleh seniman wayang. Dalam hal design tidak luput juga dari melakukan publikasi untuk mempromosikan program ini. Pihak Kementerian Pariwisata maupun event organizer sudah dari jauh-jauh hari. Mulai dari melakukan kerjasama dengan beberapa media untuk membantu ikut mem-publikasikan berita acara ini, menyebar undangan, dan bahkan pihak panitia juga menyebarkan berita event ini melalui jejaring sosial pribadi. 3. Pada tahap ketiga dalam event management adalah planning. Dimana pada tahap ini pihak penyelenggara melakukan beberapa
100 hal timeline/ rencana jadwal waktu kerja. timeline/ rencana jadwal waktu kerja merupakan sebuah dokumen tertulis tentang jadwal yang dibuat secara ringkas waktu kerja, dan kapan pekerjaan harus mulai dilakukan dan diselesaikan secara bertahap mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai berakhirnya kegiatan. Dalam tahap planning ini pihak penyelenggara juga melibatkan beberapa pihak eksternal. Seperti pihak TMII untuk melakukan koordinasi soal tempat, keamanan dan kebersihan. Dan untuk memenuhi kebutuhan financial, dalam tahap ini juga dilakukan koordinasi dengan pihak sponsorship. 4. Di tahap ke-empat dalam event management yaitu dilakukannya tahap coordinating. Koordiansi yang dilakukan oleh pihak penyelenggara menggunakan 3 tahap, ada di tahap sebelum event berlangsung, tahap koordinasi saat event berlangsung, dan tahap koordinasi setelah event berlangung.di tahap pertama koordinasi dilakukan melalui panduan event timeline. Koordinasi di sebelum hari H dilakukan dengan cara mengadakan beberapak kali kegiatan rapat, guna untuk meninjau kekurangan-kekurangan dalam event timeline. Lalu di tahap kedua adalah koordinasi ketika hari H. Hari H merupakan eksekusi dari rencana-rencana dan usaha yang sudah dibuat dari jauh hari sebelumnya. Di tahap ketiga adanya koordinasi setelah event berlangsung. Koordinasi ketiga dilakukan
101 guna mengetahui apa saja kekurangan-kekurangan yang terjadi pada saat event berlangsung. 5. Ditahap yang kelima dalam event management yaitu tahap evaluating. Dalam tahap evaluasi, pihak penyelenggara mengacu pada laporan yang dibuat ketika pra-event, on-event, dan pastevent. Dimana dari keseluruhan laporan tersebut dipilah mana yang bagus dan mana yang menjadi kekurangan. Lalu dibuat kembali hasil laporan akhir untuk menjadikan patokan di event yang akan diadakan di tahun berikutnya. 5.2 Saran 5.2.1 Saran Akademis Penelitian ini dapat dijadikan acuan para mahasiswa untuk mempelajari event management. Penelitian ini membahas mengenai event management Semarak Wayang Pesona Indonesia dimana objek penelitiannya adalah bidang Promosi Pariwisata Budaya Kementerian Pariwisata dan juga event organizer PT VIP Inke Maris & Associates. Dalam menangani event pihak penyelenggara sudah menjalankan fungsifungsi management yang baik. Jadi dari penelitian ini diharapkan cara Kementerian Pariwisata maupun Inke Maris dapat menjadi acuan bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari tentang event management.
102 5.2.2 Saran Praktis 1. Kementerian Pariwisata, khususnya bidang promosi Pariwisata Budaya dapat lebih kreatif lagi dalam upaya melakukan promosi pariwisata, khususnya pariwisata budaya. Dimana dizaman sekarang ini kebudayaan Indonesia seperti wayang ini sudah mulai kurang apresiasi dari masyarakat, terutama anak muda. 2. Lebih meningkatkan lagi fasilitas yang diberikan untuk acara semacam ini. Karena dimana penonton merasa nyaman ketika menonton, maka mempertahankan jumlah penonton akan dapat terjaga, bahkan akan semakin bertambah. 3. Jika pihak penyelenggara bisa lebih menambah media partner, maka memungkinkan acara Semarak Wayang Pesona Indonesia akan dapat lebih banyak yang mengetahui.