BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ketepatan penggunaan metode penelitian. Nawawi (2007: 65) mengatakan:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Mengacu pada

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan suatu metode yang tepat. Ini dimaksudkan agar kegiatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di kelas VIII-B SMP Negeri 10 Surakarta, yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. teknik analisis data, indikator kinerja, dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian. 2. Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto jenis penelitian ada 3, diantaranya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau bersifat aktual,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang mempunyai deskripsi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SDN 3 BERO TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ki Ageng Giring No.3, Trimulyo, Kepek, Wonosari, Gunungkidul,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yang tepat. Cara tersebut dinamakan metode penelitian (Nawawi, 2007:65)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan di dalam kelas dan bertujuan untuk mengatasi berbagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas yang biasa disingkat dengan PTK yang berarti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Pamotan Rembang yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas atau class room action research adalah suatu pencermatan

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, serta penampilan dari hasilnya. dengan April / semester II / 2011/2012.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BACA TULIS DENGAN METODE CERITA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS I SDN 04 TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Pemecahan masalah yang objektif akan sangat bergantung pada ketepatan penggunaan metode penelitian. Nawawi (2007: 65) mengatakan: metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Arikunto (2006: 160) mengemukakan: cara yang di gunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data penelitiannya. Oleh karena itu dalam menentukan suatu metode yang akan di gunakan dalam suatu penelitian haruslah sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan. Arikunto (2010: 4) mengatakan bahwa Penelitian Tindakan merupakan suatu pencerminan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Iskandar (2009: 20) Penelitian Tindakan merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dan dosen di kelas tempat ia mengajar yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran. Penelitian Tindakan merupakan suatu pencerminan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dalam kegiatan pembelajaran. 45

46 2. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Arikunto (2010: 4) mengatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencerminan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Iskandar (2009: 20) mengemukakan: Penelitian Tindakan Kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dan dosen di kelas tempat ia mengajar yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencerminan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan. Berdasarkan pendapat di atas tersebut menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (claasroom action research) ini merupakan tindakan yang sengaja dilakukan oleh peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran. Oleh karena itu diharapkan melalui perlakuan tersebut pembelajaran dapat berjalan lebih baik. Alur penelitian tindakan kelas digunakan guru sebagai acuan dalam tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Hal ini bertujuan memudahkan dalam kegiatan pembelajaran. Tahapan siklus pelaksanaan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai berikut.

47 Bagan 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Perencanan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Terselesaikan Sarwiji Suwandi (2008:69) Rencana Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dalam dua siklus secara utuh. Tindakan yang diterapkan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seperti digambarkan dalam siklus melalui tahapan sebagai berikut: a. Perencanaan Tahapan perencanaan, penelitian secara bersama-sama dengan guru mata pelajaran mengadakan kegiatan sebagai berikut. 1) Guru dan peneliti mendiskusikan terlebih dahulu pembelajaran yang sudah digunakan oleh guru dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, khususnya penggunaan Mind Mapping pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas VIII B SMP Negeri 3 Silat Hilir Kabupaten Kapuas Hulu.

48 2) Guru dan peneliti mengantisipasi terlebih dahulu faktor-faktor hambatan dalam menggunakan Mind Mapping pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas VIII B SMP Negeri 3 Silat Hilir Kabupaten Kapuas Hulu. 3) Peneliti dan guru bersama-sama menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pendidikan kewarganegaraan dengan menggunakan Mind Mapping pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas VIII B SMP Negeri 3 Silat Hilir Kabupaten Kapuas Hulu. 4) Guru dan peneliti menyiapkan sumber belajar, mengembangkan format evaluasi, dan observasi pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Tahapan pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut: 1) Guru melaksanakan tindakan dengan menggunakan Mind Mapping yang mengacu pada silabus dan RPP. 2) Peneliti berperan mendampingi guru untuk memberikan pengarahan dan motivasi agar guru dapat melaksanakan perannya sesuai rencana. c. Pengamatan dan Observasi Tahapan ini dilaksanakan bersamaan dengan tahapan kedua, yaitu pada tahapan pelaksanaan tindakan. Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa, dan melakukan pengumpulan data sebagai bahan refleksi melalui lembar observasi.

49 d. Refleksi Tahap ini guru dan peneliti mendiskusikan hasil dari pengamatan tindakan yang sudah dilaksnakan. Hal-hal yang akan dibahas sebagai berikut. 1) Untuk menganalisis tentang tindakan yang sudah dilaksanakan 2) Untuk menganalisis upaya meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan penggunaan Mind Mapping. 3) Untuk melakukan tindakan evaluasi yang diperoleh dari kegiatan observasi 4) Untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk mempersiapkan siklus I dan II. B. Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Silat Hilir Kabupaten Kapuas Hulu dengan jumlah siswa 30 orang. Pemilihan kelas VIII B sebagai kelas yang dikenai tindakan berdasarkan hasil pra observasi dan rekomendasi dari guru bidang studi pada saat kegiatan pembelajaran sebelumnya. C. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Silat Hilir Kabupaten Kapuas Hulu khususnya kelas VIII B pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Pemilihan di sekolah ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan Mind

50 Mapping pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas VIII SMP Negeri 3 Silat Hilir Kabupaten Kapuas Hulu. D. Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini sebagian besar adalah data-data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dari sumber data. 1. Informan Narasumber merupakan bagian yang terpenting dalam penelitian kualitatif, karena dari narasumber tersebut peneliti dapat memperkuat kebenaran penelitianya. Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data yang berupa manusia dan narasumber sangat penting peranya sebagai individu yang memiliki informasinya Sutopo (2006: 57). Sumber primer adalah sumber data yang langsung diberikan data pada pengumpul data Sugiyono (2010: 62). Oleh sebab itu di dalam memilih siapa yang menjadi informan atau narasumber, peneliti wajib memilih posisi dengan beragam peran dan keterlibatannya dengan kemungkinan akses informasi yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan penelitiannya dalam kegiatan pembelajaran. Informan atau narasumber dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Silat Hilir Kabupaten Kapuas Hulu. 2. Arsip dan Dokumen Arsip dan dokumen merupakan bahan tertulis yang bersangkutan dengan peristiwa dan aktivitas tertentu. Sumber ini kebanyakan merupakan rekaman tertulis, namun juga bisa berupa gambar dan benda peninggalan yang

51 berkaitan dengan suatu aktivitas atau peristiwa tertentu Sutopo (2006: 61). Namun arsip dan dokumen menjadi sumber data untuk mengetahui perencanaan serta proses pembelajaran yang dirancang dan direncanakan. Arsip dan dokumen yang digunakan meliputi perangkat pembelajar guru, seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), foto-foto proses pembelajaran. E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpul Data Untuk mendapatkan data secara objektif hendaknya didukung dengan menggunakan teknik dan alat pengumpul data yang tepat. Adapun teknik pegumpul data yang tepat digunakan adalah sebagai berikut: a. Teknik Observasi Langsung Teknik ini digunakan untuk membantu peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Nawawi (2007: 100) Teknik ini adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada obyek penelitian yang pelaksanaannya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau situasi sedang terjadi. Peristiwa, keadaan atau sistuasi itu dapat dibuat dan dapat pula yang sebenarnya. Sedang pengamatan dapat dilakukan dengan atau tanpa bantuan alat.

52 b. Teknik Pengukuran Teknik ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sridadi (2007: 65) mengemukakan: Pengukuran adalah suatu prose yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu dengan menggunakan alat ukur yang baku. Teknik pengukuran dilakukan untuk mengetahui data hasil belajar siswa. Kegiatan pengukuran yang dimaksud adalah pemberian soal tes essay. 2. Alat Pengumpul Data Berdasarkan teknik-teknik pengumpul data yang digunakan, maka alat pengumpul data yang sesuai dengan teknik tersebut adalah. a. Panduan Observasi Panduan observasi digunakan untuk proses pembelajaran menggunakan model Mind Mapping yaitu untuk membantu peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas siswa dan guru dalam proses pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan VIII B SMP Negeri 3 Silat Hilir Kabupaten Kapuas Hulu. Zulfadrial (2010:35) menyatakan bahwa: check list adalah suatu daftar yang berisi nama-nama subjek dan faktor-faktor yang hendak diselidiki b. Tes Hasil Belajar Sri Esti Wuryani Djiwandono (2006: 34) Tes biasanya diartikan sebagai alat atau instrumen dari pengukuran yang digunakan untuk memperoleh data tentang suatu karakteristik atau ciri yang

53 spesifik dari individu atau kelompok. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes bentuk essay. Tes ini diberikan untuk mengetahui hasil belajar siswa. F. Teknik Analisis Data Patton, 1980 (dalam Lexy J. Moleong 2002: 103) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Analisis data adalaj proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Sarwiji Suwandi (2008: 70) mengemukakan: Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis datadata yang telah berhasil dikumpullkan antara lain dengan teknik deskriptif (statsitik deskriptif) dan teknik analisis kritis. Teknik deskriptif digunakan untuk data kuantitatif, sedangkan teknik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Deskriptif adalah menjabarkan keadaan sebenarnya yang terjadi pada saat penelitian. Data deskriptif ini meliputi deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif digunakan untuk mengetahui penggunaan Mind Mapping pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas VIII B SMP Negeri 3 Silat Hilir

54 Kabupaten Kapuas Hulu pada kondisi sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Sedangkan data kuantitatif mengungkapkan hasil belajar siswa. Analisis dilakukan bersamaan dan setelah pengumpulan data. 1. Untuk menjawab sub masalah satu menggunakan analisis kualitatif dan deskripsi kegiatan pembelajaran menggunakan model mind Mapping. 2. Untuk menjawab sub masalah dua menggunakan rata-rata (mean) hasil belajar sebagai berikut. = Keterangan : = Mean yang dicari = Jumlah seluruh skor N = Banyaknya siswa, Sudjana (1998: 34). Untuk mengetahui sub masalah 3 peningkatan hasil belajar adalah dengan cara membandingkan rata-rata hasil belajar sebelum dilakukan tindakan dengan siklus I dan II yang telah dilakukan tindakan selama pembelajaran berlangsung. G. Hipotesis Tindakan Hipotesis penting untuk dikemukakan sebelum melakukan penelitian. Hamid Darmadi (2011: 43) hipotesis adalah penjelasan yang bersifat sementara untuk tingkah laku kejadian dan peristiwa yang sudah atau yang akan terjadi. Sugiyono (2011: 159) hipotesis merupakan jawaban sementara

55 terhadap rumusan masalah penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya. Hipotesis tindakan dalam penelitian sebagai berikut : Penggunaan Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas VIII B SMP Negeri 3 Silat Hilir Kabupaten Kapuas Hulu. H. Indikator Keberhasilan Suwandi (2011: 66) mengemukakan: Indikator keberhasilan merupakan tolok ukur yang akan dijadikan acuan dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Indikator kinerja keberhasilan penelitian adalah mengalami peningkatan hasil belajar siswa menggunakan Mind Mapping hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan dan tes. Acuan dalam menentukan keberhasilan untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilihat dari aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran menggunakan Mind Mapping adalah adanya peningkatan hasil belajar siswa yang memperoleh nilai 75 lebih dari nilai KKM.

56 I. Rencana Jadwal Penelitian Proses penelitian di mulai dari pengajuan outline hingga hasil penelitian secara keseluruhan dijabarkan dalam tabel 3.1 sebagai berikut: No Kegiatan 1 Pengajuan Outline Tabel 3.1 Rencana Jadwal Pelaksanaan Penelitian Bulan Juni 2015 Juli 2015 Oktober 2015 November 2015 Januari 2016 Mei 2016 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2 Pra Observasi 3 Penyusunan Desain 4 Konsultasi 5 Ujian Seminar 6 Pelaksanaan Penelitian 7 Konsultasi Skripsi 8 Ujian Skripsi Jadwal yang telah direncanakan ini, banyak mengalami perubahan didalam proses penulisan skripsi, karena kegiatan konsultasi dan tergantung pada jadwal aktifitas akademik. Sehingga terdapat kemungkinan adanya beberapa kegiatan yang mengalami pergeseran waktu.