IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

dokumen-dokumen yang mirip
Kata-kata Kunci: TGT, aktivitas, hasil belajar,lompat jauh.

Kata-kata Kunci: TAI, aktivitas, hasil belajar, passing bola voli.

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA. Oleh I Putu Oka Putrawan NIM

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA. Oleh I Putu Pranatha NIM

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TPS MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI. Oleh DEWA AYU DWI APRIANI NIM.

MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLAA. Oleh Komang Agus Dian Tri Putrawan NIM

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET. Oleh Daniel Benu NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVIS BOLA VOLI. Oleh I Putu Sudiadnyana NIM.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL PASSING SEPAK BOLA

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. I Nyoman Sandiyasa

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Gede Agustina NIM.

ARTIKEL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW I UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH. Oleh Agus Suyasa NIM

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK LOMPAT JAUH. Oleh Nyoman Suwartana NIM

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh: I Ketut Jaya Laksana NIM.

MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PUKULAN PENCAK SILAT

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ROLL SENAM LANTAI. Oleh I Kade Supardika NIM.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLAVOLI

ARTIKEL MODEL KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK BOLA BASKET. Oleh Gede Arya Andreawan NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET. Oleh I Putu Winasa NIM

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA. I Gede Eka Pramana

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

PENERAPAN KOOPERATIF GI MENINGKAT MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR TEKNIK TENDANGAN PENCAK SILAT

PENERAPAN PEMBELAJARAN NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING CONTROL SEPAK BOLA

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

Kata-kata kunci: Model kooperatif NHT, aktivitas, hasil belajar, passing bola basket

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA.

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF (TAI) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GULING SENAM LANTAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING (KAKI BAGIAN DALAM) SEPAKBOLA

PENERAPAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PUKULAN LOB BULUTANGKIS. Dea Angga Pertiwi Savitri

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA

MODEL KOOPERATIF (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. I Wayan Gatot

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI. I Gede Wenawa Putra

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh I Made Sudiartha NIM

Komang Suastika, I Putu Darmayasa, dr. Putu Adi Suputra

PENERAPAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Gede Putrawan NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT. Kadek Hendra Setiawan

ARTIKEL AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA. Oleh Josep Marsianus Rewo NIM

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol. 1 Tahun 2014)

MODEL KOOPERATIF STAD BERBANTUAN MEDIA GAMBAR MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENERAPAN KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ROLL SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASILBELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TPS MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI. Oleh. I Gusti Ayu Putu Raka Ekawati NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF (STAD) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLAVOLI

IMPLEMENTASIMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTHINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SPRINT

Transkripsi:

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA I Kadek Kariyana NIM. 0916011177 PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja-Bali Tlp. (0362) 32559 e-mail: kadex_kaka@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dribbling sepakbola melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 4 Singaraja. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu guru sebagai peneliti. Dilaksanakan dua siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 4 Singaraja berjumlah 40 orang, terdiri dari 19 orang putra dan 21orang putri. Data aktivitas dinilai oleh 2 orang observer dan hasil belajar dinilai oleh 3 orang evaluator berpatokan pada instrumen penilaian. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar dribbling sepakbola pada observasi awal 5,52 (kurang aktif), pada siklus I meningkat menjadi 6,81 (cukup aktif) dan 7,38 (aktif) pada siklus II. Sedangkan hasil belajar dribbling sepakbola observasi awal sebesar 63,55% (kurang), siklus I meningkat menjadi 74,29% (cukup) dan 81,55% (baik) siklus II. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar dribbling sepakbola meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. Disarankan kepada guru penjasorkes untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, karena terbukti efektif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Abstract: This study aimed at improving the activity and learning outcome of football dribbling through implementing Cooperative Learning Method in TGT type to X MIPA 1 students of SMA Negeri 4 Singaraja. This research is a classroom action research which is the teacher as researcher. This study was conducted in two cycles which consist of planning stages, action, observation / evaluation and reflection. The subjects were X MIPA 1 students of SMA Negeri 4 Singaraja which amounted of 40 students that consisted of 19 male and 21 female students. the data of activities were assessed by 2 observers and the data of learning outcomes were assessed by 3 evaluators which depended on assement instrument The data were analyzed by using descriptive statistics. Based on the results of the data analysis for learning activities of the football dribbling in preliminary observations were 5,52 (less active category), and in the first cycle increased by 6,81 (moderate active) and in the second cycle was 7,38 (active). While the percentage of learning outcome of basic basic football dribbling in preliminary observations were 63,55% (less), in the first cycle was 74,29% (moderat ely) and in the second cycle was 81,55% (good). Based on the results of data and the discussion, it could be concluded that the activities and learning outcomes of football dribbling on X MIPA 1 students of SMA Negeri 4 Singaraja in the academic year 2013/2014 was increased through implementing Cooperative Learning Method in TGT type. This study is recommended to the Penjasorkes teachers to use this cooperative learning method in TGT type, because it had been proved that it could be effective to enhance the activity and learning outcomes. Kata-kata Kunci: TGT, aktivitas, hasil belajar, teknik dasar dribbling sepakbola. 1

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu masalah yang krusial yang sedang dihadapi oleh Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia seperti masalah kuantitas, masalah efektivitas, masalah efisiensi, dan masalah relevansi. Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan /atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang (UUR. I. No 2 Tahun 1989, Bab I, Pasal 1 (dalam Hamalik, 2011: 2). Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematissistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan bukanlah sekedar pengajaran, makin dasar jenjang sekolah, maka makin besar peran pendidikan. Kualitas atau mutu pendidikan merupakan bahan pertimbangan yang selalu menarik dibicarakan terlebihnya lagi Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes). Penjasorkes pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya (Husdarta, 2009:3). Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah suatu bagian dari pendidikan secara keseluruhan. Khususnya aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan pengembangan jasmani, mental, sosial, dan emosional yang serasi, selaras, dan seimbang (Syarifuddin, 1997:4). Dalam proses pembelajaran di sekolah penjasorkes merupakan mata pelajaran yang wajib diberikan secara formal. Penjasorkes merupakan salah satu bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan yang diselenggarakan di setiap lembaga pendidikan. Penjasorkes merupakan proses pendidikan yang dalam pelaksanaannya memakai aktivitas jasmani sebagai wahana atau pengalaman belajar dan melalui pengalaman tersebut anak tumbuh dan berkembang untuk mencapai tujuan pendidikan. Penjasorkes adalah sebuah mata pelajaran akademik atau aspek dalam proses pendidikan yang berkenaan dengan perkembangan dan kemampuan gerak individu serta berhubungan langsung dengan respon mental dan sosial. melalui aktivitas jasmani siswa akan dapat meningkatkan serta mengembangkan ketiga ranah yang 2

ada yaitu, Kognitif, Afektif dan Psikomotor. Dari sekian banyak materi yang ada dalam Penjasorkes terutama yang diajarkan di SMA Negeri 4 Singaraja pada kelas X semester 1 (ganjil) meliputi: (1) Atletik dengan cabang olahraga yang diajarkan yaitu lari sprint, (2) Bola Besar dengan cabang olahraga yang diajarkan ada dua yaitu Bola Basket dan Sepakbola, pada materi Bola Basket teknik yang diajarkan yaitu teknik passing dan pada materi Sepakbola teknik yang diajarkan yaitu passing control dan dribbling dan (3) Senam Lantai dengan cabang olahraga yang diajarkan yaitu Roll Back Roll. Dari sekian materi Penjasorkes yang diajarkan di SMA Negeri 4 Singaraja pada kelas X semester 1 (ganjil), peneliti mengobservasi aktivitas dan hasil belajar salah satu materi pembelajaran yaitu permainan bola besar dengan cabang permainan sepakbola yaitu teknik dribbling adapun alat yang digunakan dalam pengumpulan data aktivitas dan hasil belajar adalah instrument yaitu lembar observasi aktivitas dan tes unjuk kerja. Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti laksanakan pada tanggal 23 Juli sampai dengan tanggal 30 Juli 2013 di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 4 Singaraja pada materi teknik dasar dribbling sepakbola dengan berpatokan pada penilaian aktivitas yang mencakup kegiatan visual, kegiatan lisan, kegiatan audio, kegiatan metrik, kegiatan mental, dan kegiatan emosional, penulis memperoleh gambaran tentang aktivitas belajar siswa yang masih kurang. Persentase aktivitas belajar yang diperoleh pada saat observasi pada siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 4 Singaraja yang siswanya berjumlah 40 orang, dimana aktivitas belajar siswa teknik dasar dribbling sepakbola yang meliputi kegiatan-kegiatan visual, lisan, audio, metrik, mental, dan emosional saat menerima pelajaran tergolong masih kurang. Hal tersebut dapat dilihat pada persentase aktivitas belajar yang peneliti temukan saat observasi awal yaitu persentase siswa secara individu dalam kategori sebanyak 1 orang (2,5%), Cukup sebanyak 31 orang (77,5%), sebanyak 8 orang (20%). Data aktivitas belajar teknik dasar dribbling sepakbola secara klasikal diperoleh sebesar 5,52% dan berada pada kategori Cukup. Aktivitas belajar siswa dikatakan berhasil minimal berada pada kategori aktif, dilihat dari data hasil persentase di atas secara klasikal yang menunjukkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran teknik dasar dribbling sepakbola secara klasikal masih tergolong rendah. Permasalahan yang dapat diidentifikasi pada proses pembelajaran 3

teknik dasar dribbling sepakbola (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) yaitu pada aktivitas belajar yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dikarenakan siswa mengalami permasalahan pada indikator audio, siswa tidak mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok yang berkaitan dengan materi pembelajaran teknik dasar dribbling sepakbola. Indikator mental, siswa tidak dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran teknik dasar dribbling sepakbola. Indikator lisan, siswa tidak berani mengemukakkan pendapat dalam diskusi kelompok yang berkaitan dengan meteri teknik dasar dribbling sepakbola. Indikator metrik, siswa tidak berani mencoba gerakangerakan teknik dasar dribbling sepakbola dengan baik dan benar. Indikator visual, siswa tidak memperhatikan (Guru atau teman) dalam menyampaikan materi pembelajaran teknik dasar dribbling sepakbola. Indikator emosional, siswa tidak sungguh-sungguh dalam melakukan gerakan teknik dasar dribbling sepakbola. Sedangkan untuk persentase hasil belajar siswa saat melakukan teknik dasar dribbling sepakbola yang meliputi tiga aspek yaitu: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor yaitu siswa yang tuntas terdiri dari 4 orang (10%) dan yang tidak tuntas 36 orang ( 90%), siswa yang berada pada kategori Baik sebanyak 1 orang (2,5%), Baik sebanyak 3 orang (7,5%), Cukup Baik sebanyak 10 orang ( 25%) Baik sebanyak 17 orang (42,5%), dan Baik sebanyak 9 orang (22,5%). Secara klasikal hasil belajar baru mencapai 63,55%, berada pada kategori Cukup Baik. Hasil belajar dikatakan tuntas atau berhasil apabila berada pada pesentase 76% secara klasikal. Dengan menganalisa data hasil belajar siswa secara keseluruhan terlihat hasil belajar masih tergolong rendah dan kurang, karena belum memenuhi standar KKM sekolah. Permasalahan yang diidentifikasi sebagai faktor penyebab rendahnya hasil belajar teknik dasar dribbling sepakbola (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) di SMA Negeri 4 Singaraja yaitu pada aspek psikomotor. Permasalahan yang dialami yaitu pada sikap awal posisi ujung kaki yang di gunakan untuk menggiring bola tidak di putar keluar untuk menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam dan tidak di putar ke dalam untuk menggiring bola menggunakan kaki bagian luar sehingga posisi bagian kaki tidak menghadap pada bola, dan posisi badan kurang condong ke depan, pada sikap pelaksanaan perkenaan kaki dengan bola banyak yang belum pas di bagian tengah belakang bola dan pandangan siswa masih banyak yang hanya terpusat pada bola, pada sikap akhir banyak siswa yang 4

tidak tetap mempertahankan posisi tangan tetap terbuka di samping badan untuk menjaga keseimbangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dribbling sepakbola (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) pada siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. Untuk itu perlu dipilih suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan proses dan keterampilan sosial pada pelaksanaan pembelajaran di lapangan. Maka dari itu peneliti ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi teknik dasar dribbling sepakbola (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar). Pembelajaran kooperatif tipe TGT ini merupakan salah satu model pembelajaran yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan serta reinforcement (Komalasari, 2010: 67). Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih relaks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. Ada lima komponen utama dalam TGT yaitu; 1) penyajian kelas, 2) membagi kelompok/tim, 3) games, 4) turnamen, dan 5) team recognize (penghargaan kelompok). Dari berbagai model pembelajaran yang ada, model pembelajaran TGT merupakan salah satu model pembelajaran yang di dalamnya memperlihatkan tahapantahapan dasar model pembelajaran yang sederhana, dan mudah dipelajari. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Jumlah subyek penelitian ini yaitu 40 orang. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus dengan tiap siklus terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan pada semester ganjil. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Waktu penelitian ini dilaksanakan tanggal 13 dan 20 Agustus 2013 untuk siklus I, sedangkan tanggal 27 Agustus dan 3 September 2013 dilaksanakan penelitian siklus II. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan Bhuwana Patra Singaraja. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu aktivitas belajar di evaluasi oleh dua orang observer dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar siswa, sedangkan untuk hasil belajar ada tiga aspek penilaian yaitu 5

aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Penilaian kognitif diberikan dengan tes kemampuan yang di buat oleh peneliti, penilaian afektif merupakan pengamatan sikap yang di evaluasi oleh 2 observer dan penilaian psikomotor di evaluasi oleh 3 orang evaluator dengan menggunakan format assesment hasil belajar siswa dribbling sepakbola. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data aktivitas belajar pada siklus I diperoleh aktivitas belajar siswa secara klasikal sebesar 6,81. siswa yang aktif sebanyak 20 orang ( 50%) sedangkan siswa yang tidak aktif sebanyak 20 orang ( 50%). Adapun rinciannya sebagai berikut: siswa dengan kategori sangat aktif sebanyak 1 siswa (2, 5%), siswa dengan kategori aktif sebanyak 19 orang dengan persentase 47,5%, siswa dengan kategori cukup aktif sebanyak 20 orang dengan persentase 50% dan tidak ada siswa dengan kategori kurang aktif serta kategori sangat kurang aktif. Tabel 1.1 Data Aktivitas Belajar Dribbling Sepakbola Pada Siklus I No Kriteria Kategori 1 X 9 2 7 X < 9 3 5 X < 7 4 3 X < 5 5 X < 3 Cukup Jumlah Dalam % 1 siswa 2.5% 19 siswa 20 siswa 47.5% 50% 0 siswa 0% 0 siswa 0% Jumlah 40 siswa 100% Ket 20 siswa (50%) 20 siswa (50%) Tidak 40 siswa (100%) Penelitian hasil belajar siswa dribbling sepakbola pada siklus I, diperoleh data hasil belajar dimana siswa yang tuntas sebanyak 21 orang dengan persentase 52,5% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 19 orang dengan persentase 47,5%. Adapun rincian kategori hasil belajar siswa sebagai berikut: siswa dengan kategori sangat baik tidak ada, siswa dengan kategori baik sebanyak 21 orang dengan persentase 52,5%, siswa dengan kategori cukup baik sebanyak 15 orang dengan persentase 35,5%, siswa dengan kategori kurang baik sebanyak 4 orang 10% dan tidak ada siswa dengan kategori sangat kurang baik, dengan persentase secara klasikalnya 74,29% (tidak tuntas). 6

Tabel 1.2 Data Hasil Belajar Dribbling Sepakbola Pada Siklus I Tabel 1.3 Data Aktivitas Belajar Dribbling Sepakbola Pada Siklus II No Rentang Skor Banyak Persentase % Nilai Huruf 1 86-100 0 siswa 0% A 2 78-85 3 70-77 21 siswa 15 siswa Kategori Baik 52.5% B Baik 35.5% C 4 62-69 4 siswa 10% D 5 0-61 0 0% E Jumlah 40 100% Cukup Baik baik Ket 21 siswa (52.5%) 19 siswa (47.5%) Tidak 40 siswa (100%) No Kriteria Kategori Jumlah Dalam % 1 1 siswa 2.5% X 9 32 siswa (80%) 2 7 X < 9 31 siswa 77.5% 3 5 X < 7 Cukup 8 siswa 20% 4 0 siswa 0% 3 8 siswa (20%) X < 5 Tidak 5 X < 3 0 siswa 0% Jumlah 40 siswa 100% 40 siswa (100%) Ket Hasil analisis data aktivitas belajar siswa pada siklus II diperoleh aktivitas belajar siswa secara klasikal sebesar 7,38 dengan tingkat keaktifan sudah aktif. yang aktif sebanyak 32 orang dengan persentase 80% dan siswa yang tidak aktif sebanyak 8 orang dengan persentase 20%. Adapun rincian kategori aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut: siswa dengan kategori sangat aktif sebanyak 1 orang dengan persentase 2,5%, siswa dengan kategori aktif sebanyak 31 orang dengan persentase 77,5%, siswa dengan kategori cukup aktif sebanyak 8 orang dengan persentase 20%, dan tidak ada siswa yang kurang aktif maupun sangat kurang aktif. Penelitian hasil belajar pada siklus II dengan materi teknik dasar dribbling sepakbola (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) diperoleh data hasil belajar dimana siswa yang tuntas sebanyak 34 orang dengan persentase 85% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 6 orang dengan persentase 15%. Adapun rincian kategori sebagai berikut: siswa dengan kategori sangat baik 5 orang dengan presentase 12,5%, siswa dengan kategori baik sebanyak 29 orang dengan perserntase 72,5%, siswa dengan kategori cukup baik sebanyak 6 orang dengan persentase 15% dan tidak ada siswa dengan kategori kurang baik maupun sangat kurang baik. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa dribbling sepakbola (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) secara klasikal pada siklus II adalah 85% berada pada rentang 76-85 dengan kategori baik dan sudah memperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 81,55%. 7

Tabel 1.4 Data Hasil Belajar Dribbling Sepakbola Pada Siklus II No Rentang Skor Banyak Persentase % Nilai Huruf 1 86-100 5 siswa 12.5% A 2 76-85 29 siswa Kategori Baik 72.5% B Baik 3 66-75 6 siswa 15% C 4 56-65 0 0% D 5 0-55 0 0% E Jumlah 40 100% Cukup Baik baik Ket 34 siswa (85%) 6 siswa (15%) Tidak 40 siswa (100%) dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik dari observasi awal. Pada siklus I aktivitas belajar masih tidak aktif dikarenakan masih ada 20 orang yang tidak aktif namun dengan diberikan tindakan pada siklus II aktivitas belajar meningkat sehingga 32 orang menjadi aktif. Tabel 1.5 Peningkatan Aktivitas Belajar Dribbling Sepakbola Per Tahap PEMBAHASAN Pada observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 4 Singaraja diketahui bahwa aktivitas belajar kurang aktif secara klasikal dan hasil belajar tidak tuntas secara klasikal. Hal ini dikarenakan saat proses pembelajaran berlangsung banyak siswa tidak bersemangat dalam melakukan gerakan dan banyak siswa tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa tidak maksimal. Untuk itu peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran yang inovatif yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT. TGT merupakan model pembelajaran yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan serta reinforcement. Dengan menerapkan model pembelajaran koopertif tipe TGT aktivitas No 1 Tahapan Observ asi Awal Aktivitas Belajar Klasikal 5.52 2 Siklus I 6.81 3 Siklus II 7.38 Keaktifan 1 (2.5%) 20 (50%) 32 (80%) Peningkatan Aktivitas Belajar Observasi Awal ke Siklus I 19 (47.5%) Siklus I ke Siklus II 12 (30%) Observasi Awal ke Siklus II 31 (77.5%) Sedangkan untuk hasil belajar siswa pada siklus I sebanyak 19 orang yang tidak tuntas namun pada siklus II terjadi peningkatan sehingga siswa yang tuntas sebanyak 34 orang dan hanya 6 orang yang tidak tuntas. Pada siklus II ini peneliti memberikan tindakan-tindakan TGT dengan melihat kelemahankelemahan pada siklus I. 8

Tabel 1.6 Peningkatan Hasil Belajar Dribbling Sepakbola Per Tahap No 1 Tahapan Observasi Awal 2 Siklus I 3 Siklus II Presentase Hasil Belajar 4 (10%) 21 (52.5%) 34 (85%) Ketuntasan Peningkatan Hasil Belajar Siklus I ke Siklus II Observasi Awal ke Siklus I 17 (42.5%) 12 (30%) Observasi Awal ke Siklus II 30 (75%) Berdasarkan uraian tersebut, ini berarti bahwa tingkat penguasaan materi dribbling sepakbola (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) pada siklus II sudah memenuhi KKM yang ditetapkan pada mata pelajaran penjasorkes di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 4 Singaraja, yakni sebesar 76 dari nilai maksimal 100. Secara klasikal penelitian ini dianggap berhasil karena telah mencapai target yakni 81,55% siswa di kelas terteliti telah memperoleh rata-rata nilai sebesar 81,55 berdasarkan KKM dari SMA Negeri 4 Singaraja tersebut. Karena sudah tercapainya target yang ditentukan maka penelitian ini dihentikan sesuai dengan rancangan penelitian yang telah direncanakan sebelumnya. Keberhasilan dalam penelitian sesuai dengan teori-teori yang mendukung dalam proses pembelajaran. Hamalik (20 11: 171-172) menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri dan beraktivitas sendiri kepada siswa. belajar dan beraktivitas sendiri untuk memperoleh pengalaman, pengetahuan, pemahaman, dan tingkah laku lainnya serta mengembangkan keterampilan yang bermakna. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan atau aktivitas belajar siswa merupakan dasar untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Selain itu hasil penelitian ini juga dikuatkan dari penelitipeneliti sebelumnya diantaranya: Penelitian yang dilakukan oleh Antara, (2012: xi) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar lari estafet meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Seririt tahun pelajaran 2011/2012. Putra, (2012: xi) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar lompat jauh meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Payangan tahun pelajaran 2011/2012. Budiarta, (2012: xi) menemu kan bahwa aktivitas dan hasil belajar Sepakbola ( Passing-Control) meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas XI IS SMA Negeri 1 Seririt tahun pelajaran 2011/2012. 9

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Aktivitas belajar dribbling sepakbola (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. Hasil belajar siswa dribbling (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. Husdarta. 2009. Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung : Alfabeta. Jayadi, Putu Agus, 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif TGT untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Lompat Jauh pada Kelas X-1 SMA Negeri 1 Payangan Tahun Pelajaran 2011/2012. Singaraja: Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Undiksha Singaraja. Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung : PT Refika Aditama. Syarifuddin, Aip. 1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. DAFTAR RUJUKAN Antara, I Made Dwipa, 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Lari Estafet pada Kelas X1 SMA Negeri 1 Seririt Tahun Pelajaran 2011/2012. Singaraja: Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Undiksha Singaraja. Budiarta, I Wayan, 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Sepakbola (Passing -Control) pada Kelas XI IS SMA Negeri 1 Seririt Tahun Pelajaran 2011/2012 Singaraja: Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Undiksha Singaraja. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. 10

11