Bgn-2. Penanganan Mutu Produk

dokumen-dokumen yang mirip
Bgn-1. Prosedur Penanganan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

GMP (Good Manufacturing Practices) Cara Pengolahan Pangan Yang Baik

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

Dokumentasi SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) S P O Sanitasi

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

REFERENSI PENYUSUNAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) MANUAL

GOOD MANUFACTURING PRACTICES GOOD MANUFACTURING PRACTICES. Manajemen Mutu 11/17/2011

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

PERANAN NOMOR KONTROL VETERINER (NKV) SEBAGAI PERSYARATAN DASAR UNTUK PRODUKSI PANGAN HEWANI YANG AMAN, SEHAT, UTUH DAN HALAL (ASUH)**

HIGIENE DAN SANITASI SARANA PP - IRT

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

Lampiran 1. Penentuan Pohon Keputusan untuk Bahan Baku Pertanyaan 1 (P1) Apakah ada potensi bahaya yang berkaitan dengan bahan baku ini?

4. PEMBAHASAN 4.1. Implementasi SSOP dan GMP

BAB III BAHAN DAN METODE

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo

From Farm to Fork...

LAMPIRAN 1. DAFTAR PERTANYAAN

Lampiran 1. Daftar stan-stan yang ada di kantin SMP-SMA Karangturi. Jumlah stan di kantin SMP-SMA Karangturi Agustus 2008 Februari 2009:

Sanitasi Penyedia Makanan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Untuk menjamin makanan aman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

BAB HIGIENE DAN SANITASI DALAM INDUSTRI PANGAN Dalam aspek keamanan dan kesehatan pangan maka aspek higiene dan sanitasi memegang peranan yg penting.

Keberadaan mikroorganisme patogen pada makanan umumnya tidak menyebabkan perubahan fisik

Sanitasi Peralatan. Nikie Astorina YD, SKM, M. Kes Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Produksi. Pangan Olahan.

LAMPIRAN A SIKLUS PLAN DO CHECK ACT

CONTOH SSOP PADA PROSES PENGOLAHAN SOSIS AYAM. Potensi Hazard Tujuan Petunjuk SSOP-nya

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN

a. Pintu masuk pasien pre dan pasca bedah berbeda. b. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda. Pintu masuk dan keluar petugas melalui satu pintu.

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

PENERAPAN SISTEM KELAYAKAN DASAR PADA PENGALENGAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus)

2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan.

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

7 LAMPIRAN Lampiran 1. Analisa Potensi Bahaya Secara Kualitatif dengan Kombinasi Antara Kemungkinan Terjadi dengan Tingkat Keparahan

HASIL DAN PEMBAHASAN

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

Prosedur Standar Operasi Sanitasi BAB VI PROSEDUR STANDAR OPERASI SANITASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada waktu dimekarkan Kabupaten Bone Bolango hanya terdiri atas empat

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

HANDOUT Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami dan memiliki pengetahuan tentang penyimpanan bahan pada katering pelayanan lembaga

BAB IX SANITASI PABRIK

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

BAHAN PENCEMAR MAKANAN LAINNYA. Modul 4

SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURE (SSOP)

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair :

Studi Kelayakan Unit Pengolahan Udang Putih Beku Tanpa Kepala di PT. XX Gorontalo

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Analisa Potensi Bahaya Secara Kualitatif dengan Kombinasi Antara Kemungkinan Terjadi dengan Tingkat Keparahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN UNIT SANITASI PABRIK PEMBEKUAN UDANG HEADLESS BLOCK FROZEN DENGAN KAPASITAS PRODUKSI KG PER HARI

Penerapan Good Manufacturing Practices untuk Pemenuhan Manajemen Mutu pada Produksi Air Minum Dalam Kemasan (Studi Kasus di PT.

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 dalam

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

HIGIENE PEKERJA DALAM PENENGANAN PANGAN

I. PENDAHULUAN. sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

Suatu uhaha preventif pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

TITIS SARI KUSUMA 08/01/2015 1

LAMPIRAN ORGANISASI PENELITIAN

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: 1-5 ISSN :

INSTRUKSI KERJA PENANGANAN PASCAPANEN MANGGA GEDONG GINCU

BAB III BAHAN DAN METODE

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG

DIREKTORAT INSPEKSI DAN SERTIFIKASI OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK DAN PRODUK KOMPLEMEN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

MENGELOLA KOMPOSISI AIR SUSU

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan, di unit pembekuan ikan Tuna di PT. Hatindo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Limba U I Kec. Kota Selatan Kota Gorontalo. Pasar sental Kota Gorontalo

SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR

PENGEMBANGAN PROSEDUR DAN LEMBAR KERJA

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.


PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KOLAM RENANG DAN PEMANDIAN UMUM NO KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Gambar 1. Ikan Tongkol (Ethynnus affinis) (Sumber: Anonim b 2010 )

BAB III METODE PENELITIAN

PENGENDALIAN HACCP PADA PENGALENGAN IKAN

10/13/2015 HIGIENE KARYAWAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

HANDOUT. PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Bgn-2. Penanganan Mutu Produk 1. Proses produksi 2. Pengolahan 3. Teknologi 4. Pemasaran A. Sasaran B. Hazard Analysis Critical Control Point, meliputi 2 aspek : 1. SSOP (Sanitation Standar Operating Procedure) = tatacara sanitasi pada setiap alat/benda yang berkontak dgn produk. 2. GMP (Good Manufacturing Practice) = tatacara handling produk pd setiap tahapan proses (bahan baku produk jadi). 1

C. PPM PT Indokor Dayamina dilaks. QC, Sasarannya : 1. Mengendalikan mutu produk secara rutin 2. Mengontrol jalannya alur proses, sanitasi & higienis secara kontinu. 3. Mengontrol lingkungan kerja & kualifikasi pekerjaan Pengujian mutu produk, mencakup : 1. Uji organolpetik (pemeriksaan produk udang beku dlm 1 inner) meliputi: pengecekan bau, penimbangan setelah penirisan, size (kebesaran, normal, kekecilan), kerusakan fisik (black spot, ekor patah, jamuran, teritip, soft shell dll.), pencatatan kode produk, kenampakan luar (warna & permukaan es). 2. Uji klorin (pemakaian klorin sesuai standar) 3. Uji filth (pengecekan benda asing ikutan produk) 4. Uji mikrobiologis (Stapilococcus aureus, Salmonela, E. coli) 2

D. Pelaksanaan SSOP di PT Indokor Dayamina : 1. Sanitasi & higiene bahan baku + pendukung (udang, air, es) : a. Pencucian udang dgn larutan klorin dingin 60 ppm (sasarannya: mereduksi kotoran & bakteri) b. Air utk pencucian (diproses dgn sistem UV) c. Air utk pembuatan es (diproses dgn sistem Ozonisasi) (sasaran a & b = utk mematikan bakteri, shgga airnya bersih, higienis, serta aman utk kesehatan). d. Air utk kebutuhan produksi diambil dari sumur artesis, yg diolah melalui prs multifilter, UV, Ozon, serta diperiksa secara periodik di BPMHP & PDAM. 3

2. Sanitasi Hasil Olahan : a. Kemasan (primer, sekunder, tersier) yg punya lapisan lilin (kedap air & mencegah kontaminasi luar). b. Penyimpanan produk di cold storage (selama produk blm dipasarkan). c. Ruangan cold storage tetap bersih & kering (tdk lembab). d. Suhu ruangan cold storage tetap konstant ( - 18 C ). 3. Sanitasi Bangunan & Lingkungan Pabrik : a. Lantai & dinding ruangan pengolahan dipertahankan selalau bersih & tdk ada kontaminan. b. Lantai & dinding terbuat dari bahan kedap air (keramik), dgn kemiringan 2% (1,2 C), dilengkapi saluran tengah. c. Tinggi dinding 2 m & dapat dicuci. d. Pertemuan lantai & dinding dibuat lengkung. e. Pencucian lantai & dinding dgn larutan clorin 100-200 ppm. 4

Lanjutan poin - 3 f. Toilet hrs terpisah & jauh dari ruangan processing, tersedia dlm jumlah cukup, dipisahkan utk pria & wanita. g. Fasilitas kebersihan utk toilet & cuci tangan cukup tersedia. h. Wastapel & bak cuci kaki (black hole) tersedia & berada sebelum pintu masuk, dilengkapi sabun cair & air bersih. i. Pencucian kaki-tangan setiap kali kerja sebelum masuk ruangan processing dgn larutan klorin (50 ppm utk cuci tangan) & (300 ppm utk cuci kaki). j. Setiap pintu dipasang tirai plastik (plastic curtain) & kill pest untuk mencegah lalat & burung. k. Jendela, ventilasi & lubang lain yg berhub. langsung dgn udara luar harus dilengkapi dgn tirai, kasa & kill pest utk mencegah masuknya lalat, tikus, burung & binatang lainnya. 5

4. Sanitasi Mesin & Peralatan : a. Peralatan utama & pembantu proses pengolahan selalau dlm perawatan & bersih. b. Peralatan & perlengkapan pembantu yg selalu bersentuhan dgn bahan olahan selalu diberikan disinfektan. c. Semua peralatan pengolahan harus dibersihan setiap kali selesai penggunaannya. d. Peralatan dicuci dgn sabun cair non-parfum, & dibilas dgn larutan klorin (100 500 ppm). e. Peralatan pengolahan ditaruh dgn posisi tertelungkap pd tempatnya. 6

5. Sanitasi & Higiene Pekerja : a. Kesehatan pekerja diperiksa scr periodik oleh Tim Paramedis Perusahaan. b. Seluruh pekerja harus bebas dari segala penyakit & gangguan fisik. c. Tdk boleh memiliki kuku yg panjang, pewarna kuku, perhiasan, serta tdk boleh ada luka anggota badan. d. Setiap pekerja hrs mengg. pakaian kerja (tutup kepala, masker, seragam kerja, sarung tangan, sepatu boot). e. Pekerja mencuci tangan dgn larutan klorin 50 ppm sblm kerja. f. Mencuci kaki utk yang menggunakan sepatu boot di ruang balck hool 1 & 2 dgn larutan klorin 300 ppm. 7

Tabel 1. Penggunaan larutan clorin dlm proses penanangan No Penggunaan Kons. (ppm) Volum (liter) 1 Bak cuci kaki receiving 300 300 2 Cuci tangan 50 3 3 Bak cuci Kaki (1) 300 300 4 Bak cuci Kaki (2) 300 500 5 Bak cuci raw material (1) 60 300 6 Bak cuci pemotongan kepala (2) 20 300 7 Bak cuci sortir (3) 10 300 8 Bak cuci final (4) 5 5 9 Cuci meja sortir, PK, CF 100 100 8

E. Sumber Air Proses Produksi 1. Persyaratan Sumber & Perlakuan Pengolahan Air : a. Air sumur artesis (sumur bor) b. Penyaringan / filtrasi (pembersihan sedimen & koagulan) c. Penghilangan mikrobia & disinfektan d. Kontrol tdp karatan, rasa & bau 2. Peruntukkan Penggunaan Air dlm Proses Penanganan : a. Pencucian udang b. Pencucian peralatan c. Pencucian lantai d. Pencucian pekerja e. Bahan pencetak blok udang beku & glazing 9

3. Jenis & Persyaratan Mutu Air dlm Proses Penanganan a. Air sumur biasa, untuk mencuci peralatan b. Air prs UV (ultra violet), untuk mencuci udang c. Air prs ozon, (pembuatan es/ice maker, water chiller) d. Tidak menimbulkan karatan, rasa & bau 4. Tahapan Proses Penanganan Air UV & Ozon : a. Air UV : 1). Air lewat tabung penjernih, 2). Air dilewatkan lampu UV 40 watt 3). Penyaringan 3 x b. Air Ozon (suhu 50-120 C): 1). Air lewat tabung pasir 2). Ozonisasi (pemberian senyawa ozon) 3). Penyaringan 3 x 10

F. Penggunaan Es dalam Proses Produksi 1. Jenis Es yg Digunakan : a. Es curai b. Bentuknya kepingan / serpihan c. Berukuran kecil d. Es balok (dibeli dari industri es) 2. Penggunaan Es Curai: a. Mendinginkan udang (utk mempertahankan kesegaran udang sehingga tdk cepat busuk). b. Meningkatkan kontak langsung dgn udang sehingga suhu dingin produk tetap konstan. 11