HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG Nofriyanti Wulandari 1, Lira Hayu Afdetis Mana 2, Rahayu Fitri 2 1 Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat nofri_yantiwulandari@yahoo.com ABSTRACT The aim of the research was to determine the relations of reading fiction interest with the skills to write the text of moral / fable stories by students in VIII grade in SMP Negeri 7 Sijunjung. Type of this research was quantitative with correlation method. The population in this research is the students in VIII SMP Negeri 7 Sijunjung in academic year 2016/2017 with the total was 218 students. This research used Purposive Sampling, the sampling was based on certain considerations. The sample in this study was the students of VIII.6 class which was amounted into 30 people. The data of this study was the score of the questionnaire statement filled by the students and the score of the result of writing skills of moral / fable story text that has been written by the students. The results of the research was obtain as followed. First, the level of students interest in reading fiction in grade VIII in SMP Negeri 7 Sijunjung was more than enough (LdC) with an average score in 71.83 was the range of 66-75%. Secondly, the level of students writing skill of moral / fable story of grade VIII in SMP Negeri 7 Sijunjung was more than enough (LdC) with average score of 73,88 was the range in 66-75%. Third, there was a significant correlation between students reading interest of fiction with the skill of writing text of moral / fable story in grade VIII in SMP Negeri 7 Sijunjung at significant level 0,05 with degree of n-2 freedom (30-2 = 28) with Z count > Z table Ie 5.38> 1.96. So, it can be concluded in this study H 0 was rejected while H 1 accepted. Keywords: Reading fiction interest, Moral/fable story PENDAHULUAN Kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap siswa dalam proses pembelajaran, terutama dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan dalam menuangkan ide, gagasan, pikiran, pengalaman, dan pendapat dengan benar yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Apabila siswa terampil dalam menulis, maka akan membantu dalam proses belajar mengajar terutama dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Seseorang dikatakan terampil dalam menulis apabila tulisan yang dihasilkan didukung dengan pengetahuan kebahasaan seperti tata bahasa, kosa kata, diksi, dan ejaan yang benar. Keterampilan menulis tidak dapat diperoleh secara alami, tetapi harus melalui latihan dan praktik secara
terus-menerus. Dalman (2014:3) menyatakan menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai penyampai pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca. Keteraturan siswa dalam menulis berawal dari kebiasannya dalam membaca. Membaca dilakukan untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Seseorang yang sering membaca akan memiliki keterampilan menulis yang baik. Pembelajaran menulis teks cerita moral/fabel tercantum dalam Kurikulum 2013 kelas VIII pada semester 1 dengan Kompetensi Inti (KI) ke-4 yaitu mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori. Kompetensi Dasarnya (KD) ke-4.2 yaitu menyusun teks cerita moral/fabel sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Danandjaya (1991:98) menyatakan fabel adalah suatu bentuk khusus dongeng binatang, fabel adalah dongeng binatang yang mengandung moral, yakni ajaran baik buruk perbuatan dan kelakuan. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang guru Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 7 Sijunjung, Syuriati, S.Pd., diambil kesimpulan sebagai berikut. Pertama, secara umum siswa mampu untuk menulis sebuah karangan teks cerita moral/fabel, namun untuk mengembangkannya siswa kurang mampu serta penggunaan tanda baca siswa belum tepat sesuai dengan semestinya. Kedua, siswa sulit untuk memulai tulisan yang akan mereka buat. Ketiga, tingkat minat baca siswa rendah terlihat dari variasi bacaan yang guru berikan, sebagian siswa membacanya namun sebagian lagi hanya sekedar melihat-lihat bacaan tersebut. Apabila guru memberikan pertanyaan siswa kesulitan dalam menjawab karena siswa tidak membaca bacaan yang guru berikan.
Selain itu, berdasarkan wawancara dengan lima belas orang siswa SMP Negeri 7 Sijunjung kelas VIII dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, siswa kurang berminat untuk menulis karena menurut siswa pembelajaran menulis itu sangat membosankan. Kedua, untuk menulis siswa sulit memikirkan judul, alur cerita, tokoh, dan topik yang akan dibahas serta merangkai kata-kata pada setiap bagian teks cerita moral/fabel yang akan dibuat. Ketiga, siswa berminat untuk membaca buku fiksi apabila cerita yang diberikan guru menarik dan bagus. Keempat, siswa membaca buku fiksi apabila ada waktu senggang saja. Keterampilan menulis teks cerita moral/fabel yang dimiliki siswa tidaklah sama. Sebagian siswa terampil menulis teks cerita moral/fabel dengan baik dan sebagian siswa yang lain masih belum terampil menulis teks cerita moral/fabel dengan baik. Siswa dikatakan terampil menulis teks cerita moral apabila tulisan yang dihasilkan siswa berdasarkan struktur dari teks cerita moral/fabel tersebut. Harsiati,dkk (2016:209) menyatakan struktur teks cerita moral/fabel yaitu orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Kondisi ini juga berkaitan dengan rendahnya minat membaca siswa terutama minat membaca fiksi. Minat membaca fiksi siswa yang rendah memberikan dampak yang cukup besar terhadap keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa. Tarigan,dkk (2011:94) menyatakan upaya peningkatan minat baca dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti, (1) menyediakan bahan bacaan, (2) pemilihan bahan yang baik, (3) memiliki kesadaran dan minat yang tinggi terhadap membaca, dan (4) penyediaan waktu untuk membaca. Tujuan penelitian ini antara lain. Pertama, mendeskripsikan minat baca siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Sijunjung. Kedua, mendeskripsikan Negeri 7 Sijunjung. Ketiga, mendeskripsikan hubungan minat baca fiksi dengan keterampilan menulis teks cerita Negeri 7 Sijunjung. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri
7 Sijunjung yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017, berjumlah 218 orang siswa yang tersebar di dalam tujuh kelas. Teknik penarikan sampel penelitian ini adalah Proposive Sampling, yaitu penarikan sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Arikunto (2006:134) menyatakan apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya. Apabila subjek lebih dari 100 diambil 10-15% atau 20-25%. Oleh karena itu, sampel penelitian ini diambil sebanyak 30 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah minat baca fiksi. Variabel terikatnya adalah keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Sijunjung. Instrumen penelitian ini adalah angket minat baca fiksi dan tes unjuk kerja. Khusus untuk mengetahui minat baca fiksi siswa, sebelum angket diberikan secara menyeluruh terlebih dahulu diadakan uji coba di kelas VIII 1 di luar sampel penelitian sebanyak 32 siswa, angket yang di uji cobakan sebanyak 50 butir pernyataan. Tes unjuk kerja yaitu dengan menugaskan siswa menulis sebuah teks cerita moral/fabel untuk mengetahui Negeri 7 Sijunung. Data yang terkumpul, dianalisis melalui tahap-tahap, sebagai berikut. Pertama, memeriksa jawaban angket minat baca fiksi siswa dan membaca hasil tulisan menulis teks cerita moral/fabel siswa. Kedua, memberikan skor sesuai dengan jenis instrumen dalam penelitian ini yaitu untuk angket minat baca fiksi digunakan skala likert dengan alternatif jawaban selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KK), jarang (JR), dan tidak pernah (TP) dengan penskoran 5,4,3,2,1. Ketiga, memeriksa hasil tulisan siswa sesuai dengan aspek yang dinilai yaitu orientasi, komplikasi, resolusi dan koda. Keempat, mengubah skor dari angket minat baca fiksi dan skor tes moral/fabel menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Kelima, mengelompokkan nilai minat baca fiksi dan nilai keterampilan menulis teks cerita moral/fabel berdasarkan konversi skala 10. Keenam, mencari nilai rata-rata hitung minat baca fiksi dan keterampilan menulis teks cerita moral/fabel. Ketujuh, membuatkan histogram minat baca fiksi dan
moral/fabel. Kedelapan, melakukan uji persyaratan analisis. Kesembilan, mengkorelasikan nilai minat baca fiksi dengan moral/fabel dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment, akan tetapi jika salah satu data tidak berdistribusi normal maka rumus yang digunakan yaitu rumus korelasi Spearman Rank. Kesepuluh, melakukan uji hipotesis. Kesebelas, menganalisis, membahas, dan menyimpulkan hasil analisis data dengan cara mendeskripsikan hubungan antara minat baca fiksi dengan keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Sijunjung. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penilaian, diketahui bahwa secara keseluruhan minat baca fiksi dibagi menjadi empat indikator yaitu menyediakn bahan bacaan, pemilihan bahan yang baik, memiliki kesadaran dan minta yang tinggi terhadap membaca, penyediaan waktu untuk membaca. Sedangkan, moral/fabel dibagi menjadi empat indikator yaitu orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Langkah yang dilakukan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, menganalisis minat baca fiksi siswa kelas VIII SMP Negeri7 Sijunjung. Kedua, menganalisis keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri7 Sijunjung. Ketiga, menghubungkan minat baca fiksi dengan Negeri7 Sijunjung. 1. Minat Baca Fiksi Siswa Kelas VIII SMP Neger 7 Sijunjung Secara Keseluruhan Diperoleh gambaran tentang minat baca fiksi secara keseluruhan. Pertama, siswa yang berada pada kualifikasi baik (76-85%) berjumlah 9 orang. Kedua, siswa yang berada pada kualifikasi lebih dari cukup (66-75%) berjumlah 16 orang. Ketiga, siswa yang berada pada kualifikasi cukup (56-65%) berjumlah 5 orang. Berdasarkan data yang diperoleh minat baca fiksi siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Sijunjung meliputi tiga kategori, yaitu baik (B), lebih dari cukup (LdC), dan cukup (C). Adapun langkah yang dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang minat baca fiksi siswa
kelas VIII SMP Negeri 7 Sijunjung adalah dengan menghitung skor mentah dari jawaban pernyataan siswa. Skor mentah tersebut kemudian diubah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. 2. Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 16 Padang Secara Keseluruhan Diperoleh gambaran mengenai Negeri 7 Sijunjung sebagai berikut. Pertama, siswa yang berada pada kualifikasi baik sekali (86-95%) berjumlah 4 orang. Kedua, siswa yang berada pada kualifikasi baik (76-85%) berjumlah 6 orang. Ketiga, siswa yang berada pada kualifikasi lebih dari cukup (66-75%) berjumlah 12 orang. Keempat, siswa yang berada pada kualifikasi cukup (56-65%) berjumlah 8 orang. Berdasarkan data yang diperoleh Negeri 7 Sijunjung meliputi lima kategori, antara lain, baik sekali (BS), baik (B), lebih dari cukup (LdC), dan cukup (C). Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang menulis teks cerita Negeri 7 Sijunjung adalah dengan menghitung skor mentah dari jawaban siswa. Skor tersebut kemudian diubah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. 3. Hubungan Minat Baca Fiksi dengan Keterampilan Menulis Teks Cerita Moral/Fabel Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Sijunjung Dari hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata data minat baca fiksi dengan rata-rata 71,83 dan data moral/fabel dengan rata-rata 73,88. Untuk mengetahui hubungan kedua variabel tersebut dikorelasikan dengan rumus Spearman Rank. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rs sebesar 0,973. Setelah nilai rs diperoleh, dilakukan uji Z hitung. Nilai rs dimasukkan ke dalam rumus Sperman Rank dan diperoleh hasil 5,38. Kriteria pengujian hipotesis adalah diterima > dengan dk = n-2. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai adalah 5,38 pada taraf signifikan 95%, dengan 1,96. Sehingga diketahui bahwa minat baca fiksi membantu siswa dalam menulis teks cerita moral. Berdasarkan uruian
tersebut, disimpulkan bahwa minat baca fiksi memiliki hubungan yang sangat erat dengan keterampilan menulis teks cerita moral/fabel. Apabila minat baca fiksi siswa tinggi, maka semakin bagus pula keterampilan menulis khususnya moral/fabel. Oleh karena itu, minat baca fiksi siswa perlu ditingkatkan agar keterampilan menulis siswa semakin bagus lagi. Semakin berminat seseorang untuk membaca, maka semakin bagus keterampilan menulisnya, karena dengan membaca kosakata seseorang semakin banyak dan tulisan yang dihasilkan juga akan semakin bagus. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data, dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut ini. Pertama, minat baca fiksi siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Sijunjung diperoleh nilai rata-rata 71,83 berada pada rentangan 66-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC). Kedua, Negeri 7 Sijunjung diperoleh nilai ratarata 73,88 berada pada rentangan 66-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC). Ketiga, berdasarkan uji-z, H o ditolak pada taraf signifikan 95% dan derajat kebebasan (dk) = n-2, karena Z hitung > Z tabel yaitu 5,38 > 1,96. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat baca fiksi dengan Negeri 7 Sijunjung. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Danandjaya, James. 1991. Foklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, Dan Lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Harsiati, Titik, dkk. 2016. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Tarigan, Hendry Guntur, dkk. 2011. Membaca dalam Kehidupan. Bandung: Angkasa.