ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 895

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut:

KUESIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta.

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

KUESIONER. A. Data Responden. 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e.

PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

Lampiran 1. Reliabilitas untuk Kelompok Kepentingan R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

ANALISIS FAKTOR KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR BEKAS PADA SHOWROOM CITRA MOTOR (Studi Pada Pembeli Sepeda Motor Bekas Citra Motor)

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN DENGAN SPSS 15 Oleh : Hendry PENDAHULUAN

Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN seluruh pertanyaan yang ada.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI

ABSTRAK ANALISIS FAKTOR PENDORONG PENCARIAN INFORMASI PRODUK FASHION DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada

LAMPIRAN 1: KUESIONER Astrin Inggar Mayanita

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai.

BAB V PENUTUP. Pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

KUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita

PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN

KUESIONER. 2. Berapa usia anda? a tahun c tahun b tahun d. > 26 tahun

Lampiran 1. Kuesioner

STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

TINGKAT KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP PELAYANAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR

Petunjuk Pengisian : Isilah/berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda pilih di bawah ini.

Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom. Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu, Bandung Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung.

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV ANALISIS DATA

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama: (boleh tidak diisi)

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PKM SPARE PARTS

KUESIONER. NILAI PENILAIAN 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Netral 4 Setuju 5 Sangat Setuju

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

Lampiran 1. Kuesioner Achievement Goal Orientation dan Data Penunjang

Lampiran 1. Kuesioner

DAFTAR PUSTAKA. Pemakai, Kompak, Jan-April, hal Imam Ghozali, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Pegawai Negeri Niaga Artha Sari Singaraja

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan dibahas kesimpulan akhir dari penelitian tentang faktor-faktor

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH MENGGUNAKAN TABUNGAN RENCANA MANDIRI PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG LUMAJANG

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI DINAS PU. BINA MARGA KABUPATEN SUMENEP

DAFTAR PUSTAKA. Rangkuti, Freddy (2002), Measuring Customer Satisfaction, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

IV. METODE PENELITIAN

ABSTRAK ANALISIS FAKTOR PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENDAFTAR DI SMA 1 BANDUNG (STUDI KASUS PADA SISWA SMA BPI 1 BANDUNG ANGKATAN 2015)

Reliability. Case Processing Summary

LAMPIRAN 1. KUESIONER

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE)

Faktor-Faktor Penentu Dalam Berbelanja Secara Online

KUESIONER PENELITIAN

Isnaini Wahyudi Irfan Prarendra, ST., MM Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom, Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADAMATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X DI SMK NEGERI 4 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun sebagai penelitian deduktif yakni metode berpikir

III. METODOLOGI PENELITIAN

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAYANAN RESERVASI HOTEL DI PT. BALI MEGAH WISATA TOUR AND TRAVEL

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN DALAM PENENTUAN KOMPENSASI KARYAWAN PADA TELKOMEDIKA BANDUNG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

Umi Widyastuti & Dedi Purwana: Analisis Faktor-Faktor Dalam Kualitas Kehidupan Kerja di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

INTISARI. harus tetap dapat dikendalikan secara langsung oleh perusahaan.

Transkripsi:

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 895 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK CUSTOMER PERCEIVED VALUE PADA SIETE CAFE ANALYSIS OF FACTORS FORMING CUSTOMER PERCEIVED VALUE IN SIETE CAFE Aulia Khaera Arfah¹, Hendrati Dwi Mulyaningsih, S.E., M.M² ¹ ²Prodi S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom auliakhaera1407@gmail.com ABSTRAK Persaingan yang ketat dalam usaha Restoran atau Cafe sekarang ini mengharuskan pemilik usaha berlomba dalam pengembangan persaingan yang ada. Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar, maka perusahaan senantiasa harus menerapkan strategi jitu yang disususn berdasarkan pasar dan pelanggan untuk menciptakan superior customer perceived value. Siete Cafe memiliki peluang dalam persaingan karena lokasinya yang terletak di wilayah tujuan wisata Kota Bandung, namun masih belum cukup menarik perhatian konsumen untuk berkunjung. Jenis penelitan ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Sample yang diteliti berjumlah 100 orang, pengambilan sample dilakukan dengan teknik accidental sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis faktor dengan data dikumpulkan secara online yaitu dengan menyebarkan kuisioner melalui internet. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa customer perceived value dibentuk oleh 8 faktor dan terbentuk 2 faktor dominan yang diberi nama product & service, dan customer cost. Faktor product & service merupakan faktor yang paling dominan dengan % of variance sebesar 41,867%. Faktor product & service terdiri dari produk, layanan, personel, dan citra. Kata kunci: Customer Perceived Value, Analisis Faktor, Siete Cafe. ABSTRACT Intense competition in the restaurant or Cafe business today requires business owners to race in the development of competition. To maintain and increase market share, the company always have to implement the appropriate strategy which is based on market and customers to create superior customer perceived value. Siete Cafe has a chance in the competition because of its location in the tourist destinations of Bandung, but still not enough to attract consumers to visit. This research uses descriptive kind of research with quantitative methods. The population in this research is unknown with total samples examined to 100 respondents. The sampling techniques used is accidental sampling techniques. This research used data collection through the primary data and secondary data with the data analysis techniques using factor analysis techniques. The research concluded that the customer perceived value formed by 8 factors and formed two dominant factors named product & service, and customer cost. Product & service factor is the most dominant factor with % of variance equal to 41,867%. Product & service factor consisting of product, service, personnel, and image. Keywords: Customer Perceived Value, Factor Analysis, Siete Cafe.

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 896 1. PENDAHULUAN Persaingan yang ketat dalam usaha Restoran atau Cafe sekarang ini mengharuskan pemilik usaha berlomba dalam pengembangan persaingan yang ada. Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar, maka perusahaan senantiasa harus menerapkan strategi jitu yang disususn berdasarkan pasar dan pelanggan untuk menciptakan superior customer perceived value. Siete Cafe memiliki peluang dalam persaingan karena lokasinya yang terletak di wilayah tujuan wisata Kota Bandung, namun masih belum cukup menarik perhatian konsumen untuk berkunjung. Adanya penurunan jumlah konsumen dan penurunan laba pada Siete Cafe dapat diakibatkan oleh ketidakpuasan konsumen seperti yang dikemukakan oleh J. supranto dalam (Suwardi, 2011) bahwa pelanggan memang harus dipuaskan, sebab jika mereka tidak puas akan meniggalkan perusahaan dan menjadi pelanggan pesaing, ini akan menyebabkan penurunan penjualan dan pada gilirannya akan menurunkan laba dan bahkan kerugian. Di dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Fornell dan rekan-rekan yang dikutip dalam (Krisno dan Samuel: 2013) mengatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah hasil dari perceived value dan perceived value dibentuk dari benefit yang konsumen terima atau pengorbanan yang dilakukan oleh konsumen. Selanjutnya, Cronin dan rekan-rekan dalam (Krisno dan Samuel: 2013) mendukung pandangan tersebut dengan cara menyakini bahwa kepuasan pelanggan adalah konsekuensi dari perceived value. Kotler dan Keller (2009:14) menyatakan bahwa nilai pelanggan merupakan kombinasi kualitas, pelayanan, harga dari suatu penawaran produk. Nilai pelanggan adalah selisih antara jumlah nilai bagi pelanggan dengan jumlah biaya dari pelanggan, dan jumlah nilai bagi pelanggan adalah sekelompok keuntungan yang diharapkan pelanggan dari barang atau jasa tertentu. Hal ini sangat perlu diperhatikan oleh perusahaan agar dapat menciptakan loyalitas pelanggan untuk mempertahankan usahanya dengan memperhatikan nilai pelanggan atau customer perceived value. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk menganalisis lebih dalam faktorfaktor apa saja pembentuk customer perceived value pada Siete Cafe menggunakan pendekatan analisis faktor. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Customer Perceived Value Kotler&Keller (2009:136) memaparkan bahwa untuk mengukur Customer Perceived Value (CPV) yaitu dengan membandingkan Total Customer Benefit (TCB) dengan Total Customer Cost (TCC). Total Customer benefit (TCB) adalah nilai moneter kumpulan manfaat ekonomi, fungsional, dan psikologis yang diharapkan pelanggan dari suatu penawaran pasar yang disebabkan oleh produk, jasa, personel, dan citra yang terlibat. Sedangkan Total Customer Cost (TCC) adalah kumpulan biaya yang dipersepsikan yang diharapkan pelanggan untuk dikeluarkan dalam mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, dan menyingkirkan suatu penawaran pasar, termasuk biaya moneter, waktu, energi, dan psikologis.

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 897 2.2 Kerangka Pemikiran T oral Customer Benefit E.r.w!JIB Lmlwl. Citra T oral Customer Cost film l!.ij,u llijaa film Imm l!.ij,u.mdjib Lmlwl. Citra faklor-faklot Yang Juw.Manbmmk Customer Perceived Valuefilelt Cafe 3. METODE PENELITIAN Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan jenis skala peringkat yaitu skala likert. Pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik nonprobability sampling dengan jenis sampel accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 100 responden. 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernah mengunjungi dan mengkonsumsi produk Siete Cafe dengan jumlah populasi tidak diketahui. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan teknik accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 100 responden. 3.2 Uji Instrumen Uji Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen/kuesioner. Dengan teknik analisis faktor validitas dapat dilihat dengan memperhatikan nilai variance dan factor loading. Diketahui bahwa nilai factor laoding adalah kuadrat dari variance. Factor loading yang dapat diterima sampel 100 adalah 0,50 (Hair,et,al, 2006:128). Untuk item yang kurang dari 0,50 dengan sendirinya tidak diproses menggunakan analisis faktor. Uji Reliabilitas mengukur sejauh mana suatu hasil pengukuran dapat dipercaya (reliable). Salah satu uji reliabilitas adalah dengan melakukan analisis faktor. Untuk melihat

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 898 apakah item tersebut reliabel atau tidak maka dilihat apakah item-item yang ditanyakan saling menyatu atau tidak (hang a set). Dengan menguji ketepatan dari faktor yang terbentuk digunakan uji statistik Barlett test sphericity dengan nilai signifikan < 0,05 dan Kaiser Mayer Olkin (KMO) untuk mengetahui kelayakan analisis faktor. Dengan nilai variance yang didapat oleh setiap faktor yang sudah dilakukan uji validitas, inilah rekomendasi nilai dari setiap faktor yang sudah memenuhi nilai KMO dan Barlett test sphericity. 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Metode Analisis Data Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebanyak 8 variabel. Yang pada tahap sebelumnya telah melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk itu maka ke 8 variabel ini akan diuji dengan analisis faktor. 4.2 KMO dan Barlett s Tabel 4.1 Hasil KMO dan Bartlett s Test KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df Sig..847 570.442 28.000 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa angka KMO dan Barlett s Test adalah 0,847 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang artinya dapat dipercaya 100% bahwa antar variabel terdapat korelasi. Karena angka KMO tersebut sudah diatas 0,5 dan signifikansi dibawah 0,05, maka variabel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut dengan analisis faktor. Selanjutnya, untuk melihat korelasi antar variabel, dapat dilihat dari tabel Anti-Image Matrices dengan memperhatikan nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA). Angka MSA berkisar 0 sampai 1, dengan kriteria: MSA=1, menunjukan variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain; MSA > 0,5, menunjukan variabel masih dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut; MSA < 0,5, menunjukan variabel tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisis lebih lanjut. Dari data yang telah diolah, maka didapatkan hasil uji Anti- Image Matrices Tabel 4.2 Anti Image Matrices No. Faktor-Faktor MSA 1 Produk 0,872 2 Layanan 0,888 3 Personel 0,812 4 Citra 0,838 5 Biaya Moneter 0,870 6 Biaya Waktu 0,765 7 Biaya Energi 0,887 8 Biaya Psikologi 0,849 Tabel 4.2 menunjukan bahwa nilai MSA di setiap variabel berada pada angka > 0,5, yang artinya bahwa setiap variabel yang ada dapat diprediksi dan di analisis lebih lanjut.

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 899 4.3 Communalities Tabel 4.3 Communalities Produk Layanan Personel Citra Biaya Moneter Biaya Waktu Biaya Energi Biaya Psikologi Communalities Initial Extraction.831.816.811.841.732.788.729.777 Extraction Method: Principal Component Analysis. Berdasarkan dari nilai-nilai yang ada pada tabel communalities, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel-variabel yang ada dapat dijelaskan didalam faktor yang terbentuk, semakin besar nilai communalities, maka semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. 4.4 Total Variance Explained Initial Eigenvalues Tabel 4.4 Total Variance Explained Total Variance Explained Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Component Total 'lb of Variance Cumulative 'lb Total 'lb of Variance Cumulative 'lb Total 'lb of Variance Cumulative 'lb 1 4.600 57.499 57.499 4.600 57.499 57.499 3.349 41.867 41.867 2 1.726 21.571 79.070 1.726 21.571 79.070 2.976 37.203 79 070 3.433 5.417 84.487 4.344 4.297 88.784 5.294 3.680 92.464 6.272 3.395 95.858 7.188 2.354 98.213 8.143 1.787 100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis. Tabel diatas menunjukan bahwa pada kolom total Initial Eigenvalues hanya component 1 dan 2 yang memiliki angka > 1. Component 1 dengan nilai 4,600, dan component 2 dengan nilai 1,726 yang artinya nilai tersebut dapat dibentuk menjadi faktor baru. Sedangkan dalam kolom % of Variance untuk niai component 1 sebesar 57,499 yang artinya component 1 akan mampu menjelaskan variabel sebesar 57,499%, untuk component 2 sebesar 21,571 yang artinya component 2 akan mampu menjelaskan variabel sebesar 21,571%. Sehingga dapat dilihat pada kolom cumulative %, total kedua component tersebut akan mampu menjelaskan variabel sebesar 79,07%. Dengan demikian, karena nilai eigenvelues yang ditetapkan adalah 1, maka nilai total yang akan diambil adalah nilai yang > 1 yaitu component 1 dan 2.

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 900 4.5 Rotated Component matrix Tabel 4.5 Rotated Component matrix Rotated Component Matrlxa Component 1 2 Citra.892.213 Layanan.884.189 Personel.882.180 Produk.881.235 BlayaWaktu.118.880 Biaya Moneter.178.837 Blaya Energl.181.834 Biaya Psikologi.374.798 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 3 iterations. Rotated componen matrix memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Terlihat bahwa sekarang faktor loading yang sebelumnya kecil semakin diperkecil, dan faktor loading yang besar semakin di perbesar. Penentuan input variabel ke dalam faktor tertentu berdasarkan pada besar korelasi antara variabel dengan faktor, yaitu kepada nilai korelasi yang paling besar. Dengan demikian maka faktor dan variabel anggotanya adalah: a) Variabel produk, layanan, personel, dan citra masuk pada faktor 1, karena korelasi antar variabel ini dengan faktor 1 lebih besar dibandingkan dengan faktor lainnya. b) Variabel biaya moneter, biaya waktu, biaya energi, dan biaya psikologi masuk pada faktor 2, karena korelasi antar variabel ini dengan faktor 2 lebih besar dibandingkan dengan faktor lainnya. 4.6 Penamaan Faktor (Labelling) Tabel 4.6 Penamaan Faktor (Labelling) Faktor Nama Faktor Kontribusi 1 Product & Service 41,867% 2 Costimer Cost 37,203% Jumlah 79,070% Sumber: Olahan Peneliti (2016) 1. Produk dan Layanan (Product & Service) Faktor ini diberi nama produk dan layanan karena faktor ini merupakan faktor yang berhubungan dengan produk yang dijual dijual oleh Siete Cafe, baik dari segi makanan, minuman dan juga tempat yang disediakan. Faktor ini juga merupakan faktor yang berhubungan dengan pelayanan yang diberikan oleh Siete Cafe baik dari segi fasilitas maupun pelayanan yang diberikan oleh karyawannya. Faktor ini terdiri produk, layanan, personel dan citra. Faktor produk dan layanan ini merupakan faktor

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 901 yang paling dominan dalam membentuk customer perceived value pada Siete Cafe, hal ini dapat dikatakan faktor produk dan layanan sangat membentuk penilaian pelanggan terhadap Siete Cafe. 2. Biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan (Customer Cost) Customer cost dalam hal ini merupakan segala biaya yang konsumen keluarkan atau berikan untuk mendapatkan produk Siete Cafe. Faktor ini terdiri dari biaya moneter, biaya waktu, biaya energi dan biaya psikologi. Faktor ini akan dapat membentuk customer perceived value pada Siete Cafe. Jika konsumen merasa total biaya yang mereka keluarkan sebanding atau bahkan lebih rendah dari apa yang mereka dapatkan. 5. KESIMPULAN Berdasarkan analisis hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang membentuk customer perceived value pada Siete Cafe, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Terdapat 8 variabel faktor-faktor yang membentuk customer perceived value pada Siete Cafe, yaitu: faktor produk, faktor layanan, faktor personel, faktor citra, faktor biaya moneter, faktor biaya waktu, faktor biaya energi, dan terakhir adalah faktor biaya psikologi. 2. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, didapat 2 faktor yang dominan untuk mewakili ke 8 variabel faktor-faktor yang ada. Kedua faktor tersebut adalah faktor Product & Service dan faktor Customer Cost. Dari kedua faktor ini yang paling dominan membentuk customer perceived value pada Siete Cafe adalah faktor Product & Service karena mempunyai % of variance sebesar 41,867%. Faktor ini terbentuk oleh empat variabel faktor yaitu produk, layanan, personel, dan citra. DAFTAR PUSTAKA [1] Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran (Cetakan Ketiga Belas). Jakarta: Erlangga. [2] Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Marketing Management -14/E. Harlow: 2012. [3] Kotler, P., & Keller, K. L. (2013). Marketing Management: Horizon Edition, -14E. London: Pearson. [4] Krisno, D., & Samuel, H. (2013). Pengaruh Perceived Quality, Perceived Sacrifice dan Perceived Value terhadap Customer Satisfaction di Informa Innovative Furnishing Pakuwon City Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, 4. [5] Santoso, S. (2016). Panduan Lengkap SPSS Versi 23. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. [6] Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif & RND). Bandung: Alfabeta. [7] Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta. [8] Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta. [9] Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. [10] Suwardi. (2011). Menuju Kepuasan Pelanggan Melalui Penciptaan Kualitas Pelayanan. Jurnal Pengembangan Humaniora, 52.