ANALISA EKONOMI PROYEK PADA PEMBANGUNAN PALANGKA RAYA MALL. Rida Respati Program Studi Teknik Sipil UM Palangka Raya ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. Dalam menjalankan suatu usaha tidak bisa lepas dari kegiatan investasi.

ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EKONOMI TEKNIK. Alternatif Ekonomi Investasi Net Present Value (NPV)

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. PT Trikarya Idea Sakti selaku Developer telah

BAB II LANDASAN TEORI

VIII. ANALISIS FINANSIAL

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di D.I. Yogyakarta pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

IV. METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

BAB III LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN

Vol 10 No. 1 April

STUDI KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL X PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Peranan industri pertambangan batu andesit penting sekali di sektor konstruksi,

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI ALAT BERAT STONE CRUSHER DI KELURAHAN KUMERSOT KOTA BITUNG

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai

VIII. ANALISIS FINANSIAL

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK

EKONOMI TEKNIK ANALISIS SENSITIVITAS DAN BREAK EVEN POINT SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

EKONOMI TEKNIK. Annual Equivalent (AE) EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas

III. KERANGKA PEMIKIRAN

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan dan Manfaat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) 1.2 Identifikasi Masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

III. METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR. ANALISIS KELAYAKAN PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa) DI KOTA MEDAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENGANTAR. 1.1 Pendahuluan. kecamatan di kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang pertumbuhan ekonominya

ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN CIPUTRA WORLD SURABAYA. Oleh : Rachma Prima Aurora ( )

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y. Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO KOTA MALANG

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN

Cost-Benefit Analysis (CBA) Kusnawi, S.Kom, M.Eng

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tugas Akhir Analisis Kelayakan Investasi nilai Jual Minimum Perumahan Bale Maganda Kahuripan BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Investasi Evaluasi Proyek... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Break Event Point (BEP), Annual Equivalen (AE), dan Benefit Cost Ratio (BCR)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK BPD BALI DI KABUPATEN BADUNG. Agung Yana 1

Studi Kelayakan Investasi Proyek Perumahan pada Proyek Pembangunan Perumahan Aura Tirta Graha Banjarnegara

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

Volume 11 No. 2 Oktober Kata kunci : kelayakan usaha, udang vaname, Investasi.

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

ANALISA KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL ASPHALT MIXING PLANT (Studi Kasus PT. Karya Maju Utama Barabai (HST))

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

IV. METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI. Teknik Industri - UB

PERBANDINGAN BIAYA MANFAAT PEMBANGUNAN GEDUNG PERTEMUAN UMUM KUALA KAPUAS KALIMANTAN TENGAH

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

MODEL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN SEDERHANA

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan secara berurutan dengan alat dan prosedur maka itulah yang disebut

BAB 3 METODE PENELITIAN

KA JIAN KELAYAKAN DAN RESIKO INVESTASI BUS TRANS PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA

worth, disingkat EUAW), atau jumlah ekivalent kapital

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI READY MIX CONCRETE DI PROVINSI SULAWESI UTARA

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

Transkripsi:

MEDIA ILMIAH TEKNIK SIPIL Volume 5 Nomor 1 Desember 2016 Hal. 74-80 ANALISA EKONOMI PROYEK PADA PEMBANGUNAN PALANGKA RAYA MALL Rida Respati Program Studi Teknik Sipil UM Palangka Raya ABSTRAK Bangunan memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat dan sering kali mempengaruhi suasana hidup bagi setiap individu. Sebagian besar dari kehidupan manusia berada di sekitar atau di dalam bangunan, seperti perumahan, kantor-kantor, tempat-tempat pendidikan, pabrik-pabrik, rumah sakit, jembatan dan sebagainya. Pengaruh yang sedemikian luas itu mengakibatkan sektor bangunan memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa besarnya investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan Gedung Palangka Raya Mall, apakah akan memberikan keuntungan bagi investor dan pemerintah daerah. Pengumpulan data diperoleh dari wawancara (interview) yang kompeten dan pengamatan (observation), juga dari buku-buku, jurnal, dan literatur yang relevan. Hasil Dari hasil perhitungan yang ada, biaya pembangunan dalam waktu hampir 7 tahun tahun akan BEP (break even point), dan ini sangat menguntungkan bagi investor sehingga dengan sisa umur bangunan adalah keuntungan bagi investor dan karena tanah yang digunakan adalah tanah milik pemerintah daerah provinsi, maka setelah habis masa pinjam 40 tahun akan dikembalikan kepada pemerintah provinsi beserta bangunannya, hal ini pun menjadi keuntungan bagi pemerintah daerah. Untuk itu disarankan, bangunan yang ada sudah cukup memadai, sebaiknya perlu didukung dengan fasilitas dan pelayanan yang baik. Sebaiknya parkir diatur sedemikian rupa sehingga pengunjung merasa nyaman dan tidak was-was saat meninggalkan kendaraan di tempat parkir. Kata kunci : Ekonomi, Proyek, Gedung, Palangka Raya Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 5, Nomor 1, Desember 2016; 74-80 74

PENDAHULUAN Latar Belakang Bangunan memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat dan sering kali mempengaruhi suasana hidup bagi setiap individu. Sebagian besar dari kehidupan manusia berada di sekitar atau di dalam bangunan, seperti perumahan, kantor-kantor, tempat-tempat pendidikan, pabrikpabrik, rumah sakit, jembatan dan sebagainya. Pengaruh yang sedemikian luas itu mengakibatkan sektor bangunan memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian negara. Kalimantan Tengah merupakan Provinsi terbesar ketiga di wilayah Indonesia, dengan wilayah seluas 153.000 km2 atau 1,5 kali Pulau Jawa dan 750 km panjang pantai. Kalimantan Tengah berpenduduk sekitar 1.912.747 jiwa yang penyebarannya rata-rata 13 orang per kilometer persegi. Dengan bertambah dan berkembangnya penduduk di Kalimantan Tengah khususnya Palangka Raya, menarik investor untuk menanamkan modal di Kalimantan Tengah, yaitu dengan membangun sebuah pusat perbelanjaan yang pertama di Kalimantan Tengah. Sejak dibangunnya Palangka Raya Mall sangat mendukung perekonomian dan kesejahteraan masyarakat disekitar pusat perbelanjaan tersebut, pertumbuhan perekonomian masyarakat semakin membaik, meningkatkan produktivitas lahan, membuka lapangan kerja baru sehingga pengangguran berkurang, dan masih banyak lagi dampak positif yang dirasakan. Adapun dampak negatif yang dirasakan adalah menurunnya kualitas budaya, kenyamanan dan keamanan. Tujuan dilakukan Penelitian Menganalisa besarnya investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan Gedung Palangka Raya Mall, apakah akan memberikan keuntungan bagi investor dan pemerintah daerah. Tinjauan Pustaka Untuk menentukan proyek dapat dikatakan layak atau tidak maka perlu dilakukan berbagai analisa, yaitu analisa komersial, analisa finansial dan analisa ekonomi, di samping itu perlu diadakan perbandingan antara keuntungan (benefit) dan biaya (cost) selama umur ekonomis proyek. Metode Metode Perhitungan Suatu investasi merupakan kegiatan menanamkan modal jangka panjang, dimana selain investasi tersebut perlu pula disadari bahwa investasi akan diikuti sejumlah pengeluaran lain yang secara periodic perlu disiapkan. Pengeluaran tersebut terdiri dari biaya operasional (operation cost), biaya perawatan (maintenance cost), dan biaya-biaya lain yang tidak dapat dihindarkan. Terdapat berbagai metode dalam mengevaluasi kelayakan investasi yang umum dipakai, yaitu: a. Metode Net Present Value (NPV) b. Metode Annual Equivalent (AE) c. Metode Internal Rate of Return (IRR) d. Metode Benefit Cost Ratio (BCR) e. Metode Payback Period (PBP) Adapun proses penelitian ini seperti diagram alir penelitian pada Gambar A.1 seperti dibawah ini: Gambar A.1 Diagram Alir Penelitian Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah penelitian yang menggunakan kehidupan nyata sebagai tempat kajian. Keadaan lapangan berjalan sebagaimana biasa. Penelitian lapangan mempunyai keuntungan karena lebih mendekati Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 5, Nomor 1, Desember 2016; 74-80 75

realitas sehingga hasilnya mencerminkan keadaan yang nyata. Pendekatan penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif, artinya data dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan data tersebut berasal dari pedoman wawancara, pengamatan dan dokumen resmi lainnya. Oleh karena itu pendekatan kualitatif dalam penelitian ini lebih diarahkan pada realita dengan teori dengan menggunakan metode deskriptif. Menurut Keirl dan Miller yang dikutip Lexy J. Moleong bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia pada kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya (Lexy J. Moleong, 2004). DATA DAN SUMBER DATA Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting karena hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung sampai mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditetapkan. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder (Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006). Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi atau dalam bentuk filefile. Data-data primer pada penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan pengamatan sedangkan data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga tinggal mencari dan mengumpulkannya (Jonathan Sarwono, 2006). Data-data sekunder pada penelitian ini didapatkan dari buku-buku literatur dan dokumen resmi yang berhubungan penelitian. Kemudian, sumber data diperoleh dari lapangan dengan wawancara, pengamatan dan dokumen resmi. Sumber data dalam penelitian ini dilakukan dengan mendapatkan informasi langsung melalui wawancara dengan pelaksana Paket Pembangunan Jalan Lingkar Luar Kota Palangka Raya. Kemudian, sumber data yang lain diperoleh dengan pengamatan langsung dilapangan dengan mencatat kondisi yang sebenarnya dan berusaha mendapatkan dokumen resmi yang terkait dengan penelitian. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dilakukan sebagai berikut : 1. Wawancara (Interview) Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba yang dikutip Lexy J. Moleong bahwa untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain (Lexy J. Moleong, 2004). Prosedur pengumpulan data dengan wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan yang diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 2. Pengamatan (Observation) Pengamatan (observation) adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Prosedur pengumpulan data dengan pengamatan dilakukan dengan melihat dan mencatat tentang objek penelitian. Adapun pengamatan dibuat dalam pedoman pengamatan dengan topik Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Paket Pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkar Luar Kota Palangka Raya, dan seterusnya. 3. Dokumentasi (Document) Dokumentasi (document) adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter dan data yang relevan penelitian. Prosedur pengumpulan data dengan dokumentasi akan diverifikasi yang sesuai dengan objek penelitian. ANALISIS DATA Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode penelitian karena dengan analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian (Moh. Nazir, 2003). Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya. Setelah dibaca dipelajari, ditelaah, maka Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 5, Nomor 1, Desember 2016; 74-80 76

selanjutnya ialah mereduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat coding. Manfaat coding adalah untuk merinci, menyusun konsep (conceptualized) dan membahas kembali semuanya itu dengan cara baru. Ini merupakan cara yang terkendali dimana teori dibangun dari data. Tahap akhir dari analisis data ini ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah kini tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori substantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu (Lexy J. Moleong, 2004). Interpretasi Data Interpretasi data atau penafsiran data tidak lain dari pencarian pengertian yang lebih luas tentang penemuan-penemuan. Interpretasi data tidak dapat dipisahkan dari analisis, sehingga sebenarnya penafsiran merupakan aspek tertentu dari analisis, dan bukan merupakan bagian yang terpisah dari analisis. Secara umum, penafsiran atau interpretasi data adalah penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya dari materi yang dipaparkan (Moh. Nazir, 2003). Dari uraian tersebut, bahwa tujuan utama penafsiran data atau interpretasi data tidak lain ialah mencapai teori substantive (Lexy J. Moleong, 2004). HASIL PEMBAHASAN tujuannya. Contohnya: pembayaran listrik. Biaya Perawatan adalah biaya yang diperuntukan dalam rangka menjaga/menjamin performance kerja fasilitas atau peralatan agar selalu prima dan siap dipergunakan. Contohnya: a. Biaya perawatan Rutin b. Biaya perwatan periodik Data Sekunder URAIAN Biaya gaji pegawai - Sekuriti 3 regu 8 org @ Rp. 725.000,- - 4 org Administrasi @ Rp. 1.500.000,- - 1 org Keuangan Rp. 1.800.000,- - 1 org manager Food Cout Rp. 2.000.000,- - 1 org manager Building Biaya pemeliharaan dan administrasi Biaya Listrik Biaya per bulan = 3 x 8 x Rp. 725.000,- = Rp. 17.400.000,- = 4 x Rp 1.500.000 = Rp. 6.000.000,- = Rp. 1.800.000,- = Rp. 2.000.000,- = Rp. 6.000.000,- = Rp.5.000.000,- = Rp 200.000.000,- JUMLAH Rp 238.200.000,- URAIAN Biaya gaji pegawai - Sekuriti 3 regu 8 org @ Rp. 725.000,- Biaya per Tahun = Rp. 17.400.000,- x 12 = Rp. 208.800.000,- Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung, nilai riil dari biaya yang ditanamkan dalam rangka menyiapkan kebutuhan usaha untuk siap beroperasi dengan baik. Dalam hal ini Modal Pembangunan Palangka Raya Mall adalah sebesar Rp. 29.045.291.300,-. Data-data sekunder adalah : Data-data yang diperoleh dari wawancara langsung dilapangan, misalnya: 1. Biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji pegawai dan sekuriti 2. Biaya operasional dan biaya perawatan gedung. Biaya Operasional adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka menjalankan aktivitas usaha tersebut sesuai dengan - 4 org Administrasi @ Rp. 1.500.000,- - 1 org Keuangan Rp. 1.800.000,- - 1 org manager Food Cout Rp. 2.000.000,- - 1 org manager Building Biaya pemeliharaan dan administrasi Biaya Listrik JUMLAH = Rp. 6.000.000 x 12 = Rp. 72.000.000,- = Rp. 21.600.000,- = Rp. 24.000.000,- = Rp. 72.000.000,- = Rp. 60.000.000,- = Rp. 2.400.000.000,- Rp. 2.858.400.000,- Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 5, Nomor 1, Desember 2016; 74-80 77

Biaya pemasukan dari pembangunan mall tersebut adalah: 1. Biaya sewa per counter penjualan dalam m2 adalah Rp 150.000,-/bln/m2 2. Luas Counter yang sudah terisi ± 4.000 m2. Sehingga pendapatan per tahun adalah 4.000 m2 x Rp. 150.000,- x 12 = Rp. 7.200.000.000,-/thn. Suatu investasi merupakan kegiatan menanamkan modal jangka panjang, dimana selain investasi tersebut perlu pula disadari dari awal bahwa investasi akan diikuti oeh sejumlah pengeluaran lain yang secara periodik perlu disiapkan. Pengeluaran tersebut terdiri dari biaya operasional (operation cost), biaya perawatan (maintenance cost) dan biaya-biaya lain yang tidak dapat dihindarkan. 1. Metode Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) adalah menghitung nilai bersih (netto) pada waktu sekarang (present). Diketahui: NVP = (P/A,8,40) - 2.858.400.000 (P/A, 8,40) = -29.045.291.300 + 7.200.000.000 (11,9246) - 2.858.400.000 (11,9246) = Rp 22.721.800.000,- Jika i = 15 % NPV = - I + Ab (P/A,i,n) - Ac ( P/A,i,n) = -29.045.291.300 + 7.200.000.000 (P/A,15,40) - 2.858.400.000 (P/A, 15,40) = - 29.045.291.300 + 7.200.000.000 (6,6418) - 2.858.400.000 (6,6418) = - Rp 214.000.000,- Ternyata IRR = 0 berada diantara i = 8 % dengan i = 15 %, selanjutnya dengan metode interpolasi akan diperoleh IRR, yaitu: Karena IRR = 14,93 % >>> MARR = 12 %, maka rencana investasi tersebut direkomendasikan layak secara ekonomis dilaksanakan. 3. Metode Benefit Cost Ratio (BCR) Metode Benefit Cost Ratio (BCR) adalah salah satu metode yang sering digunakan dalam tahap-tahap evaluasi awal perencanaan investasi atau sebagai analisis tambahan dalam rangka menvalidasi hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan metode lainnya. BCR = benefit Cost BCR = PWB PWC Karena NVP >>> 0, maka rencana investasi direkomendasikan layak secara ekonomis. Dimana: PWB = Present Worth of benefit PWC = Present Worth of Cost 2. Metode Internal Rate of Return (IRR) Investasi layak apabila IRR MARR IRR akan diperoleh saat NPV = 0, perlu di cari nilai NPV dengan i yang berbeda untuk mendapatkan NPV mendekati nol Jika i = 8 % NPV = - I + Ab (P/A,i,n) - Ac ( P/A,i,n) = - 29.045.291.300 + 7.200.000.000 PWB PWC = Ab (P/A,i,n) = 7.200.000.000 (P/A,12,40) = 7.200.000.000 (8,2438) = 59.355.360.000 = I + Ac (P/A,i,n) = 29.045.291.300 + 2.858.400.000 (P/A,12,30) = 29.045.291.300 + 2.858.400.000 (8,2438) Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 5, Nomor 1, Desember 2016; 74-80 78

= 52.614.077.000 BCR = 1,1281 Karena nilai BCR = 1,1281 >>1, maka investasi ini layak ekonomis (feasible) dan rencana investasi rekomendasikan untuk diterapkan 4. Metode Payback Period (PBP) Metode Payback Period (PBP) pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode) investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi pulang pokok (break even point). Lamanya periode pengembalian (k) saat kondisi BEP adalah: K (PBP) = Investasi X Periode Annual Benefit waktu K (PBP) = 7.200.000.000 2.858.400.000 29.045.291.300 X K (PBP) = 6,69 tahun Period e waktu Karena K = 6,69 tahun < n = 40 tahun, maka periode pengembalian investasi memenuhi syarat/layak. Evaluasi Proyek Proyek pembangunan Gedung Palangka Raya Mall merupakan proyek ekonomi mikro yaitu dimana proyek bersifat komersial yang tujuan utamanya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya walaupun ada tujuan lainnya. Proyek tersebut telah dibangun dan telah dilakukan evaluasi perhitungan secara ekonomi dan financial, dari segi financial mengunakan metode Metode Net Present Value (NPV) dan metode Metode Internal Rate of Return (IRR), dari analisa tersebut NPV > 0 dan IRR > MARR. Sehingga secara financial proyek tersebut layak dilaksanakan. Secara Ekonomi mengunakan metode Benefit Cost Ratio (BCR) dan metode Payback Period (PBP), dari analisa tersebut BCR > 1 dan PBP di dapat nilai k = 6,69 tahun < n = 40 thn, sehingga secara ekonomi proyek tersebut layak dan sangat menguntungkan. KESIMPULAN Pembangunan Gedung Palangka Raya Mall merupakan investasi yang tepat bagi investor, karena dengan bertambahnya penduduk yang ada di Palangka Raya, dan belum adanya pusat belanja, maka minat penduduk untuk mendatangi mall tersebut sangat besar, selain untuk belanja juga memperoleh hiburan walaupun hanya sekedar berjalan-jalan yang akhirnya akan menambah pemasukan bagi investor. Dari hasil perhitungan yang ada, biaya pembangunan dalam waktu hampir 7 tahun tahun akan BEP (break even point), dan ini sangat menguntungkan bagi investor sehingga dengan sisa umur bangunan adalah keuntungan bagi investor dan karena tanah yang digunakan adalah tanah milik pemerintah daerah provinsi, maka setelah habis masa pinjam 40 tahun akan dikembalikan kepada pemerintah provinsi beserta bangunannya, hal ini pun menjadi keuntungan bagi pemerintah daerah Sejak dibangunnya Palangka Raya Mall sangat mendukung perekonomian dan kesejahteraan masyarakat disekitar pusat perbelanjaan tersebut, pertumbuhan perekonomian masyarakat semakin membaik, meningkatkan produktivitas lahan, membuka lapangan kerja baru sehingga pengangguran berkurang, dan masih banyak lagi dampak positif yang dirasakan. Adapun dampak negatif yang dirasakan adalah menurunnya kualitas budaya, serta kenyamanan dan keamanan. SARAN-SARAN 1. Bangunan yang ada sudah cukup memadai, sebaiknya perlu didukung dengan fasilitas dan pelayanan yang baik. 2. Sebaiknya parkir diatur sedemikian rupa sehingga pengunjung merasa nyaman dan tidak was-was saat meninggalkan kendaraan di tempat parkir DAFTAR PUSTAKA Degarmo, F.Paul,et.al, 1997, Engineering Economy, 10rd edition, Prentice, Inc, New Jearsey. Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 5, Nomor 1, Desember 2016; 74-80 79

Giatman, 2006, Ekonomi Teknik, Rajawali pres, Jakarta. Kuswadi, 2007, Analisis Keekonomian Proyek, Andi, Yogyakarta. Pujawan,1995, Ekonomi Teknik, PT Guna Widya, Jakarta Waldiyono, 2008, Ekonomi teknik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 5, Nomor 1, Desember 2016; 74-80 80