EKONOMI TEKNIK. Alternatif Ekonomi Investasi Net Present Value (NPV)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EKONOMI TEKNIK. Alternatif Ekonomi Investasi Net Present Value (NPV)"

Transkripsi

1 EKONOMI TEKNIK Alternatif Ekonomi Investasi Net Present Value (NPV)

2 Pengantar Salah satu manfaat dari ekonomi teknik adalah mengevaluasi beberapa alternatif investasi pemilihan investasi Metode evaluasi investasi : 1. Net Present Value (NPV) 2. Annual Equivalent (AE) 3. Internal Rate of Return (IRR) 4. Benefit-Cost Ratio (BCR) 5. Payback Period (PBP) NPV = Melihat nilai bersih (net) pad waktu sekarang, dari sebuah cashflow investasi. Disebut juga NPW (Net Present Worth) PWB (Present Worth Benefit) = Nilai sekarang dari pendapatan/keuntungan dalam cashflow. PWC (Present Worth Cost) = Nilai sekarang dari biaya/pengeluaran dalam cashflow.

3 Nilai Sekarang (Present Worth) adalah nilai ekivalen pada waktu (sekarang) dari serangkaian arus kas. Nilai Sekarang (Present Worth) digunakan apabila : Mengatur (menentukan) harga pembelian atau penjualan suatu alternatif ekonomi (Penilaian, PW) Mengevaluasi alternatif ekonomi (memutuskan apakah baik atau buruk) dimana harga diketahui (Evaluasi, NPW) Menghitung nilai ekivalen untuk urutan arus kas (PW)

4 PWB Contoh : Dua buah mesin sama-sama berharga 17 juta, masa pakai 5 tahun. Mesin A memberikan keuntungan tahunan 3 juta, mesin B memberikan keuntungan di tahun pertama 4 juta namun menurun 5 juta tiap tahun berikutnya. Manakah mesin yang dipilih? (i = 7%) Mesin A Ab = 3 juta 4 jt 35 jt 3 jt Mesin B 25 jt 2 jt I = 17 jt I = 17 jt Secara sederhana Mesin A dan B sama-sama memberikan untung 1.5 juta dalam 5 tahun Perlu dilihat nilai PWB-nya : Mesin A PWB = A (P/A; 7%, 5) = 3 juta. 4,1 = Rp 1.23 juta Mesin B PWB = A (P/A; 7%; 5) G(P/G; 7%; 5) = 4. 4,1 5. 7,647 = Rp 1.257,65 juta Karena nilai PWB Mesin B > nilai PWB Mesin A Pilih mesin B

5 PWC Contoh : Dari soal sebelumnya, bila Mesin A membutuhkan biaya perawatan 2 juta per tahun, dan Mesin B 3 juta pada tahun pertama dengan penurunan,5 juta per tahun. Mana mesin yang dipilih? Mesin A I = 17 jt Ac = 2 juta Mesin B jt I = 17 jt 2 jt 1,5 jt 3 jt 2,5 jt Secara sederhana Mesin A dan B sama-sama membutuhkan biaya 18 juta Perlu dilihat nilai PWC-nya : A PWC = I + A (P/A; 7%, 5) = 17 juta + 2 juta. 4,1 = Rp 178,2 juta B PWC = I + A (P/A; 7%; 5) G(P/G; 7%; 5) = ,1,5. 7,647= Rp 178,48 juta Karena nilai PWC Mesin A < nilai PWC biaya Mesin B Pilih mesin A

6 NPV/NPW Menurut nilai PWB : pilih Mesin B, menurut nilai PWC : pilih Mesin A pilih dasar yang mana? dibutuhkan analisis NPV/NPW NPW melihat keseluruhan cashflow secara bersih/net, semua benefit dikurangi cost. NPW = Present worth of benefit (PWB) Present worth of cost (PWC) Dari soal sebelumnya : NPW Mesin A = PWB A PWC A = Rp 1.23 juta Rp 178,2 juta = Rp 1.51,8 juta NPW Mesin B = PWB B PWC B = Rp 1.257,65 juta Rp 178,48 juta = Rp 1.79,2 juta Maka dipilih mesin B, karena NPW B > NPW A

7 NPV Satu Investasi NPV/NPW juga dapat digunakan untuk menghitung kelayakan suatu investasi. Contoh (soal sebelumnya) = Jika Mesin A memberikan nilai sisa di akhir investasi Rp 12..,, layakkah Mesin A diinvestasikan? I = 17 juta n = 5 tahun Ac = 2 juta S = 12 juta Ab = 3 juta i = 7% NPW = PWB PWC = Ab(P/A; 7%, 5) + S(P/F; 7%, 5) I AC(P/A; 7%; 5) = 3.4, , ,1 = Rp 1.6,356 juta Karena nilai NPW > maka Mesin A layak diinvestasikan. Jika hasil perhitungan NPW < maka tidak layak untuk diinvestasikan. Jika NPW >, investasi layak (feasible) Jika NPW <, investasi tidak layak

8 NPV/NPW Umur Tidak Sama (KPK) Contoh = Alternatif A Alternatif B Investasi awal 1.2 juta 1.6 juta Pendapatan/thn 35 juta 75 juta Pengeluaran/thn 125 juta 14 juta Nilai sisa 35 juta 55 juta Usia investasi 4 tahun 6 tahun Suku bunga 8% 8% Alt. A S 1 =35 Ab=35 S 2 =35 S 3 =35 Ab=75 S 1 =55 S 2 =55 Alt. B I 1 =1.2 Ac=125 I 2 =1.2 I 3 =1.2 i=8% Ac=14 I 1 =1.6 I 2 =1.6 i=8% NPW A = PWB A PWC A = Ab.(P/A;8%;12) + S 1.(P/F;8%;4) + S 2.(P/F;8%;8) + S 3.(P/F;8%;12) I 1 I 2.(P/F;8%;4) I 3.(P/F;8%;8) Ac.(P/A;8%;12) = 35.(7,536) + 35.(,735) + 35.(,543) + 35.(,3971) (,735) 1.2.(,543) 125.(7,536) = Rp 449,42 juta NPW B = PWB B PWC B = Ab.(P/A;8%;12) + S 1.(P/F;8%;6) + S 2.(P/F;8%;12) I 1 I 2.(P/F;8%;6) Ac.(P/A;8%;12) = 75.(7,536) + 55.(,632) + 55.(,3971) (,632) 14.(7,536) = Rp 2.553,65 juta Dipilih Alternatif B

9 NPV/NPW Umur Tidak Sama (Umur Terpanjang) Contoh = Alternatif A Alternatif B Investasi awal 1.2 juta 1.6 juta Pendapatan/thn 35 juta 75 juta Pengeluaran/thn 125 juta 14 juta Nilai sisa 35 juta 55 juta Usia investasi 4 tahun 6 tahun Suku bunga 8% 8% Alt. A S =35 Ab= Ac=125 I 1 =1.2 I 2 =1.2 6 BV t=2 S =55 Ab=75 Nilai buku : i=8% I= Ac=14 Alt. B i=8% 6 BV A(t=2) =I t {1/n.(I S)} = {1/4.(12 35)} = Rp 775 juta NPW A = PWB A PWC A = Ab.(P/A;8%;6) + S.(P/F;8%;4) + BV.(P/F;8%;6) Ac.(P/A;8%;6) I 1 I 2.(P/F;8%;4) = 35.(4,6229) + 35.(,735) (,632) 125.(4,6229) (,735) = Rp 296,19 juta NPW B = PWB B PWC B = Ab.(P/A;8%,6) + S.(P/F;8%;6) Ac.(P/A;8%;6) I = 75.(4,6229) + 55.(,632) 14.(4,6229) 1.2 = Rp 1.966,6 juta Dipilih Alternatif B

10 NPV/NPW Umur Tidak Sama (Umur Terpendek) Contoh = Alternatif A Alternatif B Investasi awal 1.2 juta 1.6 juta Pendapatan/thn 35 juta 75 juta Pengeluaran/thn 125 juta 14 juta Nilai sisa 35 juta 55 juta Usia investasi 4 tahun 6 tahun Suku bunga 8% 8% Alt. A S =35 Ab= Ac=125 i=8% I=1.2 Alt. B I=1.6 Ab= Ac=14 i=8% S =55 BV t=4 Nilai buku : BV A(t=4) =I t {1/n.(I S)} 6 = {1/6.(1.6 55)} = Rp 9 juta NPW A = PWB A PWC A = Ab.(P/A;8%;4) + S.(P/F;8%;4) Ac.(P/A;8%;4) I = 35.(3,3121) + 35.(,735) 125.(3,3121) 1.2 = Rp 197,53 juta NPW B = PWB B PWC B =Ab.(P/A;8%;4) + BV.(P/F;8%;4) Ac.(P/A;8%;4) I = 75.(3,3121) + 9.(,735) 14.(3,3121) 1.6 = Rp 181, 881juta Dipilih Alternatif B

11 Latihan 1. Mahasiswa TIP ingin berwirausaha dengan perhitungan sebagai berikut, mana yang dipilih berdasarkan NPW? i =1% n=1 Alternatif Investasi Pendapatan Nilai sisa Tidak membuka usaha UKM keripik 5 juta 5,1 juta 3 juta Warung makan 95 juta 1,5 juta 3 juta UKM susu murni 35 juta 36 juta 15 juta 2. Manakan alternatif terbaik dari nilai NPW dari alternatif berikut? Alternatif A Alternatif B Investasi awal 1.2 juta 2.6 juta Pendapatan/thn 35 juta 75 juta Pengeluaran/thn 125 juta 375 juta Nilai sisa 35 juta 55 juta Usia investasi 1 tahun 1 tahun Suku bunga 8% 8%

EKONOMI TEKNIK. Annual Equivalent (AE) EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI

EKONOMI TEKNIK. Annual Equivalent (AE) EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI EKONOMI TEKNIK Annual Equivalent (AE) EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI Investasi Kegiatan penting yg memerlukan biaya besar dan berdampak jangka panjang thd kelanjutan usaha Kebutuhan : 1. Apakah investasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam menjalankan suatu usaha tidak bisa lepas dari kegiatan investasi.

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam menjalankan suatu usaha tidak bisa lepas dari kegiatan investasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Evaluasi Investasi 2.1.1 Pengertian Dalam menjalankan suatu usaha tidak bisa lepas dari kegiatan investasi. Kegiatan investasi seringkali memerlukan suatu biaya dan berdampak

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALTERNATIF PERBANDINGAN ALTERNATIF

PERBANDINGAN ALTERNATIF PERBANDINGAN ALTERNATIF PERBANDINGAN ALTERNATIF Macam-macam analisa Present Worth Capitalized Cost Annual Worth PERBANDINGAN ALTERNATIF Ekonomi Teknik bertujuan : membandingkan alternatif-alternatif dan memilih yang paling ekonomis

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

worth, disingkat EUAW), atau jumlah ekivalent kapital

worth, disingkat EUAW), atau jumlah ekivalent kapital Evaluasi biaya kapital/modal pada awal periode, atau jumlah nilai sekarang (Present Worth disingkat PW) atau nilai bersih pada awal periode (net present value disingkat NVP), atau nilai pada awal periode

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Analisa Investasi dalam Berwirausaha Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Evaluasi

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK ANALISIS SENSITIVITAS DAN BREAK EVEN POINT SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

EKONOMI TEKNIK ANALISIS SENSITIVITAS DAN BREAK EVEN POINT SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN EKONOMI TEKNIK DAN BREAK EVEN POINT SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN UMUM Analisis Sensitivitas dibutuhkan dalam rangka mengetahui sejauh mana dampak parameter-parameter investasi yang

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI MATERI KULIAH 4 PERTEMUAN 6 FTIP - UNPAD METODE MEMBANDINGKAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI Ekivalensi Nilai dari Suatu Alternatif Investasi Untuk menganalisis

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

Bab. 4. METODE PERBANDINGAN EKONOMI

Bab. 4. METODE PERBANDINGAN EKONOMI Bab. 4. METODE PERBANDINGAN EKONOMI Dalam pelaksanaan kajian ekonomi terdapat dua situasi yang khusus yaitu: Pertama, menentukan apakah suatu investasi akan dilaksanakan. Kedua, harus membuat suatu pilihan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya   / 9 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecture.ub.ac.id 1. Analisis Nilai Sekarang (Present Worth) 2. Analisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bogor merupakan salah satu kota wisata yang perlu mengembangkan wisata lainnya, salah satunya adalah wisata Batik. Batik merupakan warisan Indonesia

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M. Modul ke: Penganggaran Modal Fakultas EKONOMI Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id Nurahasan Wiradjegha,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil Manajemen Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini : Gambar 3.1 Tahapan Penelitian III-1 3.1 Penelitian Pendahuluan

Lebih terperinci

ANALISA EKONOMI PROYEK PADA PEMBANGUNAN PALANGKA RAYA MALL. Rida Respati Program Studi Teknik Sipil UM Palangka Raya ABSTRAK

ANALISA EKONOMI PROYEK PADA PEMBANGUNAN PALANGKA RAYA MALL. Rida Respati Program Studi Teknik Sipil UM Palangka Raya ABSTRAK MEDIA ILMIAH TEKNIK SIPIL Volume 5 Nomor 1 Desember 2016 Hal. 74-80 ANALISA EKONOMI PROYEK PADA PEMBANGUNAN PALANGKA RAYA MALL Rida Respati Program Studi Teknik Sipil UM Palangka Raya ABSTRAK Bangunan

Lebih terperinci

PEMILIHAN ALTERNATIF. Present Worth, Annual Worth, ROR, BCR, Payback period

PEMILIHAN ALTERNATIF. Present Worth, Annual Worth, ROR, BCR, Payback period PEMILIHAN ALTERNATIF Present Worth, Annual Worth, ROR, BCR, Payback period Pemilihan Alternatif Konsep perbandingan alternatif : melihat kelebihan profit/benefit atau dibandingkan dengan batas ttt Periode

Lebih terperinci

ANALISIS MANFAAT DAN BIAYA. Ekonomi Teknik TIP-FTP-UB

ANALISIS MANFAAT DAN BIAYA. Ekonomi Teknik TIP-FTP-UB ANALISIS MANFAAT DAN BIAYA Ekonomi Teknik TIP-FTP-UB Analisis B/C Analisis manfaat (benefit) dan biaya (cost) sering disebut rasio B/C. Dipergunakan untuk menganalisis kelayakan dari proyek pemerintah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN

ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN Shendi Anugerah Prananda )., Syahruddin 2)., Safaruddin M. Nuh 2) Abstrak Pembangunan booster yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

Volume 11 No. 2 Oktober Kata kunci : kelayakan usaha, udang vaname, Investasi.

Volume 11 No. 2 Oktober Kata kunci : kelayakan usaha, udang vaname, Investasi. ANALISA KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA UDANG VANAME (LITOPANEAUS VANNAMEI) PADA TAMBAK INTENSIF (Studi Kasus Kewirausahaan Tambak Udang di Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang) Nur Afan 1, Tofik

Lebih terperinci

Investasi dalam aktiva tetap

Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Secara konsep Investasi dalam aktiva tetap tidak ada perbedaan dengan Investasi dalam aktiva lancar Perbedaannya terletak pada waktu dan cara perputaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan selama periode Agustus Desember 2012 dan bertempat di PT Panarub Industry. 3.2 Materi Penelitian Subyek

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam mencapai tujuan dalam penulisan tugas akhir ini, digunakan landasan teori yang mendukung, dimana landasan teori ini didapat dari materi mata kuliah yang pernah didapatkan serta

Lebih terperinci

Vol 10 No. 1 April

Vol 10 No. 1 April STUDI KASUS KEWIRAUSAHAAN DISTRO DENGAN PENDEKATAN EKONOMI TEKNIK Aditya Suganda 1, Topik Hidayat 2, Eko Budi Raharjo 3 1 Mahasiswa Progdi Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal 2.3 Dosen Fakultas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP ABSTRAK Town house merupakan salah satu investasi yang diminati dengan membidik pasar wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Town house adalah kompleks perumahan dengan unit terbatas disertai fasilitas

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC maka dapat disimpulkan : 1. Berdasarkan instrument-instrument kelayakan investasi menunjukkan

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE. Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA 15212337 STEVIANUS, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan Bisnis Strategi Pemasaran Studi

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi

Metode Penilaian Investasi Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai Metode Penilaian Metode periode

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

Materi 7 Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Materi 7 Metode Penilaian Investasi Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai 1 2 Metode Penilaian 1.

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA Nama : Revika Rusviana Arafi NPM : 27213465 Kelas : 3EB22 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi LATAR BELAKANG 1. Perkembangan

Lebih terperinci

SESI 14 Metode Alternatif

SESI 14 Metode Alternatif Mata Kuliah : Ekonomi Teknik Kode MK : TKS 4107 Pengampu : Achfas Zacoeb SESI 14 Metode Alternatif zacoeb.lecture.ub.ac.id PENDAHULUAN Semua alat (aset) yang digunakan dalam berinvestasi memiliki keterbatasan

Lebih terperinci

BREAK EVEN POINT & ANALISIS SENSIVITAS EKOTEK - 08

BREAK EVEN POINT & ANALISIS SENSIVITAS EKOTEK - 08 BREAK EVEN POINT & ANALISIS SENSIVITAS EKOTEK - 08 Definisi : BEP (Titik Pulang Pokok) keadaan suatu usaha ketika tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (impas) Sebagai alat analisis untuk mengambil

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Internet Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnectednetworking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Internet juga berarti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode-metode Penilaian Investasi 3.1.1. Metode net present value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK PERBANDINGAN BIAYA DAN MANFAAT BC RATIO, IRR, NET BENEFIT SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

EKONOMI TEKNIK PERBANDINGAN BIAYA DAN MANFAAT BC RATIO, IRR, NET BENEFIT SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN EKONOMI TEKNIK PERBANDINGAN BIAYA DAN MANFAAT BC RATIO, IRR, NET BENEFIT SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN Persamaan- Persamaan Penting untuk Diketahui Single Payment Uniform Series Compound

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA WARUNG BUBUR AYAM POLENG. Nama :Rachmadini Febriando NPM : Kelas :4EA20

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA WARUNG BUBUR AYAM POLENG. Nama :Rachmadini Febriando NPM : Kelas :4EA20 STUDI KELAYAKAN USAHA PADA WARUNG BUBUR AYAM POLENG Nama :Rachmadini Febriando NPM :15211702 Kelas :4EA20 LATAR BELAKANG MASALAH Berbicara tentang makan dan minum erat kaitannya dengan kuliner. Usaha dibidang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan LAMPIRAN Lampiran 1.Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai

Lebih terperinci

KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...

KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... ii SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...

Lebih terperinci

DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI

DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4 BAB DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4 PERHITUNGAN PERHITUNGAN DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4.1 Analisis Perbandingan Investasi Softswitch terhadap Circuit Switch Untuk membandingkan antara Investasi dengan

Lebih terperinci

Kelayakan Ekonomi. Analisis Finansial 10/19/2016

Kelayakan Ekonomi. Analisis Finansial 10/19/2016 Kelayakan Ekonomi Analisis Finansial Setelah kita berhasil mengembangkan ide-ide atau alternatifalternatif pemecahan masalah pada langkah kedua dari proses pengambilan keputusan, tahap selanjutnya adalah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan Menggambar alat Memilih bahan yang akan digunakan Mengukur bahan yang akan digunakan

Lebih terperinci

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi* A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah 150.000.000 2 Bangunan 150.000.000 3 Peralatan Produksi 1.916.100.000 4 Biaya Praoperasi* 35.700.000 B Jumlah Modal Kerja 1 Biaya bahan baku 7.194.196.807 2 Biaya

Lebih terperinci

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang tekhnologi juga sudah berkembang pesat. Dimana - mana terdapat usaha - usaha jasa yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PERBAIKAN/REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR iii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI Nama : Afriwan Sinaga NPM : 16209661 Jurusan : Manajemen ( S-1 ) Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM. Latar Belakang Penulis

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA KEDAI DIM SUM PA BAHRI. Nama : Rafli Triyoga NPM : Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. MBA

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA KEDAI DIM SUM PA BAHRI. Nama : Rafli Triyoga NPM : Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. MBA STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA KEDAI DIM SUM PA BAHRI Nama : Rafli Triyoga NPM : 15212893 Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. MBA Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia.

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK KRITERIA PEMILIHAN ALTERNATIF TERLAYAK BERDASAR METODE BC RATIO, INCREMENTAL B/C, IRR, NET BENEFIT

EKONOMI TEKNIK KRITERIA PEMILIHAN ALTERNATIF TERLAYAK BERDASAR METODE BC RATIO, INCREMENTAL B/C, IRR, NET BENEFIT EKONOMI TEKNIK KRITERIA PEMILIHAN ALTERNATIF TERLAYAK BERDASAR METODE BC RATIO, INCREMENTAL B/C, IRR, NET BENEFIT SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN PENDAHULU AN Memilih Alternatif Terbaik

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18 ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET Nama : SUKMIATI NPM : 26210727 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi telah menempatkan internet menjadi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

SESI 10 Annual Equivalent

SESI 10 Annual Equivalent Mata Kuliah : Ekonomi Teknik Kode MK : TKS 4107 Pengampu : Achfas Zacoeb SESI 10 Annual Equivalent zacoeb.lecture.ub.ac.id PENDAHULUAN Metode Annual Equivalent (AE) konsepnya merupakan kebalikan dari metode

Lebih terperinci

Ekonomi Teknik TIP FTP UB

Ekonomi Teknik TIP FTP UB * Ekonomi Teknik TIP FTP UB Ekivalensi Nilai Dari Suatu Alternatif Nilai suatu alternatif : Ongkos atau keuntungan, tergantung wujud dari alternatif tersebut. Dalam pilihan alternatif yang menyangkut pengadaan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI. Teknik Industri - UB

EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI. Teknik Industri - UB EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI Teknik Industri - UB Prosedur Pengambilan keputusan pada Permasalahan-permasalahan teknik 1) Mendefinisikan sejumlah alternatif yang akan dianalisis 2) Mendefinisikan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Menyiapkan alat dan bahan. Mengambil data anthropometri 10 orang operator

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Menyiapkan alat dan bahan. Mengambil data anthropometri 10 orang operator 48 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Menyiapkan alat dan bahan Mengambil data anthropometri 10 orang operator Mengambil data dimensi alat Menguji kapasitas efektif alat Menganalisis hasil

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS INKREMENTAL ROR BCR

ANALISIS INKREMENTAL ROR BCR ANALISIS INKREMENTAL ROR BCR Pengertian Definisi : pengujian perbedaan atau tidak berbedanya alternatif, memutuskan apakah perbedaan cost tertutupi dengan perbedaan benefit Digunakan bila ada lebih dari

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Welding Menurut Welding Handbook yang dinyatakan oleh Daryanto (2011, p3), proses pengelasan adalah proses penyambungan bahan yang menghasilkan peleburan bahan secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan literatur, baik berupa buku-buku

III. METODE PENELITIAN. Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan literatur, baik berupa buku-buku III. METODE PENELITIAN A. Umum Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan literatur, baik berupa buku-buku maupun jurnal-jurnal yang membahas tentang studi kelayakan, yang dapat menambah pengetahuan tentang

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan dan Manfaat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) 1.2 Identifikasi Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan dan Manfaat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) 1.2 Identifikasi Masalah 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama untuk digunakan sebagai air minum, memasak makanan, mencuci, mandi dan kakus. Indonesia merupakan negara

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. ANALISIS KELAYAKAN PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa) DI KOTA MEDAN

TUGAS AKHIR. ANALISIS KELAYAKAN PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa) DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa) DI KOTA MEDAN Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Ekstensi (PPSE) Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan data yang digunakan menggunakan kuantitatif

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE. STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA DISTRO F&D COUNTER CULTURE Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : 19210393 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.,MM Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembentukan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V. Kesimpulan Dan Saran BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam rencana melakukan investasi usaha baru, investor toko Salim Jaya perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu dengan memperhitungkan dan menganalisis rencana investasinya. Hasil peninjauan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini dijelaskan mengenai pengumpulan dan pengolahan data untuk menganalisa kelayakan investasi yang dilakukan oleh CV. Utama Karya Mandiri. Data ini digunakan

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur Kewirausahaan Modul ke: Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id I. Pentinnya Studi Kelayakan Usaha

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen) TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU WARUNG BAKSO ALI. : Dwi Panca Agustini NPM : Pembimbing : Adi Kuswanto, DR.

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU WARUNG BAKSO ALI. : Dwi Panca Agustini NPM : Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU WARUNG BAKSO ALI Nama : Dwi Panca Agustini NPM : 12212297 Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. MBA Latar Belakang Di era globalisasi mendorong para pengusaha dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pengusaha pengrajin batu alam di Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menganalisis kelayakan usaha

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. EVALUASI INVESTASI DALAM PENGADAAN KENDARAAN ANGKUTAN GAS LPG 3KG (Studi Kasus : PT.Supra Laksana Boyolali)

TUGAS AKHIR. EVALUASI INVESTASI DALAM PENGADAAN KENDARAAN ANGKUTAN GAS LPG 3KG (Studi Kasus : PT.Supra Laksana Boyolali) TUGAS AKHIR EVALUASI INVESTASI DALAM PENGADAAN KENDARAAN ANGKUTAN GAS LPG 3KG (Studi Kasus : PT.Supra Laksana Boyolali) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Umur investasi 6 tahun ( ): Payback Period. > 5 tahun. < 1 tahun. Net Present Value. Rp ,- - Rp 978.

ABSTRAK. Umur investasi 6 tahun ( ): Payback Period. > 5 tahun. < 1 tahun. Net Present Value. Rp ,- - Rp 978. ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan investasi perluasan usaha yang telah berjalan pada PT DUTANIAGA KHATULISTIWA cabang Bandung hingga akhir periode

Lebih terperinci