BAB II LANDASAN TEORI. yang membutuhkan. Berikut definisi bank, sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. (financial intermediary) antara pihak pihak yang memiliki kelebihan dana

JENIS, PERIZINAN, PENDIRIAN DAN KEPEMILIKAN

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa - jasa bank lainnya. Menurut Undang - Undang RI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. pelayanan jasa kepada masyarakat. Secara umum pengertian bank adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 39

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank. ditawarkan. Yang lebih penting adalah pelayanan dari tiap-tiap bagian.

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47


BAB II LANDASAN TEORI. pasal 1 (1), Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2004

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

Lampiran I. Surat Edaran Nomor SE-121/PJ/2010 tentang Penegasan Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai atas Kegiatan Usaha Perbankan

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BANK. keuangan (Financial Intermediary) antara debitur dan kreditur

SE - 121/PJ/2010 PENEGASAN PERLAKUAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS KEGIATAN USAHA PERBANKAN

Jenis-jenis Uang dan Contohnya Tugas Pokok Bank Umum IPS. Oleh : Nashra Kautsari IX

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

AKTIVITAS DAN PRODUK BANK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sangat membutuhkan keberadaan bank. Bank dianggap sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. yang semakin terhadap banco-banco ini, maka orang bukan saja menukarkan uang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kelebihan dana (surplus) dengan pihak yang kekurangan dana (deficit), selain itu

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan keuangan. Era modern sekarang ini keberadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank

luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pengertian Pemasaran Konsep Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10

BAB I PENDAHULUAN. mendatang. Dinamika yang terjadi di sektor jasa terlihat dari perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) bergantung pada petugas atau karyawan bank yang melayaninya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PENJELASAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA ( Rapat ) PT. BANK SINARMAS Tbk.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Presiden Republik Indonesia,

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi secara langsung dan terbuka (Kasmir, 2011). Sumber daya manusia yang dimaksud ialah frontliner. Peranan frontliner

Keberadaan Bank BPD DIY cabang Senopati Yogyakarta Bank Pembangunan Daerah DIY sebagai salah satu bank pemerintah daerah

JASA DAN LAYANAN PERBANKAN DALAM LALU LINTAS KEUANGAN. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PERANAN PELAYANAN COUSTOMER SERVICE TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR,Tbk CABANG PROBOLINGGO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank adalah sebuah lembaga keuangan. Umumnya didirikan dengan

SILABUS MATA KULIAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Sumber-sumber Dana Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di dunia perbankan dapat dilihat dari adanya berbagai produk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II BANK SEBAGAI PENYALUR KREDIT. bahwa bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti bence yaitu suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung

BAB II LANDASAN TEORI. bidang keuangan yaitu sebagai tempat mengamankan uang, melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari manusia melakukan berbagai transaksi ekonomi, baik transaksi

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 1988 TENTANG LEMBAGA PEMBIAYAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KLIPPING BANK OLEH : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Komunikasi tidak hanya dijadikan sebagai sarana

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perbankan 2.1.1 Definisi bank Pada umumnya masyarakan telah mengenal bank sebagai tempat menabung atau menyimpan uang dan memberikan pinjaman uang kepada pihak yang membutuhkan. Berikut definisi bank, sebagai berikut : a. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998: Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. b. Menurut Kasmir (2014:12):Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya dalah menghimpunda dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa bank lainnya. Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. 2.1.2 Fungsi dan Kegiatan Bank Fungsi perbankan adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelyan jasa dalam lalulintas pembayaran, dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi. Adapun fungsi bank menurut Kasmir (2010:9) adalah sebagai berikut : 11

12 1. Menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk simpanan, hal ini bank sebagai tempat penyimpanan uang atau berinvestasi bagi masyarakat. Tujuan utama masyarakat menyimpan uang biasanya adalah untuk keamanan uangnya. Kemudian untuk melakukan investasi dengan harapan memperoleh bunga dari hasil simpanannya. Tujuan lainnya adalah untuk memudahkan meakukan transaksi pembayara. Untuk memenuhi tujuan diatas, baik untuk mengamankan uang maupun untuk melakukan investasi, bank menyediakan sarana yang disebut simpanan. Jenis simpanan yang ditawarkan sangat bervariasi tergantung dari bank yang bersangkutan. Secara umum, jenis simpanan yang ada si bank aalah terdiri dari simpanan giro, simpanan tabungan dan simpanan deposito. 2. Menyalurkan dana (lending) ke masyarakat, dalam hal ini bank memberikan pinjaman kepada masyarakat. Dengan kata lain bank menyediakan dana bagi masyarakat yang membutuhkan. Pinjaman atau kredit yang diberikan dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan keinginan nasabah. Sebelum kredit diberikan bank terlebih dahulu menilai apakah kredit tersebut layak diberikan atau tidak. Penilaian dilakukan agar bank terhindar dari kerugian akibat tidak dapat dikembalikannya pinjaman yang disalurkan bank dengan berbagai sebab. 3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (service) seperti pengiriman uang (transfer), penagihan surat berharga yang berasal dari dalam kota (kliring), penagihan surat berharga yang berasall dari luar negeri (inkaso), letter of credit (L/C), safe deposit box, bank garansi, bank note, travellers cheque dan

13 jasa lainnya. Jasa-jasa bank lainnya ini merupakan jasa pendukung dari kegiatan pokok bank yang menghimpun dan menyalurkan dana. Segangkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan bank umum secara terperinci Menurut Undang-Undang RI no. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan Pada pasal 6 bab 3, yaitu : 1. Menghimpun dana dari msyarakat dalam bentuk simpanan giro, deposito berjangka, sertifikat deposito dan tabungan. 2. Memberikan kredit. 3. Menerbitkan surat pengajuan hutang. 4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya : a. Surat-surat termasuk wesel yang akseptasi yang masa berlakunya tidak lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud. b. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud. c. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah. d. Sertifikat Bank Indonesia. e. Obligasi. f. Surat perdagangan berjangka waktu sampai 1 tahun. g. Instrument surat berharga lainnya yang berjangka waktu sampai dengan 1 tahun.

14 5. Memindakhan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. 6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari,atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun wesel unjuk, cek atau sarana yang lainnya. 7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga. 8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. 9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepantingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak. 10. Melakukan penempatan dan dari nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. 11. Membeli melalui pelanggan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajiban kepada bank, dengan gaunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya. 12. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat. 13. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah. 14. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan olah bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

15 2.1.3 Jenis Bank Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan memiliki beberapa jenis bank. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang- Undang RI Nomor 10 Tahun 1998, maka jenis perbankan dibedakan menjadi dua, yakni : 1. Bank Umum, merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. 2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), merupakan bank yang me melaksanakan kegiatan usaha konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. 2.1.4 Sumber Dana Bank Membangun perusahaan pasti terdapat kendala-kendala, salah satu kendala yang dihadapi dalam menjalankan kegiatannya adalah masalah kebutuhan dana. Hampir seratus persen perusahaan memerlukan dana untuk membiayai kegiata usahanya, untuk keperluan biaya rutin maupun untuk perluasan usaha. Sumber dana bank merupakan usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasional perusahaan. Seperti fungsi bank itu sendiri sebagai lembaga keuangan yang kegiatannya dibidang keuangan, maka sumber dananya juga tidak terlepas dari bidang keuangan. Dana untuk membiayai kebutuhan operasional bank dapat diperoleh dari berbagai sumber. Perolehan dana ini tergantung pada bank yang bersangkutan, apakah dengan pinjaman (titipan) dari masyarakat atau lembaga lain. Disamping itu, dananya juga dapat diperoleh

16 dari modal sendiri yaitu setoran medal dari pemilik atau mengeluarkan maupun menjual saham baru kepada pemilik baru. Perolehan dana juga disesuaikan dengan tujuan dari penggunaan dana. Adapun jenis-jenis sumber dana bank: 1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri Sumber dana yang bersumber dari bank itu sendiri merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang saham, dalam hal ini pemilik saham lama dapat menyetor dana tambahan atau membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan. Selain setoran dari pemegang saham, dana juga bisa didapat dari cadangan bank, maksudnya cadangan laba pada tahun lalu yang idak dibangi pada pemegang saham, cadangan ini segaja disediakan untuk mengantisipasi laba tahun yang akan datang. Laba bank yang belum dibagi juga termasuk dalam sumber dana dari bank itu sendiri yang merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal sementara. 2. Dana yang berasal dari masyarakat luas Sumber dana yang berasal dari masyarakat merupakan sumber dana paling penting dalam kegiatan operasional bank dan merupakan tolok ukur keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dangan bersumber dari dana ini. Dana dari masyarakat relatif lebih mudah didapatkan ketimbang dengan dana dari sumber lainnya. Pentingnya sumber dana dari masyarakat disebebkan sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana utama bagi bank.

17 Untuk menddapatkan sumber dana dari masyarakat, bank dapat menawarkan berbagai jenis simpanan. Pembagian impana bertujuan untuk agara para nasabah dapat memilih sesuai dengan tujuan masing-masing nasabah. Secara umum kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dibagi menjadi tiga jenis simpanan, simpanan giro (demand deposit), simpanan tabungan (saving deposit), simpanan deposito (time deposit) 3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya Sumber dana ini merupakan sumber dana tambahan apabila bank mengalami kesulitan dama mendapatakan dana pertama dan kedua diatas. Perolehan sumber dana ini diperoleh dari, pertama kredit likuiditas Bank Indonesia yang merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada bankbank yang mengalami kesulitan likuiditas. Kedua, pinjaman antar bank yang biasanya diberikan kepada bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring. Pinjaman antar bank ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif tinggi. Ketiga, pinjaman dari bank luar negeri meruakan pinjaman yang diperoleh bank dari pihak luar negeri. Keempat, surat berharga pasar uang dalam hal ini pihak bank menerbitkan surat berharga kemudian diperjual belikan baik kepada perusahaan keuangan maupun non keuangan. 2.1.5 Sifat Industri Perbankan Dalam buku Panduan Dasar Untuk Account Officer Jopie Jusuf (2008), sebagai bisnis jasa bank memiliki empat karakteristik khusus: 1. Tidak berwujud (intangibility) adalah pelayanan jasa perbankan tidak dapat diraba, dilihat atau dipajang

18 2. Tidak dapat dipisahkan (inseparability) adalah jasa perbankan tidak dapat dibuat terebih dahulu lalu dikonsumsi. Jasa perbankan harus dilakukan disaat yang bersamaan. Proses produksi terjadi pada saat yang sama dengan proses konsumsi. Pelayanan jasa perbankan dapat dilakukan apabila ada kehadiran dari personal bank tersebut. Akibatnya pengendalian kualitas sangan sulit dilakukan. Hal inilah yang membuat bank tidak segan-segan mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk meningkatkan kemampuan karyawannya. 3. Keanekaragaman (variability) adalah kualitas pelayanan jasa perbankan memiliki keragaman yang tinggi bergantung pada tempat, waktu dan orang yang melakukannya. Variabilitas yang tinggi terjadi karena jasa perbankan sangat bergantung pada manusia. 4. Mudah rusak (perishibility) adalah jasa tidak dapat disimpan karena proses produksi terjadi saat konsumsi. 2.2 Service Excellence 2.2.1 Definisi Service Excellence Menurut Atep Adya Barata (2003:25), service excellence atau pelayanan prima adalah kepedulian kepada pelanggan dalam manajemen modern telah dikembangkan menjadi suatu pola layanan terbaik. Menurut Nina Rahmayanty (2010:18), service excellence atau pelayanan prima adalah pelayanan dengan standart kualitas yang tinggi dan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan nasabah setiap saat, secara konsisten dan akurat Dari kedua definisi diatan maka dapat disimpulkan bahwa service excellence atau pelayanan prima merupakan suatu kegiatan memberikan

19 komitmen terbaik bagi nasabah dengan memberikan pelayanan melebihi harapan nasabah. 2.2.2 Konsep Service Excellence Menurut Atep Adya Barata (2003:31), konsep dari service excellence, yaitu : 1. Sikap (Attitude) Perilaku atau perangai yang harus ditonjolkan ketika menghadapi pelanggan, yang meliputi penampila yang sopan dan serasi, berpikir positif, sehat dan logis, dan bersikap menghargai. 2. Perhatian ( Attention) Kepedulian penuh kepada pelanggan, baik yang berkaitan denagan perhatian akan kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun pemahaman atas saran dan kritiknya, yang meliputi mendengarkan dan memahami secara sungguhsungguh kebutuhan para pelanggan, mengamati dan menghargai perilaku para pelanggan, dan mencurahkan perhatian penuh kepada pelanggan. 3. Tindakan (Action) Berbagai kegiatan nyata yang harus dilakukan dalam memberikan layanan kepada pelanggan, yang meliputi mencatat setiap pesanan para pelanggan, mencatat kebutuhan para pelanggan, memegaskan kembali kebutuhan para pelanggan, mewujudkan kebutuhan para pelanggan, dan menyatakan terima kasih dengan harapan pelanggan mau kembali. 4. Kemampuan (Ability) Pengetahuan dan keterampilan tertentu yang mutlak diperlukan untuk menunjang program pelayanan prima, yang meliputi kemampuan dlam bidang

20 kerja ditekuni, melaksanakan komunikasi yang efektif, mengembangkan mitovasi, dan mengembangkan public relation sebagai instrument dalam membina hubungan kedalam dan keluar organisasi atau perusahaan. 5. Penampilan (Appearance) Penampilan seseorang baik yang bersifat fisik saja maupun fisik atau non fisik, yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak lain. 6. Tanggung jawab (Accountability) Suatu sikap keberpihakan kepada pelanggan sebagai suatu wujud kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau ketidakpuasan pelanggan. 2.2.3 Tujuan Service Excellence Menurut Nina Rahmayanty (2010:8), tujuan service excellence yaitu mencegah pembelotan dan membangun kesetiaan nasabah, dapat memberikan rasa puas dan kepercayaan pada konsumennya. Pembelotan nasabah atau berpalingnya nasabah disebabkan karena ksalahan pemberian pelayanan maupun sistem yang digunakan oleh perusahaan dalam melayani nasabah. 2.3 Customer Service 2.3.1 Definisi Customer Service Bank merupakan lembaga keuangan yang juga bergerak dibagian jasa, maka bukan hanya produk saja yang ditawarkan oleh perbankan. Lebih penting lagi adalah mengenai pelayanan yang diberikan oleh tiap-tiap bagian. Meskipun pada setiap bagian menerapkan pelayanan yang baik, dalam perbankan sendiri terdapat bagian yang paling banyak melayani masyarakat yang biasa disebut customer service.

21 Menurut Kasmir (2014:249), mendefinisikan customer service secara umum sebagai setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada nasabah, melalui pelayanan yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah Customer service yang bertugas untuk melayani keluahan dan keinginan para nasabah. Dengan pelayanan yang baik, maka citra suatu bank dapat meningkat. Customer service memegang peran penting dalam perusahaan maupun bank. Oleh karena itu, tugas customer service merupakan tulang punngu kegiatan operasional didunia perbankan. Disaming bertugas memberikan pelayanan, customer service juga sebagai pembina hubungan dengan masyarakat atau sering disebut public reation. Customer service diharapkan dapat memberi pelayanan yang cepat, akurat, baik dan ramah terhadap nasabah. Pelayanan yang baik akan berpengaruh terhadap loyalitan nasabah terhadap bank. Customer service yang baik tidak hanya dilihat dari segi fisik, namun juga dilihat dari segi non-fisik seperti kemampuan dan etika dalam melayani nasabah. Disamping itu customer service juga dituntut untuk dapat mempertahankan nasabah lama untuk terus memakai produk bank dan menarik calon nasabah untuk menggunakan produk bank yang bersangkutan. 2.3.2 Peranan Customer Service Customer service memiliki peranan penting dalam pelayanan nasabah diberbagai bank. Oleh karena itu, peranan customer service juga menjadi ujung tombak dalam kegiatan operasional perbankan.

22 Peranan cusomer service dalam perbankan antara lain : 1. Mempertahankan nasabah lama agar tetap setia menjadi nasabah bank yang bersangkutan melalui pembinaan hubungan baik yang lebih akrab dengan nasabah. 2. Berusaha untuk mendapatkan nasabah baru melalui berbagai pendekatan. 2.3.3 Fungsi Customer Service Menurut Kasmir (2014:250), menjelaskan fungsi customer service yang harus benar-benar dipahami sehingga customer service dapat menjalankan tugasnya secara prima sebagai berikut : 1. Sebagai Resepsionis, customerservice sebagai penerima tamu. 2. Sebagai Deksman, customerservice berfungsi sebagai orang yang melayani berbagai macam aplikasi. 3. Sebagai Salesman, berfungsi sebagai orang yang menjual produk perbankan sekaligus sebagai pelaksana cross selling. 4. Sebagai CustomerRelationOfficer, berfungsi sebagai orang yang dapat membina hubungan baik sengan seluruh nasabah, termasuk merayu atau membujuk agar nasabah tetap bertahan, tidak lari dari bank yang bersangkutan apabila menghadapi masalah. 5. Sebagai Komunikator, berfungsi sebgai orang yang menghubungi nasabah dan memberikan informasi tentang segala sesuatu yang ada hubungannya antara bank dengan nasabahnya. 2.3.4 Tugas Customer Service Menurut Kasmir (2014:251)menjelaskan tugas-tugas yang harus diemban oleh seorang customerservice sesuai dengan fungsinya adalah sebagai berikut :

23 1. Sebagai Resepsionis Tugasnya adalah menerima tamu/nasabah yang datang ke bank dengan ramah, sopan, tenang, simpatik, menarik dan menyenangkan. Dalam hal ini, customerservice harus bersikap memberi perhatian, berbicara dengan suara yang lembut dan jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti. Selama melayani nasabah customerservice tidak diperkenankan merokok, makan dan minum. 2. Sebagai Deksman Tugasnya antara lain memberikan informasi mengenai produk-produk bank,menjelasan manfaat dan ciri-ciri produk bank, menjawab pertanyaan nasabah mengenai produk bank serta membantu nasabah mengisi formulir aplikasi. 3. Sebagai Salesman Tugasnya dikantor bank adalah menjual produk perbankan, melakukan cross selling, mengadakan pendekatan, dan mencari nasabah baru. Berusaha membujuk nasabah yang baru serta berusaha mempertahankan nasabah yang lama. Customerservice juga berusaha mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi nasabah, termasuk keberatan dan keluhan yang diajukan nasabah. 4. Sebagai CustomerRelationOfficer Dalam hal ini customerservice bertugas menjaga image bank dengan cara, membina hubungan baik dengan nasabah, sehingga nasabah merasa senang, puas dan makin percaya terhadap bank. Yang terpenting adalah sebagai penghubung antara bank dengan seluruh nasabah.

24 5. Sebagai Komunikator Bertugas memberikan segala informasi dan kemudahan kepada nasabah. Disamping juga sebagai tempat menampung keluhan, keberatan dan konsultasi. 2.3.5 Sikap Melayani Nasabah Customer service sebagai jembatan antara bank dengan masyarakat diharuskan untuk melayani dengan sedemikian rupa supaya nasabah merasa puas. Ketika customer service berhadapan dengan nasabah diharapakan tidak dengan pura-pura, ataupun bersikap tidak menyenangkan terhadap nasabah. Akibatnya, pelayanan yang diberikan tidak maksimal dan nasabah akan merasa kecewa. Beberapa sikap yang harus diperhatikan customer service dalam melayani nasabah antara lain sebagai berikut : 1. Beri kesempatan nasabah berbicara Nasabah diberi kesempatan untuk mengemukakan segala keinginan terlebih dahulu. Dalam hal ini, customer service harus dapat menyimak dengan benar setiap pembicaan nasabah, serta dapat mengetahhui keinginan dan kebutuhan nasabah. 2. Dangarkan baik baik Saat nasabah mengemukaan pendapatnya, customer service harus mendengarkan dan menyimak dengan baik. Mendengarkan dan menyimak dengan baik berarti customer service harus menyimak dengan penuh perhatian. 3. Jangan menyela pembicaraan Sebelum nasabah selesai berbicara, customer service tidak diperkenankan memotong pembicaraan nasabah. Customer service diusahakan memberi tanggapan setelah nasabah selesai berbicara.

25 4. Ajukan pertanyaan setelah nasabah selesai berbicara Dalam mengajukan pertanyaan, customer service harus memilih pertanyaan yang diaanggap penting. Mengajukan pertanyaan juga dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti 5. Jangan marah dan mudah tersinggung Nasabah memiliki berbagai karakter, maka dari itu customer service jangan mudah marah atau tersinggung apabila terdapat pembicaraan yang kurang baik. 6. Jangan mendebat nasabah Customer service dalam memberi tanggapan atas apa yang diajukan oleh nasabah tidak diperkenankan untuk berdebat. Hal tersebut akan membuat nasabah merasa disalahkan, maka dalam menanggapi nasabah harus dengan cara yang halus. 7. Jaga sikap sopan, ramah dan selalu berlaku tenang Sikap sopan santun tetap harus dijaga saat melayani nasabah. Begitu juga dengan emosi yang harus tetap dijaga dan sealalu bersikap tenang dalam mengahadapi nasabah yang kurang menyenangkan. 8. Jangan menangani hal-hal yang bukan pekerjaannya Customer service juga tidak diperkenankan menyelesaikan masalah nasabah namun bukan kemampuan atau bidang pekerjaannya untuk menghindari kesalahan informasi. Alangkah lebih baik apabila terdapat keinginan atau tujuan nasabah diluar bidang pekerjaan customer service sebaiknya arahkan nasabah kebagian atau karyawan lain yang mampu menyelesaikan permasalahan nasabah.