Ibm Pemberdayaan Wanita GKJW Tulangbawang Malang

dokumen-dokumen yang mirip
UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Manual Mutu Pengabdian pada Masyarakat Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.05. M a n u a l M u t u P e n g a b d i a n p a d a M a s y a r a k a t 2

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

BAB VI STRATEGI DAN PERANCANGAN PROGRAM

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika.

Profil Orgic's Home Generasi Muda Peduli Sampah

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG,

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan

LEMABAGA PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN CITRA BINA NUSANTARA

Pelatihan Pengolahan Limbah Kertas Dengan Menggunakan Alat Penghancur Di Desa Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA

BUPATI POLEWALI MANDAR

2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN

PEMANFAATAN SUMBER AIR BERSIH UNTUK MASYARAKAT DI DESA JERU KECAMATAN TUMPANG KABUPATEN MALANG

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG TAHUN

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BIDANG KEGIATAN: PKM Pengabdian Masyarakat. Disusunoleh:

MAGANG KEWIRAUSAHAAN DI SENTRA PRODUKSI APEL ORGANIK PADA KELOMPOK TANI APEL ORGANIK "AKAL"

RENCANA OPERASIONAL. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

J. Suasana Akademik 1. Sarana yang Tersedia untuk Memelihara Interaksi Dosen-Mahasiswa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

PEDOMAN PELAKSANAAN HIBAH PENGABDIAN INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2011

PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Oleh: TIM PENYUSUN PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

SASARAN MUTU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

Pemberdayaan Kelompok Karang Taruna Kelurahan Jebres Surakarta Dengan Pelatihan Servis Sepeda Motor

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MAGELANG

KAJIAN MITIGASI BENCANA KEBAKARAN DI PERMUKIMAN PADAT (STUDI KASUS: KELURAHAN TAMAN SARI, KOTA BANDUNG)

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

SAMBUTAN REKTOR. Malang, Maret 2015 a.n. Rektor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, TTD. Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS

PANDUAN USULAN BANTUAN STIMULUS PENINGKATAN SUMBER DAYA PENELITIAN DAN PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN TINGGI

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)PENGABDIAN KEPADA MASYRAKAT

RENCANA STRATEGI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN

LAMPIRAN-LAMPIRAN 108

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS EKONOMI

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING

1. Pendahuluan ABSTRAK:

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun

Rencana Operasional FMIPA RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

STANDAR PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

STANDAR PROSES PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

RENCANA INDUK PENELITIAN AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG TAHUN Oleh : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akper Pamenang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

TUGAS AKHIR RP

FORM 3 BAHAN PENYUSUNAN LKPJ WALIKOTA

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG

POTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

PENGESAHAN PROPOSAL PKM

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

Hartiningsih, Wati Hermawati, Ikbal Maulana, Ishelina Rosaira, Nur Laily PAPPIPTEK-LIPI Serpong, 3 Oktober 2012

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL

Kategori : Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu

Mulai. Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik. Formulasi Masalah. Menentukan Tujuan sistem. Evaluasi Output dan Aspek

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. 1 Majelis Agung GKJW, Tata dan Pranata GKJW, Pranata tentang jabatan-jabatan khusu, Bab II-V, Malang,

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PELATIHAN PEMANFAATAN MULTIMEDIA BAGI GENERASI MUDA GEREJA DI KELURAHAN MATANI 1 KOTA TOMOHON

Manual Mutu Penelitian Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.04. M a n u a l M u t u P e n e l i t i a n 2

KONSEPSI PENANGANAN SAMPAH PERKOTAAN SECARA TERPADU BERKELANJUTAN *)

l. PENDAHULUAN Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Pelatihan Bonpotkre pada Ibu-Ibu Rumah Tangga Tegal Sari Keraton

BAB I PENDAHULUAN Permasalahan Sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017 PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK DI KELOMPOK PETERNAK MAULAFA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

Fakta. Apa yang terjadi. Latar belakang. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU UNTUK MENINGKATKAN NILAI EKONOMI BAGI MASYARAKAT DI DAERAH

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BUKU PEDOMAN. PENYUSUNAN PROPOSAL PEMANFAATAN BOPTN PENELITIAN (Non-Simlitabmas) UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN ANGGARAN 2015

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN LOKAL DAN

PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK

IbM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN KAMPUNG PRO IKLIM (PROKLIM)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KOMPOSTER SEDERHANA

Transkripsi:

Ibm Pemberdayaan Wanita GKJW Tulangbawang Malang Hery Setyobudiarso, Nusa Sebayang, Bambang Wedyantadji Institut Teknologi Nasional Malang, Malang Abstrak. Persekutuan wanita GKJW sebagai wadah wanita hendaknya tangguh, tanggap serta memperluas wawasan baik secara rohani, sosial ekonomi maupun pendidikan dalam menghadapi tantangan yang membutuhkan refleksi dari masa ke masa. Selain itu juga dalam keterkaitannya dengan pemberdayaan wanita dalam pelayanan di keluarga, gereja maupun masyarakat sekaligus upaya mengangkat derajat dan martabat wanita. Faktor internal yang menjadi kelemahan dalam implementasi program pelatihan antara lain terbatasnya fasilitas dan dana pelaksanaan pelatihan dan terbatasnya aksebilitas terhadap modal. Permasalahan nyata yang dihadapi Persekutuan Wanita adalah belum ada pola pemberdayaan Persekutuan Wanita GKJW didalam organisasinya yang bermanfaat dan berkarya dengan mempertimbangkan potensi sumber daya manusia yang ada. Kegiatan yang sudah dilakukan adalah workshop yang bertujuan memberikan gambaran tentang sampah dan pengelolaannya. Penyiapan tempat pengelolaan sampah kering yang lokasi pengelolaan berada didepan gereja dengan konstruksi bangunan semi permanen. Kunjungan ke Bank Sampah Malang (BSM) dan RW 02 Sukun. Pengadaan Unit Pengelolaan Sampah Kering. Pelatihan manajemen sampah oleh tim IbM. Hasil dari program IbM ini adalah terbentuknya unit pengelolaan sampah kering yang dikelola oleh pengurus dan perolehan sampah kering dari warga jemaat gereja dengan respon dengan hasil yang memuaskan. Berdasarkan uraian tersebut diatas dimasa depan masih perlu adanya pendampingan bagi unit pengelolaan dan pengelolaa sampah kering dilingkungan warga jemaat yang perlu untuk dikembangkan dalam upaya meminimalisasi sampah terlebih dalam meningkatkan pendapatan yang berguna untuk peningkatan kesejahteraan warga jemaat. Kata Kunci : Ibm, Pengolahan/Pengelolaan Sampah, Bank Sampah 1. Pendahuluan Dalam kehidupan GKJW tindakan nyata yang dilakukan adalah untuk mengarahkan dunia kepada keadilan, kesejahteraan dan keselamatan. Elizabeth K. Notingham berpendapat bahwa sebenarnya kita tertuju pada sebuah dunia yang tidak kelihatan (akhirat) namun agama juga perlu melibatkan diri pada masalah-masalah kehidupan sehari-hari hal lain dibutuhkan juga tindakan nyata melalui bentuk kepedulian pada masalah kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, GKJW tidak bisa lepas dari situasi lingkungan yang dihadapi masyarakat disekitar gereja itu berada. Persekutuan wanita GKJW sebagai wadah wanita hendaknya tangguh, tanggap serta memperluas wawasan baik secara rohani, sosial ekonomi maupun pendidikan dalam menghadapi tantangan yang membutuhkan refleksi dari masa ke masa. Selain itu juga dalam keterkaitannya dengan pemberdayaan wanita dalam pelayanan di keluarga, gereja maupun masyarakat sekaligus upaya mengangkat derajat dan martabat wanita. Seperti halnya panggilan gereja secara umum, maka persekutuan wanita GKJW praktis dituntut untuk berpikir dan melakukan tindakan nyata terhadap masalah ataupun pergumulan yang dihadapi oleh jemaat. Salah satu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan adalah pembentukan program pelatihan-pelatihan. Pelaksanaan program pelatihan-pelatihan yang diprakarsai oleh persekutuan wanita (ibu-ibu) GKJW memperlihatkan beberapa kepentingan yang mungkin mendasari pengadaan program tersebut antara lain: a. Program pelatihan-pelatihan diadakan sebagai upaya pertolongan terhadap keluarga-keluarga yang terhimpit masalah perekonomian. b. Program pelatihan-pelatihan diadakan hanya sebagai tindakan ekonomis untuk meningkatkan persembahan yang masuk dalam gereja. c. Program pelatihan-pelatihan diadakan sebagai wadah menjalin kerukunan dan kerjasama antara gereja dengan warga non-kristen. A. 68 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 2016

Setiap program pemberdayaan yang dilaksanakan seyogianya mampu memberikan manfaat, baik bagi target grup maupun masyarakat sekitar (Nataniel, 2008). Dalam pelaksanaannya, setiap program pemberdayaan masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari kelompok masyarakat itu sendiri atau dari luar. Hal ini juga terjadi pada pelaksanaan program pemberdayaan daerah di lokasi pengabdian kepada masyarakat, dimana terdapat faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi jalannya program yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Ada beberapa fakor internal yang diidentifikasi menjadi kekuatan program pemberdayaan wanita GKJW Tulangbawang Malang di lokasi pengabdian kepada masyarakat ini, antara lain: 1) Dukungan pemerintah yang bekerja sama dengan pihak swasta dalam pemberikan bantuan untuk meningkatan kesejahteraan masyarakat. 2) Usia potensial masyarakat untuk menjalankan usaha. 3) Semangat tinggi masyarakat dalam pengembangan usaha. Selain itu juga terdapat beberapa faktor internal yang menjadi kelemahan dalam implementasi program pelatihan antara lain: 1) Terbatasnya fasilitas dan dana pelaksanaan pelatihan. 2) Terbatasnya aksebilitas terhadap modal Sementara itu, faktor eksternal yang menjadi peluang pengembangan program pemberdayaan wanita antara lain: 1) Dukungan kebijakan pemerintah merupakan dasar yang baik bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi sumberdaya manusia 2) Peran pendamping strategi pemerintah yang memprioritaskan peningkatan tenaga pendamping. Permasalahan Mitra Setelah dilakukan survey awal dan wawancara dengan Persekutuan Wanita GKJW Tulangbawang Malang, dapat diidentifikasi permasalahan nyata yang dihadapi Persekutuan Wanita adalah sebagai berikut: 1.Belum ada pola pemberdayaan Persekutuan Wanita GKJW didalam organisasinya yang bermanfaat dan berkarya dengan mempertimbangkan potensi sumber daya manusia yang ada. 2.Selama ini belum memiliki perencanaan usaha yang jelas dan sasaran usaha belum memiliki arah kepada pengembangan usaha yang lebih mapan. 3.Masih kurangnya motivasi usaha untuk pengembangan usaha. 4.Kurangnya permodalan untuk usaha yang disebabkan oleh lemahnya networking 5.Belum memiliki tempat usaha yang tetap. Selanjutnya dalam kegiatan IBM ini akan dilaksanakan untuk menyelesaikan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1.Bagaimana pola peningkatan motivasi berwirausaha mitra secara kelompok 2.Bagaimana upaya meningkatkan pemahaman mitra tentang arahan dan manfaat perencanaan usaha serta dihasilkannya perencanaan usaha. 3.Bagaimana upaya meningkatkan pemahaman mitra tentang manajemen keuangan. 4.Bagaimana upaya meningkatkan keterampilan anggota mitra dalam menggunakan pemanfaatan sampah warga gereja dan masyarakat. 5.Bagaimana upaya meningkatkan pemahaman dan keterampilan mitra tentang proses pengelolaan sampah organik dan anorganik. 6.Bagaimana upaya peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam membuat perencanaan pemasaran. SENIATI 2016 Institut Teknologi Nasional Malang A. 69

2. Target Dan Luaran Peta lokasi pelaksanaan IbM Beberapa luaran yang dihasilkn dari target kegiatan ini adalah: - Terbentuknya unit usaha GKJW Tulangbawang Malang khususnya dalam pengelolaan sampah kering. - Terbentuknya pengurus yang mengoperasionalkan unit usaha GKJW Tulangbawang Malang khususnya dalam pengelolaan sampah kering. - Peningkatan keterampilan warga jemaat dalam manajemen persampahan dan manajemen keuangan. - Berkurangnya sampah kering di wargan jemaat yang selama ini menjadi beban lingkungan. 3. Metode Pelaksanaan Pelaksanakan pengabdian masyarakat IbM ini berlangsung selama 8 bulan dan bertempat di GKJW Tulangbawang Malang. Serangkaian kegiatan yang sudah dilakukan adalah diadakannya workshop tentang sampah dan pengelolaanya yang dalam kegiatan ini peserta akan memperoleh pengetahuan tentang: (a) pengetahuan dalam hal pengelolaan sampah organik dengan memanfaatkannya untuk diolah menjadi kompos padat dan pupuk cair dan sampah anorganik dengan memilah dan memilih sesuai dengan tipe sampah (sampah kering), (b) pengetahuan yang berkaitan dengan proses pengelolaan sampah, (c) pengetahuan tentang pengelolaan sampah kering. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi dan studi banding ke lembaga / wadah yang mengimplementasikan bank sampah. Setiap peserta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan materi yang diberikan. Sedangkan seluruh kegiatan ini dilakukan melalui langkahlangkah sebagai berikut: 1. Survei awal Survei awal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan dan motivasi dalam upaya pemberdayaan yang selama ini waktu mereka banyak digunakan untuk persekutuan. 2. Perencanaan Tim IbM menyusun perencanaan pelaksanaan pelatihan dengan tahapan pelaksanaan penentuan jadwal pertemuan, tempat pelatihan, agenda pelatihan, tenaga pemateri dan kepanitiaan. 3. Pembentukan pengurus pengelola sampah kering. A. 70 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 2016

4. Pembuatan tempat Unit Pengelolaan Sampah Kering. Lahan yang digunakan untuk tempat pengelolaan sudah tersedia selanjutnya atas persetujuan pimpinan gereja dibangun bangunan semi permanen dirancang dengan konstruksi kayu dan atap asbes gelombang dengan ukuran bangunan 3,5 m X 6 m. 5. Studi banding Studi banding dilaksanakan dalam upaya memberikan pemahaman secara langsung kepada peserta pelatihan agar tahu dengan sebenarnya proses pengolahan dan pengelolaan sampah kering di BSM dan Rukun Warga (RW) 02 Kelurahan Sukun Malang yang berhasil pada tingkat nasional dalam pengelolaan sampah kering. Teknis Pelaksanaan Program Perencanaan dalam upaya pemberdayaan wanita GKJW Tulangbawang ini dengan mempertimbangkan hal-hal berikut: Pemanfaatan potensi wanita GKJW Tulangbawang malang secara optimal. Pola pembudidayaan wanita utamanya dalam mengelola sampah kering. Pembentukan unit usaha secara mandiri oleh GKJW Tulangbawang. Skema / Pola Pemberdayaan Wanita GKJW Tulangbawang Malang: Kegiatan ini adalah bersifat partisipatif yang mendorong sebesar- besarnya keikutsertaan persekutuan wanita didukung peran serta warga jemaat gereja dalam usaha pengelolaan sampah berupa bank sampah yang akan dibangun oleh persekutuan wanita GKJW Tulangbawang Malang. Pola pemberdayaan ini dititik beratkan pada upaya optimalisasi sumberdaya wanita dalam usaha pengelolaan sampah yang sehari-hari dihasilkan oleh masyarakat yang berbiaya rendah, mudah dalam pengelolaan dan mudah dalam pemasarannya sehingga diharapkan pemanfaatannya akan bisa berkesinambungan (sustainable). 4. Kelayakan PT Pengabdian kepada masyarakat skim IbM yang dilakukan dikoordinasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) sebagai wadah pelaksana akademik yang mempunyai tugas koordinasi, monitor, dan mengevaluasi semua kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh dosen dengan sumber dana penelitian dari institusi, penelitian interdisiplin dilakukan oleh dosen antar prodi dengan sumber dana dari luar institusi. Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian dan kegiatan pengabdian pada masyarakat ITN Malang dilakukan dengan beberapa kebijakan sebagai berikut: a) Penelitian pengembangan Ipteks yang bersifat monodisiplin/ interdisiplin untuk memecahkan masalah dalam pengembangan bidang teknologi tepat guna, b) Peningkatan kerjasama dengan stake holders. c) Penyebarluasan/ publikasi hasil penelitian. Jumlah karya penelitian dan publikasi hasil penelitian dalam jurnal ilmiah terakreditasi baik nasional maupun internasional relative sedikit. Untuk itu perlu adanya peningkatan motivasi dan upaya-upaya positif (penataran/ pembimbingan tatacara penulisan jurnal ilmiah/award/grant). Hasil penelitian dosen dipublikasikan melalui jurnal program studi/prodi atau melalui jurnal di perguruan tinggi lain. Dana hasil kerja sama penelitian merupakan dana pendapatan tambahan institusi yang disalurkan ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) untuk kegiatankegiatan penelitian di lingkungan ITN Malang baik penelitian untuk pengembangan ilmu dan pengetahuan masyarakat kampus maupun penelitian untuk membantu/ pemecahan masalah masyarakat umum yang diwujudkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat SENIATI 2016 Institut Teknologi Nasional Malang A. 71

5. Hasil Yang Dicapai Pengabdian IbM Pemberdayaan Wanita GKJW Tulangbawang Malang ini telah dilaksanakan sejak bulan April 2015 dengan serangkaian kegiatan dan hasil yang dicapai adalah: 1. Survei awal. Hasil survey terhadap tingkat kemampuan dan motivasi dalam upaya pemberdayaan wanita dalam rencana kegiatan pembentukan unit usaha pengelolaan sampah kering sangat tinggi. 2. Terselenggarakannya pelaksanaan workshop/pelatihan. Worksop/pelatihan berjalan dengan baik dan didukung penuh oleh pimpinan gereja dan warga jemaat. Hal ini terlihat dari respon warga jemaat yang diindikasikan dari keaktifan dan keikutsertaanya dalam workshop dan diskusi tentang sampah. 3. Pembentukan pengurus pengelola sampah kering. Pembentukan pengurus pengelola sampah kering melibatkan unsur-unsur pimpinan gereja baik pendeta maupun pengurus Komisi-komisi (pemberdayaan wanita dan pelayanan cinta kasih). Hasilnya adalah terbentuknya pengurus dengan personal pendukung: Ketua : Bu Edi Kusdarini Bendahara/Keuangan : Bu Wayan Kerta Bagian penerimaan : P. Siswoadi Pranoto Bagian penimbangan dan pencatatan : Rizki Bagian penjualan distribusi : Bu Yakub Syukur 4. Pembuatan tempat Unit Pengelolaan Sampah Kering. Terbangun tempat pengelolaan dengan bangunan semi permanen yang dirancang dengan konstruksi kayu dan atap asbes gelombang dengan ukuran bangunan 3,5 m X 6 m. A. 72 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 2016

5. Studi banding Sudah dlaksanakan studi banding dalam upaya memberikan pemahaman secara langsung kepada peserta pelatihan agar tahu dengan sebenarnya proses pengolahan dan pengelolaan sampah kering di BSM dan Rukun Warga (RW) 02 Kelurahan Sukun Malang yang berhasil pada tingkat nasional dalam pengelolaan sampah kering. 6. Rencana Tahapan Berikutnya Implementasi IbM pemberdayaan wanita GKJW Tulangbawang sudah mendekati tahap akhir yaitu penyempurnaan unit pengelolaan dengan demikian kedepan masih perlu dilakukannya: 1. Sosialisasi yang menerus kepada seluruh warga jemaat dalam hal pengumpulan dan penyerahan sampah kering rumah tangganya. 2. Penataan kepengurusan dan tempat pengelolaan. 3. Penambahan alat perajang kertas dan plastik. 4. Pengadaan kendaraan untuk mengambil sampah kering dirumah-rumah warga jemaat juga untuk mobilitas penjualan. 5. Pelatihan kewirausahaan dalam hal penguatan kreativitas warga dalam mendaur ulang sampah kering kedalam bentuk produk-produk bernilai seni dan berdaya guna yang difasilitasi oleh pengurus unit. 7. Kesimpulan dan Saran Implementasi IbM Pemberdayaan wanita GKJW Tulangbawang Malang telah berlangsung sesuai dengan acuan aktivitas program pada proposal yaitu terbentuknya unit pengelolaan sampah kering, terbentuknya pengurus pengelola dan terbangunnya sarana serta terpenuhinya prasarana penunjang pelaksanaan pengelolaan sampah kering. Hal lain dengan adanya implementasi pengabdian IbM ini memberikan manfaat yang begitu besar dan bisa dirasakan khususnya bagi upaya peningkatan kesejahteraan warga jemaat dan untuk penyelamatan lingkungan atas beban sampah dari masyarakat pada umumnya. 8. Daftar Referensi [1] Anwar, A. 2003. Konflik Sampah Kota. Komunitas Jurnalis Bekasi. [2] DP2M Dikti (2013). Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat 2013. Jakarta : Ditjen, Dikti, Kemendiknas. [3] Hendrawan, ID. 1996. Dampak Lokasi Pembuangan akhir (LPA) Sampah Sistem Sanitary Landfill terhadap Pencemaran Lingkungan (Studi Kasus di Bantar Gebang Bekasi). Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana. [4] LPPM Institut Teknologi Nasional Malang (2010). Pedoman Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat ITN Malang 2010. Malang. SENIATI 2016 Institut Teknologi Nasional Malang A. 73