Pemberdayaan Kelompok Karang Taruna Kelurahan Jebres Surakarta Dengan Pelatihan Servis Sepeda Motor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemberdayaan Kelompok Karang Taruna Kelurahan Jebres Surakarta Dengan Pelatihan Servis Sepeda Motor"

Transkripsi

1 Pemberdayaan Kelompok Karang Taruna Kelurahan Jebres Surakarta Dengan Pelatihan Servis Sepeda Motor Ngatou Rohman 1, Suryoto 2 1 Prodi Pendidikan Teknik Mesin FKIP Universitas Sebelas Maret 2 Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 1 mail: ngatourohman@fkip.uns.ac.id ABSTRAK Pemberdayaan kelompok karang taruna Kelurahan Jebres Surakarta dengan pelatihan servis sepeda motor merupakan salah satu bentuk up dating ipteks (teknologi bidang otomotif khususnya mengenai servis ringan sepeda motor). Tujuan dari pelatihan ini adalah 1) terwujudnya kelompok karang taruna yang memiliki keterampilan atau skill melaksanakan servis ringan sepeda motor, 2) adanya bekal pengetahuan tentang kewirausahaan sebagai kemampuan penunjang agar dapat menjadi pemuda yang produktif. Sasaran utama kegiatan pelatihan ini adalah anggota karang taruna yang ada di lingkungan RW 20 Kaplingan Jebres Surakarta. Pelatihan ini dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi dan praktik langsung yang meliputi 4 tahap kegiatan yaitu persiapan, Forum Group Discussion (FGD) tim dengan praktisi, pembelajaran teori, pembelajaran praktik, unjuk kerja dalam bentuk servis ringan sepeda motor bagi warga sekitar dan empowering dalam bentuk pembekalan kewirausahaan. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pelatihan pemberdayaan kelompok karang taruna di Kelurahan Jebres Surakarta antara lain: 1) Adanya modul atau buku saku tentang cara dan pedoman dalam melakukan servis ringan sepeda motor bagi pemula. Modul atau buku saku ini merupakan hasil dari FGD tim pelaksana dan praktisi bidang otomotif, 2) Kelompok karang taruna memiliki kemampuan dalam melakukan servis ringan sepeda motor yang dapat dijadikan bekal awal apabila akan berwirausaha dalam bidang otomotif, 3) Kelompok karang taruna memiliki motivasi dan pengetahuan tentang kewirausahaan setelah mengikuti empowering sehingga dapat dijadikan bekal untuk dapat menjadi pemuda yang produktif dan kreatif. Kata kunci: servis sepeda motor, pelatihan, kreatif PNDAHULUAN Program pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan servis ringan sepeda motor untuk pemuda berkarya ini akan dilaksanakanan di Kelompok Karang Taruna di Kelurahan Jebres, Surakarta. Secara umum kelurahan Jebres memiliki wilayah yang cukup luas. Kelurahan Jebres dibagi kedalam 36 RW. Masing masing biasanya memiliki organisasi kepemudaan. Selain itu, lokasi kelurahan sangat strategis, maksudnya bahwa kelurahan Jebres terletak berdampingan dengan pusat kota Surakarta (Solo) sehingga termasuk daerah yang sudah cukup maju dan tatanan masyarakat sudah teratur. Kelurahan Jebres, khususnya RW 20 memiliki organisasi Karang Taruna yang cukup aktif dan berkembang. Jumlah pemuda yang aktif diorganisasi ini ada banyak. Dari sekitar jiwa penduduk Kelurahan Jebres, hampir 50% adalah usia produktif baik laki-laki maupun perempuan. Tidak sedikit dari mereka yang aktif di Karang Taruna. Dari banyak usia produktif yang aktif di Karang Taruna RW 20, sebanyak 70% pemudanya adalah warga RT 02 dan RT 03. Pemuda-pemudi yang merupakan anggota Karang Taruna memiliki karakteristik (1) Rataan Usia tahun; (2) Pendidikan SMP-SMA; (3) Pekerjaan buruh/serabutan. Karakter warga muda anggota karang taruna adalah cenderung acuh dan ingin diperhatikan. Sedangkan untuk karakter warga masyarakat di kelurahan Jebres adalah berlatar belakang pendidikan yang beragam mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Jenis pekerjaan warga juga beragam mulai dari buruh, petani, tukang kayu, guru, pegawai swasta, hingga wirausaha. Berkaitan dengan usaha untuk menunjang kelancaran bekerja maka sepeda motor merupakan sahabat dekat warga. Data dari kegiatan observasi dan interview dengan ketua RW 20 dan warga juga menunjukkan bahwa sebagian besar warga memiliki sepeda motor untuk menunjang mobilitas mereka. Bahkan dalam satu keluarga hampir dipastikan memiliki 2-3 sepeda motor. Terkhusus untuk jumlah pemuda yang aktif di karang taruna tersebut, rata rata mereka juga sudah memiliki sepeda motor. Sepeda motor yang mereka miliki umumnya sudah 4 tak, dan sedikit yang masih menggunakan 2 tak. Mungkin karena boros bahan bakar dan menggunakan oli samping sehingga terkesan ribet. Lebih lanjut dari hasil interview, diketahui bahwa sedikit sekali dari warga dan pemuda pengguna sepeda motor yang memahami pentingnya perawatan dan servis sepeda motor secara teratur serta bagaimana melakukan servis sederhana yang bisa mereka lakukan di rumah bagi sepeda motor mereka sendiri. Selama ini mereka sering meminta bengkel 91

2 untuk memperbaiki, padahal perawatan dan servis motor ringan bisa dilakukan sendiri. Kegiatan ini mempunyai hubungan dengan manajemen sumberdaya manusia (Nawawi, 1997 dan Sumantri, 2000). Untuk kegiatan sosial kemasyarakatan, warga di Karang Taruna RW 20 maupun warga RW 20 sering mengadakan kegiatan sosial seperti gotong royong, kerja bakti, donor darah dan lain sebagainya. Selain kegiatan kemasyarakatan yang diadakan oleh warga lokal, warga RW 20 juga sering mendapatkan pelatihan dari pihak luar. Banyak kegiatan pelatihan yang sudah diikuti warga RW 20, namun untuk pelatihan dalam bentuk mahir servis ringan sepeda motor ini belum pernah dilakukan dari pihak manapun karena biasanya kegiatan-kegiatan cenderung berupa masak-memasak ataupun penyuluhan yang berhubungan dengan masalah remaja. TUJUAN Dengan adanya kegiatan pelatihan ini maka akan diperoleh target dan luaran sebagai berikut: (1) warga masyarakat Jebres RW 20 pada umumya, serta anggota Karang Taruna yang utamanya dari RT 02 dan RT 03 akan mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya perawatan serta servis berkala yang tidak hanya menjaga kinerja dan usia sepeda motor tetapi juga bermanfaat pada sisi ekonomi sepeda motor dan penggunanya; (2) pelatihan ini akan memberikan manfaat berupa keterampilan (life skill) servis ringan sepeda motor kepada 15 warga anggota karang taruna RW 20 yang berasal dari RT 02 dan RT 03; (3) dengan dicetuskanya pula ide magang para peserta pelatihan dalam bentuk program SRBU ( Servis Ringan Sepuluh Ribu Di Hari Minggu/ SRBU ) maka anggota pelatihan akan mendapatkan praktek pengalaman yang utuh tentang servis ringan sepeda motor dan pengalaman plus yaitu bekal dan inspirasi untuk menjadi wirausahawan. 1. Tahap Persiapan MTOD PLAKSANAAN Pada tahap persiapan ini beberapa hal yang terkait dengan pelaksanaan pelatihan dikoordinasikan oleh tim. Tim pelaksana pelatihan ini terdiri dari 2 orang dosen dan melibatkan 3 mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Mesin JPTK FKIP UNS. Hal tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa materi pelatihan yang akan dilaksanakan sangat terkait dengan bidang ilmu mahasiswa yang dilibatkan. Persiapan yang dilakukan antara lain: a) survey lokasi pelatihan, 2) koordinasi dengan pengurus karang taruna, 3) mengadakan Forum Group Discussion (FGD) dengan praktisi otomotif untuk menyusun modul pelatihan servis ringan sepeda motor. 2. Tahap Presentasi Materi Servis Ringan Sepeda Motor a. Fokus: Pembelajaran teori tentang servis ringan Sepeda Motor b. Pemateri: Tim Instruktur. Pada tahap ini tim instruktur menyampaikan materi teori servis ringan sepeda motor seperti yang telah direncanakan oleh tim. Untuk mendukung pembelajaran teori ini peserta pelatihan dibekali dengan modul atau buku saku servis sepeda motor. Dalam pelatihan ini dilaksanakan dalam suasana rileks dan dengan metode yang mudah diterima, hal ini mengingat bahwa jenjang pendidikan peserta yang beragam. 3. Tahap Praktek a. Fokus: Praktek Langsung b. Pemateri: Tim Instruktur Pelatihan praktik ini dilaksanakan untuk mengaplikasikan teori singkat yang telah diterima oleh peserta. Pelatihan ini dibagi menjadi menjadi 3 kelompok kecil, setiap kelompok menggunakan 1 unit sepeda motor dan didampingi oleh seorang instruktur. Pembelajaran praktik ini dilaksanakan di workshop sepeda motor Prodi PTM FKIP UNS dengan mempertimbangkan tersedianya sarana dan prasarana praktik servis ringan sepeda motor dan sebagai upaya lebih mensosialisasikan kampus UNS khususnya Prodi Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS pada masyarakat. 4. Tahap Magang melalui program SRBU (Program Servis Ringan Sepuluh Ribu Di Hari Minggu/ SRBU ) Kegiatan ini dilaksanakan setelah berakhirnya pembelajaran praktik servis ringan sepeda motor. Tujuan dari kegiatan magang ini untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh oleh ditujukan untuk warga sekitar. Pelaksanaan servis ringan ini terbatas hanya pada servis, ganti oli dan pekerjaan ringan yang ada pada sepeda motor. Setiap konsumen dalam menserviskan kendaraannya hanya dipungut Rp yang akan dimasukkan ke dalam kas karang taruna. 92

3 5. Tahap mpowering a. Fokus: valusi kegiatan, pemberian motivasi berwirausaha b. Pemateri: Tim Instruktur dan Tim Pengabdian. valuasi dimaksudkan untuk mengevaluasi kegiatan pelatihan dari awal sampai dengan selesai yang kemudian dilanjutkan dengan ceramah motivasi untuk berwirausaha. Hal ini bertujuan agar para peserta memiliki semangat untuk produktif dan tidak tergantung pada pihak lain. Observasi Lapangan Pelaksanaan Teori mpowering Praktek Service magang C O O P R A TI V L A R N I N G Gambar 1. Flow Chart Pelaksanaan Kegiatan HASIL DAN PMBAHASAN Secara umum kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk Iptek bagi Masyarakat (IbM) Kelompok Karang Taruna di Kelurahan Jebres Surakarta dengan tema Pelatihan Program Mahir Servis Ringan Sepeda Motor Untuk Pemuda Berkarya di Karang Taruna Kelurahan Jebres, Surakarta berjalan dengan baik. Kegiatan ini dibagi menjadi 5 tahap kegiatan yaitu persiapan, teori, praktik, servis ringan dan refleksi kegiatan pelatihan servis ringan sepeda motor. Program Pelatihan Servis Ringan Sepeda Motor Teori (Aspek Kognitif) Praktik di workshop (Aspek Psikomotor Layanan servis untuk masyarakat (Aspek psikomotor) Refleksi dan motivasi (Aspek Attitude) Gambar 2. Skema Pelaksanaan Pelatihan Secara keseluruhan 5 tahapan di atas di awali dengan persiapan meliputi dua hal yaitu persiapan internal tim pengabdian seperti rapat koordinasi tim, koordinasi tim dengan praktisi dalam bidang sepeda motor, membuat modul pelatihan dan rencana pelaksanaan pelatihan, mempersiapan kelengkapan pelatihan (alat praktik, pakaian kerja/wearpack bagi peserta). 93

4 Persiapan dengan eksternal dalam kegiatan ini meliputi koordinasi tim pengabdi dengan instansi mitra dalam hal ini dengan Ketua RW 20 dan anggota karang taruna Kaplingan Jebres Surakarta terkait dengan nama dan jumlah peserta, koordinasi awal dengan calon peserta pelatihan servis ringan sepeda motor. Kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu: 1. Koordinasi internal tim pelaksana maupun dengan mitra Koordinasi internal tim pengabdi yang terdiri dari 2 orang dosen dan melibatkan 3 mahasiswa selalu dilakukan baik mulai tahap persiapan, pelaksanaan maupun sampai dengan proses kegiatan pelatihan selesai. Selain itu komunikasi antara tim pengabdi dengan mitra juga selalu terjalin baik dengan ketua karang taruna maupun dengan Bapak Karjono Ketua RW 20 Kaplingan Jebres Surakarta selaku Pembina karang taruna. 2. Pelaksanaan pelatihan (teori) servis ringan sepeda motor: Sebagai bekal dasar untuk mempelajari servis sepeda motor adalah adanya penguasaan teori tentang servis sepeda motor. Untuk menunjang kegiatan prkatik servis ringan sepeda motor maka perlu adanya penyampaian materi yang bersifat teoritis tentang servis sepeda motor. Karena kondisi latar belakang pendidikan peserta yang beragam maka cakupan materi dan metode pembelajarannya disusun secara sederhana dan ringkas agar mudah diterima peserta. Untuk mendukung pembelajaran teori ini maka tim pengabdi menyusun modul pelatihan yang dapat digunakan acuan dasar dalam mempelajari servis ringan sepeda motor. Modul ini memuat pokok-pokok servis sepeda motor dan prosedur pelaksanaannya. Penyampaian materi ini dilaksanakan dibalai warga RW 20 Jebres Surakarta pada malam hari mulai pukul WIB atau selama 60 menit. Alokasi waktu 60 menit dipandang cukup efektif karena penyampaian materi bersifat praktis dan memungkinkan terjadinya proses diskusi. 3. Pelaksanaan pelatihan (praktik) servis ringan sepeda motor Setelah selesai pembelajaran teori, peserta diarahkan untuk mengikuti pembelajaran praktik. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat pemahaman peserta tentang servis ringan sepeda motor. Pelaksanaan praktik servis sepeda motor ini dilaksanakan di workshop/bengkel teknik sepeda motor Program Studi Pendidikan Teknik Mesin JPTK FKIP UNS Surakarta. Hal tersebut dilaksanakan dengan mempertimbangkan ketersediaan sarana pendukung seperti alat bantu servis dan media praktik berupa sepeda motor. Sehingga diharapkan hasil yang akan dicapai dari pelaksanaan pelatihan akan lebih maksimal karena tersedianya sarana penunjang. Disamping itu juga kegiatan di workshop kampus diharapkan dapat digunakan sebagai media mengenalkan kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) kepada masyarakat. Kegiatan pembelajaran praktik servis ringan sepeda motor ini dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul WIB dan setiap hari Minggu pukul WIB. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengganggu kegiatan rutin harian anggota karang taruna yang mengikuti pelatihan dan aktifitas pembelajaran di kampus. Pada pelaksaan pembelajaran, peserta yang berjumlah 15 orang dibagi menjadi 3 kelompok kecil, masingmasing kelompok tersebut didampingi oleh 1 pendamping yaitu mahasiswa yang terlibat dalam tim pengabdi ini. Secara keseluruhan pembelajaran praktik ini dipandu oleh 1 orang instruktur yaitu 2 dosen tim pengabdian secara bergantian. Dalam pelaksanaannya masing-masing kelompok menggunakan 1 unit sepeda motor untuk praktik sehingga pemahaman tentang servis ringan sepeda motor akan lebih cepat. Kegiatan layanan servis terbatas Sebagai bentuk implementasi dari pelatihan yang bersifat teoritis dan praktis di workshop adalah dengan magang kerja. Namun mengingat alokasi waktu yang tersedia tidak memungkinkan, maka kegiatan magang tersebut diganti dengan kegiatan servis ringan terbatas. Servis ringan gratis terbatas disini maksudnya terbatas hanya pada pelayanan servis ringan sepeda motor bukan penggantian spare part atau oli mesin dan terbatas hanya untuk warga RW 20 Kaplingan Jebres Surakarta saja. Kegiatan ini dinamakan SRBU (Servis Ringan Sepuluh Ribi di Hari Minggu) yang dilaksanakan pada hari Minggu, 17 Nopember 2013 di halaman Balai Warga RW 20 kaplingan Jebres Surakarta. Kontribusi dari servis tersebut sepenuhnya dikelola oleh karang taruna sebagai uang kas. Sebagai pelaksana utama dari kegiatan ini adalah 15 anggota karang taruna yang mengikuti program pelatihan dan didampingi oleh tim pengabdi. Kegiatan layanan servis ini memiliki manfaat yang besar karena selain sebagai media untuk mempraktikan langsung materi yang diperoleh dari kegiatan pelatihan juga sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa percaya diri dari peserta pelatihan. 4. Refleksi kegiatan pelatihan 94

5 Rangkaian akhir dari kegiatan pelatihan ini adalah refleksi, evaluasi dan motivasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Nopember 2013 pukul WIB bertempat di Balai Warga RW 20 Kaplingan Jebres Surakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh tim pengabdi, Pembina dan anggota karang taruna. Refleksi dan evaluasi dimaksudkan untuk melihat sejauhmana kegiatan pelatihan servis ringan sepeda motor ini dapat dilaksanakan. Masukan dari mitra tentu akan banyak membawa manfaat terhadap perbaikan kegiatan ini. Sedangkan kegiatan motivasi disini berupa penyampaian materi tentang motivasi untuk mandiri dan dorongan untuk berwiraswasta bagi anggota karang taruna yang disampaikan oleh tim pengabdi. Sebagai implementasi dari kegiatan ini, tim pelaksana pengabdian memberikan stimulant berupa bantuan peralatan untuk mendukung servis ringan sepeda motor yang diterima oleh Bapak Karjono selaku Ketua RW 20 sekaligus Pembina karang taruna. Stimulan tersebut dimaksudkan untuk dijadikan sarana mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh dan sebagai bekal awal untuk realisasi bengkel karang taruna. KSIMPULAN Hasil dari pelaksanaan kegiatan pelatihan pemberdayaan kelompok karang taruna di Kelurahan Jebres Surakarta antara lain: 1) Adanya modul atau buku saku tentang cara dan pedoman dalam melakukan servis ringan sepeda motor bagi pemula. Modul atau buku saku ini merupakan hasil dari FGD tim pelaksana dan praktisi bidang otomotif, 2) Kelompok karang taruna memiliki kemampuan dalam melakukan servis ringan sepeda motor yang dapat dijadikan bekal awal apabila akan berwirausaha dalam bidang otomotif, 3) Kelompok karang taruna memiliki motivasi dan pengetahuan tentang kewirausahaan setelah mengikuti empowering sehingga dapat dijadikan bekal untuk dapat menjadi pemuda yang produktif dan kreatif. UCAPAN TRIMA KASIH Kegiatan pelatihan ini tentu tidak dapat berhasil tanpa adanya bantuan dari pihak terkait. Pada kesempatan ini kami sebagai tim pelaksana menyampaiakn ucapan terima kasih dan penghargaan kepada: 1. Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat Dirjen Dikti Kemendikbud 2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sebelas Maret Surakarta 3. Bapak Karjono selaku Ketua RW 20 Kelurahan Jebres Surakarta dan sekaligus sebagai pembina karang taruna 4. Segenap pengurus dan anggota Karang taruna RW 20 Kelurahan Jebres Surakarta 5. Semua pihak yang telah membantu kegiatan pelatihan ini sehingga dapat berjalan dengan lancar. DAFTAR PUSTAKA Astra Motor Training Center Pedoman Umum Servis Sepeda Motor. PT. Astra Honda Motor. Jakarta Nawawi, H., Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. Gajah Mada Universitas Press. Sumantri, S., Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung. Fakultas Psikologi Unpad. Suzuki Training Center Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Tingkat Dasar. PT. Indomobil Suzuki International: Jakarta Suzuki Training Center Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Tingkat Lanjut. PT. Indomobil Suzuki International: Jakarta. 95

BAB IX RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM KUBE/ UEP DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN GENERASI MUDA

BAB IX RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM KUBE/ UEP DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN GENERASI MUDA 91 BAB IX RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM KUBE/ UEP DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN GENERASI MUDA Kegiatan KT dalam mengatasi permasalahan generasi muda dilaksanakan melalui kegiatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN 1 PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 22 ayat (1)

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI Dalam rangka mendapatkan strategi pengembangan KBU PKBM Mitra Mandiri dalam upaya pemberdayaan masyarakat, sebagaimana tujuan dari kajian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian, maka. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian, maka. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan administrasi dan organisasi Prakerin

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PROGRAM IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN DI UNS. Oleh : Yuniawan Hidayat, S.Si., M.Si ABSTRAK

PENGEMBANGAN WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PROGRAM IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN DI UNS. Oleh : Yuniawan Hidayat, S.Si., M.Si ABSTRAK PENGEMBANGAN WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PROGRAM IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN DI UNS Oleh : Yuniawan Hidayat, S.Si., M.Si ABSTRAK Program Iptek bagi Kewirausahaan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH 60 5.1. Latar Belakang Program BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH Pembangunan Sosial berbasiskan komunitas merupakan pembangunan yang menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

Ibm Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja Pemuda-Pemudi Di Desa Bojongsari

Ibm Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja Pemuda-Pemudi Di Desa Bojongsari JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA VOL. 1, NO. 1, pp. 01-05, Februari, 2017 OPEN ACCESS Freely available online Accepted Ibm Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja Pemuda-Pemudi Di Desa Bojongsari Gelar

Lebih terperinci

MATERI SELAMAT MALAM KEBUMEN Selasa, 12 September 2017

MATERI SELAMAT MALAM KEBUMEN Selasa, 12 September 2017 MATERI SELAMAT MALAM KEBUMEN Selasa, 12 September 2017 TEMA : PENINGKATAN KOMPETENSI CALON TENAGA KERJA DI KEBUMEN MELALUI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI ( PBK ) DI BLK A. Dasar Hukum UPTD Unit Balai Latihan

Lebih terperinci

BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN PEMUDA

BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN PEMUDA BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN PEMUDA Pendampingan pemuda dengan memanfaatkan aset yang ada merupakan pendampingan yang bisa merubah pola pikir pemuda. Pola pikir pemuda yang masih seperti anak sekolah dalam

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK

PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK Pemberdayaan Karang... Triyanto & Edi Cahyono PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK Triyanto STIE Atma Bhakti Surakarta E-mail: triyanto_55@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK MELALUI USAHA KERUPUK LIDAH BUAYA DI DESA KEMANTREN KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK MELALUI USAHA KERUPUK LIDAH BUAYA DI DESA KEMANTREN KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK MELALUI USAHA KERUPUK LIDAH BUAYA DI DESA KEMANTREN KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG Dianawati Suryaningtyas Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kanjuruhan Malang fe.diana@yahoo.co.id

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemuda adalah generasi penerus dari generasi terdahulu, beban moral yang

I. PENDAHULUAN. Pemuda adalah generasi penerus dari generasi terdahulu, beban moral yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemuda adalah generasi penerus dari generasi terdahulu, beban moral yang ditanggung bagi pemuda untuk memenuhi tanggung jawab yang diberikan generasi tua. Selain memikul

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. A. Simpulan 1. Hasil Implementasi TF-6M pada Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Majalengka

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. A. Simpulan 1. Hasil Implementasi TF-6M pada Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Majalengka BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Hasil Implementasi TF-6M pada Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Majalengka Implementasi model pembelajaran TF-6M pada Kompetensi Keahlian Teknik

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GETAR GAWAT (Gerakan Pelestarian Gamelan Jawa Tengah) Sebagai Upaya Pembentukan Karakter Kreatif dan Cinta Budaya Indonesia Bagi Anak dan Pemuda Dusun

Lebih terperinci

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018 BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN KKN Terintegrasi Multisektoral PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS KKN Terintegrasi Multi Sektoral BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan Pengembangan Taraf Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan, Kesehatan, dan Peningkatan Produktivitas di Desa Pemuteran. 1.2 Lokasi Kegiatan Kuliah Kerja

Lebih terperinci

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan di lapangan dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ini merupakan persoalan bagi setiap perusahaan agar dapat bersaing dengan usaha

I. PENDAHULUAN. ini merupakan persoalan bagi setiap perusahaan agar dapat bersaing dengan usaha I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia saat ini telah memaksa usaha kecil bersaing di era Globalisasi untuk lebih kreatif dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif. Saat ini

Lebih terperinci

KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LAPORAN AKHIR KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2016 SOSIALISASI MOTIF DAN BUDAYA KARAWO MELALUI PELATIHAN APLIKASI TEMPLATE KARAWO YANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003,

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

Lebih terperinci

Ibm Pemberdayaan Wanita GKJW Tulangbawang Malang

Ibm Pemberdayaan Wanita GKJW Tulangbawang Malang Ibm Pemberdayaan Wanita GKJW Tulangbawang Malang Hery Setyobudiarso, Nusa Sebayang, Bambang Wedyantadji Institut Teknologi Nasional Malang, Malang Abstrak. Persekutuan wanita GKJW sebagai wadah wanita

Lebih terperinci

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian mengenai peranan pemuda Karang Taruna dalam kegiatan gotong royong masyarakat Desa Kerjo Kidul, maka dapat disimpulkan sebagai berikut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN 2013 2022 SK: 062/SK.Kap/JTM/FT/UP/VII/2014 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...1 BAB II VISI DAN

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN KELOMPOK KONSELOR SEBAYA DI KOTA BATU

PENDAMPINGAN KELOMPOK KONSELOR SEBAYA DI KOTA BATU PENDAMPINGAN KELOMPOK KONSELOR SEBAYA DI KOTA BATU Muhammad Shohib 1, Ari Firmanto 2, Wahyu Andhyka Kusuma 3, Gita Indah Martasari 4 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang 3,4 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

MAGANG KEWIRAUSAHAAN PADA INDUSTRI JASA PERAWATAN DAN PENJUALAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR DI YAMAHA DAU MOTOR

MAGANG KEWIRAUSAHAAN PADA INDUSTRI JASA PERAWATAN DAN PENJUALAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR DI YAMAHA DAU MOTOR MAGANG KEWIRAUSAHAAN PADA INDUSTRI JASA PERAWATAN DAN PENJUALAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR DI YAMAHA DAU MOTOR W. Murjito, M.T 1) W. Ali Mokhtar, M.T 2) Ringkasan Tuntutan lulusan perguruan tinggi

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN :

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN : PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIUSULKAN OLEH : 1. PRAPLIYATI

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM IbM PENDAMPINGAN PENYUSUNAN BORANG AKREDITASI BAGI SEKOLAH DASAR DI KOTA TERNATE

EVALUASI PROGRAM IbM PENDAMPINGAN PENYUSUNAN BORANG AKREDITASI BAGI SEKOLAH DASAR DI KOTA TERNATE Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol. IX No. 2, Halaman: 59 65, 2017 EVALUASI PROGRAM IbM PENDAMPINGAN PENYUSUNAN BORANG AKREDITASI BAGI SEKOLAH DASAR DI KOTA TERNATE Mardia Hi Rahman 1, Saprudin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Ilmu ekonomi permintaan adalah bagaimana konsumen sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan demikian pihak supplier dapat memperkirakan

Lebih terperinci

Penggunaan Internet sebagai Sarana Wirausaha dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Malaka Jaya

Penggunaan Internet sebagai Sarana Wirausaha dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Malaka Jaya Prosiding SNaPP2011: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 Penggunaan Internet sebagai Sarana Wirausaha dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Malaka Jaya Ria Arafiyah Universitas Negeri

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Muhammad Iwan Priyadana NIM : 5201409021 Prodi. : Pendidikan Teknik Mesin FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PELATIHAN SABLON PAKAIAN (KAOS) SEBAGAI PROGRAM USAHA BAGI KARANG TARUNA DI DESA PRIGI UNTUK MEMINIMALKAN JUMLAH PENGANGGURAN BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN

Lebih terperinci

PELATIHAN MASSAGE KEBUGARAN SEBAGAI MEDIA UNTUK MENCIPTAKAN PELUANG USAHA BAGI REMAJA KARANG TARUNA DI DESA NGULANKULON KABUPATEN TRENGGALEK

PELATIHAN MASSAGE KEBUGARAN SEBAGAI MEDIA UNTUK MENCIPTAKAN PELUANG USAHA BAGI REMAJA KARANG TARUNA DI DESA NGULANKULON KABUPATEN TRENGGALEK PELATIHAN MASSAGE KEBUGARAN SEBAGAI MEDIA UNTUK MENCIPTAKAN PELUANG USAHA BAGI REMAJA KARANG TARUNA DI DESA NGULANKULON KABUPATEN TRENGGALEK Slamet Junaidi 1, Yulingga Nanda Hanief 2, Muhammad Yanuar Rizky

Lebih terperinci

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2010

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2010 S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

SOSIALISASI CALON INSTRUKTUR POS PAUD DI KELURAHAN SAMPANGAN KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG

SOSIALISASI CALON INSTRUKTUR POS PAUD DI KELURAHAN SAMPANGAN KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG SOSIALISASI CALON INSTRUKTUR POS PAUD DI KELURAHAN SAMPANGAN KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG Oleh : Munawir, Soegeng Partono, Rivanna CR, Eko Retno M, Dias Andris Susanto IKIP PGRI Semarang Abstract Nowadays

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam mengembangkan kreativitas generasi muda, peneliti dapat menarik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam mengembangkan kreativitas generasi muda, peneliti dapat menarik 127 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap organisasi Karang Taruna Gemmas dalam mengembangkan kreativitas generasi muda, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan. Proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan. Proses pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Berbicara tentang proses

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN UMUM PERUBAHAN 1. Penyebutan Tahun 2012 Perwali dan Lampiran 2. Istilah stakeholder menjadi pemangku kepentingan pembangunan 3. Istilah Persiapan

Lebih terperinci

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Resona Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol. 1, No. 1 (2017) 20-25 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat http://journal.stiem.ac.id/index.php/resona/index

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa keberadaan dan peranan

Lebih terperinci

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN: Volume 1 Nomor 6 Desember 2016

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN: Volume 1 Nomor 6 Desember 2016 IBM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN UNIT MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) KERAJINAN DARI KAIN LIMBAH DI DESA GATAK DAN MERINTIS USAHA BARU BAGI MASYARAKAT DESA GULI BOYOLALI Edy Susena, S.Kom, M.Kom,. Dewi

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN 5.1 Faktor Internal Responden Penelitian Faktor internal dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antara perusahaan-perusahaan jasa yang semakin ketat, agar dapat bertahan,

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antara perusahaan-perusahaan jasa yang semakin ketat, agar dapat bertahan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antara perusahaanperusahaan jasa yang semakin ketat, agar dapat bertahan, perusahaan jasa perlu memberikan layanan yang optimal kepada konsumennya.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DEMAK, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH 31 BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH 4.1 Kondisi Kemiskinan Kemiskinan memiliki konsep yang beragam. Kemiskinan tidak sematamata didefinisikan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN KRISMA CAREER CENTER

PEDOMAN PELAKSANAAN KRISMA CAREER CENTER PEDOMAN PELAKSANAAN KRISMA CAREER CENTER BIDANG KOMPETENSI TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK KRISTEN 5 KLATEN TAHUN 201 YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN KLATEN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KRISTEN 5 KLATEN Jl. Opak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tantangan bangsa Indonesia di era otonomi daerah ini tidaklah ringan mengingat ada semacam fenomena dimana sementara bangsa-bangsa lain sudah saling berkompetisi

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Bank BRO (Be Reading Opportunity) BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Bank BRO (Be Reading Opportunity) BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Bank BRO (Be Reading Opportunity) BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIUSULKAN OLEH : Aprilianti Kusuma Dewi NIM: 2014820157 / ANGKATAN:

Lebih terperinci

WALIKOTA Pekanbaru DR. Firdaus, ST, MT secara resmi melantik dan mengukuhkan Pengurus

WALIKOTA Pekanbaru DR. Firdaus, ST, MT secara resmi melantik dan mengukuhkan Pengurus WALIKOTA Pekanbaru DR. Firdaus, ST, MT secara resmi melantik dan mengukuhkan Pengurus Dewan Perwakilan Daerah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (DPD LPM) Kota Pekanbaru di lapangan Bukit, Senapelan, Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Kursus dan Pelatihan merupakan dua satuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Kursus dan Pelatihan merupakan dua satuan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Kursus dan Pelatihan merupakan dua satuan pendidikan nonformal seperti yang tertera dalam pasal 26 ayat (5) Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Pembelajaran: Descavry Learning. pada. Pekerjaan Dasar Otomotif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Pembelajaran: Descavry Learning. pada. Pekerjaan Dasar Otomotif RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Pembelajaran: Descavry Learning pada Pekerjaan Dasar Otomotif 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2017-2018 NamaSekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan 1 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Data merupakan suatu deskripsi yang di dalamnya berisi hasil dari suatu pengalaman, pengamatan atau penelitian yang dapat berupa angka, kata maupun gambar. Data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. PERSIAPAN 1. Mengikuti mata kuliah pengajaran mikro 2. Sosialisasi dan Koordinasi 3. Observasi

BAB II PEMBAHASAN A. PERSIAPAN 1. Mengikuti mata kuliah pengajaran mikro 2. Sosialisasi dan Koordinasi 3. Observasi BAB II PEMBAHASAN Kegiatan PPL dirancang untuk mengembangkan dan memberdayakan sumber daya yang ada di lokasi PPL yakni SMA Negeri 1 Mlati, Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu didukung

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE Analisis Masalah Pendekatan kelompok melalui pengembangan KUBE mempunyai makna strategis dalam pemberdayaan masyarakat miskin. Melalui KUBE,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 NOMOR 6 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 827 Tahun : 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan Tepus berada di sebelah selatan

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan Tepus berada di sebelah selatan BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Tepus adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan Tepus berada di sebelah selatan dari Ibukota Kabupaten Gunungkidul.

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU 4.1. Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Banjarwaru merupakan salah satu desa yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu bidang studi yang merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183) mengemukakan bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA / KELURAHAN DALAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA PEMUDA DESA MELALUI KEGIATAN KEPEMUDAAN KARANG TARUNA

PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA PEMUDA DESA MELALUI KEGIATAN KEPEMUDAAN KARANG TARUNA PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA PEMUDA DESA MELALUI KEGIATAN KEPEMUDAAN KARANG TARUNA (Studi Kasus Pada Karang Taruna Gapura Dukuh Purosari Desa Kembang Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai BAB I A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain dalam rangka

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Rajagukguk,Z Modul Pelatihan Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional. CV Aksara Buana, Jakarta

Daftar Pustaka. Rajagukguk,Z Modul Pelatihan Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional. CV Aksara Buana, Jakarta Jurnal Volume 1 No. 1 Mei 2003 business club-business club sebagai bentuk rintisan usaha. Selain itu dari kegiatan ini para peserta juga mendapat pengalaman yang cukup banyak dari para praktisi bisnis

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH BANJARNEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANJARNEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. 1.2 Lokasi Kegiatan Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN LOKAL DAN

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN LOKAL DAN Mei Sulistyiningsih, Reni Rakhmawati, Dwi Prastiyo Hadi, Iffah Muflihati, Umar Hafidz Asy ari Hasbullah PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mentalnya untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA

PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA Direktorat Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada Periode 2017-2022 I. Pengantar Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) merupakan salah satu program Direktorat Jenderal Pendidikan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh:

LAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh: LAPORAN AKHIR PKM-M COMMUNITY BASED RESOURCE MANAGEMENT : REVITALISASI PENGELOLAAN SUMBER MATA AIR UNTUK MENINGKATAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT DESA CIHIDEUNG UDIK, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR Oleh:

Lebih terperinci

PELATIHAN PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN BAGI KADER BINA KELUARGA BALITA (BKB) DAN BINA KELUARGA LANSIA (BKL) SE- KELURAHAN KLITREN YOGYAKARTA

PELATIHAN PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN BAGI KADER BINA KELUARGA BALITA (BKB) DAN BINA KELUARGA LANSIA (BKL) SE- KELURAHAN KLITREN YOGYAKARTA PELATIHAN PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN BAGI KADER BINA KELUARGA BALITA (BKB) DAN BINA KELUARGA LANSIA (BKL) SE- KELURAHAN KLITREN YOGYAKARTA Widyaningsih 1 Atien Nur Chamidah 2 Arumi Savitri Fatimaningrum

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PENGOLAHAN LIMBAH KACA DI KELURAHAN PELINDUNG HEWAN KOTA BANDUNG

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PENGOLAHAN LIMBAH KACA DI KELURAHAN PELINDUNG HEWAN KOTA BANDUNG bidang TEKNIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PENGOLAHAN LIMBAH KACA DI KELURAHAN PELINDUNG HEWAN KOTA BANDUNG NOVRINI HASTI, ROMEIZA SYAFRIHARTI, RATNA IMANIRA SOFIANI Program Studi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

Lingkup Tugas. : Ketua RW : - POSISI / JABATAN BERTANGGUNG JAWAB KEPADA

Lingkup Tugas. : Ketua RW : - POSISI / JABATAN BERTANGGUNG JAWAB KEPADA : Ketua RW : - : Ketua RW memiliki peranan paling penting dalam kepengurusan RW. Ditangannya ditentukan kemana arah organisasi lingkungan ini akan dibawa. Maka untuk dapat menjalankan fungsinya dengan

Lebih terperinci

Program Kewirausahaan Mahasiswa. Indonesia (PKMI) 2017

Program Kewirausahaan Mahasiswa. Indonesia (PKMI) 2017 Program Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (PKMI) 2017 TUJUAN PKMI Pertama membentuk karakter wirausaha mahasiswa berupa proses pengintegrasian antara hardskill dan softskill (knowledge, skill, personal

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax. (024) 8508082; Email: unnes@unnes.ac.id Website http://www.unnes.ac.id

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAA PELATIHAN KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI BAGI KARANG EKSISTENSI KEPEMUDAAN DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAA PELATIHAN KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI BAGI KARANG EKSISTENSI KEPEMUDAAN DI LINGKUNGAN MASYARAKAT USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAA PELATIHAN KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI BAGI KARANG TARUNA DEMI EKSISTENSI KEPEMUDAAN DI LINGKUNGAN MASYARAKAT BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN MASYARAKAT Diusulkan

Lebih terperinci

PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT PAKAIAN UNTUK PELAJAR DARI KELUARGA KURANG MAMPU. Oleh. Syahrizal, Sri Meiyenti. Fisip Universitas Andalas.

PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT PAKAIAN UNTUK PELAJAR DARI KELUARGA KURANG MAMPU. Oleh. Syahrizal, Sri Meiyenti. Fisip Universitas Andalas. PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT PAKAIAN UNTUK PELAJAR DARI KELUARGA KURANG MAMPU Oleh Syahrizal, Sri Meiyenti Fisip Universitas Andalas Abstrak Di kelurahan Koto Panjang Ikur Koto kecamatan Koto Tangah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber: Data primer Profil Kelurahan Lenteng Agung 2009.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber: Data primer Profil Kelurahan Lenteng Agung 2009. 41 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Daerah Penelitian Letak Geografis dan Keadaan Wilayah Kelurahan Lenteng Agung merupakan salah satu kelurahan dari enam kelurahan di Kecamatan Jagakarsa termasuk dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka Pemerintah Kota Metro sejak tahun 2010 telah mencanangkan Program

BAB I PENDAHULUAN. maka Pemerintah Kota Metro sejak tahun 2010 telah mencanangkan Program BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan Visi Kota Metro menjadi Kota Pendidikan maka Pemerintah Kota Metro sejak tahun 2010 telah mencanangkan Program Jam Belajar Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berkomunikasi di antara anggota masyarakat tidak akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berkomunikasi di antara anggota masyarakat tidak akan dapat BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di dalam sebuah keluarga maupun di lingkungan formal. Dengan bahasa manusia dapat memberi nama segala sesuatu yang terlihat oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kaya akan Sumber Daya Alamnya (SDA). Karena, kecendrungan negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. yang kaya akan Sumber Daya Alamnya (SDA). Karena, kecendrungan negaranegara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dan dikenal dengan negara yang kaya akan Sumber Daya Alamnya (SDA). Karena, kecendrungan negaranegara berkembang adalah ditandai

Lebih terperinci

PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH PERKEMBANGAN DAN PROGRAM KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH Disampaikan oleh: Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Era Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat ini, pemerintah sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang yang pada hakekatnya bertujuan

Lebih terperinci

IPTEK BAGI MASYARAKAT (IBM) Putu Suarniti Noviantari Universitas Mahasaraswati Denpasar

IPTEK BAGI MASYARAKAT (IBM) Putu Suarniti Noviantari Universitas Mahasaraswati Denpasar 52 IPTEK BAGI MASYARAKAT (IBM) Putu Suarniti Noviantari Universitas Mahasaraswati pts.noviantari@yahoo.com ABSTRAK Sekolah bagaikan rumah kedua bagi anak-anak, kelayakan dan kenyamanan menjadi hal utama

Lebih terperinci