KONDISI SOSIAL EKONOMI BURUH HARIAN LEPAS DI NAGARI KAMBANG KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Yelly Nopitri 1, Erna Juita 2, Rika Despica 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Geografi STKIP Sumatera Barat Yellynofitri@yahoo.com ABSTRACT The Daily Worker (BHL) is a person who does a job that is noncontinuous but seasonal. The heavy work that the laborers have been unable to meet is the standard of living worthy. The purpose of this study is to 1) to analyze the income condition of the independent household workers in Nagari Kambang, 2) to analyze the condition of the education of the family of freelance laborers in the Nagari Kambang, 3) to analyze the condition of the need for food and food of the daily labor of labor and Kambang. This study includes a kind of descriptive research. The sampling technique was conducted by purposive sampling with a total sample of 165 labor camps. Data collection using questionnaire. Data analysis technique used in this research with percentage presentation and scale rating technique. This research resulted in some conclusions: 1) the income condition of the independent household workers in the village at the district of the southern coastal district of 64.91% is quite good, 2) the condition of the education of the free daily household workers in the village of the district of lengayang 62% Well, 3) the condition of the clothing and food of a freelance worker family in the district of the district of the southern coastal regency of 63.50% is good enough. Keywords : Condition, Social Economy, Income, Education, Needs, Casual Worker PENDAHULUAN Saat ini keadaan sosial ekonomi indonesia belum bisa dikatakan stabil. Disisi lain, kehidupan sosial ekonomi penduduk indonesia belum merata. Masih banyak ketimpangan yang terjadi antara kehidupan penduduk di desa dan di kota. Sosial ekonomi adalah lingkungan yang terdiri dari manusia baik secara individu maupun kelompok yang saling berhubungan sehingga terbentuklah komunitas- 1
komunitas sosial dan kegiatan-kegiatan perekonomian. Komunitas sosial dan kehidupan ekonomi akan sangat berpengaruh terhadap kualitas lingkungan kehidupan dimana manusia itu berada. Sembiring (2009) menyatakan Buruh harian lepas (BHL) adalah orang yang mengerjakan pekerjaan yang sifatnya tidak terus menerus tetapi bersifat musiman. Pekerjaan berat yang dijalani oleh kaum buruh tetap tidak mampu memenuhi apa yang menjadi standar kebutuhan hidup yang layak. Pekerja buruh mayoritas orang yang telah berkeluarga, yang mana pekerjaan merupakan salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan yang sangat esensial sekali dan pada hakekatnya setiap manusia menpunyai kebutuhan hidup yang bermacam ragamnya seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Menurut Satria (2011) Keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi belajar anak dan merupakan lembaga sosial pertama yang dikenal oleh anak yang selanjutnya dapat ditanamkan sikapsikap yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. Keluarga bertanggung jawab menyediakan dana untuk kebutuhan pendidikan anak dan juga untuk memenuhi kewajiban dalam kehidupan sehari-hari yaitu seperti sandang dan pangan. Keluarga yang keadaan sosial ekonominya tinggi tidak akan banyak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari berbeda dengan orang tua yang keadaan sosial ekonominya rendah. Berdasarkan hasil observasi di nagari Kambang yang merupakan salah satu nagari yang dominan masyarakat nya memiliki pekerjaan sebagai buruh. Menurut beberapa masyarakat di nagari kambang menyatakan bahwa mereka bekerja sebagai buruh harian lepas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti sandang, pangan, papan dan juga kebutuhan pendidikan anaknya. jenis pekerjaan buruh yang biasanya mereka kerjakan seperti, buruh tani, kuli, tukang, dan pekerjaan proyek. Mereka akan mendapatkan upah atau gaji setelah pekerjaan seesai itu pun kalau mereka bekerja setiap hari, kadang-kadang mereka bekerja tidak setiap harinya, hanya bekerja jika ada yang membutuhkan tenaga buruh. Pagi-pagi sekali mereka harus sudah berangkat menuju tempat dimana 2
mereka bekerja. Tenaga kerja buruh tidak hanya dari suami saja, ada juga istri yang membantu suaminya bekerja sebagai buruh harian lepas untuk menambah pendapatan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti sandang, pangan, papan dan juga kebutuhan pendidikan anakanaknya. Hal ini dapat dilihat dari harapan orang tua mereka yang bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga baik kebutuhan ekonomi maupun pendidikan anaknya. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berjudul Kondisi Sosial Ekonomi Buruh Harian Lepas Di Nagari Kambang Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan kajian teori maka jenis penelitian ini adalah Deskriptif. Dalam penelitian deskriptif tidak diperlukan administrasi dan pengontrolan terhadap perlakuan. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan Arikunto (2013 : 234). populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah (KK) di nagari kambang, Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Sampel penelitian ini di ambil secara total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 165 KK buruh harian lepas. Teknik analisa data pada penelitian ini adalah analisis statistik Deskriptif, dengan rumus formula persentase (%) yang di oleh Sudjhana (2010) dalam (Tanjung : 2015) yaitu : P = f x 100% n Kriteria pengetahuanan sebagai berikut : B = Baik (87,5-100 %) CB = Cukup Baik (62,5-87,5%) KB = Kurang Baik (37,5-62,5 %) TB = Tidak Baik (0-37,5 %) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan deskriptif data di atas maka dapat dijelaskan bahwa: Pertama: kondisi pendapatan keluarga buruh harian lepas di nagari, dilihat dari hasil penelitian dengan penyebaran 3
angket kepada 165 orang orang responden, diperoleh data bahwa kondisi pendapatan keluarga buruh harian lepas cukup baik dilihat berdasarkan interperetasi skor terlihat tingkat pencapaian jawaban responden dengan persentase sebesar 64,91 %. Hal ini dapat diketahui bahwa kondisi pendapatan keluarga buruh harian lepas di nagari kambang kecamatan lengayang kabupaten pesisir selatan tergolong sudah cukup baik disebabkan karena kondisi pendapatan buruh harian lepas yang sudah cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari, tingkat pengeluaran yang dikeluarkan untuk biaya sudah mencukupi dengan upah yang di dapatkan tiap bekerja, meskipun masih ada sebagian keluarga buruh harian lepas yang kadang-kadang biayanya tidak mencukupi kebutuhan yang diperlukan keluarga, mereka tidak selalu bekerja tiap harinya,dalam bekerja satu hari upah yang di dapatkan biasanya hanya mencapai 50.000 saja, dan juga terkadang buruh harian lepas ada yang tidak bekerja dalam satu hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Sheraden (2006) dalam Rahmayanti pendapatan adalah gambaran yang lebih tepat tentang posisi Ekonomi keluarga yang merupakan jumlah keseluruhan pendapatan. Kedua: kondisi pendidikan keluarga buruh harian lepas di nagari, dilihat dari hasil penelitian dengan penyebaran angket kepada 165 orang orang responden, diperoleh data bahwa kondisi pendidikan keluarga buruh harian lepas kurang baik dilihat berdasarkan interperetasi skor terlihat tingkat pencapaian jawaban responden dengan persentase sebesar 62 %. Dapat diketahui bahwa kondisi pendidikan keluarga buruh harian lepas di nagari kambang kecamatan lengayang kabupaten pesisir selatan tergolong kurang baik, karena banyak keluarga buruh harian lepas yang tidak terlalu mempedulikan pendidikan anaknya, mereka sibuk dengan pekerjaanya masing-masing, kurangnya dorongan dari orang tua membuat anaknya tidak termotivasi untuk menduduki jenjang pendidikan dan juga pengaruh lingkungan yang kurang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Prayitno dalam Dona, (2011) pendidikan adalah usaha sadar yang di lakukan oleh keluarga, masyarakat dan 4
pemerintah melalui kegiatan, bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung dalam pendidikan formal, informal dan non formal, pendidikan berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkankan peranan hidup secara tepat. Ketiga : kondisi kebutuhan sandang dan pangan keluarga buruh harian lepas di nagari kambang kecamatan lengayang, dilihat dari hasil penelitian dengan penyebaran angket kepada 165 orang orang responden, diperoleh data bahwa kondisi kebutuhan sandang dan pangan keluarga buruh harian lepas cukup baik dilihat berdasarkan interperetasi skor terlihat tingkat pencapaian jawaban respondendengan persentase sebesar 63,50 %. Dapat diketahui bahwa kondisi kebutuhan sandang dan pangan keluarga buruh harian lepas di nagari kabupaten pesisir selatan tergolong cukup baik disebabkan karena kondisi kebutuhan sandang dan pangan keluarga buruh harian lepas sudah cukup terpenuhi, makan dan kebutuhan keluarga sudah terpernuhi meskipun tidak berlebih, mereka lebih mementingkan kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan keluarga, seperti makan, minum dan juga pakaian hal ini terlihat pada kehidupan sehari-hari yang sudah cukup terpenuhi mulai dari sandang dan pangan. Hal ini sesuai yang dikatakan susanti (2013) Keterpenuhan kebutuhan sandang merupakan salah satu aspek penting bagi rumah tangga dalam mempertahankan kehidupannya, dan untuk dapat berkomunikasi dengan lingkungan sosialnya yang memberikan nilai dan norma atau etika bermasyarakat. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan penyebaran angket kepada 165 orang responden, tentang tentang kondisi siosial ekonomi buruh harian lepas di nagari kambang kecamatan lengayang kabupaten pesisir selatan, dapat di simpulkan sebagai berikut: 1. Kondisi pendapatan keluarga buruh harian lepas di nagari 5
kabupaten pesisir selatan 64,91 % termasuk cukup baik. 2. Kondisi pendidikan keluarga buruh harian lepas di nagari kabupaten pesisir selatan 62% termasuk kurang baik. 3. Kondisi pendidikan keluarga buruh harian lepas di nagari kabupaten pesisir selatan 63,50% termasuk cukup baik. Satria 2011, Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Buruh Industri Mesin Bubut Dan Pengaruhnya Terhadap Kelangsungan Pendidikan Anak Di Kelurahan Kejambon Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. Sharaden. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Ekonomi. Jakarta : Rineka Cipta. Susanti 2013, kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Buruh pemetik Teh Jorong Kayu Jao Kanagarian Batang Barus Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta. Dona, Septi. 2011. Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Petani kakao Di Kenagarian Simpang Surian Kecamatan Guguak Kabupaten 50 Kota. Skripsi Jurusan Geografi FIS UNP. Dayanthy, Fitri 2013, Motivasi Ibu Rumah Tangga Dalam Membelajarkan Anak Usia Sekolah Di Paraman Ampalu Kenagarian Rabi Jonggor Kabupaten Pasaman Barat. Sembiring, Kristina. 2009. Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Harian Lepas (ARON) Di Keluruhan Padang Mas Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo. 6