PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH IVO FIVE VARESTI NPM 10080152 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG Oleh Ivo Five Varesti 1, Trisna Helda 2, Putri Dian Afrinda 3 1) Mahasiswa STKIP (PGRI) Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (STKIP) PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The problem of this research is relation between knowledge and less passion for students in writing poem. The purpose of his research is to describe about the influence toward technique in writing poem through story for students grade VIII in Junior High School 14 Padang. The type of this research is qualitative research by using quasi experiment method. The data are results of writing poem test by students grade VIII Junior High School 14 Padang. Based on the result of this research can be concluded, first, writing skill in poem by grade VIII students in Junior High School 14 Padang by using the technique in writing poem through story is in good qualification (B). Second, the writing skill in poem by grade VIII students in Junior High School 14 Padang without using story gets more than enough qualification (MTE). Third, According to result of testt, is summarized that tcount > ttable (4,37 > 1,67). In short, writing poem through story gives influences significantly toward writing skill in poem for grade VIII students in Junior High School 14 Padang. Key Word: Writing Poem, Technique in Writing Poem Through Story
PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG Oleh Ivo Five Varesti 1, Trisna Helda 2, Putri Dian Afrinda 3 1) Mahasiswa STKIP (PGRI) Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (STKIP) PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini berkaitan dengan pengetahuan dan minat siswa yang masih kurang dalam menulis puisi. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengaruh teknik menulis puisi berdasarkan cerita terhadap menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Data penelitian ini adalah hasil tes menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan tiga hal berikut ini. Pertama, keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang dengan menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita berada pada kualifikasi baik (B). Kedua, keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang tanpa menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita berada pada kualifikasi lebih dari cukup (LDC). Ketiga, berdasarkan hasil uji-t, disimpulkan bahwa t hitung > t tabel (4,37 > 1,67). Dengan demikian, teknik menulis puisi berdasarkan cerita berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang. Kata Kunci: Menulis Puisi, Teknik Menulis Puisi Berdasarkan Cerita
PENDAHULUAN Satu diantara aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting dalam dunia pendidikan adalah keterampilan menulis. Oleh sebab itu, keterampilan menulis sudah mulai diajarkan sejak sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi. Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mengungkapkan isi pikiran dan perasaannya dalam bentuk bahasa tulis. Menurut Tarigan (1983:22), Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Kegiatan menulis tidak hanya untuk menyampaikan isi pikiran dan perasaan, tetapi juga memberikan banyak manfaat, seperti memperluas wawasan, mencerdaskan pikiran, serta meningkatkan mutu hidup. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004. Dalam Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP/MTs, Standar Kompetensi (SK) kelas VIII semester dua yang berkaitan dengan keterampilan menulis adalah mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas. Kompetensi Dasar (KD) 16.1, yaitu menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. Puisi merupakan bentuk karya sastra yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan yang bersifat imajinatif. Waluyo (1991:25) mengemukakan, Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Puisi terdiri dari unsur fisik dan unsur batin. Waluyo (1991:71-97) menyatakan unsur fisik puisi meliputi diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif (majas), versifikasi (rima, ritma, dan metrum), dan tata wajah (tipografi). Selanjutnya, sehubungan dengan unsur batin puisi, Waluyo (1991:106-130) menyatakan unsur batin puisi terdiri dari tema, perasaan, nada dan suasana, dan amanat. Kegiatan menulis puisi merupakan kegiatan yang membutuhkan pengetahuan yang luas serta kreativitas tinggi. Untuk dapat menulis puisi dengan baik, seseorang perlu memiliki pengetahuan tentang menulis puisi. seperti bagaimana memilih kata yang tepat sesuai tema puisi, bagaimana penggunaan bahasa bermajas, penggunaan citraan, dan unsur puisi lainnya. Kemudian, dibutuhkan kreativitas untuk mengemas semua pengetahuan yang dimiliki sehingga menghasilkan puisi yang baik. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara informal dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII di SMP Negeri 14 Padang diperoleh informasi bahwa keterampilan menulis puisi siswa masih kurang baik. Hal tersebut dikarenakan pengetahuan siswa dalam menulis puisi yang masih kurang, sehingga keterampilan menulis puisi siswa menjadi kurang baik. Selain itu, siswa juga kesulitan mengembangkan ide atau gagasan dalam menulis puisi. Teknik yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis puisi juga berpengaruh terhadap keterampilan siswa dalam menulis puisi. Dalam pembelajaran menulis puisi, teknik yang digunakan oleh guru kurang bervariasi karena guru cenderung menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan gambar. Berdasarkan informasi dari beberapa siswa kelas VIII di SMP Negeri 14 Padang, gambar yang menjadi media dalam pembelajaran tidak membuat siswa mudah dalam menghasilkan kata-kata yang sesuai dengan gambar yang ada. Permasalahan selanjutnya berkaitan dengan minat siswa dalam menulis puisi. Minat siswa dalam menulis puisi masih kurang, sehingga juga menyebabkan keterampilan menulis puisi siswa menjadi kurang baik. Hal ini terlihat dari kebiasaan siswa yang mengeluh jika ditugaskan menulis puisi. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, perlu diberikan teknik lain yang dapat memperbaiki keterampilan siswa dalam menulis puisi. Maka dari itu, digunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita. Suyatno (2004:148) menyatakan bahwa siswa dapat membuat puisi dengan cepat dan benar berdasarkan cerita yang telah dibaca. Dengan teknik menulis puisi berdasarkan cerita diharapkan kegiatan menulis puisi siswa akan lebih lancar dan hasil belajar siswa dalam menulis puisi dapat meningkat karena siswa dapat menulis puisi berdasarkan ide cerita. Berdasarkan uraian tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat adakah pengaruh teknik menulis puisi berdasarkan cerita terhadap menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang.
METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dikatakan kuantitatif karena data diolah dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta dalam penampilan hasilnya (Arikunto, 2002:10). Angka dalam penelitian ini adalah skor dan nilai pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang. Angka yang diperoleh dari hasil menulis puisi siswa tersebut diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase yang merujuk kepada Abdurrahman dan Ellya Ratna (2003). Kemudian, hasil menulis puisi siswa dianalisis menggunakan rumus uji-t yang merujuk kepada Sudjana (2005). Metode pada penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Ibnu, dkk. (2003:50), menyatakan bahwa tujuan eksperimen semu adalah untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Static Group Comparison. Prasetyo dan Jannah (2012:162) menyatakan bahwa desain ini menggunakan dua kelompok subjek, yaitu satu kelompok perlakuan, yaitu kelompok eksperimen dan satu lagi kelompok kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. Siswa yang terdaftar pada tahun ajaran tersebut berjumlah 269 siswa dan dibagi menjadi sembilan kelas. Kelas yang ditetapkan sebagai sampel pada penelitian ini adalah kelas VIII-8 (kelas kontrol) dan kelas VIII-9 (kelas eksperimen). Variabel dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang dengan menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita dan tanpa menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita. Data dalam penelitian ini adalah hasil tes menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang dengan menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita dan tanpa menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes unjuk kerja tentang menulis puisi. Tes dilakukan masing-masing satu kali terhadap sampel, yaitu tes menulis puisi dengan menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita yang dilakukan pada kelas VIII-9 dan tes menulis puisi tanpa menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita yang dilakukan pada kelas VIII-8. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut. Pertama, guru memberikan pembelajaran tentang menulis puisi dengan menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita di kelas eksperimen dan tanpa menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita di kelas kontrol. Kedua, guru menugaskan siswa menulis puisi sesuai aspek yang dinilai dengan tema pengorbanan seorang ibu. Siswa di kelas eksperimen menulis puisi berdasarkan ide cerita dalam cerpen yang dibagikan oleh guru. Cerpen tersebut menceritakan tentang pengorbanan seorang ibu. Siswa di kelas kontrol menulis puisi tanpa menggunakan cerpen, tetapi berdasarkan apa yang ada diingatannya sesuai tema yang telah disepakati. Puisi yang ditulis minimal tiga bait. Ketiga, lembar kerja siswa dikumpul dan diperiksa sesuai dengan indikator yang akan diteliti. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII-8 SMP Negeri 14 Padang tanpa Menggunakan Teknik Menulis Puisi Berdasarkan Cerita Keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 14 Padang tanpa menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang mencapai kualifikasi baik sekali berjumlah 6 orang (19,36%). Kedua, siswa yang mencapai kualifikasi baik berjumlah 5 orang (16,13%). Ketiga, siswa yang mencapai kualifikasi lebih dari cukup berjumlah 16 orang (51,61%). Keempat, siswa yang mencapai kualifikasi cukup berjumlah 4 orang (12,90%). Nilai rata-rata keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 14 Padang tanpa menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita adalah 73,03 yang berada pada kualifikasi lebih dari cukup (LDC). Berikut ini dibahas keterampilan menulis puisi siswa per indikator.
a) Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII-8 SMP Negeri 14 Padang tanpa Menggunakan Teknik Menulis Puisi Berdasarkan Cerita untuk Indikator 1 (Diksi) Keterampilan menulis puisi siswa berada pada taraf nilai rata-rata 96,13 dengan kualifikasi sempurna (S). Nilai dan kualifikasi yang diperoleh oleh siswa kelas VIII-8 untuk indikator 1 (diksi) adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh skor 5 dengan nilai 100 (sempurna) berjumlah 28 orang (90,32%). Siswa yang memperoleh nilai 100 (sempurna) adalah siswa yang menggunakan diksi dengan benar dalam menulis puisi. Kedua, siswa yang memperoleh skor 4 dengan nilai 80 (baik) berjumlah 1 orang (3,23%). Siswa yang memperoleh nilai 80 (baik) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat satu kesalahan diksi. Ketiga, siswa yang memperoleh skor 3 dengan nilai 60 (cukup) berjumlah 1 orang (3,23%). Siswa yang memperoleh nilai 60 (cukup) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat dua kesalahan diksi. Keempat, siswa yang memperoleh skor 2 dengan nilai 40 (kurang) berjumlah 1 orang (3,23%). Siswa yang memperoleh nilai 40 (kurang) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat dua kesalahan diksi. b) Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII-8 SMP Negeri 14 Padang tanpa Menggunakan Teknik Menulis Puisi Berdasarkan Cerita untuk Indikator 2 (Citraan) Keterampilan menulis puisi siswa berada pada taraf nilai rata-rata 67,10 yang berada pada kualifikasi lebih dari cukup (LDC). Nilai dan kualifikasi yang diperoleh oleh siswa kelas VIII-8 untuk indikator 2 (citraan) adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh skor 5 dengan nilai 100 (sempurna) berjumlah 3 orang (9,68%). Siswa yang memperoleh nilai 100 (sempurna) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat lebih dari tiga jenis citraan. Kedua, siswa yang memperoleh skor 4 dengan nilai 80 (baik) diperoleh oleh 9 orang (29,03%). Siswa yang memperoleh nilai 80 (baik) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat tiga jenis citraan. Ketiga, siswa yang memperoleh skor 3 dengan nilai 60 (cukup) berjumlah 15 orang (48,39%). Siswa yang memperoleh nilai 60 (cukup) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat dua jenis citraan. Keempat, siswa yang memperoleh skor 2 dengan nilai 40 (kurang) berjumlah 4 orang (12,90%). Siswa yang memperoleh nilai 40 (kurang) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat satu jenis citraan. c) Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII-8 SMP Negeri 14 Padang tanpa Menggunakan Teknik Menulis Puisi Berdasarkan Cerita untuk Indikator 3 (Majas) Keterampilan menulis puisi siswa berada pada taraf nilai rata-rata 55,48 yang berada pada kualifikasi hampir cukup (HC). Nilai dan kualifikasi yang diperoleh oleh siswa kelas VIII-8 untuk indikator 3 (majas) adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh skor 4 dengan nilai 80 (baik) berjumlah 5 orang (16,13%). Siswa yang memperoleh nilai 80 (baik) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat tiga jenis majas. Kedua, siswa yang memperoleh skor 3 dengan nilai 60 (cukup) berjumlah 15 orang (48,39%). Siswa yang memperoleh nilai 60 (cukup) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat dua jenis majas. Ketiga, siswa yang memperoleh skor 2 dengan nilai 40 (kurang) berjumlah 10 orang (32,26%). Siswa yang memperoleh nilai 40 (kurang) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat satu jenis majas. Keempat, siswa yang memperoleh skor 1 dengan nilai 20 (buruk) berjumlah 1 orang (3,23%). Siswa yang memperoleh nilai 20 (buruk) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat tidak terdapat jenis majas. 2. Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII-9 SMP Negeri 14 Padang dengan Menggunakan Teknik Menulis Puisi Berdasarkan Cerita Keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII-9 SMP Negeri 14 Padang dengan menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita terdiri dari empat kualifikasi berikut. Pertama, sempurna (S) berjumlah 1 orang (3,23%). Kedua, baik sekali (BS) berjumlah 12 orang (38,71%). Ketiga, baik (B) berjumlah 10 orang (32,26%). Keempat, lebih dari cukup (LDC) berjumlah 8 orang (25,81%). Nilai rata-rata keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII-9 SMP
Negeri 14 Padang dengan menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita adalah 82,71 yang berada pada kualifikasi baik (B). Berikut ini dibahas keterampilan menulis puisi siswa per indikator. a) Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII-9 SMP Negeri 14 Padang tanpa Menggunakan Teknik Menulis Puisi Berdasarkan Cerita untuk Indikator 1 (Diksi) Keterampilan menulis puisi siswa berada pada taraf nilai rata-rata 97,42 dengan kualifikasi sempurna (S). Nilai dan kualifikasi yang diperoleh oleh siswa kelas VIII-9 untuk indikator 1 (diksi) adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh skor 5 dengan nilai 100 (sempurna) berjumlah 28 orang (90,32%). Siswa yang memperoleh nilai 100 (sempurna) adalah siswa yang menggunakan diksi dengan benar dalam menulis puisi. Kedua, siswa yang memperoleh skor 4 dengan nilai 80 (baik) berjumlah 2 orang (6,45%). Siswa yang memperoleh nilai 80 (baik) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat satu kesalahan diksi. Ketiga, siswa yang memperoleh skor 3 dengan nilai 60 (cukup) berjumlah 1 orang (3,23%). Siswa yang memperoleh nilai 60 (cukup) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat dua kesalahan diksi. b) Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII-9 SMP Negeri 14 Padang tanpa Menggunakan Teknik Menulis Puisi Berdasarkan Cerita untuk Indikator 2 (Citraan) Keterampilan menulis puisi siswa berada pada taraf nilai rata-rata 81,29 dengan kualifikasi baik (B). Nilai dan kualifikasi yang diperoleh oleh siswa kelas VIII-9 untuk indikator 2 (citraan) adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh skor 5 dengan nilai 100 (sempurna) berjumlah 6 orang (19,36%). Siswa yang memperoleh nilai 100 (sempurna) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat lebih dari tiga jenis citraan. Kedua, siswa yang memperoleh skor 4 dengan nilai 80 (baik) diperoleh oleh 21 orang (67,74%). Siswa yang memperoleh nilai 80 (baik) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat tiga jenis citraan. Ketiga, siswa yang memperoleh skor 3 dengan nilai 60 (cukup) berjumlah 4 orang (12,90%). Siswa yang memperoleh nilai 60 (cukup) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat dua jenis citraan. c) Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII-9 SMP Negeri 14 Padang tanpa Menggunakan Teknik Menulis Puisi Berdasarkan Cerita untuk Indikator 3 (Majas) Keterampilan menulis puisi siswa berada pada taraf nilai rata-rata 69,68 dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC). Nilai dan kualifikasi yang diperoleh oleh siswa kelas VIII-9 untuk indikator 3 (majas) adalah sebagai barikut. Pertama, siswa yang memperoleh skor 5 dengan nilai 100 (sempurna) berjumlah 4 orang (12,90%). Siswa yang memperoleh nilai 100 (baik) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat lebih dari tiga jenis majas. Kedua, siswa yang memperoleh skor 4 dengan nilai 80 (baik) berjumlah 11 orang (73,33%). Siswa yang memperoleh nilai 80 (baik) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat tiga jenis majas. Ketiga, siswa yang memperoleh skor 3 dengan nilai 60 (cukup) berjumlah 12 orang (38,71%). Siswa yang memperoleh nilai 60 (cukup) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat dua jenis majas. Keempat, siswa yang memperoleh skor 2 dengan nilai 40 (kurang) berjumlah 4 orang (12,90%). Siswa yang memperoleh nilai 40 (kurang) adalah siswa yang dalam puisi yang dibuat terdapat satu jenis majas. Berdasarkan uji normalitas data, disimpulkan bahwa data kelas eksperimen berdistribusi normal pada taraf signifikansi 0,05 untuk n = 31 karena L 0 < L tabel (0,0972 < 0,1591). Demikian juga dengan data kelas kontrol yang berdistribusi normal karena L 0 < L tabel (0,1025 < 0,1591) untuk n = 31. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas data, disimpulkan bahwa data memiliki variansi yang homogeny karena (0,483 < 0,685 < 2,07). Berdasarkan uji-t, disimpulkan bahwa teknik menulis puisi berdasarkan cerita berpengaruh secara signifikan terhadap menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang karena t hitung > t tabel (4,37 > 1,67).
3. Pengaruh Teknik Menulis Puisi Berdasarkan Cerita terhadap Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 14 Padang Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis data, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan teknik menulis puisi berdasarkan cerita terhadap menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata keterampilan menulis puisi siswa dengan menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita (82,71) lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata keterampilan menulis puisi siswa tanpa menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita (73,03). Hal ini sesuai dengan penjelasan Suyatno (2004:148), bahwa siswa dapat membuat puisi dengan cepat dan benar berdasarkan ide cerita yang telah dibaca. Selain itu, terdapatnya pengaruh yang signifikan teknik menulis puisi berdasarkan cerita terhadap menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang juga dapat dilihat dari hasil uji-t yang membuktikan bahwa pada taraf signifikan 95% diperoleh thitung = 4,37 dan ttabel = 1,67. Kriteria pengujian diterima jika t hitung > t tabel. Dengan kata lain H 1 diterima dan H 0 ditolak. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab IV, disimpulkan empat hal berikut ini. Pertama, keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII-9 SMP Negeri 14 Padang dengan menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita berada pada kualifikasi baik (B) dengan nilai rata-rata 82,71. Kedua, keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 14 Padang tanpa menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita berada pada kualifikasi lebih dari cukup (LDC) dengan nilai rata-rata 73,03. Ketiga, berdasarkan hasil uji-t, disimpulkan bahwa teknik menulis puisi berdasarkan cerita berpengaruh secara signifikan terhadap menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang karena nilai t hitung > t tabel (4,37 > 1,67). Jadi, disimpulkan bahwa keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang dengan menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita lebih tinggi daripada tanpa menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita. Berdasarkan simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, maka dikemukakan saran sebagai berikut ini. Pertama, penggunaan teknik menulis puisi berdasarkan cerita mampu meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang. Oleh sebab itu, guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 14 Padang dalam proses pembelajaran dapat menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan cerita agar siswa lebih tertarik untuk mengikuti pelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kedua, siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Padang hendaknya selalu berusaha meningkatkan keterampilan mereka dalam menulis puisi karena tanpa adanya dukungan dari siswa itu sendiri, maka upaya meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa tidak akan berhasil. Selain itu, keterampilan menulis puisi dapat berguna untuk meningkatkan prestasi siswa, baik di sekolah maupun saat sudah bekerja.
DAFTAR RUJUKAN Abdurahman dan Ellya Ratna. 2003. Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan SastraIndonesia. Buku Ajar. Padang: FBSS UNP. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penulisan. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006 Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Hasanuddin, WS. 2002. Membaca dan Menilai Sajak. Bandung: Angkasa. Ibnu, Suhadi, dkk. 2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang. Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC. Bandung: Angkasa bandung. Tarigan, Henri Guntur. 1983. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Raya. Waluyo, Herman. J. 1991.Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.