BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Definisi Sampel Penelitian Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 100 responden, terdiri dari 50 responden dengan tipe pacaran LDR atau jarak jauh dan 50 responden dengan tipe pacaran biasa. Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Deskripsi sampel berdasarkan jenis kelamin Subjek LDR Jenis Kelamin Jumlah % Laki-laki 6 12 Perempuan 44 88 Sumber : Output pengolahan data SPSS 20.0 Pada table 4.1 menjelaskan bahwa subjek yang melakukan pacaran long distance relationship yang berjenis kelamin Perempuan lebih banyak dari subkjek Laki-laki. Subjek berkelamin Perempuan memiliki jumlah sebanyak 44 responden (88%), dan subjek berkelamin laki-laki memiliki jumlah sebanyak 6 responden (12%). Tabel 4.2 Deskripsi sampel berdasarkan jenis kelamin Subjek Non LDR Jenis Kelamin Jumlah % Laki-laki 18 36 Perempuan 32 64 Sumber : Output pengolahan data SPSS 20.0 Pada tabel 4.2 menjelaskan bahwa subjek yang melakukan pacaran non long distance relationship yang berjenis kelamin Perempuan lebih banyak dari subjek yang berjenis kelamin laki-laki. Subjek berjenis kelamin Perempuan memiliki jumlah sebanyak 32 responden sedangkan untuk subjek yang berjenis kelamin Laki-laki memiliki jumlah sebanyak 18 responden. Tabel 4.3 Deskripsi sampel berdasarkan rentang usia Subjek LDR Usia Jumlah % 19 15 30 20 9 18
21 12 24 22 5 10 23 5 10 24 4 8 25 - - Sumber : Output pengolahan data SPSS 20.0 Pada table 4.3 menjelaskan tentang usia subjek long distance relationship bahwa usia 19 tahun memiliki responden sebanyak 15 responden (30%), usia 20 tahun memiliki responden sebanyak 9 responden (18%), usia 21 memiliki responden sebanyak 12 (24%), usia 22 tahun memiliki responden sebanyak 5 responden (10%), usia 23 tahun memiliki responden sebanyak 5 responden (10%), usia 24 tahun memiliki responden sebanyak 4 responden (8%), dan sedangkan untuk responden yang berusia 25 tahun pada kelompok long distance relationship tidak ada. Tabel 4.4 Deskripsi sampel berdasarkan rentang usia Subjek non LDR Usia Jumlah % 19 3 6 20 6 12 21 4 8 22 24 48 23 8 16 24 4 8 25 1 2 Sumber : Output pengolahan data SPSS 20.0 Pada tabel 4.4 menjelaskan tentang usia subjek yang berpacaran non long distance relationship. Pada usia 19 tahun memiliki responden sebanyak 3 responden (6%), pada usia 20 tahun memiliki responden sebanyak 6 responden (12%), pada usia 21 tahun memiliki responden sebanyak 4 responden (8%), pada usia 22 tahun memiliki responden sebanyak 24 responden (48%), pada usia 23 tahun memiliki responden sebanyak 8 responden (16%), pada usia 24 tahun memiliki responden sebanyak 4 responden (8%), dan pada usia 25 tahun memiliki responden sebanyak 1 responden (2%). Tabel 4.5 Deskripsi sampel berdasarkan Agama Subjek LDR Agama Jumlah % Islam 46 92 Kristen 2 4 Katholik 2 4 Sumber : Output Pengolahan data SPSS 20.0
Pada table 4.5 menjelaskan tentang banyaknya subjek long distance relationship menurut agama, pada responden yang menganut Agama Islam sebanyak 46 responden (92%), sedangkan untuk responden yang menganut Agama Kristen sebanyak 2 responden (4%), dan untuk responden yang menganut Agama Katholik sebanyak 2 responden (4%). Tabel 4.6 Deskripsi sampel berdasarkan Agama Subjek non LDR Agama Jumlah % Islam 42 84 Kristen 3 6 Katholik 5 10 Sumber : Output Pengolahan data SPSS 20.0 Pada tabel 4.6 menjelaskan tentang banyaknya subjeknya yang memeluk agama tertentu pada subjek non long distance relationship, pada responden yang menganut agama Islam memiliki responden sebanyak 42 responden (84%), pada responden yang menganut agama Kristen memiliki responden sebanyak 3 responden (6%), pada responden yang menganut agama Katholik memiliki responden sebanyak 5 responden (10%).
Tabel 4.7 Deskripsi sampel berdasarkan Lama Berpacaran Subjek LDR Lama Pacaran Jumlah % 6 bln 2 thn 30 60 2 thn 1 hari 3 thn 6 12 3 thn 1 hari 4 thn 6 12 4 thn 1 hari 5 thn 5 10 5 thn 1 hari 6 thn 3 6 Sumber : Output Pengolahan data SPSS 20.0 Pada tabel 4.7 menjelaskan tentang kelompok lama berpacaran subjek yang mengalami pacaran long distance relationship, untuk subjek yang mengalami pacaran LDR lama berpacaran dari 6 bulan sampai 2 tahun berjumlah 30 responden (60%), untuk subjek yang mengalami pacaran LDR lama berpacaran dari 2 tahun lebih 1 hari sampai 3 tahun berjumlah 6 responden (12%), untuk subjek yang mengalami pacaran LDR lama berpacaran dari 3 tahun lebih 1 hari sampai 4 tahun berjumlah 6 responden (12%), untuk subjek yang mengalami pacaran LDR lama berpacaran dari 4 tahun lebih 1 hari sampai 5 tahun berjumlah 5 responden (10%), dan untuk subjek yang mengalami pacaran LDR lama berpacaran dari 5 tahun lebih 1 hari sampai 6 tahun berjumlah 3 responden (6%). Tabel 4.8 Deskripsi sampel berdasarakan Lama Berpacaran Subjek Non LDR Lama Berpacaran Jumlah % 6bln 2thn 2thn 1hri 3thn 3thn 1hri 4thn 4thn 1hri 5thn >5 tahun Sumber : Output Pengolahan data SPSS 20.0 28 5 1 5 11 Pada tabel 4.8 menjelaskan tentang kelompok subjek non LDR di lihat dari lama berpacaran. Untuk usia pacaran dari 6 bulan sampai 2 tahun memiliki jumlah responden sebesar 28 responden (56%), untuk usia pacaran dari 2 tahun 1 hari sampai 3 tahun memiliki jumlah responden sebesar 5 responden (10%), untuk usia pacaran dari 3 tahun 56 10 2 10 22
lebih 1 hari sampai 4 tahun memiliki jumlah responden sebesar 1 responden (2%), untuk usia pacaran 4 tahun lebih 1 hari sampai 5 tahun memiliki jumlah responden sebesar 5 responden (10%), dan untuk usia pacaran lebih dari 5 tahun (yang terdiri dari 5 tahun sampai 7 tahun) memiliki jumlah responden sebesar 11 responden (22%). Tabel 4.9 Deskripsi sampel berdasarkan Domisili Asal Subjek LDR Domisili Subjek Jumlah % JABODETABEK 31 62 JAWA 19 38 Sumber : Ouput Pengolahan data SPSS 20.0 Pada tabel 4.9 menjelaskan sampel berdasarkan domisili asala subjek LDR, untuk wilayah JABODETABEK yang memiliki responden berjumlah 31 responden (62%), untuk wilayah Jawa memiliki responden berjumlah 19 responden (38%). Tabel 4.10 Deskripsi sampel berdasarkan Domisili Pasangan Subjek LDR Domisili Pasangan Subjek LDR Jumlah % JABODETABEK 15 36 BANDUNG dan sekitarnya 7 17 JAWA 11 26 Sumatera 8 19 Kalimantan 1 2 Bali 1 2 Total 50 100 Sumber : Output Pengolahan Data SPSS 20.0 Pada tabel 4.10 menjelaskan tentang sampel berdasarkan domisili subjek pasangan LDR. Pada wilayah JABODETABEK memiliki responden berjumalah 15 responden (36%). Untuk wilayah Bandung dan sekitarnya memiliki responden berjumlah 7 responden (17%). Untuk wilayah JAWA memiliki responden berjumlah 11 responden (26%). Untuk wilayah Sumatera memiliki responden berjumlah 8 responden (19%). Untuk wilayah Kalimantan memiliki responden berjumlah 1 responden (2%). Untuk wilayah Bali memiliki responden berjumlah 1 responden (2%). Tabel 4.11 Deskripsi sampel berdasarkan Domisili asal Subjek Non LDR Lokasi Jumlah %
JABODETABEK 45 90 BANTEN 3 6 Jawa Tengah 2 4 Sumber : Output Pengolahan Data SPSS 20.0 Pada tabel 4.11 menjelaskan tentang domisili subjek non LDR. Pada wilayah JABODETABEK memiliki responden berjumlah 45 responden (90%). Untuk wilayah Banten memiliki responden berjumlah 3 responden (6%). Dan untuk wilayah Jawa Tengah memiliki responden berjumlah 2 responden (4%). Tabel 4.12 Deskripsi Sampel Berdasarkan Domisili asal Pasangan Subjek Non LDR Lokasi Jumlah % JABODETABEK 45 90 Bandung 1 2 Banten 2 4 Jawa Tengah 2 4 Pada tabel 4.12 menjelaskan tentang domisili pasangan subjek non LDR. Untuk wilayah JABODETABEK memiliki reseponden berjumlah 45 responden (90%), untuk wilayah Bandung memiliki responden berjumlah 1 responden (2%), untuk wilayah Banten memiliki repsonden berjumlah 2 responden (4%), dan untuk wilayah Jawa Tengah memiliki responden berjumlah 2 responden (4%).
Tabel 4.13 Deskripsi sampel berdasarkan Lokasi Kuliah/ Kerja Subjek LDR Lokasi Jumlah % JABODETABEK 22 46 Bandung 7 15 Sulawesi 2 4 Sumatera 2 4 Jawa 13 27 Australia 1 2 Malaysia 1 2 Sumber : Output Pengolahan Data SPSS 20.0 Pada tabel 4.13 menjelaskan tentang wilayah kuliah atau kerja subjek LDR. Untuk wilayah JABODETABEK memiliki repsonden berjumlah 22 responden (46%), untuk wilayah Bandung memiliki repsonden berjumlah 7 responden (15%), untuk wilayah Sulawesi memiliki repsonden berjumlah 2 responden (4%), untuk wilayah Sumatera memiliki repsonden berjumlah 2 responden (4%), untuk wilayah Jawa memiliki repsonden berjumlah 13 responden (27%), dan untuk luar Indonesia memiliki responden berjumlah 2 responden (4%). Tabel 4.14 Deskripsi sampel berdasarkan Lokasi Kuliah/ Kerja Pasangan Subjek LDR Lokasi Jumlah % Asia Tenggara 2 4 Eropa 1 2 Sumatera 7 14 Jawa 28 56 JABODETABEK 8 16 Papua 1 2 Kalimantan 2 4 Bali 1 2 Sumber : Output Pengolahan Data SPSS 20.0 Pada tabel 4.14 menjelaskan tentang lokasi kerja/ kuliah pasangan subjek LDR. Untuk wilayah Asia Tenggara yang terdiri dari Malaysia dan Singapura memiliki responden berjumlah 2 responden (4%). Untuk wilayah Eropa (Jerman) memiliki responden berjumlah 1 responden (2%). Untuk wilayah Sumatera memiliki responden berjumlah 7 responden (14%), untuk wilayah Jawa memiliki responden berjumlah 28 responden (56%), untuk wilayah Papua memiliki responden berjumlah 1 responden (2%), untuk wilayah Kalimantan memiliki responden berjumlah 2
responden (4%), dan untuk wilayah Bali memiliki responden berjumlah 1 responden (2%). Tabel 4.15 Deskripsi Sampel berdasarkan Lokasi Kuliah/ Kerja Subjek Non LDR Lokasi Jumlah % JABODETABEK 44 88 Bandung 5 10 Semarang 1 2 Total 50 100 Sumber : Output Pengolahan Data SPSS 20.0 Pada tabel 4.15 menjelaskan tentang lokasi Kuliah/ Kerja subjek non LDR. Untuk wilayah JABODETABEK memiliki responden berjumlah 44 responden (88%), untuk wilayah Bandung memiliki responden berjumlah 5 responden (10%), untuk wilayah Semarang memiliki responden berjumlah 1 responden (2%). Tabel 4.16 Deskrispi Sampe Berdasarkan Lokasi Kuliah/ Kerja Pasangan Subjek Non LDR Lokasi Jumlah % JABODETABEK 44 88 Bandung 5 10 Semarang 1 2 Total 50 100 Sumber : Ouput Pengolahan Data SPSS 20.0 Pada tabel 4.16 menjelaskan tentang lokasi kuliah/ kerja pasangan subjek non LDR. Untuk wilayah JABODETABEK memiliki responden berjumlah 44 responden (88%), untuk wilayah Bandung memiliki responden berjumlah 5 responden (10%), untuk wilayah Semarang memiliki responden berjumlah 1 responden (2%). Tabel 4.17 Deskripsi Sampel berdasarkan Transportasi, Jam, dan Jarak untuk ke dua kelompok LDR Non LDR Transportasi Jam Jarak Jmlah Transportasi Jam Jarak Jmlah Pesawat 1-7 jam 300-8000km 25 Mobil 30 mnt-2,5 jam 2-29km 33 Kereta 5-13 jam 400-800km 5 Motor 15 mnt 2jam 2-20km 17 Mobil 2-15 jam 147 800 km 20 - - - - Total 50 Total 50 Sumber : Output Pengolahan Data SPSS 20.0
Pada tabel 4.17 menjelaskan tentang jarak tempuh, waktu, dan transportasi yang digunakan untuk subjek LDR maupun non LDR. Untuk transportasi kelompok LDR menggunakan Pesawat waktu tempuh dari 1 jam sampai 7 jam dengan jarak 300 km sampai 8000 km memiliki responden berjumlah 25 responden. Untuk transportasi Kereta waktu tempuh dari 5 jam sampai 13 jam dengan jarak 400 km sampai 800 km berjumlah 5 responden. Untuk menggunkan trasnportasi mobil waktu tempuh dari 2 jam sampai 15 jam dengan jarak 147 km sampai 800 km berjumlah 20 responden. Dan untuk kelompok non LDR transportasi yang digunkan adalah mobil dengan waktu tempuh 30 menit sampai 2,5 jam dengan jarak 2 km sampai 29 km berjumlah 33 responden, untuk yang menggunkan transportasi motor dengan waktu tempuh 15 menit sampai 2 jam dengan jarak 2 km sampai 20 km berjumlah 17 responden. 4.2 Hasil Pengolahan Data 4.2.1 Gambaran Skor Psychological Well-being Untuk melihat seberapa besar rata-rata dari PWB pacaran LDR dengan pacaran Non LDR, maka dapat dilihat dari norma dibawah ini :
Tabel 4.18 Gambaran Psyhcological Well-being Descriptive Statistics N Minimu m Maximu m Mean Std. Deviation Skewness Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error PWB 100 157 216 189.39 11.289 -.047.241 Sumber : Output Pengolahan Data SPSS 20.0 Berdasarkan tabel 4.18 dapat terlihat bahwa untuk skor PWB nilai minimum dengan 157 dan nilai maksimum 216 dan rata-rata skor PWB adalah 189,39. Untuk lebih jelas dengan membuat tabel berikut ini. Tabel 4.19 Gambaran Rentang Skor Psychological Well-being Rentang Skor Jumlah Responden % Kategori LDR NON LDR NON LDR NON 154 167 147 174 Rendah 14 13 28 28 180 198 175 189 Sedang 17 15 34 32 169 179 191 206 Tinggi 19 21 38 40 Dari tabel 4.19 perolehan data menunjukan bahwa 19 orang yang merupakan lebih dari separuh responden dalam penelitian ini mengalami Psychological Wellbeing yang tinggi, sebanyak 17 orang mengalami Psychological Well-being yang sedang, dan sebanyak 14 orang mengalami Psyhcological Well-being yang rendah, sedangkan untuk pasangan non LDR mengalami Psychological Well-being yang tinggi sebanyak 21 responden, yang mengalami Psychological Well-being yang sedang terdapat 15 responden, dan yang mengalami Psychological Well-being yang rendah terdapt 13 responden. 4.1 Grafik Gambaran Psychological Well-being
4.2.2 Uji Normalitas 4.2.2.1 Psychological Well-being Setelah data diolah dengan program SPSS 20 for windows. Maka dapat diketahui Signifikasi seperti tabel dibawah ini : Tabel 4.20 Test of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statisitc Df Sig Statistic Df Sig LDR 0,083 50 0,200 0,981 50 0,602 Pacaran 0,106 50 0,200 0,977 50 0,433 Hipotesis : Ho Ha : Data berasal dari populasi yang terdistribusi normal : Data tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal Kriteria Pengujian Kriteria uji hipotesis dengan SPSS sebagai berikut : Jika P value <α, maka Ho ditolak
Jika P value >α, maka Ho diterima Dari hasil perhitungan di atas terlihat bahwa Pasangan LDR memiliki P value = 0,200 untuk uji Normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smimov) dan uji normalitas Shapiro-Wilk. Kedua P value lebih besar dari α = 0.05 sehingga Ho : Data berasal dari populasi yang terdistribusi normal diterima. Secara grafik hasil pengujian tersebut ditampilkan dengan dalam normal probability plot dan detrended normal plot sebagai berikut : 4.2 Grafik Probability plot dan detrended normal plot LDR dan Pacaran biasa Dari normal probability plot atau normal Q-Q Plot untuk Pacaran LDR dan Pacaran biasa dari grafik di atas menunjukan bahwa titik-titik nilai data terletak kurang lebih dalam satu garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa skor PWB untuk kedua jenis pacaran tersebut berasal dari populasi yang terdistribusi normal. 4.3 Grafik probability plot atau normal Q-Q plot Pacaran LDR dan Pacaran biasa Bahwa skor PWB untuk kedua jenis pacaran berasal dari populasi yang terdistribusi normal.
4.2.3. Uji T Sampel Setelah data diolah dengan program SPSS 20 for windows. Maka dapat diketahui nilai rata-rata dan standart deviasi Psychological Well-being seperti tabel dibawah ini : Tabel 4.21 Gambaran Group Statistic Psychological Well-being Group Statistics Jenis N Mean Std. Deviation Std. Error Mean TOTAL LDR 50 187.18 10.755 1.521 BIASA 50 187.20 11.008 1.557 Tabel 4.22 Gambaran Uji Sampel Psychological Well-being Independent Samples Test Levene's Test t-test for Equality of Means for Equality of Variances F Sig. T Df Sig. Mean Std. Error (2- tailed) Differe nce Difference Total LDR,269,605 -,009 98,993 -,020 2,176 Non LDR -,009 97,947,993 -,020 2,176
Hasil Uji-T pada tabel 4.21 menunjukan perbedaan mean sebesar 0,02 dengan signifikansi 0,993 > 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua sampel. Hal ini menunjukan tidak adanya perbedaan Psychological Well-being antara Long distance relationship dengan non long distance relationship 4.23 Tabel nilai rata-rata dan standart deviasi PWB Pacaran LDR dan Pacaran Biasa Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 LDR 187,18 50 10,755 1,521 Non LDR 187,20 50 11,008 1,557 Berdasarkan tabel 4.23 diatas diketahui nilai rata-rata PWB Pacaran LDR adalah 187,18 sedangkan nilai rata-rata PWB Pacaran Biasa adalah 187,20 dan selisih keduanya adalah 0,02.
4.24 Tabel Paired Samples Test Mean Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval of the Difference (2- tailed Mean Lower Upper ) Pair 1 LDR PACAR AN -0,020 15,432 2,182-4,406 4.366-0,009 49 0,993 Hipotesis Ho Ha : tidak ada perbedaaan antara Pacaran LDR dengan Pacaran biasa : ada perbedaan antara Pacaran LDR dengan Pacaran biasa Taraf signifikasi : Taraf signifikasi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) dengan ketentuan dk = n -1, atau 50 1= 49. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 2,011. Kriteria Pengujian : Jika t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima atau probalitasnya < 0,05 maka H 0 ditolak. Jika t hitung < t tabel, maka H 0 diterima dan Ha ditolak atau probalitasnya > 0,05 maka H 0 diterima. Jadi pada penelitian diatas maka H 0 diterima dan H a ditolak, karena -0,09 < 2,011 artinya tidak ada perbedaan antara Pacaran LDR dengan Pacaran non LDR.
Tabel 4.25 Gambaran Homogenitas Psychological Well-being Test of Homogeneity of Variances Levene df1 df2 Sig. Statistic 0,269 1 98 0,605 Pada tabel 4.25 menjelaskan bahwa hasil analisis homogenitas varians menunjukan bahwa nilai Levene Statistic 0.269 > 0.05 menunjukan varians antar kelompok yang homogen (p > 0,05). 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil pengolahan dengan SPSS tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok sampel, jika dilihat dari probabilitasnya (sig) sebesar 0,993 atau 99,3% dianggap tidak signifikan. Dari hasil penelitian diatas dijelaskan bahwa t hitung yang sebesar -0,09 < t tabel sebesar 2,01 sehingga H 0 diterima dan H a ditolak dan jika dilihat dari probabilitasnya signifikan seb esar 0,993 dianggap tidak signifikan karena 0,993 > 0,05 maka H 0 diterima dan H a ditolak. Bila dilihat dari hasil Uji-T juga menunjukan perbedaan mean sebesar 0,02 dengan signifikansi 0,993 > 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua sampel. Hal ini menunjukan tidak adanya perbedaan Psychological Well-being antara Long distance relationship dengan non long distance relationship. Jika dilihat dari hasil mean Psychological Well-being kedua kelompok memiliki nilai di atas rata-rata yaitu 46%, yang berarti responden memiliki Psychological Well-being atau kesejahteraan yang baik. Penelitian yang dibuat ini tidak melihat adanya perbedaan yang signifikan pada responden, tidak adanya perbedaan ini kemungkinan karena responden sudah mempunyai Psychological Wellbeing atau mempunyai kesejahteraan yang baik atau mungkin responden tidak terbuka terhadap dirinya. Seseorang dikatakan memiliki PWB yang baik, jika orang tersebut dapat memiliki kemandirian dalam pengambilan keputusan, dapat mengubah lingkungannya, bisa dipercayai oleh teman-temannya, memiliki hubungan sosial yang stabil, dapat menerima dirinya dalam hal yang positif, dan memiliki tujuan hidup yang
baik kedepannya. Maka orang tersebut sudah memiliki kebahagiaan atau PWB yang tinggi, jika PWB seseorang tersebut sudah tinggi tidak berpengaruh pada hubungan pacaran yang jauh ataupun dekat.