PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN BERDASARKAN ANALISIS KEBUTUHAN PELANGGAN POSPAY KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN SERVQUAL, MODEL KANO, DAN TEKNIK TRIANGULASI

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

BAB I PENDAHULUAN. domestik maupun di pasar internasional. Fenomena ini semakin menyadarkan para

ANALISIS KEBUTUHAN PELANGGAN APLIKASI EMMA SMART HOME MENGGUNAKAN INTEGRASI PRODUCT QUALITY dan MODEL KANO

ANALISIS KEBUTUHAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK TAS RANSEL ESGOTADO TIPE CORDURO SEGUNDO MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE PRODUCT QUALITY DAN MODEL KANO

Analisis Kebutuhan Layanan Website E-commerce Pinkemma Menggunakan E-Service Quality

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

Keuntungan yang didapat dengan menggunakan Model Kano dalam penelitian ini:

PENGEMBANGAN KUALITAS PRODUK DODOL RUMPUT LAUT UKM AULIA SARI MENGGUNAKAN INTEGRASI DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN MODEL KANO

ANALISIS KEBUTUHAN LAYANAN BIRO PERJALANAN UMRAH MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL DAN MODEL KANO DI PT XYZ

METODE KANO (STUDI KASUS PADA MAHASISWA S1 TELKOM UNIVERSITY ANGKATAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2768

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PT. X DENGAN MODEL SERVQUAL DAN KANO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

USULAN RANCANGAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN MODEL INTEGRASI SERVQUAL KANO

Bab III Metode Penelitian

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN DENGAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN KANO

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

Kata Kunci: Atribut Kebutuhan, Integrasi Product Quality dan Model Kano, True Customer Needs

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Pengguna Internet Indonesia. Gambar 1.1 Pertumbuhan E-commerce di Indonesia

PENGUKURAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN PUSKESMAS DENGAN METODE SERVQUAL (STUDI KASUS: PUSKESMAS NGAGEL REJO SURABAYA)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DI SAMSAT KOTA MALANG Yosta Yoserizal, Sony Haryanto 8

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4214

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanannya agar mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan

INTEGRASI METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DAN MODEL KANO DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ANDALAS)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 946

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

ANALISIS KEBUTUHAN PRODUK BROWNIES ZEBRA DI VANNISA BROWNIES DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI PRODUCT QUALITY DAN MODEL KANO

BAB V ANALISA HASIL Analisa Hasil Tingkat Kepuasan Responden. selanjutnya adalah menganalisa hasil yang telah diperoleh berupa nilai kepuasan

LAMPIRAN. KUESIONER PENELITIAN SURVEI KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. Kepada Responden yang Terhormat,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4353

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis dan

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

BAB II LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB V PEMBAHASAN. Skor Servqual 1. No Pernyataan Persepsi Harapan. Bangunan Apotek memiliki desain eksterior yang menarik

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. macam jenis, mutu, dan bentuk, dimana keseluruhan tersebut ditujukan untuk

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTAULI PEMATANGSIANTAR

ANALISIS KEBUTUHAN PELANGGAN LAYANAN INTERNET KABELDI KOTA TASIKMALAYA MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY DAN MODEL KANO

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN SUSKA RIAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER TERTUTUP. (Vindie Riztya Lubis, SST)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk

ANALISA KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN PADA PELANGGAN SEMEN PADANG MENGGUNAKAN MODEL KANO BERDASARKAN DIMENSI SERVQUAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT.

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN PENGIRIMAN BARANG ATAU PAKET MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY *

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

DAFTAR PUSTAKA. Rangkuti, Freddy (2002), Measuring Customer Satisfaction, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

USULAN PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN PESERTA TASPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY *

Bab VI Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2796

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia. menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

INTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA

BAB 1 PENDAHULUAN. diperusahaan nasional maupun perusahaan asing. Perusahaan berlomba-lomba untuk

114 Universitas Indonesia

OPTIMASI KUALITAS PELAYANAN PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS PT. BANK XYZ)

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk terus meningkatkan daya saingnya agar tidak ketinggalan oleh para

Analisis Kualitas Layanan Dengan Metode KANO Berdasarkan Dimensi SERVQUAL Pada PT. AKR

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN TATA USAHA BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN ZONE OF TOLERANCE

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk menentukan keberhasilan bisnis ini 1. Yang dimaksud dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI CAFE X DENGAN MENGGUNAKAN METODE DINESERV DAN SERVICE QUALITY (SERVQUAL)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN MODEL KANO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

Transkripsi:

PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN BERDASARKAN ANALISIS KEBUTUHAN PELANGGAN POSPAY KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN SERVQUAL, MODEL KANO, DAN TEKNIK TRIANGULASI 1 Muhammad Ilham Syahidan, 2 Andika Bayu Herbowo, 3 Sari Wulandari 123 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1 misyahidan@gmail.com, 2 aab.telkomuniv@gmail.com, 3 sari.wulandari24@gmail.com Abstrak Banyaknya kemunculan subscription-based industry dan financing industry menjadi pendorong utama segmen bisnis jasa keuangan System Online Payment Point (SOPP). PT Pos Indonesia sebagai perusahaan BUMN turut mengembangkan bisnis jasa keuangan SOPP dengan nama produk Pospay. PT Pos Indonesia harus mampu menyediakan layanan pada produk Pospay yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan agar dapat berkompetisi di pasar bisnis SOPP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan layanan Pospay menggunakan metode Servqual, model, dan teknik triangulasi. Penelitian ini mengidentifikasi 30 atribut kebutuhan pelanggan berdasarkan hasil wawancara terhadap lead users. Servqual digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan sehingga dapat diketahui atribut kelemahan layanan. Selanjutnya Model digunakan untuk memahami hubungan antara kepuasan pelanggan dengan upaya pemenuhannya. Perumusan rekomendasi disusun berdasarkan hasil pengolahan data, analisis kebutuhan dan pengolahan hasil Teknik Triangulasi dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas layanan SOPP Pospay. Kata kunci: Analisis Kebutuhan, Servqual, Model, Teknik Triangulasi, Kualitas Layanan, SOPP. I. PENDAHULUAN Kemunculan SOPP tidak terlepas dari tingkat pertumbuhan dua industri yang menjadi pendorong utama segmen online payment point, yaitu subscription-based industry dan financing industry. Beberapa tahun terakhir dua industri tersebut mengalami sejumlah kenaikan, terutama di financing Industry. Financing industry mengalami kenaikan yang signifikan dikarenakan pertumbuhan industry leasing dan consumer finance. Pertumbuhan subscription based industry dapat dilihat dari jumlah kepemilikan kartu kredit di Indonesia yang telah mencapai 14,8 juta dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 9,83% sejak tahun 2009 hingga 2011. Sementara itu, pertumbuhan financing industry dapat diidentifikasi melalui pertumbuhan industry leasing dan consumer finance yang bernilai Rp 241,38 triliyun di tahun 2011 dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 24,73% selama periode 2001-2011. Fenomena inilah yang menjadi dasar berkembang munculnya SOPP. Melihat peluang bisnis tersebut, maka PT Pos Indonesia mengeluarkan produk Pospay. Pospay adalah salah satu produk layanan PT Pos Indonesia yang bergerak di bisnis jasa keuangan SOPP. Kota Bandung sebagai jumlah cash point Pospay terbanyak se-indonesia seharusnya dapat memberikan layanan yang baik terhadap Di sisi lain, berdasarkan hasil riset dari manajemen PT Pos Indonesia mengenai Customer Satisfaction Index (CSI ) dan Customer Loyality Index (CLI) produk Pospay di berbagai kota di Indonesia menunjukan tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan Pospay di Kota Bandung masih di bawah rata-rata apabila dibandingkan dengan kota-kota lain. Melihat hal ini, PT Pos Indonesia juga harus berupaya untuk menjamin kualitas Pospay sebagai layanan SOPP yang dapat memberikan kepuasan bagi para pelanggannya. Menurut Tjiptono [1] kepuasan pelanggan dapat menciptakan loyalitas pelanggan kepada perusahaan yang memberikan kualitas yang memuaskan itu. Jika kualitas pelayanan mendapatkan tanggapan yang positif dari konsumen maka akan menghasilkan kepuasan konsumen dan selanjutnya akan menimbulkan loyalitas. Perusahaan akan berusaha agar pelayanan yang diberikan dapat melebihi harapan pelanggan, yang akhirnya pelanggan yang puas akan menceritakan hal yang baik kepada orang lain. Untuk itu peningkatan kualitas layanan Pospay perlu dilakukan karena kualitas produk yang baik akan menjadikan perusahaan ini mampu bersaing di pasar bisnis SOPP. Dalam meningkatkan kualitas layanan Pospay, maka perusahaan perlu mengkaji apa saja yang menjadi kebutuhan pelanggan terhadap layanan Pospay yang harus disediakan oleh PT Pos Indonesia (Persero). II. LANDASAN TEORI A. Analisis Kebutuhan Menurut Young [2], analisis kebutuhan pelanggan merupakan sebuah cara untuk mengeksplorasi kebutuhan dan harapan pelanggan secara sistematis sesuai dengan perkataan 60 Menggunakan Servqual, Model, dan Teknik Triangulasi

atau ekspektasi pelanggan itu sendiri. Hal ini biasa dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari sebuah produk dan layanan. B. Service Quality Kualitas layanan merupakan suatu pembahasan yang sangat kompleks karena penilaian kualitas layanan berbeda dengan penilaian terhadap kualitas produk, terutama karena sifatnya yang tidak nyata (intangible) dan produksi serta konsumsi berjalan secara simultan. Metode Servqual adalah metode yang sering digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan. Lima dimensi utama oleh Parasuraman, dkk. (1988) dalam Tjiptono [3] sebagai berikut: 1. Reliabilitas (reliability). 2. Daya tanggap (responsiveness). 3. Jaminan (assurance). 4. Empati (emphaty). 5. Bukti fisik (tangibles). Penilaian konsumen terhadap kualitas layanan terjadi selama proses penyampaian layanan tersebut. Setiap kontak yang terjadi antara penyedia jasa dengan konsumen merupakan gambaran mengenai suatu moment of truth, yaitu suatu peluang untuk memuaskan atau tidak memuaskan konsumen. C. Model Model merupakan alat yang efektif untuk mengategorikan atribut pada produk atau jasa berdasarkan seberapa besar tingkat kepuasan yang dihasilkan oleh setiap atribut [4]. Pemahaman tentang kebutuhan dan harapan pelanggan adalah prasyarat untuk mencapai kepuasan pelanggan [5]. Tidak semua atribut layanan yang diberikan oleh perusahaan dapat memberikan kepuasan bagi Model dapat mengelompokkan atribut kebutuhan pelanggan ke dalam enam kategori, yaitu: 1. Must-be atau Basic Need 2. One-Dimensional 3. Attractive 4. Indifferent 5. Questionable 6. Reverse D. Teknik Triangulasi Triangulasi merupakan metode penelitian kualitatif yang digunakan untuk menguji keabsahan data yang diperoleh peneliti serta untuk memperkaya data dan menggali informasi lebih mendalam melalui informan. Penggunaan triangulasi biasanya dilakukan dengan menggabungkan metode penelitian kuantitatif. Pada level pendekatan, triangulasi digunakan karena adanya keinginan melakukan penelitian dengan menggunakan dua metode sekaligus, yaitu metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif [6]. Hal ini didasarkan karena masing-masing metode memiliki kelemahan dan kelebihan tertentu sehingga jika digabungkan akan diperoleh hasil yang lebih lengkap dan sempurna. Penggunaan teknik triangulasi sangat tepat digunakan pada level pengumpulan dan analisis data [6]. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kombinasi antara Servqual, Model dan teknik triangulasi. Kombinasi tersebut sebelumnya juga telah digunakan oleh Putro [7] dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Kebutuhan Layanan Money Remittance Delima di Kota Bandung. III. METODOLOGI PENELITIAN Gambar 1 Model Konseptual Penelitian ini dimulai dengan menggali Voice of Customer (VoC) yang berfungsi untuk mendapatkan informasi apa yang dirasakan atau yang diinginkan oleh pelanggan Pospay terhadap layanan SOPP Pospay. Dari Voice of Customer tersebut akan didapatkan atribut-atribut kebutuhan yang selanjutnya akan digolongkan berdasarkan dimensi Servqual. Kemudian, akan dilakukan dua pengukuran kepada pelanggan Pospay yaitu menggunakan model dan model Servqual. Kuesioner Servqual bertujuan untuk mendapatkan atribut lemah dan atribut kuat dari kepuasan yang diterima customer saat ini, sedangkan Kuesioner bertujuan untuk mendapatkan atribut lemah dan atribut kuat dengan cara mengkategorikan atribut kedalam enam kategori kano. Setelah itu dilakukan integrasi terhadap kuesioner dan kuesioner Servqual yang akhirnya bertujuan untuk mendapatkan true customer needs dari pelanggan Pospay. True customer needs nantinya akan dianalisis untuk dijadikan acuan dalam memberbaiki dan meningkatkan kualitas layanan SOPP Pospay. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kebutuhan Pengumpulan kebutuhan pelanggan dilakukan dengan wawancara kepada leaduser yaitu pelanggan Pospay yang sudah menggunakan layanan Pospay lebih dari 1 tahun dengan frekuensi melakukan pembayaran di Pospay minimal 1 bulan sekali. Berikut adalah atribut kebutuhan pelanggan Pospay hasil dari wawancara: Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 2, Nomor 1, Januari 2015 61

i. Tangible (TAN) 1. Kemudahan untuk menemukan lokasi outlet cash point Pospay. 2. Ketersediaan loket yang khusus menangani layanan Pospay 3. Cash point / kantor pos nyaman (contoh: ruang tunggu rapih dan bersih ). 4. Desain interior / dalam ruangan kantor pos yang menarik dan nyaman. 5. Penampilan karyawan yang menarik dan rapih. 6. Ketersediaan bukti fisik pembayaran. 7. Ketersediaan notifikasi / laporan pembayaran secara online (contoh : SMS, email) ii. Reliability (REL) 1. Kemudahan pembayaran tagihan. 2. Transaksi pembayaran tagihan selalu berhasil 3. Kecepatan pembayaran tagihan 4. Kemudahan untuk menemukan informasi produk melalui media informasi (website, social media, brosur, dll) 5. Keakuratan informasi yang disampaikan melalui media informasi (website, social media, brosur, dll). iii. Assurance (ASS) 1. Kemampuan pegawai dalam berkomunikasi dengan baik, ramah, dan sopan 2. Kemampuan perusahaan memberikan rasa aman dalam ber 3. Kemampuan perusahaan memberi perhatian individual kepada pelanggan 4. Ketepatan pegawai dalam menanggapi pertanyaan dari pelanggan 5. Ketepatan pegawai dalam menengani keluhan 6. Ketepatan pegawai dalam melaksanakan prosedur 7. Ketepatan pegawai dalam menyelesaikan administrasi iv. Responsiveness (RES) 1. Kecepatan pegawai dalam melaksanakan prosedur 2. Kecepatan pegawai dalam menyelesaikan administrasi 3. Kecepatan pegawai dalam menanggapi pertanyaan dari 4. Kecepatan pegawai dalam menindaklanjuti pengaduan v. Emphaty (EMP) 1. Kepedulian pegawai terhadap pelanggan 2. Kesabaran pegawai terhadap pelanggan 3. Ketersediaan kompensasi untuk pelanggan atas kesalahan yang dilakukan perusahaan 4. Ketersediaan media komunikasi yang dapat dihubungi oleh pelanggan setiap saat 5. Ketersediaan program promosi khusus untuk 6. Pegawai mengucapkan selamat datang, terima kasih dan permohonan maaf 7. Perusahaan berusaha menampung aspirasi pelanggan (kotak saran, survei pelanggan, dll) [1]. B. Pengolahan Servqual Tabel I menunjukkan bahwa berdasarkan pengolahan data 30 atribut dengan menggunakan metode Servqual didapatkan 17 atrbut lemah dan 13 atribut kuat. Hasil pengolahan Servqual selanjutnya akan dikategorikan oleh Model. TABEL I PENGOLAHAN DATA KUESIONER SERVQUAL No Attribut Harapan Kenyataan Gap Kepentingan NKP 1 TAN 1 3.12 3.48 0.36 3.75 1.35 2 TAN 2 3.9 3.16-0.74 3.77-2.77 3 TAN 3 3.98 3.1-0.88 3.83-3.37 4 TAN 4 3.85 3.04-0.81 3.54-2.88 5 TAN 5 3.79 3.18-0.61 3.65-2.23 6 TAN 6 3.42 3.72 0.3 3.83 1.15 7 TAN 7 3.27 1.52-1.75 3.21-5.62 8 REL 1 3.28 3.64 0.36 3.67 1.32 9 REL 2 3.92 3.42-0.5 3.79-1.88 10 REL 3 3.36 3.6 0.24 3.81 0.92 11 REL 4 3.58 2.86-0.72 3.46-2.5 12 REL 5 3.34 3.44 0.10 3.83 0.38 13 ASS 1 3.79 3.32-0.47 3.83-1.81 14 ASS 2 3.90 1.98-1.92 3.69-7.06 15 ASS 3 3.67 2.88-0.79 3.58-2.82 16 ASS 4 3.32 3.44 0.12 3.85 0.46 17 ASS 5 3.83 3.42-0.41 3.81-1.58 18 ASS 6 3.68 3.74 0.06 3.83 0.23 19 ASS 7 3.62 3.64 0.02 3.83 0.08 20 RES 1 3.54 3.60 0.06 3.75 0.23 21 RES 2 3.62 3.64 0.02 3.79 0.08 22 RES 3 3.44 3.66 0.22 3.75 0.83 23 RES 4 3.50 3.60 0.10 3.75 0.38 24 EMP 1 3.81 3.40-0.41 3.83-1.58 25 EMP 2 3.77 3.38-0.39 3.81-1.49 26 EMP 3 3.02 3.18 0.16 3.58 0.57 27 EMP 4 3.65 1.90-1.75 3.54-6.18 28 EMP 5 3.88 1.66-2.22 3.67-8.12 29 EMP 6 3.94 1.74-2.20 3.71-8.15 30 EMP 7 3.69 1.98-1.71 3.71-6.33 C. Pengolahan Model Tabel II menunjukkan bahwa berdasarkan pengolahan data Model bahwa terdapat 10 atribut attractive, 9 atribut must be dan 21 atribut one dimensional. Berdasarkan kerangka pengintegrasian Servqual dan model, atribut kuat berkategori attractive perlu ditingkatkan, sedangkan atribut kuat berkategori must be, one dimensional, indifferent, reverse, dan questionable cukup dipertahankan oleh perusahaan. Di sisi lain, atribut lemah berkategori attractive, must be, dan one dimensional harus ditingkatkan, sedangkan untuk atribut lemah berkategori indifferent, reverse, dan questionable cukup dipertahankan. -atribut yang perlu ditingkatkan inilah yang dikatakan sebagai true customer needs. D. Integrasi Servqual dan Model Berdasarkan integrasi metode Servqual dan Model pada Tabel III terdapat 17 atribut lemah dengan 10 atribut attractive, 6 atribut one dimensional dan 1 atribut must be. 17 atribut tersebut yang harus ditingkatkan dan dikembangkan oleh PT Pos Indonesia. 62 Menggunakan Servqual, Model, dan Teknik Triangulasi

No Kebutu han TABEL II PENGOLAHAN DATA KUESIONER MODEL KANO TABEL III INTEGRASI SERVQUAL DENGAN MODEL KANO Kode NKP Jumlah Keunggulan /Kelemahan Jumlah A O M A+O+M I R Q I+R+Q Perbaikan Kate gori Kan o TAN 1 2 28 20 50 0 0 0 0 O TAN 2 32 15 3 50 0 0 0 0 A TAN 3 13 22 15 50 0 0 0 0 O TAN 4 36 12 1 49 1 0 0 1 A TAN 5 31 13 5 49 1 0 0 1 A TAN 6 9 6 35 50 0 0 0 0 M TAN 7 32 8 0 40 10 0 0 10 A REL 1 8 41 1 50 0 0 0 0 O REL 2 14 14 22 50 0 0 0 0 M REL 3 13 32 1 46 4 0 0 4 O REL 4 25 22 3 50 0 0 0 0 A REL 5 14 11 25 50 0 0 0 0 M ASS 1 16 24 10 50 0 0 0 0 O ASS 2 13 29 8 50 0 0 0 0 O ASS 3 25 23 1 49 1 0 0 1 A ASS 4 14 11 25 50 0 0 0 0 M ASS 5 2 28 20 50 0 0 0 0 O ASS 6 14 11 25 50 0 0 0 0 M ASS 7 7 4 39 50 0 0 0 0 M RES 1 9 2 39 50 0 0 0 0 M RES 2 14 1 35 50 0 0 0 0 M RES 3 12 6 32 50 0 0 0 0 M RES 4 5 37 8 50 0 0 0 0 O EMP 1 5 35 10 50 0 0 0 0 O EMP 2 8 30 11 49 1 0 0 1 O EMP 3 8 32 7 47 3 0 0 3 O EMP 4 31 16 3 50 0 0 0 0 A EMP 5 38 10 1 49 1 0 0 1 A EMP 6 36 9 4 49 1 0 0 1 A EMP 7 32 8 2 42 8 0 0 8 A 1 TAN 1 1.35 Keunggulan O Dipertahankan 2 TAN 2-2.77 Kelemahan A Ditingkatkan 3 TAN 3-3.37 Kelemahan O Ditingkatkan 4 TAN 4-2.88 Kelemahan A Ditingkatkan 5 TAN 5-2.23 Kelemahan A Ditingkatkan 6 TAN 6 1.15 Keunggulan M Dipertahankan 7 TAN 7-5.62 Kelemahan A Ditingkatkan 8 REL 1 1.32 Keunggulan O Dipertahankan 9 REL 2-1.88 Kelemahan M Ditingkatkan 10 REL 3 0.92 Keunggulan O Dipertahankan 11 REL 4-2.50 Kelemahan A Ditingkatkan 12 REL 5 0.38 Keunggulan M Dipertahankan 13 ASS 1-1.81 Kelemahan O Ditingkatkan 14 ASS 2-7.06 Kelemahan O Ditingkatkan 15 ASS 3-2.82 Kelemahan A Ditingkatkan 16 ASS 4 0.46 Keunggulan M Dipertahankan 17 ASS 5-1.58 Kelemahan O Ditingkatkan 18 ASS 6 0.23 Keunggulan M Dipertahankan 19 ASS 7 0.08 Keunggulan M Dipertahankan 20 RES 1 0.23 Keunggulan M Dipertahankan 21 RES 2 0.08 Keunggulan M Dipertahankan 22 RES 3 0.83 Keunggulan M Dipertahankan 23 RES 4 0.38 Keunggulan O Dipertahankan 24 EMP 1-1.58 Kelemahan O Ditingkatkan 25 EMP 2-1.49 Kelemahan O Ditingkatkan 26 EMP 3 0.57 Keunggulan O Dipertahankan 27 EMP 4-6.18 Kelemahan A Ditingkatkan 28 EMP 5-8.12 Kelemahan A Ditingkatkan 29 EMP 6-8.15 Kelemahan A Ditingkatkan 30 EMP 7-6.33 Kelemahan A Ditingkatkan E. Hasil identifikasi true customer needs Perbaikan true customer needs dilakukan untuk mendapatkan atribut kebutuhan yang dapat disesuaikan oleh penyedia layanan sehingga diperlukan analisis dan klarifikasi lebih lanjut pada tahap selanjutnya. Hasil dari analisis true customer needs akan digunakan dalam membantu PT Pos Indonesia dalam meningkatkan dan mengembangkan layanan SOPP Pospay. Berikut adalah Tabel IV hasil identifikasi true customer need. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 TABEL IV TRUE CUSTOMER NEEDS Attribut Ketersediaan loket yang khusus menangani layanan Pospay. Cash point/kantor pos nyaman (contoh: ruang tunggu rapih dan bersih). Desain interior/dalam ruangan kantor pos yang menarik dan nyaman. Penampilan karyawan yang menarik dan rapih. Ketersediaan notifikasi/laporan pembayaran secara online (contoh : SMS, email ) Transaksi pembayaran tagihan selalu berhasil Kemudahan untuk menemukan informasi produk melalui media informasi (website, social media, brosur, dll). Kemampuan pegawai dalam berkomunikasi dengan baik, ramah, dan sopan. Kemampuan perusahaan memberikan rasa aman dalam ber. Kemampuan perusahaan memberi perhatian individual kepada Ketepatan pegawai dalam menangani keluhan Kepedulian pegawai terhadap Kesabaran pegawai terhadap Ketersediaan media komunikasi yang dapat dihubungi oleh pelanggan setiap saat. Ketersediaan program promosi khusus untuk Pegawai mengucapkan selamat datang, terima kasih dan permohonan maaf. Perusahaan berusaha menampung aspirasi pelanggan (kotak saran,survei pelanggan dll). Kode NKP TAN 2-2.77 A TAN 3-3.37 O TAN 4-2.88 A TAN 5-2.23 A TAN 7-5.62 A REL 2-1.88 M REL 4-2.50 A ASS 1-1.81 O ASS 2-7.06 O ASS 3-2.82 A ASS 5-1.58 O EMP 1-1.58 O EMP 2-1.49 O EMP 4-6.18 A EMP 5-8.12 A EMP 6-8.15 A EMP 7-6.33 A Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 2, Nomor 1, Januari 2015 63

V. KESIMPULAN Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Terdapat tiga puluh atribut kebutuhan pelanggan yang dapat diidentifikasi berdasarkan dimensi service quality yaitu tangible, reliability, assurance, responsiveness, dan emphaty. 2. Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan metode servqual, diperoleh tiga belas atribut kebutuhan yang telah memenuhi kepuasan pelanggan dan tujuh belas atribut kebutuhan yang belum dapat memenuhi kepuasan pelanggan terhadap layanan SOPP Pospay 3. Berdasarkan hasil klasifikasi atribut kebutuhan pelanggan menggunakan model, diperoleh sembilan atribut yang termasuk ke dalam kategori must be, sebelas atribut yang termasuk ke dalam kategori one dimensional, dan sepuluh atribut termasuk kategori attractive. 4. Berdasarkan pengolahan data menggunakan servqual dan model, diperoleh 17 atribut kebutuhan pelanggan terhadap layanan SOPP Pospay yang perlu ditingkatkan, yaitu ketersediaan loket yang khusus menangani layanan Pospay, cash point/kantor pos nyaman, desain interior/dalam ruangan kantor pos yang menarik dan nyaman, penampilan karyawan yang menarik dan rapih, ketersediaan notifikasi/laporan pembayaran secara online, pembayaran tagihan selalu berhasil, kemudahan untuk menemukan informasi produk melalui media informasi, kemampuan pegawai dalam berkomunikasi dengan baik ramah, dan sopan, kemampuan perusahaan memberikan rasa aman dalam ber, kemampuan perusahaan memberi perhatian individual kepada pelanggan, ketepatan pegawai dalam menangani keluhan pelanggan, kepedulian pegawai terhadap pelanggan, kesabaran pegawai terhadap pelanggan, ketersediaan media komunikasi yang dapat dihubungi oleh pelanggan setiap saat, ketersediaan program promosi khusus untuk pelanggan, pegawai mengucapkan selamat datang terima kasih dan permohonan maaf, perusahaan berusaha menampung aspirasi Berdasarkan hasil triangulasi, ASS5 sudah sesuai harapan pelanggan dan tidak menjadi keluhan manajemen PT Pos Indonesia. Oleh karena itu diperoleh rekomendasi akhir terhadap 16 atribut kebutuhan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan perusahaan untuk mengembangkan layanan SOPP Pospay, yaitu perusahaan menyediakan loket khusus layanan Pospay, memasukan materi tentang kebersihan dan kerapihan kantor pos di setiap evaluasi rutin setiap bulan, mengadakan lomba di internal PT Pos Indonesia Kota Bandung tentang lomba kebersihan dan kerapihan kantor pos, perawatan dilakukan secara rutin, menjadi topik bahasan saat evaluasi rutin bulanan, merekrut pegawai outsourcing, evaluasi penempatan kerja kepada pegawai yang akan bekerja di front office, teller menggunakan seragam khusus yang berbeda dengan pegawai back office, membuat sistem seperti layanan weselpos yang mempunyai layanan notifikasi melalui SMS, kantor pos yang masih menggunakan modem GPRS diganti dengan Kabel LAN, memberikan arahan kepada pegawai saat tidak berhasil, membuat display atau tulisan khusus di setiap kantor pos mengenai media informasi online yang dimiliki, memberikan pelatihan kepada pegawai selama dua kali dalam setahun, melakukan pengawasan rutin kepada pegawai yang bekerja di front office, melakukan evaluasi setiap bulannya sampai menjadi sebuah kebiasaan dalam bekerja, membuat tulisan area ini dilengkapi dengan kamera pengawas disetiap dinding kantor pos, melakukan pengumpulan data pelanggan Pospay, membuat program pelatihan spiritual yang dikaitkan dengan pelayanan pelanggan, menetapkan jumlah admin beserta program rancangan kerja admin layanan media online, menyediakan fitur live chat di website yang dapat melayani komunikasi dengan cepat selama 24 jam, membuat program promosi mingguan, membuat program promosi yang skalanya hanya regional, memberikan reward kepada teller terbaik yang diberikan setiap 3 bulan sekali, membuat program setiap bulannya untuk menampung aspirasi pelanggan dengan cara mewajibkan pelanggan mengisi aspirasi atau keluhan sebelum melakukan, menyediakan kotak saran disetiap kantor pos dilengkapi dengan alat tulis dan kertas untuk menuliskannya, membuat program berhadiah bagi pelanggan yang menuliskan aspirasi dan keluhan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA [1] Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. (2011). Service, Quality, and Satisfaction. Edisi ke-3. Yogyakarta: Andi. [2] Young, John O. (2000). Marketing Management: Customer Needs Analysis. California: Sage Publication. [3] Tjiptono, Fandy. (2000). Manajemen Jasa. Edisi Pertama. Andi Offset, Yogyakarta. [4] Pawitra, Theresia A., dan Tan, Kay C., (2003). Tourist Satisfaction in Singapore Perspective from Indonesian Tourist. Managing Service Quality, 13(5), pp.399-411. [5] Baki, Birdogan, Basfirinci, C.S., Cilingir, Zuhal, dan AR Murat, Ilker, (2009). An Application of Integrating SERVQUAL and s Model into QFD for logistics services. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics, 21(1), pp.106-126. [6] Bungin, Burhan. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada [7] Putro, Danar Adityo. (2012). Analisis Kebutuhan Layanan Money Remittance Delima di Kota Bandung. Tugas Akhir Universitas Telkom. 64 Menggunakan Servqual, Model, dan Teknik Triangulasi