I Pendahuluan 1.1 Latar elakang Pondasi meruakan elemen bangunan ang berfungsi untuk menalurkan semua beban ang bekerja ada struktur tersebut ke dalam tanah, samai kedalaman tertentu aitu samai laisan tanah keras. ie ondasi ang sering digunakan dalam embangunan ang memiliki laisan tanah keras ang cuku dalam, dan kedalamanna bervariasi antara 10-20 m dibawah ermukaan tanah, maka ondasi ang akan digunakan adalah tie ondasi dalam. Dalam hal ini ondasi ang akan dibahas adalah ondasi tiang ancang. Pondasi tiang ancang terdaat 2 macam akni ondasi tiang ancang dengan keala bebas, dan ondasi tiang ancang dengan keala terjeit. eban lateral dan momen daat bekerja ada ondasi tiang akibat gaa gema, gaa angin ada struktur atas, dan beban static. isalna tekanan aktif ada tanah abutment jembatan atau ada soldier ile, tumbukan kaal dan lain-lain. Dalam erhitungan ondasi tiang ancang terdaat 3 metode erhitungan ang daat digunakan dalam menghitung. Yakni metode rinch ansen, roms, dan metode Reese dan atlock.
II Landasan eori 2.1 eban lateral ada ondasi tiang eban lateral dan momen daat bekerja ada ondasi tiang akibat gaa gema, gaa angin ada struktur atas, dan beban static. isalna tekanan aktif tanah ada abutment jembatan atau ada soldier ile, tumbukan kaal, dan lain-lain. eban lateral ang diijinkan ada ondasi tiang dieroleh berdasarkan salah satu dari 2 kriteria: 1. eban lateral ijin ditentukan dengan membagi beban ultimit dengan suatu factor keamanan. 2. eban lateral ditentukan berdasarkan defleksi maksimum ang diijinkan. etode analisis ang daat digunakan adalah : 1. etode roms 2. etode rinch-ansen 3. etode Reese atlock Penentuan Kriteria iang Pendek dan Panjang Pada tanah lemung teguh ang over consolidated, modulus subgrade tanah (Ks) umumna diasumsi konstan terhada kedalaman tanah. Faktor kekauan R untuk menentukan tiang endek atau anjang. Dimana : E I Ks = modulus elastisitas tiang (ton/m2) = momen inersia (m4) = modulus subgrade tanah dalam arah horizontal (ton/m3) = diameter atau sisi tiang (m) edangkan ada tanah lemung ang terkonsolidasi normal dan tanah berbutir kasar, nilai modulus subgrade umumna meningkat terhada kedalaman, sehingga digunakan kriteria lain aitu:
Dimana : E I Ƞh = modulus tiang = momen inersia tiang = modulus variasi Kriteria tiang endek atau anjang ditentukan berdasarkan nilai R atau ang telah dihitung dan ditunjukan dalam table berikut ini : Jenis iang Kaku (Pendek) Elastis (Panjang) odulus anah L 2 L 2 R L 4 L 0.35 R 2.2 etode nalisis Pondasi iang 2.2.1 etode rinch ansen etode ini berdasarkan teori tekanan tanah dan memiliki keuntungan karena daat diterakan baik ada tanah homogen, tanah dengan c-ø dan tanah berlais, tetai hana berlaku untuk tiang endek dalam solusina membutuhkan cara coba-coba untuk medaatkan titik rotasi dari tiang. ahanan ultimit tanah ada suatu kedalaman dihitung dengan menggunakan ersamaan: Dimana Kc dan Kq meruakan fungsi Ø dan /D, ang ketentuanna seerti ada gambar berikut.
2.2.2 etode roms etode erhitungan ini menggunakan teori tekanan tanah ang disederhakan dengan mengangga bahwa seanjang kedalaman tiang, tanah mencaai nilai ultimit. Keuntungan metode roms : Daat digunakan ada tiang anjang mauun tiang endek. Daat digunakan ada kondisi keala tiang terjeit mauun bebas Kerugian metode roms : ana berlaku untuk laisan tanah ang homogen, aitu tanah lemung saja atau tanah asir saja. idak daat digunakan ada tanah berlais. roms membedakan antara tiang endek dan anjang serta membedakan osisi keala tiang bebas dan terjeit. etode roms untuk kondisi tiang endek Keala iang ebas (Free ead) Untuk tiang endek (L/ 2), ola keruntuhan ang mungkin terjadi dan distribusi dari tahanan ultimit tanah ditunjukan oleh gambar berikut:
Pada tanah butir kasar atau asiran, titik rotasi diasumsikan berada didekat ujung tiang, sehingga tegangan ang cuku besar ang bekerja didekat ujung (Gbr 4b) daat diganti dengan sebuah gaa terusat. Dengan mengambil momen terhada kaki tiang dieroleh : omen maksimum dieroleh ada kedalaman o, dimana : [ ] ubungan diatas daat dinatakan dengan chart ang menggunakan suku tak berdimensi L/D terhada seerti terlihat ada Gambar berikut ini: Pada tanah lemung, momen maksimum diberikan untuk dua rentang kedalaman, aitu:
Dan harga 0 dinatakan sebagai berikut : untuk 1.5+ 0 untuk L 0 olusi erhitungan diberikan ada gambar 5, dimana dengan mengetahui rasio L/ dan e/ maka akan dieroleh nilai u/(cu 2 ); sehingga u daat dihitung. Keala iang ejeit (Fied ead) ekanisme keruntuhan ang mungkin terjadi dan distribusi dari tahanan tanah daat dilihat dari gambar berikut : Pada tanah asir maka kaasitas lateral dan momen maksimum dinatakan sebagai berikut : Untuk tanah lemung, kaasitas lateral dan momen maksimum adalah sebagai berikut eerti halna ada kondisi keala tiang bebas, maka untuk kondisi keala tiang terjeit, solusi grafis juga diberikan berua chart dengan suku tak berdimensi dengan L/ sebagaimana terlihat ada gambar 5.a dan 5.
etode roms untuk kondisi tiang anjang Keala iang ebas (Free ead) ekanisme keruntuhan ang mungkin terjadi dan distribusi dari tahanan tanah daat dilihat ada gambar berikut. Pada tanah asir, karena momen maksimum terletak ada titik dengan gaa geser sama dengan nol, maka momen maksimum dan gaa ultimit lateral daat dihitung sebagai berikut : Dengan nilai [ ] Dengan nilai [ ] Dimana u adalah momen kaasitas ultimit dari enamang tiang Nilai u daat dihitung dengan menggunakan chart hubungan antara nilai terhadaa nilai seerti ada gambar 8. Untuk tanah lemung maka digunakan ersamaan seerti ada tiang endek aitu dimana nilai Dengan mengetahui nilai maka nilai daat ditentukan dari gambar 8.b dan harga u daat dieroleh.
Keala iang erjeit (Fied ead) ekanisme keruntuhan ang mungkin terjadi dan distribusi dari tahanan tanah daat dilihat ada gambar berikut. omen maksimum dan gaa ultimit lateral daat dihitung dengan menggunakan ersamaan :
[ ] edangkan untuk tanah lemung daat digunakan ersamaan dengan nilai Untuk erhitungan kaasitas lateral ultimit, maka untuk kondisi keala tiang terjeit, Gbr 8.a daat digunakan untuk tanah asir, sedangkan untuk tanah lemung digunakan Gbr 8.b 2.2.3 etode Reese & atlock Disaming kaasitas lateral ultimit sebagai kriteria desain, daat ula digunakan defleksi lateral ijin. etode ang digunakan adalah Reese & atlock ang menggunakan endekatan reaksi subgrade. Perilaku tiang tersebut daat dinatakan dengan ersamaan : olusi umum dari ersamaan tersebut ditunjukan dengan ersamaan: Dimana : X L Kh = kedalaman dibawah ermukaan tanah = faktor kekakuan = anjang tiang = h. = modulus reaksi subgrade horisontal = diameter tiang atau sisi tiang = kekakuan tiang
= beban lateral ang diterima oleh keala tiang Persamaan-ersamaan berikut ini daat digunakan untuk menghitung defleksi, momen, sloe, gaa geser, dan reaksi tanah, sebagai berikut : arga-harga, s, m, v,,, s, m, v,, daat dilihat ada tabel 2 dan tabel 3. Keala iang erjeit (Fied ead) Pada tiang dengan keala terjeit, harga sloe di keala tiang adalah nol, oleh karena itu ersamaan menjadi: 2 2 b m 2 3..
Dengan mengambil harga s dan s dari tabel 2 dan tabel 3 maka untuk =0 dieroleh: Dengan demikian untuk erhitungan defleksi momen dan erlawanan tanah daat digunakan rumus sebagai berikut : C C C m 3
III Pembahasan 3.1 Pembahasan eori Dalam erhitungan embebanan lateral ada tiang ancang daat digunakan 3 metode analisis, akni metode rinch ansen, metode roms, metode Reese & atlcok. Dimana didalam metode rinch ansen kita daat menggunakanna untuk menghitung tiang ancang dalam berbagai kondisi tanah, hana saja hal ini khusus untuk tiang endek, dan tekanan tanah ultimitna daat dihitung dengan rumus: Dimna nilai Kq dan Kc daat dieroleh dari Gbr 3.a dan Gbr 3.b. sedangkan dalam metode roms kita daat menghitung tiang anjang dan tiang endek akan tetai kita tidak daat mengalikasikanna ada tanah ang berbeda-beda, metode roms ini hana daat digunakan dalam tanah ang homogen. Yakni tanah lemung saja atau tanah asir saja. Dalam metodena roms membedakan antara tiang bebas dan tiang keala terjeit Untuk tiang endek keala bebas ada tanah asir berlaku rumus: ; [ ] ; dan. edangkan momen maksimum ada tanah lemung daat dihitung dengan rumus : 1.5+o dan untul L-o ;. untuk Untuk tiang endek keala terjeit ada tanah asir berlaku rumus : ; dan. Dan untuk tiang keala terjeit ada tanah lemung berlaku rumus : dan Untuk tiang anjang keala bebas berlaku rumus ada tanah berasir berlaku rumus: ; [ ] ;. Dan untuk [ ] tanah lemung berlaku rumus : ; dan untuk nilai u daat dieroleh dari Gbr 8.a dan Gbr 8.b. Untuk tiang anjang keala terjeit ada tanah berasir berlaku rumus sebagai berikut : ; ; [ ] dan untun tanah lemung berlaku rumus sebagai berikut : ; dan Pada metode Reese & atlock disaming kaasitas lateral ultimit sebagai kriteria desain, daat ula digunakan defleksi lateral ijin. etode ang digunakan adalah Reese & atlock ang menggunakan endekatan reaksi subgrade.
Perilaku tiang daat dirumuskan sebagai berikut : dan solusi umum untuk ersamaan tersebut adalah : dan ersamaan-ersamaan berikut ini daat digunakan untuk defleksi, momen, sloe, gaa geser, dan reaksi tanah, sebagai berikut. arga-harga, s, m, v,,, s, m, v,, daat dilihat ada tabel 2 dan tabel 3. Dan untuk keala tiang terjeit berlaku rumus Dengan mengambil harga s dan s dari tabel 2 dan tabel 3 maka untuk =0 dieroleh: Dengan demikian untuk erhitungan defleksi momen dan erlawanan tanah daat digunakan rumus sebagai berikut : 2 2 b m 2 3.. C C C m 3