BAB I PENDAHULUAN. Kualitas lembaga pendidikan dan kurikulum yang digunakan menjadi. lulusan tersebut akan memiliki profesionalitas yang baik pula.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan gedung-gedung saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

HMP Architects adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam jasa perancangan arsitektur yang didirikan oleh Bapak Heru Mudito Prasetyo. Didasari d

BAB I PENDAHULUAN. interior telah mengalami banyak perkembangan dan permintaan desain yang semakin

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN ETIKA PROFESI PRAKTIK ARSITEKTUR I-1 BAB I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) TEKNIK MESIN PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi ini bukanlah sekedar lembaga kursus biasa, tapi adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

1.2. Maksud dan Tujuan Praktek Profesi Maksud Praktek Profesi Tujuan Praktek Profesi

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INIDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. ibid 3 Profil Universitas Darussalam Gontor, Jawa Timur Dalam Angka 2013, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.

ANALISIS KURIKULUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB I PENDAHULUAN. Masa akhir anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh setiap mahasiswanya. Program tersebut adalah Kerja Praktik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah lama dilakukan dengan melaksanakan inovasi pada program

kesulitan tertentu, sehingga tahapan desain diakhiri dengan solusi terhadap kesulitan-kesulitan tersebut. Melalui penjelasan di atas, solusi desain me

PROGRAM STUDIS1 DESAIN INTERIOR SIKAP

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 2 (dua) orang Sarjana Arsitektur yaitu Ir. Muhammad Hasan (alm) dan Ir. M.

memenuhi semua Kriteria Akreditasi. Kriteria Akreditasi & Prosedur Evaluasi Akreditasi Akreditasi IABEE IABEE Pembelajaran (OBE).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengajaran matematika tidak sekedar menyampaikan berbagai informasi seperti aturan, definisi, dan prosedur untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN SPACE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN SIKAP

RELOKASI KAMPUS AKADEMI SENI DAN DESAIN INDONESIA DI SURAKARTA

PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN

SEKOLAH TINGGI DESAIN DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah

CAPAIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Ceramah Diskusi Problem Based Learning

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan sumber daya paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

1.4 Metodologi Penelitian

SEKOLAH TINGGI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI YOGYAKARTA Penekanan Desain Konsep Arsitektur Modern

PROGRAM DIPLOMA SATU, DIPLOMA DUA, DAN DIPLOMA TIGA DIPLOMA SATU DIPLOMA DUA DIPLOMA TIGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN

Rasional. Visi, Misi, dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PENEMUAN TERHAD AP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMP KELAS VIII PAD A POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROGRAM STUDIS1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SIKAP

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk mempelajari dan mengembangkan kompetensi diri serta memahami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekolah Desain Animasi dan Game Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan

Lampiran SM UB. (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja

Kompetensi Lulusan Jurusan Arsitektur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

STUDIO TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, dan maju di berbagai bidang, menuntut seseorang harus selalu up to date

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Seminar Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

Outline 0 PENDAHULUAN 0 PERENCANAAN UNTUK IMPLEMENTASI 0 PENGENDALIAN DAN PERAWATAN SOLUSI 0 TINDAK LANJUT IMPLEMENTASI MODEL

BAB I PENDAHULUAN. dipertanyakan orang, baik di kalangan para pakar pendidikan maupun di media

S1 Manajemen. Visi. Misi

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut,

tip.ub.ac.id Rumusan Hasil Workshop Peningkatan Daya Saing Global Lulusan PS Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Tekno

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh yang dapat dikatakan sangat signifikan terhadap

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI PEMBELAJARAN KOMPERHENSIF PADA MATAKULIAH MANAJEMEN USAHA BOGA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA PTBB FT UNY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA. Universitas Brawijaya, 2008 All Rights Reserved

BAB II TINJAUAN UMUM KONSULTAN INTERIOR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kualitas lembaga pendidikan dan kurikulum yang digunakan menjadi tolak ukur kualitas dari lulusannya. Kompetensi lulusan yang baik dari lembaga pendidikan yang terpercaya pula, tentu akan memberikan peluang bidang kerja yang lebih luas dan lebih baik. Karena dianggap kompetensi lulusan tersebut akan memiliki profesionalitas yang baik pula. Dalam perkembangan dunia pendidikan, salah satu bidang pendidikan yang semakin dilirik oleh masyarakat adalah pendidikan di bidang seni. Tidak dapat dipungkiri bahwa bidang kerja di area seni beberapa tahun sebelumnya tidak mendapat perhatian yang cukup baik, karena orang tua cenderung tidak yakin dengan peluang dan bahwa bidang tersebut dapat mendukung hidup secara finansial bagi anak-anaknya. Pada perkembangannya, pendidikan seni secara profesional juga turut mengembangkan karakter bangsa melalui karya-karya seni anak bangsa yang kian membanggakan pula. Hal tersebut berlaku bukan hanya pada hasil karya seni murni tetapi juga perkembangannya dalam karya desain dan arsitektur. Dalam bidang desain, salah satu yang terus meningkat perkembangan dalam bidang pendidikannya adalah Desain Interior. Pendidikan desain interior merupakan salah satu program pendidikan desain dimana mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 1

diberi bekal pengetahuan tentang ruang dalam dimana manusia tinggal dan menjalankan aktivitasnya. Dalam sistem pengetahuan ini beragam persoalan yang muncul berupa kebutuhan-kebutuhan akibat aktivitas manusia di dalam ruang, baik sebagai makhluk individu maupun sosial, dikaji dan dicari solusinya. Kesadaran dan kepekaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap keberadaan profesi interior ini, menuntut adanya suatu upaya yang lebih serius untuk menunjukkan eksistensinya, baik itu dalam lingkup lokal maupun internasional. Pergeseran-pergeseran nilai sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi tidak bisa tidak akan senantiasa memberikan dampak yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan desain interior. Banyak sekali aspek yang dapat memberikan pengaruh yang signifikan dalam perkembangan dunia pendidikan desain interior, di antaranya adalah sebagai berikut : a. Global Issue masyarakat Dalam aspek ini hal-hal yang menyangkut dengan standar-standar internasional menjadi salah satu acuan dan bahan pertimbangan untuk menentukan kompetensi yang bagaimana dan seperti apa yang diperlukan dalam persaingan tingkat global. Disisi lain isu-isu fenomenal yang muncul dimasyarakat, baik itu isu lokal ataupun global, yang menyangkut aspek-aspek ekonomi, sosial, budaya, teknologi juga menjadi faktor-faktor yang ikut memberikan kontribusi terhadap penyusunan materi kuliah. Termasuk di dalamnya masyarakat itu sendiri. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 2

b. Dunia Pendidikan Aspek pendidikan dan pengajaran pun tak luput dari kajian. Baik itu dengan memanfaatkan beberapa perguruan tinggi di luar negeri yang cukup baik sebagai referensi pendidikan dan pengajaran ataupun melakukan pengkajian kembali tentang apa yang telah dilakukan oleh program studi interior selama ini dalam bidang pendidikan dan pengajaran. c. Dunia Profesi Dunia kerja pun tak luput dari kajian tersendiri yang menjadi pertimbangan penting dalam penyusunan kurikulum. Mulai dari tingkat regional (asosiasi profesional di Indonesia) hingga internasional (IFI dan APSDA). Lulusan pendidikan desain interior diharapkan memiliki kompetensi yang mencakup bidang-bidang sejarah, psikologi, sosial, budaya, lingkungan hidup, ergonomi, teknologi material dan konstruksi, fisika bangunan, teknik bangunan, ekonomi, manajemen pemasaran dan produksi, teori dan metodologi desain serta estetika. Selain itu lulusan diharapkan memiliki kompetensi yang bersifat skill, diantaranya adalah problem solving skill, technical drawing skill, komunikasi verbal, komunikasi visual maupun tekstual, dan research skill. Lebih jauh lagi untuk dapat berkompeten dalam bidang desain interior, seorang lulusan pendidikan desain interior harus Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 3

memiliki pemahaman dan kesadaran yang baik mengenai etika profesi, etos kerja serta sikap sosial dan budaya. Kompetensi-kompetensi tersebut harus dipenuhi sehingga seorang lulusan desain interior nantinya diharapkan dapat menjalani keprofesian dan menjawab permasalahan kebutuhan manusia yang dijawab melalui ide-ide desain yang baik. Untuk menyampaikan ide-ide atau gagasan tersebut, seorang desainer membutuhkan sebuah media visual yang mudah dipahami oleh semua pihak terutama orang awam. Salah satu mata kuliah yang diajarkan dalam pendidikan desain interior yang dapat memberikan kemampuan dalam menterjemahkan ide-ide atau gagasan secara visual kepada pemberi tugas atau klien nantinya adalah mata kuliah Gambar Teknik, dimana mata kuliah tersebut mengembangkan kemampuan technical drawing yang merupakan salah satu kompetensi pokok lulusan pendidikan desain interior. Gambar Teknik merupakan salah satu media bagi desainer untuk menyampaikan gagasannya kepada pemberi kerja, kepada calon pelaksana maupun pihak yang terkait dan berkepentingan, meliputi gagasan visual, proses pembuatan dan fungsi benda. Maka Gambar Teknik besar peranannya dalam proses penyampaian gagasan dari bidang-bidang yang bersinggungan dengan desain atau perencanaan atau perancangan, sehingga klien tersebut dapat memiliki bayangan tentang rancangan yang akan dibuat oleh desainer dan juga dapat dipahami dan dilaksanakan oleh pelaksana di lapangan atau kontraktor. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 4

Pembelajaran Gambar Teknik pada pendidikan di Program Studi Desain Interior menjadi sangat penting karena menjadi dasar penyampaian pikiran calon desainer ini kepada klien mereka nantinya. Gambar Teknik pun diterapkan pada setiap tugas mata kuliah Perancangan Desain Interior I V, mata kuliah Mebel I III, dan mata kuliah lainnya yang membutuhkan penggambaran visual dari gagasan mahasiswa. Mata kuliah Gambar Teknik memiliki metode- metode penggambaran yang sudah baku secara internasional sehingga mahasiswa harus memahami secara tepat. Ada kalanya hal tersebut memberikan kesulitan tersendiri kepada para mahasiswa dalam memahami dan bahkan menerapkan apa yang sudah dipelajarinya ke dalam pembuatan gambar kerja pada tugas-tugas mata kuliah perancangan mereka. Ada pula beberapa mahasiswa yang kurang paham beranggapan bahwa mata kuliah tersebut sulit dan menakutkan. Hal ini tidak jarang justru membuat mahasiswa semakin tidak paham karena mereka cenderung untuk menghindari mata kuliah tersebut dan kepentingan untuk memahami kemampuan technical drawing menjadi terabaikan. Kurang pahamnya mahasiswa terhadap materi yang disampaikan dalam proses pembelajaran tentu saja akan berpengaruh kepada kompetensi mahasiswa tersebut ketika dia lulus, dan hasil output kompetensi yang diharapkan pengajar ataupun lembaga menjadi tidak tercapai. Dan karena mata kuliah ini bukan termasuk kuliah utama namun lebih sebagai pendukung mata kuliah yang bertujuan memberikan wawasan untuk kemampuan skill, maka nilai yang buruk pada mata kuliah ini tidak dapat mempengaruhi kelulusan mahasiswa. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 5

Sebagai hasil akhir, tentu saja, lulusan yang dihasilkan belum memenuhi kompetensi yang diharapkan dalam keprofesian Desain Interior. Hal ini dapat diketahui melalui penelitian kepada beberapa lembaga konsultan Desain Interior ataupun lembaga kerja lainnya yang mempekerjakan para lulusan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk melihat sejauh mana mata kuliah Gambar Teknik yang telah dipelajari oleh mahasiswa memberi hasil yang dapat diimplementasikan dalam keprofesian desain interior, terutama penerapannya dalam hubungan lulusan dengan stake holder. Aspek-aspek yang menjadi pokok kajian adalah Strategi Pembelajaran di program studi Desain Interior khususnya mata kuliah Gambar Teknik serta kompetensi yang diharapkan dari lulusan S1 Program Studi Desain Interior dalam keprofesian desain interior di dunia kerja. Berkaitan latar belakang dan fenomena di atas mengenai Gambar Teknik, maka penulis menjadikan permasalahan tersebut menjadi fokus dalam penelitian tesis ini. Fokus masalah tersebut juga berhubungan dengan studi yang selama ini penulis jalani secara profesional, yakni dalam disiplin desain, khususnya Desain Interior. Dengan demikian judul penelitian ini adalah Pembelajaran Gambar Teknik yang Ber-orientasi pada Keprofesian Desain Interior di Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 6

B. FOKUS MASALAH PENELITIAN Berdasarkan analisa latar belakang dan fenomena yang telah diuraikan mengenai Gambar Teknik Ber-orientasi Keprofesian Desain Interior, maka terdapat beberapa masalah yang dapat diangkat yakni mengenai pembelajaran dikaji dari sisi strategi dan orientasi, yang dapat mendukung mata kuliah Gambar Teknik. Namun dengan berbagai keterbatasan waktu dan dana, maka fokus penelitian akan diarahkan pada Strategi Pembelajaran Gambar Teknik Berorientasi Keprofesian Desain Interior di Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Nasional. Dengan demikian fokus penelitian ini adalah: Apa, Mengapa dan Bagaimana Pembelajaran Gambar Teknik yang Berorientasi pada Keprofesian Desain Interior di Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Nasional. Fokus penelitian ini akan diuraikan dalam tiga pertanyaan penelitian, yakni: 1. Pembelajaran Gambar Teknik seperti apakah yang dilakukan di ITB dan ITENAS, yang ber-orientasi pada keprofesian Desain Interior? 2. Mengapa strategi pembelajaran Gambar Teknik perlu diimplementasikan dalam mencapai kompetensi keprofesian Desain Interior di ITB dan ITENAS? 3. Strategi bagaimana yang paling sesuai untuk diimplementasikan dalam pembelajaran Gambar Teknik di ITB dan ITENAS untuk mencapai kompetensi profesi Desain Interior? Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 7

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Menganalisis kepentingan-kepentingan pembelajaran Gambar Teknik yang ber-orientasi pada keprofesian Desain Interior di ITB dan ITENAS. 2. Menemukan strategi dan orientasi pembelajaran Gambar Teknik yang diimplementasikan dalam mencapai keprofesian Desain Interior di ITB dan ITENAS. 3. Menyusun rancangan strategi pembelajaran Gambar Teknik yang dianggap sesuai dengan kompetensi profesi Desain Interior. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Akademik, yakni penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang konsep pendidikan seni, khususnya desain interior berkenaan dengan pembelajaran Gambar Teknik yang ber-orientasi pada keprofesian desain interior. 2. Manfaat Praktis, yakni memberikan input bagi tiga pihak, yakni (a) praktisi pendidikan seni di perguruan tinggi berkenaan dengan Pembelajaran Gambar Teknik ber-orientasi pada keprofesian desain interior; (b) bagi masyarakat dan stake holder di bidang yang berhubungan dengan desain interior yaitu Konsultan Desain; dan (c) bagi pemerintah pusat dalam mengambil kebijakan berkenaan dengan pendidikan seni di perguruan tinggi tentang desain interior. 3. Manfaat Penelitian, yakni sebagai bahan referensi bagi peneliti atau kajian pembelajaran dalam pendidikan seni dan desain khususnya. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 8

E. METODE PENELITIAN 1. Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang secara khusus mendeskripsikan strategi dan orientasi pembelajaran Gambar Teknik di ITB dan ITENAS. Pemaparan secara deskriptif tersebut diperoleh melalui studi literatur, wawancara dengan para staf pengajar dan mahasiswa dari Perguruan Tinggi Desain Interior di Bandung, dan wawancara dengan pengurus lembaga keprofesian dan konsultan desain interior, studi dokumen administrasi serta rekaman video kegiatan yang dilakukan di Program Studi Desain Interior yang dipilih. 2. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi Penelitian Perguruan tinggi dan biro konsultan yang dipilih berdomisili di Kota Bandung. Institut Teknologi Bandung terletak di jalan Ganesha no. 10, Bandung dan Institut Teknologi Nasional terletak di jalan PHH. Mustopa no. 23, Bandung. Subyek Penelitian Penelitian ini memilih subyek yakni para mahasiswa, staf pengajar dan data administrasi pembelajaran pada Program Studi Desain Interior dari dua Perguruan Tinggi Desain yaitu Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 9

Penelitian ini juga mewawancarai tiga biro konsultan yang berdomisili di Kota Bandung yang memiliki kualifikasi konsultan yang diakui oleh lembaga keprofesian Desain Interior, untuk mengetahui kompetensi yang diharapkan oleh para stake holder tersebut. 3. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur variable yang diteliti. Dalam penelitian deskriptif ini untuk mendapatkan data penelitian kualitatif yang akurat, peneliti akan lebih banyak menggunakan instrumen berupa lembar observasi/ pengamatan dan dokumentasi serta pedoman wawancara atau angket. 4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Observasi dilakukan dengan membuat catatan-catatan mengenai obyek yang diteliti, dilengkapi dengan rekaman melalui foto atau video. Data yang terkumpul disusun dan dideskripsikan secara sistematis melalui proses pemilahan sehingga data yang disampaikan hanyalah data yang dianggap dapat menjawab pertanyaan penelitian. Berdasarkan sumber informasi tersebut, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Teknik pengamatan atau observasi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 10

b. Teknik wawancara berstruktur c. Teknik studi dokumen 5. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan mengacu pada pertanyaan penelitian dan menjawabnya berdasarkan data hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang didapatkan dan kemudian diatur secara sistematis. Kemudian menatanya menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang akan dipelajari serta memutuskan apa yang akan peneliti laporkan dengan kerangka teori atau konsep sebagai landasan. Dan jika dirasa data belum lengkap dan perlu validasi, maka peneliti akan kembali mengumpulkan data yang dianggap kurang dari sumber primer. 6. Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab, kemudian setiap bab menerangkan lebih rinci di beberapa sub bab. Penjelasan rincian tiap bab adalah sebagai berikut: BAB I, berisikan tentang latar belakang persoalan yang dijadikan pokok bahasan pada penelitian ini, fokus permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, rancangan penelitian yang didalamnya menjelaskan tentang metoda penelitian yang digunakan, kerangka berfikir yang dilengkapi dengan skema tujuan penulisan dan pada akhir bab ini diakhiri dengan sistematika penulisan. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 11

BAB II, bagian ini secara khusus menjelaskan tinjauan pustaka. Penulis dengan khusus membahas landasan metode, konsep atau teori yang dijadikan dasar dalam penulisan tesis ini, yaitu mengenai: Konsep Budaya, Seni Rupa dan Desain; Konsep Desain Interior dan Gambar Teknik; Konsep Belajar dan Pembelajaran; dan Konsep Keprofesian Desain Interior. BAB III, menjelaskan tentang metodelogi penelitian yang digunakan untuk melaksanakan penelitian, termasuk mendeskripsikan waktu dan tempat serta data-data yang diperoleh, bagaimana proses pelaksanaan penelitian, hambatan dan masalahnya di lapangan. BAB IV, bagian ini berisikan segala data yang didapat dari lokasi penelitian dengan telah melalui proses penyeleksian yang berhubungan dengan obyek penelitian dan kemudian data tersebut dianalisa dan dikaitkan dengan landasan teori atau konsep yang telah disampaikan pada BAB II atau merupakan hasil diskusi antara data dan landasan teori atau konsep. BAB V, menjelaskan kesimpulan yang didapat dari hasil analisa data untuk kemudian ditambahkan rekomendasi apabila dibutuhkan bagi penelitian lanjutan. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 12