Ceramah Diskusi Problem Based Learning
|
|
- Teguh Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3
4 Mahasiswa mengetahui dan mengerti tata ajaran mata kuliah Perancangan Arsitektur 3. Mahasiswa memahami bacaan dari berbagai sudut pandang dengan menuangkannya dalam display berupa gambar, sketsa, ataupun diagram Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat berdiskusi Mahasiswa mampu memkan hasil analisisnya dengan runut, komunikatif, dan kreatif Pemahaman materi dan ketepatan dalam berargumentasi Kreativitas dalam mengolah data, ide, dan Manajemen waktu dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam Kecermatan menarik kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan Ceramah Diskusi Problem Based Learning Diskusi Asistensi/ Presentasi Problem Based Learning Pengantar pra kuliah: Tujuan, tata tertib dan rencana pelaksanaan studio. Materi pokok studio Perancangan Arsitektur 3. Prosedur, jadwal dan tata tertib Tugas 1A (Studi Literatur): Penjelasan mengenai tugas 1 dari dosen Pembagian kelompok Presentasi tugas 1 Mahasiswa di setiap kelompok memkan hasil pembacaan
5 Mahasiswa menemukan dan menganalisis dengan cermat preseden yang telah ditentukan dalam display berupa gambar, sketsa, ataupun diagram yang kemudian dikan sebagai penunjang studi literatur yang telah dilakukan sebelumnya Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat. Mahasiswa mampu memahami kondisi nyata tapak yang menjadi contoh kasus soal dan mengaitkannya secara Tingkat komunikatif dan kreativitas dalam Keaktifan dalam Ketajaman observasi dan kesahihan analisis Kecermatan dalam menarik Problem based learning materi yang telah diberikan Tugas 1B (Studi Preseden): Mahasiswa telah menentukan dan menganalisis dua buah preseden yang mengimplementasikan transit oriented development Mahasiswa memkan luaran Tugas 1B Setelah sesi diskusi berakhir, dosen memberitahukan persiapan kunjungan lapangan untuk tugas selanjutnya Persiapan Tugas 1C (Kesimpulan): Mahasiswa melakukan perjalanan dengan beragam moda transportasi
6 kritis pada bacaan serta preseden yang telaah ditelaah Mahasiswa mampu menarik kesimpulan dengan tepat bacaan, preseden, dan kondisi tapak yang telah ditelaah, sehingga dapat menjawab pertanyaan pada soal tugas yang diberikan Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat. kesimpulan suatu analisis Manajemen waktu dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam Pemahaman materi dalam berargumentasi Ketajaman dan kesahihan analisis Kecermatan dalam menarik kesimpulan suatu analisis Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Keaktifan dalam Diskusi Asistensi/ Presentasi Problem Based Learning Mahasiswa merekam pen galamannya dengan jeli, baik berupa dokumentasi, sketsa, ataupun video, untuk digunakan sebagai data analisis Tugas 1C Tugas 1C (Kesimpulan): Mahasiswa memkan luaran Tugas 1C dan saling memberikan pendapat Mahasiswa langsung merevisi dan mengembangkan analisisnya seusai
7 Mahasiswa mampu mendokumentasikan data fisik dan non-fisik tapak dengan akurat dan cepat Mahasiswa mampu menganalisis data tapak yang didapat dalam media gambar Mahasiswa mampu memahami aksesibilitas, konektivitas, lokalitas, perencanaan dan peraturan pada tapak, serta menganalisisnya dalam beragam media dengan cermat, runut, dan kreatif Mahasiswa mampu menghargai pendapat Ketajaman observasi kondisi tapak dan kesahihan analisis Kecermatan dalam menarik kesimpulan suatu analisis Manajemen waktu dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam Ketajaman dan kesahihan analisis Kecermatan dalam menarik kesimpulan suatu analisis Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Keaktifan dalam Problem based learning Diskusi Asistensi/ Problem based learning Persiapan Tugas 2A: Sebelum ke lapangan mahasiswa sudah melakukan desktop study terkait tapak yang akan dianalisis Mahasiswa mengunjungi kembali tapak untuk mengambil data yang lebih mendetail, sehingga sahih untuk dianalisis Tugas 2A (Analisis Konektivitas, Aksesibilitas,Peraturan dan Perencanaan Tapak, Lokalitas): Mahasiswa memkan luaran Tugas 2A dan saling memberikan pendapat Mahasiswa langsung merevisi dan mengembangkan
8 kawan-kawan lain saat. Mahasiswa mampu memahami kondisi fisik tapak (iklim, vegetasi, wajah bangunan dan kualitas ruang sekitarnya) dan aktivitas manusia di sekitarnya, serta menganalisisnya dalam beragam media dengan cermat, runut, dan kreatif Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat. Mahasiswa mampu menyimpulkan hasil analisis tapak dengan tepat dan mengaitkannya dengan hasil studi literatur dan preseden dalam beragam media Ketajaman dan kesahihan analisis Kecermatan dalam menarik kesimpulan suatu analisis Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Keaktifan dalam Ketajaman dan kesahihan analisis Kecermatan dalam menarik kesimpulan suatu analisis Diskusi Asistensi/ Problem based learning Diskusi Asistensi/ Problem based learning analisisnya seusai Tugas 2B (Iklim, Kontur, Vegetasi, Aktivitas Aktor, dan Kualitas Ruang Eksisting): Mahasiswa memkan luaran Tugas 2B dan saling memberikan pendapat Mahasiswa langsung merevisi dan mengembangkan analisisnya seusai Tugas 2C (Sintesis Keseluruhan Analisis Tapak): Mahasiswa memkan luaran Tugas 2C dan saling memberikan pendapat
9 Mahasiswa mampu menentukan isu spesifik dengan tepat untuk direspons dalam bentuk perancangan arsitektur (individu) Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Keaktifan dalam dan kreativitas dalam Keaktifan dalam Mahasiswa langsung merevisi dan mengembangkan analisisnya seusai Mahasiswa mampu membuat konsep rancangan yang tepat sasaran, transit oriented, dan ekologis sebagai respons isu tapak yang telah ditilik Mahasiswa mampu memkan gagasan rancangannya dalam berbagai media dengan cermat, komunikatif, runut, dan kreatif Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Keaktifan dalam Ceramah Diskusi Asistensi/ Problem based learning Persiapan Tugas 3 (Konsep, Organisasi dan Program Ruang, Gubahan Massa dan Lansekap Rancangan): Dosen mengingatkan kembali luaran Tugas 3 sekaligus memberi pemicu rancangan Tugas 3A (Konsep Rancangan): Mahasiswa memkan
10 Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat Mahasiswa mampu mengembangkan konsepnya menjadi ruang rancangan yang tepat guna dan memiliki kapasitas yang sesuai Mahasiswa mampu memkan gagasan rancangannya dalam berbagai media dengan cermat, komunikatif, runut, dan kreatif Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Keaktifan dalam Ceramah Diskusi Asistensi/ Problem based learning luaran Tugas 3A dan saling memberikan pendapat Mahasiswa langsung merevisi dan mengembangkan analisisnya seusai Tugas 3B (Organisasi dan Program Ruang): Mahasiswa memkan luaran Tugas 3B dan saling memberikan pendapat Mahasiswa langsung merevisi dan mengembangkan analisisnya seusai
11 Mahasiswa mampu mengembangkan konsep dan program ruang yang telah dirumuskan menjadi satu gubahan massa dan lanskep bangunan Mahasiswa mampu memkan gagasan rancangannya dalam berbagai media dengan cermat, komunikatif, runut, dan kreatif Mahasiswa mampu mengembangkan konsep dan program ruang yang telah dirumuskan menjadi satu gubahan massa bangunan Mahasiswa mampu memkan Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Keaktifan dalam Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Ceramah Diskusi Asistensi/ Problem based learning Diskusi Asistensi/ Problem based learning Persiapan Tugas 3C (Gubahan Massa dan Lansekap): Workshop gubahan massa dengan material bekas Seusai workshop mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi bentuk massa bangunan dan lansekap Sebelum kuliah berakhir, mahasiswa memkan hasil eksplorasi gubahannya Tugas 3C (Gubahan Massa dan Lansekap): Mahasiswa memkan luaran Tugas 3C dan saling memberikan pendapat Mahasiswa langsung merevisi dan
12 gagasan rancangannya dalam berbagai media dengan cermat, komunikatif, runut, dan kreati Keaktifan dalam mengembangkan analisisnya seusai Mahasiswa mampu menyusun bahan ide rancangannya dengan sistematis, komunikatif, dan kreatif. Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Manajemen waktu dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam Ceramah Diskusi Asistensi/ Persiapan Ujian Tengah Semester: Workshop Mixed Media untuk penyajian hasil rancangan awal
13 a. Mahasiswa mampu menyusun bahan ide rancangannya dengan sistematis, komunikatif, dan kreatif. Mahasiswa mampu memahami implementasi transit oriented development dan mengonsepkan rancangan bangunan bentang lebar yang transit oriented, ekologis, dan kontekstual Mahasiswa mampu memkan Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Manajemen waktu dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam Kecermatan menarik kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan Tingkat komunikatif dan kreativitas dalam mengemukakan ide Ketepatan dalam berargumentasi Diskusi Asistensi/Presentasi Presentasi Diskusi Persiapan Ujian Tengah Semester: Mahasiswa memkan seluruh revisi tugasnya agar mendapatkan masukan untuk karyanya Ujian Tengah Semester
14 proses perancangannya melalui media visual dan verbal dengan cermat, komunikatif, runut, serta kreatif Mahasiswa mampu menanggapi pendapat dari penguji sebagai masukan dengan santun dan argumentasi yang baik Mahasiswa mampu memahami masukan dari penguji dan merevisi rancangannya dengan tepat Keaktifan dalam Kecermatan menarik kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan Kepekaan dalam mengevaluasi diri dan menentukan skala prioritas Keaktifan dalam Diskusi Asistensi/Presentasi Perbaikan Ujian Tengah Semester: Mahasiswa secara aktif melakukan asistensi dengan dosen untuk memperbaiki karyanya Sebelum kelas berakhir perbaikan dikumpulkan untuk dinilai
15 Mahasiswa mampu secara kreatif menentukan sistem struktur bentang lebar dan konstruksi yang sesuai dan ekologis untuk bangunan rancangannya Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat Mahasiswa mampu memahami beragam sistem struktur bentang lebar dan menentukan sistem yang tepat untuk bangunan rancangannya Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Keaktifan dalam Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Ceramah Diskusi Asistensi/ Ceramah Diskusi Asistensi/ Problem-based learning Persiapan Tugas 4 (Struktur dan Utilitas Bangunan): Dosen menjelaskan Tugas 4 dan memberikan pemicu Mahasiswa diberi kesempatan untuk menentukan konsep struktur sekreatif mungkin dalam beragam media Sebelum kelas berakhir mahasiswa harus memkan hasil penelusurannya Persiapan Tugas 4A (Struktur dan Konstruksi): Workshop struktur bentang lebar Setelah workshop mahasiswa mengeksplorasi struktur rancangannya Sebelum kelas berakhir, mahasiswa
16 Manajemen waktu dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam harus enunjukkan progress gambar struktur rancangannya Mahasiswa mampu menggambarkan sistem struktur bentang lebar dan detail konstruksi bangunannya dengan tepat Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Manajemen waktu dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam Diskusi Asistensi/Presentasi Tugas 4A (Struktur dan Konstruksi): Mahasiswa memkan luaran Tugas 4A dan saling memberikan pendapat Setelah mahasiswa langsung merevisi sistem struktur dan konstruksi rancangannya, serta mengembangkan sistem utilitas rancangannya
17 Mahasiswa mampu memahami guna utilitas yang ekologis pada rancangannya Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat Mahasiswa mampu secara kreatif menentukan sistem utilitas yang sesuai dan ekologis untuk bangunan rancangannya Mahasiswa mampu menggambarkan sistem dan detail utilitas bangunannya dengan tepat Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Manajemen waktu dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Manajemen waktu Ceramah Diskusi Asistensi/ Problem-based learning Diskusi Asistensi/Presentasi Persiapan Tugas 4B (Utilitas Bangunan): Workshop utilitas bangunan yang ekologis Setelah workshop mahasiswa menunjukkan progress gambar sistem dan detail utilitas pada rancangannya Tugas 4B (Utilitas Bangunan): Mahasiswa memkan luaran Tugas 4B dan saling memberikan pendapat Mahasiswa langsung merevisi sistem utlitas bangunannya dan mulai mengaitkannya
18 Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam dengan lansekap rancangannya Mahasiswa mampu memahami keterkaitan sistem utilitas yang digunakan dengan lansekap rancangannya Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Manajemen waktu dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam Ceramah Diskusi Asistensi/ Problem-based learning Persiapan Tugas 4C (Keterkaitan Utilitas dengan Lansekap): Workshop pemanfaatan air dan energi secara maksimal pada bangunan dan lansekap Setelah workshop mahasiswa menunjukkan progress gambar sistem utilitas pada lansekap rancangannya
19 Mahasiswa mampu secara kreatif menentukan sistem utilitas yang sesuai dan ekologis untuk lansekap rancangannya dan menggambarkannya dengan tepat, komunikatif serta kreatif Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat memahami beragam dan penentuan desain serta karakteristik material fasad yang ramah lingkungan Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Manajemen waktu dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Manajemen waktu Diskusi Asistensi/Presentasi Ceramah Diskusi Asistensi/ Problem-based learning Tugas 4C (Keterkaitan Utilitas dengan Lansekap): Mahasiswa memkan luaran Tugas 4B dan saling memberikan pendapat Mahasiswa langsung merevisi sistem utlitas bangunannya dan mulai mengaitkannya dengan lansekap rancangannya Workshop ragam desain dan fasade material Setelah workshop mahasiswa mulai merancang dan menentukan desain serta material fasad
20 dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam yang ramah lingkungan Mahasiswa mampu secara kreatif membuat fasade yang ekologis, baik dari segi desain maupun pemilihan material Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Manajemen waktu dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam Diskusi Asistensi/Presentasi Tugas 5A (Desain & Material Fasad) Mahasiswa memkan luaran Tugas 5A dan saling memberikan pendapat Mahasiswa langsung merevisi desain fasade-nya dan mulai menentukan desain serta material interior ruang utama
21 Mahasiswa mampu memahami pengaruh desain interior bangunan publik terhadap perilaku penggunanya Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat Mahasiswa mampu secara kreatif membuat desain interior yang peka terhadap pengguna rancangannya Mahasiswa mampu menghargai pendapat kawan-kawan lain saat Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Manajemen waktu dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Manajemen waktu Ceramah Diskusi Asistensi/ Problem-based learning Diskusi Asistensi/Presentasi Persiapan Tugas 5B (Desain Interior): Kuliah mengenai pengaruh desain interior terhadap perilaku penggunanya Setelah kuliah mahasiswa mulai merancang dan menentukan desain interior ruang utama rancangannya Tugas 5B (Desain Interior): Mahasiswa memkan luaran Tugas 5B dan saling memberikan pendapat Mahasiswa langsung merevisi desain interior rancangannya dan mulai menyiapkan
22 dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam luaran Ujian Akhir Semester Mahasiswa mampu melengkapi hal-hal yang perlu direvisi dari tugastugas sebelumnya, sehingga layak untuk dkan Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Manajemen waktu dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam Ceramah Asistensi/Presentasi Diskusi Persiapan Ujian Akhir Semester: Workshop poster arsitektural Checklist persiapan Ujian Akhir Semester
23 Mahasiswa mampu melengkapi hal-hal yang perlu direvisi dari tugas-tugas sebelumnya, sehingga layak untuk dkan Mahasiswa mampu memkan gagasan rancangannya dalam berbagai media dengan cermat, komunikatif, runut, dan kreatif Pemahaman materi dalam berargumentasi Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Manajemen waktu dalam menentukan skala prioritas Keaktifan dalam Asistensi/ Diskusi Persiapan Ujian Akhir Semester: Mahasiswa memkan seluruh revisi tugasnya, khususnya dalam bentuk poster, agar mendapatkan masukan untuk karyanya Mahahasiswa Mahasiswa mampu memkan seluruh proses dan hasil rancangannya Ketajaman dan kesahihan analisis Kecermatan dalam menarik kesimpulan suatu analisis Kreativitas dalam dan Tingkat komunikatif Presentasi Diskusi Ujian Akhir Semester
24 dengan sistematis, komunikatif, dan kreatif Mahasiswa mampu menanggapi pendapat dari penguji sebagai masukan dengan santun dan argumentasi yang baik Keaktifan dalam
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
https://id.pinterest.com/pin/ /
https://id.pinterest.com/pin/290200769720178349/ PA 3, tentang apa? Mata kuliah ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menggunakan gagasan kreatifnya dalam memberikan solusi ruang kegiatan komunitas
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ARSITEKTUR ARC 205
mahasiswa memahami pentingnya analisis tapak dalam konteks lingkungan yang keberlanjutan data studi kasus Analisis studi kasus Kesimpulan keaktifan data studi kasus Analisis studi kasus Kesimpulan diskusi
Lebih terperinciARS-401 Perancangan Arsitektur 5
Satuan Acara Pembelajaran (SAP) ARS-401 Perancangan Arsitektur 5 Judul Mata Kuliah : Perancangan Arsitektur 5 Kode / SKS Penanggung Jawab Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum : ARS-401 / 6 sks :
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses
BAB III METODE PERANCANGAN Secara umum kajian perancangan dalam tugas ini, merupakan paparan dari langkah-langkah dalam proses merancang. Sedangkan analisis data dilakukan dengan metode berdasarkan logika,
Lebih terperinci2015 RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT KELAS ADI KOTA BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Kota Bandung merupakan kota pendukung dari Ibu Kota Indonesia yaitu Kota Jakarta. Selayaknya, Kota Bandung memiliki wajah kota yang harus dapat mengangkat
Lebih terperinciMODUL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UMA MODUL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR DIGUNAKAN UNTUK MK. STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I-V SHERLLY MAULANA, ST, MT 1/1/2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam
BAB III METODE PERANCANGAN Merancang sebuah Griya Seni dan Budaya Terakota sesuai dengan konsep dan teori yang diinginkan tidak terlepas dari metode perancangan. Metode perancangan merupakan paparan deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pendidikan Indonesia saat ini sedang mengalami penurunan. Dilansir dari data Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh United
Lebih terperinciDukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertambahan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi industri dan perdagangan merupakan unsur utama perkembangan kota. Kota Jakarta merupakan pusat pemerintahan, perekonomian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting saat ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek 1.1.1. Gagasan Awal Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting saat ini. Pendidikan yang berkualitas sangat bermanfaat untuk menentukan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Kajian perancangan dalam seminar ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau uraian secara sistematis
Lebih terperinciAKADEMI DESAIN VISUAL DI YOGYAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKADEMI DESAIN VISUAL DI YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : NUR SAWITRI
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan
BAB III METODE PERANCANGAN Sebuah Perancangan Pusat Rehabiltasi Pengguna Narkoba membutuhkan sebuah metode agar ide sebuah perancangan dapat diaplikasikan dengan baik. Berbagai sumber yang didapatkan akan
Lebih terperinciStudio Perancangan Arsitektur 3 Pertemuan 1. Ratna Safitri, ST., M.Ars. Irma Desiyana, S.Ars., M.Arch
Studio Perancangan Arsitektur 3 Pertemuan 1 Ratna Safitri, ST., M.Ars. Irma Desiyana, S.Ars., M.Arch contents Tujuan, tata tertib dan rencana pelaksanaan studio Materi pokok studio Perancangan Arsitektur
Lebih terperinciBAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di
BAB 3 METODA PERANCANGAN Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di kawasan Pantai Panjang Kota Bengkulu ini secara umum mencakup hal-hal sebagai berikut: 3.1 Ide Perancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan Rumah Susun pekerja ini menggunakan metode secara kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks permasalahan yang ada secara
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 06 KODE / SKS : KK / 4 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar
1 1. Pengantar Perkuliahan 1.1. Materi Pokok Studio Perancangan Arsitektur 6 Mahasiswa dapat menguraikan materi tugas perancangan arsitektur 4, yaitu : fungsi kegiatan mejemuk dan komplek dalam suatu kawasan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini banyak penelitian yang dilakukan, baik
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Metode perancangan ini banyak penelitian yang dilakukan, baik menggunakan metode penelitian yang bersifat analisa kuantitatif-korelatif, yaitu mencari
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : R1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 Untuk Tahun Akademik : 2016/2017 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jumlah Halaman : 27 halaman Mata Kuliah : Struktur Lanjutan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Dalam metode perancangan ini banyak proses yang dilakukan, baik menggunakan metode penelitian yang bersifat analisa kuantitatif-korelatif, yaitu mencari
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang
BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Metodologi perancangan dalam seminar ini yaitu berupa penjelasan dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan obyek perancangan
Lebih terperinciF-0653 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
F-0653 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Issue/Revisi : R1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jumlah Halaman : 14 halaman Mata Kuliah : Rancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ialah merupakan metode dalam sebuah perancangan. Yang hal ini bisa
BAB III METODE PERANCANGAN Mengembangkan, menciptakan, dan menentukan konsep dan teori dalam perancangan ialah merupakan metode dalam sebuah perancangan. Yang hal ini bisa diuraikan dengan mengumpulkan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Pendidikan menjadi sebuah kebutuhan mutlak dan primer saat ini. Sebelumnya, pendidikan hanya menjadi milik kalangan atas namun
1.1 Latar Belakang Pendidikan menjadi sebuah kebutuhan mutlak dan primer saat ini. Sebelumnya, pendidikan hanya menjadi milik kalangan atas namun saat ini peran pendidikan menjadi kebutuhan primer di berbagai
Lebih terperinciDR. IR. LALU MULYADI, MT BAYU TEGUH UJIANTO, ST., MT
DR. IR. LALU MULYADI, MT BAYU TEGUH UJIANTO, ST., MT INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG Jl. Bendungan Sigura-gura No. 2 Malang, telp. 0341-551431 fax. 0341-553015 Jl. Raya Karanglo Km. 2 Malang, telp.
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.
BAB III METODE PERANCANGAN Pada perancangan hotel resort dalam seminar ini merupakan kajian berupa penjelasan dari proses perancangan yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang didapat dari studi
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS
SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS Pertemuan Ke Sub dan TIK 1 1. Pengantar Perkuliahan 1.1. Materi Pokok Studio Perancangan Arsitektur 2 Mahasiswa dapat menguraikan materi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Proses merancang membutuhkan suatu metode atau runtutan langkah-langkah kerja untuk memudahkan perancang dalam mengembangkan idenya. Metode dalam merancang Balai Penelitian Infrastruktur
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang
BAB III METODE PERANCANGAN Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang dilakukan, baik menggunakan metode penelitian yang bersifat analisa kuantitatifkorelatif, yaitu mencari serta
Lebih terperinciF-0653 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
F-0653 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Issue/Revisi : R1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2016/2017 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jumlah Halaman : 14 halaman Mata Kuliah : Rancangan
Lebih terperinciSTUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR IV
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR IV GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) & SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) TAHUN AJARAN 2016 Koordinator: AVE HARYSAKTI,ST,MT JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Capaian (CP) CPL - PRODI S9 Menitikberatkan pola pembelajaran yang berimbang pada P3 konsep keilmuan dan praktek di lapangan. Proses Problem based learning dalam pembelajaran.
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. metode penelitian ini akan menguraikan secara terperinci bagaimana proses
BAB III METODE PERANCANGAN Hasil desain atau rancangan Arboretum Tanaman Hias Batu tentunya melalui sejumlah runtutan proses yang panjang mulai dari perlunya bangunan dirancang, pengumpulan data literatur,
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan merupakan penjelasan tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan perancangan pusat rehabilitasi medis pasca stroke di Malang. Sebelum melakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Dalam penentuan ide perancangan Kawasan wisata pantai Camplong menggunakan ayat Al-Qur an Surat Al-Baqarah Ayat 11: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam bab ini menjelaskan tentang Metode penjabaran deskriptif tentang alur dalam proses perancangan. Alur tersebut meliputi penjabaran dari latar belakang atau ide perancangan,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG
v DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL TUGAS AKHIR... PENGESAHAN... PERNYATAAN... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR DIAGRAM... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciDesa Mandiri Berbasis Ecovillage
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Revolusi industri yang terjadi pada tahun 1750-1850 menyebabkan terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. data dari sumber literatur hingga survey langsung obyek-obyek komparasi untuk
BAB 3 METODE PERANCANGAN Secara garis besar, metode perancangan ini menggunakan analisis secara kualitatif yang didasarkan pada logika dan argumentasi yang bersifat ilmiah dan rasional. Analisis kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam perancangan Museum Sejarah dan Budaya di Blitar, diuraikan dalam beberapa tahap sebagai berikut : Pertama, proses pencarían ide. Proses Pencarian
Lebih terperinciPengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini, akan dibahas mengenai, pengertian dan esensi judul, latar belakang munculnya gagasan atau ide dan judul, tujuan dan sasaran perencanaan dan perancangan, permasalahan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. Ide dan gagasan gagasan perancangan integrasi pasar tradisional
BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide dan gagasan gagasan perancangan integrasi pasar tradisional dengan ruang publik terbuka hijau muncul karena semakin banyak isuisu perkotaan yang saat ini
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan sebuah metode perancangan yang memudahkan perancang untuk mengembangkan sebuah ide perancangannya secara deskriptif.
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam perancangan Pusat Pengembangan Musik Tradisional Jawa Timur di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari
BAB III METODE PERANCANGAN Kajian perancangan ini adalah berupa penjelasan dari proses merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan,
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. masalah hal selanjutnya yang dilakukan ialah melakukan studi atau mencari data,
BAB III METODE PERANCANGAN Merancang Pusat Pembinaan dan Pemberdayaan Wanita diperlukan suatu metode yang sistematis. Perancangan ini diawali dengan identifikasi sebuah masalah yang akan dipecahkan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun,
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Perancangan Perancangan adalah adalah aktivitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya (http://ocw.gunadarma.ac.id). Terdapat bermacam-macam
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang Sea World Lamongan. Terdapat Identifikasikan permasalahan yang menjadi dasar utama perancangan untuk mewujudkan
Lebih terperinciJURUSAN ARSITEKTUR FTUP
TM-1 STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 7A JURUSAN ARSITEKTUR FTUP Koord. Atiek Untarti 1 TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Melatih mahasiswa merancang bangunan > sepuluh lantai dan juga bentang sedang/lebar dengan
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 Untuk Tahun Akademik : 2016/2017 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jumlah Halaman : Xx halaman Mata Kuliah : Perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG TPI (Tempat Pelelangan Ikan) merupakan suatu tempat yang mewadahi aktivitas nelayan melakukan lelang (transaksi jual beli) ikan hasil tangkapan dari laut kepada para
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode
BAB 3 METODE PERANCANGAN Dalam proses perancangan Pusat Olahraga Aeromodelling di Malang ini, metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode ini berisi tentang paparan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu keberlanjutan (sustainability) merupakan isu yang kian melekat dengan proses perencanaan dan perancangan lingkungan binaan. Dengan semakin rumitnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam Perancangan Wisma Atlet di Kota Surabaya menggunakan berbagai penelitian dan juga pengumpulan data dari masyarakat maupun pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Projek Gagasan awal. Projek akhir arsitektur berjudul Pusat Rekreasi dan Interaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Projek 1.1.1 Gagasan awal Projek akhir arsitektur berjudul Pusat Rekreasi dan Interaksi Biota Laut Endemik di Jepara merupakan pendekatan sebuah perancangan baru kompleks
Lebih terperinciRUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Khusus Bedah merupakan sebuah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Sebuah proses perancangan dibutuhkan sebuah metode untuk memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode deskriptif analisis adalah salah
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam
BAB III METODE PERANCANGAN Suatu proses perancangan membutuhkan suatu metode yang memudahkan bagi perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam Perancangan Pusat Dokumentasi
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ini sebelumnya dilakukan analisis-analisis terhadap aspek-aspek
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan perancangan redesain Lapas kelas I Malang ini. dalam melakukan perancangan ini sebelumnya dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam sebuah perancangan, dibutuhkan sebuah metode untuk memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode deskriptif analisis adalah salah satunya, metode ini berisi
Lebih terperinci1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Berbagai upaya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal ini, salah satu caranya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan
1 A. Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN Sebuah evolusi alamiah dari perkembangan teknologi adalah makin fleksibelnya orang bergerak. Dunia menjadi datar, tanpa batasan fisik dan segala sesuatu
Lebih terperinciKONSEP dan TEKNIK PENYAJIAN GAMBAR PADA PROYEK ARSITEKTUR KOTA (URBAN DESIGN)
KONSEP dan TEKNIK PENYAJIAN GAMBAR PADA PROYEK ARSITEKTUR KOTA (URBAN DESIGN) Pembahasan Poin-poin yang akan dibahas pada kuliah ini: 1 KONSEP 2 PRESENTASI GAMBAR 3 CONTOH PROYEK 1. Berisi KONSEP pengertian,
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : 3 Tanggal Berlaku : 30 Januari 2017 Untuk Tahun Akademik : 2016/2017 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jumlah Halaman : Xx halaman Mata Kuliah : Pranata
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam proses perancangan, dibutuhkan sebuah metode untuk memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode deskriptif analisis adalah salah satunya, metode ini berisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja praktik Pengaruh perkembangan era globalisasi yang semakin pesat membuat mahasiswa dituntut untuk bisa memahami banyak hal dengan mengikuti perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. TAHAPAN PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam perancangan Pusat Peragaan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, diuraikan dalam beberapa tahapan. Pertama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal dengan kepadatan penduduknya dengan berada ditingkat keempat. Angka kepadatan penduduk yang terus
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. ide/gagasan sampai dengan perumusan konsep perancangan.
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam proses perancangan, perlu adanya suatu metode yang akan memudahkan perancang dalam mengembangkan ide pemikiran. Metode perancangan berisi tentang paparan atau proses perancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Rancangan Ide rancangan Terminal Penumpang Pelabuhan di Paciran Lamongan ini merupakan fasilitas penyedia jasa layanan publik yang mampu menampung kegiatan berkumpulnya
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses
BAB 3 METODE PERANCANGAN Pada perancangan Malang Indie Culture Center sebagai wadah kreatifitas, apresiasi dan pengenalan komunitas indie ini metode perancangan berisi sebuah paparan deskriptif mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam redesain Terminal Arjosari Malang ini, menggunakan metode diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode diskriptif yaitu menggambarkan suatu
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 / 4 SKS
SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 / 4 SKS Pertemuan Ke Sub dan TIK 1 1. Pengantar Perkuliahan 1.1. Materi Pokok Studio Perancangan Arsitektur 1 Mahasiswa dapat menguraikan materi
Lebih terperinci: Arsitektur Penyusun : Ratna Safitri,S.T., M.Ars. Dr. SAHID, S.T.,M.T. Sks : 3 (tiga) Kelompok Mata Kuliah : MKMA Mata Kuliah Wajib
Mata Kuliah : Arsitektur Hijau Kode MK : ARC 303 Program Studi : Arsitektur Penyusun : Ratna Safitri,S.T., M.Ars. Dr. SAHID, S.T.,M.T. Sks : 3 (tiga) Kelompok Mata Kuliah : MKMA Mata Kuliah Wajib 1. Deskripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK 1.1.1. Gagasan Awal Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah sebuah perancangan baru hotel resort di kawasan Pantai Sepanjang, Gunungkidul,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi saat ini terus melakukan inovasi baru yaitu dengan menggunakan konsep ekonomi kreatif di mana yang menjadi penopang utama dalam konsep ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus memiliki kesiapan dalam menghadapi keprofesianalan pekerjaannya yang sesuai
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam Perancangan Pusat Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan berbagai penelitian dan juga pengumpulan data dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kota yang diminati oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan semakin banyaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang
Lebih terperinciUTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia termasuk dalam universitas yang bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Persaingan yang ketat di
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 13 halaman Mata Kuliah : Pengantar Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,
BAB III METODE PERANCANGAN Metode pada dasarnya diartikan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Penelitian adalah suatu penyelidikan dengan prosedur ilmiah untuk mengetahui dan mendalami suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Metode yang digunakan dalam perancangan Pusat Kegiatan dan Dokumentasi Arsitektur adalah dengan menjelaskan secara deskriptif mengenai obyek rancangan dan juga permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia dikenal sebagai negara yang penuh dengan keberagaman budaya dan pariwisata. Negara yang memiliki banyak kekayaan alam dengan segala potensi didalamnya, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas lembaga pendidikan dan kurikulum yang digunakan menjadi. lulusan tersebut akan memiliki profesionalitas yang baik pula.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kualitas lembaga pendidikan dan kurikulum yang digunakan menjadi tolak ukur kualitas dari lulusannya. Kompetensi lulusan yang baik dari lembaga pendidikan yang terpercaya
Lebih terperinciInstruksi Kerja MK. STUDIO PERENCANAAN WILAYAH LABORATORIUM PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KEBIJAKAN PUBLIK
Instruksi Kerja LABORATORIUM PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KEBIJAKAN PUBLIK Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang 2015 Instruksi Kerja Lab. Pengembangan Wilayah dan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. perancangan, dan konsep perancangan. Metode perancangan yang digunakan
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan dalam perancangan Taman Wisata Alam di Mlalo adalah mencangkup semua aspek yang berhubungan dengan ide perancangan, identifikasi masalah, teknik pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Dalam melakukan perancangan membutuhkan metode untuk mempermudah dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi survey obyek komparasi,
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. ide yang mendasari dilakukannya perancangan tersebut, hingga konsep rancangan
BAB III METODE PERANCANGAN Sebelum menuju pada sebuah output perancangan berupa hasil rancangan Pondok Pesantren Enterpreneur, harus melalui beberapa tahap terlebih dahulu. Tahap-tahap tersebut sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam Perancangan Kembali Taman Krida Budaya Sebagai Pusat Kreativitas Seni dan Budaya menggunakan berbagai penelitian dan juga pengumpulan
Lebih terperinciAsrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro atau yang biasa kita sebut UNDIP merupakan salah satu universitas ternama di Jawa Tengah yang berada di Kota Semarang. Berdiri sejak tahun 1956
Lebih terperinciKONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HABITAT SOSIAL
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HABITAT SOSIAL Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret Disusun oleh: AKBAR HANTAR ROCHAMADHON NIM. I 0208092
Lebih terperinciGARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP) SEMESTER B DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK USU
GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP) SEMESTER B 2014-2015 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK USU KODE MATA KULIAH : RTA 3225 NAMA MATA KULIAH : PERANCANGAN ARSITEKTUR 4 JUMLAH SKS : 8 SKS DESKRIPSI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan salah satu Universitas terkemuka di Indonesia serta termasuk ke dalam lima besar Universitas terbaik seindonesia, terletak di provinsi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial, yaitu bahwa manusia membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Begitu juga dengan
Lebih terperinci2016 BANDUNG SPORTS CLUB
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, pada perkembangannya tergolong cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode perancangan Metode merupakan sebuah strategi atau cara yang dapat mempermudah dalam mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga dalam proses perancangan membutuhkan
Lebih terperinci(4) BENTUK PEMBELAJARAN
RENCANA PMBELAJARAN MATAKULIAH : Desain Mebel II SEM : IV KODE : SKS : 3 JURUSAN : DESAIN DOSEN : Siti Badriyah, S.Sn, M.Hum KOMPETENSI : Setelah menempuh matakuliah ini mahasiswa dapat merancang property
Lebih terperinci