BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kualitatif. Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan membahas tentang Strategi Produksi Program Reality

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jenis metode analisis data kualitatif digunakan penulis untuk melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data dan Satuan Kajian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

pertama di lapangan. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui informasi terkait strategi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang sesuai, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara

STRATEGI PROGRAMMING UNTUK MEMPERKENALKAN ACARA BARU KOKI LIMA TRANSTV KEPADA AUDIENS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Moleong (2011:6), pada penelitian kualitatif, prosedur analisis tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1).

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan salah satu langkah yang umumnya dilakukan untuk

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan terhadap subjek. Penelitian kualitatif memberikan peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan konstruktivis dan metodologi riset kualitatif. Pendekatan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum memulai penelitian, peneliti harus memilih dan menetapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur atau teknik-teknik tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini ingin mengkaji secara detail mengenai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. distruktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif dan pendekatan deskriptif yaitu suatu prosedur pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. (Bandung :

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang objektif serta dibutuhkan data-data dan informasi yang aktual

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian 3.1.1 Kualitatif Adapun metodologi dalam penyusunan skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain, metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian (Mulyana, 2008: 145). Menurut (Cahtehrine Marshal, 1995) penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang didefinisikan sebagai suatu proses yang mencoba untuk medapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia (Sarwono, 2006: 193). Pendekatan kualitatif akan berfungsi sebagai bekal untuk bisa memahami konteks sosial secara lebih luas dan mendalam. Penelitian ini harus mampu melepaskan teori yang dimiliki tersebut dan tidak digunakan sebagai panduan untuk menyusun instrumen dan sebagai panduan untuk mengumpulkan data dengan wawancara dan observrasi. Sehingga pendekatan penelitian ini harus bersifat "perspektif emic" artinya memperoleh data bukan "sebagaimana seharusnya", bukan berdasarkan apa yang difikirkan oleh peneliti, tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan, yang dialami, dirasakan, dan difikirkan oleh partisipan/sumber data (Sugiyono, 2009: 213). Definisi di atas menunjukkan beberapa kata kunci dalam riset kualitatif yaitu: proses, pemahaman, kompleksitas, interaksi, dan manusia. Proses dalam 51

52 melakukan penelitian merupakan penekanan dalam riset kualitatif, oleh karena itu dalam melaksanakan penelitian ini peneliti lebih berfokus pada proses dari pada hasil akhir. Sasaran utama penelitian kualitatf adalah manusia, karena manusia adalah sumber masalah dan sekaligus penyelesaian masalah. Sekalipun demikian, penelitian tidak hanya membatasi penelitian terhadap manusia saja. Intinya sasaran penelitian kualitatif ialah manusia dengan segala kebudayaan dan kegiataannya (Sarwono, 2006: 194) Maka dari itu maksud dari tujuan metode penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan latar dan interaksi partisipan, melakukan eksplorasi untuk mengidentifikasi informasi baru, memahami keadaan yang terbatas dan ingin mengetahui secara mendalam dan rinci. 3.2 Jenis Penelitian 3.2.1 Penelitian Deskriptif Metode penelitian deskriptif yaitu menginterpretasikan hasil kajian dengan data-data berupa tertulis, berbagai informasi tidak dapat disajikan dengan alat-alat stastistik. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti (Moleong, 2007: 11). Dengan demikian, penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Maka dari itu penelitian ini hendaknya dilakukan dengan menelaah dari setiap informasi yang didapat

53 secara menyeluruh, satu demi satu. Penelitian ini juga memunculkan pertanyaan peneliti mengapa, alasan apa dan bagaimana terjadinya akan senantiasa dimanfaatkan sebagai bahan kajian. Dengan demikian, peneliti tidak akan memandang bahwa sesuatu itu sudah memang sebagaimana keadaannya. 3.3 Informan Cara memilih sampel sebagai informan dapat dibagi menajdi tiga bagian: Pertama, kita mencari informan untuk diwawancarai atau diobservasi. Kedua, kita menentukan informan untuk diteliti atau dimintai keterangan sesuai dengan masalah yang diteliti. Ketiga, kita menghentikan mencari informan jika informasi yang diperoleh sudah cukup dan tidak diperlukan informasi baru lagi (Sarwono, 2006: 206). Dalam memgumpulkan data pada pendekatan penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencari narasumber untuk menggali informasi dengan cara wawancara mendalam dari peneliti. Berdasarkan teori tentang programming yang dipakai dalam tema kajian ini, maka penelitian ini mencoba menelaah lebih dalam tentang bagaimana programing menentukan sebuah program dan seharusnya berjalan dengan tiga informan sebagai narasumber yaitu: 1. Departemen programming 2. Produser dan 3. Media Planner Promo.

54 3.3.1 Departemen Programing Adalah organisasi internal perusahaan yang memiliki otoritas dalam melakukan kebijakan bagaimana sebuah program televisi diatur berdasarkan konsep tentang programming yaitu: Selecting, Scheduling, Evaluating. Pada dasarnya departemen programing memiliki kerja sama antar satu divisi dan juga antara bagian produksi dan promo. Divisi programing diantaranya adalah: 1. Programming R & D Staff (research and development) yaitu sebagai staff dengan tugas monitoring tentang program, tim market yang memberikan feedback langsung hasil research penelitian kualitatif untuk pengembangan kepada bagian produksi. 2. Strategic program planning staff yaitu bertugas membuat perencanaan dan pemetaan pola-pola acara yang ada di TransTV. 3.3.2 Produser Program Koki Lima Seorang produser adalah orang yang bertanggung jawab atas peciptaan program dan pengembangannya. Hasil pemikiran dan konsep program bisa dikatakan representasi dari kematangan ide dan tujuan awal program ini dibuat. Tugas produser diawasi langsung oleh eksekutif produser. 3.3.3 Media Planner Promo Divisi yang memiliki tugas utama dalam membuat perencanaan promo (promoting) berbagai program. Media planner promo bekerja sama dengan tim produksi untuk pemilihan materi promo dan menentukan strategi promo program yang akan dilakukan.

55 3.4 Teknik Pengumpulan data 3.4.1 Data Primer: Jenis data ini yaitu didapatkan dapat berupa teks hasil yang diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan informan inti penelitian yang nantinya akan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Data-data yang diperoleh didapatkan dalam bentuk rekaman dengan sejumlah informasi dari informan tentang programming Koki Lima. Adapun data pendukung lain yaitu berupa catatan peneliti pada saat mengamati langsung mengamati tentang program tersebut ketika mendapatkan informasi di luar wawancara. Adapun teknik-teknik penulis dalam mengumpulkan data Primer yaitu dengan cara: 1. Wawanacara Mendalam (in-depth interview) Wawancara mendalam atau wawancara tak terstruktur bersifat luwes, susunan pertanyaannya dan susunan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara, termasuk karakteristik sosial-budaya (agama, suku, gender, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan) responden yang dihadapi (Mulyana, 2008: 180). Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Wawancara secara garis besar dibagi dua, yakni wawancara tak terstruktur dan wawancara tak terstruktur. Sedangkan wawancara terstruktur sering disebut juga wawancara baku (standarized interview), yang susunan wawancara sudah ditetapkan sebelumnya (biasanya tertulis) dengan pilihan jawaban-jawaban yang sudah disediakan.

56 2. Observasi Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian kejadian perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan (Sarwono, 2006: 224). Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, penelitian mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin sebagai obeservasi non partisipan. Tahap selanjutnya penelitian harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu mulai menyempitkan data atau informasi yang diperlukan sehingga peneliti dapat menemukan pola-pola perilaku dan hubungan yang terus terjadi. Observasi selanjutnya baik dilakukan sebagai observasi partisipan. Jika hal itu sudah ditemukan maka peneliti dapat menemukan tematema yang akan diteliti. 3.4.2 Data Sekunder: Jenis data ini yaitu didapatkan sebagai data tambahan dari data yang sudah tersedia yang disimpan oleh perusahaan. Data tersebut berupa dokumen operasional perusahaan yang biasa dikumpulkan dan disimpan oleh perusahaan. Sumber data ini biasanya tidak didapatkan dari informan langsung seperti surat-surat, video dan data dari internet. Data tersebut nantinya akan digunakan sebagai kajian dokumen dengan berbagai tinjauan teori-teori akademis atau sebagai kajian litteratur dan melakukan evaluasi terhadap sumber dan keadaan data sekunder tersebut.

57 Adapun teknik penelitian ini dalam mengumpulkan data sekunder yaitu dengan cara: 1. Studi Kepustakaan. Studi literatur untuk mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai ke mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah berkembang, sampai ke mana terdapat kesimpulan dan degeneralisasi yang telah pernah dibuat, sehingga situasi yang diperlukan dapat diperoleh (Nazir, 2005: 93). Studi kepustakaan yaitu penelitian dengan cara mempelajari dokumendokumen yang telah ada untuk menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu penelitian terlebih dahulu, serta berbagai buku literatur dan artikel lainnya sebagai objek peneliti sebagai bahan analisis. Karena menelusuri literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun merupakan kerja kepustakaan yang sangat diperlukan dalam mengerjakan penelitian, serta menghindarkan terjadinya duplikasi-duplikasi yang tidak diinginkan. 3.5 Teknik Analisis Data Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus dilakukan maka variasi data akan memiliki hasil yang tinggi. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif, sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas (Sugiyono, 2009: 243).

58 3.5.1 Filling System Setelah melakukan analisis data yang terkumpul, maka penelitian ini membutuhkan analisis data selanjutnya dengan teknik analisis data Filling system. Data hasil observasi dan wawancara akan dianalisis dengan membuat kategori/domain tertentu. Setelah itu data diinterpretasi dengan memadukan konsep-konsep atau teori-teori tertentu (Kriyantono, 2006: 199-200). 3.5.2 Analisis Data Koding Penelitian ini analisis data yang berlangsung selama riset berproses, mulai wawancara awal hingga berakhir dikodekan menjadi tiga kategori, yaitu: 1. Pemberian kode terbuka/open Coding Pemberian kode terbuka dilakukan selama berlangsungnya penelitian tahaptahap awal pengumpulan data. Peneliti menempatkan kumpulan-kumpulan data ke dalam kategori infromasi tentang catatan lapangan, sumber historis. 2. Pemberian Kode Aksial Pemberian kode aksial merupakan jalan atau cara kedua pada penelitian kualitatif. Selama pemberian kode terbuka pada data, peneliti memusatkan perhatiannya pada data aktual dan memberi label kode utama tema. 3. Pemberian Kode Selektif Peneliti siap untuk cara terakhir bagi seluruh data, dan peneliti telah melakukan identifikasi tema pokok dari proyek penelitian. Pemberian kode selektif meliputi scanning data dan kode-kode sebelumnya. Pada intinya kategori ini menghubungkan dengan kategori lainnya (Ghony, Almanshur, 2012: 232-236)

59 3.6 Keabsahan Penelitian Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seseorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya (Sugiyono, 2009: 269). Setiap riset harus bisa dinilai. Ukuran penelitian berbeda antara riset kualitatif dan kuantitatif. Ukutan kualitas sebuah riset terletak pada kesahihan atau validitas data yang dikumpulkan selama riset. Secara umum, validitas riset kuantitatif terletak pada proses sewaktu periset turun ke lapangan mengumpulkan data dan sewaktu proses analisis-interpretatif data (Kriyantono, 2006: 70). 3.6.1 Kompetensi Subjek Riset Artinya subjek riset harus kredibel, caranya dengan menguji jawabanjawaban pertanyaan berkait dengan pengalaman subjek. Bagi yang tidak mempunyai pengalaman dan pengetahuan mengenai masalah riset, data dari subjek tersebut tidak kredibel (Kriyantono, 2006: 71).

60 3.6.2 Trustworthiness Trustworthiness yaitu menguji kebenaran dan kejujuran subjek dalam mengungkap realitas menurut apa yang dialami, dirasakan atau dibayangkan. Teknik keabsahan data ini mencakup: 1. Authenticity atau keaslian Authenticity yaitu memperluas kontruksi personal yang diungkapkan oleh narasumber. Peneliti memiliki peluang untuk mengungkap konstruksi personal yang lebih detail, sehingga mempengaruhi pemahaman yang lebih mendalam. 2. Analisis Triangulasi Dalam pengujian kebenaran dan kejujuran riset kualitatif ini jenis analisis yang digunakan yaitu dengan Analisis Triangulasi. Yaitu menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya) yang tersedia. Di sini jawaban subjek di cross-check dengan dokumen yang ada. a. Triangulasi Sumber Membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Misalnya, membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, membandingkan apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan pribadi. b. Triangulasi Teori Memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan riset, pengumpulan data dan analisis data yang lengkap supaya hasilnya komperhensif.

61 c. Triangulasi Waktu Berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia dapat berubah setiap waktu. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya. d. Triangulasi Metode. Triangulasi ini untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan metode yang berbeda. Penelitian ini diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dokumentasi. Sehingga pengumpulan data dan analisisnya menghasilkan interpretasi yang komprehensif (Kriyantono, 2009: 72). 3.6.3 Intersubjectivity Agreement Semua pandangan, pendapat atau data dari suatu subjek didialogkan dengan pendapat, pandangan atau data dari subjek lainnya. Tujuannya untuk menghasilkan titik temu antar data (Kriyantono, 2006:73). 3.6.4 Conscientization Adalah kegiatan berteori, ukurannya mempunyai basis teoritis yang mendalam dan kritik harus tajam. Kegiatan berteori ini memaparkan dua hal: 1. Historical Situatedness (Ideographic): Sesuaikan analisis dengan konteks waktu dan historis yang spesifik sesuai kondisi dimana riset terjadi. 2. Unity theory & Praxis: Memadukan teori dengan contoh praktis (Kriyantono, 2006:73).

62 3.7 Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian 1. Keterbatasan waktu antara informan dengan peneliti untuk wawancara. 2. Kelengkapan dokumen data pendukung perusahaan yang sulit didapatkan. 3. Beberapa pertanyaan terkadang memiliki jawaban yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Sehingga sebagian hasil intrepretasi kurang mendalam.