Hubungan Twitter Jatinangorku Kebutuhan Informasi Seputar Daerah Jatinangor bagi Followers Cepti Rachman Gilang Perdana 1, Edwin Rizal 2, Ute Lies Siti Khadijah 3 Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author : Gilangvrdana@yahoo.com ABSTRACT This research aims to determine the Correlation of Twitter Jatinangorku Towards Fulfilment of Followers Information Needs Around Jatinangor seen from the four approaches of information, wich needs an current need approach, everyday need approach, exhaustic need approach and catching-up need approach. This theory in this research using Uses and Gratifications with corelational methods. Data collection techniques used in this study came from questionnaires, observations, interviews, and literature studies. The data analysis technique used is simple random sampling. The results of this research indicate that twitter Jatinangorku have a significant relationship to the information needs of the area sorrounding Jatinangor for. It mean that the existence of twitter Jatinangorku as an informative account for the Jatinangor area sufficent to meet the information needs of the need. Keywords : information needs, twitter Pendahuluan Jatinangor merupakan salah satu kecamatan dari Sumedang yang memilki beberapa perguruan tinggi berdiri didalamnya. Dengan keberadaan beberapa perguruan tinggi tersebut maka banyak dari penduduk Jatinangor berasal dari luar atau sering disebut dengan istilah pendatang. Hal tersebut menyebabkan suatu 1 Penulis 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping Page 1 of 15
gejala sosial terjadi di Jatinangor, salah satunya adalah timbul sekat dan gesekan-gesekan antara penduduk pendatang dengan penduduk pribumi. Berawal dari gairah sang pendiri dibidang teknologi informatika dan kecintaannya untuk memajukan kawasan Jatinangor, maka pada 15 desember 2010 akun Twitter Jatinangorku didirikan dengan harapan agar dapat menjadi sebuah wadah atau media khusus untuk menyampaikan pesan-pesan informatif hingga pengaruh-pengaruh positif seputar pembangunan Jatinangor dengan karakteristik dan gejala sosial yang ada. Selain itu, diharapkan juga keberadaan Twitter Jatinangorku ini dapat menjadi sebuah media bagi warga Jatinangor untuk melakukan pertukaran informasi seputar daerah Jatinangor. Pada tanggal 1 maret 2012 akun Twitter Jatinangorku ini telah memiliki pengikut () sebanyak 12.780. Dengan keberadaan jumlah tersebut, akun Twitter Jatinangorku telah menjadi akun twitter informatif seputar daerah jatinangor yang memiliki paling banyak diantara berbagai macam akun twitter sejenis di Jatinangor. Kecenderungan update timeline yang diberikan akun Twitter Jatinangorku ini adalah seperti seputar berita terkini, fakta di Jatinangor dengan hastag #jtrfact, cerita dan sejarah setiap lokasi di Jatinangor, kondisi cuaca, kondisi lalu lintas, kegiatankegiatan yang dapat diikuti dengan hastag #evenjtr, jajanan kuliner dengan hastag #kulinerjtr, dan sebagainnya. Selain itu, pengguna twitter yang menjadi Twitter Jatinangorku pun dapat ikut berpartisipasi dalam pemberian informasi atau untuk bertanya seputar jatinangor baik dengan mention, retweet maupun direct message. Dengan kejadian tersebut, maka sering terjadi feedback yang baik antara yg satu dan yang lainnya di akun Twitter Jatinangorku. Kerangka Pemikiran Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratifications (kegunaan dan kepuasan). Teori ini memandang pengguna media Page 2 of 15
mempunyai kesempatan untuk menentukan pilihan-pilihan media sebagai sumber beritanya. Dalam hal ini, pengguna media berperan aktif dalam kegiatan komunikasi untuk memenuhi kepuasannya. Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Penganut teori ini meyakini bahwa individu sebagai mahluk suprarasional dan sangat selektif. Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch (dalam Jalaluddin Rakhmat, 2007:205), uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain. Elihu Katz, Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch (dalam Jalaluddin Rakhmat, 2007:205) menguraikan lima elemen atau asumsi-asumsi dasar dari Uses and Gratification sebagai berikut: 1. khalayak adalah aktif; artinya, sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. 2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannnya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. 4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak; artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. 5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus Page 3 of 15
ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. Dalam operasionalnya Antenseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografis, seperti usia, jenis kelamin, faktor psikologis komunikan, serta variabel lingkungan seperti organisasi, sistem sosial dan struktur sosial seringkali peneliti hanya meneliti sebagian komponen yang ada. (Rakhmat, 2009:66) Komponen penggunaan media yang meliputi hubungan, macam isi dan hubungan dengan isi dijadikan konsep utama penelitian. Penggunaan media ini dalam penelitian dapat dianalogikan dengan penggunaan galeri aplikasi jejaring sosial twitter oleh para pemilik akun. Berhubungan dengan jenis isi media maka akan terangkat pula mengenai isi pesan media, isi pesan berkaitan dengan bahan atau materi yang hendak disampaikan kepada khalayak. Dalam kaitannya pada penelitian ini, komponen antaseden dan motif tidak dijadikan variabel penelitian, namun komponen antaseden akan digabungkan dengan data respoinden yang terdiri dari usia, jenis kelamin, dan faktor-faktor psikologis komunikan, sedangkan komponen motif akan terangkai dalam variabel efek. Karena seringkali peneliti hanya meneliti sebagian komponen yang ada (Rakhmat, 2009: 66). Dalam penelitian ini, komponen dari model uses and gratifications diatas yang diteliti adalah penggunaan media dan efek. Model uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumbersumber lain dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan (Effendy, 2003:298). Infomasi adalah suatu kebutuhan pokok, sehingga jika kebutuhan informasinya tidak terpenuhi akan menjadi masalah bagi pengguna. Informasi dibutuhkan pengguna untuk menambah pengetahuan, memperoleh kepuasan, meningkatkan keterampilan. Page 4 of 15
Merubah sikap, mengurangi ketidak pastian. Kepuasan informasi dapat juga disebut sebagai suatu sikap yang membuat khalayak merasa puas terhadap informasi. Dalam hal ini seseorang akan merasa puas apabila kebutuhan akan informasinya terpenuhi. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi individu berinteraksi dengan sistem informasi. Menurut Guha (Guha dalam Syaffril, 2004: 18-19) lewat situs Encangsaepudin.wordpress.com, setidaknya terdapat empat pendekatan untuk mengetahui kebutuhan informasi pengguna, yaitu: 1. Current need approach, yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna informasi yang sifatnya paling mutakhir. 2. Everyday need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yang sifatnya lebih spesifik dan cepat. Informasi yang 3. Exhaustic need approach, pendekatan terhadap kebutuhan akan informasi yang mendalam, pengguna informasi mempunyai ketergantungan yang ditinggi pada informasi yang dibutuhkan dan relevan, sepesifik dan lengkap. 4. Catching-up need approach, Hipotesis yaitu kebutuhan terhadap pengguna akan informasi yang ringkas, tetapi juga lengkap khususya mengenai perkembangan terakhir suatu subjek yang diperlukan dan hal-hal yang sifatnya relevan 4. A. Hipotesis Mayor Ho: Tidak terdapat hubungan antara Twitter Jatinangorku dengan pemenuhan kebutuhan informasi dibutuhkan pengguna 4 Encang Saepudin, Perilaku Pencarian merupakan informasi yang Informasi Bagian 1, rutin dihadapi pengguna. http://encangsaepudin.wordpress.com/2009/ 01/10/prilaku-pencarian-dalam-memenuhikebutuhan-informasi-bagian-1/ (diakses pada 20/03/2012 01:12) Page 5 of 15
H1: Terdapat hubungan antara Twitter Jatinangorku dengan pemenuhan kebutuhan informasi B. Hipotesis Minor 1. Ho: Tidak terdapat hubungan antara intensitas penggunaan Twitter Jatinangorku dengan pemenuhan kebutuhan informasi mutakhir seputar daerah Jatinangor bagi. intensitas penggunaan Twitter kebutuhan infomasi mutakhir. 2. Ho: tidak terdapat hubungan antara intensitas penggunaan informasi Twitter Jatinangorku informasi rutin seputar daerah Jatinangor bagi. intensitas penggunaan Twitter kebutuhan informasi rutin. 3. Ho: tidak terdapat hubungan antara intensitas penggunaan Twitter Jatinangorku dengan pemenuhan kebutuhan informasi mendalam seputar daerah Jatinangor bagi. intensitas penggunaan Twitter kebutuhan informasi mendalam 4. Ho: tidak terdapat hubungan antara intensitas penggunaan Twitter Jatinangorku dengan pemenuhan kebutuhan informasi sekilas seputar daerah Jatinangor bagi intensitas penggunaan Twitter kebutuhan informasi sekilas 5. Ho: tidak terdapat hubungan antara isi informasi Twitter kebutuhan informasi mutakhir Page 6 of 15
isi informasi Twitter Jatinangorku informasi mutakhir seputar daerah Jatinangor bagi 6. Ho: tidak terdapat hubungan antara isi informasi twitter kebutuhan informasi rutin isi informasi Twitter Jatinangorku informasi rutin seputar daerah Jatinangor bagi 7. Ho: tidak terdapat hubungan antara isi informasi twitter kebutuhan informasi mendalam isi informasi Twitter Jatinangorku informasi mendalam seputar daerah Jatinangor bagi 8. Ho: tidak terdapat hubungan antara isi informasi Twitter kebutuhan informasi sekilas H1: terdapat hubungan antar isi informasi Twitter Jatinangorku informasi sekilas seputar daerah Jatinangor bagi 9. Ho: tidak terdapat hubungan antara hubungan dengan isi media Twitter kebutuhan informasi mutakhir hubungan dengan isi media Twitter Jatinangorku informasi mutakhir seputar daerah Jatinangor bagi 10. Ho: tidak terdapat hubungan antara hubungan dengan isi media Twitter kebutuhan informasi rutin hubungan dengan isi media Twitter Jatinangorku Page 7 of 15
informasi rutin seputar daerah Jatinangor bagi 11. Ho: tidak terdapat hubungan antara hubungan dengan isi media Twitter kebutuhan informasi mendalam hubungan dengan isi media akun Twitter Jatinangorku informasi mendalam seputar daerah Jatinangor bagi 12. Ho: tidak terdapat hubungan antara hubungan dengan isi media Twitter kebutuhan informasi sekilas hubungan dengan isi media Twitter Jatinangorku informasi sekilas seputar daerah Jatinangor bagi. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui dan meneliti sejauh mana variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan variasi faktor lain (Rakhmat, 2005:27). Hubung an yang muncul dalam variabel ini menggambarkan hubungan antara variabel pengaruh dan variabel yang terpengaruh. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dimana menekankan analisanya pada datadata numerikal (angka) ya ng diolah dengan metode statistika. Pendekatan ini biasa dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka uji hipotesis) dan menyadarkan kesimpulan hasilnya pada probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan pendekatan ini akan diperoleh signifikasi perbedaan kelompok atau signifikasi hubungan antar variabel yang diteliti (Azwar, 2005:5). Dalam hal ini, peneliti menggunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan data, yaitu: (1) Page 8 of 15
Angket, (2) Observasi, (3) Wawancara, (4) Studi Pustaka. Adapun teknik analisis datanya menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Populasi di dalam penelitian ini adalah tiap individu yang menjadi twitter jatinangorku terhitung pada bulan Maret 2012 sebanyak 12.780. Sampel yang digunakan yang didapat dengan rumus yamane adalah 100 orang responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Simple random sampling, yaitu suatu tipe sampling probabilitas di mana peneliti dalam memilih sampel memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai anggota sampel. Hasil dan Pembahasan Pengukuran yang memiliki Uji validitas dilakukan untuk reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran mengukur pernyataan yang ada yang mampu memberikan hasil ukur dalam angket. Validitas suatu data yang terpercaya (reliabel). Hasil tercapai jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa yang validitas dan reliabilitas item variabel penelitian dapat dilihat pada tabeltabel akan diungkap. Uji validitas dibawah ini. dilakukan dengan mengkorelasikan Berdasarkan penelitian masing-masing pertanyaan dengan pendahuluan terhadap 30 orang skor untuk masing-masing variabel. Sementara reliabilitas artinya tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. responden untuk menguji kelayakan angket penelitian diperoleh hasil validitas dan reliabilitas sebagai berikut: Tabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X (Twitter Jatinangorku) No. Koef. Validitas ( r ) Keterangan 5 0,552 Valid Page 9 of 15
No. Koef. Validitas ( r ) Keterangan 6 0,362 Valid 7 0,558 Valid 8 0,389 Valid 9 0,527 Valid 10 0,420 Valid 11 0,557 Valid 12 0,570 Valid 13 0,678 Valid 14 0,326 Valid 15 0,672 Valid 16 0,596 Valid 17 0,316 Valid 18 0,569 Valid 19 0,360 Valid 20 0,528 Valid R-Alpha Cronbach 0,861 Reliabel Tabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y (Pemenuhan ) No. Koef. Validitas ( r ) Keterangan 21 0,613 Valid 22 0,735 Valid 23 0,615 Valid 24 0,655 Valid R-Alpha Cronbach 0,813 Reliabel Hasil diatas merupakan hasil perhitungan korelasi untuk uji validitas alat ukur Variabel X dan Variabel X. Angka yang Page 10 of 15
dipergunakan sebagai pembanding untuk melihat valid tidaknya suatu item, seperti dikemukakan oleh Kaplan (1993 : 126) adalah 0,3. Item yang memiliki korelasi diatas 0,3 dikategorikan item valid, sedangkan item dibawah 0,3 dikategorikan tidak valid dan akan disisihkan dari analisis selanjutnya. Untuk item Variabel X (Twitter Jatinangorku) dengan 16 item pernyataan dapat dilihat nilai koefisien validitas antara 0,316 dan 0,678. Tidak terdapat item yang memiliki nilai koefisien validitas lebih kecil dari nilai batas atau kriteria validnya suatu item yaitu 0,300. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item memiliki nilai koefisien validitas lebih besar dari nilai batas atau kriteria validnya suatu item yaitu 0,300. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa 16 item tersebut sudah valid. Nilai koefisien reliabilitasnya ( 0,861) di diatas standar yang ditetapkan yaitu 0,700. Nilai koefisien reliabilitasnya (0,861) menunjukkan angket tersebut mempunyai keandalan yang cukup baik dalam mengukur Variabel X. Dengan demikian angket Twitter Jatinangorku, sudah layak dipergunakan untuk penelitian. Untuk item Variabel Y (Pemenuhan ) dengan 4 item pernyataan dapat dilihat nilai koefisien validitas antara 0,613 dan 0,735. Tidak terdapat item yang memiliki nilai koefisien validitas lebih kecil dari nilai batas atau kriteria validnya suatu item yaitu 0,300. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa 4 item tersebut sudah valid. Nilai koefisien reliabilitasnya (0,813) di atas standar yang ditetapkan yaitu 0,700. Nilai koefisien reliabilitasnya ( 0,813) menunjukkan angket tersebut mempunyai keandalan yang cukup baik dalam mengukur Variabel Y. Dengan demikian Pemenuhan cukup layak dipergunakan untuk penelitian. Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau menguji signifikasi hipotesis bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama. (Sugiyono, 2008:106). Setiap data yang diperoleh, baik Page 11 of 15
variabel X dan variabel Y dan ranking masing-masing berdasarkan skor masing-masing dari yang terbesar hingga yang terkecil. Setelah koefisien kontingensi (rs) ditemukan maka langkah selanjutnya adalah melihat besarnya koefisien korelasinya dengan melihat pedoman menurut Guilford (dalam Rakhmat, 2009:29) Tabel Tingkat Hubungan berdasarkan nilai korelasi rank spearman Interval koefisien Tingkat Hubungan Kurang dari 0,20 Hubungan sangat rendah 0,20 0,40 Hubungan yang rendah 0,40 0,70 Hubungan sedang 0,70 0,90 Hubungan kuat Lebih dari 0,90 Hubungan sangat kuat (Sumber: Rakhmat, 2009:29) Tabel Hasil Hubungan Variabel/Sub Variabel Penelitian Variabel rs t hitung t (0,05;98) Keterangan Twitter Jatinangorku Intensitas Penggunaan Mutakhir Intensitas Penggunaan Rutin Intensitas Penggunaan Mendalam Intensitas Penggunaan 0,535 6,265 1,984 Hubungan yang cukup berarti 0,285 2,941 1,984 Hubungan rendah tapi pasti 0,407 4,413 1,984 Hubungan yang cukup berarti 0,328 3,442 1,984 Hubungan rendah tapi pasti 0,289 2,990 1,984 Hubungan rendah tapi pasti Page 12 of 15
Sekilas Isi Informasi dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mutakhir Isi Informasi dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Rutin Isi Informasi dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mendalam Isi Informasi dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Sekilas Hubungan Followers Dengan Isi Media Mutakhir Hubungan Followers Dengan Isi Media Rutin Hubungan Followers Dengan Isi Media Mendalam Hubungan Followers Dengan Isi Media Sekilas 0,407 4,414 1,984 Hubungan yang cukup berarti 0,368 3,919 1,984 Hubungan rendah tapi pasti 0,333 3,497 1,984 Hubungan rendah tapi pasti 0,414 4,502 1,984 Hubungan yang cukup berarti 0,319 3,337 1,984 Hubungan rendah tapi pasti 0,287 2,970 1,984 Hubungan rendah tapi pasti 0,256 2,620 1,984 Hubungan rendah tapi pasti 0,327 3,424 1,984 Hubungan rendah tapi pasti Kesimpulan Twitter Jatinangorku memiliki hubungan yang cukup berarti informasi seputar daerah Jatinangor bagi. Ini berarti bahwa dengan keberadaan twitter Jatinangorku sebagai akun informatif seputar daerah Jatinangor sudah cukup memenuhi kebutuhankebutuhan informasi yang butuhkan. Page 13 of 15
Hal tersebut dikarenakan akses internet yang mudah tidak terbatas oleh ruang dan waktu, bermunculannya aplikasi pihak ketiga dari twitter dan kehadiran twitter pada layanan mobilephone terkini memberikan kemudahankemudahan bagi untuk mendapatkan dan mengakses berbagai informasi seputar daerah Jatinangor yang diberikan twitter Jatinangorku. Selain itu, didominasi oleh jawaban sangat setuju dan setuju terhadap setiap butir pernyataan yang menyatakan bahwa akun twitter Jatinangorku telah menyajikan informasi secara mutakhir, rutin, mendalam dan sekilas. DAFTAR PUSTAKA Ardiyanto, Elvinaro dan Lukiati Komala. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Azwar, Saifuddin. 2004. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Effendy, Onong Uchjana. 2003. ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hurlock, Elizabeth B. 2000. Psikologi Komunikasi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosda Karya Jogiyanto, HM. 1995. Analisis dan disain sistem informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Page 14 of 15
Prijana. 2005. Metode Sampling Terapan. Bandung: Humaniora. Rakhmat, Jalalluddin. 2009. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rakhmat, jalalluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Data. Jakarta: Ghalia Indonesia. Yusup, Pawit M. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi Aksara Yusup, Subekti. 2010. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi (information retrieval). Bandung: Kencana Premada Media. Sugiyono. 2008. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sumber Dari Internet: Saepudin, Encang. Alur Data sampai Informasi yang Bernilai, http://encangsaepudin.wordpress.com/2009/01/05/alur-data-sampaiinformasi-yang-bernilai/ (akses 18 Maret 2012) Saepudin, Encang. Prilaku Pencarian dalam Memenuhi Bagian 1, http://encangsaepudin.wordpress.com/2009/01/10/prilaku-pencariandalam-memenuhi-kebutuhan-informasi-bagian-1/, (yang diakses pada 20/03/2012 01:12) Page 15 of 15