PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 2 SIJUNJUNG ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Keywords:Group Investigation(GI), Picture Image and Result Of Studying. PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 9 SIJUNJUNG ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

ABSTRACT. Keyword : Active Learning, The Result of Cognitive, Affective and Psychomotor Learning Domains.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE GROUP INVESTIGATION(GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 3 PARIAMAN ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

Keywords: Affective, Cognitive, Psychomotor and Think Pair Share

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSITED INDIVIDUALY

Keywords: Think Pair Share, Image Media and Learning Outcomes.

PENGARUH MODUL DISERTAI SPIDER CONCEPT MAP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

PENGARUH PENERAPAN METODE LATIHAN WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SEMESTER 1 SMA NEGERI 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA N I KOTO XI TARUSAN ARTIKEL

Keywords: Learning Outcomes, Affective, Cognitive and Physicomotor Competency

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 GUNUNG TALANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DILENGKAPI DENGAN CHART TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) SEPTIA RULIYANI NIM.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRI DAN PROBLEM-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 SINGGALANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. 2

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

Oleh: Helma Rianti, RRP. Megahati, Evrialiani Rosba Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 26 PADANG

Srik Lestari, Siska Nerita, Lince Meriko Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

Hendrika Milta Sari, Gustina Indriati, Annika Maizeli

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

0leh. Nelpida Sari, Nusrsyahra, Ade Dewi Maharani. Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat:

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Keywords: Innovative Learning Model, Examples Non Examples, and Learning Outcomes

PENGARUH PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

Afrimai Gusti Vianda, Nursyahra, Diana Susanti Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Resti Suryati, Nurhadi dan Ria Kasmeri. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

ABSTRAK

STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IA SMAN 5 SOLOK SELATAN

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Tila Endra Yeni, Nurhadi, dan Nursyahra Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 31 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

ABSTRACT

PENERAPAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENERAPAN METODE SIMULASI DISERTAI PEMBERIAN HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA-BIOLOGI KELAS VII SMP N 1 CERMIN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA DI SMA N 2 PARIAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

ABSTRACT. Keywords: Discovery learning, Image Media, and Learning Outcomes

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH DAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 22 PADANG E-JURNAL DELVITA KARLINDA NIM.

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENERAPAN STRATEGIBELAJAR AKTIF TIPE KNOW WANT LEARN (KWL) TERHADAP HASILBELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMPN 3 KECAMATAN HARAU

Program studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Aride Putra, Gustina Indriati, Annika Maizeli

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 2 SIJUNJUNG Utari Noer Z 1, Ade Dewi Maharani 2, Abizar 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat noerzutari@gmail.com ABSTRACT The learning process that has not activated the students and the lack of students' understanding of the subject matter has resulted in the biology result of the students of class X of MIPA in SMAN 2 Sijunjung still under Minimum Exhaustiveness Criteria (KKM). This study aims to determine the implementation of Problem Based Learning model of learning toward the biology of students in grade X of MIPA SMAN 2 Sijunjung on ecological material. The type of this research is experimental research with student population of class X MIPA SMAN 2 Sijunjung in academic year 2016/2017. Experimental class X MIPA 1 and control class X MIPA 2 were taken using purposive sampling technique. The design of this research is Randomized Control Group Postest Only Design. The research instrument used in the field of attitude in the form of self-assessment sheet and inter-friend attitude of students during the learning process. In the realm of knowledge in the form of a final test given after the learning process. Skill competence is seen from the result of student food webs. Data analysis of final sample test result of class sample is t test. The result of the research that has been done in the sample class is found that the percentage of experimental class exhaustiveness is higher than the control class with the completeness in the experimental class 54,72%, while the control class is 31,43%. From the results of research that has been done can be concluded that the application of learning model Problem Based Learning can improve biology learning outcomes in the sphere of attitude (self-assessment and among friends), the realm of knowledge and skill aspects of students of class X MIPA in SMAN 2 Sijunjung. Keywords : Learning result of biology, ecosystem, problem based learning (PBL). PENDAHULUAN Proses belajar di sekolah menentukan keberhasilan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran melalui pendekatan saintifik siswa dituntut untuk lebih aktif, siswa di dorong untuk menemukan sendiri, mencari informasi baru dan melakukan pengembangan informasi yang didapatnya. Sedangkan guru berperan sebagai sumber belajar, fasilitator, 1

pengelolaan, motivator dan pembimbing. Berdasarkan hasil observasi penulis yang dilakukan di SMAN 2 Sijunjung pada bulan Januari 2017, dalam proses pembelajaran guru telah menggunakan metode pembelajaran, seperti diskusi dan tanya jawab. Kurang variasinya guru biologi dalam penggunaan strategi, metode dan belum menggunakan model pembelajaran, sehingga berdampak terhadap pemahaman materi biologi dan keaktifan siswa. Selain itu siswa juga menganggap pelajaran biologi adalah pelajaran yang banyak teori dan hafalan, sehingga saat belajar biologi kemampuan analisis dan bernalar siswa menjadi kurang. Mengatasi permasalahan di atas perlu dilakukan perubahan dalam proses pembelajaran, guru sebaiknya memilih strategi, metode, pendekatan, dan model pembelajaran yang sesuai, sehingga mampu meningkatkan pemahaman konsep biologi siswa dan aktivitas siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dan aktivitas siswa adalah model pembelajaran Problem Based Learning. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dikemukakan oleh Martala (2012: 212) bahwa pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dengan rata-rata 76,46, meningkatkan aktivitas siswa dan guru dalam belajar. Hasil wawancara penulis dengan dua orang guru biologi di SMAN 2 Sijunjung, didapatkan informasi bahwa materi ekologi merupakan materi yang cukup sulit dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Namun kenyataannya dalam proses pembelajaran siswa masih belum mampu memecahkan masalah dalam pembelajaran yang berhubungan dengan kehidupan sehari-harinya. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil belajar biologi siswa SMAN 2 Sijunjung dengan persentase siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar 33%, di mana KKM yang ditetapkan di sekolah adalah 75. Sementara pada penilaian ranah sikap siswa selama proses pembelajaran terdapat 72% siswa yang tuntas, sedangkan pada ranah 2

keterampilan siswa terdapat 40% siswa yang tuntas. Upaya dalam menghadapi permasalahan di atas yaitu dibutuhkan suatu inovasi model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa, sehingga dapat memenuhi KKM. Model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Hasil penelitian Kono (2015) menunjukkan bahwa model Problem Based Learning berbasis Scientific Approach secara signifikan meningkatkan hasil belajar biologi pada ranah kognitif siswa, ranah afektif siswa ranah psikomotor siswa. Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpatisipasi dalam tim. PBL meliputi masalah-masalah yang dipilih dan dirancang dengan cermat yang menuntut upaya kritis siswa untuk memperoleh pengetahuan, menyelesaikan masalah, belajar secara mandiri, dan memiliki skill partisipasi yang baik (Anonimus, 2014: 45). Model pembelajaran, problem based learning mempunyai berbagai potensi manfaat sebagaimana yang dikemukakan oleh Amir (2009: 26-29), diantaranya: (1) Menjadi lebih ingat dan meningkat pemahamannya atas materi ajar, (2) Meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan, (3) Mendorong untuk berpikir, (4) Membangun kerja tim, kepemimpinan dan keterampilan sosial, (5) Membangun kecakapan belajar (lifelong learning skills), (6) Memotivasi pemelajar. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka penulis telah melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMAN 2 Sijunjung. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini telah dilakukan pada siswa kelas X Semester II di SMA N 2 Sijunjung pada Tahun Pelajaran 2016/2017. 3

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Sijunjung yang terdaftar pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling sehingga diperoleh sampel kelas X MIPA1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk ranah ranah sikap adalah lembaran penilaian diri dan penilaian antar teman. Ranah pengetahuan adalah tes tertulis dalam bentuk soal objektif, dan untuk ranah keterampilan adalah penilaian produk. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan taraf 0,05. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomised Control Group posttest Only Design. Teknik analisis data terdiri atas uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung pada kedua kelas sampel, diperoleh data hasil belajar siswa untuk ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan. Ketuntasan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai Dan Ketuntasan Ranah Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan Ranah Penilaian Sikap Penilaian Diri Penilaian Antar Teman Pengetahuan Keterampilan Eksperimen Nilai 86,76 83,80 78,71 84,72 Predi-kat Sangat Baik (A) Baik (B) Baik (B) Baik (B) Ketun-tasan 86% 72% 67% 92% Kontrol Nilai 81,15 73,81 72,09 78,57 Predi-kat Baik (B) Baik (B) Baik (B) Baik(B) Ketun-tasan 80% 43% 43% 83% Uji t Keterangan thitung > ttabel 1,73 > 1,66 thitung > ttabel 2,51 > 1,66 thitung > ttabel 2,55 > 1,66 thitung > ttabel 1,71 > 1,66 H1 diterima H1 diterima H1 diterima H1 diterima 4

Persentase Ketuntasan Beradasarkan Tabel 1 terlihat bahwa hasil persentase ketuntasan siswa pada ranah sikap (penilaian diri dan antar teman), pengetahuan dan berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen sehingga dilakukan uji t. Uji hipotesis pada ranah sikap (penilaian diri dan antar teman), pengetahuan dan keterampilan didapatkan bahwa thitung > ttabel maka hipotesis untuk ketiga ranah diterima. Model Problem Based Learning yang diterapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal itu terlihat dari rata-rata nilai siswa kelas eksperimen dengan model Problem Based Learning yang mendapat nilai tuntas pada ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan sebanyak 52,78%. Sedangkan kelas kontrol dengan metode diskusi dan tanya jawab yang mendapat nilai tuntas pada ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan adalah sebayak 31,43%. Persentase ketuntasan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. keterampilan kelas ekperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas didapatkan bahwa data 60% - 50% - 40% - 30% - 20% - 10% - 0% - 52.78 % Gambar 1. Diagram Nilai Ketuntasan Ranah Sikap,Pengetahuan dan Keterampilan Kelas Sampel Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh berupa data primer yang didapat dari hasil lembar penilaian diri dan penilaian antar teman siswa. Lembar penilaian yang digunakan terdiri dari 10 item yang berisi pernyataanpernyataan positif dengan alternatif jawaban Ya atau Tidak. 31.43 % Kelas Sampel Kelas Ekperimen Kelas Kontrol Data penilaian diri dan antar teman kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh hasil belajar siswa berdistribusi normal dan kedua kelas sampel mempunyai varians yang homogeny sehingga pada penilaian diri dan antar teman dilakukan uji t. 5

Persentase Ketuntasan Persentase Ketuntasan 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 87.65 82.10 89.58 82.72 81.17 86.57 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 83.17 78.7375.24 84.05 67.30 73.57 Gambar 2. Diagram Nilai Perindikator Ranah Sikap Kelas Eksperimen Berdasarkan Gambar 2 diatas rata-rata penilaian diri lebih tinggi dibandingkan penilaian antar teman. Dimana rata-rata tertinggi adalah indikator saling menghargai dengan rata-rata 89,58 dan yang terendah adalah indikator kerja sama dengan rata-rata 81,17. Indikator Penilaian Penilaian Diri Penilaian Antar Teman Gambar 3.Diagram Nilai Perindikator Ranah Sikap Kelas Kontrol Berdasarkan Gambar 3 diatas rata-rata penilaian diri lebih tinggi dibandingkan penilaian antar teman. Dimana rata-rata tertinggi adalah indikator saling menghargai dengan rata-rata 84,05 dan yang terendah adalah indikator kerja sama dengan rata-rata 67,30. Indikator Penilaian Penilaian Diri Penilaian Antar Teman Pada ranah keterampilan yang dinilai adalah prodak berupa bagan dari jaring-jaring makanan. Adapun indikator penilaian keterampilan kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu isi dan kerapian dari bagan tersebut. 6

Persentase Ketuntasan Hasil nilai perindikator ranah keterampilan dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4.Diagram Nilai Perindikator Ranah keterampilan Kelas Sampel Berdasarkan Gambar 5 nila rata-rata indikator isi dan kerapian kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, dimana indikator yang memperoleh nilai ratarata tertinggi adalah indikator isi dengan rata-rata 93,06, sedangkan indikator terendah adalah indikator kerapian dengan rata-rata 73,57. 1. Ranah Sikap dari 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 93.06 83.57 76.39 73.57 isi Kelas Ekperimen Kerapian Indikator Penilaian Kelas Kontrol Penilaian ranah sikap terdiri 2 kriteria yaitu penilaian diri oleh siswa dan penilaian antar teman. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa hipotesis diterima, artinya penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada ranah sikap siswa kelas X SMAN 2 Sijunjung. Meningkatnya hasil belajar siswa pada ranah sikap kelas eksperimen karena dengan menerapkan model problem based learning membuat siswa aktif dalam kelompoknya, sehingga nilai dari tiap indikator sikap siswa menjadi tinggi. Ini terbukti dari sikap aktif siswa yang mengerjakan tugas sesuai dengan penugasan, mengeluarkan idenya dalam diskusi, menanggapi pendapat teman dan mengerjakan tugas kelompok secara bersama. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Noviar (2015: 47) yang menyatakan bahwa Model Problem Based Learning berbasis Scientific Approach secara signifikan meningkatkan hasil belajar biologi pada ranah afektif (sikap) siswa. Hal tersebut disebabkan model Problem Based Learning (PBL) menjadikan siswa sebagai produsen pengetahuan yang membuat siswa memperoleh pengetahuannya berdasarkan 7

penemuan sendiri bersama kelompoknya. Pada indikator tanggung jawab kelas eksperimen dengan menerapkan model problem based learning terlihat tinggi. Hal ini terlihat saat diskusi siswa bertanggung jawab mengerjakan tugas sesuai dengan yang ditugaskan guru dan ikut serta dalam mengerjakan tugas kelompoknya secara bersama, sehingga setiap siswa mengumpulkan tugas yang diberikan guru setelah diskusi berakhir. Hal ini sesuai dengan ciri yang dimiliki model PBL menurut Komala (2017: 66) yang menyatakan PBL memiliki ciri dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan sehingga dapat mengembangkan kemampuan bernalar siswa. Pada indikator kerja sama kelas eksperimen dengan menerapkan model problem based learning juga terlihat tinggi. Hal ini disebabkan karena saat diskusi kelompok umumnya siswa mengusulkan ide dan mengeluarkan pendapatnya untuk memecahkan permasalahan yang diberikan melalui wacana bergambar yang diberikan. Mereka saling bertukar pendapat dan saling bekerja sama untuk mengerjakan tugas diskusinya, sehingga terjadi komunikasi antar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Kusumaningtias (2013: 35) yang menyatakan bahwa PBL memiliki ciri siswa bekerja sama antara satu dengan lainnya dalam bentuk berpasangan atau berkelompok untuk bersama-sama memecahkan masalah yang dihadapi. Sementara menurut Kono (2016: 36) pengaruh model pembelajaran PBL mengharuskan siswa melakukan kerja sama untuk mencari penyelesaian masalah antar sesama anggota kelompoknya. Sementara itu, pada indikator saling menghargai kelas eksperimen dengan menerapkan model problem based learning juga terlihat tinggi. Hal ini terjadi karena kelas eksperimen saat diskusi kelompok siswa saling mendengarkan pendapat temannya, menghargai temannya berbicara, tidak memaksakan pendapatnya untuk mencapai kesepakatan bersama, sehingga bisa 8

memecahkan permasalahan dan memberikan solusi yang tepat atas masalah yang diberikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kunandar (2013:130) menyatakan bahwa penggunaan teknik penilaian diri dapat memberi perkembangan positif terhadap dampak perkembangan kepribadian seseorang. Hasil penilaian diri kelas kontrol dengan menerapkan metode diskusi dan tanya jawab sedikit lebih rendah dari kelas eksperimen, terutama pada indikator kerja sama. Hal ini terlihat dari siswa yang kurang mengusulkan idenya dalam diskusi, menanggapi pendapat temannya dalam kelompok dan tidak semua siswa yang ikut mengerjakan tugas kelompok. Sementara pada indikator tanggung jawab dan saling mengahargai hampir sama dengan kelas eksperimen. Sebagaimana yang dikatakan oleh Latisma (2011:192) ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Seperti perhatiannya terhadap mata pelajaran, kedisiplinannya dalam mengikuti proses pembelajaran, motivasi yang tinggi untuk tahu lebih banyak materi pelajaran, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap pendidik dan sebagainya. Sedangkan menurut Sanjaya (2011: 246-247) menyatakan bahwa keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya. Hasil penilaian diri yang dilakukan di kedua kelas sampel diisi secara jujur oleh siswa hal ini didukung dengan hasil lembaran penilaian antar teman yang didapat tidak jauh berbeda dengan hasil penilaian diri siswa itu sendiri. Penilaian diri yang dilakukan ini untuk memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian peserta didik. Penilaian diri yang dilakukan ini untuk memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian peserta didik. Hal ini sesuai dengan keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain : (1) dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri, (2) peserta 9

didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, (3) dapat mendorong dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian (Kunandar, 2013: 130). Hal ini juga sejalan dengan pendapat Anonimus (2015:11) yang menyatakan bahwa hasil penilaian diri siswa dapat digunakan sebagai data konfirmasi perkembangan sikap siswa. Selain itu penilaian diri siswa juga dapat digunakan untuk menumbuhkan nilainilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan refleksi. Berdasarkan hasil di atas nilai ranah sikap kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Setelah dilakukan uji hipotesis dilakukan terlihat bahwa hipotesis diterima, artinya Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X MIPA SMAN 2 Sijunjung pada ranah sikap (penilaian diri dan penilaian antar teman ). 2. Ranah Pengetahuan Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan didapatkan bahwa hipotesis diterima, artinya model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada ranah pengetahuan siswa kelas X SMAN 2 Sijunjung. Hal ini terlihat dari persentase ketuntasan kelas eksperimen sebesar 67% sedangkan kelas kontrol 43%. Hal ini menunjukan bahwa tingkat keberhasilan belajar ranah pengetahuan siswa berada pada tingkat keberhasilan kurang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2010: 107) yang mengatakan bahwa tingkatan keberhasilan dikatakan kurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa. Hasil belajar siswa pada ranah pengetahuan kelas eksperimen meningkat karena model Problem Based Learning menuntut siswa untuk memecahkan permasalahan yang mereka temukan melalui wacana bergambar yang diberikan, sehingga siswa dapat mengeluarkan ide dan pendapatnya dalam kelompok. Akibatnya suasana belajar menjadi aktif, pemahaman materinya meningkat dan pengetahuan yang 10

diperolehnya lebih bermakna. Hal ini sesuai dengan potensi manfaat yang dimiliki Problem Based Learning menurut Amir (2009: 26-29) diantaranya: 1) menjadi lebih ingat dan meningkat pemahamannya atas materi ajar, 2) meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan, 3) mendorong untuk berpikir, 4) membangun kerja sama tim, kepemimpinan, dan keterampilan sosial, 5) membangun kecakapan belajar, 6) memotivasi siswa. Hasil belajar pada kelas kontrol dengan menerapkan metode diskusi dan tanya jawab lebih rendah dibanding kelas eksperimen. Rendahnya hasil belajar siswa pada kelas kontrol disebabkan pembelajaran pada kelas kontrol hanya didominasi oleh beberapa orang siswa yang aktif dalam diskusi, bertanya, dan dikuasai oleh siswa yang mempunyai kemampuan lebih, sedangkan siswa yang lain hanya menyalin tugas teman sekelompok pada saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga tidak ada interaksi antara siswa, baik interaksi antara siswa yang kemampuan tinggi, sedang maupun rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Lufri (2007: 36-38) bahwa salah satu kekurangan metode diskusi dan tanya jawab adalah membosankan bagi peserta didik bila terlalu lama dan kurang menarik bagi peserta didik yang kurang aktif berfikir. Selain itu menurut Hamdayama (2016: 103) bahwa metode diskusi memiliki beberapa kekurangan, diantaranya: 1) tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar, 2) peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas, 3) dapat dikuasai oleh peserta yang suka berbiacara, 4) biasanya peserta menghendaki pendekatan yang lebih formal. 3. Ranah Psikomotor Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan bahwa hipotesis diterima, artinya penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada ranah ketermapilan siswa kelas X SMAN 2 Sijunjung. Hal ini terlihat dari persentase ketuntasan kelas eksperimen sebesar 92%, sedangkan kelas kontrol 83%. Meningkatnya nilai keterampilan siswa kelas eksperimen karena hampir semua 11

siswa mampu membuat bagan jaringjaring makanan yang diberikan guru. Melalui model Problem Based Learning siswa bisa mengembangkan kemampuannya dari pengetahuan yang diperolehnya. Kegiatan mengumpulkan data dalam memecahkan permasalahan dari wacana yang diberikan membuat siswa mampu membuat sebuah jaring-jaring makanan dengan komponen yang lengkap, tidak terbalik-balik antar komponen dan umumnya dibuat dengan benar. Melalui Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Priadi (2012: 221) yang menjelaskan bahwa model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan rerata prestasi psikomotor siswa. Hal tersebut disebabkan karena model Problem Based Learning (PBL) menempatkan siswa sebagai active thinker dalam memperoleh pengetahuan melalui pemecahan masalah dari pengalaman nyata. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa kelas X SMAN 2 Sijunjung. DAFTAR KEPUSTAKAAN Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenada Media Group. Anonimus. 2014. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.. 2015. Panduan Penilaian untuk Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Djamarah dan Zain. 2014. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamdayama, Jumanta. 2016. Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Komala, Tita Riani. 2017. Peningkatan Kemampuan Penalaran Siswa Melalui Model Problem Based Learning (Pbl) Ditinjau Dari Kemampuan Akademik Di Sma. (Nomor 1 Tahun 2017). Hlm 66. Kono, Rahmad. 2016. Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Pemahaman Konsep Biologi dan Keterampilan Berpikir Kritis 12

Siswa Tentang Ekosistem dan Lingkungan Di Kelas X SMA Negeri 1 Sigi. Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako. (Nomor 1 Tahun 2016). Hlm 36. Kunandar. 2013. Penilaian Auntentik. Jakarata: Rajawali Pers. Kusumaningtias, Anyta. 2013. Pengaruh Problem Based Learning Dipadu Strategi Numbered Heads Together Terhadap Kemampuan Metakognitif, Berpikir Kritis, dan Kognitif Biologi. Jurnal Penelitian Pendidikan. (Nomor 1 Tahun 2013). Hlm 35. Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Sari, Martala. 2012. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Pemahaman Konsep Ekosistem di SMA Budhi Luhur Pekanbaru. Jurnal FKIP. (Nomor 2 Tahun 2012). Hlm. 206-213. Latisma. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Padang: UNP Press. Lufri, M.S. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP Press. Noviar, Dian. 2015. Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Berbasis Scientific Approach Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMAN 2 Baguntapan T.A. 2014/2015. Jurnal Bioedukasi. (Nomor 2 Tahun 2015). Priadi, M.A. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Problem Based Learnig Melalui Metode Eksperimen Laboratorium dan Lapangan Ditinjau Dari Keberagaman Kemampuan Berpikir Analitis dan Sikap Peduli Lingkungan. Jurnal Inkuiri. (Nomor 3 Tahun 2012). Hlm. 221. 13