MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH BERITA MENGGUNAKAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH BERITA SISWA KELAS XI IPA MA WAHID HASYIM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA KELAS III SDN 18 BALAESANG TANJUNG MEMBACA NYARING MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III PROSEDUR TINDAKAN. Tempat penelitian adalah kelas X-6 SMA Negeri 6 Bandar Lampung, di

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BERITA MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN BERBANTUANAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS VIIISMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : V (lima)/ II (dua) : 1 (satu) / siklus I

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS SATU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA SISWA KELAS V SD NEGERI DELI TUA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS IV-C SDN DITOTRUNAN 01 LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN 1 Lumbi-Lumbia Melalui Metode Latihan Terbimbing

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI

III PROSEDUR PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui. Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun

III. PROSEDUR PENELITIAN. dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PAI MATERI PUASA MELALUI STRATEGI LEARNING TOURNAMENT

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas, penelitian tindakan

Pendahuluan. Wardani et all, Penerapan Model Pembelajaran...

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

Aji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

Peningkatan Keterampilan Berpidato Melalui Teknik ATM (Amati Tiru Modifikasi) Berbasis Kartu Acak

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indoneia melalui Metode DRTA (Directed Reading Thingking Activity) Yamini 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

METODE BERMAIN PERAN DALAM KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V. Wahyu Widyatrini PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW

IMPLEMENTASI MODEL PICTURE AND PICTURE DENGAN GAMBAR SERI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN SEDEHANA

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK PENDAHULUAN. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 RATNASARI. Guru SD Negeri 6 Cakranegara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 2 Nomor 2, Juni 2017

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIIIA MTS ZAINUL BAHAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Jurnal Pendidikan, Pengajaran Bahasa dan Sastra ONOMA PBSI FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN. kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas, maka masalah-masalah yang diteliti

PENERAPAN METODE FUTURISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF BERDASARKAN GAMBAR SERI

Peningkatan Pemahaman Tata cara pernikahan Melalui Metode Role Playing dan Demonstrasi Pada Siswa Kelas XII

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA NEGERI 6 SEMARANG MELALUI MODEL PBL

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMABACA TEKS

III. METODE PENELITIAN. tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktekprektek

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas IV SDN Salunggadue

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

Aningsih, M.Pd* Icy Putri Jayanty*

BAB 3 METODE PENELITIAN

Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Tanya Jawab Pada Siswa Kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Transkripsi:

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. No. 2 Januari-Juni 2017 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH BERITA MENGGUNAKAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS Siti Halimah Sekolah Dasar Negeri Pembataan Murung Pudak Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan keterampilan membacakan naskah berita siswa yang disebabkan oleh rendahnya keaktifan, minat dan konsentrasi siswa terhadap pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita, kurangnya keberanian siswa, serta kurang bervariasinya strategi pembelajaran yang digunakan. Strategi practice-rehearsal pairs dapat dijadikan strategi alternatif yang mampu meningkatkan aktivitas dan keterampilan membacakan naskah berita siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan membacakan naskah berita siswa kelas VC SDN Mabu un menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VC SDN Mabu un yang berjumlah 6 siswa. Penelitian ini bersifat kolaboratif yang telah dilaksanakan pada bulan September sampai dengan November 2016. Prosedur pelaksanaan tindakan pada penelitian ini ada empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen lembar observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Kriteria keberhasilan adalah apabila terjadi peningkatan skor rata-rata pada pengamatan proses dan produk serta mencapai standar ketuntasan yaitu mencapai skor 70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi practice-rehearsal pairs dapat meningkatkan semua aspek keterampilan membacakan naskah berita siswa kelas VC SDN Mabu un, baik secara proses maupun produk. Secara proses, peningkatan tampak pada proses pembelajaran yang semakin baik, siswa lebih aktif, dan berani dalam pembelajaran. Persentase aktivitas guru dalam pembelajaran Pada siklus I pertemuan 1 7% meningkat % pada pertemuan 2 menjadi 62%. Pada siklus II pertemuan 1 meningkat lagi 1% sehingga menjadi 7% dan pada pertemuan 2 mengalami peningkatan 12% menjadi 87%. Pada siklus I pertemuan 1 aktivitas siswa 1% meningkat 18% pada pertemuan 2 menjadi 69%. Pada siklus II pertemuan 1 terjadi lagi peningkatan % sehingga menjadi 7% dan meningkat lagi 8% pada pertemuan 2 menjadi 82%. Keterampilan membacakan naskah berita siswa juga meningkat pada siklus I rata-rata hasil belajarnya 68 dengan ketuntasan 8% meningkat nilai rata-rata kelasnya pada siklus II menjadi 82 dengan krtuntasan klasikal 89%. Kata Kunci: Aktivitas, keterampilan, membaca naskah berita, practice-rehearsal pairs PENDAHULUAN Membaca sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa menduduki posisi serta peran penting dalam konteks kehidupan manusia. Membaca juga merupakan media bagi siapa saja yang berkeinginan meraih kemajuan dan kesuksesan dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, para ahli sepakat bahwa kemahiran membaca (reading literacy) merupakan conditiosine quanon atau prasyarat mutlak bagi setiap manusia yang ingin memperoleh kemajuan dan tidak dapat ditawar-tawar lagi (Harras, 1997:1.1). Keterampilan membaca menjadi salah satu kompetensi yang penting dalam pembelajaran. Melalui keterampilan membaca yang baik, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan lebih luas secara mandiri. Hal tersebut dapat mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Sebab, sebelum pembelajaran dilaksanakan, siswa terlatih membaca terlebih dahulu kompetensi yang akan diajarkan dan menambah pengetahuan lain berkaitan dengan kompetensi yang dipelajari dari berbagai sumber. Membacakan naskah berita termasuk dalam jenis membaca nyaring atau membaca dengan disuarakan. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas bagi pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang (Tarigan, 2008:2). Oleh sebab itu, membaca nyaring juga perlu dipelajari agar keterampilan membacakan naskah berita siswa dapat mencapai tujuan yang ISSN. 2-8911 www.rumahjurnal.net

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. No. 2 Januari-Juni 2017 diharapkan. Penentuan strategi yang tepat digunakan dalam proses belajar mengajar perlu memperhatikan kesesuaian dengan kompetensi yang akan diajarkan. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan strategi practicerehearsal pairs dalam pembelajaran membacakan naskah berita ini. Strategi practicerehearsal pairs (praktik berpasangan) adalah salah satu strategi yang berasal dari active learning (pembelajaran aktif). Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar secara aktif, berarti mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Strategi practice-rehearsal pairs (praktik berpasangan) merupakan strategi sederhana yang dapat dipakai untuk mempraktikkan suatu keterampilan atau prosedur dengan teman belajar (Zaini, 2007:8). Pasangan ini kemudian bertugas secara bergantian menjadi penjelas dan pengamat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Silberman (200:21) bahwa strategi ini adalah strategi sederhana untuk melatih gladi resik kecakapan atau prosedur dengan teman belajar. TINJAUAN PUSTAKA Aktivitas dan Keterampilan Membaca Berita Akhmad Sudrajat (Anwar dan Harmi, 2011:116) menyampaikan bahwa aktivitas merupakan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dengan aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Guru berperan sebagai fasilitator yang bertugas membimbing dan mengarahkan siswa dalam upaya mencapai tujuan. Pembelajaran tidak hanya sebatas transfer of knowledge tetapi membutuhkan peran aktif siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri. Aktivitas siswa (Martinis Yamin, 2007: 77) dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Guru perlu merancang sistem pembelajaran secara sistematis sehingga merangsang aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran akan bermakna apabila siswa aktif dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya menerima konsep-konsep yang disampaikan guru, tetapi siswa beraktivitas langsung. Oleh karena itu, guru harus menciptakan situasi yang menimbulkan aktivitas siswa. Membaca merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan kemampuan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, dan menulis. Membaca diartikan suatu proses yang kompleks dan rumit (Nurhadi, 2008:1). Kompleks artinya dalam proses membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dapat berupa intelengensi, minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca, dan sebagainya. Faktor eksternal dapat berupa sarana membaca, teks bacaan faktor lingkungan, atau faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca. Menurut Emerald V Dechant (dalam Zuhdi, 2008:21) membaca adalah proses pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Frank Smith mendefinisikan membaca sebagai proses komunikasi yang berupa pemerolehan informasi dari penulis oleh pembaca. Pengertian ini juga menunjukkan bahwa membaca merupakan kegiatan memberikan makna terhadap tulisan, bukan sekedar melafalkan apa yang dituliskan. Membaca nyaring adalah sebuah pendekatan yang dapat memenuhi berbagai ragam tujuan dan mengembangkan sejumlah keterampilan serta minat. Oleh karena itu, dalam mengajarkan keterampilan-keterampilan membaca nyaring, guru harus memahami proses komunikasi dua arah. Lingkaran komunikasi belumlah lengkap jika pendengar belum memberi tanggapan secukupnya terhadap pikiran atau perasaan yang diekspresikan oleh pembaca. Memang tanggapan tersebut mungkin hanya dalam hati, tetapi bersifat apresiatif, mempunyai nilai apresiasi yang tinggi (Dawson via Tarigan, 2008:2). Faktor lain yang perlu diperhatikan pula saat membaca nyaring sebuah teks, dalam hal ini adalah membaca naskah berita, yaitu pelafalan, intonasi dan penjedaan, gerak tubuh, serta mimik wajah. Berikut ini diuraikan beberapa faktor tersebut. 1. Pelafalan 2. Intonasi. Jeda. Gerak Tubuh. Mimik Wajah Menurut Wahyudi melalui Djoroto (200:7) berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai yang penting, menarik bagi khalayak, masih baru, dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik. Berita bersifat faktual dan pada umumnya menyangkut peristiwa atau kejadian 6 www.rumahjurnal.net ISSN. 2-8911

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. No. 2 Januari-Juni 2017 yang aktual dan menarik perhatian khalayak. Sumadiria (2006:6) juga menyebutkan bahwa berita merupakan laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet. Dong Newson dan James A. Wollert yang dikutif Sumadiria (2006:6) memperluas pengertian berita menjadi apa saja yang ingin dan perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat. Dengan melaporkan berita, media massa memberikan informasi kepada masyarakat mengenai apa yang mereka butuhkan. Strategi Practice-Rehearsal Pairs Strategi practice-rehearsal pairs (praktik berpasangan) adalah strategi sederhana yang dapat dipakai untuk mempraktikkan suatu keterampilan atau prosedur dengan teman belajar (Zaini, 2007:8). Pasangan ini kemudian bertugas secara bergantian menjadi penjelas dan pengamat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Silberman (200:21) bahwa strategi ini adalah strategi sederhana untuk melatih gladi resik kecakapan atau prosedur dengan teman belajar. Tujuan dari strategi ini adalah untuk meyakinkan masing-masing pasangan dapat melakukan keterampilan dengan benar. Materimateri yang bersifat psikomotorik adalah materi yang baik untuk diajarkan dengan strategi ini (Zaini, 2007:8). METODOLOGI Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas bersifat kolaboratif. Melibatkan guru sebagai peneliti dan guru rekan sejawat yang juga mengajar bahasa Indonesia sebagai kolaborator. Zuriah (200:6) menyebutkan tujuan utama penelitian tindakan kelas yaitu, pertama melakukan tindakan perbaikan, peningkatan, dan perubahan ke arah yang lebih baik sebagai upaya pemecahan masalah. Kedua, menemukan model dan prosedur tindakan yang memberikan jaminan terhadap upaya pemecahan masalah yang mirip atau sama dengan melakukan modifikasi atau penyampaian seperlunya. Prosedur penelitian ini meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mabu un yang beralamat di jalan A. yani Desa Mabu un Kecamatan Murung Pudak kabupaten Tabalongdengan subyek siswa kelas VC yang berjumlah 6 orang siswa terdiri dari 21 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan dan tes. Bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran membacakan naskah berita dengan menggunakan strategi practicerehearsal pairs di kelas VC SDN Mabu un tahun pelajaran 2016/2017. Aspek penilaian keterampilan membacakan naskah berita menggunakan skala Likert, yaitu 1-. Aspek yang dimodifikasi yaitu (1) aspek ketepatan ucapan menjadi aspek pelafalan, (2) aspek penempatan tekanan, nada, sendi, serta durasi dipisah menjadi aspek intonasi dan jeda, () aspek gerak-gerik dan mimik yang tepat menjadi aspek mimik wajah/ekspresi, dan () sikap yang wajar menjadi aspek kinesik/ sikap tubuh yang baik. Jadi, peneliti menyatukan antara aspek kebahasaan dan nonkebahasaan menjadi satu aspek penilaian membacakan naskah berita. Aspek penilaian ini digunakan untuk menilai tes keterampilan membacakan naskah berita siswa pada setiap siklus. Aspek penilaian tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita pada setiap siklus disetiap pertemuannya. 1. Guru mengadakan apersepsi 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang akan dipelajari.. Guru menyampaikan materi membacakan naskah berita dan menjelaskan aspek-aspek penunjang keberhasilan membacakan naskah berita.. Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran membaca naskah berita, yaitu strategi practice-rehearsal pairs. 6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi atau prosedur pelaksanaan strategi yang akan digunakan. 7. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan yang telah ditentukan secara acak, beranggotakan 2 orang, masing- masing kelompok mempersiapkan demonstrasi/ presentasinya. Setiap pasangan akan bertugas sebagai pembaca naskah berita dan sebagai pendengar. ISSN. 2-8911 www.rumahjurnal.net 7

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. No. 2 Januari-Juni 2017 8. Siswa membagi naskah berita yang berjudul Banjir Pembawa Bencana untuk dibaca. Kemudian setiap pasangan diberi nomor. Nomor tersebut akan diundi sebagai nomor urut untuk membacakan naskah berita. 9. Pasangan yang bertugas membacakan naskah berita bebas menentukan siapa yang pertama membacakan naskah berita dan siapa yang bertugas sebagai pendengar. 10. Setelah semua siswa menjalankan perannya, guru melakukan refleksi dengan menanyakan kesulitan siswa pada pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita dengan strategi practice-rehearsal pairs. 11. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran dan melakukan tindak lanjut. Hasil observasi kegiatan pembelajaran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I No Pelaksanaan Kegiatan Awal - Melakukan apersepsi - Menjelaskan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti - Bertanya jawab mengenai materi - Menyampaikan materi - Menjelaskan strategi practicerehearsal pairs dalam pembelajaran membaca naskah berita - Bertanya jawab - Membentuk kelompok berpasangan siswa - Membagi naskah berita dan memberi nomor urut untuk membacakan naskah berita. - Menugaskan pasangan siswa menentukan tugasnya - Membimbing siswa menjalankan perannya Kegiatan Akhir - Melakukan refleksi - Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran Skor Siklus I P1 P2 Jumlah Skor 7 Persentase pelaksanaan 7 62 Kategori Cukup Baik dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 yang mencakup keaktifan, perhatian dan konsentrasi, minat dan keberanian secara umum rata-rata aktivitas siswa pada kegiatan tersebut adalah 1% dengan kategori cukup. Dari 6 orang siswa ada 16 orang (%) dengan kategori kurang, 1 orang (2%) dengan kategori cukup, orang (8%) dengan kategori baik dan 2 orang (6%) dengan kategori sangat baik. Secara umum keaktifan siswa dengan ratarata % dengan kategori cukup, perhatian dan konsentrasi dengan rata-rata 1 dengan kategori 2 2 cukup, minat siswa dengan rata-rata 2% dengan kategori cukup dan keberaniannya baru 7% dengan kategori cukup. dalam kegiatan pembelajaran pada pertemuan 2 yang mencakup keaktifan, perhatian dan konsentrasi, minat dan keberanian secara umum rata-rata aktivitas siswa pada kegiatan tersebut adalah 69% dengan kategori baik. Dari 6 orang siswa ada 11 orang (0%) dengan kategori cukup, dan 19 orang (%) dengan kategori baik, dan 6 orang siswa (17%) dengan kategori sangat baik. Secara umum keaktifan siswa dengan rata-rata 72% dengan kategori baik, perhatian dan konsentrasi dengan rata-rata 71% dengan kategori baik, minat siswa dengan ratarata 6% dengan kategori baik dan keberaniannya baru 68% dengan kategori baik. Penilaian keterampilan siswa membacakan berita dilakukan pada siklus I yang diikuiti 6 orang terdapat 21 orang (8%) yang hasil belajarnya tidak tuntas (dibawah KKM 70), sedangkan 1 orang lainnya (2%) sudah tuntas hasil belajarnya. Ketuntasan hasil belajar siswa siklus I adalah 8%. Hasil observasi kegiatan pembelajaran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II No Pelaksanaan Skor Siklus II P1 P2 Kegiatan Awal - Melakukan apersepsi - Menjelaskan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti - Bertanya jawab mengenai materi - Menyampaikan materi - Menjelaskan strategi practicerehearsal pairs dalam pembelajaran membaca naskah berita - Bertanya jawab - Membentuk kelompok berpasangan siswa - Membagi naskah berita dan memberi nomor urut untuk membacakan naskah berita. - Menugaskan pasangan siswa menentukan tugasnya - Membimbing siswa menjalankan perannya Kegiatan Akhir - Melakukan refleksi - Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran Jumlah Skor 2 Persentase pelaksanaan 7 87 Kategori Baik Sangat Baik dalam kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 1 yang mencakup keaktifan, perhatian dan konsentrasi, minat dan keberanian 8 www.rumahjurnal.net ISSN. 2-8911

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. No. 2 Januari-Juni 2017 secara umum rata-rata aktivitas siswa pada kegiatan tersebut adalah 7% dengan kategori baik. Dari 6 orang siswa ada 8 orang (22%) dengan kategori cukup, 16 orang (%) dengan kategori baik, dan 12 orang (%) dengan kategori sangat baik. Secara umum keaktifan siswa dengan rata-rata 7% dengan kategori baik, perhatian dan konsentrasi dengan rata-rata 7% dengan kategori baik, minat siswa dengan rata-rata 7% dengan kategori baik dan keberaniannya baru 77% dengan kategori baik. dalam kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 2 yang mencakup keaktifan, perhatian dan konsentrasi, minat dan keberanian secara umum rata-rata aktivitas siswa pada kegiatan tersebut adalah 82% dengan kategori sangat baik. Dari 6 orang siswa ada orang (1%) dengan kategori cukup, 10 orang (28%) dengan kategori baik, dan 21 orang siswa (8%) dengan kategori sangat baik. Secara umum keaktifan siswa dengan rata-rata 8% dengan kategori baik, perhatian dan konsentrasi dengan rata-rata 82% dengan kategori baik, minat siswa dengan rata-rata 81% dengan kategori baik dan keberaniannya baru 81% dengan kategori baik. Dari 6 orang siswa yang mengikuti tes hasil belajar terdapat orang (11%) yang hasil belajarnya tidak tuntas (dibawah KKM 70), sedangkan 2 orang lainnya (89%) sudah tuntas hasil belajarnya. Ketuntasan hasil belajar siswa siklus II adalah 89%. Berdasarkan data yang diperoleh dari lembar observasi baik pelaksanaan pembelajaran oleh guru maupun aktivitas siswa dan keterampilan membacakan pengumuman siswa pada setiap pertemuan di setiap siklusnya semuanya menunjukkan peningkatan. Pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran membacakan naskah berita dengan menggunakan strategi practice-rehearsal pairs mengalami peningkatan hal ini terbukti dari data berikut: 100 0 Persentase Pelaksanaan Pembelajaran dan Skor Peningkatkan 7 62 Diagram 1. Pelaksanaan Pembelajaran Dari diagram tersebut terlihat pada siklus I pertemuan 1 persentase aktivitas guru dalam 1 7 SI P1 SP SI P2 SP SII P1 12 87 SP SII P2 pembelajaran 7% meningkat % pada pertemuan 2 menjadi 62%. Pada siklus II pertemuan 1 meningkat lagi 1% sehingga menjadi 7% dan pada pertemuan 2 mengalami peningkatan 12% menjadi 87%. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran juga mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya, hal ini terlihat dari gambar berikut: Persentase Aktivitas Siswa dan Skor Peningkatan 100 0 0 Diagram 2. Aktivitas Siswa Dari data tersebut diketahui pada siklus I pertemuan 1 aktivitas siswa 1% meningkat 18% pada pertemuan 2 menjadi 69%. Pada siklus II pertemuan 1 terjadi lagi peningkatan % sehingga menjadi 7% dan meningkat lagi 8% pada pertemuan 2 menjadi 82%. Keterampilan membacakan berita siswa juga mengalami peningkatan baik dari segi nilai rata-rata kelas maupun ketuntasan klasikal yang dicapai. Persentase ketuntasan klasikal dan skor peningkatannya dapat dilihat pada gambar berikut: 100 SI P1 SP SI P2 SP SII P1 SP SII P2 0 1 18 69 Diagram. Ketuntasan Hasil Belajar Berdasarkan data yang telah diperoleh baik dari aktivitas siswa maupun pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dan hasil belajar berupa keterampilan membacakan berita yang telah dicapai siswa menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi practice-rehearsal pairs dapat meningkatkan aktivitas dan keterampilan membacakan naskah berita siswa kelas VC SDN Mabu un tahun pelajaran 2016/2017. SIMPULAN DAN SARAN Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi practice-rehearsal pairs dapat meningkatkan aktivitas guru, siswa dan keterampilan dalam pembelajaran membacakan naskah berita di kelas VC SDN Mabu un pada tahun pelajaran 2016/2017. 7 Ketuntasan Hasil Belajar 8 1 89 Siklus II SP Siklus II 8 82 ISSN. 2-8911 www.rumahjurnal.net 9

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. No. 2 Januari-Juni 2017 Apabila guru belum menentukan strategi lain yang lebih efektif diterapkan untuk meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita siswa, sebaiknya guru menggunakan strategi practice-rehearsal pairs sebagai strategi pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita. DAFTAR RUJUKAN Anwar, K., & Harmi, H. (2011). Strategi Pembelajaran Edukatif. Semarang: Dahara Prize Dawson, Via Tarigan. (2008). Teknik Membaca Nyaring. Bandung: Alfabeta Djoroto. (200). Teknik Mencari dan Menulis Berita. Semarang: Dahara Prize Nurhadi. (2008). Membaca Cepat dan Efektif (Teori dan Latihan). Bandung: CV. Sinar Bumi. Silberman. (200). Active learning (101 Cara Belajar Siswa Aktif). Yogyakarta: YAPPENDIS. Sumadiria, H. (2006). Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Yamin, M. (2007). Menumbuhkembangkan Bakat dan Minat Siswa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Zaini. (2007). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD IAIN. Zuhdi. (2008). Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca (Peningkatan Komprehensi). Yogyakarta: UNY Press. Zuriah. (200). Penelitian Tindakan (Action Research) dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Malang: Bayu Media Bandung 0 www.rumahjurnal.net ISSN. 2-8911