Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Tanya Jawab Pada Siswa Kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah
|
|
- Adi Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Tanya Jawab Pada Siswa Kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah Yurlin Mengkiso, Moh. Tahir, dan Idris Patekai Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang peningkatan keterampilan berbicara siswa melalui metode Tanya jawab pada siswa kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah melalui metode Tanya jawab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara siswa melalui metode Tanya jawab. Untuk menjawab permasalahan di atas, peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 4 langkah yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah sebanyak 18 siswa yang terdiri dari laki-laki 10 orang dan perempuan 8 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan/observasi siswa dan guru, serta evaluasi materi yang diajarkan pada setiap siklus. Kemudian data dianalisis secara kuantitatif dan kualitataif. Indikator kinerja secara klasikal adalah 80% dan secara individu 65. Jika sudah mencapai target yang direncanakan dianggap berhasil dan selesai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan berbicara siswa melalui metode Tanya jawab yang ditandai dengan peningkatan pada perolehan nilai daya serap klasikal pada observasi awal sebesar 61,11. Kemudian pada siklus I naik menjadi 70,37 dan pada siklus II naik lagi menjadi sebesar 81,48. Ketuntasan klasikal pada observasi awal sebanyak 8 orang (44%), pada siklus I siswa yang tuntas menjadi sebanyak 11 orang (61%), dan pada siklus II siswa yang tuntas meningkat lagi menjadi sebanyak 15 orang (83%). Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada akhir setiap siklus, maka tindakan tidak perlu dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya karena indikator kinerja pada siklus II sudah tercapai yakni ketuntasan klasikal melebihi 80%. Jadi, hipotesis penelitian yang diajukan dapat diterima yaitu melalui metode tanya jawab dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah. Kata Kunci: Keterampilan Berbicara, Metode Tanya Jawab. I. PENDAHULUAN Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara. Oleh karena itu, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, sebagai lambang kebanggaan nasional, 119
2 sebagai alat penyatu berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa dan sebagai pengembang kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sebagai alat perhubungan dalam kepentingan pemerintahan dan kenegaraan. Bahasa Indonesia memiliki ragam lisan dan tulisan yang kedua-duanya dapat digunakan di dalam situasi formal (resmi) dan situasi tak resmi. Guru selayaknya memperkenalkan bahasa Indonesia kepada siswa-siswinya dengan menggunakan ragam lisan yang formal dan non formal. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah pengajaran keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Tata bahasa, kosakata, dan sastra disajikan dalam konteks, yaitu dalam kaitannya dengan keterampilan tertentu yang tengah diajarkan, bukan sebagai pengetahuan. Tata bahasa teori pengembangan kosakata, teori sastra sekedar sebagai pendukung atau alat penjelas. Keterampilan-keterampilan berbahasa yang perlu ditekankan adalah keterampilan reseptif (menyimak dan membaca) dan keterampilan produktif (menuturkan dan menulis). Pengajaran bahasa diawali dengan pengajaran keterampilan reseptif, keterampilan produktif dapat ikut ditingkatkan. Fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat komunikasi. Seorang anak belajar bahasa karena didesak oleh kebutuhannya untuk berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya. Oleh karena itu, sedini mungkin anak-anak diarahkan agar mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk keperluan berkomunikasi dalam berbagai situasi, yaitu mampu menyapa, mengajukan pertanyaan, menjawab, menyebutkan, mengungkapkan pendapat dan perasaan, dan lain-lainnya. Di dalam pengajaran, bahasa disajikan secara bermakna sebagai suatu keutuhan, yaitu dalam konteks penggunaannya pada komunikasi, bukan sebagai butir yang terpotong-potong. Sebab, dalam berkomunikasi kalimat yang digunakan bukan kalimat yang terpotong-potong, melainkan kalimat yang saling berkaitan dan bermakna. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan serta dapat dituntunkan kepada generasi- 120
3 generasi mendatang. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakekatnya merupakan salah satu sarana mengupayakan pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia secara terarah. Maka dari itu melalui proses pengajaran bahasa diharapkan siswa mempunyai kemampuan yang memadai untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Selain itu, pembelajaran bahasa bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar, untuk meningkatkan kemampuan wawasan dan keterampilan berbahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tertulis. Komponen terpenting dalam berkomunikasi adalah keterampilan berbicara. Nurhadi (1995:342) mengemukakan bahwa berbicara merupakan salah satu aspek kemampuan berbahasa yang berfungsi mengemukakan informasi secara lisan. Gofur (dalam Saddhono, 2012:6) menjelaskan berbicara pada hakikatnya merupakan suatu proses berkomunikasi yang dalam proses itu terjadi pemindahan pesan dari satu pihak (komunikator) ke pihak lain (komunikan). Pesan yang akan disampaikan kepada komunikan lebih dahulu diubah ke dalam simbol-simbol yang dipahami oleh kedua belah pihak. Tujuan pembelajaran berbicara yang diharapkan adalah agar siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, dan pengetahuan secara lisan, serta memiliki kegemaran berbicara kritis dan kreatif. Secara umum tujuan pembelajaran keterampilan berbicara yaitu siswa mampu mengkomunikasikan ide atau gagasan, dan pendapat, secara lisan ataupun sebagai kegiatan mengekspresikan ilmu pengetahuan, pengalaman hidup, ide, dan lain sebagainya. Dengan belajar berbicara, diharapkan siswa SD tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan dalam menyatakan ide atau gagasan yang dimiliki, tetapi siswa diharapkan mampu mempertanggung jawabkan gagasannya. Siswa juga harus dapat menyusun, mengungkapkan bahasa secara benar dan baik, sehingga gagasan yang diungkapkan menjadi suatu bermakna. Berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa, selain keterampilan mendengarkan, menulis, dan membaca. Dibandingkan dengan keterampilan 121
4 berbahasa yang lain, keterampilan berbicara lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa tersebut. Hal itu disebabkan keterampilan berbicara menghendaki penguasaan secara spesifik untuk mengungkapkan ide atau gagasan yang kritis dan kreatif, serta harus menguasai lambang-lambang bunyi. Dalam keterampilan berbicara seseorang harus memperhatikan unsur situasi atau konteks, dan paralinguistik yang nantinya sangat membantu proses komunikasi. Kelancaran proses komunikasi dalam suatu ujaran bergantung pada bahasa atau lambang-lambang bunyi. Agar siswa dapat berkomunikasi dengan baik, pembicara hendaklah menuangkan gagasannya kedalam bahasa yang tepat dan jelas. Ada empat unsur yang harus dikuasai oleh seorang pembicara, yaitu unsur psikologis, linguistik, situasi atau konteks, dan pemahaman ide yang akan diujarkan. Unsur psikologis berkaitan dengan kondisi batin pembicara (keberanian). Unsur linguistik berkaitan dengan penguasaan bahasa yang dikuasi pembicara. Unsur situasi atau konteks berkaitan dengan keadaan yang ada disekitar pembicara. Unsur pemahaman ide berkaitan dengan penguasaan bahan pembicaraan oleh pemateri. Pada umumnya siswa mengalami hambatan ketika mereka diberikan tugas oleh guru untuk mengemukakan pendapat di depan kelas. Mereka mengalami kesulitan dalam mengungkapkan ide, kurang menguasai materi yang diberikan oleh guru, kurang membiasakan diri untuk berbicara di depan umum, kurangnya rasa percaya diri pada siswa, dan kurang mampu mengembangkan keterampilan bernalar dalam berbicara. Kesulitan-kesulitan tersebut membuat mereka tidak mampu mengungkapkan pikiran dan gagasan dengan baik, sehingga siswa menjadi enggan untuk berbicara menuangkan ide kreatifnya. Permasalahan-permasalahan diatas, terjadi juga pada siswa di SDN Doda Kecamatan Lore Tengah dimana keterampilan berbicara siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pendapat di depan umum. Hal ini disebabkan kurangnya rasa percaya diri, dan siswa kurang tertarik pada pembelajaran berbicara. Kemudian permasalahan yang lain yaitu siswa mengalami kesulitan dalam mengungkapkan 122
5 fakta, dan argumen yang mendukung untuk dikembangkan dalam topik pembicaraan. Fakta diatas menunjukkan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan guru masih kurang optimal. Untuk itu diperlukan suatu metode yang tepat dan cocok untuk digunakan agar keterampilan berbicara siswa semakin meningkat. Untuk itu peneliti ingin melaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai usaha perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran keterampilan berbicara kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah dengan menerapkan metode tanya jawab. II. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, terdiri dari dua siklus dan dalam setiap siklus ada empat tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi (pengamatan) dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang berbasis kelas atau sekolah untuk melakukan pemecahan berbagai permasalahan yang digunakan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. Desain/Rancangan Penelitian Adapun model yang menjadi acuan Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Depdiknas, 2003: 19). Secara garis besar terdapat empat tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan (3) observasi, dan (4) refleksi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
6 a 2 8 b Keterangan : 0 : Refleksi awal 1 : Rencana Siklus 1 2: Pelaksanaan Siklus 1 3 : Observasi siklus 1 4. Refleksi Siklus 1 5 : Rencana siklus 2 6 : Pelaksanaan siklus 2 7 : Observasi siklus 2 8 : Refleksi Siklus 2 a : Siklus 1 b : Siklus 2 Gambar 1. Diagram Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas (Adaptasi dari Kemmis dan Mc. Taggart dalam Depdiknas, 2003:19) Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Doda Kecamatan Lore Tengah. Direncanakan selama dua siklus, tiap siklus terdiri atas 4 tindakan yaitu perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan tindakan (observing) dan refleksi (reflecting). Waktu penelitian sampai skripsi direncanakan selama 3 bulan, yaitu dimulai bulan April s/d Juni Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah yang berjumlah 18 siswa, terdiri dari laki-laki 10 orang dan perempuan 8 orang pada semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Jenis Data 1. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh berupa hasil observasi dan wawancara, serta observasi kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Tanya jawab. 2. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil tes belajar siswa yang diberikan melalui tes akhir pada tiap siklus. Sumber Data 124
7 1. Data tentang aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi siswa. 2. Data tentang kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi guru. 3. Data tentang kemampuan awal siswa dikumpulkan dengan melakukan tes awal. 4. Data tentang hasil belajar siswa pada setiap akhir siklus dikumpulkan dengan tes hasil belajar pada akhir setiap siklus. 5. Dokumentasi berupa data-data pendukung yang relevan dengan penelitian. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Tahap Persiapan (Perencanaan) 1). Meminta izin kepada Kepala Sekolah 2). Melakukan observasi awal terhadap objek penelitian 3). Berkonsultasi dengan dosen pembimbing 4). Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan 5). Mempersiapkan alat-alat dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan kelas serta fasilitas lain. b. Tahap Tindakan (Pelaksanaan) Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru kelas. Pada tahap ini, dilaksanakan tindakan sebagai berikut: a) Tahap Persiapan tindakan 1) Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan seperti mempersiapkan RPP, layanan dan alat yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. 2) Menyusun prosedur pelaksanaan kegiatan yang dilakukan 3) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi 4) Dokumentasi b) Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Prosedur pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran yang sedang berlangsung. 125
8 c. Tahap Observasi Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 Observasi dan evaluasi berlangsung dalam setiap siklus, dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi atau pengamatan kegiatan guru dan siswa, yang hasilnya dibahas pada tahap analisis dan refleksi. Lembar pengamatan guru adalah alat bantu bagi peneliti untuk memantau kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran membaca dengan menggunakan metode tanya jawab. Sedangkan lembar pengamatan siswa digunakan untuk membantu kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan juga untuk mengukur peningkatan keterampilan berbicara siswa. d. Tahap Analisis dan Refleksi Pada tahap ini dilakukan untuk menganalisis dan memperoleh gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan telah menghasilkan peningkatan keterampilan berbicara siswa. Hasil tersebut akan dilaksanakan untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya. c. Rencana Tindakan 1) Peneliti menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi 2) Menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP) 3) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran 5) Mendampingi siswa yang mengalami kesulitan belajar Teknik Analisis Data Tehnik analisis data yang dipergunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Langkah-langkah analisis datanya yaitu sebagai berikut: 1. Melakukan pencatatan dan mengecek kembali data-data yang telah terkumpul. 2. Menyimpulkan apakah dalam tindakan terjadi peningkatan proses dan hasil pembelajaran atau tidak berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti. 3. Tahap tindak lanjut, yaitu merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk siklus selanjutnya. 126
9 Indikator keberhasilan penelitian ini adalah adanya peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 80% dengan nilai ketuntasan hasil belajar individu minimal 65. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurgiantoro (2003:22) bahwa suatu kelas dapat dikatakan tuntas secara klasikal jika mendapat nilai ketuntasan belajar sebesar 80% atau lebih. Untuk mendapatkan ketuntasan individu dipergunakan rumus: Untuk mendapatkan ketuntasan secara klasikal dipergunakan rumus: Sumber: Riyanto (1996) III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti perlu mengetahui prasyarat siswa terhadap keterampilan berbicara pada siswa kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah. Oleh karena itu peneliti melaksanakan tes awal pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 yang diikuti oleh 18 siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 8 perempuan, dan hasil nilai tes awal dapat dilihat pada lampiran 4.1. Pada tahap tes awal pelaksanaan pembelajaran, pemberian tindakan melalui metode tanya jawab belum diberikan. Dari data evaluasi awal siswa terhadap materi ini menunjukkan bahwa meskipun siswa aktif dalam pembelajaran tetapi masih terdapat sebagian besar siswa yang masih kurang lancar berbicara dengan lafal dan intonasi yang benar, karena masih terpengaruh dengan dialek bahasa daerah setempat. Hasil pelaksanaan tes awal keterampilan berbicara siswa kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah akan ditampilkan dalam tabel 4.1 dengan memperhatikan aspek-aspek penilaian sebagai berikut: 1. Lafal Nilai 1 : Lafal tidak jelas Nilai 2 : Lafal tidak terlalu jelas 127
10 Nilai 3 : Lafal Jelas 2. Intonasi Nilai 1 : Intonasi tidak sesuai Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 Nilai 2 : Intonasi dipengaruhi dialek/logat bahasa daerah Nilai 3 : Intonasi sesuai 3. Lancar Nilai 1 : Tidak lancar Nilai 2 : Tersendat-sendat Nilai 3 : Lancar Tabel 1. Hasil Tes Awal Siswa No Nama Siswa L/P Nilai Aspek Penilaian Skor KKM Rata- Perolehan Lafal Intonasi Lancar Rata T BT 1 Alex L ,67 T 2 Adrian L ,56 BT 3 Aril L ,67 T 4 Abel L ,67 T 5 Brandi L ,56 BT 6 Febri L ,56 BT 7 Jacky L ,56 BT 8 Leonardo L ,56 BT 9 Merson L ,67 T 10 Salim L ,56 BT 11 Amel P ,67 T 12 Anjel P ,56 BT 13 Fiola P ,67 T 14 Grace P ,78 T 15 Joyce P ,56 BT 16 Karlina P ,44 BT 17 Ninda P ,78 T 18 Rindi P ,56 BT Jumlah Rata-Rata Kelas 61,11 Ketuntasan 44% 56% Berdasarkan hasil analisis tes awal pada tabel 1. daya serap klasikal yang diperoleh siswa sebesar 61,11% menunjukan keterampilan berbicara siswa masih 128
11 dalam kategori cukup, ketuntasan klasikal sebanyak 8 orang dengan nilai ketuntasan individu minimal 65. Oleh karena itu, untuk dapat menyelesaikan masalah di atas maka peneliti akan menggunakan metode tanya jawab agar keterampilan berbicara siswa dapat meningkat. Tindakan Siklus I 1. Perencanaan Tindakan Siklus I Langkah selanjutnya yaitu pelaksanaan siklus I, terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan pembelajaran dan 1 (satu) kali pemberian tes akhir tiap siklus. Pada penggunaan metode tanya jawab dalam proses pembelajaran di kelas, rencana langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) 3) Membuat Lembar Observasi Guru 4) Membuat Lembar Observasi Siswa 5) Menyusun soal evaluasi tes akhir 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan dengan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Pelaksanaan pada siklus ini dilakukan satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, mengikuti jadwal yang telah ditentukan. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran tindakan siklus I dengan menggunakan metode tanya jawab, kegiatan selanjutnya adalah pemberian tes. Bentuk tes yang diberikan adalah tes lisan (berbicara), dengan kriteria penilaian yaitu lafal, intonasi, dan kelancaran. Skor maksimal tiap soal adalah 3 dan minimal 1. Siswa yang lancar berbicara dengan kriteria penilaian yang sesuai memperoleh skor maksimal yaitu 9 dengan nilai 100. Sebaliknya siswa yang membaca kurang lancar atau tidak sesuai intonasi dan pelafalan maka skornya di bawah 9 (<100). 129
12 Tabel 2. Hasil analisis tes siklus I No Nama Siswa L/P Aspek Penilaian Nilai Skor KKM Rata- Perolehan Lafal Intonasi Lancar Rata T BT 1 Alex L ,89 T 2 Adrian L ,67 T 3 Aril L ,78 T 4 Abel L ,78 T 5 Brandi L ,67 T 6 Febri L ,56 BT 7 Jacky L ,67 T 8 Leonardo L ,56 BT 9 Merson L ,89 T 10 Salim L ,56 BT 11 Amel P ,78 T 12 Anjel P ,56 BT 13 Fiola P ,89 T 14 Grace P ,89 T 15 Joyce P ,56 BT 16 Karlina P ,56 BT 17 Ninda P ,89 T 18 Rindi P ,56 BT Jumlah Rata-Rata Kelas 70,37 Ketuntasan 61% 39% Berdasarkan tabel di atas, hasil belajar siswa kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah sudah menunjukkan hasil yang cukup baik dengan perolehan nilai pada daya serap klasikal sebesar 70,37 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 61% (11 orang tuntas) dan tidak tuntas sebesar 39% (7 orang). Berdasarkan hasil evaluasi yang telah diperoleh pada siklus I, pemberian tindakan pada aspek keterampilan berbicara melalui metode tanya jawab akan dilanjutkan lagi ke siklus II. Karena indikator kinerjanya belum tercapai pada siklus I, yaitu jika ketuntasan klasikal telah mencapai 80% atau lebih dengan ketuntasan individu minimal Hasil Observasi Siswa dan Guru pada Tindakan Siklus I 130
13 1. Aktivitas Siswa Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 Observasi aktivitas siswa dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan langsung oleh observer dengan cara mengisi lembar observasi. Secara ringkas aktivitas siswa dalam proses beajar mengajar dapat dilihat pada lampiran 4. Hasil observasi aktivitas siswa rata-rata dalam kategori cukup baik dengan perolehan nilai sebesar 52,27. Perolehan nilai ini belum memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan. Jadi, guru harus berusaha dengan maksimal agar aktivitas belajar siswa semakin meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa hingga mencapai ketuntasan sebesar 80%. 2. Aktivitas Guru Lembar observasi aktivitas guru digunakan dengan tujuan untuk melihat kesesuaian pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru pada lampiran 5 menunjukkan hasil observasi aktivitas guru masuk dalam kategori baik dengan perolehan nilai ratarata sebesar 75,00. Dapat dilihat dari penjelasan tabel di atas pada poin nomor 5 yaitu mengenai pemberian motivasi hanya mendapat skor 2. Guru kurang memberikan motivasi di awal pembelajaran, sehingga siswa belum ada keinginan dan ketertarikan dalam belajar. Untuk itu guru perlu berupaya lebih keras lagi dalam memperbaiki cara mengajar agar hasil belajar siswa lebih meningkat. 4) Refleksi Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa tersebut, maka digunakan metode tanya jawab. Dalam pembelajaran, setiap siswa saling bertanya jawab dengan siswa yang lain sesuai dengan panduan soal yang diberikan oleh guru. Siswa dibentuk menjadi 4 kelompok, masing-masing beranggotakan 4 5 orang. Kemudian masing-masing 2 kelompok bertindak sebagai kelompok tanya dan kelompok jawab. Pada pertemuan berikutnya kedua kelompok tersebut saling bertukar peran, yaitu yang sebelumnya jadi kelompok tanya menjadi kelompok jawab, begitupun sebaliknya. 131
14 Dengan demikian, diharapkan peran dan keaktifan siswa dapat merata ke seluruh kelompok dan seluruh siswa. Sehingga keterampilan berbicara siswa dapat meningkat dan tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Pada saat mengikuti pembelajaran, semua siswa aktif dan senang mengikuti pelajaran. Hanya saja ada beberapa siswa yang agak sulit mengeluarkan pendapatnya atau bahkan tidak bisa bertanya. Hal ini bukan disebabkan karena mereka tidak bisa berbicara, tetapi karena mereka belum mampu merumuskan soal apa yang ingin mereka tanyakan. Oleh karena itu, peneliti selalu membimbing dan mendampingi siswa dengan sabar dan membantu siswa merumuskan pertanyaan jika mereka mengalami kesulitan. Kemudian pada kelompok jawab, masalah yang ditemukan menurut catatan observer adalah mereka tidak mencatat pertanyaan yang diajukan oleh kelompok tanya. Sehingga mereka agak kebingungan untuk menjawabnya. Untuk itulah peran peneliti diperlukan agar selalu membimbing siswa dalam proses pembelajaran, dan sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pada siklus berikutnya. C. Tindakan Siklus II 1. Perencanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan tindakan siklus I, hanya saja beberapa hal yang dianggap kurang pada siklus I diperbaiki pada siklus II dan disesuaikan dengan perubahan yang ingin dicapai. Hasil yang diperoleh pada siklus ini dikumpulkan serta dianalisis. Hasilnya digunakan untuk menetapkan kesimpulan. Setelah dilakukan analisis dan refleksi tindakan siklus I, maka kegiatan yang dilakukan pada tindakan siklus II adalah: a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran b) Membuat lembar observasi aktivitas siswa dan guru c) Mempersiapkan tes hasil belajar siswa d) Menyiapkan catatan kegiatan pembelajaran e) Menyusun soal evaluasi tes akhir siklus II 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II 132
15 Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 31 Mei, 7 dan 14 Juni 2014 pada siswa kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah. Tindakan siklus II ini menggunakan metode tanya jawab untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Pembelajaran yang akan dilaksanakan mengikuti rencana pelaksanaan pembelajaran, dan lembar observasi aktivitas siswa dan guru/peneliti yang telah disusun sebelumnya. Kemudian dievaluasi menggunakan tes akhir tindakan siklus II. Peneliti didampingi oleh teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat/observer. Langkah-langkah penelitian pada siklus II dimulai dari kegiatan awal yang meliputi pemberian motivasi serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah mempelajari materi dengan menggunakan metode tanya jawab, kegiatan inti dan diakhiri dengan kegiatan penutup dengan menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dipelajari. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada tindakan siklus II dengan menggunakan metode tanya jawab, kegiatan selanjutnya adalah pemberian tes. Bentuk tes yang diberikan adalah tes lisan (berbicara), dengan kriteria penilaian yaitu pelafalan, intonasi, dan kelancaran. Skor maksimal tiap soal adalah 3 dan minimal 1. Siswa yang membaca dengan kriteria penilaian yang sesuai memperoleh skor maksimal yaitu 9 dengan nilai 100. Sebaliknya siswa yang membaca kurang lancar atau tidak sesuai intonasi dan pelafalan maka skornya di bawah 9 dengan nilai dibawah 100. Tabel 3. Hasil analisis tes siklus II No Nama Siswa L/P Aspek Penilaian Nilai KKM Skor Rata- Lafal Intonasi Lancar Perolehan T BT Rata 1 Alex L T 2 Adrian L ,78 T 3 Aril L ,89 T 4 Abel L ,89 T 5 Brandi L ,78 T 6 Febri L ,56 BT 7 Jacky L ,78 T 8 Leonardo L ,56 BT 9 Merson L T 10 Salim L ,78 T 11 Amel P ,89 T 133
16 12 Anjel P ,56 BT 13 Fiola P T 14 Grace P ,89 T 15 Joyce P ,78 T 16 Karlina P ,78 T 17 Ninda P T 18 Rindi P ,78 T Jumlah Rata-Rata Kelas 81,48 Ketuntasan 83% 17% Berdasarkan tabel di atas, hasil belajar siswa kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah sudah menunjukkan hasil yang baik dengan perolehan nilai pada daya serap klasikal sebesar 81,48 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 83% (15 orang tuntas) dan belum tuntas sebesar 17% (3 orang). Berdasarkan hasil evaluasi yang telah diperoleh pada siklus II, tindakan tidak perlu dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya, karena sudah memenuhi indikator kinerja yang dipersyaratkan. Rata-rata keterampilan berbicara siswa sudah baik, walaupun masih terdapat 3 orang siswa yang belum tuntas. Menurut catatan observer, hal ini disebabkan karena siswa tersebut kemampuan berbicarany agak susah. Karena dilingkungan keluarganya jarang berinteraksi dengan menggunakan bahasa Indonesia. Jadi, ketika mereka ingin mengemukakan pendapat atau ingin bertanya mereka mengalami kesulitan. Lambat laun kemampuan berbicara dan berkomunikasi mereka juga menjadi terganggu, terlebih tidak ada penanganan khusus terhadap siswa tersebut. Untuk itu diharapkan melalui metode ini, keterampilan berbicara siswa bisa meningkat. Sehingga mereka tidak canggung lagi dalam mengungkapkan keinginan dan keingintahuan mereka terhadap sesuatu. 3. Hasil Observasi Siswa dan Guru pada Tindakan Siklus II Pada kegiatan observasi ini, ada 2 (dua) hal yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini yaitu observasi aktivitas siswa dan observasi aktivitas guru atau peneliti pada saat proses belajar mengajar. a. Aktivitas Siswa 134
17 Observasi aktivitas siswa dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan langsung oleh observer dengan cara mengisi lembar observasi. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran 7. Hasil observasi aktivitas siswa rata-rata dalam kategori baik dengan perolehan nilai sebesar 72,72. Perolehan nilai ini sudah memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan karena aktivitas siswa berada dalam kategori baik. 2. Aktivitas Guru Lembar observasi aktivitas guru digunakan dengan tujuan untuk melihat kesesuaian pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya. Hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada lampiran 8. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru pada lampiran 8 menunjukkan hasil observasi aktivitas guru masuk dalam kategori sangat baik dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 92,50. Hal ini karena guru sudah berupaya memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya. Guru sudah memberikan motivasi di awal pembelajaran dengan cara yang menarik, sehingga siswa semakin termotivasi dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran. 4) Refleksi Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Dan hal ini sudah dibuktikan dengan peningkatan hasil tes yang diberikan pada akhir siklus II, meliputi peningkatan pada aktivitas belajar siswa juga peningkatan aktivitas guru. Kekurangan yang terjadi pada siklus I sudah diperbaiki, sehingga siswa yang tadinya tidak bisa mengeluarkan pendapatnya atau tidak bisa bertanya, sedikit demi sedikit mereka mempunyai keberanian. Memang pertanyaan yang diajukan serta tanggapan yang diberikan dalam bahasa yang sederhana, tapi hal ini merupakan pencapaian yang besar khususnya bagi peneliti dan bagi pihak sekolah secara umum. Hal itu bukan semata-mata dalam ranah kognitif atausebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa tersebut, maka digunakan metode tanya jawab. Dalam pembelajaran, setiap siswa saling bertanya jawab dengan siswa yang lain sesuai dengan panduan soal yang diberikan oleh guru. Siswa 135
18 dibentuk menjadi 4 kelompok, masing-masing beranggotakan 4 5 orang. Kemudian masing-masing 2 kelompok bertindak sebagai kelompok tanya dan kelompok jawab. Pada pertemuan berikutnya kedua kelompok tersebut saling bertukar peran, yaitu yang sebelumnya jadi kelompok tanya menjadi kelompok jawab, begitupun sebaliknya. Kemudian permasalahan yang terjadi pada kelompok jawab, yaitu mereka tidak mencatat pertanyaan yang diajukan oleh kelompok tanya. Sehingga mereka agak kebingungan untuk menjawabnya. Maka pada siklus II ini sudah ada perbaikan, mereka mencatat setiap pertanyaan yang diajukan oleh temannya, kemudian mendiskusikan jawaban dengan teman kelompoknya. Dan ketua kelompoknya menjawab atau memberikan tanggapan terhadap pertanyaan yang diajukan. Kelebihan yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan siklus II ini antara lain yaitu keterampilan berbicara siswa menjadi meningkat, kemudian timbulnya keberanian untuk bertanya mengenai materi yang belum mereka pahami. Atau ketika guru mengajukan pertanyaan, mereka bisa menjawabnya dengan bahasa yang sederhana, namun dapat dipahami. Tugas guru adalah meluruskan dan mengarahkan siswa sehingga mereka terlibat aktif dalam pembelajaran. Pembahasan Dari hasil observasi aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran siklus I menurut catatan pengamat berada dalam kriteria cukup. Hasil tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yang dipersyaratkan sehingga guru/peneliti lebih berupaya memotivasi siswa serta memberikan bimbingan yang lebih efektif dalam kegiatan proses pembelajaran di kelas. Sedangkan dari hasil observasi aktivitas guru siklus I berada dalam kriteria baik. Menurut catatan observer, guru/peneliti sudah memberikan motivasi dan pujian sehingga siswa lebih termotivasi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hasil tes akhir tindakan siklus I dari total 18 siswa, diperoleh ketuntasan klasikal sebanyak 11 orang atau sebesar 61% dan 7 orang siswa yang tidak tuntas atau sebesar 39%. Persentase daya serap klasikal pada siklus I sebesar 70,37% dalam kategori cukup. Walaupun demikian, ada sebagian siswa yang dapat melakukan komunikasi dengan baik. 136
19 Kemudian, hasil analisis data pada tindakan siklus II dapat dijelaskan bahwa dari hasil observasi aktivitas siswa berada dalam kriteria baik. Sedangkan hasil observasi aktivitas guru berada dalam kriteria sangat baik dan telah memenuhi indikator kinerja yang dipersyaratkan. Hasil yang diperoleh pada siklus II jauh lebih baik daripada hasil yang diperoleh pada siklus I. Hal ini terjadi karena kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I dapat diminimalisir sehingga diperoleh hasil aktivitas belajar yang maksimal pada siklus II. Dari hasil analisis tes hasil belajar pada siklus II, dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 18 orang, diperoleh hasil ketuntasan klasikal sebanyak 15 orang atau sebesar 83% dan 3 orang yang tidak tuntas atau sebesar 17%, dengan persentase daya serap klasikal mencapai 81,48%. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan pada penelitian ini berhasil dan hipotesis penelitian diterima. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa dengan metode tanya jawab dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas III SDN Doda Kecamatan Lore Tengah. Melalui metode tanya jawab ini juga membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia, terutama dalam aspek keterampilan berbicara yang melibatkan unsur lisan. Sehingga mempengaruhi keberhasilan atau ketidakberhasilan siswa dalam berkomunikasi dengan teman-teman, guru, atau lingkungan sekitar. Diharapkan dengan menggunakan metode tanya jawab ini, kesulitan siswa dalam proses pembelajaran dapat semakin teratasi dan keterampilan berbahasa siswa dalam berbagai aspek dapat meningkat. 137
20 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Azhar Arsyad Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Depdiknas. (2003). Kurikulum Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani SD/MI. Jakarta: Depdiknas Irawati, Dian. (2011). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Tebak Kata pada Siswa Kelas V SDN Birobuli. Skripsi Untad Palu: tidak diterbitkan. Keraf, Gorys Argumentasi dan Narasi, Komposisi lanjutan III. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Nurgiantoro. (2003). Metodologi Research. Yogyakarya: Universitas Gajah Mada. Nurgiyantoro. (2001). Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosda Karya. Riyanto. (1996). Penilaian Ketuntasan di Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Saddhono Kundharu. Slamet ST.Y. (2012). Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia, Bandung. CV. Karya Putri Darwati. Tarigan, Henry Guntur.(2008). Menulis, sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Tim Penyusun. (2013). Panduan Tugas Akhir (Skripsi) dan Artikel Penelitian. Palu: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tadulako. 138
Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi
Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi Hadijah Lapaga Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Andi Mamas, Amran Rede, dan Fatmah Dhafir Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Xaverius 3 Bandar Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. 3.1.2 Waktu
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney
Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney Saadia, Ali, dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta Maryam Mahasiswa Program
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN 2354-614X Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Ni Wayan Ratnawathi, Fatmah Dhafir
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sesuai dengan model Penelitian Tindakan Kelas,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Yohanis Frans Epyvania. S, Anthonius Palimbong, dan Charles Kapile Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Memahami Isi Cerita Pendek Pada Siswa Kelas V SDN
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Dian Pratama Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPenerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio
Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio Hijria.H.Aliakir, Muh. Tahir, dan Saharudin Barsandji Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon
Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon Nur Asrianti, M. Tahir, dan Saharuddin Barasandji Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau
Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau Herlini, Efendi, dan Muh. Tahir Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU Ramlah 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan berbicara anak kelompok B
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias Kata Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 0104 Sibuhuan
Volume 3 Nomor 1, Halaman 106-113, Januari-Juni 2017 RISTEKDIK Jurnal Bimbingan dan Konseling P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Silvia Anggraini 1, Yetty Morelent 2, Rona Taula Sari 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney Fadly, Charles Kapile, dan Imran Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang, yang terdiri
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENERAPAN MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 PELEM KECAMATAN GABUS KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar
ISSN 5-61X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar Rabaisa, Minarni Rama Jura, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Proses Di Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya
Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Proses Di Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya I Nyoman Adi Setiawan Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Lebih terperinciPenerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat
Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Maria Ulpa Djuanda, Fatmah Dhafir, dan Minarni Rama Jura Mahasiswa
Lebih terperinciPenggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala
Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala Feni, Minarni Rama Jura, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas (Wardhani, 2007:1.3).
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING Asdir, Gazali, dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas metode penelitian yang digunakan. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Selain itu, akan dibahas pula desain penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera Ardi Dj. Adjirante, Mestawaty As. A., dan Muchlis Djirimu Mahasiswa Program
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Melalui Metode SAS Siswa Kelas 1 SDN Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali
Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Melalui Metode SAS Siswa Kelas 1 SDN Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali Azlia Latae, Sahruddin Barasandji, dan Muhsin Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang
Lebih terperinciPenerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu
Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu Maryati, Jamaludin, Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Lebih terperinciOleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN
Lebih terperinciTrisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN 2354-614X Peningkatan Kemampuan Siswa Mendengarkan Cerita Melalui Metode Diskusi Kelompok di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah DDI Siapo Kecamatan Baolan Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri Nurnaningsi Koida Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciLia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September
Lebih terperinciOleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau Birandang Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar tahun pelajaran 2013-2014
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Evawati, H. Abduh. H. Harun, dan Nuraedah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN 1) Mohamad Rifaldi 2) Ali Karim 3) Pratama Bayu Santosa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki kualitas pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri
Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri Yusna Mutakim, Sahrudin Barasandji, dan Sudarkam R. Mertosono Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia Abdul Rachim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang, laki-laki berjumlah 8
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN 1 Lumbi-Lumbia Melalui Metode Latihan Terbimbing
Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN 1 Lumbi-Lumbia Melalui Metode Latihan Terbimbing Sukamong Boliti Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif melalui penelitian tindakan kelas yang di fokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 2 SRAGEN TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Ruang Lingkup, dan Subyek Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 2 Luwuk, Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah, di Kelas XF tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran
Lebih terperinciKemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian ini dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu
Lebih terperinciOleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Peningkatkan Keterampilan Menulis Teks Dialog dengan Metode Think- Talk-Write pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Puring Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah pencermatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole Fatima Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang
BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Saryono, (dalam Yanti dan Munaris, 0:) PTK merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV. Adapun metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG. Sri Harjanti
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 5, Oktober 2015 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG SD Negeri 01 Gumayun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPenerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau
Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau Sri Wahyuni, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 1 Nomor 1 Maret Page p-issn: e-issn: X
Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Menggunakan Model Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 11 Singkawang Mardian 1), Suyatno 2) 1) STKIP Singkawang,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dan kepercayaan diri peserta didik kelas IV SDN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom ction research) yang bersifat refleksi dan. Proses Penelitian Tidakan Kelas
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitia tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
Lebih terperinciPROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF Aknes Triani, 2 Nur Hafsah Yunus MS, 3 Muhammad Syaeba Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Al Asyariah Mandar Aknes.Triani@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciRatna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas IV SDN Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Bangkep Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciPenggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba
Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba Desak Made Sriwulandari, Efendi, dan Yun Ratna Lagandesa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana Said Maula, Amran Rede, dan Amiruddin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU
PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU Sakka, Yusuf Kendek dan Kamaluddin e-mail: sakha_rahma@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu
Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu Yunita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) penelitian tindakan kelas ini bertujuan
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Siswa Kelas II SDN Doda Melalui Metode Kartu Kata ABSTRAK
Peningkatan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Siswa Kelas II SDN Doda Melalui Metode Kartu Kata Susse Ragi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Menemukan Kalimat Utama Pada Setiap Paragraf Dengan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD GKST Hanggira
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Meningkatkan Kemampuan Menemukan Kalimat Utama Pada Setiap Paragraf Dengan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD GKST Hanggira Imelda Lauro 1),
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY
Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Perkembangan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi sudah semakin meningkat, meskipun belum signifikan sesuai dengan Kompetensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Kunandar PTK adalah
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli
Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciDeliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK Heriyanto Nggodulano. A., Dasa Ismaimusa, dan Mustamin Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Mualif Siswanto *) mualifsiswanto@gmail.com Abstrak:
Lebih terperinciPenggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol
Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol Fatmawati, Dewi Septiwiharti, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciIII. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini
III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian mengenai pembelajaran aspek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MEDIA TAJUK RENCANA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURANTAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MEDIA TAJUK RENCANA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURANTAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Oleh: Ririn Hasanah NIM 082110165 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) model Kemmis dan Taggart. Penelitian Tindakan Kelas
Lebih terperinci